Anda di halaman 1dari 41

ASKEP

HERPES SIMPLEKS

TIM DOSEN
pengertian
• Herpes simpleks adalah infeksi akut oleh
virus herpes simpleks (virus herpes
hominis) tipe I atau tipe II yang ditandai
adanya vesikel berkelompok di atas kulit
yang eritematosa di daerah mukokutan.
Herpes simpleks disebut juga fever blister,
cold score, herpes febrilis, herpes labialis,
herpes pro genitalis. (Kapita Selekta
Kedokteran ed.III,2000:151)
next...
• Herpes simpleks adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh virus herpes simpleks
(virus herpes hominis) tipe I atau tipe II
yang ditandai oleh adanya vesikel yang
berkelompok di atas kulit yang sembab
dan eritematosa pada daerah dekat
mukokutan, sedangkan infeksi dapat
berlangsung baik primer maupun
rekurens. (Adhi DJuanda, Ilmu penyakit
kulit dan kelamin,2000:355).
etiologi

Berdasarkan struktur antigeniknya dikenal


2 tipe virus herpes simpleks :

virus herpes simpleks tipe I (HSVI)

Virus herpes simpleks tipe II


(HSV II, virus oflove)
patofisiologi
 HSV disebarkan melalui
kontak langsung antara virus dengan mukosa atau setiap
kerusakan di kulit.
 Virus herpes tidak dapat hidup di luar lingkungan yang
lembab dan penyebaran infeksi melalui cara selain kontak
langsung kecil kemungkinannya terjadi.
 HSV memiliki kemampuan untuk menginvasi beragam sel
melalui fusi langsung dengan membrane sel. pada infeksi
aktif primer, virus menginvasi sel pejamu dan cepat
berkembang dengan biak, menghancurkan sel pejamu dan
melepaskan lebih banyak virion untuk menginfeksi sel-sel
disekitarnya.
 Pada infeksi aktif primer, virus menyebar melalui saluran
limfe ke kelenjar limfe regional dan menyebabkan
limfadenopati
next...
 Tubuh melakukan respon imun seluler dan
humoral yang menahan infeksi tetapi tidak
dapat mencegah kekambuhan infeksi aktif.
 Setelah infeksi awal timbul fase laten.
 Selama masa ini virus masuk ke dalam sel-
sel sensorik yang mempersarafi daerah
yang terinfeksi dan bermigrasi disepanjang
akson untuk bersembunyi di dalam
ganglion radiks dorsalis tempat virus
berdiam tanpa menimbulkan sitotoksisitas
atau gejala pada manusia
Tingkatan infeksi
• Infeksi primer

• Infeksi rekurens (infeksi kambuhan)


manifestasi klinis
• Inokulasi kompleks primer (primary inoculation
complex).
• Infeksi primer herpes simpleks pada penderita usia
muda yang baru pertama kali terinfeksi virus ini
dapat menyebabkan reaksi lokal dan sistemik
yang hebat.
• Manifestasinya dapat berupa herpes labialis.
Dalam waktu 24 jam saja, penderita sudah
mengalami panas tinggi (39-40oC), disusul oleh
pembesaran kelenjar limfe submentalis,
pembengkakan bibir, dan lekositosis di atas
12.000/mm3, yang 75-80%nya berupa
polimorfonuklear.
manifestasi klinis

• Terakhir, bentuk ini diikuti rasa sakit pada


tenggorokan.
• Insidens tertinggi terjadi pada usia antara 1-
5 tahun.
• Waktu inkubasinya 3-10 hari.
• Kelainan akan sembuh spontan setelah 2-6
minggu.
next...
• Herpes gingivostomatitis. Kebanyakan bentuk
ini terjadi pada anak-anak dan orang dewasa
muda. Manifestasi klinis berupa panas tinggi,
limfadenopati regional dan malaise.
• Lesi berupa vesikel yang memecah dan terlihat
sebagai bercak putih atau ulkus.
• Kelainan ini dapat meluas kemukosa bukal, lidah,
dan tonsil, sehingga mengakibatkan rasa sakit,
bau nafas yang busuk, dan penurunan nafsu
makan.
• Pada anak-anak dapat terjadi dehidrasi dan
asidosis. Kelainan ini berlangsung antara 2-4
minggu
next...

• Infeksi herpes simpleks diseminata.


Bentuk herpes ini terjadi pada anak-anak
usia 6 bulan sampai 3 tahun, dimulai
dengan herpes gingivo stomatitis berat.
• Jenis ini dapat mengenai paru-paru dan
menimbulkan viremia masif, yang berakibat
gastroenteritis disfungsi ginjal dan kelenjar
adrenal, serta ensefalitis.
• Kematian banyak terjadi pada stadium
viremia yang berat.
next...

 Herpes genitalis (progenitalis).


 Infeksi primer terjadi setelah melalui masa tunas 3-5
hari.
 Penularan dapat melalui hubungan seksual secara
genito-genital, orogenital, maupun anogenital.
 Erupsinya juga berupa vesikel tunggal atau
menggerombol, bilateral, pada dasar kulit yang
eritematus, kemudian berkonfluensi, memecah,
membentuk erosi atau ulkus yang dangkal disertai
rasa nyeri.
next...

 31% penderita mengalami gejala konstitusi


berupa demam, malaise, mialgia, dan sakit
kepala; dan 50% mengalami limfadenopati
inguinal.
 insiden Karena HSV tidak dapat disembuhkan
maka persentasi orang yang terinfeksi
meningkat seiring dengan usia.
 Sekitar 1 dari 4 perempuan dan 1 dari 5 laki-
laki terinfeksi oleh virus herpes genitalis.
Kerentanan terhadap infeksi herpes bervariasi.
next...
 HSV lebih sering dijumpai pada perempuan daripada
laki-laki, mungkin karena luas permukaan mukosa
saluran genetalia perempuan yang lebih besar dan
terjadinya kerusakan mikro di mukosa selama
hubungan kelamin.
 Dibandingkan dengan populasi umum, orang yang
terinfeksi oleh HIV lebih rentan terhadap infeksi HSV
dan lebih menular ke orang lain setelah terjangkit virus
ini.
 Orang yang sero positif HSV-1 sedikit banyak
tampaknya terproteksi dari infeksi HSV-2. Karena
infeksi HSV tidak mengancam nyawa dan sering
ringan atau asimtomatik, maka banyak orang yang
tidak menyadari besarnya penyakit ini.
komplikasi
• Infeksi bakteri sekunder
• Eritema multiforme portherpetika
tes diagnostik
• Pada sebagian besar kasus, herpes genetalis dapat
didiagnosis secara klinis saat infeksi akut atau rekuren.
• Sebelum ditemukannya uji amplifikasi DNA, biakan virus
terhadap vesikel atau pustule merupakan baku emas untuk
diagnosis.
• Biakan yang diambil dari lesi yang sudah berkrusta dan
infeksi rekuren kurang sensitive dan sering menyebabkan
hasil uji negatif.
• Tersedia uji deteksi antigen dengan EIA /Enzym
Imunnoassay atau uji fluoresensi langsung yang cepat dan
murah
• Herpes genetalis dilaporkan menyebabkan kelainan pada
asupan papanicolaou (pap smear), walaupun tidak bersifat
diagnostic
next…

Karena tingginya frekuensi infeksi yang


asimtomatik dan nontipikal maka
dianjurkan pemeriksaan penyaring
terhadap kelompok beresiko tinggi.
Pada percobaan Tzanck dengan
perwarnaan Giemsa dari bahan vesikel
dapat ditemukan sel datia berinti banyak
dan badan inklusi intranuklear
penatalaksanaan medis
Karena infeksi HSV tidak dapat disembuhkan, maka terapi
ditujukan untuk mengendalikan gejala dan menurunkan
pengeluaran virus.
Obat antivirus analog nukleosida merupakan terapi yang
dianjurkan.
Obat-obatan ini bekerja dengan menyebabkan deaktivasi
atau mengantagnisasi DNA polymerase HSV yang pada
gilirannya menghentikan sintesis DNA dan replikasi virus.
Tiga obat antivirus yang dianjurkan oleh petunjuk CDC 1998
adalak asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir. Obat antivirus
harus dimulai sejak awal tanda kekambuhan untuk
mengurangi dan mempersingkat gejala.
Apabila obat tertunda sampai lesi kulit muncul, maka gejala
hanya memendek 1 hari.
next…
Pasien yang mengalami kekambuhan 6 kali atau
lebih setahun sebaiknya ditawari terapi supresif
setiap hari yang dapat mengurangi frekuensi
kekambuhan sebesar 75%.
Terapi topical dengan krim atau salep antivirus tidak
terbukti efektif.
Terapi supresif atau profilaksis dianjurkan untuk
mengurangi resiko infeksi perinatal dan keharusan
melakukan seksio sesarea pada wanita yang
positif HSV.
Vaksin untuk mencegah infeksi HSV-2 sekarang
sedang diteliti.
Asuhan Keperawatan Herpes Simplek

• Pengkajian
- Biodata.
Dapat terjadi pada semua orang di semua umur;
sering terjadi pada remaja dan dewasa muda.
Jenis kelamin; dapat terjadi pada pria dan wanita.
Pekerjaan; beresiko tinggi pada penjaja seks
komersial.
- Keluhan utama
Gejala yang sering menyebabkan penderita
datang ke tempat pelayanan kesehatan adalah
nyeri pada lesi yang timbul.
next...

- Riwayat penyakit sekarang


Kembangkan pola PQRST( Preview,
Question, Read, State, Test ) pada setiap
keluhan klien. Pada beberapa kasus, timbul
lesi/vesikel perkelompok pada penderita
yang mengalami demam atau penyakit yang
disertai peningkatan suhu tubuh atau pada
penderita yang mengalami trauma fisik
maupun psikis. Penderita merasakan nyeri
yang hebat, terutama pada area kulit yang
mengalami peradangan berat dan vesikulasi
next...

- Riwayat penyakit dahulu


Sering diderita kembali oleh klien yang
pernah mengalami penyakit herpes
simplek atau memiliki riwayat penyakit
seperti ini.
- Riwayat penyakit keluarga
Ada anggota keluarga atau teman dekat
yang terinfeksi virus ini.
next...

- Kebutuhan psikososial
Klien dengan penyakit kulit, terutama yang lesinya
berada pada bagian muka atau yang dapat dilihat
oleh orang, biasanya mengalami gangguan
konsep diri. Hal itu meliputi perubahan citra tubuh,
ideal diri tubuh, ideal diri, harga diri, penampilan
peran, atau identitas diri. Reaksi yang mungkin
timbul adalah:
1. Menolak untuk menyentuh atau melihat salah
satu bagian tubuh.
2. Menarik diri dari kontak sosial.
3. Kemampuan untuk mengurus diri berkurang.
next...

- Kebiasaan sehari-hari.
Dengan adanya nyeri, kebiasaan sehari-hari klien
juga dapat mengalami gangguan, terutama untuk
istirahat/tidur dan aktivitas.
Terjadi gangguan BAB dan BAK pada herpes
simpleks genitalis.
Penyakit ini sering diderita oleh klien yang
mempunyai kebiasaan menggunakan alat-alat
pribadi secara bersama-sama atau klien yang
mempunyai kebiasaan melakukan hubungan
seksual dengan berganti ganti pasangan.
next...
- Pemeriksaan fisik
Keadaan umum klien bergantung pada luas, lokasi
timbulnya lesi, dan daya tahan tubuh klien.
Pada kondisi awal/saat proses peradangan,dapat
terjadi peningkatan suhu tubuh atau demam dan
perubahan tanda-tanda vital yang lain.
Pada pengkajian kulit,ditemukan adanya vesikel-
vesikel berkelompok yang nyeri,edema di sekitar
lesi,dan dapat pula timbul ulkus pada infeksi
sekunder.
Perhatikan mukosa mulut, hidung, dan penglihatan
klien.
next...
- Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan genitalia pria, daerah yang
perlu diperhatikan adalah bagian glans penis,
batang penis, uretra, dan daerah anus.
Sedangkan pada wanita, daerah yang perlu
diperhatikan adalah labia mayora dan minora,
klitoris, introitus vagina, dan serviks.
Jika timbul lesi, catat jenis, bentuk, ukuran / luas,
warna, dan keadaan lesi.
Palpasi kelenjar limfe regional, periksa adanya
pembesaran; pada beberapa kasus dapat terjadi
pembesaran kelenjar limfe regional.
next...
• Untuk mengetahui adanya nyeri, kita dapat
mengkaji respon individu terhadap nyeri
akut secara fisiologis atau melalui respon
perilaku.
• Secara fisiologis,terjadi diaphoresis/keringat
dingin, peningkatan denyut jantung,
peningkatan pernapasan, dan peningkatan
tekanan darah
• Pada perilaku, dapat juga dijumpai
menangis, merintih, atau marah.
next...
• Lakukan pengukuran nyeri dengan
menggunakan skala nyeri 0-10 untuk orang
dewasa.
• Untuk anak-anak, pilih skala yang sesuai
dengan usia perkembangannya kita bisa
menggunakan skala wajah untuk mengkaji
nyeri sesuai usia; libatkan anak dalam
pemilihan.
Diagnosa keperawatan

1.Nyeri akut b.d inflamasi jaringan


2.Gangguan citra tubuh b.d perubahan
penampilan, sekunder akibat penyakit
herpes simpleks
3.Risiko penularan infeksi b.d pemajanan
melalui kontak (kontak langsung, tidak
langsung , kontak droplet)
intervensi keperawatan
• Dx.1
• Nyeri akut b.d inflamasi jaringan
Hasil yang diharapkan:
- Klien mengungkapkan nyeri hilang /
berkurang.
- Menunjukkan mekanisme koping spesifik
untuk nyeri dan metode untuk mengontrol
nyeri secara benar.
- Klien menyampaikan bahwa orang lain
memvalidasi adanya nyeri
next…
• Rencana keperawatan:
- Kaji kembali faktor yang menurunkan
toleransi nyeri.
- Kurangi atau hilangkan faktor yang
meningkatkan pengalaman nyeri.
- Sampaikan pada klien penerimaan perawat
tentang responsnya terhadap nyeri; akui
adanya nyeri, dengarkan dan perhatikan
klien saat mengungkapkan nyerinya
bertujuan untuk lebih memahaminya.
next…

 Kajiadanya kesalahan konsep pada keluarga


tentang nyeri atau tindakannya.
 Beriinformasi atau penjelasan pada klien dan
keluarga tentang penyebab rasa nyeri.
 Diskusikan dengan klien tentang penggunaan
terapi distraksi/pengalihan ke hal lain,
relaksasi, imajinasi dan ajarkan tehnik /
metode yang dipilih.
next…

 Jaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan


sekitar klien
 Kolaborasikandengan tim medis untuk
pemberian analgesik
 Pantau TTV
 Kaji
kembali respons klien terhadap tindakan
penurunan rasa nyeri.
next…
 Dx.2
 Gangguan citra tubuh b.d perubahan
penampilan, sekunder akibat penyakit herpes
simpleks

 Hasil yang diharapkan:


- Klien mengatakan dan menunjukkan penerimaan
atas penampilannya.
- Menunjukkan keinginan dan kemampuan untuk
melakukan perawatan diri.
- Melakukan pola-pola penanggulangan yang baru
next…
 Dx.2

 Rencana keperawatan:
- Ciptakan hubungan saling percaya antara
klien-perawat.
- Dorong klien untuk menyatakan perasaannya
, terutama tentang cara ia merasakan ,
berpikir, atau memandang dirinya
next…
• Jernihkan kesalahan konsepsi individu
tentang dirinya, penatalaksanaan, atau
perawatan dirinya.
• Hindari mengkritik.
• Jaga privasi dan lingkungan individu.
• Berikan informasi yang dapat dipercaya dan
penjelasan informasi yang telah diberikan.
• Tingkatkan interaksi sosial.
• Dorong klien untuk melakukan aktivitas.
• Hindari sikap terlalu melindungi, tetapi
terbatas pada permintaan individu.
next…
• Dorong klien dan keluarga untuk menerima
keadaan.
• Beri kesempatan klien untuk berbagi
pengalaman dengan orang lain.
• Lakukan diskusi tentang pentingnya
mengkomunikasikan penilaian klien dan
pentingnya sistem daya dukungan bagi
mereka.
• Dorong klien untuk berbagi rasa, masalah,
kekuatiran, dan persepsinya.
next…

• Dx.3
Risiko penularan infeksi b.d pemajanan
melalui kontak (kontak langsung, tidak
langsung ,kontak droplet)

• Hasil yang diharapkan:


- Klien menyebutkan perlunya isolasi sampai
ia tidak lagi menularkan infeksi.
- Klien dapat menjelaskan cara penularan
penyakit.
next…
• Rencana keperawatan:
- Jelaskan tentang penyakit herpes simpleks,
penyebab, cara penularan, dan akibat yang
ditimbulkan.
Anjurkan klien untuk menghentikan kegiatan
hubungan seksual selama sakit dan jika
perlu menggunakan kondom.
Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan
kegiatan seksual dengan satu orang (satu
sama lain setia) dan pasangan yang tidak
terinfeksi (hubungan seks yang sehat)
evaluasi
• Nyeri berkurang/hilang
• Mekaisme koping pasien dan keluarga baik
• Tidak terjadi infeksi
• Tidak terjadi komplikasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai