Anda di halaman 1dari 20

PERUBAHAN

FISIOLOGI PADA MASA


NIFAS

Reza Muhammad
1310211021

DEFINISI
Masa yang dimulai setelah bayi dan plasenta lahir, mencakup 6 8minggu berikutnya yang diperlukan utk pulihnya kembali sistem
tubuh terutama alat kandungan seperti sebelum hamil

1. PERUBAHAN PD UTERUS
Involusi
adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya uterus
dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga mencapai
keadaan seperti sebelum hamil.

Proses involusi terjadi karena adanya:


Autolysis
yaitu penghancuran jaringan otot-otot oleh enzim proteolitik
yang menghancurkan jaringan otot yg telah mengendur
Hasil akhir autolisis disebabkan oleh tindakan polymorph
phagositik dan macrophages dalam sistem peredaran darah
dan limpa
Penghancuran jaringan tersebut akan dibawa oleh darah
kemudian dikeluarkan oleh ginjal

Aktifitas otot-otot
yaitu adanya kontrasi dan retraksi dari otot-otot setelah anak
lahir yang diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang
pecah karena adanya pelepasan plasenta dan berguna untuk
mengeluarkan isi uterus yang tidak berguna.
Iskemia
Karena kontraksi dan retraksi menyebabkan terganggunya
peredaran darah uterus yang mengakibatkan jaringan otot
kurang zat yang diperlukan sehingga ukuran jaringan otot
menjadi lebih kecil.

TEMPAT PELEPASAN
PLACENTA
Segera setelah placenta dan membran-membran dikeluarkan terjadi kontriksi
vascular dan trombus untuk menutupi tempat tumbuhnya placenta dengan suatu
nodul-nodul yang irregular dan area elevasi.
Pelepasan jaringan-jaringan yang nekrose diikuti dengan pertumbuhan endrometrium
untuk mencegah terjadinya scar. Proses ini adalah penyembuhan luka yang normal.
Itu memungkinkan endrometrium untuk segera memulai siklus perubahan dan untuk
mempersiapkan tempat tumbuhnya dan pembentukan placenta pada kehamilan yang
akan datang.
Regenerasi endometrium sempurna pada akhir minggu ketiga post partum kecuali
pada tempat pelepasan placenta.
Regenerasi tempat pelepasan placenta sering kali tidak sempurna hingga 6 minggu
setelah persalinan.

Involusi

TFU

Berat
Uterus

Diameter
Bekas
Melekat
Plasenta

Setelah
plasenta
lahir

Sepusat

1000 gr

12,5 cm

Lembik

1 minggu

Pertengahan
pusat
symphisis

500 gr

7,5 cm

Dapat
dilalui 2 jari
Dapat
dimasuki 1
jari

2 minggu

Tak teraba

350 gr

5 cm

6 minggu

Sebesar hamil
2 minggu

50 gr

2,5 cm

8 minggu

Normal

30 gr

Keadaan
Cervix

LOKHIA
Pada masa awal nifas, peluruhan jaringan desidua menyebabkan
keluarnya discharge vagina dalam jumlah bervariasi yang disebut
lokhia.
Secara mikroskopis, lokhia terdiri atas eritrosit, serpihan desidua,
sel sel epitel, dan bakteri.

Jenis jenis Lochea :


Lochea rubra ( 1-3 hari): berisi darah segar dan sisa- sisa
selaput ketuban, sel- sel desidua, vernik caseosa, lanugo
dan mekonium, selama dua hari pascapersalinan.
Lochea sanguinolenta (3-7 hari): berwarna merah kuning
berisi darah dan lender
Lochea serosa (7-14 hari): berwarna kuning, cairan tidak
berubah lagi
Lochea alba: cairan putih setelah 2 minggu.
Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah
dan berbau busuk.
Lochiostasis: lochea tidak lancar keluarnya.

REGENERASI ENDOMETRIUM
Dalam waktu 2 atau 3 hari setelah melahirkan, sisa desidua
berdiferensiasi menjadi dua lapisan.
Stratum superficial menjadi nekrotik, dan terkelupas bersama
lokhia.
Stratum basal yang bersebelahan dengan miometrium tetap
utuh dan merupakan sumber pembentukan endometrium baru.

Endometrium terbentuk dari proliferasi sisa sisa kelenjar


endometrium dan stroma jaringan ikat antar kelenjar tersebut.
Proses regenerasi endometrium berlangsung cepat, kecuali pada
tempat melekatnya plasenta.
Dalam satu minggu atau lebih, permukaan bebas menjadi
tertutup oleh epitel dan seluruh endometrium pulih kembali
dalam minggu ketiga.

2. PERUBAHAN PADA
VAGINA&VULVA
a.Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang
sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam
beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini
tetap berada dalam keadaan kendur.
Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan
tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur
akan muncul kembali sementara labia manjadi lebih menonjol.

b.Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena
sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang
bergerak maju.
Pada post natal hari ke 5, perineum sudah mendapatkan
kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih
kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.

SISTEM
GASTROINTESTINAL.
Rasa sering timbul segera setelah persalinan karena
banyaknya energy yang telah dikeluarkan oleh ibu selama
proses persalinan.

Haus dan ingin minum banyak, akibat banyaknya cairan yang keluar
selama proses persalinan, baik berupa darah, keringat, maupun kemih
dan pernafasan.
Buang air besar sering kurang lancer karena tonus otot yang menurun,
tekanan intra abdominal menurun, dan nyeri akibat luka perineum, serta
kadang-kadang oleh

PERUT
Striae abdominal tidak akan hilang, akan tetapi akan berubah
menjadi garis-garis halus berwarna putih perak (striae albican)
Dinding abdomen melar
Adanya diastasis recti pd ibu nifas (pemisah otot-otot rectum dari
abdomen)
Jika tonus otot abdominal tidak diperoleh kembali maka ruang
jarak antara rektum akan terisi dg peritoneum, fascia & lemak
Wanita tersebut menjadi tidak memiliki otot yg diperlukan untuk
menopang kehamilan selanjutnya sehingga terjadi perut gantung
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit punggung yg lebih berat
saat kehamilan

PERUT
Seberapa parahnya diastasis ini tergantung berbagai faktor :
- kondisi kesehatan termasuk tonus otot (dapat dikembalikan dg
senam nifas yg teratur)
- paritas (kembalinya tonus otot secara penuh akan semakin sulit
dg semakin seringnya hamil dan melahirkan)
-Penjarangan kehamilan
-Kehamilan terdahulu menyebabkan perut terlalu melar ( hamil
kembar)

PERUBAHAN PADA SYSTEM


ENDOKRIN
Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post
partum.
Progesteron turun pada hari ke 3 post partum.
Kadar prolaktin dalam darah berangsur-angsur hilang

PERUBAHAN SYSTEM
KARDIOVASKULAR
Tanda tanda vital
Suhu dalam 24 jam pertama mungkin meningkat menjadi 38 derajat celcius yang
disebabkan oleh kelelahan dan dehidrasi. Bila terjadi peningkatan 38 derajat pada 24
jam pertama sampai dengan hari kesepuluh kemungkinan terjadi infeksi.
Tekanan darah harus stabil, bila terjadi penurunan sedikit, hal ini normal karena
adanya proses adaptasi terhadap penurunan dalam rongga panggul dan perdarahan.
Tetapi bila ada peningkatan dan keluhan pusing, perlu diperhatikan.
Bradikardi, dengan frekuensi 50 70 kali/menit adalah normal untuk 6 10 jam
pertama, hal ini mungkin disebabkan Karen penurunan aliran darah dari jantung.
Takhikardi jarang terjadi, hal ini akan timbul karena perdarahan persalinan lama atau
sulit.

Parameter

Tandatanda vital

Penemuan normal

Penemuan
abnormal

Tekanan darah <


140
/ 90 mmHg,
mungkin bisa naik
dari tingkat disaat
persalinan
1 3 hari post
partum.

Tekanan darah >


140
/ 90 mmHg

Suhu tubuh < 38 0 C

Suhu > 380C

Denyut nadi: 60-100 Denyut nadi: >


X / menit
100 X / menit

AFTER PAIN (HIS PENGIRING)


Adanya kontraksi uterus pasca persalinan
Lebih dirasakan terutama saat menyusui, adanya
pengeluaran hormon oksitosin karena proses laktasi
kontraksi uterus
Biasanya lebih dirasakan pd multipara daripada
primi. Uterus yg terlalu melar saat kehamilan (pd
multipara)
menyebabkan kontraksi uterus yg
lebih kuat sehingga lebih sakit

Anda mungkin juga menyukai