Anda di halaman 1dari 154

Materi kuliah bidan - Fisiologis Kehamilan

I.

1.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

DIAGNOSIS KEHAMILAN

Dibutuhkan kemampuan mengenal tanda (signs) dan gejala (symptoms) kehamilan ditambah
dengan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium.
Secara klinis tanda-tanda kehamilan dibagi dalam dua kategori, yaitu :
Tanda kehamilan yang tidak pasti (uncertain signs)
Walaupun ada, tidak berarti pasti hamil, namun pada orang hamil tanda ini pasti ada. Untuk
tanda kehamilan tidak pasti ini, dikenal juga dengan istilah probable signs dan presumptive signs.
Probable signs merupakan gejala yang bersifat subjektif dan hanya dapat dirasakan pasien,
sedangkan presumptive signs merupakan tanda yang bersifat objektif yakni dapat diukur,
diperiksa, dan dilihat oleh pemeriksa. Adapun yang termasuk uncertain signs adalah :
Amenorrhea
Tidak ada haid/terlambat haid pada wanita usia subur. Terlambat haid juga dapat terjadi pada
kondisi stress, pemakaian obat-obatan, penyakit kronis atau gangguan kelenjar hipofisishipotalamus.
Mual (nausea) dan muntah (vomitus)
Mual dan muntah disebabkan karena adanya peningkatan kadar hormon hCG dari plasenta dan
karena motilitas lambung menurun akibat meningkatnya kadar hormon progesterone dalam
darah.
Mastodinia
Rasa kencang dan nyeri pada payudara yang disebabkan oleh payudara membesar. Pembesaran
payudara disebabkan oleh stimulasi hormon estrogen, progesterone, hormon plasenta laktogen
(HPL), dan sedikit prolaktin. Mastodinia dapat pula terjadi pada masa pra-menstruasi.
Quickening
Persepsi gerakan janin yang pertama kali dirasakan oleh ibu. 18 minggu pada multigravida, 20
minggu pada primigravida. Ada yang disebut dengan pseudocysis yaitu keadaan dimana seorang
wanita mengalami hamil palsu.
Poliuria
Frekuensi miksi bertambah terutama pada waktu malam hari. Keluhan ini disebabkan karena
uterus yang membesar mendesak vesica urinaria sehingga daya tampung vesica urinaria
berkurang.

Konstipasi
Ini terjadi karena pengaruh progesteron yang menyebabkan relaksasi otot polos usus,
menyebabkan tonus otot polos berkurang, sukar kontraksi sehingga sukar BAB.
g. Perubahan Berat Badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan karena mual dan muntah dan
nafsu makan berkurang. Setelah lebih dari 3 bulan berat badan mulai meningkat karena nafsu
makan makin baik.
h. Suhu Basal Meningkat

i.

j.
k.

l.
m.
2.
a.

Suhu basal adalah suhu yang diukur pada pagi hari sebelum melakukan aktivitas. Pada orang
normal suhu basal berada pada kisaran 36,5-370C, pada saat ovulasi terjadi kenaikan sebesar
0,50C. Jika terjadi kehamilan, sesudah ovulasi suhu tetap tinggi terus antara 37,2-37,8 0C (selama
lebih dari 3 minggu). Kenaikan suhu basal ini disebabkan karena efek thermogenik progesteron.
Pigmentasi
Muncul pada minggu ke-16 kehamilan. Terjadinya pigmentasi disebabkan karena stimulasi MSH
(Melanocyte Stimulating Hormone). Pigmentasi ditandai dengan :
Cloasma Gravidarum : deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung dan dahi
Pada areola dan papilla mamae warna kulit menjadi lebih hitam
Striae gravidarum : perubahan warna seperti jaringan parut pada kulit daerah abdomen , garisgaris hitam (linea nigra). Kadang-kadang terjadi teleangiektasia karena pengaruh estrogen yang
tinggi.
Perubahan Mammae
Akibat stimulasi hormon Prolaktin dan HPL, sehingga dengan pemijatan ringan dapat
mengeluarkan kolostrum pada usia kehamilan > 16 minggu.
Perubahan pada Organ Pelvis
Livide (kebiruan) pada cerviks uteri dan dinding vagina. Karena sirkulasi bertambah tetapi
aliran balik berkurang sehingga terjadi bendungan vena pada bulbus vestibule vagina (Chadwick
sign : dinding vagina kebiru-biruan), demikian halnya dengan dinding vagina bagian dalam juga
mengalami hal serupa (Jacquimiers sign).
Munculnya Heggars sign yaitu perlunakan daerah isthmus uteri atau segmen bawah rahim
sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah
difleksikan.Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke-7
sampai dengan minggu ke-8.
Munculnya Ladins sign yaitu suatu pelembutan atau perlunakan yang terjadi pada daerah
cervicouterine junction atau bagian tengah dinding uterus bagian dalam.
McDonalds sign yaitu fundus uteri menjadi lebih mudah untuk difleksikan dari bagian cervix
yang biasanya terjadi pada minggu ke-7 sampai 8 kehamilan.
Goodells sign yaitu pelembutan atau perlunakan pada bagian cerviks uteri .
Terjadinya pelembutan atau perlunakan yang tidak merata pada tempat terjadinya implantasi
(Vorn Fernwalds sign) atau jika tempat implantasinya di daerah cornu uteri maka akan terjadi
pembesaran asimetris pada tempat implantasinya dan kemudian menimbulkan perlunakan
dengan pemeriksaan toucher (Piscaseks sign)
Pembesaran perut
Nyata setelah minggu ke-6 karena pada saat ini uterus telah keluar dari rongga pelvis dan
menjadi organ rongga perut.
Epulis
Di bawah pengaruh estrogen dan progesteron, gusi mengalami pembengkakan sehingga mudah
berdarah.
Tanda kehamilan pasti (certain signs)
Kalau ada tanda ini dipastikan hamil, sedangkan kalau tidak ada pasti tidak hamil. Adapun tanda
kehamilan pasti antara lain :
Adanya denyut jantung janin (DJJ)
Adanya DJJ dapat diketahui sebagai berikut :
Stetoskop Laennec pada minggu ke-17 sampai 18

b.

Stetoskop ultrasonik/Doppler pada minggu ke-12


USG pada minggu ke-7 sampai ke-8
Fetal EKG, dapat direkam pada minggu ke-12
Pemeriksaan USG (ultrasonografi)
Pada minggu ke-6 sampai ke-7 dapat dilihat gestasional sac, minggu ke-7 sampai 8 dilihat dan
didengar DJJ, minggu ke-8 sampai 9 dilihat gerakan janin, minggu ke-9 sampai 10 dilihat
plasenta, dan pada minggu ke-12 sudah dapat diukur diameter biparietal kepala janin untuk
menentukan HPL
c. Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outlet janin , biasanya menjadi jelas setelah minggu ke-22.
d. Rontgenografi
Gambaran tulang-tulang janin tampak setelah minggu ke-12 sampai minggu ke-14. Pemeriksaan
ini dilakukan hanya atas indikasi yang mendesak sekali janin sangat peka terhadap sinar X.
e. Tes Laboratorium
Yang paling popular adalah tes inhibisi koagulasi yaitu mendeteksi adanya hCG yang dibentuk
oleh sinsitiotrofoblas dalam urin. Tes deteksi hCG yang terkenal adalah PP test.
II.
PERUBAHAN ENDOKRIN PADA KEHAMILAN
Perubahan fisiologi pada kehamilan dikendalikan oleh perubahan sekresi hormon.
a. Progesteron
Corpus Luteum pada ovarium menyediakan progesteron sampai usia kehamilan 10 minggu.
Setelah itu produksi progesteron plasenta mendominasi sistem ibu. Progesteron aktif di dalam
uterus, dimana progesteron memelihara bagian desidua uterus dan merelaksasi otot polos
miometrium. Progesteron juga memiliki efek perifer pada otot polos vaskuler dan organ lain
harus beradaptasi terhadap kebutuhan saat kehamilan
b. Estrogen
Estrogen utama dalam kehamilan adalah estriol. Pada awal kehamilan, kadar estron dan estradiol
meningkat, tetapi kadar estriol belum meningkat sampai minggu ke-9. Estrogen memiliki efek
merangsang pertumbuhan, dan secara mencolok mendorong pertumbuhan endometrium.
Estrogen juga merangsang retensi cairan dan meningkatkan kemampuan jaringan ikat menahan
air dengan mempengaruhi komposisi jaringan tersebut.
c.

Human Chorionic Gonadotropin (hCG)


hCG mula-mula diproduksi oleh sel lapisan luar blastokista yang kemudian sel ini berdiferensiasi
menjadi trofoblas, dan kemudian menjadi plasenta. Sinsitiotrofoblas yang berkembang dari
trofoblas terus menghasilkan hCG. Biasanya hCG didalam sirkulasi darah ibu pada usia
kehamilan 8-10 minggu pasca fertilisasi. Pembentukan hCG maksimal pada 60-90 hari,
kemudian turun ke kadar rendah yang menetap selama kehamilan.
hCG memiliki sifat dapat merangsang hormon tiroksin dari kelenjar tiroid, mempengaruhi nafsu
makan dan pengendapan lemak, dan juga memepengaruhi rasa haus dan pengeluaran antidiuretik
hormon (ADH). Selain itu hCG juga dapat meningkatkan pertumbuhan miometrium dan
menghambat kontraktilitas otot polos termasuk otot polos miometrium.
d. Human Placental Lactogen (hPL)
hPL merupakan hormon protein yang diproduksi secara eksklusif oleh plasenta. Seiring dengan
penurunan kadar hCG, terjadi peningkatan sekresi hPL. hPL bersifat antagonistik terhadap

insulin dan menyebabkan peningkatan glukosa darah (hiperglikemik). Efek diabetogenik hPL
menyebabkan perubahan metabolisme glukosa dan lemak yang menguntungkan bagi janin.
e. Relaksin
Hormon ini mungkin disintesis di ovarium dan disimpan dalam plasenta. Kadar relaksin paling
tinggi pada trimester I kehamilan. Relaksin memiliki peran dalam pelunakan ligamentum elastik
tulang-tulang pelvis dan telah digunakan secara klinis pada pematangan serviks selama induksi
kehamilan. Peran pasti relaksin pada kehamilan belum jelas, tetapi zat ini nampaknya dapat
menghambat aktivitas uterus pada awal kehamilan.
f. Hormon adrenal dan hipofisis
Ukuran dan aktivitas kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan. Estrogen merangsang
pembentukan kortisol oleh adrenal dengan menghambat metabolisme kortisol. Peningkatan kadar
kortisol dalam darah dapat menimbulkan efek positif pada penyakit tertentu seperti artitis
reumatoid dan ekzema. Produksi prolaktin hipofisis juga meningkat secara cepat sebagai akibat
rangsangan estrogen pada wanita hamil.
g. Hormon Tiroksin
Estrogen, hCG dan perubahan fungsi hepar dan ginjal menyebabkan kadar T3 dan T4 dan
globulin pengikat tiroksin (tiroksin binding globulin) berubah. Keadaan hamil menjadi mirip
dengan kondisi hipertiroidisme pada beberapa aspek misalnya terjadi peningkatan suhu tubuh,
peningkatan nafsu makan, dan peningkatan rasa lelah.
III.
PERUBAHAN ANATOMIS DAN FISIOLOGIS SISTEM REPRODUKSI
a. Uterus
Intinya uterus mengalami peningkatan ukuran dan perubahan bentuk. Uterus akan membesar
pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya
meningkat. Endometrium menebal menjadi desidua. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan
dan progesteron berperan untuk elastisitas atau kelenturan uterus sehingga menyebabkan
relaksasi.
Taksiran kasar pembesaran uterus pada palpasi tinggi fundus uteri (TFU) adalah sebagai berikut :
Tidak hamil/normal
Kehamilan 8 minggu
Kehamilan 12 minggu
Kehamilan 16 minggu
Kehamilan 20 minggu
Kehamilan 24 minggu
Kehamilan 28 minggu
Kehamilan 32 minggu
Kehamilan 36 minggu
Kehamilan 40 minggu

sebesar telur ayam


sebesar telur bebek
3 jari diatas sympisis
pertengahan sympisis-pusat
3 jari dibawah pusat
Setinggi pusat
3 jari diatas pusat
pertengahan pusat-processus xyphoideus
Setinggi processus xyphoideus
1-2 jari dibawah processus xyphoideus

Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron sehingga menimbulkan tanda Hegar (Hegars sign), warna menjadi livid kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
b. Decidua
Decidua adalah nama yang diberikan kepada endometrium selama kehamilan. Progesteron dan
estrogen pada awalnya diproduksi oleh corpus luteum yang menyebabkan decidua menjadi lebih

c.

d.

e.

f.

tebal, lebih vaskuler, dan lebih kaya di fundus. Saat placenta telah terbentuk, maka plasenta dapat
menghasilkan hormon sendiri dan corpus luteum tidak lagi dipertahankan oleh hCG yang
dihasilkan sel sinsitiotrofoblas. Corpus luteum mengecil dan akan berubah menjadi corpus
albicans.
Miometrium
Estrogen berperan penting dalam pertumbuhan otot di dalam uterus. Pada usia kehamilan 8
minggu, uterus mulai menghasilkan gelombang kecil dari kontraksi yang dikenal sebagai
kontraksi Braxton Hicks. Pada umumnya kontraksi ini tanpa rasa sakit walaupun beberapa
wanita mengeluhkan nyeri dengan intensitas rendah.
Serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Jika korpus
uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks mengandung lebih banyak jaringan
ikat, hanya 10% jaringan otot. Dibawah pengaruh hormon progesteron, sel epitel kelenjar yang
terdapat di sepanjang canalis cervisis uteri menghasilkan secret sehingga membentuk suatu
penyumbatan serviks yang disebut operculum atau mucous plug sehingga melindungi cavum
uteri dari infeksi.
Vagina
Estrogen menyebabkan perubahan di dalam lapisan otot dan epitel vagina, lapisan otot-otot
sekitar vagina juga hipertrofi, sehingga beberapa ligamentum sekitar vagina menjadi lebih
elastis. Dibawah pengaruh estrogen, epitel kelenjar sepanjang vagina aktif mengeluarkan sekret
sehingga memberi gambaran seperti keputihan (leucorrhoea). Sel lapisan epithelium juga
mengalami peningkatan glikogen. Sel itu berinteraksi dengan baksil Doderleins (Lactobacillus
sp), suatu bakteri yang hidup normal bersama organisme lain pada vagina, dan menghasilkan
suatu lingkungan yang lebih asam sebagai proteksi ekstra terhadap beberapa organisme seperti
Candida albicans. Selain itu vagina juga lebih vaskuler, sehingga muncul warna merah kebiruan
(livid) terutama pada bulbus vestibule yang menimbulkan tanda chadwicks sign). Warna porsio
pun tampak livid (Jacquimiers sign). Peningkatan aliran darah berarti denyut arteri uterus dapat
dirasakan melalui forniks lateralis (Oslanders sign).
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditas sampai terbentuk plasenta
pada kira-kira 16 minggu kehamilan.

g. Mammae
Payudara akan membesar dan tegang akibat stimulasi hormon somatomammotropin, estrogen,
dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi
sistem saluran (ductus dan ductulus), sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus (alveolus)
pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi perubahan kasein, laktalbumin,
dan laktoglobulin. Papilla mammae (putting susu) akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih
hitam, seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi dibawah stimulasi MSH.
IV.
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN
Massa
10
20
30
40
minggu
minggu
minggu
minggu
(gr)
(gr)
(gr)
(gr)
Fetus (bayi)
5
300
1500
3500
Plasenta
20
170
430
650
Cairan amnion
30
350
750
800

Uterus
Mammae
Plasma darah
Cairan interstitial
Jaringan lemak maternal
Total

140
45
100
0
310
650

320
180
600
30
2050
4000

600
360
1300
80
3480
8500

970
405
1250
1580
3345
12500

V.
ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM KARDIOVASKULER PADA KEHAMILAN
a. Volume Darah
Volume darah total meningkat sebesar 30-50%, dan bisa lebih pada kehamilan multipel.
Kapasitas pengangkut oksigen harus dipertahankan saat terjadinya peningkatan volume darah
yang bersirkulasi. Absorpsi besi (Fe) meningkat untuk memenuhi kebutuhan akan peningkatan
hemoglobin selama terjadi penambahan volume darah (hemodilusi). Perubahan estrogen dan
progesteron menyebabkan peningkatan resistensi vaskuler yang diikuti oleh peningkatan retensi
natrium dan air serta ekspansi volume darah (plasma) atau hemodilusi.
b. Curah jantung (Cardiac Output)
Volume darah dan curah jantung meningkat sejajar. Curah jantung meningkat sekitar 30-50%,
suatu peningkatan rerata 1,5 liter per menit dari 4,5 liter/mnt menjadi 6 liter/mnt. Curah jantung
meningkat cepat pada trimester I dan dipertahankan selama kehamilan. Peningkatan curah
jantung lebih besar lagi pada kehamilan multipel. Curah jantung dipengaruhi oleh postur, saat
wanita hamil berbaring terlentang, uterusnya dapat menekan vena cava inferior yang
menyebabkan penurunan curah jantung. Saat persalinan, curah jantung meningkat sebesar 2 liter
per mnt.
Pada kehamilan frekuensi denyut jantung (FDJ) maupun volume sekuncup jantung meningkat.
FDJ meningkat segera setelah implantasi rata-rata 20% (15 denyutan per menit) yakni dari 70
kali per mnt menjadi 80 kali per mnt. Sementara volume sekuncup jantung biasanya meningkat
sekitar 10% dari 64 ml menjadi 71 ml. Estrogen dapat merangsang peningkatan penimbunan
komponen sel miokardium dan meningkatkan kontraktilitas miokardium.
c. Tekanan Darah
Kehamilan normal tidak banyak berpengaruh pada tekanan darah. Sekalipun dalam kehamilan
terjadi peningkatan curah jantung dan resistensi vascular, tekanan sistolik ternyata tidak banyak
berubah. Namun, tekanan diastolic cenderung lebih rendah pada dua trimester pertama dan
kembali ke tingkat sebelum hamil pada trimester ketiga.
Pada akhir kehamilan, sebagian besar wanita mengalami pembengkakan (oedema) di tungkai
bawah akibat kombinasi efek progesteron yang melemaskan tonus vascular perifer, terhambatnya
aliran balik vena oleh uterus (vena cava syndrome), dan gaya gravitasi.
VI.
ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM HEMATOLOGIS PADA KEHAMILAN
Wanita hamil mengalami anemia ringan. Produksi hemoglobin dan massa total eritrosit pada ibu
meningkat selama kehamilan akibat meningkatnya produksi eritropoetin. Volume vaskuler
maternal meningkat sangat banyak. Hal ini menyebabkan anemia delusional ringan yang
melindungi ibu dari kehilangan hemoglobin yang berlebihan saat persalinan.
Wanita hamil juga dapat mengalami leukositosis (peningkatan jumlah leukosit) ringan yang
dapat menjadi jelas selama persalinan dan pasca persalinan. Wanita hamil juga dapat mengalami
hiperkoagulabilitas. Peningkatan koagulabilitas terjadi karena adanya peningkatan sintesis
prokoagulan di hepar. Sampai 8% wanita akan mengalami trombositopenia ringan (< 150.000
platelet/ml).

