Anda di halaman 1dari 38

Pemeriksaan Fisik Bayi Baru

Lahir (BBL)

Oleh kelompok 9
Nila Maisarah
Raudhatul Jannah
Veby Aprilla Maulina
Pendahuluan
Bayi yang baru lahir mengalami perubahan
fisiologis yang sangat hebat. Perubahan yang
kompleks ini harus terjadi pada jangka waktu
yang tepat bagi bayi baru lahir untuk dapat
bertahan hidup dan berkembang secara normal.
Bayi baru lahir harus melewati beberapa fase
selama beradaptasi dengan kehidupan di luar
uterus. Masa transisi kehidupan dimulai saat
dlahirkan yaitu ketika janin dirangsang oleh
kontraksi uterus dan perubahan tekanan akibat
pecahnya ketuban.
lanjutann...
Perubahan yang signifikan terjadi pada area berikut :
 Pernapasan
 Sirkulasi
 Sistem integumen
 Sistem imun
 Sistem Termogenik
 Sistem neuromuskuler
 Sistem gastrointestinal
 Sistem reproduksi
 Fungsi ginjal dan sekresi urine
 Fungsi hati
Fase akhir dari masa transisi adalah pengaturan kembali
proses metabolik lebih lanjut untuk mencapai suatu kondisi
yang stabil dan dapat mempertahankan hidup.(Reeder dkk,
2011)
Kararkteristik Biologis
1. Sistem kardiovaskuler
• Bunyi dan Denyut Jantung
Frekuensi dan denyut jantung bayi rata-rata
140x/menit saat lahir, dengan variasi berkisar antara
120 dan 160 kali/menit. Usia 1 minggu, frekuensi
denyut jantung rata-rata 128 x/menit saat tidur dan
163 x/ menit saat bangun. Usia 1bulan, frekuensi
denyut jantung rata-rata 138 kali/ menit saat tidur
dan 167 kali/ menit saat bangun. Bunyi jantung bayi
setelah lahir mencerminkan suatu rangkaian kerja
pompa jantung. Bunyi jantung terdengar sebagai
suara “lub, dub, lub, dub”.
Lanjutan
 Volume dan tekanan darah
Tekanan darah sistolik bayi baru lahir
ialah 78 mmHg dan tekanan diastolic rata-
rata ialah 42 mmHg. Tekanan darah sistolik
bayi sering menurun (sekitar 15 mmHg)
selama satu jam pertama setelah lahir.
Menangis dan bergerak biasanya
menyebabkan peningkatan tekanan darah
sistolik.
2. Sistem hematopoiesis
Karakteristik hematopoiesis bayi baru lahir
mencakup sistem hematopoiesis orang dewasa dengan
variasi tertentu. Ada perbedaan pada sel darah merah dan
leukosit serta sedikit perbedaan relatif pada thrombosis.
Saat bayi lahir, nilai rata-rata hemoglobin, hematokrit, dan
eritrosit (SDM) lebih tinggi dari normal orang dewasa.
Hemoglobin bbl berkisar antara 14,5 sampai 22,5 g/dl.
Hematokrit bervariasi dari 44% sampai 72% dan hitung
SDM berkisar antara 5 sampai 7,5 juta/mm. , hemoglobin
dan SDM menurun sampai mencapai kadar rata-rata 11
sampai 17 g/dl dan 4,2 sampai 5,2/mm pada akhir bulan
pertama. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80%
hemoglobin janin. Presentasi hemoglobin janin menurun
sampai 55% pada minggu ke lima dan sampai 5% pada
minggu 20. Penurunan ini terjadi karena umur sel yang
mengandung hemoglobin janin lebih pendek.
3. Sistem Pernapasan
Paru-paru bayi cukup bulan
mengandung sekitar 20 ml cairan/kg berat
badan. Setelah pernafasan mulai berfungsi,
napas bayi menjadi dangkal dan tidak
teratur, bervariasi dari 30 sampai
60x/menit, disertai apnea singkat.
4. Sistem Ginjal
Bayi baru lahir memiliki rentang keseimbangan kimia.
Infeksi, diare, atau pola makan yang tidak teratur secara cepat
dapat menimbulkan asidosis dan ketidakseimbangan cairan,
seperti dehidrasi atau edema. Ketidakmaturan ginjal juga
membatasi kemampuan bayi baru lahir untuk mengekskresi
obat. Biasanya sejumlah kecil urin terdapat dalam kandung
kemih bayi saat lahir, tetapi bayi baru lahir mungkin tidak
menegluarkan urin selama 12 jam sampai 24 jam. Berkemih
sering terjadi setelah peiode ini. Berkemih 6 sampai 10 kali
dengan warna urin pucat menunjukkan masukan cairan yang
cukup. Umumnya, bayi cukup bulan mengeluarkan urin 15
sampai 60 ml/ kg/ hari. Kadang-kadang bercak merah muda
(debu batu bata) terlihat pada popok.
5. Sistem pencernaan
Bayi baru lahir cukup bulan mampu menelan,
mencerna, memetabolisme, dan mengabsorpsi protein
dan karbohidrat sederhana, serta mengemulasi lemak.
Kapasitas lambung bervariasi dari 30 sampai 90 ml.
Kemampuan bayi baru lahir untuk mencerna
karbohidrat, lemak, dan protein diatur oleh beberapa
enzim tertentu. Kebanyakan enzim ini telah berfungsi
saat bayi lahir, kecuali enzim amilase, yang di produksi
oleh kelenjar saliva setelah 3 bulan dan oleh pankreas
pada usia sekitar 6 bulan. Mekonium berwarna hijau
kehitaman, konsistensinya kental, dan mengandung
darah samar. Jumlah feses pada bayi baru lahir paling
banyak adalah antara hari ke-3 dan ke-6. jumlah feses
berkurang pada minggu ke-2 yaitu dari 5-6 x/hari
menjadi 1-2 x/hari.
6. Sistem Hepatika
Pada bayi baru lahir, hati dapat dipalpasi sekitar 1 cm
dibawah batas kanan iga karena hati besar dan menepati
sekitar 40% rongga abdomen.
- penyimpanan besi : Apabila ibu mendapat cukup asupan besi
selama hamil, bayi akan memiliki simpanan besi yang dapat
bertahan sampai bulan kelima kehidupannya di luar rahim.
- Konjugasi bilirubin : bayi baru lahir memliki kapasitas fungsional
untuk mengubah biliburin, namun demikian kebanyakan bayi
mengalami hiperbilirubinemia fisiologis.
- Hiperbilirubinemia fisiologis : Hiperbilirubinemia fisiologis atau
neonatal merupakan kondisi yang normal pada 50% bayi
cukup bulan dan pada 80% bayi prematur.
- Breastfeeding jaundice : biasanya menjadi semakin nyata pada
sekitar hari ketiga kehidupan bayi. Tidak ada penyebab klinis
lain. Dehidrasi, kekurangan cairan, dan penurunan berat
bukanlah penyebab (Lascari, 1986; Lawrence, 1994)
7. Sitem imun
Selama tiga bulan pertama kehidupan,
bayi dilindungi oleh kekebalan pasif yang
diterima dari ibu. Barier alami, seperti
keasaman lambung atau produksi pepsin
dan tripsin, yang tetap mempertahankan
kesterilan usus halus, belum berkembang
dengan baik sampai 3 atau 4 minggu
(Medici,1983). Bayi yang menyusui
mendapat kekebalan pasif dari
kolostrum dan ASI.
8. Sistem Integumen
Semua struktur kulit bayi sudah terbentuk saat lahir, tetapi
masih belum matang. Epidermis dan dermis tidak terikat
dengan baik dan sangat tipis.Verniks kaseosa juga berfusi
dengan epidermis dan berfungsi sebagai lapisan pelindung. Kulit
bayi sangat sensitif dan dapat rusak dengan mudah. Bayi cukup
bulan memiliki kulit kemerahan(merah daging) beberapa jam
setelah lahir, setelah itu warna kulit memucat menjadi normal.
- Kaput suksedaneum : Kaput suksedaneum ialah edema pada
kulit kepala, yang ditemukan dini
- Deskuamasi : Deskuamasi (pengelupasan kulit) pada kulit bayi
tidak terjadi sampai beberapa hari setelah lahir. Deskuamasi saa
bayi lahir merupakan indikasi pascamaturitas.
- Kelenjar lemak dan kelenjar keringat : pada bayi baru lahir
terdapat Verniks kaseosa, suatu substansi seperti keju,
merupakan produk kelenjar sebasea. Distensi kelenjar
sebasea, yang terlihat pada bayi baru lahir, terutama di daerah
dagu dan hidung, dikenal dengan milia.
- Bintik Mongolia : Bintik Mongolia, daerah pigmentasi biru-
kehitaman, dapat terlihat pada semua permukaan tubuh,
termasuk pada ekstremitas
- Nevi : Dikenal sebagai “gigitan burung bangau” nevi
telangiektasis berwarna merah muda dan mudah memutih.
Nevi ini terlihat pada kelopak mata bagian atas, hidung, bagian
atas bibir, tulang oksipital bawah, dan tengkuk. Tanda ini tidak
memiliki makna klinis yang berarti
9. Sistem reproduksi
perempuan
Korteks ovarium, yang terutama terdiri dari folikel
primordial, membentuk bagian ovarium yang lebih
tebal pada bayi baru lahir daripada pada orang
dewasa
Genitalia eksterna biasanya edematosa disertai
pigmentasi yang lebih banyak. Pada bayi baru lahir
cukup bulan, labia mayora dan minora menutupi
vestibulum. Pada bayi prematur, klitoris menonjol
dan labia mayora kecil dan terbuka.
Terkadang pada BBL terdapat bercak darah yang
keluar dari vagina disebut pseudomenstruasi
Laki-laki
Testis turun ke dalam skrotum pada 90% bayi baru lahir
laki-laki. Walaupun persentasi ini menurun pada kelahiran
prematur, pada usia satu tahun insiden testis tidak turun
pada semua anak laki-laki berjumlah kurang dari 1%
Spermatogenesis tidak terjadi sampai pubertas
Sebagai respons terhadap estrogen ibu, ukuran genitalia
eksterna bayi baru lahir cukup bulan dapat meningkat,
begitu juga dengan pigmentasinya. Terdapat rugae yang
melapisi kantong skrotum

Bayi laki-laki dan perempuan


- Pembengkakan jaringan payudara : pada kedua jenis kelamin
bayi baru lahir disebabkan oleh peningkatan estrogen
selama masa hamil
10. Sistem Skelet
Kepala bayi cukup bulan berukuran
seperempat panjang tubuh. Lengan sedikit
lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif
kecil terhaadap ukuran tengkorak yang jika
dibandingkan, lebih besar dan berat.
Pada bayi baru lahir, lutut saling berjauhan
saat kaki diluruskan dan tumit disatukan,
sehingga tungkai bawah terlihat agak
melengkung. Saat baru lahir, tidak terlihat
lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas
harus simetris. Harus terdapat kuku jari
tangan dan jari kaki. Garis-garis telapak
tangan sudah terlihat. Terlihat juga garis pada
telapak kaki bayi cukup bulan
11. Sistem neuromuskuler
Otak memerlukan glukosa sebagai sumber energi dan suplai
oksigen dalam jumlah besar untuk proses metabolisme yang
adekuat. Kebutuhan yang besar ini menandakan diperlukannya suatu
pengkajian cermat tentang kemampuan bayi dalam
mempertahankan kelancaran jalan napas dan juga pengkajian
kondisi-kondisi pernapasan yang membutuhkan oksigen. Kebutuhan
akan glukosa perlu dipantau dengan cermat pada bayi baru lahir
yang mungkin mengalami episode hipoglikemia.
Aktivitas motorik spontan dapat muncul dalam bentuk tremor
sementara di mulut dan di dagu, terutama sewaktu menangis, dan
pada ekstremitas, terutama pada lengan dan tangan. Tremor ini
normal. Akan tetapi, tremor persisten atau tremor yang mengenai
seluruh tubuh dapat mengenai indikasi kondisi yang patologis. saat
refleks bayi baru lahir ini muncul dan menghilang,menunjukkan
kematangan dan perkembangan sistem saraf yang baik.
12. Sistem Termogenik
Hipotermia akibat pengeluaran panas
secara berlebihan adalah masalah yang
membahayakan hidup bayi baru lahir.
Kemampuan bayi baru lahir untuk
memproduksi panas seringkali mendekati
kapasitas orang dewasa. Akan tetapi,
kecenderungan pelepasan panas yang cepat
pada lingkungan yang dingin lebih besar dan
sering menjadi suatu keadaan yang
membahayakan bayi baru lahir.
Karakteristik Perilaku

