Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEPERAWATAN PADA NY.

E DENGAN KEHAMILAN
DI PUSKESMAS LAO

OLEH :
GREGORIUS GABUT
23203039

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2023

1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu hal alamiah yang merupakan proses fisiologis.
Kehamilan merupakan proses yang sangat luar biasa yang terjadi pada uterus seorang
perempuan yang berlangsung 280 hari atau 40 minggu sejak hari pertama haid
terakhir. Proses kehamilan berawal dari proses fertilisasi yang berlanjut pada proses
nidasi atau implantasi kemudian bertumbuh hingga janin tersebut siap untuk hidup di
luar uterus.
2. Fisiologi Kehamilan
Fisiologi serangkaian merupakan serangkaian perubahan fisiologi yang terjadi dalam
tubuh seorang wanita selama masa kehamilan. Proses ini dimulai saat sel telur yang
telah dibuahi menempel pada dinding rahim dan berlanjut hingga melahirkan bayi.
3. Tanda & Gejala
Tanda dan gejala kehamilan pada individu biasanya bervariasi, namun secara umum,
tanda & gejala diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu : yang sering terjadi adalah
sebagai berikut :
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti
- Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya. Sebagian besar
ibu mulai merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan lima bulan.
- Bayi dapat dirasakan di dalam Rahim. Semenjak umur kehamilan 6
atau 7 bulan.
- Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak
bulan ke 5 atau ke 6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengar
menggunakan instrumen yang dibuat untuk mendengarkan, seperti
stetoskop atau fetosko
- Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes ini dilakukan
dengan perangkat tes kehamilan di rumah atau di laboratorium dengan
urine atau darah ibu.
b. Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti
- Ibu tidak menstruasi.
Hal ini seringkali menjadi pertama kehamilan. Jika ini terjadi, ada
kemungkinan ibu hamil, tanda sebab berhentinya haid adalah pertanda
dibuahinya sel telur oleh sperma. Kemungkinan penyebab tanda lain
adalah gizi buruk, masalah emosi, atau menopause (berhenti haid).
- Mual atau ingin muntah
Banyak ibu hamil yang merasakan mual di pagi hari (morning
sickness), namun ada beberapa ibu yang mual sepanjang hari.
Kemungkinan penyebab lain dari mual adalah penyakit atau parasit.
- Payudara menjadi peka
Payudara lebih lunak, sensitive, gatal dan berdenyut seperti kesemutan
dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini menunjukkan peningkatan
produksi hormone estrogen dan progesterone.
- Ada bercak darah dan kram perut
Adanya bercak darah dan kram perut disebabkan oleh implantasi atau
menempelnya embrio ke dinding ovulasi atau lepasnya sel telur
matang dari rahim. Hal ini merupakan keadaan yang normal.
- Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari
Rasa letih dan mengantuk umum dirasakan pada 3 atau 4 bulan
pertama kehamilan. Hal ini diakibatkan oleh perubahan hormone dan
kerja ginjal, jantung serta paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan
janin. Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah anemia, gizi buruk,
masalah emosi dan terlalu banyak bekerja.
- Sakit kepala
Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta depresi yang
disebabkan oleh perubahan hormone tubuh saat hamil. Meningkatnya
pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing setiap ganti
posisi.
- Ibu sering berkemih
Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan 1 hingga 2 bulan terakhir
kehamilan. Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah stress,
infeksi, diabetes, ataupun infeksi saluran kemih.
c. Tanda dan gejala kehamilan palsu Pseudocyesis (kehamilan palsu) merupakan
keyakinan dimana seorang wanita merasakan dirinya sedang hamil namun
sebenarnya ia tidak hamil. Wanita yang mengalami pseudocyesis akan
merasakan sebagian besar atau bahkan semua tanda tanda dan gejala
kehamilan. Meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui, dokter
menduga bahwa faktor psikologis yang mungkin menjadi penyebab tubuh
untuk “berpikir bahwa ia hamil”.
Tanda-tanda kehamilan palsu :
1) Gangguan menstruasi
2) Perut bertumbuh
3) Payudara membesar dan mengencang, perubahan pada putting dan mungkin
produksi ASI Merasakan pergerakan janin
5) Mual dan muntah
6) Kenaikan berat badan. (Sutanto & Fitriana, 2019)
4. Adaptasi Fisiologi Kehamilan
a. Uterus
Uterus mengalami peningkatan ukuran dan perubahan bentuk. Pada saat
kehamilan uterus akan membesar pada bulan pertama karena pengaruh dari
hormone esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pada wanita
hamil berat uterus 1000 gram dengan panjang kurang lebih 2,5 cm.
b. Decidua
Decidua merupakan sebutan yang diberikan kepada endometrium pada
kehamilan. Progesterone dan estrogen pada awalnya diproduksi oleh korpus
luteum yang menyebabkan decidua menjadi lebih tebal , lebih vaskuer dan
lebih kaya di fundus.
c. Myometrium
Hormon estrogen sangat berperan dalam pertumbuhan otot di dalam uterus.
Pada usia kehamilan 8 minggu, uterus akan mulai menghasilkan gelombang
kecil dari kontraksi yang dikenal dengan kontraksi Braxton Hicks.
d. Serviks
Serviks mengalami pelunakan dan sianosis. Kelenjar pada serviks mengalami
proliferasi. Segera setelah terjadi konsepsi, mucus yang kental akan diproduksi
dan menutup kanalis servikal.
e. Vagina dan perineum
Adanya hipervaskularisasi pada saat kehamilan mengakibatkan vagina dan
vulva tampak lebih merah dan agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda
Chadwick.
f. Ovarium
Pada awal kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditas kira – kira
berdiameter 3 cm. kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
g. Payudara (Breast)
Payudara akan membesar dan tegang akibat stimulasi hormone
somatomammotropin, estrogen, dan progesterone tetapi belum mengeluarkan
air susu.
h. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat tertentu.
Pigmentasi terjadi karena pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH)
yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan
oleh lobus anterior hipifisis. Kadang – kadang terdapat deposit pigmen pada
pipi, dahi dan hidung, yang dikenal dengan kloasma gravidarum. (Sutanto &
Fitriana, 2019)
5. Keluhan Selama Kehamilan
- Keluhan pada trimester I beruoa mual, muntah, tubuh kemas dan kekah,
perubahan suasan hati dan peningkatan frekuesni berkemih. Mual dan muntah
pada ibu hamil disebabkan oleh adanya hormon kehamilan (b-hCG). Tubuh
lemas dan lelah juga disebabkan karena adanya perubahan hormon kehamilan
sedangkan meningkatnya fekuensi berkemih dikarenakan ibu hamil
memproduksi lebih bnayk urine.
- Keluhan pada trimester II berupa bengkak pada kaki karena peningkatan
cairan pada tubuh, gatal, dan beberapa bagian kulit di tubuh menghitam karena
hormon kehamilan
- Keluhan trimester III berupa nyeri di daerah dibawah tulang kemaluan dan
sakit punggung. Keluhan lainnya adanya keputihan dan munculnya
strechmark
6. Komplikasi Kehamilan
Komplikasi yang dapat terjaidi pada proses hehamilan yaitu :
a. Preeklamsia merupakan tekanan darah tinggi disertai dengan proteinuria (protein
dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan) yang terjadi pada kehamilan
20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan.
b. Perdarahan pravaginam dalam kehamilan cukup normal. Pada masa awal
kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan atau spotting. Perdarahan
tidak normal yang terjadi pada awal kehamilan (perdarahan merah, banyak atau
perdarahan dengan nyeri), kemungkinan adanya abortus, mola hidatidosa atau
kehamilan ektopik. Ciri-ciri perdarahan tidak normal pada kehamilan lanjut yaitu
(perdarahan merah, banyak, kadang – kadang, tidak selalu, disertai rasa nyeri)
bisa berarti plasenta previa atau solusio plasenta.
c. Sakit kepala hebat dan tidak hilang dengan istirahat adalah gejala pre eklamsia
dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang bahkan stroke.
d. Pendangan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala
yang hebat, sehingga terjadi odema pada otak dan meningkatkan resistensi otak
yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur dapat menjadi tanda dari preeklamsia.
e. Hampir setiap ibu hamil mengalami bengkak normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan
kaki. Hal tersebut menunjukkan tanda bahaya apabila muncul bengkak pada
wajah dan tangan dan tidak hilang setelah beristirahat dan disertai keluhan fisik
lain. Hal ini dapat merupakan tanda anemia, gagal jantung atau preeklamsia.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit
rubella.
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis
Normal Masalah Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine


Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, Diabetes
urin orange,
coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada
janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing cacing
dan parasit

b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
1) Diperlukan tanda pasti hamil
2) Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpas
3) Mencari sebab dari hidraamnion
4) Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya
1) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
3) Mengetahui posisi plasenta
4) Mengetahui adanya IUFD
5) Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
8. Pemeriksaan Antenatal (Antenatal Care)
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
a. Tujuan ANC yaitu
1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan,
dan kala nifas.
3) Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
b. Kebijakan program
1) Standart minimal asuhan antenatal (7T)\
 Timbang berat badan
 Ukur tekanan darah
 Ukur tinggi fundus uteri
 Imunisasi TT
 Pemberian tablet besi (minum 90 tablet selama kehamilan dan dimulai
usia kehamilan 20 minggu)
 Test terhadap PMS
 Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
2) Standart minimal Kunjungan Kehamilan
Sebaiknya ibu memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan ,
yang terdistribusi dalam 3 trimester, yaitu sbb:
 1 kali pada trimester I
 1 kali pada trimester II
 2 kali pada trimester III
3) Informasi Kunjungan Kehamilan
Kunjugan Waktu Informasi Penting
· Membangun hubungan saling
percaya antara petugas kesehatan
dengan ibu hamil
· Mendeteksi masalah dan
menanganinya
· Melakukan tindakan pencegahan
seperti tetanus neonatorum, anemis
Trimester Sebelum
kekurangan zat besi, penggunaan
Pertama minggu ke 14
praktik tradisional yang merugikan
· Memulai persiapan kelahiran
bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
· Mendorong perilakuk yang
sehat (giat, latihan dan kebersihan,
dsb)
Trimester Sebelum Sama seperti diatas ditambah
kedua minggu ke 28 kewaspadaan khusus mengenai
preeklampsia ( tanya ibu tentang gejala
– gejala preeklapmsia, pantau TD,
evaluasi edema, periksa untuk
mengetahui proteinuria)

Antara Sama seperti diatas, ditambah palpasi


Trimester
minggu 28 – abdominal untuk mengetahui apakah
ketiga
36 ada kehamilan ganda
Sama seperti diatas, ditambah deteksi
Trimester letak bayi yang tidak normal, atau
ketiga kondisi lain yang memerlukan kelahiran
dirumah sakit.

9. Fokus Pengkajian Kpeerawatan


a. Pengkajian Data.
Tanggal....................Jam.........Tempat........
1) Data Subyektif
a) Biodata.