Berikut ini ringkasan perubahan hematologis pada kehamilan :


Perubahan Kehamilan
Catatan
Volume Plasma
Meningkat sampai sekitar Lebih
besar
pada
50% dari 2600 ml menjadi kehamilan kedua dan
3900 ml
berikutnya, berkolerasi
dengan berat lahir
Massa eritrosit
Meningkat (sekitar 18%)
Meningkat lebih besar
apabila ibu mendapat
suplemen zat besi (bisa
sampai 30%)
Leukosit
Baik jumlah sel maupun Peningkatan
inisial
aktivitas
metabolik terjadi awal kehamilan
meningkat
dan serupa dengan
respons terhadap stress
lain
Protein plasma
Menurun
Penurunan
tekanan
osmotic koloid plasma
merupakan
predisposisi terjadinya
edema
Faktor
Meningkat
Faktor
fibrinolitik
pembekuan
justru berkurang
Trombosit
Menurun
Koagulabilitas darah
meningkat
VII.
ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM RESPIRASI PADA KEHAMILAN
Usaha pernafasan ibu harus meningkat pada kehamilan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan
metabolik jaringan ibu dan janin. Pada akhir kehamilan, konsumsi oksigen meningkat sebesar
16-20%. Sistem respirasi juga dipengaruhi oleh volume uterus yang terus membesar. Diafragma
melakukan sebagian kerja respirasi, pernafasan lebih bersifat torakhalis dari pada abdominalis.
Seiring dengan peningkatan kadar progesteron selama kehamilan, peningkatan responsivitas
terhadap pCO2 menyebabkan volume tidal dan volume ventilasi per menit meningkat. Karena
itu, hiperventilasi merupakan hal normal pada kehamilan. Konsumsi oksigen meningkat, namun
tekanan oksigen arteri tidak mengalami perubahan.
Tekanan parsial oksigen pada ibu sedikit meningkat (dari 95-100 menjadi 101-106 mmHg) dan
kadar karbondioksida menurun (dari 35-40 mmHg menjadi 26-34 mmHg). Penurunan kadar
karbondioksida pada kehamilan menyebabkan alkalosis respiratorik ringan. Terjadi kompensasi
metabolik berupa peningkatan kadar ekskresi ion bikarbonat oleh ginjal. Selain itu, progesteron
juga memiliki efek local yaitu merelaksasi otot polos jalan nafas (bronkus dan bronkiolus) dan
pembuluh darah paru. Banyak wanita hamil mengalami dispnea, yang menimbulkan rasa tidak
nyaman dan kecemasan, sering pada awal kehamilan sebelum terjadi perubahan tekanan
intraabdominal. Hal ini berkaitan dengan pCO2 dan mungkin disebabkan hiperventilasi.
VIII.
ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM EKSKRESI PADA KEHAMILAN

Selama kehamilan, ginjal meningkatkan ekskresi produk sisa sebagai respons terhadap
peningkatan metabolisme ibu dan janin, sementara retensi cairan dan elektrolit berubah sebagai
respons terhadap perubahan kardiovaskuler. Peningkatan volume darah sirkulasi dan hemodilusi
pada kehamilan dicapai melalui peningkatan reabsorpsi natrium di tubulus ginjal.
Pada kehamilan, anatomi makroskopik sistem ginjal mengalami perubahan. Ginjal membesar
akibat peningkatan aliran darah ginjal dan volume vaskuler. Peningkatan aliran darah ginjal
menyebabkan peningkatan laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate-GFR) sejak awal
kehamilan. Peningkatan GFR menyebabkan peningkatan kadar natrium, glukosa, dan asam
amino di dalam filtrate, namun reabsorpsi tubulus ginjal juga meningkat sehingga sebagian besar
beban natrium yang meningkat tersebut direabsorpsi. Retensi natrium menyebabkan retensi
cairan (penimbunan air).
Selama kehamilan, fungsi vesica urinaria juga terpengaruh. Frekuensi berkemih meningkat pada
awal kehamilan karena uterus yang sedang tumbuh di dalam cavum pelvis menimbulkan tekanan
pada vesica urinaria di bawahnya. Dinding vesica urinaria menjadi lebih edema dan hiperemis,
yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan trauma.
IX.
ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM PENCERNAAN PADA KEHAMILAN
Progesteron merelaksasi otot polos sehingga mempengaruhi seluruh saluran gastrointestinal
selama kehamilan. Pengosongan lambung menjadi lambat, begitu juga pergerakan zat-zat yang
dicerna di sepanjang saluran gastrointestinal. Pengosongan kandung empedu menjadi lebih lama
dan cairan empedu cenderung untuk mengendap di dalam saluran empedu dan duktus koledukus.
Gangguan ringan pada saluran gastrointestinal sangat sering dijumpai dalam kehamilan.
Gangguan ini meliputi mual, muntah, konstipasi dan nyeri dada.
Gusi menjadi lebih hiperemis, edema dan spongy karena efek estrogen pada aliran darah dan
konsistensi jaringan lunak. Gusi menjadi mudah berdarah dan lebih peka terhadap makanan yang
kasar dan tindakan menggosok gigi yang kuat. Kadang timbul nyeri pada ulu hati (heartburn),
suatu rasa/sensasi panas atau terbakar di midsternum, sering terjadi pada 30-70% wanita hamil.
Efek progesteron pada tonus sfingter esophagus bawah menyebabkan kompetensi sfingter
terganggu sehingga meningkatkan kemungkinan regurgitasi asam lambung ke esophagus.
Sekresi HCl lambung cenderung menurun, sehingga kadang terjadi remisi/perbaikan gejala ulkus
peptikum selama kehamilan. Sekresi pepsin juga menurun, begitupun tonus dan motilitas
lambung juga menurun pada kehamilan.
X.
ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM INTEGUMENTUM PADA KEHAMILAN
Sejumlah perubahan dapat ditemukan pada penampilan seorang wanita hamil. Peningkatan
hormon melanotrofik (melanotrophic hormone-MH) atau dikenal juga dengan MSH yang
bersirkulasi menyebabkan terjadinya peningkatan pigmentasi kulit. Pada awal kehamilan, putting
susu dan areola mamae bertambah hitam/gelap. Terbentuk satu garis gelap dari pusar sampai
pubis yang disebut linea nigra yang memperlihatkan garis pelipatan dan fusi abdomen pada masa
embrio. Kloasma gravidarum, pigmentasi berbercak yang biasanya berbentuk kupu-kupu (mask
of pregnancy) di sekitar mata dan dahi. Freckles (lentigo) dan jaringan parut yang baru terbentuk
mungkin bertambah gelap.
XI.
PENENTUAN USIA KEHAMILAN
Beberapa cara penetapan usia kehamilan adalah dengan menggunakan riwayat haid (menstruasi),
pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan sonografi.
a. Penggunaan riwayat haid

Jika seorang ibu memiliki siklus haid teratur dan ia melakukan pemeriksaan kehamilan sedini
mungkin, maka HPHT dapat digunakan untuk mengestimasi usia kehamilan. Pada umumnya
konsepsi dianggap terjadi pada hari ke-14 pada siklus 28 hari.
b. Pemeriksaan klinis
Besar uterus
Pada kehamilan muda (sampai dengan usia 12 minggu), besar uterus ditentukan dengan
pemeriksaan bimanual, sedangkan pada kehamilan trimester II dan selanjutnya, besar uterus
dilakukan melalui pemeriksaan tinggi fundus uteri (TFU).
Pergerakan janin
Pada primigravida, pergerakan janin umumnya dirasakan saat usia kehamilan mencapai 19-21
minggu, sedangkan pada multigravida sudah terasa pada usia 17-19 minggu.
Mendengar DJJ
Pada usia kehamilan 12 minggu, DJJ sudah dapat didengar dengan memakai fetal Doppler.
Sementara itu dengan menggunakan stetoskop monoaural (Laennec), DJJ dapat didengar pada
usia kehamilan 17-18 minggu.
c. Pemeriksaan sonografi
Pengukuran kantong gestasi (KG) dan panjang janin (CRL-crown rump length) dapat digunakan
pada trimester I (sampai dengan 12 minggu), dengan deviasi akurasi 2-5 hari. Pada usia
kehamilan > 13 minggu, janin sudah mengalami fleksi sehingga ukuran CRL tidak dapat
digunakan lagi. Pada kehamilan trimester II dan III harus memakai ukuran lain, misalnya
diameter biparietal kepala janin (BPD), lingkar kepala, lingkar perut, lingkar dada, dan panjang
femur. Untuk usia kehamilan 14-18 minggu, BPD dapat mengestimasi usia kehamilan dengan
tingkat deviasi 9 hari. Sedangkan pengukuran lingkaran kepala mengestimasi usia kehamilan
dengan deviasi 4 hari.
Perkiraan Tanggal Kelahiran
Perkiraan tanggal kelahiran (expected date of delivery) yang selama ini banyak digunakan adalah
berdasarkan pada Rumus Naegle yang didasarkan pada hari pertama haid terakhir (HPHT) yaitu
dengan menambahkan 7 pada tanggal HPHT (tanggal +7), dan mengurangi 3 atau menambahkan
9 pada bulan HPHT ( bulan -3/+9), dan menambahkan 1 / tidak ditambahkan pada tahun (+1/+0).
Rumus Naegle hanya memiliki akurasi bagi wanita yang memiliki siklus haid 28 hari, padahal
kini sebagian besar wanita tidak memiliki siklus haid yang teratu

ISIOLOGI KEHAMILAN
Perubahan Anatomi dan Fisiologi Wanita Hamil
TERJADINYA KEHAMILAN
Terjadinya kehamilan karena:
1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur (ovum) matang wanita dengan sel benih
(spermatozoa) pria (23,X atau 23,Y)-> di tuba fallopi dalam beberapa jam pertama setelah
ovulasi. komposisi genetik dari spermatozoa menentukan gender konseptus

fertilisasi berperan sebagai pemicu bagi oosit sekunder untuk menyelsaikan meiosis II.
pronukleus laki-laki dan perempuan (masing-masing haploid) menyatu untuk membentuk zigot
yang memiliki jumlah kromosom diploid (46,XX atau 46,XY)
2. Pembelahan sel (zigot)secara mitosis -> terjadi selama di tuba -> 2->4->8sel->morula->
blastokista
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal :
implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri)(implantasi lengkap pada hari ke 2425 setelah HPHT) -> 10-11 hari setelah ovulasi(hari ke 14 setelah HPHT)).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot embrio janin menjadi bakal individu baru.
Usia gestasi adalah lamanya kehamilan sejak HPHT yang mendahului ovulasi dan fertilisasi
sekitar 2 minggu sebelumnya
Dari fertilisasi-usia gestasi 10 minggu konseptus disebut embrio
Dari 10 minggu sampai lahir disebut janin (fetus)
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin,
human somatomammotropin, prolaktin dsb.
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal
masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.
Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organorgan sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal
tersebut.
PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI
Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan
trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan
korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi
sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat
ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.

Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan
(tanda Chadwick).
Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.
Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan
payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin.
Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA
(baca juga catatan kuliah anestesiologi lumayan lengkap tuh)
Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial ->
terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun.
Kapasitas vital menurun.
Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi
juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).

Sistem sirkulasi / kardiovaskular


Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK
maternal, meliputi :
- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
- anemia relatif
- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
- tekanan darah arterial menurun
- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir kehamilan
- volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
- volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir
kehamilan
Pada trimester pertama, terjadi :
- penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai
peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
- penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW /
total body water
- akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk
pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
- akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan osmolalitas
plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya
sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 2040%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit
meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada
kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai
300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan
persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah
meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi
penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta.
Faktor-faktor pembekuan meningkat.
Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
(baca juga kuliah diabetes mellitus)
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma
ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat

- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,


hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap
normal.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.
Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan /
keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola
makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang
timbul gejala yang lazim disebut ngidam, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak
seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak
mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang
juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
DIAGNOSTIK KEHAMILAN
Berdasarkan perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-hal yang
mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk menuju pada diagnosis
kehamilan.
Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :
1. amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa
dengan palpasi)
3. adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-)
curiga mola hidatidosa.
5. terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut
pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi)
7. perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. kurva suhu badan meningkat
9. tes urine B-hCG (Packs test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga

terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal
kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. perubahan payudara
Proses kehamilan

proses kehamian merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari:
1. ovulasi pelepasan ovum
2. terjdinya migrasi spermatozoa dan ovum
3. terjadinya konsepsi+pertumbuhan zigot
4. terjadinya nidasi (implantasi) pada uterus
5. pembentukan plasenta
6. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai antern
ovulasi
ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks.
jumlah oogonium pada wanita:
bayi baru lahir: 750.000
umur 6-15 tahun : 439.000
umur 16-25 tahun : 159.000
umur 26-35 tahun : 59.000
umur 35-45 tahun : 34.000
manepouse : menghilang
selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35 tahun hanya 420 buah ovum yang
dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi.
a. proses pertumbuhan ovum ( oogenesis)
b. dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan menjadi folikel de Graaf
ke permukaan ovarium menyebabkan penipisan dan disertai devaskularisasi.
c. desakan folikel de Graaf ovarium mengelluarkan hormon estrogen yang
mempengaruhi :
gerak dari tuba yang mendekati ovarium
gerak sel rambut tuba yang semakin tinggi
pristaltik tuba makin aktif.
e. dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi poses
pelepasan ovum yang disebut ovulasi.
f. dengan gerak aktif tuba yang memilliki umbai ( fimbriae) maka ovum yang telah
dilepaskan serta ditangkap oleh fimbriae tuba. proses penangkapan ini disebut ovum
pick up mechanism.
g. ovum yang tertangkap terus berjalan mengikutu tuba menuju uterus, dalam bentuk
pematangan pertama, artinya telah siap untuk dibuahi.
SPERMATOZOA

proses pembentukn spermatozoa merukan proses pembentukan yang kompleks.


1. spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus.
2. menjadi spermatosit pertama.
3. akhirnya menjadi spermatosit ke-2.
4. menjadi spermatid.
5. akhirnya spermatozoa.
bentuk spermatozoa seperti kecebong yang terdiriatas:
1. kepala: lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti.
2. leher : penghubung antara kepala dan ekor.
3. ekor : panjang sekitar 10x kepala, mengandung energi sehingga dapat bergerak.
KONSEPSI
adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi
dan membentuk zigot.
PROSES NIDASI ATAU IMPLANTASI
Dengan masuknya inti spermatozoa kedalam sitoplasma vitellus membangkitkan
kemali pembelahan dalam inti ovum dalam keadaan metafase .proses pemecahaan dan
pematangan mengikuti bentuk anafase dan telofese
sehingga proknukleusnya menjadi haploid. proknukleus spermatozoa dalam keadaan
haploid saling mendekati dengan inti ovum yang kini haploid dan bertemu dalam
pasangan pembawa tanda dari pihak pria maupun wanita.

Perubahan Fisiologi dan Psikologis


pada Masa Kehamilan
LEDY TUNJUNG SARI (201204054)
PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK
STIKES KARYA HUSADA
PARE KEDIRI
2013

1.1

Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis
kehamilan tidak dapat diabaikan (Cunningham, etc) alih bahasa Hartono, dkk,
2006 : 23).

1.2
1.2.1
1.

Tanda Tanda Kehamilan


Gejala Kehamilan Tidak Pasti :
Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang
menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari pertama
haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan tanggal
kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu tanggal ditambah
7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal pertama haid terakhir.

2.

Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan pertama
kehamilan.

3.

Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal
yang lain.

4.

Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal.

5.

Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar.

6.

Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan
bulan awal kehamilan.

7.
1.2.2
1.

Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.
Tanda Kehamilan Pasti :
Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi
diatas minggu ke 12 kehamilan.

2.

Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh


hormonal.

3.

Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar.

4.

Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.

5.

Tes kehamilan memberikan hasil positif.

6.

Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.

7.

Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak jantung
janin.

8.

Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin.

9.

Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

1.3
1.

Perubahan Perubahan Fisiologi


Rahim atau Uterus
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada uterus adalah uterus akan membesar
pada bulan bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang
kadarnya meningkat. Berat uterus normal 30 gram, pada akhir kehamilan (40
minggu) menjadi 100 gram, dengan panjang 20 cm dan dinding 22,5 cm.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil
fisiologik, atau hamil ganda, atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan
sebagainya (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 89). Sumber lain juga
menyebutkan "rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan
mengalami hipertropi dan hiperflasia sehingga beratnya menjadi seberat 1000
gram saat akhir kehamilan" (Manuaba, 1998 : 106).

2.

Serviks uteri
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada serviks uteri terjadi juga karena
pengaruh hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 89).

3.

Vagina dan Vulva


Perubahan fisiologis selama kehamilan pada vagina dan vulva juga terjadi akibat
hormon

estrogen

yang

mengalami

perubahan.

Adanya

hipervaskularisasi

mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide).
Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsiopun tampak livide (Hanifa, Abdul
Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
4.

Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.

korpus luteum

graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian mengecil setelah plasenta


terbentuk (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
5.

Mamma
Mamma

akan

membesar

dan

tegang

akibat

hormon

somatomammotropin,

estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Dibawah
pengaruh

progesteron

dan

somatomammotropin

terbentuk

lemak

disekitar

kelompok-kelompok alveolus sehingga mamma menjadi lebih besar. Papila mamma


akab lebih membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti seluruh aerola
mamma karena hiperpigmentasi (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
Sumber lain menyebutkan "sedikit pembesaran payudara, peningkatan sensitivitas
dan ras geli mungkin dialami khususnya oleh primigravida, pada kehamilan minggu
ke-4. Cairan yang jenrnih ditemukan dalam payudara pada usia kehamilan 4 minggu
dan kolostrum dapat diperah keluar pada usia kehamilan16 minggu (Farrer, 2001 :
64).
6.

Sirkulasi Darah
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada terjadi pula pada sirkulasi darah.
Perubahan sirkulasi darah ini terjadi akibat adanya sirkulasi ke plasenta, uterus
yang terus membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan
alat lainnya yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu
bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia.
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32

minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%
(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).
7.

Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang
rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas
oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma
sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen
yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam
(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).

8.

Traktus digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nusea). Mungkin ini
akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus
menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Tidak jarang
dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya
terjadi pada pagi hariyang dikenal sebagai morning sickness (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 96).

9.

Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus gravidarum keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kahamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali
(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 97.

10.

Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan

hiperpigmentasi alat-alat tertentu.

Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melalnophore stimulating hormone (MSH)


yang meningkat. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga
di daerah aerola mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal
dengan linea grisea. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak,

warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae albikantes


(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96). Sumber lain menyebutkan "pigmentasi
yang lebih gelap terjadi pada puting dan aerola mammae, wajah (kloasma-topeng
kehamilan) dan garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga rambut
pubis)-linea nigra (Farrer, 2001 : 65).
11.

Metabolisme dalam Kehamilan


Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga
meninggi, dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tireoidea) (Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 98). Secara umum dampak dari metabolisme ini
akan terjadi kenaikan berat badan. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira
diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terutama terjadi
dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan ini disebabkan oleh
hasil konsepsi (fetus, plasenta, dan likuor amnii) dan dari ibu sendiri (uterus dan
mamma yang membesar, volume darah yang meningkat, lemak dan protein lebih
banyak dan akhirnya adanya retensi air) (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 :
98).

12.

Edema
Edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan hal fisiologis.
Namun bila disertai edema di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan, terutama
bila diikuti peningkatan tekanan darah, maka dapat dicurigai adanya preeklamsia
(Manjoer, dkk, 2001 : 258).

13.

Tulang dan Gigi


Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak
(softening).

Juga terjadi

sedikit pelebaran

pada ruang persendian.

Apabila

pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan janin, kalsium maternal


pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila
konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium (Mochtar, 1998 : 38).

1.4

Perubahan perubahan Psikologis

1.4.1

TRIMESTER I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan
ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.
Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia
menerima kehamilannya, sementara itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester
pertama, seperti mual , kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional,
semua ini dapat mencerminkan konflik dan defresi yang ia alami dan pada saat
bersamaan hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya.
Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat
apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas
terutama pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi
para tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi
keguguran kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil
selama trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas
tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Pembuktian

kehamilan

dilakukan

berulang-ulang

saat

wanita

mulai

memeriksa dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya
kehamilan. Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang
satu dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual,
tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan
libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap
pasangan 4 masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang
yang besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi
oleh keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan,
kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi
pada trimester pertama.
a.

Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.

b. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

c.

Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.

d. Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.


e.
f.

Khawatir kehilangan bentuk tubuh.


Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.

g. Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.


h. Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil
i.

Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2,


kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini
Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya
dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. Segera setalah
konsepsi kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual
dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara

1.4.2

TRIMESTER II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan
yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase
ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pascaquickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah,
yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis
utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi
dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan
mengenali Anda sedang hamil . Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama
trimester kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam
hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil.

Trimester kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran
perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada
masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda .
Selain itu tanda tanda lain adalah :
Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di
luar dirinya.
Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
Libido dan gairah seks meningkat.
Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar
sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan
lagi
Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan
sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih
bersemangat
Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester ini
dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
1.4.3

TRIMESTER III
Trimester

ketiga

sering

disebut

periode

penantian

dengan

penuh

kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai
makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang
bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini
membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan
gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam
menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita
terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran

uterus, keduanya

menjadi

hal

yang

terus

menerus mengingatkan

tentang

keberadaan bayi. Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar
pemikiran difokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis
kelamin dan wajah bayi itu kelak. Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga.
Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri.
Seperti: apakah nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran
(nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan
menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami
cedera akibat tendangan bayi.
Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya
perhatian dan hak istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia
dan bayinya yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena uterusnya
yang penuh secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong.
Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih
bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan
rentannya.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada
pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada
trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar
menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau
dapat 6 Menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan caracara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi
mereka dengan anda menjadi sangat penting.
Perubahan lainnya adalah :

Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.

Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak
normal.

Semakin ingin menyudahi kehamilannya.

Tidak sabaran dan resah.

Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.

Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.

FISIOLOGI KEHAMILAN

Kehamilan adalah suatu proses dimana sebuah sel mani membuahi telur menjadi satu sel di
sepertiga bagian distal saluran telur, kemudian membelah menjadi beberapa sel disebut morula
dan selanjutnya sebagai blasokist melakukan implantasi pada dinding rahim dimulai dengan
perkembangan dan pertumbuhan mudigah sampai janin cukup bulan yang berlangsung selama 9
bulan (4 minggu). Selama masa tersebut dalam tubuh ibu terjadi perubahan dalam rangka
menyiapkan zat nutrisi dan hormonal dalam menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin.
Kehamilan dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
1. Trimester I (konsepsi-12 minggu). Pada minggu ke 4-6 banyak wanita yang tidak menyadari
kehamilannya. 3 bulan pertama dimulainya perubahan tubuh seorang wanita, morning sickness,
adanya pembesaran payudara, sering BAK, cepat lelah dan letih, serta mulai pertambahan berat
badan.
2. Trimester II, dirasakan lebih comfortable bagi ibu hamil, clostrum mulai diproduksi, dan
berpotensi mengalami infeksi saluran kemih dan varises.
3. Trimester III, janin tumbuh semakin besar, sering kram, sering BAK, mulai merasakan kontraksi
dan bernapas pendek-pendek.
Perubahan fisik dan fisiologis kehamilan sangat bersifat individual dan sangat unik, akan
tetapi secara keseluruhan setiap calon ibu akan mengalami perubahan-perubahan alamiah yang
akan menimbulkan gangguan serta penurunan kemampuan untuk menjalankan peran dan
fungsinya. Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain:
1. System reproduksi ditandai dengan uterus tumbuh membesar, hipervaskulatisasi pada
vagina/vulva, ovarium diambil alih oleh plasenta, mammae mengalami hiperplasi system duktus
dan jaringan intersisial.
2. System pernapasan ditandai dengan peningkatan kebutuhan oksigen sampai dengan 20%.
Karena diafragma terdorong kearah cranial terjadi penurunan pemenuhan dada sehingga terjadi
hiperventilasi dangkal 45% (20-24x/menit). Volume residu paru dan kapasitas vital menurun.
Edema nasofaring serta kongest hidung.
3. System gastrointestinal ditandai dengan perubahan-perubahan antara lain:
a. Mual dan muntah yang terjadi akibat naiknya HCG dan Estrogen. Pada keadaan patologik
tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10x/hari (hiperemesis
gravidarum).
b. Ptialisme adalah komplikasi tidak biasa yaitu hipersalivasi. Kehilangan 1-2 liter/hari akibat
berkurangnya aktivitas menelan.

c. Epulis gravidarum: apat terjadi perdarahan, dan menghilang pasca partum.