Bayi baru lahir yang sehat harus mampu menjalani


fungsi biologis dan fungsi perilaku supaya dapat
bertumbuh dengan normal. Karakteristik perilaku
membentuk dasar kemampuan sosial bayi baru lahir.
Orang tua harus menyediakan waktu untuk
menggendong dan berbicara kepada bayi baru lahir
mereka. Setelah 30 menit pertama, bayi baru lahir akan
mengantuk dan tertidur. Bayi baru lahir ini terlihat rileks
dan tidak memberi respon dan sulit dibangunkan pada
eperiode ini. Periode tidak aktif ini bisa berlangsung dua
sampai empat jam. Setelah periode istirahat, bayi baru lahir
memasuki periode reaktivitas kedua. Sekali lagi, bayi baru
lahir terjaga dan waspada serta menunjukkan keadaan sadar
dan tenang, aktif, dan menangis.
Bayi baru lahir mengisap, mengoceh
(root), dan menelan selama periode kedua
reaktivitas dan menjadi tertarikuntuk makan.
1. Perilaku Sensori
 penglihatan
 Pendengaran
 Sentuhan
 Pengecap
 Penciuman
lanjutann...
2. Respons terhadap Stimulus Lingkungan

Bayi berespons terhadap lingkungan


dengan berbagai cara. Penelitian klasik
telah mengidentifikasi variasi individual
pola reaksi primer bayi baru lahir dan
menyebutnya temperamen.
lanjutann...
3. Temperamen
Terdapat perbeedaan individual model perilaku bayi
selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Perbedaan-
perbedaan ini tidakberkaitan dengan kepribadian orang tua
mereka atau dengan cara bayi dirawat.
Hasil penelitian Chess (1969) menghasilkan tiga gaya perilaku
utama atau pola tempramen:
1. Anak yang menunjukkan keteraturan fungsi tubuh dan
beradaptasi terhadap perubahan.
2. Anak yang lambat-menjadi panas, yaitu anak yang mewakili
tingkat aktivitas yang rendah.
3. Anak yang tidak tenang, yaitu anak yang fungsi tubuhnya
tidak teratur, tegang dalam bereaksi, memiliki mood yang
negatif
lanjutann...
4. Habituasi
Habituasi merupakan mekanisme proteksi. Habituasi
membuat bayi terbiasa dengan stimulus lingkungan.
Habituasi ialah suatu fenomena psikologis dan fisiologis, di
mana respons terhadap stimulus yang tetap atau berulang
menurun. Bayi baru lahir cukup bulan mendemonstrasikan
hal ini dengan berbagai cara. Suatu sinar terang yang
dijatuhkan ke mata seorang bayi baru lahir akan membuatnya
terkejut atau menggerakkan mata hanya untuk dua atau tiga
kali. Sorotan yang ketiga dan keempat mungkin masih
menunjukkan sedikit respons, tetapi pada sorotan kelima dan
keenam, bayi tersebut akan berhenti berespons. Pola
berespons yang sama juga terajadi pada terhadap suara yang
berasal dari mainan.
lanjutann...
5. Konsolasi
Korner (1971) melaporkan beberapa
penelitian yang menjelaskan variasi kemampuan
bayi baru lahir dalam menghibur diri mereka atau
kemampuan untuk dihibur. Menangis merupakan
salah satu inisiatif bayi dalam mengurangi stres
