Oleh:
UNTUN IRFANDI
NIM. 2031800080
1. Definisi
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu
perilaku kacau/aneh.
kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala psikosis,
2. Etiologi
gejala psikotik. Walaupun pasien dengan perkembangan psikotik akut sebagai suatu
beberapa data menyatakan bahwa adanya suatu peninggian insidensi gangguan mood.
mechanism) yang tidak adekuat dan kemungkinan adanya tujuan sekunder pada pasien
dengan gejala psikotik. Teori psikodinamik tambahan menyatakan bahwa gejala psikotik
adalah suatu pertahanan terhadap fantasi yang dilarang, pemenuhan harapan yang tidak
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai pada
psikologis terhadap perkembangan gejala psikotik. Satu atau lebih faktor stres berat,
seperti peristiwa traumatis, konflik keluarga, masalah pekerjaan, kecelakaan, sakit parah,
kematian orang yang dicintai, dan status imigrasi tidak pasti, dapat memicu psikosis
reaktif singkat. Beberapa studi mendukung kerentanan genetik untuk gangguan psikotik
akut. Sebagian gangguan psikotik akut timbul tanpa stres. Sebagian lain disebabkan oleh
stres. Stres akut yang terjadi dikaitkan dengan satu kejadian atau lebih yang dianggap
menekan bagi kebanyakan orang dalam situasi dan lingkungan budaya yang sama.
3. Klasifikasi
a. Onset harus akut (dari suatu keadaan non psikotik sampai keadaan psikotik
b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam
jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama
c. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis
memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi hanya berlangsung kurang dari satu bulan
lamanya.
Pedoman Diagnosis:
Gambaran klinis berupa waham dan halusinasi yang cukup stabil, tetapi
tidak memenuhi skizofrenia. Sering berupa waham kejaran dan waham rujukan, dan
halusinasi pendengaran.
4. Manifestasi Klinis
berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa
Gejala gangguan psikotik akut selalu termasuk sekurang - kurangnya satu gejala
psikosis utama, biasanya dengan onset yang tiba-tiba, tetapi tidak selalu memasukkan
keseluruhan pola gejala yang ditemukan pada skizofrenia. Beberapa klinisi telah
mengamati bahwa gejala afektif, konfusi dan gangguan pemusatan perhatian mungkin
lebih sering ditemukan pada gangguan psikotik akut daripada gangguan psikotik kronis.
Gejala karakteristik untuk gangguan psikotik akut adalah perubahan emosional, pakaian
atau perilaku yang aneh, berteriak teriak atau diam membisu dan gangguan daya ingat
untuk peristiwa yang belum lama terjadi. Beberapa gejala tersebut ditemukan pada
gangguan yang mengarahkan diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan
Pemeriksaan status mental biasanya hadir dengan agitasi psikotik parah yang
mungkin terkait dengan perilaku aneh, tidak kooperatif, agresif fisik atau verbal, tidak
teratur berbicara, berteriak atau kebisuan, suasana hati labil atau depresi, bunuh diri,
Seperti pada pasien psikiatrik akut, riwayat yang diperlukan untuk membuat
diagnosis mungkin tidak dapat diperoleh hanya dari pasien. Walaupun adanya gejala
psikotik mungkin jelas, informasi mengenai gejala prodromal, episode suatu gangguan
mood sebelumnya, dan riwayat ingesti zat psikotomimetik yang belum lama mungkin
tidak dapat diperoleh dari wawancara klinis saja. Disamping itu, klinisi mungkin tidak
mampu memperoleh informasi yang akurat tentang ada atau tidaknya stressor pencetus.
Contoh dari stresos pencetus adalah peristiwa kehidupan yang besar yang dapat
menyebabkan kemarahan emosional yang bermakna pada tiap orang. Peristiwa tersebut
adalah kematian anggota keluarga dekat dan kecelakaan kendaraan yang berat. Beberapa
dengan kehidupan pasien. Walaupun pandangan tersebut memiliki alasan, tetapi mungkin
berhubungan dengan episode psikotik. Klinisi lain berpendapat bahwa stressor mungkin
merupakan urutan peristiwa yang menimbulkan stress sedang, bukannya peristiwa tunggal
yang menimbulakan stress dengan jelas. Tetapi penjumlahan derajat stress yang
disebabkan oleh urutan peristiwa memerlukan suatu derajat pertimbangan klinis yang
kurang dari satu bulan. Namun demikian, perkembangan gangguan psikiatrik bermakna
tertentu dapat menyatakan suatu kerentanan mental pada pasien. Sejumlah pasien dengan
persentasi yang tidak diketahui, yang pertama kali di klasifikasikan menderita gangguan
dan gangguan mood. Tetapi, pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat
memiliki prognosis yang baik, dan penelitian di eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai
80 persen dari semua pasien tidak memilki masalah psikiatrik berat lebih lanjut.
Lamanya gejala akut dan residual sering kali hanya beberapa hari. kadang-
kadang, gejala depresif mengikuti resolusi gejala psikotik. Bunuh diri adalah suatu
keprihatinan pada fase psikotik maupun fase depresif pasca psikotik. Sejumlah indikator
telah dihubungkan dengan prognosis yang baik. Pasien dengan ciri-ciri tersebut memiliki
kemungkinan kecil untuk kemudian menderita skizofrenia atau suatu gangguan mood.
5. Gejala afektif
8. Gejala singkat
Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai berikut :
1. Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar
suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya).
2. Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh
kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh
tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain).
psikotik yang berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang satu bulan dan yang tidak
disertai dengan suatu gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu
gangguan psikotik karena kondisi medis umum, diagnosis gangguan psikotik akut
kemungkinan merupakan diagnosis yang tepat. Untuk gejala psikotik yang berlangsung
lebih dari satu hari, diagnosis sesuai yang harus dipertimbangkan adalah gangguan
delusional (jika waham adalah gejala psikotik yang utama), gangguan skizofreniform (jika
gejala berlangsung kurang dari 6 bulan), dan skizofrenia (jika gejala telah berlangsung
a. Waham
b. Halusinasi
2. Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari tetapi kurang dari satu
3. Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh suatu ganggan mood dengan ciri psikotik,
gangguan skizoafektif, atau skizofrenia dan bukan karena efek fisiologis langsung dari
suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan) atau suatu kondisi umum.
Sebutkan jika:
a. Dengan stresor nyata (psikosis akut reaktif); jika gejala terjadi segera setelah dan
tampak sebagai respon dari suatu kejadian yang sendirian atau bersama-sama akan
menimbulkan stres yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang
b. Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau terlihat
bukan sebagai respon terhadap kejadian yang terjadi sendirian atau bersama sama
akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan
c. Dengan onset pasca persalinan: jika onset dalam waktu empat minggu setelah
persalinan.
Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa Edisi ke III (PPDGJ III). Berikut
menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk
ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai ialah :
a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala-gejala
psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan
pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodromal yang gejalanya sering tidak
b. Adanya sindrom yang khas ( berupa “polimorfik”= beraneka ragam dan berubah
c. Adanya stres akut yang berkaitan ( tidak selalu ada, sehingga dispesifikasi dengan
karakter tanpa penyerta stres akut, dengan penyerta stres akut). Kesulitan atau
problem yang berkepanjangan tidak boleh dimasukkan sebagai sumber stres dalam
konteks ini.
Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik
atau episode depresif, walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala afektif individual
dapat menonjol dari waktu ke waktu. Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis,
delirium dan demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau
obat-obatan.
7. Pathway / WOC
Pada dasarnya, gangguan psikotik adalah kondisi yang cukup kompleks. Kamu
tidak disarankan untuk mendiagnosis diri sendiri atau orang lain dan melakukan
pengobatan atau mengira sendiri langkah pencegahan yang tepat. Namun, kamu bisa
mencatat gejala yang terjadi untuk menentukan kapan saatnya mencari bantuan dari
Jika kamu tengah mendukung teman atau anggota keluarga yang berjuang dengan
membantu. Selain itu, merawat diri sendiri adalah yang terpenting, dan kamu juga perlu
Mempelajari semua yang kamu bisa tentang kondisi orang yang alami psikosis.
Memastikan orang yang kamu cintai meminum semua obatnya dan pergi ke terapi,
sesuai aturan.
Mendengarkan apa yang dialami orang yang kamu cintai, tanpa menghakimi.
terlarang.
9. Penatalaksanaan Medis
Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya, hal yang dapat
kebersihan)
1. Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik
antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan
pasien
2. Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stressor
1. Obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik : Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3
kali sehari, atau Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari. Dosis harus
mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)
4. Apabila menemukan pasien gangguan jiwa di rumah dengan perilaku di bawah ini,
a. Kekakuan otot (Distonia atau spasme akut), bisa ditanggulangi dengan suntikan
5. Rujukan. Tindakan rujukan diperlukan bila terjadi kondisi-kondisi yang tidak dapat
Psikoterapi
1. Identitas klien. Meliputi nama klien, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama,
tanggal MRS (masuk rumah sakit), informan, tanggal pengkajian, No Rumah Sakit
2. Keluhan utama. Tanyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan
keluarga datang ke rumah sakit. Yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi
gangguan jiwa pada masa lalu, pernah melakukan atau mengalami penganiayaan fisik,
seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan criminal.
Pernafasan, TB, BB) dan keluhan fisik yang dialami oleh klien.
5. Aspek psikososial
2) Konsep diri
3) Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok,
klien, afek klien, interaksi selama wawancara, persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat
1) Kemampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan lat makan kembali.
8. Mekanisme koping. Malas beraktivitas, sulit percaya dengan orang lain dan asyik
10. Pengetahuan didapat dengan wawancara klien dan disimpulkan dalam masalah.
11. Aspek medik. Diagnose medis yang telah dirumuskan dokter, therapy farmakologi,
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan penyakit Psikotik
akut adalah ;
mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada
bendanya).
2. Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh
kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh
tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain).
Tindakan keperawatan :
Diskusi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu klien
mengenali halusinasinya. Perawat dapat berdiskusi dengan klien terkait isi halusinasi
(apa yang didengar atau dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya
muncul, dan perasaan klien saat halusinasi muncul (komunikasinya sama dengan yang
diatas).
Perawat dapat melatih empat cara dalam mengendalikan halusinasi pada klien.
lain, melakukan aktivitas yang terjadwal, dan patuh minum obat dengan enam benar
secara teratur.
2. Rencana Tindakan keperawatan untuk keluarga pasien
Tindakan keperawatan:
i. Evaluasi
3. Evaluasi keperawatan
1) Menghardik halusinasi
halusinasi.
Keluarga dapat:
masalah halusinasi.
Daftar Pustaka
Aditama
Salemba Medika