d. Pirosis (nyeri ulu hati): tonus esophagus menurun, tekanan lambung meningkat, dan refluks
meningkat.
e. Penyakit ulkus peptikum
f. Hemorrhoid : tekanan darah vena meningkat, konstipasi meningkat.
g. Perubahan hepatic: albumin menurun, alkali fosfatase meningkat, kolesterol meningkat 2 kali
lipat, serta fibrinogen meningkat 50%.
h. Perubahan peristaltic dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar/perasaan
ingin makan terus, juga akibat peningkatan asam lambung.
4. System kardiovaskuler ditandai dengan peningkatan denyut nadi, CO meningkat sampai 2040%, tekanan darah menurun sampai gestasi 24 minggu, kemudian meningkat sapai 10-15
mmHg saat kontraksi uterus intra-partum. Sesak napas dan mudah lelah.
5. System metabolisme, perubahannya antara lain peningkatan kebutuhan karbohidrat, protein,
kalsium, fosfor, dan magnesium. Kadar kolestrol plasma meningkat sampai 300 g/100 ml.
6. System genitourinaria, ukuran ginjal bertambah 1 cm, ureter membesar, filtrasi meningkat sampi
60-150% (poliuria), ekskresi glukosa meningkat, Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam
darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal. Tonus otot-otot Ureter menurun akibat
pengaruh estrogen dan progesteron. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran
uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara.
7. Perubahan pada kulit, rambut, dan mata. Peningkatan aktifitas melanophore stimulating
hormone menyebabkan
perubahan berupa hiperpigmentasi pada
wajah
(kloasma
gravidarum), payudara
(areola), aksila, linea alba ( linea grisea),
striae
lividae pada perut, dsb. Tekanan intraokuler meningkat. Ketebalan kornea meningkat.
8. Perubahan hematologik plasma. Volume plasma meningkay 50% pada usia gestasi 32 minggu,
anemia fisiologik, leukosit meningkat, dan hiperkoagulasi relative (fibrinogen meningkat 50%).
9. System endokrin, Resistensi insulin pada kehamilan, metabolisme lemak: lipolisis (hPL)
meningkat.
10. System neurologi, terjadi penekanan pada saraf ischiatic
11. Perubahan system musculoskeletal, relaksasi pubic akibat relaxin, dll.
12. Perubahan berat badan.
13. Perubahan psikologis dan emosi

Fisiologi Kehamilan askeb 1

Semester awal atau satu di akademi kebidanan diberikan ASKEB 1 yang berisi materi tentang
VISIOLOGI KEHAMILAN atau perubahan yang terjadi pada masa kehamilan.
dengan terjadinya kehamilan pada wanita, akan terjadi perubahan pada organ organ tubuh pada
wanita (genetalia wanita) sehingga menunjang perkembangan dan petumbuhan janin.
Perubahan ini terjadi pada organ wanita di beberapa bagian antara lain :
1. Perubahan Rahim atau Uterus
perubahan rahim pada saat kehamilan mengalami peningkatan berata, yang semula rahim
mempunyai berat 30gram akan mengalami Hippertrofi dan Hiperplasia menjadi 1000gram saat
akhir masa kehamilan , otot rahim menjadi lebih besar dan lunak mengikuti pertumbuhan janin
dalam rahim.
Perubahan pada isthmus uteri (rahim) sehingga isthmus menjadi lebih panjang dan lunak tidak
sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi placenta
sehingga bentuk rahim menjadi tidak sama disebut "tanda piskacek".
Pada kehamilan hormone progesterone akan mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi
rahim yang disebut "braxton hicks" hal ini akan berkelanjutan menjadi kontraksi untuk
persalinan
2. Perubahan Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembulu darah karena pengaruh esterogen
sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chedwicks)
3. Perubahan Ovarium
Indung telur yang mengandung korpus luteum gravilarum akan meneruskan fungsinya
sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu
4.Perubahan Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
(air susu ibu) ada saat laktasi (menyusui). Penampakan payudara pada ibu hamil adalah
sebagai berikut : payudara membesar, dan terasa nyeri, aerola mamae (daerah warna coklat tua
sekitar puting) terjadi hiperpigmentasi, puting susu menonjol tetapi belum keluar ASI (pada
kehamilan menginjak trimester III sebaiknya dilakukan perawatan puting susu).
5. Perubahan Sirkulasi Darah Ibu
Volume darah ibu mengalami peningkatan dengan kondisi jumlah sel darah merah menurun dan
jumlah plasma darah meningkat atau terjadi semacam pengenceran darah (hemodelusi) terjadi
saat umur kelahiran sekitar 16 minggu dan puncaknya saat umur 32 minggu.
Dengan demikian ibu hamil akan mengalami anemia fisiologis, pada ibu hamil dengan
riwayat penyakit jantung harus hati-hati karena kerja jantung akan semakin berat sehingga bisa
terjadi " decompensasi cordis
". Karena itu ibu hamil harus waspada dan memeriksakan kehamilannya untuk
memperoleh tablet Fe (penambah zat besi) dan pemeriksaan kadar hemoglobin minimal satu kali
pada trimester III
6. Perubahan Sistem Pernapasan ( Respitori)
Untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen (O2) maka paada kehamilan terjadi perubahan sistem
respirasi, karena desakan diafragma rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu
maka ibu hamil akan bernafas lebih dalam dan merasakan keluhan sesak yang akan hilang saat
akan terjadi proses persalinan, hal ini disebabkan posisi janin sudah turun untuk persiapan
persalinan sehingga desakan diafragma rahim juga turun.
7. Perubahan Sistem Pencernaan
Pengaruh hormon esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan :

pengeluaran air liur belebihan (hipersalivasi)

daerah lambung terasa panas

terjadi mual-mual sakit atau pusing kepala terutama di pagi hari (morning sickness)

mual (emesis gravitarum) jika berkelebihan sampai mengganggu kehidupan sehariharidisebut "hiperemesis gravidarum" yang memerlukan perawatan di sara kesehatan.
Pada kasus fisiologis (mual muntah) ibu dianjurkanmakan dan minum dengan posi yang
kecil tetapi sering

hormon progesteron menimbulkan gerak usus berkurang sehingga ibu hamil sering

mengeluh konstipasi atau sembelit, dianjurkan asupan makanan tinggi serat dan air
dikonsusmsi lebih banyak untuk menghindari konstipasi
8. Perubahan Traksus Urinarius ( Saluran kencing atau Kandung Kemih)
Ibu hamil mengalami sering kencing atau buang air kecil, hal ini karena desakan kandung kemih
terasa penuh dan timbul keinginan untuk buang air kecil. Terjadinya hemodelusi menyebabkan
metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air seni pun akan bertambah, ureter
membesar untuk menampung banyak pembentukan urin.
9. Perubahan Kulit Tubuh
Pada saat wanita sedang hamil (ibu hamil) terjadi perubahan signifikan pada kulit
terutama deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh "melanophone stimulating
hormone".
Hiperpigmentasi ini terjadi pada strial gravidum, areola mamae (daerah hitam pada
puting payudara), papila mamae, linea nigra, pipi (ceoasma gravidarum). setelah
persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang dengan sendirinya. hal ini adalah perubahan fisiologis
yang wajar dan memang harus terjadi pada setiap ibu
hamil, oleh karenanya tidak usah khawatir akan perubahan ini.
10. Perubahan Metabolisme Tubuh dan Berat Badan
Ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan antara 6,5 sampai 16,5 kilogram selama
masa hamil, atau terjadi kenaikan berat kira-kira setengah kilogram perminggu. Kenaikan berat
badan pada ibu hamil ini wajar terjadi mengingat janin yang berkembang dan juga cairan
ketuban ikut andil dalam penambahan berat badan ibu hamil, cuma sering kali ibu hamil
mengambil alasan ini untuk mengkonsumsi makanan yang jauh melebihi yang dibutuhkan Selain
kenaikan berat badan ibu hamil juga mengalami perubahan metabolisme. Metabolisme ibu hamil
mengalami perubahan yang kompleks sehingga memerlukan asupan nutrisi yang
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan laktasi (pemberian ASI pada bayi). Tapi
perlu diingat bahwa hal ini bukan alasan bagi ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
berlebihan.
Perincian kebutuhan kalori ibu hamil sebagai berikut :
- Karbohidrat : 2300 gram kalori
- Protein : setengah gram per kg berat badan atau sebutir telur ayam per hari
- Kalsium : 1,5 gram per hari, 30 - 40 gram untuk pertumbuhan tulang janin
- Fosfor kurang lebih 2 gram per hari
- Fe (zat besi) 800 gram atau 30 - 50 gram per hari

- Air, saat hamil air diperlukan cukup banyak

Fisiologi Kehamilan askeb 1

Semester awal atau satu di akademi kebidanan diberikan ASKEB 1 yang berisi materi tentang
VISIOLOGI KEHAMILAN atau perubahan yang terjadi pada masa kehamilan.
dengan terjadinya kehamilan pada wanita, akan terjadi perubahan pada organ organ tubuh pada
wanita (genetalia wanita) sehingga menunjang perkembangan dan petumbuhan janin.
Perubahan ini terjadi pada organ wanita di beberapa bagian antara lain :
1. Perubahan Rahim atau Uterus
perubahan rahim pada saat kehamilan mengalami peningkatan berata, yang semula rahim
mempunyai berat 30gram akan mengalami Hippertrofi dan Hiperplasia menjadi 1000gram saat
akhir masa kehamilan , otot rahim menjadi lebih besar dan lunak mengikuti pertumbuhan janin
dalam rahim.
Perubahan pada isthmus uteri (rahim) sehingga isthmus menjadi lebih panjang dan lunak tidak
sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi placenta
sehingga bentuk rahim menjadi tidak sama disebut "tanda piskacek".
Pada kehamilan hormone progesterone akan mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi
rahim yang disebut "braxton hicks" hal ini akan berkelanjutan menjadi kontraksi untuk
persalinan
2. Perubahan Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembulu darah karena pengaruh esterogen
sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chedwicks)
3. Perubahan Ovarium
Indung telur yang mengandung korpus luteum gravilarum akan meneruskan fungsinya
sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu
4.Perubahan Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
(air susu ibu) ada saat laktasi (menyusui). Penampakan payudara pada ibu hamil adalah
sebagai berikut : payudara membesar, dan terasa nyeri, aerola mamae (daerah warna coklat tua
sekitar puting) terjadi hiperpigmentasi, puting susu menonjol tetapi belum keluar ASI (pada
kehamilan menginjak trimester III sebaiknya dilakukan perawatan puting susu).
5. Perubahan Sirkulasi Darah Ibu

Volume darah ibu mengalami peningkatan dengan kondisi jumlah sel darah merah menurun dan
jumlah plasma darah meningkat atau terjadi semacam pengenceran darah (hemodelusi) terjadi
saat umur kelahiran sekitar 16 minggu dan puncaknya saat umur 32 minggu.
Dengan demikian ibu hamil akan mengalami anemia fisiologis, pada ibu hamil dengan
riwayat penyakit jantung harus hati-hati karena kerja jantung akan semakin berat sehingga bisa
terjadi " decompensasi cordis
". Karena itu ibu hamil harus waspada dan memeriksakan kehamilannya untuk
memperoleh tablet Fe (penambah zat besi) dan pemeriksaan kadar hemoglobin minimal satu kali
pada trimester III
6. Perubahan Sistem Pernapasan ( Respitori)
Untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen (O2) maka paada kehamilan terjadi perubahan sistem
respirasi, karena desakan diafragma rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu
maka ibu hamil akan bernafas lebih dalam dan merasakan keluhan sesak yang akan hilang saat
akan terjadi proses persalinan, hal ini disebabkan posisi janin sudah turun untuk persiapan
persalinan sehingga desakan diafragma rahim juga turun.
7. Perubahan Sistem Pencernaan
Pengaruh hormon esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan :

pengeluaran air liur belebihan (hipersalivasi)

daerah lambung terasa panas

terjadi mual-mual sakit atau pusing kepala terutama di pagi hari (morning sickness)

mual (emesis gravitarum) jika berkelebihan sampai mengganggu kehidupan sehariharidisebut "hiperemesis gravidarum" yang memerlukan perawatan di sara kesehatan.
Pada kasus fisiologis (mual muntah) ibu dianjurkanmakan dan minum dengan posi yang
kecil tetapi sering

hormon progesteron menimbulkan gerak usus berkurang sehingga ibu hamil sering

mengeluh konstipasi atau sembelit, dianjurkan asupan makanan tinggi serat dan air
dikonsusmsi lebih banyak untuk menghindari konstipasi
8. Perubahan Traksus Urinarius ( Saluran kencing atau Kandung Kemih)
Ibu hamil mengalami sering kencing atau buang air kecil, hal ini karena desakan kandung kemih
terasa penuh dan timbul keinginan untuk buang air kecil. Terjadinya hemodelusi menyebabkan
metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air seni pun akan bertambah, ureter
membesar untuk menampung banyak pembentukan urin.
9. Perubahan Kulit Tubuh
Pada saat wanita sedang hamil (ibu hamil) terjadi perubahan signifikan pada kulit
terutama deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh "melanophone stimulating
hormone".
Hiperpigmentasi ini terjadi pada strial gravidum, areola mamae (daerah hitam pada
puting payudara), papila mamae, linea nigra, pipi (ceoasma gravidarum). setelah
persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang dengan sendirinya. hal ini adalah perubahan fisiologis
yang wajar dan memang harus terjadi pada setiap ibu

hamil, oleh karenanya tidak usah khawatir akan perubahan ini.


10. Perubahan Metabolisme Tubuh dan Berat Badan
Ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan antara 6,5 sampai 16,5 kilogram selama
masa hamil, atau terjadi kenaikan berat kira-kira setengah kilogram perminggu. Kenaikan berat
badan pada ibu hamil ini wajar terjadi mengingat janin yang berkembang dan juga cairan
ketuban ikut andil dalam penambahan berat badan ibu hamil, cuma sering kali ibu hamil
mengambil alasan ini untuk mengkonsumsi makanan yang jauh melebihi yang dibutuhkan Selain
kenaikan berat badan ibu hamil juga mengalami perubahan metabolisme. Metabolisme ibu hamil
mengalami perubahan yang kompleks sehingga memerlukan asupan nutrisi yang
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan laktasi (pemberian ASI pada bayi). Tapi
perlu diingat bahwa hal ini bukan alasan bagi ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
berlebihan.
Perincian kebutuhan kalori ibu hamil sebagai berikut :
- Karbohidrat : 2300 gram kalori
- Protein : setengah gram per kg berat badan atau sebutir telur ayam per hari
- Kalsium : 1,5 gram per hari, 30 - 40 gram untuk pertumbuhan tulang janin
- Fosfor kurang lebih 2 gram per hari
- Fe (zat besi) 800 gram atau 30 - 50 gram per hari
- Air, saat hamil air diperlukan cukup banyak

Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan


1)

Uterus

Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan mengalami
hipertrofi dan hiperpla-sia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot
dalam rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat
mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin (Manuaba, 2010; h. 85-87).
2)

Ovarium

Dengan adanya kehamilan, indung telur yang mengan-dung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu
(Manuaba, 2010; h. 92).
3) Vagina dan Perineum
Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain terjadinya peningkatan
vaskularitas dan hiperemia (tekanan darah meningkat) pada kulit dan otot perineum, vulva,
pelunakan pasa jaringan ikat, munculnya tanda chadwick yaitu warna kebiruan pada daerah

vulva dan vagina yang disebabkan hiperemia, serta adanya keputihan karena sekresi serviks yang
meningkat akibat stimulasi estrogen (Aprillia, 2010; h. 65).
4)

Payudara

Menurut Djusar Sulin dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 179), pada awal kehamilan
perempuan akan merasakan payudara menjadi semakin lunak. Seletah bulan kedua payudara
akan bertambah ukurannya dan vena vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara
akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Areola akan lebih besar dan kehitaman. Kelenjar sebasea
dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar.
5)

Sirlukasi Darah

Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel
darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodelusi). Sel darah merah semakin meningkat
jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalalm rahim, tetapi pertambahan sel
darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang
disertai anemia fisiologis (Manuaba, 2010; h. 93).
6)

Sistem Respirasi

Kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan adanya elevasi diafragma. Fungsi respirasi
juga mengalami peru-bahan. Respirasi rate 50% mengalami peningkatan, 40% pada tidal volume
dan peningkatan konsumsi oksigen 1520% diatas kebutuhan perempuan tidak hamil (Aprillia,
2010; h. 71-72).
7)

Sistem pencernaan

Menurut Djusar Sulin dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 185), seiring dengan makin
membesarnya uterus, lambung, dan usus akan tergeser. Perubahan yang nyata terjadi pada
penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus. Mual terjadi akibat penurunan asam
hidrokloroid dan penurunan motilitas, serta konstipasi akibat penurunan motilitas usus besar.
Gusi akan menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma sedang saja bisa
menyebabkan perdarahan. Epulis selama kehamilan akan muncul. Hemorroid juga merupakan
suatu hal yang sering terjadi akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada bagian bawah
karena pembesa-ran uterus.
8)

Sistem perkemihan

Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi gangguan
miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh. Hemodelusi menyebabkan metabo-lisme air makin lancar sehingga pembentukan
urine akan bertambah (Manuaba, 2010; h. 94).
9)

Kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore
stimulating hor-mone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla
mamae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan
meng-hilang (Manuaba, 2010; h. 94).
10) Metabolisme
Menurut Manuaba (2010; h. 95) perubahan metabolisme pada kehamilan:

Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, teru-tama pada


trimester ketiga.

Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter
menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemo-delusi darah dan kebutuhan
mineral yang diperlukan janin.

Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan


perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi.
Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau
sebutir telur ayam sehari.

Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.

Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil:


1. Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk pemben-tukan tulang
janin.
2. Fosfor, rata rata 2 gram dalam sehari.
3. Zat besi, 800 mg atau 30-50 mg per hari.
4. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi
air.

Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan bertambah
antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/
minggu.

Sumber:

Aprillia Y. Hipnostetri: rileks, nyaman, dan aman saat hamil & melahirkan. Jakarta: Gagas
Media; 2010.
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB
untuk pendidikan bidan edisi 2. Jakarta: EGC; 2010.
Saifuddin AB. Ilmu kebidanan. Jakarta: YBP-SP; 2009.

ISIOLOGI KEHAMILAN
Desember 7, 2012 by nurhasanah776
1. A.

SEKILAS TENTANG FISIOLOGI KEHAMILAN


1. 1.

Pengertian

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam kandungan
yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik
dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi interna wanita adalah alat pembuahan
atau kandungan bagian dalam yang meliputi ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ
reproduksi eksterna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi
mons veneris, labia mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar
bartholini dan anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di
atas otot dada.
Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel
telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat
berubah drastis.[1]
1. 2.

Proses Kehamilan[2]

Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan
ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm :
1. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal yang kompleks.
1. Spermatozoa

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium berasal


dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi
spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc
sperma yang mengandung 40-60 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa seperti
cabang yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung inti), leher (penghubung
antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga dapat
bergerak). Sebagian kematian dan hanya beberapa ratus yang mencapai tuba falopi. Spermatozoa
yang masuk ke dalam genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.
1. Fertilisasi/ konsepsi

Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk membentuk
zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :
1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang mengandung
persediaan nutrisi
2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang dibentuk vitelus
3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi dialirkan ke
dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid
4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan dindingnya penuh
jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang mempunyai waktu terlama di dalam
ampula tuba
5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam
6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam
kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari lipoprotein sehingga mampu
mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup
selama 3 hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi
serta mengikis korona radioata dan zona pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase).
Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam
ovum, ekornya terlepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan
membentuk zigot.

1. Nidasi

Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Bagian-bagian
nidasi meliputi :
1)

Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot

2)

Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.

3)

Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus

4)
Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 MU
atau 0,1 mm dan disebut stadium morula
5)
Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar morula
yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas
6)
Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik
gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum
7)
Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan
yang disebut blastula
8)
Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis yang dilapisi
sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi
9)
Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin banyak
mengandung glikogen yang disebut desidua
10) Sel trofoblas yang meliputi primer vili korialis melakukan destruksi enzimatik dan
proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium
11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi
12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi
13) Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang
disebut tanda Hartman.

1. B.

TANDA-TANDA KEHAMILAN[3]

Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita hamil. Tanda-tanda tersebut ada yang
merupakan tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan dan ada juga yang disebut tanda pasti
kehamilan.

1. 1.

Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil

Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini memang sering di
jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat memastikan apakah wanita
tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita hamil, tanda-tanda ini juga sering di jumpai
pada wanita yang tidak hamil tapi mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak
pasti atau tanda mungkin kehamilandiantaranya adalah :
1. Amenore (Terlambat datang bulan)

Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan. Ini terjadi karena terjadi
hormone estrogen dan progesterone yang meningkat selama kehamilan. Hormone tersebut
mencegah terjadinya peluruhan dinding rahim sehingga tidak menjadi menstruasi. Selain pada
wanita hamil, amenorejuga bisa terjadi pada wanita dengan anemia berat, gangguan hormone,
stress dan menopause.
1. Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)

Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama
pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan. keadan ini biasanya disebut dengan morning sickness. Dalam batas-batas tertentu
keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut hiperemesis gravidarum.
1. Ngidam

Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan pertama akan
tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
1. Sinkope atau pingsan

Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkna iskemia susunan
saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope sering terjadi pada awal kehamilan
dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. biasanya akan hilang setelah
kehamilan 16 minggu.
1. Sering miksi

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala bisa timbul karena janin mulai
masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.
1. Konstipasi atau Obstipasi

Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus yang
menyebabkan kesulitan buang air besar.
1. Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadangkadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih.
Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi
lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
1. Epulis

Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu.
1. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya penampakan
pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang
merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia
eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang
setelah persalinan.
1. Mamae

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae untuk persiapan ASI. Glandula
montgomeri tampak lebih jelas.

1. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama karena akibat ketidak seimbangan
hormone dalam tubuh tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan
sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.
1. 2.

Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang memang terdapat pada semua ibu hamil. Tanda
ini dapat memastikan seorang wanita memang benar hamil atau tidak.
Tanda pasti kehamilan :
1. Teraba bagian-bagian janin

Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).


1. Denyut Jantung Janin

Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan doppler
pada kehamilan 12 minggu dapat terdengar.
1. Adanya gerakan janin

Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu, sedangkan untuk


dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu.

multigravida

1. Terlihat kerangka janin

Bila dilakukan pemeriksaan rontgen akan jelas terlihat kerangka janin.


1. Terlihat kantong janin

pada pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan usia kehamilan. Bila terdapat kecurigaan seperti
kehamilan mola, kehamilan ganda, selain dengan USG dapat juga dilakukan fetoskopi.

1. C.

PERKEMBANGAN JANIN[4]

1. Minggu ke-1

Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi, sebab
tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada
calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen. Sel- sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran
sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses
pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel
sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang
tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.
1. Minggu ke-2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam
setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi
kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan
membantu blastocyst terpaut pada endometrium ( Sri Maulani, 2008 ).
1. Minggu ke-3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur
yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
1. Minggu ke-4

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin
HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai
membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta
jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).
1. Minggu ke-5

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang
paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk
otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan
Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.
1. Minggu ke-6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
1. Minggu ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji
kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang
terdapat di dalam paru-paru.
1. Minggu ke-8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa
melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan
bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta
kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.

1. Minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler,
Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.
1. Minggu ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti
manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
1. Minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,
termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan
ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung,
atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan
tersendiri.
1. Minggu ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil
terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14
gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
1. Minggu ke-13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar
dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.

1. Minggu ke-14

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin
panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun
dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum
tebal karena belum ada lapisan lemak.
1. Minggu ke-15

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup.
1. Minggu ke-16

Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini
system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak.
Tetapi tak perlu kuatir jika anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan
dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan
beratnya 80 gram.
1. Minggu ke-17

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat
mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah saat dilahirkan, berat
lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.
1. Minggu ke-18

Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut
bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika
Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140
gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen
dan Progesteron semakin meningkat.
1. Minggu ke-19

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.
Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar
seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
1. Minggu ke-20

Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm.
Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.
kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen
kulit mulai terlihat.
1. Minggu ke-21

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari
cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin
pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
1. Minggu ke-22

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya
semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
1. Minggu ke-23

Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak
keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.
Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga
terbentuk sempurna.
1. Minggu ke-24

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk
persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga
kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal. dan mengeluarkan air ketuban. Jika
air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan
bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru
1. Minggu ke-25

Bayi cegukan, ibu merasakannya ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup bayi
sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi
menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di

minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
1. Minggu ke-26

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda
dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi
sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
1. Minggu ke-27

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa
mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
1. Minggu ke-28

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam
badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna,
namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

1. Minggu ke-29

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini
akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa
mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin
sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm.
1. Minggu ke-30

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram
dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi
sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka
dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan
menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter
tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil
pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40
cm.
1. Minggu ke-31

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam
air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan
bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
1. Minggu ke-32

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di
kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian
masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada
minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system
pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil
sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah
mulai bisa bermimpi.
1. Minggu ke-33

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat
berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin
mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi
sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi
badan sekitar 43-45 cm.

1. Minggu ke-34

Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk
dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan
antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan
tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
1. Minggu ke-35

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim
bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

1. Minggu ke-36

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi
badan 47-48 cm.
1. Minggu ke-37

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna.
Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk
mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 27002800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.
1. Minggu ke-38-40

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan.

1. D.

PERIODE KEHAMILAN MENURUT USIA[5]

1. Trimester pertama (0 12 minggu)

Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara membesar, sering
buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih sering cepat marah, penurunan libido
seksual.
1. Trimester kedua (13 -28 minggu)

Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena nafsu makan
yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar diikuti dengan perut bagian bawah yang
terlihat semakin membesar. Bayi kadang kadang terasa bergerak, denyut jantung meningkat,
kaki, tumit, betis kadang membengkak. Gatal pada permukaan kulit di bagian perut. Kadang
disertai dengan sakit pinggang dan gangguan pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi
menjadi lebih stabil dan seluruh perhatian tertuju pada sang bayi yang akan lahir.
1. Trimester ketiga (29-40 minggu)

Pada trimester III, bayi mulai menendang nendang, payudara semakin besar dan kencang,
puting susu semakin hitam dan membesar, kadang kadang terjadi kontraksi ringan dan suhu
tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan kental. Emosi mulai tidak stabil, perasaan
gembira disertai cemas menunggu kelahiran sang bayi.

1. E.

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA IBU HAMIL[6]

Salah satu perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
1. 1.

Perubahan Sistem Reproduksi


1. Uterus

1) Terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus


2) Terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan
3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron :

Hipertrofi dan dilatasi otot

Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk menambah kekuatan dinding


uterus

Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena

Dinding uterus semakin lama semakin menipis

Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan
bertambahnya umur kehamilan

1. Serviks

1) Terjadi perlunakan
2) Mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena pengaruh progesteron untuk perlindungan
terhadap infeksi
3) Estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga timbul tanda chadwick

4) Prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk perlunakan serviks


5) Effacement atau pemendekan terjadi pada primigravida pada 2 minggu terakhir
1. Vagina

1) Jaringan otot mengalami hypertrofi


2) Terjadi peningkatan vaskularisasi
3) Peningkatan pengeluaran pervaginam
1. Vulva

1) Vaskularisasi meningkat
2) Warna menjadi lebih gelap
1. Ovarium dan tuba falopi

1) ovulasi berhenti selama kehamilan


2) pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya satu korpus luteum yang ditemukan dalam
ovarium
3) tuba fallopii mengalami hipertrofi
4) epitel mukosa menjadi gepeng
1. 2.

Payudara
1. Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan alveoli membesar
2. Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar
3. Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola,
merupakan kelenjar sebasea yang terdapat pada nipple (puting susu)
yang mengalami perubahan, serta menghasilkan sebum (kelenjar
keringat yang ada di puting) yang menjaga agar mammae tetap
lembut dan kenyal
4. Pada 12 minggu puting susu membesar dan melunak, areola meluas,
terjadi pigmentasi (berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm,
diameter maksimal 7 cm

5. Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum

Perubahan mammae selama kehamilan


Umur Kehamilan (minggu)

Perubahan

3-4 minggu

Rasa penuh pada payudara

6 minggu

Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri

8 minggu

Pelebaran pembuluh darah vena disekitar mammae

8 minggu

Kelenjar montgomery mulai tampak

12 minggu

Penggelapan disekitar areola dan putting

16 minggu

Colostrum sudah mulai dikeluarkan

1. 3.

Perubahan Sistem Pencernaan


1. Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan
uterus
2. Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal menyebabkan
waktu pengosongan lambung menjadi lebih lama
3. Penyerapan makanan meningkat
4. Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid
5. Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan
terjadinya pirosis (nyeri ulu hati)
6. Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)
7. 4.

Perubahan Sistem Muskuloskeletal


1. Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal
dan sendi pubis karena pengaruh hormonal
2. Perubahan postur menyebabkan rasa tidak nyaman di punggung
bagian bawah
3. Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada
vena dan tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki,

vulva dan saluran anal, sehingga beresiko terjadi varises vena


dan sering hemoroid

fisiologi kehamilan
October 3, 2011 by admin
Filed under: Uncategorized

Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel
telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat
berubah drastis. Kehamilan di bagi atas 3 trimester yaitu trimester I, trimester II, dan trimester
III.
Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara membesar, sering
buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih sering cepat marah, penurunan
libido seksual.
Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena nafsu makan
yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar diikuti dengan perut bagian bawah yang
terlihat semakin membesar. Bayi kadang kadang terasa bergerak, denyut jantung meningkat,
kaki, tumit, betis kadang membengkak. Gatal pada permukaan kulit di bagian perut. Kadang
disertai dengan sakit pinggang dan gangguan pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi
menjadi lebih stabil dan seluruh perhatian tertuju pada sang bayi yang akan lahir.
Pada trimester III, bayi mulai menendang nendang, payudara semakin besar dan kencang,
puting susu semakin hitam dan membesar, kadang kadang terjadi kontraksi ringan dan suhu
tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan kental. Emosi mulai tidak stabil, perasaan
gembira disertai cemas menunggu kelahiran sang bayi.
Tulisan berhubungan dengan : gangguan haid, dismenorea, kanker serviks, leukore,
endometriosis, infertilitas, fisiologi kehamilan, asam urat
Incoming search terms:

makalah fisiologi kehamilan

fisiologis kehamilan

fisiologi terjadinya kehamilan

kehamilan fisiologis

yhs-0001

fisiologi kehamilan trimester 3

fisiologi proses kehamilan

artikel fisiologi kehamilan

kehamilan fisiologi

MakaLah tentang Fisiologi kehamilan

Wanita menjalani banyak perubahan fisik pada selurauh kehamilan trimester


pertama (tiga bulan pertama).Sebelum bayi lahir, kedua calon orang tua
membutuhkan banyak penyesuaian kehidupannya.
Bila dihitung dari hari pertama wanita mendapat menstruasi rata-rata kehamilan
berakhir paling lama 40 minggu.

Kehamilan di bagi menjadi tiga semester; yang menandakan


kejadian utama kehamilan.

Trimester pertama mencakup periode dari 0 sampai 12 minggu.

Trimester kedua mencakup periode 13 sampai 28 minggu.

Trimester ketiga mencakup periode 29 sampai 40 minggu.

Perubahan Fisik Trimester Pertama


Selama trimester pertama, badan seorang wanita hamil bekerja keras untuk
menyesuaikan diri dengan kehamilannya.Tidak terjadinya menstruasi merupakan
tanda pertama kehamilan, meskipun beberapa wanita mempunyai perdarahan
pemecahan terobosan.Sebagai tambahan, payudara wanita mulai terasa nyeri dan
menjadi lebih besar dan lebih berat sebab saluran susu baru berkembang untuk
persiapan menyusui.
Rasa mual seringkali menyertai kehamilan beberapa bulan pertama akibat proses
pencernaan yang lambat pada wanita hamil.Ini menyebabkan makanan dicerna
dalam lambung lebih lama dari biasanya, sehingga menimbulkan mual.
Pada beberapa minggu pertama kehamilan, wanita bisa merasa lebih cepat
mengalami kelelahan.Sebagai tambahan, banyak wanita menunjukkan fenomena
yang aneh : perubahan rasa kecap dimulutnya.Perubahan ini disebabkan oleh
meningkatnya kadar hormon.Keadaan ini menyebabkan beberapa wanita tidak
menyukai makanan dan minuman yang biasa ia suka.Sebagai contoh adalah

makanan mendadak ada rasa tidak suka kopi.Wanita juga mendadak mengidam
makanan yang tidak biasanya ia makan.

Berbagai Macam Reaksi pada Kehamilan


Banyak pasangan mengalami emosi campur aduk pada waktu wanita mulai
diketahui hamil.Mereka mungkin sangat senang, disamping itu mempunyai rasa
ragu apakah mereka sudah siap untuk bertanggung jawab sebagai orangtua.
Selama kehamilan trimester pertama seringkali mulai ada proses adaptasi
sebagai calon orangtua.Mereka harus belajar kompromi dalam kebebasan pribadi
dan untuk memperluas hubungan interpersonal mereka termasuk kebutuhan pihak
ketiga, dimana pada waktu itu bisa membuat baik ibu dan ayah merasa iri hati dan
disisihkan.
Banyak wanita menikmati rasa nyaman dengan bayi yang tumbuh
bersamanya.Untuk hal yang tak biasa kadang-kadang wanita merasa sangat
gembira dan bergairah, tetapi dilain waktu merasa sangat rendah diri atau tidak
yakin.Selama kehamilan sering kali perubahan hormon bertanggung jawab terhadap
perubahan mood yang berfluktuasi ini.

Ketakutan Wanita
Selama trimester pertama, beberapa wanita selalu memperhatikan badannya
yang berubah dan kehilangan kontrol.Yang lain merasa terganggu oleh perubahan
tampilan badannya dan merasa khawatir bahwa pasangannya akan tidak lagi peduli
padanya.Rasa takut sering kali dipicu oleh cerita wanita yang lebih tua yang telah
mengalami sedikit kenyataan tersebut.
Banyak wanita menutupi kehamilannya selama tiga bulan pertama.Ini mungkin
disebabkan kehamilan tidak direncanakan, atau karena mereka tidak menginginkan
keluarga, teman kerja tahu tentang keadaan ini, atau mereka mungkin khawatir
tentang kemungkinan keguguran.
Pada permulaan kehamilan wanita harus melakukan pekerjaan sehari-hari secara
normal, tetapi harus mengurangi pekerjaan bila merasa lelah dan mual.Wanita
hamil yang telah mempunyai anak mungkin sukar sekali untuk memperhatikan
anak-anaknya selama kehamilan trimester pertama.

Keguguran
Hampir semua keguguran terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan.Keguguran
bagi pasangan bisa merupakan pengalaman sangat menyedihkan akibat kehilangan
bayinya.

Kehamilan Tanpa Rencana


Kehamilan yang tidak direncanakan merupakan kejadian yang biasa.Di Inggris,
hampir satu dari tiga kehamilan dan satu dari tiga wanita melakukan aborsi selama
kehidupannya.
Kehamilan tanpa rencana akan menimbulkan masalah yang harus dipecahkan
secepatnya.Sekalipun pasangan mengetahui bahwa rencana ini menimbulkan rasa
bersalah dan konsekuensinya menggelisahkan.Abortus masih merupakan masalah
tabu, sehingga pasangan harus memutuskan dengan perasaan yang sulit dalam
suasana serna rahasia atau menghadapi celaan.
Seorang wanita yang telah melakukan abortus berduka akibat kehilangan
kesempatan menjadi ibu serta mempunyai anak.Ia juga bisa mempunyai fantasi
seperti apa tampang anaknya.Namun untuk banyak pasangan, kehamilan tanpa
rencana bisa berbalik menjadi kemujuran, meringankan mereka tentang beban
membuat keputusan kapan memulai sebuah keluarga.

Pengaruh Ayah
Hampir semua pasangan pria seringkali lupa pada trimester pertama.calon ayah
harus melakukan penyesuaian terhadap pikiran untuk menjadi orangtua.Beberapa
bisa sangat khawatir tentang keuangan mereka supaya tidak kurang untuk
mendukung pertumbuhan keluarga.Yang lain acuh saja terhadap situasi itu karena
mereka merasa tidak ada yang bisa mereka bantu.
Beberapa pria bisa merasakan perubahan fisik, termasuk mual, rasa panas di ulu
hati, letih, sakit pinggang, dan berat badan bertambah.Ini diduga sebagai akibat
dari konflik emosional menjelang menjadi ayah.
Bukan saja orangtua yang harus menyesuaikan diri trhadap kehamilan.Kakek yang
mempunyai terlampau banyak waktu juga menyesuaikan diri terhadap realita
bahwa mereka memasuki satu fase baru dalam kehidupannya.

Kehamilan dan laktasi

Latar Belakang
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan
kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah
gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal)
dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama
kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah
hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi
menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari

perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran


(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2
perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan
awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan
legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah
pribadi. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi
terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita
hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (mingguminggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil
untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang wanita yang
belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi
menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari
perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran
(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2
perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan
awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan
legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah
pribadi hidup yang baru.

Masa Kehamilan
Triwulan I
Minggu Ke-1

Calon Ibu

Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok,
minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan
pada masa ini. Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan
berkisar antara 36,6 C dan berangsur - angsur akan meningkat. Konsultasi genetik
bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah adanya riwayat
penyakit menurun dalam keluarga seperti hemofili, fibrosis kistik atau berbeda tipe
golongan darah Rhesus.
Minggu Ke-2

Calon Ibu

Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan akan masuk
ke vagina dan mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur
sambil mengeluarkan enzim yang membuat salah satu sperma berhasil menembus
lapisan pelindung sel telur yang matang. Pada saat ini terjadi perubahan kimiawi
yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh sperma yang berhasil masuk
sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan menyatu
dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.

Janin Bayi

Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun
karakteristik genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya
masing-masing. Sel telur hanya memiliki kromosom X, namun sel sperma
membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang membuahi sel telur membawa
kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan. Lain halnya bila
yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom Y, maka
bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang sebenarnya
menentukan jenis kelamin bayi.
Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan
kemudian terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju
rahim. Saat ini, dengan perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan.
Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa Latin yang berarti anggur.
Minggu Ke-3

Calon Ibu

Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim
(endometrium). Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan.
Kelompok sel tersebut akan semakin matang dan menjadi blastokista, substansi
yang akan men-stimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk
terhentinya siklus menstruasi.

Janin Bayi

Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari
pasti akan terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan
menjadi suatu kelompok berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata bahkan
dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat, sel-sel ini telah mengatur dirinya
sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan yang lain menjadi
struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal ini terjadi
masih menjadi misteri bagi para ahli.
Minggu Ke-4

Calon Ibu

Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu
membuktikan kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini
disebabkan adanya blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon
kehamilan (Human Chorionic Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi
dalam darah. Urin juga dapat digunakan untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya
tidak seakurat tes darah.

Janin Bayi

Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah
menjadi sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya
membentuk 3 jenis jaringan, yaitu:
1. Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem
pencernaan dan pankreas
2. Mesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal,
pembuluh darah dan jantung
3. Ektoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata,
email gigi dan sistem saraf
Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju
tempat masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti
tetesan air mata.
Minggu Ke-5

Calon Ibu

Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah
konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh halhal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir
perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga
perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness,
perubahan selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:
1. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini
terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga
termasuk tinggi.
2. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27
3. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran

Janin Bayi

Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas.
Janin telah memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah
punggung terdapat suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti
tabung silinder yang disebut neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya,
pada tabung ini akan terbentuk sumsum tulang belakang dan otak. Bagian atas dari
tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk mebentuk otak depan. Selain itu
di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang merupakan bakal jantung.
Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter (pembuluh darah
yang belum sempurna).
Minggu Ke-6

Calon Ibu

Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya
keluhan, khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa
lebih mudah tersinggung dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan
adanya peningkatan hormon progesteron. Biasanya isitrahat yang cukup akan
membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.

Janin Bayi

Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya
telah terbentuk bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu
terdapat 2 buah piringan pigmen kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk
di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut vesikel optikus yang merupakan bakal
mata.
Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun pada
tahap ini bakal jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga
akhir hidup. Bakal kaki dan tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor
akan makin terlihat jelas di tahap ini.
Minggu Ke-7

Calon Ibu

Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah


penanaman blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan
yang terjadi di organ dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan
menggumpal membentuk sumbat (plug) dalam saluran mulut rahim. Nantinya
lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses persalinan, yaitu saat serviks
mulai membuka (hal ini disebut show).

Janin Bayi

Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran
pencernaan janin mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor
juga jelas terlihat namun akan menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-paru juga
mulai berkembang sementara itu tali pusat akan berkembang setelah plasenta
dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit pigmentasi pada iris
mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal kaki, maka
bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu.
Minggu Ke-8

Calon Ibu

Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar.
Yang lebih dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter
akan meraba pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran
baju sang ibu mulai membesar karena pinggang terasa mulai adanya pengetatan
akibat membesarnya janin yang tumbuh.

Janin Bayi

Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari
tangan dan kaki, sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada
bagian pergelangan dan siku. Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga luar
yang mulai tumbuh, begitu pula halnya bakal bibir atas dan ujung hidung pada
wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu sama lain, namun bakal
kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus halus tampak
panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan
menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.
Minggu Ke-9

Calon Ibu

Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang
ibu akan mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih
halus dan kencang walau mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu
akan terasa lebih kering dan payudara terlihat sedikit mengencang, kadang-kadang
padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini pula cairan keluar dari vagina
dalam jumlah bervariasi.

Janin Bayi

Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit
memendek. Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan
bagian kepala masih menekuk ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang
dengan baik namun masih ditutupi oleh membran kelopak. Selain itu bayi sudah
dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah otot-ototnya mulai berkembang

dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya juga muali
berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada
tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari
tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.
LAKTASI
ASI (Air Susu Ibu) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara
wanita melalui proses laktasi. ASI terdiri dari berbagai komponen gizi dan non gizi.
Komposisi ASI tidak sama selama periode menyusui, pada akhir menyusui kadar
lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal menyusui. Juga
terjadi variasi dari hari ke hari selama periode laktasi. Keberhasilan laktasi
dipengaruhi oleh kondisi sebelum dan saat kehamilan. Kondisi sebelum kehamilan
ditentukan oleh perkembangan payudara saat lahir dan saat pubertas. Pada saat
kehamilan yaitu trimester II payudara mengalami pembesaran karena
pertumbuhan dan difrensiasi dari lobuloalveolar dan sel epitel payudara. Pada saat
pembesaran payudara ini hormon prolaktin dan laktogen placenta aktif bekerja
yang
berperan
dalam
produksi
ASI
(Suharyono,
1990).
Sekresi ASI diatur oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin menghasilkan ASI
dalam alveolar dan bekerjanya prolaktin ini dipengaruhi oleh lama dan frekuensi
pengisapan ( suckling). Hormon oksitosin disekresi oleh kelenjar pituitary sebagai
respon adanya suckling yang akan menstimulasi sel-sel mioepitel untuk
mengeluarkan ( ejection) ASI. Hal ini dikenal dengan milk ejection reflex atau let
down reflex yaitu mengalirnya
ASI dari simpanan alveoli ke lacteal sinuses sehingga dapat dihisap bayi melalui
puting
susu.
Terdapat tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan komposisi berbeda yaitu
kolostrum, ASI transisi, dan ASI matang (mature). Kolostrum adalah cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar payudara setelah melahirkan (4-7 hari) yang berbeda
karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI matang dengan volume 150 300
ml/hari. ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan setelah kolostrum (8-20 hari)
dimana kadar lemak dan laktosa lebih tinggi dan kadar protein, mineral lebih
rendah.
ASI matang adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah melahirkan dengan volume
bervariasi yaitu 300 850 ml/hari tergantung pada besarnya stimulasi saat laktasi.
Volume ASI pada tahun pertama adalah 400 700 ml/24 jam, tahun kedua 200
400 ml/24 jam, dan sesudahnya 200 ml/24 jam. Dinegara industri rata-rata volume
ASI pada bayi dibawah usia 6 bulan adalah 750 gr/hari dengan kisaran 450 1200
gr/hari (ACC/SCN, 1991). Pada studi Nasution.A (2003) volume ASI bayi usia 4 bulan
adalah 500 800 gr/hari, bayi usia 5 bulan adalah 400 600 gr/hari, dan bayi usia
6 bulan adalah 350 500 gr/hari.

Produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi pada
kelenjar payudara terutama pada minggu pertama laktasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi ASI antara lain :
1. Frekuensi Penyusuan
Pada studi 32 ibu dengan bayi prematur disimpulkan bahwa produksi
ASI akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan
pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum
dapat menyusu (Hopkinson et al, 1988 dalam ACC/SCN, 1991). Studi lain yang
dilakukan
pada
ibu
dengan
bayi
cukup
bulan
menunjukkan bahwa frekuensi penyusuan 10 3 kali perhari selama 2 minggu
pertama setelah melahirkan berhubungan dengan produksi ASI yang cukup (de
Carvalho, et al, 1982 dalam ACC/SCN, 1991). Berdasarkan hal ini direkomendasikan
penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan.
Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon dalam
kelenjar payudara.
2. Berat Lahir
Prentice (1984) mengamati hubungan berat lahir bayi dengan volume ASI. Hal ini
berkaitan dengan kekuatan untuk mengisap, frekuensi, dan lama penyusuan
dibanding bayi yang lebih besar. Berat bayi pada hari kedua dan usia 1 bulan
sangat erat berhubungan dengan kekuatan mengisap yang mengakibatkan
perbedaan intik yang besar dibanding bayi yang mendapat formula. De Carvalho
(1982) menemukan hubungan positif berat lahir bayi dengan frekuensi dan lama
menyusui
selama
14
hari pertama setelah lahir. Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan
mengisap ASI yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (> 2500
gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama
penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang akan
mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI.
3. Umur Kehamilan saat Melahirkan
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi intik ASI. Hal ini disebabkan bayi
yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan
tidak mampu mengisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada
bayi yang lahir tidak prematur. Lemahnya kemampuan mengisap pada bayi
prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya
fungsi organ.
4. Umur dan Paritas
Umur dan paritas tidak berhubungan atau kecil hubungannya dengan produksi ASI
yang diukur sebagai intik bayi terhadap ASI. Lipsman et al (1985) dalam ACC/SCN

(1991) menemukan bahwa pada ibu menyusui usia remaja dengan gizi baik, intik
ASI mencukupi berdasarkan pengukuran pertumbuhan 22 bayi dari 25 bayi. Pada
ibu yang melahirkan lebih dari satu kali, produksi ASI pada hari keempat setelah
melahirkan lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan pertama kali (Zuppa et al,
1989 dalam ACC/SCN, 1991), meskipun oleh Butte et al (1984) dan Dewey et al
(1986) dalam ACC/SCN, (1991) secara statistik tidak terdapat hubungan nyata
antara paritas dengan intik ASI oleh bayi pada ibu yang gizi baik.
5. Stres dan Penyakit Akut
Ibu yang cemas dan stres dapat mengganggu laktasi sehingga mempengaruhi
produksi ASI karena menghambat pengeluaran ASI. Pengeluaran ASI akan
berlangsung baik pada ibu yang merasa rileks dan nyaman. Studi lebih lanjut
diperlukan untuk mengkaji dampak dari berbagai tipe stres ibu khususnya
kecemasan dan tekanan darah terhadap produksi ASI. Penyakit infeksi baik yang
kronik maupun akut yang mengganggu proses laktasi dapat mempengaruhi
produksi
ASI.
6. Konsumsi Rokok
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon prolaktin
dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin
dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin. Studi Lyon,(1983);
Matheson, (1989) menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan penyapihan
dini meskipun volume ASI tidak diukur secara langsung. Meskipun demikian pada
studi
ini
dilaporkan
bahwa
prevalensi
ibu
perokok
yang
masih
menyusui 6 12 minggu setelah melahirkan lebih sedikit daripada ibu yang tidak
perokok dari kelompok sosial ekonomi sama, dan bayi dari ibu perokok mempunyai
insiden sakit perut yang lebih tinggi. Anderson et al (1982) mengemukakan bahwa
ibu yang merokok lebih dari 15 batang rokok/hari mempunyai prolaktin 30-50%
lebih rendah pada hari pertama dan hari ke 21 setelah melahirkan dibanding
dengan yang tidak merokok.
7. Konsumsi Alkohol
Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu merasa
lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI namun disisi lain etanol
dapat menghambat produksi oksitosin. Kontraksi rahim saat penyusuan merupakan
indikator produksi oksitosin. Pada dosis etanol 0,5-0,8 gr/kg berat badan ibu
mengakibatkan kontraksi rahim hanya 62% dari normal, dan dosis 0,9-1,1 gr/kg
mengakibatkan kontraksi rahim 32% dari normal (Matheson, 1989).
8. Pil Kontrasepsi

Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin berkaitan dengan


penurunan volume dan durasi ASI (Koetsawang, 1987 dan Lonerdal, 1986 dalam
ACC/SCN, 1991), sebaliknya bila pil hanya mengandung progestin maka tidak ada
dampak terhadap volume ASI (WHO Task Force on Oral Contraceptives, 1988 dalam
ACC/SCN, 1991). Berdasarkan hal ini WHO merekomendasikan pil progestin untuk
ibu menyusui yang menggunakan pil kontrasepsi.
Ada dua cara untuk mengukur produksi ASI yaitu penimbangan berat badan bayi
sebelum dan setelah menyusui; dan pengosongan payudara. Kurva berat badan
bayi merupakan cara termudah untuk menentukan cukup tidaknya produksi ASI
(Packard, 1982). Dilihat dari sumber zat gizi dalam ASI maka ada 3 sumber zat gizi
dalam ASI yaitu : 1) disintesis dalam sel secretory payudara dari precursor yang
ada di plasma; 2) disintesis oleh sel-sel lainnya dalam payudara; 3) ditransfer
secara
langsung dari plasma ke ASI (Butte, 1988). Protein, karbohidrat, dan lemak berasal
dari sintesis dalam kelenjar payudara dan transfer dari plasma ke ASI, sedangkan
vitamin dan mineral berasal dari transfer plasma ke ASI. Semua fenomena fisiologi
dan biokimia yang mempengaruhi komposisi plasma dapat juga mempengaruhi
komposisi ASI. Komposisi ASI dapat dimodifikasi oleh hormon yang mempengaruhi
sintesis dalam kelenjar payudara (Vaughan, 1999).
Aspek gizi ibu yang dapat berdampak terhadap komposisi ASI adalah intik pangan
aktual, cadangan gizi, dan gangguan dalam penggunaan zat gizi. Perubahan status
gizi ibu yang mengubah komposisi ASI dapat berdampak positif, netral, atau negatif
terhadap bayi yang disusui. Bila asupan gizi ibu berkurang tetapi kadar zat gizi
dalam ASI dan volume ASI tidak berubah maka zat gizi untuk sintesis ASI diambil
dari cadangan ibu atau jaringan ibu. Komposisi ASI tidak konstan dan beberapa
faktor fisiologi dan faktor non fisiologi berperan secara langsung dan tidak
langsung. Faktor fisiologi meliputi umur penyusuan, waktu penyusuan, status gizi
ibu, penyakit akut, dan pil kontrasepsi. Faktor non fisiologi meliputi aspek
lingkungan, konsumsi rokok dan alkohol (Matheson, 1989).

MANFAAT MENYUSUI
1. Manfaat bagi bayi:
Komposisi sesuai kebutuhan . Air susu setiap spesies makhluk hidup yang
menyusui itu berbeda-beda sesuai dengan laju pertumbuhan dan kebiasaan
menyusu anaknya. Jadi, ASI memang dirancang sedemikan rupa untuk bayi
manusia.
Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan . Dengan
manajemen laktasi yang baik, produksi ASI cukup sebagai makanan tunggal untuk
pertumbuhan bayi normal sampai usia enam bulan.

ASI mengandung zat pelindung . Antibodi (zat kekebalan tubuh) yang terkandung
dalam ASI akan memberikan perlindungan alami bagi bayi baru lahir. Antibodi
dalam ASI ini belum bisa ditiru pada susu formula.
Perkembangan psikomotorik lebih cepat . Berdasarkan penelitian, bayi yang
mendapat ASI bisa berjalan dua bulan lebih cepat bila dibandingkan dengan bayi
yang diberi susu formula.
Menunjang perkembangan kognitif . Daya ingat dan kemampuan bahasa bayi
yang mendapat ASI lebih tinggi bila dibandingkan bayi yang diberi susu formula.
Menunjang perkembangan penglihatan . Hal ini antara lain karena ASI
mengandung asam lemak omega 3.
Memperkuat ikatan batin ibu-anak . Rasa aman dalam diri bayi akan tumbuh saat
ia berada dalam dekapan ibunya. Ia menikmati sentuhan kulit yang lembut dan
mendengar bunyi jantung sang ibu seperti yang telah dikenalnya selama dalam
kehamilan.
Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat . Melalui proses menyusui, anak
akan belajar berbagi dan memberikan kasih sayang pada orang-orang di sekitarnya.
Dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri . Terjalinnya komunikasi
langsung antara ibu dan bayinya selama proses menyusui akan meningkatkan
kelekatan di antara mereka. Rasa lekat dan percaya bahwa ada seseorang yang
selalu ada apabila dibutuhkan lambat laun akan berkembang menjadi percaya pada
diri sendiri.
2. Manfaat bagi ibu:
Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke
bentuk semula . Hal ini karena hormon progesteron yang merangsang kontraksi
otot-otot di saluran ASI sehingga ASI terperah keluar juga akan merangsang
kontraksi rahim. Jadi, susuilah bayi segera setelah lahir, agar tidak terjadi
perdarahan pasca persalinan dan proses pengerutan rahim berlangsung lebih cepat.
Mencegah anemia defisiensi zat besi . Bila perdarahan pasca persalinan tidak
terjadi atau berhenti lebih cepat, maka risiko kekurangan darah yang menyebabkan
anemia pada ibu akan berkurang.
Mempercepat ibu kembali ke berat sebelum hamil . Dengan menyusui, cadangan
lemak dalam tubuh ibu yang memang disiapkan sebagai sumber energi selama
kehamilan untuk digunakan sebagai energi pembentuk ASI akan menyusut.
Penurunan berat badan ibu pun akan terjadi lebih cepat.

Menunda kesuburan . Pemberian ASI dapat digunakan sebagai cara mencegah


kehamilan. Namun, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu: bayi belum diberi
makanan lain; bayi belum berusia enam bulan; dan ibu belum haid.
Menimbulkan perasaan dibutuhkan . Rasa bangga dan bahagia karena dapat
memberikan sesuatu dari dirinya demi kebaikan bayinya akan memperkuat
hubungan batin antara ibu dan bayinya.
Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium . Penelitian membuktikan
bahwa ibu yang memberikan ASI secara eksklusif memiliki risiko terkena kanker
payudara dan kanker ovarium 25% lebih kecil bila dibandingkan ibu yang tidak
menyusui secara eksklusif.
3. Manfaat bagi keluarga:
Mudah pemberian . ASI selalu tersedia dalam suhu yang sesuai, dan dapat
diberikan kapan saja saat bayi merasa lapar.
Mengurangi biaya rumah tangga . ASI tidak perlu dibeli, seperti halnya susu
formula. Uang untuk membeli susu bisa dialihkan untuk membiayai kebutuhan
rumah tangga yang lain.
Mengurangi biaya pengobatan . Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga
dapat menghemat biaya untuk berobat.
4. Manfaat bagi negara:
Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan . Angka
kematian dan kesakitan bayi yang mendapat ASI akan berkurang. Selain itu, dengan
tertundanya masa suibur ibu, penggunaan obat/alat KB dapat dihemat untuk
beberapa bulan.
Penghematan devisa untuk pembelian susu formula dan perlengkapan menyusu .
Pemerintah dapat menghemat biaya pengeluaran untuk membeli susu formula,
botol, dot, dan bahan bakar minyak/gas yang diperlukan dalam mempersiapkan air
panas untuk membuat susu formula.
Mengurangi polusi . Pemberian ASI tidak akan menyebabkan terjadinya tumpukan
kaleng/karton susu dan pencemaran udara.
Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas . Anak yang jarang
sakit dan tumbuh-kembang dengan optimal akan tumbuh menjadi orang dewasa
yang bertanggung jawab dan berpotensi sebagai SDM yang berkualitas.

FISIOLOGI KEHAMILAN

DAFTAR ISI
1.1. Alat reproduksi perempuan bagian luar
1.2. Alat reproduksi perempuan bagian dalam
1.3. Alat reproduksi sekunder (payudara) perempuan
1.4. Definisi kehamilan
1.5. Tanda-tanda kehamilan
1.6. Perubahan-perubahan fisik dan psikologis pada masa kehamilan
1.7. Kebutuhan tiap trimester pada masa kehamilan
Daftar pustaka

1.1. ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN BAGIAN LUAR


1.

Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris adalah bantalan berisi lemak yang terletak di permukaan
anterior simfisis pubis. Setelah pubertas, kulit mons pubis tertutup rambut ikal yang membentuk
pola distribusi tertentu. Umumnya pola distribusi rambut pubis berbeda antara pria dan wanita.
Pada wanita distribusi berbentuk segitiga dengan dasarnya dibentuk oleh simfisis dan sebagian
tersebar ke bawah menutupi bagian luar biasa mayora. Pada pria escutcheonnya tidak berbatas
tegas.

2.

Labia mayora
Labia mayora berupa dua buah lipatan bulat jaringan lemak yang ditutupi kulit dan
memanjang kebawah dan kebelakang dari mons pubis. Pada wanita dewasa, bagian ini berbedabeda bentuknya, prinsipnya tergantung pada banyaknya lemak yang membentuknya. Sebelum
pubertas permukaan luar labia mayora serupa dengan kulit disekitarnya tetapi setelah pubertas
akan tertutup oleh rambut. Dibawah kulit terdapat gumpalan lemak lemak yang merupakan
bagian terbesar labia,pada jaringan lemak ini terdapat suatu pleksus venosus yang dapat robek
dan membentuk hematoma bila mengalami trauma.

3.

Labia minora
Dua buah lipatam jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan akan terlihat bila labia
mayora dibuka. Jaringan yang kedua sisinya menyatu dan ujung atas vulva ini disebut labia
minora atau nimfe. Ukuran dan bentuk labia minora sangat bervariasi diantara wanita. Pada
nulipara labia minora biasanya tidak terlihat, tersembunyi dibelakang labia minora yang tertutup
sedangkan pada multipara labia minora sering terlihat menonjol didepan labia mayora.
Jaringan labia mayora menyatu di superior tempatnya masing-masing terpisah membentuk 2
lamela,pasangan lamela sebelah bawah membentuk frenulum klitoridis sedangkan pasangan
sebelah atas menyatu membentuk prepusium klitoridis. Pada bagain inferior labia minora
memanjang mendekati garis tengah sebagai jaringan berlipat-lipat dan menyatu membentuk
fourchette yang terlihat jelas pada wanita nulipara namun pada wanita multipara labia minora
secara tidak kentara tergabung dengan labia mayora.

4.

Klitoris
Klitoris homolog dengan penis dan terletak dekat ujung superior vulva. Organ erektil ini
menonjol kebawah diantara kedua ujung labia minora. Klitoris terdiri dari glans,korpus,dan dua
buah kura. Galans terbentuk dari sel-sel berbentuk kumparan dan pada korpus terdapat dua
korpora kavernosa, yang pada dindingnya terdapat serabut otot polos. Krura yang bentuknya tipis
dan panjang berawal dipermukaan inferior ramus isikopubis dan menyatu tepat dibawah
pertengahan arkus pubis membentuk korpus klitoris.
Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm,bahkan dalam keadaan ereksi sekalipun dan posisinya
sangat terlipat karena tarikan labia minora. Akibatnya, ujung bebas klitoris mengarah ke bawah
dan kedalam menuju liang vagina. Galans,yang diameternya melebihi 0,5 cm tertutup epitel
gepeng berlapis yang sangat kaya akan ujung syaraf sehingga sangat sensitif. Pembuluh darah
dari klitoris erektil terhubung dengan bulbus vestibuli, klitoris merupakan organ erogenik yang
palin utama pada wanita.

5.

Vestibulum
Vestibulum adalah daerah berbentuk buah almond yang dibatasi labia minora disebelah
lateral dan memanjang dari klitoris sampai fourchette. Vestibulum adalah jaringan fungsional
pada wanita dewasa yang berasal dari sinus urogenital pada embrio, pada bentuk dewasa terdapat
6 buah lubang yaitu, ureter, vagina, 2 duktus kelenjar bartholini, dan kadang kala terdapat duktus
dari kelenjar parauretel yang disebut juga duktus skene beserta kelenjarnya. Bagian posterior

vestibulum antara fouechette dan liang vagina disebut fosa navikularis dan biasanya hanya
terlihat pada wanita nulipara.
Kelenjar bartholini merupakan sepasang struktur majemuk kecil dnegan diameter 0,5-1 cm.
Masing-masing letaknya dibawah vestibulum pada kedua sisi liang vagina dan merupakan
kelenjar vestibular mayor. Kelenjar bartholini terletak dibawah otot konstriktor vagina oleh
bulbus vestibularis. Saluran kelenjar ini panjangnya 1,5-2cm dan bermuara di sisi vestibulum,
tepat diluar batas lateral liang vagina. Pada keadaan normal hanya sonde yang paling kecil yang
dapat melewati lumen kelenjar ini. Saat gairah seksual meningkat kelenjar ini mengeluarkan
sekret mukoid. Nisseria gannorhoeae atau bakteri lain dapat bersarang pada kelenjar ini,
sehingga menyebabkan supurasi dan abses kelenjar bartholini.
6.

Osthium urethtra
Dua pertiga bagian bawah uretra terletak tepat diatas dinding anterior vagina. Lubang atau
meatus uretra terletak pada garis tengah vestibulum,1-1,5 cm dibawah arkus pubis,dan dekat
bagian atas liang vagina. Orifisium uretra tampak sebagai celah vertikal yang dapat teregang
mencapai diameter 4-5mm.

7.

Bulbus vestibuli
Di bawah selaput mukosa terdapat bulbus vestibuli pada kedua sisinya, suatu kumpulan
vena berbentuk buah almond, panjangnya 3-4 cm lebar,1-2 cm dan tebalnya 0,5-1 cm. Secara
embriologis bulbus vestibuli sebanding dengan bentuk primordial dari korpus spongisoum penis.
Selama melahirkan bulbus biasanya terdorong keatas,berada dibawah arkus pubis namun
nkarena ujung posteriornya sebagian melingkari vagina, jaringan ini mudah terluka dan orbek
sehingga menyebabkan terjadinya hematoma vulva atau perdarahan.

8.

Ostium vagina dan himen


Liang vagina sangat bervariasi bentuk serta ukurannya. Pada gadis kebanyakan vagina
tertutup sama sekali oleh labia minora dan bila dibuka biasanya terlihat hampir seluruhnya
tertutup oleh selaput himen.
Bentuk serta konsistensi himen juga sangat bervariasi terutama terdiri atas jaringan ikat
elastin dan kolagen. Permukaan luar dan dalamnya ditutupi oleh epitel gepeng berlapis. Papila
jaringan ikat lebih banyak ditemukan dipermukaan vagina dan pada ujung bebasnya.
Pada neonatus,himen sangat vaskular dan tebal,pada wanita hamil,epitelnya tebal dan
jaringannya kaya akan glikogen, setelah menopause epitel himen menjadi tipis dan bisa timbul

fokus-fokus kornifikasi. Pada wanita dewasa yang masih gadis tebal himen bervariasi dan
selaput ini menutupi hampir seluruh liang vagina dengan lubang yang bervariasi juga
diameternya,mulai dari seujung jarum sampai dapat dilewati satu atau bahkan dua jari.
Perubahan yang terjadi pada himen yang diakibatkan koitus sering kali mempunyai makna
medikolegal yang penting khususnya pada kasus dengan pemerkosaan. Biasanya bila wanita
nulipara diperiksa beberapa jam setelah suatu serangan ditemukan laserasi himen yang masih
baru aberasi atau titik-titik perdarahan pada himen merupakan bukti yang mendukung adanya
penetrasi vagina belum lama berselang, kemungkinan karena persetubuhan. Namun demikian
tidak ditemukannya hal tersebut tidak mempunyai arti khusus. Karena mungkin saja himen tidak
robek,bahakan dengan koitus berulang dalam waktu singkat. Kenyataannya, banyak yang
dilaporkan terjadinya kehamilan dengan himen yang tidak tampak telahrobek.
Sebagai patokan perubahan pada himen akibat melahirkan dapat dengan mudah dikenali. Setelah
masa nifas,terbentuk beberapa nodul-nodul sikatriks dalam berbagai ukuran,yang merupakan sisa
jaringan himen. Himen imperforata,suatu lesi yang jarang,merupakan keadaan ketika liang
vagina tertutup sama sekali dan mengakibatkan retensi cairan menstruasi.
9.

Vagina
Vagina merupakan struktur tubular muskulomembranosa yang memanjang dari vulva ke
uterus,berada di antara kandung kemih di interior dan rektum di posterior. Organ ini mempunyai
banyak fungsi. Diantaranya : sebagai saluran keluar uterus,yang dilalui sekret uterus dan aliran
menstruasi,sebagai organ kopulasi wanita,dan sebagai jalan lahir. Bagaian atas vagina berasal
dari duktus mullerian,sedangkan bagian bawahnya terbentuk dari sinus urogenitalis. Disebaelah
anterior,vagina berbatasan dengan vesika urinaria dan uretra,dipisahkan oleh jaringan ikat yang
sering disebut septum vesikovaginalis. Disebelah posterior yaitu antara bagian bawah vagina dan
rektum membentuk septum rektovaginali. Panjang vagina cukup bervariasi biasanya panjang
dinding anterior dan posterior masing-masing 6-8 cm,dan 7-10 cm. Ujung atas dari rongga
vagina dibagi oleh serviks uteri menjadi bagian anterior,posterior,dan dua forniks lateral.
Biasanya tidak terdapat kelenjar di vagina. Namun pada wanita yang melahirkan kadang kala
ditemukan serapihan epitel berlapis yang membentuk kista didalam jaringan ikat vagina. Pada
waktu tidak hamil,vagina dijaga kelembabannya oleh sejumlah kecil sekret uterus. Selama
kehamilan,terdapat sekret vagina yang asam dalam jumlah besar. Yang biasanya terdiri dari
produk pengelupasan epitel dan bakteri yang menyerupai lendir kental.

10. Perinium
Jaringan yang utama menopang perinium adalah pelvis dan urogenitale. yang teramat sangat
penting karena dapat sobek atau terpotong sekalipun pada persalinan normal. Adalah sfignter ani
eksternus dan internus. Sfignter ekternus tampak jelas berdekatan dengan fourchette vagina
posterior. Suplai darah terutama ke perinium adalah melalui arteri pudenda interna dan cabangcabangnya. Cabang arteri pudenda interna meliputi arteri rektalis inferior dan arteri labia
posterior.
(F. Gary Cunningham:2005;34-41)
1.2. ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN BAGIAN DALAM
1.

