LATAR BELAKANG
MUDAH KURANG
INFEKSI VIRUS
MENULAR PENGETAHUAN
KLASIFIKASI INFEKSI
1. Infeksi primer : pertama kali
kontak dengan virus
2. Fase laten : tidak ditemukan
kelainan klinis
3. Rekuren : virus aktif oleh
mekanisme pacu
PATOGENESIS
Klinis :
• Sblm muncul lesi kulit terasa
panas & gatal. Lesi berupa vesikel
berkelompok di atas kulit/mukosa
yg eritema
• Gejala konstitusi, lemas, demam,
nyeri otot, limfadenitis regional
...PATOGENESIS
HORIZONTAL
(Kontak Individu)
VERTIKAL
• melalui vesikel yang berisi (Ibu - Neonatus)
virus aktif (81-88%)
• lesi HSV yang telah mengering • Periode antenatal
(36%) • Periode intrapartum
• Sekresi cairan tubuh lain (3,6- • Periode postnatal
25%)
MANIFESTASI KLINIS
• Vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa, berisi cairan
jernih dan menjadi seropurulen, dapat menjadi krusta dan dapat mengalami
ulserasi
• Gejala sistemik : demam, malaise, anoreksia
MANIFESTASI KLINIS
Infeksi intrauteri : genital herpes primer saat hamil → kelainan fetus : lesi
kulit dan skar, mikrosefali atau kelainan neurologis
HSV 2 (70%)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Test Tzanck dengan pewarnaan giemsa sel datia berinti banyak dan
badan inklusi intranuklear
Terapi Farmakologis :
•Asiklovir oral 5 x 200 mg, Famciclovir 2 x
250 mg, Valacyclovir 2 x 500 mg selama 5-
10 hari
•Kelainan fungsi ginjal – dosis dikurangi
•Rekurensi tinggi (6 – 12x/thn diberikan
dosis supresi) : dosis 400 mg 2x sehari atau
200 mg 3x sehari
•Resisten thd asiklovir diberikan foscarnet
intravenus
•Suportif – analgetika (as.mef/PCT)
PENCEGAHAN
Simpulan
•Pasien terdiagnosis herpes simpleks berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Dengan gejala sistemik malaise dan anoreksia serta kelainan klinis berupa
vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa, berisi cairan
jernih dan menjadi seropurulen, dapat menjadi krusta. Penatalaksanaan dengan
terapi farmakologis antiviral dan analgetik.
Saran
•Terapi non farmakologis dan KIE perlu diterapkan untuk prognosis yang
lebih baik.
TERIMAKASIH