yang dialaminya. Gerakan tangan ke arah mulut
umum dilakukan bayi, dengan atau tanpa
mengisap. Bayi juga terjaga jika diberi stimulus
suara, bunyi, atau stimulus visual.
lanjutann...
6. Iritabilitas
Beberapa bayi baru lahir menangis lebih lama
dan lebih keras daripada bayi lain. Beberapa bayi
memiliki ambang sensoris yang rendah. Mereka
mudah marah akibat suara asing, rasa lapar, basah,
atau pengalaman baru, dan mereka berespons
dengan intens. Bayi lain memiliki ambang sensoris
yang tinggi dan membutuhkan lebih banyak
stimulus dan lebih banyak variasi stimulus untuk
mencapai tingkat kesadaran aktif.
lanjutann... 7. Menangis
Menangis pada bayi berarti
berkomunikasi dan bisa menunjukkan
rasa lapar, nyeri, keinginanuntuk
diperhatikan, stsu rasa tidak puas.
Beberapa ibu mengatakan bahwa mereka
dapat membedakan alasan bayinya
menengis. Tangisan lapar biasanya keras
dan lama, tidak berhenti sampai diberi
makanan. Menangis karena nyeri,
memiliki nada yang lebih tinggi dan
melengking. Menangis karena merasa
tidak puas bernada lebih rendah dan
memiliki intensitas yang bervariasi.
Pengkajian Fisik Pada Bayi Baru Lahir
(BBL)
 Persiapan alat
- Stetoskop
- Timbangan
- Kain pengalas/selimut
- Termometer
- Jam tangan/stopwatch
- Pen light
- Meter/metlin
- Tunge spatel

Prosedur kerja:
1. Beri salam terapeutik dan jelaskan kepada ibu mengenai tindakan dan
meminta persetujuan
2. Atur lingkungan yang sesuai
3. Lepaskan pakaian bayi
4. Lakukan pengkajian berikut :   
1. POSTUR
• Inspeksi BBL sebelum melakukan pengkajian yang mengganggunya
• Lihat lagi catatan tentang posisi, dan jenis persalinan (pervaginam,
operasi)

2. TANDA-TANDA VITAL
• Denyut jantung dan denyut nadi
• Toraks (dada); inspeksi, palpasi,Auskultasi
• Apeks; sela iga 5 : katup mitral
• Sela iga kedua: sebelah kiri sternum: katup pulmoner
• Sela iga kedua, di sebelah kanan sternum : katup aorta
• Sambunngan prosesus xifoideus dan sternum : katup tricuspid
• (N) Terdengar tajam dan jelas
• Palpasi denyut femoral: letakkan jari-jari tangan pada ligament
inguinal di sekitar pertengahan antara simfisis pubis dan krista iliaka;
teraba berdenyut secara bergantian pada kedua sisi
 Suhu
Aksila: cara terbaik sampai usia
enam tahun
 Usaha dan frekuensi napas
- Observasi pernapasan ketika
bayi dalam keadaan istirahat
- Hitung pernapasan satu menit
penuh (N) 40x/menit
- Pantau apnea, bradipnea, dan
takipnea
- Dengarkan suara napas yang
bisa terdengar tanpa stetoskop
- Observasi usaha napas

 Tekanan darah (TD) (biasanya


dikaji hanya jika diduga ada
masalah)
3. BERAT
 Letakkan kain atau kertas
pelindung dan atur skala timbangan
ke titik nol
 Timbang pada waktu yang sama
setiap hari
 Lindungi BBL supaya tidak
kehilangan panas

4. PANJANG
 Ukur panjang badan dari ujung
kepala sampai tumit; sulit diukur
pada bayi cukup bulan karena
adanya molase, ekstensi lutut tidak
sempurna
5. LIGKAR KEPALA
 Ukur kepala pada diameter terbesar: lingkar oksipito
fronalis
 Pengukuran dapat dilakukan pada hari kedua atau ketiga

6. LINGKAR DADA
 Ukur pada garis buah dada

7. LINGKAR ABDOMEN
 Ukur dibawah umbilicus (biasanya tidak diukur kecuali
ada indikasi khusus)
8. INTEGUMEN
 Inspeksi Warn, lihat adanya ikterik, bayi bru lahir telanjang di bawah
penerangan lampu yang adekuat, udara yang hangat, sinar matahari
merupakan sumber cahaya yang paling baik
 Kondisi; Inspeksi dan palpasi keutuhan, kehalusan, tekstur, adanya edema
 Tanda lahir; Inspeksi dan palpasi untuk melihat lokasi, ukuran, distribusi,
karakteristik, warna
 Hidrasi dan konsistensi; Timbang bayi secara rutin; Inspenksi dan palpasi
;dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, secara perlahan cubit kulit di
daerah perut dan paha bagian dalam untuk memeriksa turgor
 Periksa simpanan lemak subkutan (lapisan adipose) di pipi, di bokong
 Periksa pengeluaran urin dan Verniks kaseosa; Observasi jumlahnya;
Observasi warna dan baunya sebelum bayi dimandikan atau dilap; Apabila
tidak terlihat dipermukaan tubuh, coba periksa di daerah aksila dan lipat
paha
 Lanugo; Inspeksi rambut yang halus; jumlah, distribusi
9. KEPALA
 Palpasi kulit
 Inspeksi bentuk dan
ukuran
 Palpasi sutura
10. MATA
 Letak diwajah
 Bentuk dan ukuran simetris
 Kelopak mata; ukuran, gerakan, kedipan
 Bola mata; keberadaan, ukuran bentuk
 Pupil; ukuran dan reaksi thd cahaya
 Gerakan bola mata
 Alis mata; jumlah, pola

11. HIDUNG
 Observasi bentuk, letak, tulang hidung

12.TELINGA
 Observasi ukuran, letak dikepala, jumlah kartilago,
kanal auditori terbuka
 Pendengaran
13. WAJAH
 Observasi wajah secara menyeluruh

14. MULUT
Inspeksi dan palpasi ;
 Letak pada wajah;
 Bibir: warna, konfigurasi, gerakan;
 Gusi ;
 Lidah: perlekatan, gerakan, ukuran
 Palatum (luank, keras)
 Lengkung Uvula
 Dagu
 Saliva: jumlah, karakter
 Refleks Mengisap

15. LEHER
Inspeksi dan palpasi
 Panjang
 Trakea: posisi, kelenjar tiroid
16. ABDOMEN
 Inspeksi, palpasi, dan baui tali pusat
 Inspeksi ukuran abdomen dan palpasi kontur abdomen
 Auskultasi bising usus dan perhatikan jumlah, banyak,
dan karakter tinja serta prilaku—menangis, gelisah—sebelum dan selama eliminasi

17. GENITALIA
Wanita
Inspeksi dan palpasi
 Penampilan umum
 Klitoris, Labia mayora, Labia minora

Laki-laki
Inspeksi dan palpasi
 Penampilan umum
 Penis, Prepusium, Skrotum; rugae dan testis
18. EKSTREMITAS
 Keadaan Umum
Inspeksi dan palpasi
 Derajat fleksi
 Rentang pergerakan sendi
 Keseimbangan gerakan
 Tonus otot; Lengan dan tangan
 Inspeksi dan palpasi; Jumlah jari
 Palpasi humerus, Persendian, Tungkai dan kaki
 Inspeksi dan palpasi; Warna; Keutuhan; Persendian

19. PUNGGUNG
Inspeksi dan palpasi
 Tulang punggung, Bahu, Scapula
 Pangkal tulang
 Punggung-daerah pilonidal
Terimakasih ;)

Anda mungkin juga menyukai