Uterus
Uterus merupakan organ muskular yang sebagian tertutup oleh peritoneum atau serosa.
Rongga uterus dilapisi endometrium. Uterus wanita yang tidak hamil terletak pada rongga
panggul antara kandung kemih di interior dan rektum diposterior. Hampir semua dinding
posterior uterus ditutupi serosa atau peritoneum. Bentuk dan ukuran uterus menyerupai gambar
pir yang pipih. Uterus terdiri atas 2 bagian besar yang tidak sebangun. Bentuk dan ukuran uterus
bervariasi dan sangat dipengaruhi usia dan paritas seorang wanita. Sebelum pubertas,panjangnya
bervariasi antara 2,5 sampai 3,5 cm (Orsini dkk., 1984).
Setelah menopause ukuran uterus berkurang sebagai konsekuensi dari atrofi
miometrium dan endometrium. Anomali kongential pada fusi mullerian menyebabkan kelainan
sejumlah kelainan uterus,yang dapat dideteksi dengan hysterosapingogram (caringtonn dkk.,
1990).
Uterus selama kehamilan mengalami pertumbuhan yang luar biasa akibat hipertrofi
serabut otot. Beratnya bertambah mulai dari 70 g saat tidak hamil sampai sekitar 1100 g saat
hamil aterm. Rata-rata volume totalnya adalah 5 L.

2.

Serviks uteri
Serviks merupakan bagian uterus dengan fungsi khusus yang terletak di bawah ismus.
Di interior batas atas srviks yaitu os interna,terletak kurang lebih setinggi pantulan peritoneum
pada kandung kemih. Serviks terutama terdiri atas jaringan kolagen ditambah jaringan elastin
serta pembuluh darah,namun masih memiliki serabut otot polos.

3.

Korpus uteri

Dinding korpus uteri terdiri dari lapisan serosa,muskular,dan mukosa. Lapisan serosa
terbentuk dari peritoneum yang melekat erat menyelubungi uterus,kecuali pada daerah tepat
diatas kandung kemih dan pada tepi lateral tempat peritoneum membelok sedemikian rupa untuk
membentuk ligamentum latum.
4.

Endometrium
Endometrium adalah lapisan mukosa yang melapisi rongga uterus pada wanita yang
tidak hamil. Endometrium berupa membran tipis berwarna merah muda,menyerupai berudu,yang
bila diamati dari dekat terlihat banyak sekali lubang-lubang kecil yaitu bostia klenjar-kelenjar
uterus. Akibat perubahan siklus berulang yang terjadi selama masa reproduksi,tebal endometrium
biasanya sangat bervariasi yaitu 0,5mm hingga 5mm. Endometrium terdiri dari epitel
permukaan,kelenjar,dan jaringan mesenkim antarkelenjar yang mengandung banyak pembuluh
darah.

5.

Miometrium
Miometrium yang merupakan jaringan pembentukan sebagian besar uterus terdiri dari
kumpulan otot polos yang disatukan jaringan ikat dengan banyak serabut elastin didalamnya
(dubrauzky dkk., ; 1996).
Banyaknya serabut otot pada uterus berkurang secara progresif kearah kaudal,sehingga
pada serviks otot hanya meliputi 10% dari massa jaringan. Selama kehamilan miometrium
menjadi sangat membesar akibat hipertrofi; namun tidak terjadi perubahan pada kandungan otot
di serviks.

6.

Ligamentum
Ligamentum latum terdiri dari dua jaringan yang menyerupai sayap yang terbentang
dari batas late4ral uterus hingga dinding pelvis dan dengan demikian membagi rongga pelvis
menjadi kompartemen anterior dan posterior.

7.

Pembuluh darah
Suplai vaskular uterus terutama berasal dari arteri-arteri uterus dan ovarium. A.
uterina, yang merupakan cabang utama a. iliaka interna (hipogastrika), masuk ke dasar
ligamentum latum dan berjalan ke medial menuju sisi uterus. Tepat sebelum mencapai tuba
fallopii, cabang utama a. uterina terbagi menjadi tiga cabang terminal: fundus, tuba, dan ovarika.
Suplai darah ke pelvis yang terbesar adalah melalui cabang arteri iliaka interna. A. ovarika, yang

merupakan cabang langsung aorta, memasuki ligamentum latum melalui ligamentum


infundibulopelvikum.
Sebagian darah dari bagian atas uterus, ovarium dan bagian atas ligamentum latum
dikumpulkan oleh beberapa vena, yang di dalam ligamentum latum membentuk pleksus
pampiniformis yang berukuran besar, pembuluh darah yang bermuara di v. ovarika.
8.

Sistem limfatik
Endometrium memiliki suplai limfatik dalam jumlah besar, namun pembuluh limfe
sejati hanya terdapat pada lapisan basal. Sistem limfatik miometrium yang mendasarinya
semakin mendekati permukaan serosa makin meningkat jumlahnya dan membentuk banyak
pleksus limfatikus tepat di bawahnya, terutama pada dinding posterior uterus, dan juga pada
dinding anterior dengan jumlah yang lebih sedikit.

9.

Persarafan
Persarafan terutama berasal dari sistem saraf simpatis, tetapi sebagian juga berasal dari
sistem serebrospinal san parasimpatis. Di dalam radiks n. torasikus XI dan XII terdapat serabut
sensorik dari uterus yang meneruskan stimulus rasa sakit dari kontraksi uterus ke susunan saraf
pusat.

10. Tuba fallopii


Tuba fallopii memiliki panjang yang bervariasi dari 8-14 cm dan ditutup oleh
peritoneum yang lumennya dilapisi oleh membran mukosa. Masing-masing tuba terbagi menjadi
pars interstisial, ismus, ampula, dan infundibulum. Bagian interstisial tertanam di dalam dinding
otot uterus. Ismus, atau bagian sempit dari tuba yang menempel dengan uterus, sedikit demi
sedikit semakin melebar ke bagian lateral, yaitu ampula. Infundibulum atau ujung yang
mempunyai fimbriae, adalah lubang berbentuk corong pada ujung distal tuba fallopii.
11. Ovarium
Ovarium merupakan organ yang berbentuk seperti buah almond, berfungsi untuk
perkembangan dan pelepasan ovum, serta sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid. Selama
masa reproduksi, panjang ovarium 2,5-5 cm, lebar 1,5-3 cm, dan tebal 0,6-1,5 cm. Setelah
menopouse, ukuran ovarium sangat mengecil.
(F. Gary Cunningham:2005;41-51)
1.3. ALAT REPRODUKSI SEKUNDER (PAYUDARA) PEREMPUAN

Payudara wanita, disebut juga glandula mammaria, adalah reproduksi tambahan.


Letak
Setiap payudara terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara costa kedua dan
keenam. Payudara terletak pada fascia superficialis dinding rongga dada di atas muskulus
pectoralis major dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium.
Bentuk
Masing-masing payudara berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai ekor (cauda) dari
jaringan yang meluas ke ketiak atau axilla (disebut cauda axillaris Spence).
Ukuran
Ukuran payudara berbeda untuk setiap individu, juga bergantung pada stadium perkembangan
dan umur.
Struktur Makroskopis
1. Cauda axillaris adalah jaringan payudara yang meluas ke arah axilla.
2. Areola adalah daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi
dan masing-masing payudara bergaris tengah kira-kira 2,5 cm. Di daerah areola ini terletak kirakira 20 glandula sebacea. Pada kehamilan areola ini membesar dan disebut tuberculum
Montgomery.
3.

Papila mammae terletak di pusat areola mammae setinggi iga (costa) ke-4. Papilla mammae
merupakan suatu tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm, tersusun atas jaringan erektil
berpigmen dan mmerupakan bagian yang sangat peka. Permukaan papilla mammae berlubanglubang berupa ostium papillare kecil-kecil yang merupakan muara ductus lactifer. Ductus lactifer
ini dilapisi oleh eritel.
Struktur Mikroskopis
Payudara terutama tersusun atas jaringan kelenjar tetapi juga mengandung sejumlah jaringan
lemak dan ditutupi oleh kulit. Jaringan kelenjar ini dibagi menjadi kira-kira 18 lobus yang
dipisahkan secara sempurna satu sama lain oleh lembaran-lembaran jaringan fibrosa. Setiap
lobus merupakan satu unit fungsional yang berisi dan tersusun atas bangun sebagai berikut:

1. Alveoli yang mengandung sel-sel yang menyekresi air susu. Setiap alveolus dilapisi oleh sel-sel
yang menyekresi air susu, disebut acini, yang mengekstraksi faktor-faktor dari darah yang
penting untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap alveolus terdapat sel-sel mioepitel yang

apabila sel-sel ini dirangsang oleh oksitosin maka akan berkontraksi sehingga mengalirkan air
susu ke dalam ductus lactifer.
2. Tubulus lactifer saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli.
3. Ductus lactifer adalah saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer.
4. Ampulla adalah bagian dari ductus lactifer yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan
air susu.
5. Lanjutan masing-masing ductus lactifer meluas dari ampulla sampai muara papilla mammae.
Vaskularisasi
Suplai darah (vaskularisasi) ke payudara berasal dari arteria mammaria interna, arteria
mammaria axterna, dan arteria-arteria intercostalis superior. Drainase vena melalui pembuluhpembuluh yang sesuai, dan akan masuk ke dalam vena mammaria interna dan vena axillaris.
Drainase limfatik
Drainase limfatik terutama ke dalam kelenjar axillaris, dan sebagian akan dialirkan ke dalam
fissura portae hepar dan kelenjar mediastinum. Pembuluh limfatik dari masing-masing payudara
berhubungan satu sama lain.
Persarafan
Fungsi payudara terutama dikendalikan oleh aktivitas hormon, tetapi kulitnya dipersarafi oleh
cabang-cabang nervus thoracalis. Juga terdapat sejumlah saraf simpatis, terutama di sekitar
areola dan papilla mammae.
(Sylvia Verralls:1997;1-3)
1.5. DEFINISI KEHAMILAN
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan.
(Manuaba:1998;95)
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan lama waktu
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Syaifudin:2001;89)
1.6. TANDA-TANDA KEHAMILAN
1.6.1.

Tanda presumtif kehamilan

Gejala kehamilan

1. Mual dengan atau tanpa muntah


Kehamilan sering ditandai oleh gangguan sistem pencernaan, yang terutama bermanifestasi
sebagai mual dan muntah. Gejala yang menggangu ini biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah
hari pertama menstruasi terakhir, dan biasanya menghilang spontan 6-12 minggu kemudian.
Penyebab kelainan ini tidak diketahui tetapi tampaknya berkaitan dengan tingginya kadar
bentuk-bentuk tertentu HCG (yang mengalami variasi dan glikolisasi) dengan kapasitas
perangsangan-tiroid terbesar.
2. Gangguan berkemih
Selama trimester pertama, uterus yang membesar, yang menekan kandung kemih, dapat
menyebabkan peningkatan frekuensi berkemih.
3. Fatigue
Fatigue (rasa mudah lelah) merupakan gejala yang sangat sering terjadi pada awal kehamilan.
4. Persepsi adanya gerakan janin
Kadang-kadang pada usia kehamilan antara 16-20 minggu (sejak hari pertama menstruasi
terakhir), wanita hamil mulai menyadari adanya gerakan berdenyut ringan di perutnya, dan
intensitas gerakan ini semakin meningkat secara bertahap. Sensasi ini disebabkan oleh gerakan
janin, dan hari ketika gerakan tersebut disadari oleh wanita hamil disebut sebagai quickening
atau munculnya persepsi kehidupan.
Tanda kehamilan
1. Terhentinya menstruasi
Apabila ovum telah dibuahi maka korpus luteum akan dipertahankan oleh produksi HCG, korpus
luteum ini menghasilkan progesteron yang akan mempertahankan lapisan uterus hingga siap
untuk implantasi dan tahap awal kehamilan. Terhentinya menstruasi secara mendadak pada
wanita sehat usia subur yang sebelumnya mengalami menstruasi yang spontan, berkala, dan
teratur merupakan isyarat kuat adanya kehamilan. Meski demikian, terhentinya menstruasi juga
bisa disebabkan oleh anovulasi dan menetapnya fungsi korpus luteum.
2. Perubahan pada mukus serviks
Apabila mukus serviks diaspirasi, disebarkan di atas kaca objek, dibiarkan kering selama
beberapa menit, dan diperiksa di bawah mikroskop, dapat terlihat pola khas yang bergantung
pada tahap siklus ovarium dan ada tidaknya kehamilan, tepatnya bergantung pada sekresi
progesteron dalam jumlah besar. Pola yang biasanya dijumpai pada kehamilan adalah pola

dengan gambaran sel seperti manik-manik. Apabila mukus serviks yang ada relatif sedikit dan
terbentuk pola yang sangat selular, ia mungkin hamil tapi mungkin pula tidak.
3. Perubahan pada payudara
Secara umum perubahan anatomis pada payudara yang menyertai kehamilan pada primipara
cukup khas, namun perubahan payudara yang serupa juga dapat dijumpai pada wanita dengan
tumor hipofisis penghasil prolaktin.

4. Perubahan warna mukosa vagina


Selama kehamilan, mukosa vagina biasanya tampak gelap kebiruan atau merah keunguan dan
mengalami kongesti; yanng disebut sebagai tanda Chadwick.
5. Meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae abdomen
Manifestasi-manifestasi kulit ini sering dijumpai tetapi tidak bernilai diagnostik untuk
kehamilan. Manifestasi ini mungkin tidak dijumpai pada kehamilan; sebaliknya, perubahan ini
dapat terjadi pada penggunaan kontrasepsi estrogen-progestin oral.
(F. Gary Cunningham:2005;24)
1.6.2.

Tanda kemungkinan kehamilan

1. Pembesaran abdomen
pada usia kehamilan 12 minggu uterus biasanya teraba di dinding abdomen sebagai sebuah
penonjolan tepat diatas simfisis,setelah itu ukuran uterus membesar secara bertahap sampai akhir
kehamilan. Setiap pembesaran abdomen pada wanita usia subur merupakan isyarat kuat
kehamilan. Setiap pembesaran abdomen pada wanita nulipara mungkin mencolok dibanding
wanita multipara,yang sebagian tonus atau abdomennya telah berkurang selama kehamilan
sebelumnya. Abdomen wanita hamil juga mengalami perubahan bentuk bermakna sesuai dengan
posisi tubuh wanita yang bersangkutan. Tentunya uterus kurang menonjol apabila wanita tersebut
dalam posisi berbaring.
2. Perubahan ukuran,bentuk,dan konsistensi uterus
Pada

kehamilan

pertama

meningkatnya

ukuran

uterus

terutama

pada

diameter

anteriorposterior,tetapi gestasi selanjutnya korpus uterus hampir membulat,garis tengah uterus


rata-rata 8cm dicapai pada saat minggu ke 12.
3. Perubahan pada serviks

Pada minggu ke 6-8 serviks biasanya sudah cukup lunak. Pada primigravida konsistensi jaringan
serviks yang mengelilingi os ekternus lebih mirip dengan mulut bibir dari pada tulang rawan
hidung,yang khas untuk serviks pada wanita tidak hamil. Namun keadaan lain dapat
menyebabkan serviks melunak misalnya,kontrasepsi yang mengandung estrogen-progestin.
4. Kontraksi BRAXTON HICKS
Selama kehamilan uterus mengalami kontraksi yang biasnya dapat diraba tetapi tidak nyeri
dengan interval yang ireguler sejak awal kehamilan. Kontraksi ini yang disebut BRAXTON
HICKS.
5. Ballottement
Sekitar pertengahan kehamilan volume janin lebih kecil dibanding volume cairan amnion.
Karena itu,tekanan mendadak pada uterus dapat menyebabkan janin tenggelam kedalam cairan
amnion kemudian memantul ke posisinya semula,benturan yang ditimbulkan (ballottement)
dapat dirasakan oleh jari-jafi tangan pemeriksa.
6. Kontur fisik janin
Pada paruh kedua kehamilan kontur tubuh janin dapat dipalpasi melalui dinding abdomen ibu
dan semakin mendekati masa ini kontur janin semakin jelas.
7. Deteksi gonadotropin korionik
Adanya gonadotropin krionik(hCG) didalam plasma ibu dan ekskresinya di urin merupakan
dasar bagi uji endokrin untuk kehamilan. Hormon ini dapat ditemukan didalam cairan tubuh
dengan salah satu dari berbagai teknik bioassay atau immunoassay.
(F. Gary Cunningham:2005;27)
1.6.3.

Tanda positif kehamilan


Tiga tanda positif kehamilan adalah:

Identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri dari kerja jantung wanita hamil.

Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa.

Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama kehamilan dengan teknik sonografik atau
pengenalan janin yang lebih tua secara radiografis pada paruh kedua kehamilan.
(F. Gary Cunningham:2005;30)

1.7. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN


1.7.1.

Perubahan-perubahan fisik pada masa kehamilan

1. Sistem reproduksi
Uterus
Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron akan menyebabkan pembesaran uterus.
Pembesaran ini terjadi akibat peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia
(produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru) dan hipertrofi (pembesaran serabut otot dan
jaringan fibroelastis yang sudah ada), dan perkembangan desidua (endometrium kehamilan).
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan posisi. Dindingdinding otot menguat dan menjadi lebih elastis. Pada saat konsepsi uterus berbentuk seperti buah
pir terbalik. Selama trimester kedua bentuk uterus bulat. Karena janin kemudian memanjang,
uterus menjadi lebih besar, lebih lonjong, dan membesar keluar rongga panggul menuju rongga
abdomen.
Tabel : Perbandingan ukuran uterus wanita tidak hamil dan hamil pada minggu ke-40
Ukuran
Panjang
Lebar
Kedalaman
Berat
Volume

Tidak hamil
6,5 cm
4 cm
2,5 cm
60-70 gr
10 ml

Hamil (minggu ke-40)


32 cm
24 cm
22 cm
1100-1200 gr
5000 ml

Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya, uterus, serviks, dan istmus melunak
secara progresif dan serviks menjadi agak kebiruan (tanda Chadwick, tanda kemungkinan
kehamilan). Pada sekitar minggu ke-7 dan ke-8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut:
istmus melunak dan dapat ditekan (tanda Hegar), serviks melunak (tanda Goodell), dan fundus
pada serviks mudah fleksi (tanda McDonald). Setelah minggu ke-8, korpus uteri dan serviks
melunak dan membesar secara keseluruhan.
Karena semakin membesar, uterus keluar dari rongga panggul dan dapat dipalpasi di atas
simfisis pubis antara minggu ke-12 dan ke-14. Uterus membesar secara bertahap sampai setinggi
umbilicus pada minggu ke-20 gestasi dan hampir menyentuh prosesus xifoideus pada aterm.
Pada minggu ke-38 sampai ke-40, tinggi fundus turun karena janin mulai masuk ke pintu atas
panggul.

Segera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding
abdomen (tanda Braxton Hicks). Kontraksi memfasilitasi aliran darah uterus sehingga
meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.
Kelenjar dekat muara eksterna, yang berproliferasi dibawah epitel skuamosa bertingkat,
membuat serviks memiliki konsistensi khas seperti beludru selama masa hamil, perubahan ini
membantu mempersiapkan jalan lahir bagi janin. Friabilitas meningkat, yakni serviks mudah
berdarah bila diraba atau disentuh.
(Irene M. Bobak et al:2004;107)
Vagina dan vulva
Hormone estrogen menyebabkan hipervaskularisasi sehingga vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiru-biruan (livide), tanda ini disebut tanda Chadwick. Proliferasi sel dan
hyperemia menyebabkan jaringan vagina menjadi lebih tebal dan lentur, hal ini dipersiapkan
untuk lewatnya bayi pada saat persalinan. Sekresi vagina menjadi lebih kental, putih, dan asam
akibat dari meningkatnya jumlah glikogen pada lapisan epitel vagina.
(http://www.snapdrive.net)
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya
plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, kemudian korpus luteum graviditatis mengecil
setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum yang awalnya mengeluarkan hormone estrogen dan
progesterone, lambat laun fungsinya diambil alih oleh plasenta. Korpus luteum merupakan
tempat sintesis dari hormone relaxin pada awal kehamilan. Relaxin mempunyai pengaruh
menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm. Kadar relaxin di sirkulasi
maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama.
(Hanifa Wiknjosastro:2005;95)
Payudara
Perubahan dimulai pada trimester pertama kehamilan, payudara menjadi lebih besar dan
sensitif, puting jadi lebih besar dan gelap. Areola mamae menjadi lebih gelap dan luas. Kelenjar
sebasea pada areola mamae (kelenjar Montgomery) hipertrofi sehingga puting dan areola
lembab. Ductus lactiferus menjadi bercabang dengan cepat pada 3 bulan pertama kehamilan.
Pembentukan lobules dan alveoli mulai memproduksi dan mensekresi cairan yang kental

kekuningan (kolostrum) sehingga pada trimester III aliran darah di dalamnya menjadi lambat dan
payudara menjadi besar lagi.
(http://www.snapdrive.net)
2.

