SISTEM DIGESTIVE
PADA NEONATUS
Ikeu Nurhidayah, M.Kep., Ns.,Sp.Kep.An
Sistem Digestive
Sistem digestive adalah sistem tubuh
yang mempunyai peranan penting dalam:
Penyediaan nutrien bagi tubuh
Pengeluaran sisa pencernaan keluar
tubuh
Pertahanan tubuh dari mikroorganisme
yang masuk melalui makanan
Cont
Usus bayi baru lahir relative tidak matur.
Sistem otot yang menyusun organ tersebut lebih tipis dan
kurang efisien dibandingkan pada orang dewasa sehingga
gelombang peristaltik tidak dapat diprediksikan.
Lipatan dan vili dinding usus belum berkembang sempurna.
Sel epitel yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak
berganti dengan cepat sehingga meningkatkan absorbs yang
paling efektif.
Awal pemberian makan oral menstimulasi lapisan usus agar
matur dengan meningkatkan pergantian sel yang cepat dan
produk enzim mikrovilus, seperti amylase, tripsin, dan lipase
pancreas.
2. Metabolisme energy
3. Perubahan anatomi & fungsi
sistem cerna
Intrauterine
Filorus dan fundus, gaster, terbentuk usia gestasi
14 minggu.
Spinkter esofagal terbentuk usia gestasi 28
minggu, usus terbentuk usia 20 minggu, panjang
usus 250-300cm by term, kapasitas gaster
sekitar 30 ml.
refleks menelan sudah mulai terlihat dari
kegiatan menelan dan menghisap amnion
Gerakan menghisap aktif tampak pada 26-28
minggu.
Cairan empedu mulai diproduksi sejak akhir
trimester pertama, diikuti denga seluruh enzimenzim pencernaan lainnya.
Cont
Ekstrauterine
Neonatus aterm mampu mencerna dan absorbsi ASI sejak
lahir
Faktor pertumbuhan spesifik-spesies di air susu penting untuk
mendorong perkembangan pencernaan pasca natal.
Usus neonatus memiliki kapasitas pencernaan dan penyerapan yang
imatur tetapi terdapat sejumlah mekanisme kompensasi, terutama
untuk bayi yang medapat air susu ibu (Lebenthal & Leung, 2008).
Spingter cardiac antara esophagus dan lambung pada neonatus masih
immature (Olds, et al., 2010), mengalami relaksasi sehingga dapat
menyebabkan regurgitasi makanan segera setelah diberikan (Gorrie, et
al., 2008).
Regurgitasi juga dapat terjadi karena kontrol persarafan pada lambung
belum sempurna (Olds, et al., 2008).
Saat lahir kapasitas lambung BBL sekitar 6 ml/kg BB, atau rata-rata
sekitar 50-60 cc, tetapi segera bertambah sampai sekitar 90 ml selama
beberapa hari pertama kehidupan.
Lambung akan kosong dalam 3 jam (Olds, et al., 1980) untuk
pemasukan makanan dan kosong sempurna dalam 2 sampai 4 jam.
(Gorrie, et al., 1998).
Ekstrauterine
Neonatal mungkin mengalami keterlambatan
dalam gastic emptying karena kontraksi persitaltik
masih bersifat random, respon doudenum
trhadap makanan masih imatur, kontraksi
duodenal imatur delayed gastric emptying.
Peristaltik menjadi lebih terorganisir, duodenal
responses & gastric emtying time improves
sejalan dg meningkatnya gestasional age, regural
enteral feeding (10 hari) memiliki efek maturasi
positif terhadap duodenal respon (Blackburn,
2013; Dimmit & Sibley, 2012).
Ekstrauterine
BBL mempunyai usus yang lebih panjang dalam
ukurannya terhadap besar bayi dan jika
dibandingkan dengan orang dewasa.Keadaan ini
menyebabkan area permukaan untuk absorbsi
lebih luas (Gorrie, et al., 1998).
Bising usus pada keadaan normal dapat didengar
pada 4 kuadran abdomen dalam jam pertama
setelah lahir akibat bayi menelan udara saat
menangis dan system saraf simpatis merangsang
peristaltic (Simpson & Creehan, 2001).
Ekstrauterine
Saat lahir saluran cerna steril.
Sekali bayi terpapar dengan lingkungan luar dan
cairan mulai masuk, bakteri masuk ke saluran cerna.
Flora normal usus akan terbentuk dalam beberapa
hari pertama kehidupan (Gorrie, et al., 1998)
sehingga meskipun saluran cerna steril saat lahir,
pada kebanyakan bayi bakteri dapat dikultur dalam
5 jam setelah lahir.
Bakteri ini penting untuk pencernaan dan untuk
sintesa vitamin K (Olds, et al., 1980).
Refleks Makan
Sejak lahir, seorang bayi normal dapat menghisap
dari puting payudara, menyalurkan air susu ke bagian
belakang mulut dan menelannya selama 5-10 menit
sambil bernafas normal.
Terdapat program reflek dan perilaku bawaan, yang
menjadi semakin jelas dalam sekitar satu jam setelah
persalinan, termasuk kemampuan bergerak dari
perut ibu ke payudara, aktifitas tangan terkoordinasi,
gerakan mencari puting payudara, melekat ke
payudara, dan menghisap sebelum bayi tidur.
Cont
Sentuhan pada langit-langit memicu reflek menghisap.
Neonatus memperlihatkan kerja rahang ritmik, yang
memicu tekanan negatif dan kerja peristaltik lidah dan
rahang memeras air susu dari payudara dan
memindahkannya kekerongkongan yang kemudian
memicu reflek menelan.
Koordinasi Non nutritive sucking terlihat pada UG 28
minggu, suck-swallow coordination terjadi pada UG 3436 minggu (Blackburn, 2013).
Pada neonatus normal, refleks menyusu ini kuat saat
lahir dan sudah tampak pada bayi premature sejak usia
sekitar 32 minggu (sekitar 1200g).
Cont
Reflek menghisap dan menelan dibantu oleh
konfigurasi morfologis mulut neonatus yang
khusus, langit-langit lunaknya secara
proporsional lebih panjang.
Neonatus juga memiliki refleks ekstrusi
sebagai respon terhadap adanya bahan padat
atau setengah padat didalam mulutnya.
Refleks ini hilang pada usia 4-6 bulan dan
diganti oleh suatu pola gerakan menggigit
ritmik yang bersamaan dengan tumbuhnya
gigi pertama pada usia 7-9 bulan.
Cont
Feses mekonium pertama biasanya keluar dalam 24
jam pertama setelah lahir.
Jika tidak keluar dalam 36-48 jam, bayi harus
diperiksa patensi anus, bising usus dan distensi
abdomen dan dicurigai kemungkinan obstruksi
(Gorrie, et al., 1998 & Simpson & Creehan, 2001).
Tipe kedua feses yang dikeluarkan oleh bayi disebut
feses transisional, bewarna coklat kehijauan dan
konsistensinya lebih lepas dari pada feses mekonium.
Feses ini merupakan kombinasi dari mekonium dan
feses susu. Keadaan feses selanjutnya sesuai tipe
makanan yang didapat oleh bayi (Gorrie,et a., 1980).
Cont
Kolon pada bayi baru lahir kurang efisien
menyimpan cairan dari pada kolon orang
dewasa sehingga bayi baru lahir cenderung
mengalami komplikasi kehilangan cairan.
Kondisi ini membuat penyakit diare
kemungkinan besar menjadi serius pada bayi
muda.
INTRA UTERIN
EKSTRA UTERIN
Reflek
Menelan
makan
Sudah
cairan
ada,
amnion
mencerna
mengeliminasi
ASI
atau
dan
susu
formula
Refleks
Defekasi
peristaltik
bagian
bawah
pengeluaran
mekonium. sehingga
bayi
mengeluarkan
Kecuali pada fetal distres (air ketuban feses. Tidak adanya feses dalam
bercampur mekonium)
Cortisol
Fungsi cortisol :
Maturasi paru anatomy dan
surfactant
Membersihkan cairan dari paru
Meningkatkan densitas receptor
Control energy metabolism
Maturasi fungsi usus
Maturasi thyroid axis
Regulasi pengeluaran catecholamine
Cathecolamine
Berperan terutama untuk BP saat
kelahiran
Adaptasi thd metabolisme energi yg
menyediakan substrat metabolisme
setelah lahir glucosa dan asam lemak
Bayi preterm mensekresi catecholamine
>>> o.k sistem organ < responsive
Bayi dg Cesarean section mensekresi
catecholamine <<<
Glucose management
Sistem organ, terutama otak, sangat tergantung pada
glukosa sebagai sumber energi utama.
Neonatal memiliki rasio brain-to body weight >>>
dari dewasa, sehingga kebutuhan glukosa meningkat.
Konsumsi glukosa serebral sekitar 90%.
Saat janin: glukosa ditransfer kontinue dari sirkulasi
maternal melalui plasenta, sehingga tidak diperlukan
adanya produksi glukosa in utero.
Glucose homeostesis
Produksi glukosa
- Glukosa yang tidak digunakan langsung untuk energi
akan dirubah menjadi glikogen (glikogenesis: glukosa
glikogen), dan disimpan di hepar, jantung, otot.
- Selama puasa, glikogen adan dirubah menjadi glukosa
(glikogenolisis: glikogen glukosa).
- Kemampuan neonatal untuk glikogenolisis bervariasi
tergantung pada fetal growth dan maturity.
- Sumber lain glukosa adalah glukoneogenesis: produksi
glukosa dan glikogen di hepar yang berasal dari nonglucose precursor (laktat, piruvat, gliserol/fat, asam
amino (Kahlan & Devaskar, 2011)
Metabolisma glukosa
Glukosa dimetabolisme sebagai sumber energi, disimpan sbg
glikogen, dikonversi melalui glukoneogenic prekursor.
Di otak, oxidized glucose menyediakan 99% cerebral energy, yang
difasilitasi oleh enzim:
- Glukosa ditransport melewati blood-brain barrier, masuk ke sel otak
melalui glucose transporter protein.
- Di sitoplasma: glukosapiruvatoxidized asetil-KoA masuk ke
mitokondriasiklus asam sitrat produk akhir: CO2, H2O, energi
(ATP)
- Jika neonatus mengalami hipoglikemia, subtrat lain sepert keton,
laktat, AA piruvat siklus asam sitrat ATP.
2.
3.
Sekian
&
semoga bermanfaat