 Nama suami/istri
 Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah kekeliruan
b) Umur
Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat
menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas sel telur
wanita usia ini sudah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada
wanita usia reproduksi (20-35 tahun)(Ari S,2009:99)
c) Agama
Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan asuhan saat
hamil dan bersalin
d) Pendidikan
Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan konseling sesuai
pendidikannya. Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan
dalam kualitas perawatan bayinya.
e) Pekerjaan
Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian menunjukkan
bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik
daripada ibu yang tidak bekerja (Ari S,2009;105)
f) Alamat
g) Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya tentang
kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika diperlukan.
h) Penghasilan
Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila sewaktu –
waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil
i) Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau
kunjungan ulang ataupun ada keluhan.
j) Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi,
pada saat hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III),
Hemoroid (TM II dan III), Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit
(TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas sesak (TM II dan
III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III), Pusing/sinkop (TM
II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III)
k) Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi
medis/sebaliknya. Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan.
Bila tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibu. Hipertensi dapat
mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan selanjutnya
embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi
memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada
janin. Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan
keterlibatan dan dukungan spesialis medis.
l) Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC,
jantung, DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan
berdampak pada kehamilan.
m) Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
 Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti
hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan
kabur, dan bengkak – bengkak ditangan dan wajah.
 Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur,
perdarahan dan ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran
terdahulu melahirkan secara bedah sesar, untuk kehamilan saat
ini mungkin melahirkan pervaginam. Keputusan ini tergantung
pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada dibagian
bawah melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk
dikeluarkan pervaginam.
 Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi.
Kesehatan fisik dan emosi ibu harus diperhatikan
n) Riwayat haid
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi /
kandungan, meliputi hal – hal seperti ; umur menarche (pada wanita
indonesia umumnya sekitar 12 – 16 tahun) (Ari S,2009;157),
lamanya(frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih), siklus haid
( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya
darah, HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran)
(Wheeler, 2004; 36), keluhan saat haid(keluahn yang disampaikan
dapat menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit kepala sampai
pingsan atau jumlah darah yang banyak).
o) Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya
kehamilan, ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil
muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Trimester II : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan
selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Sudah atau belum merasakan gerakan janin, usia berapa merasakan
gerakan janin(gerakan pertama fetus pada primigravida dirasakan
pada usia 18 minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta
imunisasi yang didapat. Trimester III : berisi tentang ANC dimana
dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang dikonsumsi,
serta KIE yang didapat.
p) Riwayat KB
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu
menggunakan KB jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan
selama ikut KB dan rencana penggunaan KB setelah melahirkan. Hal
ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor gagal KB
atau tidak.,
q) Pola kebiasaan sehari-hari.
 Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5
gram/hari( trimester akhir membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi
rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit A 50 gram. Dapat
diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu
entong nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk
sayuran dan satu gelas susu dan buah. (Ari S,2009; 63)
 Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun
malam untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya,
kebutuhan istirahat ibu hamil:
Malam + 8-10 jam/hari
Siang + 1-2 jam/hari
 Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan
untuk Bak ibu trimester III mengalami ketidaknyamanan yaitu
sering kencing.
 Pola Aktifitas
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak
terlalu lelah dan berat karena dikhawatirkan mengganggu
kehamilannya, ibu hamil utamanya trimester I dan II
membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar
tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak
menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya
perdarahan dan abortus.
 Pola seksual
Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat
menyebabkan abortus
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena
perut ibu yang mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena
dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
(Bobak,2004;135)
r) Riwayat Psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial,
persepsi tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan.
Bagaimana dukungan keluarga.(Bobak,2004;135) adanya respon positif
dari keluarga terhadap kehamilannya akan mempercepat proses
adaptasi ibu dalam menerima perannya (Ari S,1009;173)
s) Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian
meningkat pada trimester kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan tubuhnya. (Helen Varney,2006;37)
2) Data Obyektif.
a) Pemeriksaan Umum.
K/U: Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien
secara keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (AriS,2009;174)
TD : Tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan
diastole maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg.
(Patricia,2005; 759). Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga
pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10 mmHg
sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin (Helen
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. Suhu :
Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu tubuh hamil > 37,5
C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum
tidak terpengaruh selama kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500).
Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya
(manuaba,1998:109)
BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah
0,5 kg/hari) (Ari S,2009; 69)
TB : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan
kesempitan panggul) (manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
b) Pemeriksaan Fisik.
 Inspeksi.\
 Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah
rontok/tidak
 Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat
cloasma gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda
anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
 Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu
yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu
perdarahan, Sclera icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis\
 Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
 Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda
dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
 Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan
ibu kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kretinisme pada bayi dan bendungan vena jugularis/tidak
 Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat
hiperpigmentasi pada areola mammae tanda kehamilan, puting
susu datar atau tenggelam membutuhkan perawatan payudara
untuk persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum
 Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
 Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah
dapat dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan
Diabetes melitus, varises.tidak, kaki sama panjang/tidak
memepengaruhi jalannya persalinan. (Ummi Hani dkk, 2006;96)
c) Palpasi
Tujuan:
 untuk mengetahui umur kehamilan
 Untuk mengetahui bagian bagian janin
 Untuk mengetahui letak janin
 Janin tunggal atau tidak
 Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga
panggul
 Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin Untuk
mengetahui kelainan abnormal ditubuh
 Letak palpasi
Kepala : adakah benjolan abnormal\
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal
ini berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini
dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi gagal
jantung. Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial
terjadi kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme dan keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi
infeksi oleh berbagai penyakit misal TBC, radang akut dikepala
 Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya
Kanker payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai
diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada
usia 20 minggu.
 Abdomen : Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan
berdasarkan TFU dan bagian yang teraba di fundus uteri.
 Pengukuran tinggi fundus uteri
Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba inggu TFU
1 – 2 jari diatas symphisis inggu TFU pertengahan antara symphisi
dan pusat 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat24 minggu TFU
setinggi pusat 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat 32 minggu TFU
pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus inggu TFU 3
jari dibawah procesus xymphoideus inggu TFU pertengahan antara
pusat dan procesus xymphoideusTanda kepala : keras, bundar,
melenting Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak
memanjang dan menentukan letak kepala pada ketak lintang
Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah
bagian terbawah sudah masuk PAP atau belum.
Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes
melitus.
d) Auskultasi
Tujuan: menentukan hamil atau tidak
 Anak hidup atau mati
 Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak,
presentasi anak tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua tempat
dengan perbedaan 10 detik.
 Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya
asma atau TBC yang dapat memperberat kehamilan.
 Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
e) Perkusi.
Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1
10. Diagnosa
 Gangguan Pola Tidur
11. Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan penentuan langkah-
langkah pemecahan masalah dan prioritasnya, perumusan tujuan, rencana tindakan
dan penilaian asuhan keperawatan pada Pasienberdasarkan analisis data dan diagnosa
keperawatan (Dinarti dan Mulyanti, 2017).
A. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan/implementasi keperawatan merupakan tahap proses keperawatan dimana
perawat memberikan intervensi keperawatan langsung dan tidak langsung terhadap
Pasien(Potter & Perry. 2016).
B. EVALUASI
Evaluasi merupakan langka proses keperawatan yang memungkinkan perawat untuk
menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan kondisi
Pasien(Potter & Perry. 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, Y. and Sutanto, A.V., 2019. Asuhan Pada Kehamilan.
Wulandari, S., Sitorus, R. J., & Noviadi, P. (2021). Analisis Hubungan Kecemasan Ibu Hamil
Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kota
Palembang. JAMBI MEDICAL JOURNAL" Jurnal Kedokteran dan Kesehatan",
9(3), 324-332.
Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba
Medika
Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep,
Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC
Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka
Salmah,dkk.2006.AsuhanKebidanan Antenatal.Jakarta:EGC
Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba
Medika
Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba
Medika
Unpad I.1983.Obstetri fisiologiI.Bandung:Eleman
Varney,Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai