• Stress emosional
• Kecapaian
• Obat-obatan
• Gangguan pencernaan
• Koitus
GEJALA KLINIS
• Infeksi Primer
• Tempat infeksi VHS-1 di daerah pinggang ke atas daerah mulut
dan hidung
• Tempat infeksi VHS-2 di daerah pinggang ke bawah daerah
genital
• Disertai gejala sistemik: demam, malaise, anoreksia.
• Kelainan klinis dijumpai: vesikel yang berkelompok di atas kulit yang
eritematosa, berisi cairan jernih kemudian menjadi seropurulent,
dapat menjadi krusta, kadang ulserasi dangkal sembuh tanpa
sikatriks.
GEJALA KLINIS
• Fase Laten
• Tidak ditemukan gejala klinis, tetapi dapat ditemukan pada
ganglion dorsalis virus herpes simplex tersebut.
• Infeksi Rekurens
• Virus dalam keadaan inaktif, tapi karena suatu pemicu
sehingga menjadi aktif kembali. Mekanisme pemicu tersebut
dapat berupa trauma fisik (demam, infeksi, kurang tidur,
hubungan seksual), trauma psikis (gangguan emosional,
menstruasi), dan dapat pula timbul akibat jenis makanan dan
minuman tertentu yang memicu. Gejala klinis yang timbul
cenderung lebih ringan daripada infeksi primer.
• Gejala prodromal local (panas, gatal, nyeri) timbul vesikel
• Dapat timbul di tempat yang sama ataupun berbeda
• Rasa sakit biasanya muncul tapi memudar dalam waktu 4
hingga 5 hari. Lesi berkembang melalui tahap pustule
kemudian krusta, dan akhirnya sembuh tanpa ada skar
biasanya berlangsung 8-10 hari.
• Beberapa infeksi rekuren bersifat symptomatic dan ada pula
yang asymptomatic.
PEMERIKSAAN
• Farmakologis
• Pengobatan bersifat
• Pengobatan melalui oral
simtomatik bila vesikel pecah.
atau parenteral dengan
asiklovir 1. Kompres dengan sol.
Kalium permanganas
2. Obat-obat antiseptic
seperti povidone yodium
3. Idoksuridin (IDU) 5-40%
menekan sintesis DNA
4. Alkohol 70% untuk
desinfeksi
TERAPI NON FARMAKOLOGIS
INFEKSI KULIT
Kulit yang masih utuh resisten HSV maka jarang infeksi
HSV pada orang dengan kulit sehat. Lesi terlokalisasi
HSV-1 dan HSV-2 dapat muncul di abrasi. Yang menjadi
terkontaminasi.
HERPES NEONATAL
Ibu bayi nya merupakan sumber paling umum dari infeksi.
Ditransmisikan kontak dengan lesi
75% herpes neonatal disebabkan oleh HSV-2.
Hampir selalu simtomatik
KOMPLIKASI
• Cenderung rekurens
• Namun dengan pengobatan dini maka prognosis akan baik
REFERENSI