Pendahuluan
Selama proses mengandung, wanita bisa
mengalami perubahan dan kelinan pada
kulit.
Sebagian besar bersifat alamiah, namun
terkadang mengganggu dan merupakan
tanda dari suatu kelainan pada kehamilan
itu sendiri
Rumusan Masalah :
Perubahan kulit seperti apa saja yang umumnya
terjadi pada saat kehamilan?
Apasaja yang menjadi faktor resiko pruritus
gravidarum?
Anamesis
KU : Gatal-gatal pada seluruh tubuh sejak 3 minggu
lalu.
Awalnya terdapat gatal dan kemerahan yang timbul
pada bagian perut kemudian meluas ke tangan dan
kaki.
Pasien mengatakan ada alergi terhadap makanan
yang berasal dari olahan laut, dan merasa itu
sebagai penyebab keluhannya.
Riayat atopi (-), alergi obat (-)
Pasien memiliki riwayat kehamilan trimester III.
Pengobatan sebelumnya : inerson krim, karena obat
habis pasien mengaku keluhannya kambuh lagi.
Pemeriksaan Fisik
Status Dermatologi :
Pada regio antebrachii ditemukan makula eritema
batas tidak tegas, simetris, diatasnya terdapat
papul multipel dan skuama halus berwarna putih.
Perubahan Kulit Pada
Masa Kehamilan
Hiperpigmentasi
berhubungan dengan
adanya peningkatan efek
Melanocyte-Stimulating-
Hormone (MSH) atau
peningkatan estrogen dan
progesteron
sering ditemukan pada
daerah areola mamma kulit
sekitar genital dan leher
○ Melasma
Perubahan Vaskular
Kehamilan
menyebabkan dilatasi
dan proliferasi
pembuluh-pembuluh
darah (diduga pengaruh
estrogen)
○ Spider angioma (nevus
araneus)
○ Eritema palmar
○ Pyogenik Granulane
Perubahan Jaringan
Ikat
Perubahan-perubahan
kolagen dan elemen-
elemen lain dari
jaringan ikat pada
kehamilan (belum
terlalu jelas)
○ Striae (Stretch Marks)
Pruritus Gravidarum
Pruritus atau gatal pada masa
kehamilan, dengan sensasi yang
menimbulkan keinginan kuat untuk
melakukan penggarukan.
Secara umum, pruritus adalah gejala
dari berbagai penyakit kulit, meskipun
ada pruritus yang ditimbulkan akibat
faktor sistemik.
Tanda dan Gejala
Biasanya tanda dan gejala pruritus umum
dijumpai pada trimester ketiga (kehamilan 30
minggu)
Pruritus yang timbul terbatas pada dinding
depan abdomen
Pruritus gravidarum ini akan lebih berat
gejalanya pada kehamilan gemili atau
kembar/ganda
Pruritus ini akan hilang dengan cepat pasca
persalinan
Biasanya pruritus timbul kembali pada
kehamilan berikutnya pada 50 persen wanita
ENDOGEN
FAKTOR RESIKO
EKSOGEN
ENDOGEN
Beberapa penelitian mengatakan bahwa
penyebabnya adalah ketidakseimbangan
hormonal
Rasa gatal juga bisa timbul karena adanya alergi
obat atau vitamin.
Adanya kholestasis
merupakan kondisi dimana saluran empedu tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
disebabkan karena adanya gangguan hormonal pada
saluran empedu tersebut
menyebabkan menurunnya fungsi kandung empedu dan
menyebabkan peningkatan kadar bilirubin pada hati atau
liver yang kemudian akan memasuki aliran darah dan
menyebabkan atau menimbulkan gejala gatal
bisa terjadi pada trimester kedua
urin berwarna lebih gelap, mata dan kulit berwarna
kuning
EKSOGEN
Umumnya ibu hamil memiliki kulit yang
lebih sensitif dibanding wanita yang
tidak hamil.
Ibu hamil juga mengalami perubahan
kulit (striae) yang dapat memicu gatal
Kebiasaan seperti mandi terlalu lama,
mandi air hangat, menggunakan spons
atau alat penggosok tubuh yang terlalu
kuat dapat memicu gatal
Kesimpulan dan Saran
Sebagian besar faktor resiko pruritus
gravidarum adalah kehamilan itu sendiri,
seperti perubahan hormonal, perubahan
kulit, kebiasaan yang salah pada
kehamilan, dan adanya gangguan fungsi
organ.
Untuk itu, dokter harus mengerti faktor-
faktor resiko munculnya pruritus pada
masa kehamilan, dan apabila curiga
terdapat gangguan fungsi organ, agar
dilakukan pemeriksaan lebih dalam
TERIMAKASIH