STIKes Ikifa
HERPES
KELOMPOK
ANGGOTA:
Annissa Agustin (332198420012)
Iin Ulfiyah (332198420227)
Junesti (33219842023)
Khairun Nissa (332198420024)
Miftakhul Hidayatul Ummah (332198420192)
Muhammad Rizki Nurdiansyah (332198420116)
PENGERTIAN HERPES
Herpes adalah sejenis penyakit radang pada
permukaan kulit, dengan tanda-tanda terjadi
gelembung-gelembung kemerahan berair yang timbul
berkelompok pada permukaan kulit
Herpes merupakan golongan virus dengan ukuran
sedang, terdiri dari DNA dan mengalami replikasi
didalam nukleus sel. Mereka cendrung menimbukan
infeksi laten yang mengintermiten seperti misanya
herpes simpleks. Marwali. ( Prof. Dr. Marwali
Harahap )
Herpes merupakan infeksi kulit kelamin yang
disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui hubungan
seks. Terkadang ditemukan juga pada mulut penderita
karena yang bersangkutan melakukan oral seks dengan
penderita herpes. ( Melanie KS ).
Herpes adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus
herpes (virus herpes hominis) tipe I atau tipe II yang
ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas
kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat
mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik
primer maupun rekurens. (Adhi DJuanda, Ilmu penyakit
kulit dan kelamin,2000:355)
KLASIFIKASI HERPES
• A. Herpes Simpleks
1. pengertian
Infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks atau virus herpes hominis tipe I atau II
yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok diatas kulit yang sembab dan eritematosa pada
daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer maupun rekurens. ( Ronny
P. Handoko )
Herpes simpleks adalah yang disebabkan oleh herpes virus hominis, dengan diameter 100 nm.
( Howard dan Cushing ).
2. Etiologi
Herpes Genetalis
•Faktor pencetus pada herpes oro-labial.
•Hubungan seksual.
•Makanan yang merangsang.
•Alcohol.
Keadaan yang menimbulkan penurunan daya tahan tubuh:
•Penyakit DM berat.
•Kanker.
•HIV.
•Obat-obatan (Imunosupresi, Kortikosteroid).
•Radiasi.
PATOFISIOLOGI SIMPLEKS
• Virologi
• Mikroskop cahaya. Sampel berasal dari sel-sel di dasar lesi, apusan pada
permukaan mukosa, atau dari biopsi, mungkin ditemukan intranuklear
inklusi (Lipschutz inclusion bodies). Sel-sel yang terinfeksi dapat
menunjukkan sel yang membesar menyerupai balon (ballooning) dan
ditemukan fusi. Pada percobaan Tzanck dengan pewarnaan Giemsa atau
Wright, dapat ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi
intranuklear.
• Kultur Virus
Kultur virus dari cairan vesikel pada lesi (+) untuk HSV adalah cara yang
paling baik karena paling sensitif dan spesifik dibanding dengan cara-cara lain. HSV
dapat berkembang dalam 2 sampai 3 hari. Jika tes ini (+), hampir 100% akurat,
khususnya jika cairan berasal dari vesikel primer daripada vesikel rekuren.
Pertumbuhan virus dalam sel ditunjukkan dengan terjadinya granulasi sitoplasmik,
degenerasi balon dan sel raksasa berinti banyak. Sejak virus sulit untuk berkembang,
hasil tesnya sering (-). Namun cara ini memiliki kekurangan karena waktu
pemeriksaan yang lama dan biaya yang mahal.
• Serologi
Pemeriksaan serologi ini direkomendasikan kepada orang yang mempunyai
gejala herpes genital rekuren tetapi dari hasil kultur virus negatif, sebagai
konfirmasi pada orang-orang yang terinfeksi dengan gejala- gejala herpes
genital, menentukan apakah pasangan seksual dari orang yang terdiagnosis
herpes genital juga terinfeksi dan orang yang mempunyai banyak pasangan
sex dan untuk membedakan dengan jenis infeksi menular sexual lainnya.
Sample pada pemeriksaan serologi ini diambil dari darah atau serum.
