Anda di halaman 1dari 14

Ida Bagus Agung Indra Pramana

Pendahuluan
 Selama proses mengandung, wanita bisa
mengalami perubahan dan kelinan pada
kulit.
 Sebagian besar bersifat alamiah, namun
terkadang mengganggu dan merupakan
tanda dari suatu kelainan pada kehamilan
itu sendiri
 Rumusan Masalah :
 Perubahan kulit seperti apa saja yang umumnya
terjadi pada saat kehamilan?
 Apasaja yang menjadi faktor resiko pruritus
gravidarum?
Anamesis
 KU : Gatal-gatal pada seluruh tubuh sejak 3 minggu
lalu.
 Awalnya terdapat gatal dan kemerahan yang timbul
pada bagian perut kemudian meluas ke tangan dan
kaki.
 Pasien mengatakan ada alergi terhadap makanan
yang berasal dari olahan laut, dan merasa itu
sebagai penyebab keluhannya.
 Riayat atopi (-), alergi obat (-)
 Pasien memiliki riwayat kehamilan trimester III.
 Pengobatan sebelumnya : inerson krim, karena obat
habis pasien mengaku keluhannya kambuh lagi.
Pemeriksaan Fisik
 Status Dermatologi :
 Pada regio antebrachii ditemukan makula eritema
batas tidak tegas, simetris, diatasnya terdapat
papul multipel dan skuama halus berwarna putih.
Perubahan Kulit Pada
Masa Kehamilan
 Hiperpigmentasi
 berhubungan dengan
adanya peningkatan efek
Melanocyte-Stimulating-
Hormone (MSH) atau
peningkatan estrogen dan
progesteron
 sering ditemukan pada
daerah areola mamma kulit
sekitar genital dan leher
○ Melasma
 Perubahan Vaskular
 Kehamilan
menyebabkan dilatasi
dan proliferasi
pembuluh-pembuluh
darah (diduga pengaruh
estrogen)
○ Spider angioma (nevus
araneus)
○ Eritema palmar
○ Pyogenik Granulane
 Perubahan Jaringan
Ikat
 Perubahan-perubahan
kolagen dan elemen-
elemen lain dari
jaringan ikat pada
kehamilan (belum
terlalu jelas)
○ Striae (Stretch Marks)
Pruritus Gravidarum
 Pruritus atau gatal pada masa
kehamilan, dengan sensasi yang
menimbulkan keinginan kuat untuk
melakukan penggarukan.
 Secara umum, pruritus adalah gejala
dari berbagai penyakit kulit, meskipun
ada pruritus yang ditimbulkan akibat
faktor sistemik.
Tanda dan Gejala
 Biasanya tanda dan gejala pruritus umum
dijumpai pada trimester ketiga (kehamilan 30
minggu)
 Pruritus yang timbul terbatas pada dinding
depan abdomen
 Pruritus gravidarum ini akan lebih berat
gejalanya pada kehamilan gemili atau
kembar/ganda
 Pruritus ini akan hilang dengan cepat pasca
persalinan
 Biasanya pruritus timbul kembali pada
kehamilan berikutnya pada 50 persen wanita
ENDOGEN

FAKTOR RESIKO

EKSOGEN
ENDOGEN
 Beberapa penelitian mengatakan bahwa
penyebabnya adalah ketidakseimbangan
hormonal
 Rasa gatal juga bisa timbul karena adanya alergi
obat atau vitamin.
 Adanya kholestasis
 merupakan kondisi dimana saluran empedu tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
 disebabkan karena adanya gangguan hormonal pada
saluran empedu tersebut
 menyebabkan menurunnya fungsi kandung empedu dan
menyebabkan peningkatan kadar bilirubin pada hati atau
liver yang kemudian akan memasuki aliran darah dan
menyebabkan atau menimbulkan gejala gatal
 bisa terjadi pada trimester kedua
 urin berwarna lebih gelap, mata dan kulit berwarna
kuning
EKSOGEN
 Umumnya ibu hamil memiliki kulit yang
lebih sensitif dibanding wanita yang
tidak hamil.
 Ibu hamil juga mengalami perubahan
kulit (striae) yang dapat memicu gatal
 Kebiasaan seperti mandi terlalu lama,
mandi air hangat, menggunakan spons
atau alat penggosok tubuh yang terlalu
kuat dapat memicu gatal
Kesimpulan dan Saran
 Sebagian besar faktor resiko pruritus
gravidarum adalah kehamilan itu sendiri,
seperti perubahan hormonal, perubahan
kulit, kebiasaan yang salah pada
kehamilan, dan adanya gangguan fungsi
organ.
 Untuk itu, dokter harus mengerti faktor-
faktor resiko munculnya pruritus pada
masa kehamilan, dan apabila curiga
terdapat gangguan fungsi organ, agar
dilakukan pemeriksaan lebih dalam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai