HERPES SIMPLEKS
TIM DOSEN
pengertian
• Herpes simpleks adalah infeksi akut oleh
virus herpes simpleks (virus herpes
hominis) tipe I atau tipe II yang ditandai
adanya vesikel berkelompok di atas kulit
yang eritematosa di daerah mukokutan.
Herpes simpleks disebut juga fever blister,
cold score, herpes febrilis, herpes labialis,
herpes pro genitalis. (Kapita Selekta
Kedokteran ed.III,2000:151)
next...
• Herpes simpleks adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh virus herpes simpleks
(virus herpes hominis) tipe I atau tipe II
yang ditandai oleh adanya vesikel yang
berkelompok di atas kulit yang sembab
dan eritematosa pada daerah dekat
mukokutan, sedangkan infeksi dapat
berlangsung baik primer maupun
rekurens. (Adhi DJuanda, Ilmu penyakit
kulit dan kelamin,2000:355).
etiologi
• Pengkajian
- Biodata.
Dapat terjadi pada semua orang di semua umur;
sering terjadi pada remaja dan dewasa muda.
Jenis kelamin; dapat terjadi pada pria dan wanita.
Pekerjaan; beresiko tinggi pada penjaja seks
komersial.
- Keluhan utama
Gejala yang sering menyebabkan penderita
datang ke tempat pelayanan kesehatan adalah
nyeri pada lesi yang timbul.
next...
- Kebutuhan psikososial
Klien dengan penyakit kulit, terutama yang lesinya
berada pada bagian muka atau yang dapat dilihat
oleh orang, biasanya mengalami gangguan
konsep diri. Hal itu meliputi perubahan citra tubuh,
ideal diri tubuh, ideal diri, harga diri, penampilan
peran, atau identitas diri. Reaksi yang mungkin
timbul adalah:
1. Menolak untuk menyentuh atau melihat salah
satu bagian tubuh.
2. Menarik diri dari kontak sosial.
3. Kemampuan untuk mengurus diri berkurang.
next...
- Kebiasaan sehari-hari.
Dengan adanya nyeri, kebiasaan sehari-hari klien
juga dapat mengalami gangguan, terutama untuk
istirahat/tidur dan aktivitas.
Terjadi gangguan BAB dan BAK pada herpes
simpleks genitalis.
Penyakit ini sering diderita oleh klien yang
mempunyai kebiasaan menggunakan alat-alat
pribadi secara bersama-sama atau klien yang
mempunyai kebiasaan melakukan hubungan
seksual dengan berganti ganti pasangan.
next...
- Pemeriksaan fisik
Keadaan umum klien bergantung pada luas, lokasi
timbulnya lesi, dan daya tahan tubuh klien.
Pada kondisi awal/saat proses peradangan,dapat
terjadi peningkatan suhu tubuh atau demam dan
perubahan tanda-tanda vital yang lain.
Pada pengkajian kulit,ditemukan adanya vesikel-
vesikel berkelompok yang nyeri,edema di sekitar
lesi,dan dapat pula timbul ulkus pada infeksi
sekunder.
Perhatikan mukosa mulut, hidung, dan penglihatan
klien.
next...
- Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan genitalia pria, daerah yang
perlu diperhatikan adalah bagian glans penis,
batang penis, uretra, dan daerah anus.
Sedangkan pada wanita, daerah yang perlu
diperhatikan adalah labia mayora dan minora,
klitoris, introitus vagina, dan serviks.
Jika timbul lesi, catat jenis, bentuk, ukuran / luas,
warna, dan keadaan lesi.
Palpasi kelenjar limfe regional, periksa adanya
pembesaran; pada beberapa kasus dapat terjadi
pembesaran kelenjar limfe regional.
next...
• Untuk mengetahui adanya nyeri, kita dapat
mengkaji respon individu terhadap nyeri
akut secara fisiologis atau melalui respon
perilaku.
• Secara fisiologis,terjadi diaphoresis/keringat
dingin, peningkatan denyut jantung,
peningkatan pernapasan, dan peningkatan
tekanan darah
• Pada perilaku, dapat juga dijumpai
menangis, merintih, atau marah.
next...
• Lakukan pengukuran nyeri dengan
menggunakan skala nyeri 0-10 untuk orang
dewasa.
• Untuk anak-anak, pilih skala yang sesuai
dengan usia perkembangannya kita bisa
menggunakan skala wajah untuk mengkaji
nyeri sesuai usia; libatkan anak dalam
pemilihan.
Diagnosa keperawatan
Rencana keperawatan:
- Ciptakan hubungan saling percaya antara
klien-perawat.
- Dorong klien untuk menyatakan perasaannya
, terutama tentang cara ia merasakan ,
berpikir, atau memandang dirinya
next…
• Jernihkan kesalahan konsepsi individu
tentang dirinya, penatalaksanaan, atau
perawatan dirinya.
• Hindari mengkritik.
• Jaga privasi dan lingkungan individu.
• Berikan informasi yang dapat dipercaya dan
penjelasan informasi yang telah diberikan.
• Tingkatkan interaksi sosial.
• Dorong klien untuk melakukan aktivitas.
• Hindari sikap terlalu melindungi, tetapi
terbatas pada permintaan individu.
next…
• Dorong klien dan keluarga untuk menerima
keadaan.
• Beri kesempatan klien untuk berbagi
pengalaman dengan orang lain.
• Lakukan diskusi tentang pentingnya
mengkomunikasikan penilaian klien dan
pentingnya sistem daya dukungan bagi
mereka.
• Dorong klien untuk berbagi rasa, masalah,
kekuatiran, dan persepsinya.
next…
• Dx.3
Risiko penularan infeksi b.d pemajanan
melalui kontak (kontak langsung, tidak
langsung ,kontak droplet)