PENATALAKSANAAN HERPES
SIMPLEKS
Pada prinsipnya, penanganan dari infeksi Herpes Simpleks Virus (HSV) ada 2
macam, yaitu:
a. Terapi Spesifik;
• Infeksi primer
Topikal : Penciclovir krim 1% (tiap 2 jam selama 4 hari) atau Acyclovir
krim 5% (tiap 3 jam selama 4 hari). Idealnya, krim ini digunakan 1 jam
setelah munculnya gejala, meskipun juga pemberian yang terlambat juga
dilaporkan masih efektif dalam mengurangi gejala serta membatasi
perluasan daerah lesi. (Rekomendasi FDA & IHMF)
Sistemik : Valacyclovir tablet 2 gr sekali minum dalam 1 hari yang
diberikan begitu gejala muncul, diulang pada 12 jam kemudian, atau
Acyclovir tablet 400 mg 5 kali sehari selama 5 hari, atau Famciclovir 1500
mg dosis tunggal yang diminum 1 jam setelah munculnya gejala prodromal.
• Infeksi Rekuren
Terapi rekuren ditujukan untuk mengurangi angka kekambuhan dari herpes genitalis, dimana
tingkat kekambuhan berbeda pada tiap individu, bervariasi dari 2 kali/tahun hingga lebih dari 6
kali/tahun. Terdapat 2 macam terapi dalam mengobati infeksi rekuren, yaitu
Terapi Episodik:
• Acycovir, 400 mg p.o 3 x/hr, 5 hr, atau 800 mg 2 x/hr, 5 hr, atau 800 mg p.o 3 x/hr,3 hr
• Valacyclovir, 500 mg p.o 2 x/hr 3 hr, atau 1 gr p.o 1x/hr, 5 hr
• Famciclovir, 125 mg p.o 2 x/hr,5 hr, atau 1 gr p.o 2 x/hr,1 hr
Terapi Supresif:
• Acyclovir 400 mg p.o 2 x/hr selama 6 th, atau
• Famciclovir 250 mg p.o 2 x/hr selama 1 th, atau
• Valacyclovir 500 mg p.o 1x/hr selama 1 th, atau
• Valacyclovir 1 gr p.o 1x/hr selama 1 th
• Terapi Non-Spesifik;
1. Pengertian
• Usia lebih dari 50 tahun, infeksi ini sering terjadi pada usia ini
akibat daya tahan tubuhnya melemah. Makin tua usia penderita
herpes zoster makin tinggi pula resiko terserang nyeri dan terasa
panas.
• Orang yang mengalami penurunan kekebalan
(immunocompromised) seperti HIV dan leukimia. Adanya lesi pada
ODHA merupakan manifestasi pertama dari immunocompromised.
• Orang dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
• Orang dengan transplantasi organ mayor seperti transplantasi
sumsum tulang.
FACTOR PENYEBAB HERPES ZOSTER
• Trauma / luka
• Gatal-gatal
• Kelelahan
• Demam
• Alkohol
• Gangguan pencernaan
• Obat – obatan
• Sinar ultraviolet
• Haid tidak lancar
• Stress
PATOFISIOLOGI
• Drug of choice- nya adalah acyclovir yang dapat mengintervensi sintesis virus dan
replikasinya. Meski tidak menyembuhkan infeksi herpes namun dapat menurunkan
keparahan penyakit dan nyeri. Dapat diberikan secara oral, topical atau parenteral.
Pemberian lebih efektif pada hari pertama dan kedua pasca kemunculan vesikel. Namun
hanya memiliki efek yang kecil terhadap postherpetic neuralgia.
• Antiviral lain yang dianjurkan adalah vidarabine (Ara – A, Vira – A) dapat diberikan
lewat infus intravena atau salep mata.
• Kortikosteroid dapat digunakan untuk menurunkan respon inflamasi dan efektif namun
penggunaannya masih kontroversi karena dapat menurunkan penyembuhan dan
menekan respon immune.
• Analgesik non narkotik dan narkotik diresepkan untuk manajemen nyeri dan
antihistamin diberikan untuk menyembuhkan priritus.
• Penderita dengan keluhan mata
• Keterlibatan seluruh mata atau ujung hidung yang menunjukan hubungan dengan cabang nasosiliaris nervus
optalmikus, harus ditangani dengan konsultasi opthamologis. Dapat diobati dengan salaep mata steroid topical
dan mydriatik, anti virus dapat diberikan
• Neuralgia Pasca Herpes zoster
• Bila nyeri masih terasa meskipun sudah diberikan acyclovir pada fase akut, maka
dapat diberikan anti depresan trisiklik ( misalnya : amitriptilin 10 – 75 mg/hari)
• Tindak lanjut ketat bagi penanganan nyeri dan dukungan emosional merupakan
bagian terpenting perawatan
• Intervensi bedah atau rujukan ke klinik nyeri diperlukan pada neuralgi berat yang
tidak teratasi.
• Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang : Biasanya klien mengeluhkan panas
tinggi, gatal-gatal pada kulit, pembengkakan bibir, nyeri dan panas,
trauma / luka pada bagian luka atau bentolan, cepat lelah, benjolan
dirasakan setelah mengkonsumsi obat-obatan, haid tidak lancar dan
stress dan malu karena adanya banyak bula dibagian tubuh.
Riwayat kesehatan keluarga : Apakah ada anggota keluarga yang
menderita penyakit herpes, dan penyakit keturunan, penyakit
kelainan darah dan penyakit seperti yg di alami klien. Tetapi karena
herpes bukan penyakt keturunan RKK ini tidak terlalu bepengaruh
besar.
Riwayat kesehatan dahulu : adanya riwayat kontak dengan
teman2. menggunakan handuk dengan penderita herpes,
penggunaan obat cortycosteroid.
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
ASPEK YANG DINILAI GAMBARAN
Leher, ketiak, dan pangkal paha Basanya kalau mengenai organ ini maka
akan tampak ada benjolan berisi air ( bula )
Bewarna merah
Genitalia
Biasanya terdapat cairan bening berbau
( keputihan )
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Terapi Rekuren
• Terapi rekuren ditujukan untuk mengurangi angka kekambuhan dari herpes genitalis, dimana
tingkat kekambuhan berbeda pada tiap individu, bervariasi dari 2 kali/tahun hingga lebih dari 6
kali/tahun. Terdapat 2 macam terapi dalam mengobati infeksi rekuren, yaitu
• Terapi Episodik:
• Acycovir, 400 mg p.o 3 x/hr, 5 hr, atau 800 mg 2 x/hr, 5 hr, atau 800 mg p.o 3 x/hr,3 hr
• Valacyclovir, 500 mg p.o 2 x/hr 3 hr, atau 1 gr p.o 1x/hr, 5 hr
• Famciclovir, 125 mg p.o 2 x/hr,5 hr, atau 1 gr p.o 2 x/hr,1 hr
• Terapi Supresif:
• Acyclovir 400 mg p.o 2 x/hr selama 6 th, atau
• Famciclovir 250 mg p.o 2 x/hr selama 1 th, atau
• Valacyclovir 500 mg p.o 1x/hr selama 1 th, atau
ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI DIAGNOSA
O
1
DS : biasanya klien Masuknya virus dan bakteri Kerusakan integritas kulit
mengeluhkan kedalam sistem Pertahanan b.d bula berisi cairan
adanya luka dibagian tubuh.
kulit tertentu
pembengkakan bibir
adanya benjolan
Do :
rambut kering dan kulit
kepala kotor
terdapat bula diwajah,
bibir, mata, leher, ketiak,
dan pangkal paha.
2 Ds : biasanya klien mengeluhkan : Inflamasi jaringan
adanya rasa nyeri dan panas diarea luka
gatal-gatal pada area bula
keputihan
demam
Do :
klien tampak meringis
wajah memerah
adanya cairan bening berbau
suhu tidak normal
Do :
banyak bula dibagian tubuh yang tampak ( wajah,
mata, mulut )
klien menutupi bagian herpes dengan kerudung
DIAGNOSA