Sistem kardiovaskuler dan hematologis


Curah jantung
Curah jantung meningkat dari 30% sampai 50% pada minggu ke-32 gestasi, kemudian

menurun sampai sekitar 20% pada minggu ke-40. peningkatan curah jantung terutama
disebabkan oleh peningkatan volume sekuncup (stroke volume) dan peningkatan ini merupakan
respon terhadap peningkatan kebutuhan oksigen jaringan (nilai nomalnya 5-5,5 L/menit).
(Irene M. Bobak et al:2004;113)
Tekanan darah
Selama pertengahan pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diastolic menurun 5-10
mmHg. Penurunan tekanan darah ini kemungkinan disebabkan oleh vasodilatasi perifer akibat
perubahan hormonal selama masa hamil. Selama trimester ketiga, tekanan darah ibu harus
kembali ke nilai tekanan darah selama trimester pertama.
(Irene M. Bobak et al:2004;112)
Volume dan komposisi darah
Volume darah meningkat sekitar 1500 ml (ekspansi volume darah: primigravida 1250 ml,
multigravida 1500 ml, kehamilan kembar 2000 ml). Peningkatan terdiri atas 1000 ml plasma
ditambah 450 ml eritrosit. Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif. Keadaan ini
sangat penting untuk system vascular yang mengalami hipertrofi akibat pembesaran uterus,
hidrasi jaringan janin dan ibu yang adekuat saat ibu berdiri atau telentang, dan cadangan cairan
untuk mengganti darah yang hilang selama proses melahirkan dan puerperium. Vasodilatasi
perifer mempertahankan tekanan darah tetap normal walaupun volume darah pada ibu
meningkat.
(Irene M. Bobak et al:2004;113)
3. Sistem pernapasan
Fungsi paru
Wanita hamil bernapas lebih dalam (meningkatkan volume tidal), tetapi frekuensi napasnya
hanya sedikit meningkat (kira-kira 2 kali bernapas dalam satu menit). Peningkatan volume tidal
pernapasan, yang berhubungan dengan frekuensi napas normal, menyebabkan peningkatan

volume napas satu menit sekitar 26%. Peningkatan volume napas satu menit disebut
hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan konsentrasi karbondioksida di alveoli menurun.
(Irene M. Bobak et al:2004;114)
Laju metabolisme basal
Laju metabolisme basal (basal metabolism rate /BMR) biasanya meningkat pada bulan
keempat gestasi. BMR meningkat 15%-20% pada akhir kehamilan (aterm). Peningkatan BMR
ini mencerminkan peningkatan kebutuhan oksigen di unit janin-plasenta-uterus serta peningkatan
konsumsi oksigen akibat peningkatan kerja jantung ibu. Vasodilatasi perifer dan percepatan
aktivitas kelenjar keringat membantu melepaskan kelebihan panas yang timbul akibat
peningkatan metabolisme selama masa hamil.
(Irene M. Bobak et al:2004;114)
Keseimbangan asam-basa
Pada sekitar minggu ke-10 gestasi terjadi penurunan tekanan karbondioksida sekitar 5
mmHg. Progesterone dapat meningkatkan sensitivitas reseptor pusat napas sehingga volume tidal
meningkat, PCO2 menurun, kelebihan basa (HCO3 atau bikarbonat) menurun, dan pH meningkat
(menjadi lebih basa). Perubahan keseimbangan asam-basa ini menunjukkan bahwa kehamilan
merupakan suatu kondisi alkalosis respiratorik yang dikompensasi oleh asidosis metabolic
ringan.
(Irene M. Bobak et al:2004;115)
4. Sistem ginjal
Perubahan anatomi
Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktivitas hormonal (estrogen dan progesterone),
tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sejak minggu ke10 gestasi, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi. Dinding otot polos ureter mengalami hyperplasia,
hipertrofi, dan relaksasi tonus otot. Ureter memanjang, berkelok-kelok, dan membentuk lekukan
tunggal atau ganda.
Sering berkemih (urinary frequency) merupakan akibat peningkatan sensitivitas kandung
kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pembesaran
uterus mengakibat penekanan pada kandung kemih sehingga menimbulkan rasa ingin berkemih
walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
(Irene M. Bobak et al:2004;116)

Perubahan fungsi ginjal


Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan
(Cunningham, dkk., 1993). Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan
sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Fungsi ginjal
berubah akibat adanya hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktivitas
fisik, dan asupan makanan.
(Irene M. Bobak et al:2004;116)
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Karena kebutuhan akan volume cairan intravaskular dan ekstravaskular meningkat, maka
diperlukan tambahan natrium untuk meningkatkan volume cairan dan mempertahankan status
isotonis. Untuk mencegah kehilangan natrium yang berlebihan, ginjal ibu beradaptasi secara
signifikan dengan meningkatkan reabsorpsi tubular.
(Irene M. Bobak et al:2004;116)
5. Sistem integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya
beberapa perubahan dalam sistem integumen selama masa hamil. Pigmentasi timbul akibat
peningkatan hormon hipofisis anterior melanotropin selama masa hamil. Melasma di wajah,
yang juga disebut kloasma atau topeng kehamilan, adalah bercak hiperpigmentasi kecoklatan
pada kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi.
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai ke bagian atas fundus di
garis tengah tubuh. Garis ini dikenal sebagai linea alba sebelum hiperpigmentasi didinduksi
hormon timbul.
Stria gravidarum atau tanda regangan yang timbul pada 50%-90% wanita selama
pertengahan kedua kehamilan dapat disebabkan kerja adenokortikosteroid.
Angioma atau telangiektasis umumnya disebut vascular spider. Angioma adalah ujung
arteriola yang berdenyut dan sedikit menonjol, berbentuk kecil seperti bintang atau cabang.
Spiders, hasil peningkatan kadar estrogen dalam sirkulasi, biasanya ditemukan di leher, dada,
wajah, dan lengan.
Epulis (gingival granuloma gravidarum) ialah suatu nodul berwarna merah pada gusi yang
mudah berdarah. Pertumbuhan kuku mengalami percepatan selama masa hamil. Kulit berminyak
dan acne vulgaris dapat timbul selama masa hamil.

(Irene M. Bobak et al:2004;117)


6. Sistem muskoloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur
dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan distensi abdomen yang
membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan beban berat
badan pada akhir kehamilan membutuhkan peyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan.
Relaksasi ringan dan peningkatan mobilitas sendi panggul normal selama masa hamil. Hal ini
merupakan akibat elastisitas dan perlunakan berlebihan jaringan kolagen dan jaringan ikat dan
merupakan akibat peningkatan hormon seks steroid yang bersirkulasi.
Selama trimester ketiga, otot rektus abdominis dapat memisah, menyebabkan isi perut
menonjol di garis tengah tubuh. Umbilikus menjadi lebih datar atau menonjol. Setelah
melahirkan, tonus otot secara bertahap kembali, tetapi pemisahan otot (diastasis recti abdominis)
menetap.
(Irene M. Bobak et al:2004;118)
7. Sistem neurology
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat menyebabkan timbulnya gejala
neurologis dan neuromuskular berikut:

Kompresi saraf panggul atau stasis vaskular akibat pembesaran uterus dapat menyebabkan
perubahan sensori di tugkai bawah.

Lordosis dorsolumbar dapat meyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar
saraf.

Edema yang melibatkan saraf perifer dapat meyebabkan carpal tunnel syndrome selama
trimester akhir kehamilan. Sindrom ini ditandai oleh parestesia (sensasi abnormal seperti rasa
terbakar atau gatal akibat gangguan pada sistem saraf sensori) dan nyeri pada tangan yang
menjalar ke siku.

Akroestesia (rasa baal dan gatal di tangan) yang timbul akibat posisi bahu yang membungkuk
dirasakan oleh beberapa wanita selama hamil.

Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan tidak pasti tentang
kehamilannya.

Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi pada awal
kehamilan

Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah neuromuskular, seperti kram otot atau
tetani.
(Irene M. Bobak et al:2004;119)
8. Sistem pencernaan

Mulut
Gusi hiperemi, berongga, dan membengkak. Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar
estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan vaskularitas selektif dan proliferasi jaringan
ikat (gingivitis tidak spesifik).

Gigi
Wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 g kalsium dan fosfor dalam jumlah yang kira-kira sama
setiap hari selama ia hamil. Diet yang seimbang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ini.

Nafsu makan
Nafsu makan berubah selama ibu hamil. Pada trimester pertama sering terjadi penurunan
nafsu makan akibat nausea dan/atau vomitus. Pada trimester kedua, nausea dan vomitus lebih
jarang dan nafsu makan meningkat. Peningkatan nafsu makan ini memnuhi kebutuhan untuk
pertumbuhan janin.

Esofagus, lambung, dan usus halus


Peningkatan produksi progesterone menyebabkan tonus dan motilitas otot polos menurun,
sehingga terjadi regurgitasi esofagus, peningkatan waktu pengosongan lambung, dan peristalsis
balik. Peningkatan progesteron juga menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat,
sehingga dapat terjadi konstipasi.

Kandung empedu dan hati


Kandung empedu cukup sering distensi akibat penurunan tonus otot selama masa hamil.
Peningkatan waktu pengosongan dan pengentalan empedu biasa terjadi. Gambaran ini, bersama
hiperkolesterolemia ringan akibat peningkatan progesteron, dapat menyebabkan pembentukan
batu empedu selama masa hamil.

Rasa tidak nyaman di abdomen

Perubahan pada abdomen yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman meliputi panggul berat
atau tertekan, ketegangan pada ligamentum teres uteri, flatulen (pembentukan gas berlebihan
dalam lambung), distensi dan kram usus, serta kontraksi uterus.
(Irene M. Bobak et al:2004;120)
9. Sistem endokrin

Kelenjar tiroid
Selama masa hamil, pembesaran moderat kelenjar tiroid merupakan akibat hiperplasia
jaringan glandular dan peningkatan vaskularitas (Cunningham, dkk., 1993; Scott, dkk., 1990)

Kelenjar paratiroid
Kehamilan menginduksi hiperparatiroidisme sekunder ringan, suatu refleksi peningkatan
kebutuhan kalsium dan vitamin D.

Pankreas
Janin membutuhkan glukosa dalam jumlah yang signifikan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pertumbuhan, janin tidak saja
mennghabiskan simpanan glukosa ibu, tetapi juga menurunkan kemampuan ibu menyintesis
glukosa dengan menyedot habis asam amino ibu. Kadar glukosa darah ibu menurun. Insulin ibu
tidak dapat menembus plasenta untuk sampai ke janin. Akibatnya, pada awal kehamilan pankreas
menurunkan produksi insulinnya.

Prolaktin hipofisis
Pada kehamilan, prolaktin serum mulai meningkat pada trimester pertama dan meningkat
secara progresif sampai aterm.
(Irene M. Bobak et al:2004;121)
1.7.2.

Perubahan psikologis pada masa kehamilan

1. Trimester I

Ibu merasa tidak sehat dan benci dengan kehamilannya.

Banyak ibu merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan.

Ibu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.

Ibu selalu memperhatikan setiapIbu selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya.

Kehamilannya masih dirahasiakan.

Wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido menurun.

Merupakan fase penyesuaian terhadap kemyataan bahwa ia hamil.

Sebagian besar wanita bersikap ambivalen tentang kehamilannya.

Terjadi perubahan pola seksual.


2. Trimester II

Ibu sudah merasa sehat.

Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.

Ibu dapat merasakan gerakan janinnya.

Libido mulai meningkat.

Merupakan fase batiniah kehamilan.

Wanita akan siap menjadi ibu dan akan berusaha menjadi ibu yang baik.

Perubahan selama kehamilan benar-benar ada dalam pikiran wanita tersebut

Bagi multipara, ia akan mengalami pemisahan dari hubungannya yang telah ada ddengan anakanaknya.

Kepuasan sexnya meningkat.


3. Trimester III

Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.

Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi bayi yang tidak normal.

Rasa tidak nyaman kembali terjadi karena merasa dirinya aneh dan jelek.

Ibu mulai sedih karena akan berpisah dengan bayinya.

Ibu sudah mulai melakukan persiapan aktif untuk kelahiran bayinya.

Menduga jenis kelamin dan mempersiapkan nama.

Wanita tersebut akan melindungi bayinya dari bahaya-bahaya.


(http://www.snapdrive.net)

1.8. KEBUTUHAN TIAP TRIMESTER PADA MASA KEHAMILAN


1.8.1. Kebutuhan fisik ibu hamil
1. Oksigen

Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respons terhadap percepatan laju metabolik dan
peningkatan peningkatan kabutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.
2. Nutrisi

Kalori
Pada trimester I, pertumbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan
janin belum begitu besar. Sedangkan pada trimester II akhir, ibu hamil membutuhkan tambahan
300 kalori/hari dibanding sebelum hamil.

Protein
Selama masa kehamilan, memerlukan banyak protein sebagai nutrisi penunjang pertumbuhan
jaringan. Ibu hamil perlu mengkonsumsi 60 gr protein/hari, yaitu 20%-30% lebih tinggi dari
kebutuhan normal.

Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap nutrisi, juga bisa menghasilkan energi dan
menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan. Namun, dalam
keadaan hamil seorang ibu harus membatasi asupan lemak karena kandungan kalorinya sangat
tinggi. Dan bila konsumsi makanan berlemak terlalu banyak, berat badan akan maik dengan
cepat.

DHA
Deoksaheksanoat (DHA) sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Bayi dalam kandungan
bergantung pada kecukupan asupan DHA dari ibunya. Penelitian menunjukkan bahwa
suplementasi DHA dari ibu dapat meningkatkan status DHA bayi.

Karbohidrat
Merupakan salah satu sumber energi penting. Bahan makanan sumber karbohidrat antaar lain;
nasi, roti, sereal, pasta, gandum, dll.

Serat
Sangat penting bagi wanita hamil, terutama bagi yang sering mengalami konstipasi. Terdapat
pada padi-padian, buah segar, dan sayur segar.

Vitamin dan mineral


Wanita hamil memiliki kebutuhan vitamin dan mineral lebih tinggi dari biasanya. Banyak
terdapat pada buah-buahan dan sayuran.

Asam folat
Sangat penting untuk pertumbuhan bayi. Asupan asam folat yang cukup sebelum pembuahan dan
beberapa minggu awal kehamilan dapat membantu mencegah cact lahir saluran saraf (NTD).

Zat besi
Pada masa hamil, volume darah meningkat seiring dengan kebutuhan zat besinya. Zat besi
adalah komponen utama hemoglobin, yaitu bagian darah yang mengangkut oksigen ke sel-sel
tubuh ibu dan bayi.

Seng
Seng sangat pentung bagi kesehatan wanita hamil dan bayinya. Defisiensi seng dapat
menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan melahirkan. Kebutuhan seng pada masa hamil
38% lebih tinggi dari kebutuhan normal.

3. Personal hygiene

Mandi
Mandi minimal 2x/hari, kebersihan daerah lipatan (ketiak, bawah buah dada, daerah genitalia)
kering dan bersih. Kalau tidak mandi, bisa timbul jamur karena wanita hamil

banyak

berkeringat. Selama kehamilan, rambut akan tumbuh lebih cepat, tebal, dan mengkilap sehingga
akan tampak berminyak. Untuk mengatasinya, mencuci rambut paling sedikit 2-3x/minggu.

Perawatan gigi dan mulut


Pada trimester I, ibu hamil mengalami mual dan mutah, sehingga perawatan gigi

tidak

diperhatikan dengan baik yang mengakibatkan timbulnya karies, infeksi rongga mulut.
Pembesaran gusi dimulai pad trimester I- III, disebabkan karena aktivitas hormon estrogen dan
progesteron.

Perawatan kulit seluruh tubuh secara keseluruhan


Kulit wanita hamil akan tampak mengkilap, karena adanya perubahan hormonal, peregangan
kulit dan pengeluaran minyak dari kelenjar yang meningkat. Gosok kulit secara perlahan agar
terhindar dari terjadinya luka yang dapat menjadi jalan masuk kuman dan penyakit. Mandi
2x/hari untuk menyegarkan dan menenangkan tubuh. Penggunaan sunscreen dan menghindari
sinar ultraviolet dapat mengurangi munculnya cloasma gravidarum. Penggunaan body lotion
diharapkan dapat mencegah robeknya kolagen akibat perkembangan lapisan dermis saat saat
tubuh mengalami pemelaran.

Perawatan payudara
Penggunaan BH yang pas sesuai dengan ukuran, untuk memberikan kenyamanan dan juga
support yang baik untuk payudara. Membersihkan payudara dan puting dengan menggunakan
sabun yang minimal/sedikit karena dapat menyebabkan daerah tersebut kering.

Pakaian
Prinsip utama baju hamil adalah tidak menekan perut secara berlebihan. Baju yang nyaman,
lomggar, bisa menyerap keringat, kain katun adalah yang terbaik karena dapat melancarkan
sirkulasi sel-sel tubuh.

4. Eliminasi

Eliminasi urine
Selama trimester I kehamilan, uetrus yang membesar menekan kandung kemih sehingga
meningkatkan keinginan untuk berkemih. Trimester II, kandung kemih terdorong ke atas
sehingga kapasitasnya kembali normal. Pada trimester III tekanan bagian terendah janin terutama
setelah masuk pintu atas panggul dapat menyebabkan ibu sering berkemih. Nokturia juga dapat
terjadi selama kehamilan karena peningkatan ekskresi natrium dan air yang terjadi saat ibu
berbaring.

Eliminasi alvi
Pada kehamilan, kebiasaan BAB cenderung tidak teratur karena relaksasi otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar pada kehamilan dini atau oleh bagian
presentasi janin pada akhir kehamilan. Konstipasi adalah hal yang umum selama kehamilan
karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus dan pembesaran uterus yang
menahannya.

5. Seksual

Trimester I
Biasamya gairah seks menurun. Bila ada riwayat abortus maka sebaiknya pada kehamilan
sekarang koitus ditunda sampai usia kehamilan 16 minggu. Hubungan seksual boleh dilakukan
dengan hati-hati.

Trimester II
Gairah seksual meningkat kembali karena meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ
seksual dan payudara.

Trimester III
Gairah seksual bisa menurun lagi, dipengaruhi oleh rasa nyaman yang berkurang.

6. Mobilisasi

Olah raga
Ibu hamil umumnya tidak perlu untuk membatasai olah raga, asalkan ibu tidak menjadi terlalu
capek/ada resiko cidera bagi ibu. Dapat dilakukan dengan jalan-jalan, permainan bola, dan
berenag selama tidak berbahaya bagi kehamilan.

Pergerakan dan pekerjaan


Aktifitas yang baik dapat dilakukan untuk mencegah obstipasi, namun ada yang dilarang yaitu
bekerja berat, melonjak, meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.

Perjalanan dan traveling


Perjalanan oleh wanita tanpa komplikasi tidak menimbulkan efek berbahaya pada kehamilan.
Perjalanan di dalam pesawat udara yang bertekanan tepat, tidak menimbulkan resiko yang luar
biasa pada kehamilan tanpa kompilkasi.

7. Istirahat & tidur


Ibu hamil dianjurkan untuk istirahat cukup, setidaknya 1,5 jam pada siang hari, 8-10 jam pada
malam hari.
8. Imunisasi
Wanita harus divaksinasi terhadap tetanus (TT). Vaksin TT (Toxoid tetanus) dilakukan 2x selama
hamil dan 1x pada pranikah.
9. Persiapan persalinan & kelahiran bayi

Persiapan fisik/fisiologis

Persiapan Psikologis

Persiapan keuangan

Persiapan tempat melahirkan (birth setting)

Persiapan transportasi

Persiapan barang-barang kebutuhan ibu dan bayi


1.8.2. Kebutuhan psikologis ibu hamil

1. Support keluarga
2. Support dari tenaga kesehatan

3. Persiapan menjadi orang tua


4. Persiapan sibling

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI SELAMA KEHAMILAN DAN


PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid haid
terakhir (HPHT) sampai dimulainya persalinan. Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester
yang masing-masing terdiri dari 13 minggu. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang
mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang dari 40 minggu. Pada
praktiknya, trimester I secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga
ke-12(12 minggu), trimester II minggu ke-13 sampai dengan minggu ke-27(15 minggu) dan
trimester ke III minggu ke-27 hingga minggu ke-40(13 minggu).
Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma di dalam sperma di dalam
tuba fallopi, kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami
perubahan fisiologis baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan mengalami
perubahan pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kkebalan, sistem
perkemihan, sistem pencernaan, sistem musculoskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem
integument, metabolisme darah dan pembekuan darah, sistem pernapasan, dan sistem
persyarafan.
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menjelaskan perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi selama
kehamilan dan perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan pada akhir perkuliahan
serta dapat menerapkannya.
1.2.2. Tujuan Khusus
1.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perubahan anatomi dan adaptasI fisiologi selama
kehamilan
2..Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa
kehamilan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi selama kehamilan
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
Merupakan organ yang telah dirancang sedemikian rupa, baik struktur, posisi, fungsi dan lain
sebagainya., sehingga betul betul sesuai dengan kepentingan prosese fisiologis pembentukan
manusia.
Bentuk uterus, yang seperti buah apulkat kecil (pada saat sebelum hamil) akan berubah bentuk
menjadi globuler pada awal kehamilan dan ovoid (membulat) apabila kehamilan memasuki
trimester kedua. Setelah 3 bulan kehamilan, volume uterus menjadi cepat bertambah sebagai
akibat adanya pertumbuhan yang cepat pula dari konsepsi dan produk ikutannya. Seiring dengan
semakin membesarnya uterus, korpus uteri dan fundus semakin keluar dari rongga pelvik
sehingga lebih sesuai disebut sebagai organ abdomen.
Pertumbuhan uterus ke arah kavum abdomen disertai dengan sedikit rotasi kea rah kanan sumbu
badan ibu atau dikenal dengan istilah dekstrorotasi. Kodisi ini disebabkan oleh adanya kolon
rektosigmoid yang mengisi sebaggian besar ruang abdominopelvikum kiri. Kecepatan
pembesaran uterus pada primigravida dan multi gravida dapat sedikit berbeda (kisaran 1-2
minggu) dan ini menimbulkan variasi dalam estimasi besar uterus pada permulaan pemeriksaan
kehamilan awal atau trausia kehamilan edngan menggunakan titik anatomi tertentu (misalnya
fundus uteri setinggi umbilicus).
b. Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (perbatasan atau menembus dinding dalam
vagina) dan pars supravaginalis terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jaringan-jaringan ikat
(kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam organ vagina yaitu portio cervicis
uteri (dinding), dengan lubang okstium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel
skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum).
Sebelum melahirkan lubang externum berupa bulatan kecil, setelah pernah atau riwayat
melahirkan bentuknya berupa garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior,
seringgi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang
mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptide dan air.
Ketebalan mukosa dan viskovitas lender serviks dipengaruhi oleh siklus haid.
c.

Corpus uteri
Terdiri dari: paling luar, lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di
intra abdomen, tengah lapisan muscular/myometrium berupa otot polos 3 lapis (dari luar ke
dalam, arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium
yang melapisi dinding cavum uteri menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh
hormone ovarium. Posisi corpus intra abdomen mendatar dengan flesi ke anterior fundus uteri
berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dans erviks uterus
bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan perempuan.
d. Ligamenta penyangga uterus

e.
f.

g.
h.
i.

j.
k.

Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinal, ligamentum ovarii,
ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina,
ligamentum rektouterina.
Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterine cabang arteri hipolastica dari iliaca interna, serta arteri ovarica
cabang aorta abdominalis.
Salping/tuba falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari duktus muleri. Sepasan tuba kiri kanan panjang 8-14
cm berfungsi sebagai jalan transportassi ovum dari ovarium sampai kavum uteri. Diding tuba
terdiri atas 3 lapisan: serosa, muscular (longitudinal dan sirkular), serta mukosa dengan epitel
bersilia. Bagian ini terdiri dari pars interstitialis, pars isthimica, pars ampularis, serta pars
infundibulum dengan fimbria, dengankarakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda pada
setiap bagian.
Pars istmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendli transfer gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil
ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbrie serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan
permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba
Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
Ovarium
Organ endrokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan.
Ovarium dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf, terdiri
dari korteks dan medulla. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel
menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial dilapisan terluar epitel ovarium pada korteks),
ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormone-hormone steroid (estrogen oleh teka
interna folikel, progesterone oleh korpus luteum pasca ovulasi). Ovarium berhubungan dengan
pars infundibulum tuba falopi melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae menangkap ovum yang
dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum
infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis
inferior terhadap arteri renalis.
Uterus tumbuh membesar primer, maupun sekunder, akibat pertumbuhan isi konsepsi
intrauterine. Estrogen menyebabkan adanya hiperplasi jaringan., sedangkan progesterone
berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus. Taksiran kasar perbesaraan uterus pada perabaan
tinggi fudus adalah:
Tidak hamil/ normal: sebesar telur ayam ( 30 g)
Kehamilan 8 minggu : telur bebek
Kehamilan 12 minggu: telur angsa
Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis (pusat)
Kehamilan 20 minggu: pinggir bawah pusat
Kehamilan 24 minggu: pinggir atas pusat
Kehamilan 28 minggu: sepertiga pusat (xyphoid)

Kehamilan 32 minggu: pertengahan pusat (xyphoid)


Kehamilan 32-42 minggu: 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
2.2 Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
1. Pada kehamilan trimester I
Segera setelah konsepsi, kadar hormone progesterone dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat. Ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan
membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak
ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan. Seringkali, pada awal
masa kehamilan ibu berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester pertama, seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuh akan selalu
diperhatikan secara seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin diberitahu atau dirahasiakan.
Hasrat untuk melakukan hubungan seksual, pada perempuan di trimester pertama ini
berbeda-beda. Walau beberapa perempuan mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan
mengalami penurunan libido selama periode ini. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa
mual, pembesaran payudara, keprihatinan, dan kekhawatiran.
2. Pada kehamilan trimester II
Trimester kedua biasanya ibu sudah merasa sehat. Tubuh ibu telah terbiasa dengan kadar
hormone yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Ibu telah
menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi serta pikirannya secara lebih
konstuktif. Pada trimester ini pula ibu mampu merasakan gerakan janinnya. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman, seperti yang dirasakan pada
trimester pertama dan merasakan naiknya libido.
3. Pada kehamilan trimester III
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kadang ibu merasa khawatir bila bayinya
lahir sewaktu-waktu. Ibu sering merasa khawatir kalau-kalau bayinya lahir tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan cenderung menghindari orang atau
benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayi.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak
ibu merasa aneh atau jelek. Di samping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima semasa hamil. Trimester tiga adalah saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan kebahagiaan dalam menanti seperti apa rupa bayi
nantinya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma di dalam sperma di
dalam tuba fallopi, kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan
mengalami perubahan fisiologis baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan
mengalami perubahan pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kkebalan,
sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem musculoskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem
integument, metabolisme darah dan pembekuan darah, sistem pernapasan, dan sistem
persyarafan.
3.2 Saran
Mahasiswa dapat memahami dan megetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi
selama kehamilan dan perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan.

tu, 10 November 2012


Makalah Perubahan Anatomi Fisiologi Kehamilan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan anatomi dan adaptasi pada perempuan hamil sebagian besar sudah
terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan
perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menabjubkan
adalah bahwa hampir semua hampir semua perubahan ini akan kembali seperti
keaadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
Perubahan tentang perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi selama kehamilan
merupakan salah satu tujuan utama dari ilmu kebidanan. Hampir tidak mengerti
proses penyakit yang terjadi selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai
pemahaman mengenai perubahan anatomi dan fisiologi ini.

1.2 Rumusan Masalah


1.

Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada trimester pertama (sistem
reproduksi, payudara, sistem endokrin dan imunitas)

2.

Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada trimester kedua (sistem
reproduksi, payudara, sistem endokrin dan imunitas)

3.

Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada trimester ketiga (sistem
reproduksi, payudara, sistem endokrin dan imunitas)

1.3 Tujuan
1.

Mengetahui perubahan anatomi dan adapatasi fisiologi pada trimester pertama


(sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin dan imunitas)

2.

Mengetahui perubahan anatomi dan adapatasi fisiologi pada trimester kedua


(sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin dan imunitas)

3.

Mengetahui perubahan anatomi dan adapatasi fisiologi pada trimester ketiga


(sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin dan imunitas)

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Trimester 1
II.1.1 Sistem Reproduksi
a. Uterus
Pembesaran

uterus

meliputi

peregangan

dan

penebalan

sel-sel

otot

sementara produksi meosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu

terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja
sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada
bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan bertambahanya usia
kehamilan akan menipis pada akhir kehamilan ketebalanya hanya sekitar 1,5 cm
bahkan kurang.
Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon
esterogen dan sedikit oleh progesteron.akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu
lebih penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi.pada
awal kehamilan tuba fallopi,ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit
dibawah apeks fundus,sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas
pertengahan uterus.posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot
uterus,dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah
besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga akan menyebabkan uterus
tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah alvokat.seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus
dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12
minggu.
Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus
uteri yang mengakibatkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal
dengan tanda Hegar.
Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong

usus

seiring

perkembangannya,uterus

akan

menyentuh

dinding

abdominal mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir
menyentuh hati. Sejak trimester I kehamillan uterus akan mengalami kontraksi yang
tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri.
b. Serviks
serviks menjadi lunak(soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak
jaringan

ikat

yang

mengandung

kolagen,kelenjar

servikal

membesar

dan

mengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh


darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.
c. Ovarium
proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini
akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal.
d. Vagina dan Vulva
Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan kebiruan
(tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan
rentan terhadap infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel
pada sel-sel vagina akibat stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut
leukore (keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi
selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn ikat longar,
hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.
II.1.2 Payudara
Fungsi hormone yang mempersiapkan pemberian ASI antara lain sebagai
berikut.
a.

Esterogen

Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.


Menimbulkan penimbunan lemak dan air,serta garam sehingga payudara tampak
makin besar.
Tekanan saraf-saraf akibat penimbunan lemak,air,dan garam menyebabkan rasa
sakit pada payudara.
b.

Progesteron

Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.


Menambah sel asinus.

c.

Somatomamotrofin

Memengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,laktabumin,dan laktoglobulin.


Penimbunan llemak sekitar alveolus payudara.

II.1.3 Sistem Endokrin


Meningkatnya hormon esterogen dan progesteron
HCG berfungsi memproduksi korpus luteum
HPL naik bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
Prolaktin terus meningkat
STH rendh ditekan HPL
II.1.4 Sistem Imun
Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan terhadap infeksi vagina.
Sistem pertahanan tubuh ibu tetap utuh,kadar immunoglobin dalam kehamilan tidak
berubah.
II.2 Trimester II
II.2.1 Sistem Reproduksi
a. Uterus
bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan
pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim
teraba seperti berisi cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis.
Posisi rahim : a. Pada empat bulan kehamilan,rahim tetap berada pada rongga
pelvis.
b. setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesaran
mencapai batas hati.

nya dapat

c. rahim yang hamil biasa nya mobilitas nya, lebih mengisi rongga abdomen kanan
atau kiri

pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion dimana
desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU
terletak antara pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya.
Pada kehamilan 20 minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24
minggu, TFU terletak setinggi pusat.
b. serviks
serviks bertambah dan menjadi lunak (soft) yang di sebut dengan tanda
Gooldell. Kelenjar endoserfikal membesar dan mengeluarkan cairan mukus. Oleh
karna pertumbuhan dan pelebaran pembulu darah, warna nya menjadi lipid yang di
sebut tanda Chandwick.
c. Ovarium
saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk
nya plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron ( kirakira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang
lebih 3 cm)
d.

Vagina dan vulva


Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan peningkatan sensitifitas yang
menyolok,serta meningkatkan libido.
II.2.2 Payudara
Perubahan pada ibu hamil
a.Payudarah menjadi lebih besar
b. ariola payudarah makin hitam karna hiperpigmentasi
c. glandula montgomery makin tanpak menonjol di permukaan ariola mamae

d.pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu akan keluar cairan putih jernih
( kolestrum) yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi
e.pengeluaran ASI belum terjadi karna prolaktin ini di tekan oleh PIH ( prolactine
inhibiting hormone)

II.2.3 Sistem Endokrin


pada kehamilan plasenta membentuk sejumlah besar gonadotropin korion
manusia , progesteron , somamotropin korion manusia . pada bumil ovum tidak
terbentuk tetapi estrogen & progesteron yang terbentuk . sekresi hormon dapat
diukur dalam darah , menjelang 16 20 mgg setelah ovulasi akan terjadi
peningkatan

sampai

kadar

relatif

rendah

Sekresi hipofisis , kelenjar hipofisis anterior membesar sedikir nya 50% selama
kehamilan & meningkat kortikotropin tirotropin, & prolaktin.
Sekresi kortikosteroid , menigkat selama kehamilan untuk membeantu mobilisasi
asam amino dari jaringan ibu sehingga dapat dipakai untuk sintesis jaringan janin
Sekresi kelenjar tiroid , membesar sekitar 50% dan meningkat produksi tiroksin
yang sesuai dengan Pembesaran tersebut .
Sekresi kelejar paratiroid , membesar selama kehamilan terjadi bila ibu
mengelamai defisiensi Ca / kalsium dalam makanan nya . karna janin akan
mengunakan Ca ibu untuk pembentukan tulangnya sendiri .
Sekresi relaksin oleh ovarium . agak diragukan fungsi nya karna mempunyai efek
perlunakan servik ibu hamil pada saat persalinan dan penghambatan mortilitas
uterus .
II.2.4 Sistem Imun
Janin sebenar nya merupakan benda asing bagi ibu nya karna hasil
pertemuan dua gamet yang berlainan. Namun ternyata janin dapat diterima oleh

sistem imunitas tubuh , hal ini merupakan keajaiban alam dan belum ada gambaran
jelas tentang mekanisme sebenar nya yang Berlangsung pada tubuh bumil.
Imunologi dalam janin kebanyakan : dari ibu ke janin sekitar 16 mgg
kehamilan dan terus meningkat ketika kehamilan bertambah , tetapi sebagian besar
lagi diterima janin selama empat minggu terakhir kehamilan.

II.3 Trimester III


II.3.1 Sistem Reproduksi
a. Uterus
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada akhir
kehamilan empat puluh minggu.pada kehamilan 28 minggu, TFU terletak 2-3 jari
diatas pusat,pada kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu jari dibawah Px. Dan pada
kehamilan 40 minggu,TFU berada tiga jari dibawah px.

Pada trimester III , istmus

uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah
uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot
bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas
yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih
tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas
lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
b. serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih
banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri
atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak

mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan
membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian
bawah janin kebawah . Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan
tidak menutup seperti spinkter.
Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan,
akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan
melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh
mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas
tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon
progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada
minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi
pada waktu persalinan.
c. Ovarium
Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan
progesteron di ambil alih oleh plasenta.
d. Vagina dan Vulva
vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh
esterogen.akibat dari hipervaskularisi,vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks di sebut tanda chadwick.

II.3.2 Payudara
Payudara menjadi besar dan meregang dan bertambah berat
Hyperpigmentasi terjadi pada areola
Pertambahan besar pada payudara dipengaruhi oleh hormon progesteron dan
estrogen.

II.3.3 Sistem Endokrin


Hormon Somatomamotropin, esterogen, dan progesteron merangsang mammae
semakin membesar dan meregang, untuk persiapan laktasi.

II.3.4 Sistem Imun


Human chorionic gonadotropin dapat menurunkan respons imun wanita
hamil. Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai dari minggu ke 10
kehamilan, hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan tetap berada
pada kadar ini hingga term. Perubahan perubahan ini dapat menjelaskan
penigkatan risiko infeksi yang tidak masuk akal pada wanita hamil.

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
pada setiap trimester terjadi perubahan-perubahan pada sistem
reproduksi,sistem endokrin, sistem imunitas,payudara, sistem perkemihan, dll.
Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan akan kembali seperti ke
keadaan sebelum hamil,setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
III.2 Saran
Kami berharap agar teman-teman dapat mengerti materi yang telah kami
sampaikan.

Seorang bidan sebaiknya menguasai perubahan-perubahan dan adaptasi pada


setiap ibu hamil.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi,Vivian Nani Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.

Maryunani, Anik. 2010. Biologi Reproduksi dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info
Media
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Tiran, Denise. 2005. Kamus Saku Bidan. Jakarta : EGC
www. ilmu-ilmukeperawatan.blogspot.com/.../kehamilan-trimester-3.html
www.mediamedis.blogspot.com/2011/07/kehamilan-trimester-1-2-3.html

Kehamilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Seorang wanita hamil


Untuk pandangan lebih luas tentang kehamilan dalam mamalia lihat
kehamilan mamalia. Untuk medis kehamilan, lihat Obstetrik.

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau
triplet/kembar tiga).

Daftar isi

1 Latar Belakang

2 Usia Kehamilan
o

2.1 Rumus Naegle

2.2 Gerakan Pertama Fetus

2.3 Palpasi Abdomen

2.4 Perkiraan Tinggi Fundus Uteri

2.5 Ultrasonografi

3 Masa Kehamilan
o

3.1 Triwulan I

4 Lihat pula

5 Referensi

6 Pranala luar

Latar Belakang
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38
minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia
di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan
manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu
dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di
dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru.

Usia Kehamilan
Umur hamil dapat ditentukan dengan Rumus Naegle, Gerakan pertama fetus, Palpasi abdomen,
Perkiraan tinggi fundus uteri dan Ultrasonografi.[1]
Rumus Naegle

Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of
Confinement).[1]
Gerakan Pertama Fetus

Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.[1]


Palpasi Abdomen

Teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin.[1]
Perkiraan Tinggi Fundus Uteri

Menentukan usia kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan menghitung
tinggi fundus uteri, menggunakan alat ukur caliper menggunakan pita ukur, menggunakan pita
ukur dengan metode berbeda.[1]
Ultrasonografi

Tujuan ultrasonografi adalah konfirmasi kehamilan dan mengetahui usia kehamilan.[1]

Masa Kehamilan
Triwulan I

Minggu Ke-1

Calon Ibu

Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum
beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini. Suhu
tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan berangsur angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk
mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga seperti hemofili, fibrosis
kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.
Minggu Ke-2

Calon Ibu

Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan akan masuk ke vagina dan
mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim
yang membuat salah satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang.
Pada saat ini terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh
sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan
menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.

Janin Bayi

Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun karakteristik
genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya masing-masing. Sel telur hanya
memiliki kromosom X, namun sel sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang
membuahi sel telur membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan.
Lain halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom Y, maka
bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang sebenarnya menentukan
jenis kelamin bayi.
Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan kemudian terus
membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini, dengan perkiraan
kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa
Latin yang berarti anggur.
Minggu Ke-3

Calon Ibu

Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim (endometrium).
Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel tersebut akan
semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan men-stimulasi terjadinya
perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi.

Janin Bayi

Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan
terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok
berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat,
sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan
yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal ini
terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.
Minggu Ke-4

Calon Ibu

Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu membuktikan
kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan adanya
blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic
Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan
untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya tidak seakurat tes darah.

Janin Bayi

Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi sebuah
embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan,
yaitu:
1. Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem
pencernaan dan pankreas
2. Mesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal,
pembuluh darah dan jantung
3. Ektoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata,
email gigi dan sistem saraf

Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju tempat masingmasing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti tetesan air mata.
Minggu Ke-5

Calon Ibu

Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun
ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan
perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung
semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu
diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan selera
makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:
1. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini
terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga
termasuk tinggi.

2. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27


3. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran

Janin Bayi

Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah
memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat
suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang disebut
neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum
tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk
mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang
merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter
(pembuluh darah yang belum sempurna).
Minggu Ke-6

Calon Ibu

Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya keluhan,
khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa lebih mudah tersinggung
dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron.
Biasanya isitrahat yang cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.

Janin Bayi

Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah terbentuk
bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah piringan pigmen
kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut
vesikel optikus yang merupakan bakal mata.
Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun pada tahap ini bakal
jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dan
tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.
Minggu Ke-7

Calon Ibu

Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman
blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ
dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug)

dalam saluran mulut rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses
persalinan, yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).

Janin Bayi

Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan janin
mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun akan
menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat
akan berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit
pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal kaki,
maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu.
Minggu Ke-8

Calon Ibu

Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang lebih
dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba pembesaran
saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena
pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh.

Janin Bayi

Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari tangan dan kaki,
sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada bagian pergelangan dan siku.
Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya
bakal bibir atas dan ujung hidung pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu
sama lain, namun bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus
halus tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan
menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.
Minggu Ke-9

Calon Ibu

Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang ibu akan
mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih halus dan kencang walau
mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara
terlihat sedikit mengencang, kadang-kadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini
pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.

Janin Bayi

Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek.
Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih menekuk
ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh
membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah ototototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya
juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada
tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari tangan yang
jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.

Fisiologi Kehamilan
Bagaimana mekanisme terjadinya kehamilan pada wanita (fisiologi kehamilan) ?
Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang
didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin yang
mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai proses persalinan (Netti Herlina, 2006).
Untuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (fertilisasi) dan
nidasi

(implantasi)

hasil

konsepsi

(Sarwono

Prawirodiharjo,

2009)

1. Fertilisasi
Ferilisasi (pembuahan) merupakan penyatuan gamet pria dan wanita, dalam keadaan normal
terjadi di ampula, sepertiga atas tuba uterina. Karena itu, baik ovum maupun sperma harus
diangkut dari tempat produksi mereka di gonad ke ampula (Sherwood, 2012).
Ketika dibebaskan saat ovulasi, ovum segera diambil oleh tuba uterina. Kemudian fimbria,
tonjolan mirip jari berkontraksi denga gerakan menyapu untuk menuntun ovum yang baru
dibebaskan ke dalam tuba uterina. Sedangkan, sperma setelah diendapkan di vagina, sperma
akan berjalan melewati kanalis servikalis, lalu uterus, dan kemudian sampai ke sel telur di
ampula tuba (Sherwood, 2012).
Ekor sperma digunakan untuk bergerak bagi penetrasi akhir di ovum. Ketika sperma kontak
dengan korona radiata, membran akrosom pecah mengeluarkan enzim akrosom yang terdiri dari
hialorunidase dan akrosin yang berfungsi untuk melarutkan hialorunid dan glikoprotein pada
lapisan korona radiata dan zona pelusida sehingga sperma dapat menembus ke dalam oosit
sekunder (Andi Jusup, 2013)

Ketika terjadi perlekatan antara fertilin pada membran plasma sperma dengan integrin pada oosit
sekunder, maka oosit sekunder akan menyempurnakan meiosis keduanya dengan melepaskan
badan polar dua menjadi ovum. Selama tiga sampai empat jam pertama setelah pembuahan, zigot
tetap berada di ampula dan kemudian bergerak menuju uterus (Sherwood, 2012).

2.

Implantasi

Pada saat endometrium siap menerima implantasi (sekitar seminggu setelah ovulasi), morula
telah turun dan terus berproliferasi dan berdiferensiasai menjadi blastokista yang dapat
melakukan implantasi. Lapisan tipis paling luar (trofoblas) melaksanakan implantasi dan
kemudian berkembang menjadi plasenta bagian janin (Sherwood, 2012).

3. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan strukstur dan jenis plasenta. Setelah nidasi atau implantasi
embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu
setelah fertilisasi. Tiga minggu pasca fertilisasi sirkulasi darah janin dini dapat diidentifikasi dan
dimulai pembentukan vili korialis. Sirkulasi darah janin ini berakhir di lengkung kapiler di dalam
vili korialis yang ruang intervilinya dipenuhi dengan darah maternal yang dipasok oleh arteri
spiralis dan dikeluarkan melalui vena uterina. Vili korialis ini akan bertumbuh menjadi suatu
massa jaringan yaitu plasenta (Sarwono Prawirodihardjo, 2009).
Daftar Pustaka :
Jusup, A. 2013. Slide Kuliah Fisiologi Kehamilan dan Laktasi. FK UNS.
Prawirodihardjo, S . 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC.

Anatomi Fisiologi dan Perubahan-perubahan


dalam kehamilan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah, proses kehamilan merupakan satu
kesatuan mata rantai mulai dari konsepsi, nidasi, adaptasi ibu terhadap nidasi, peneliharaan
kehamilan, perubahan hormon sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi (Manuaba, 2007).
Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik, perubahan
sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem traktus urinarius, sirkulasi darah serta perubahan
fisiologis. Kehamilan pada umumnya berkembang dengan normal, namun kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan, sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilan
ataupun baik-baik saja (Sarwono, 2006).
Wanita selama kehamilannya memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan
yang terjadi dalam dirinya. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan umumnya
menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian besar ibu hamil. Perubahan
pada ukuran tubuh, bentuk payudara, pigmentasi kulit, serta pembesaran abdomen secara
keseluruhan membuat tubuh ibu hamil tersebut tampak jelek dan tidak percaya diri.
Kekhawatiran dan ketakutan ini sebenarnya tidak berdasar, untuk itu ibu hamil memerlukan
nasihat dan saran khususnya dari bidan dan dokter yang dapat menjelaskan perubahan yang
terjadi selama kehamilan sehingga ibu tidak khawatir dengan perubahan yang dialaminya (Helen,
2001).
B. Pengertian Penyesuaian Fisiologis Ibu Terhadap Kehamilan
Adalah suatu aktifitas yang dilakukan tubuh untuk mengimbangi perubahan yang ternjadi selama
kehamilan agar tetap berjalan dengan normal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Terjadinya Kehamilan
Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :
1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih / spermatozoa
pria.
2. Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal :
implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot embrio janin menjadi bakal individu baru.
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin,
human somatomammotropin, prolaktin dsb..
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal
masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.
Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organorgan sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal
tersebut

B. Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita


Organ reproduksi wanita Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam
rongga panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi
ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran. Fungsi sistem
reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari
poros hormonal thalamus hipothalamus hipofisis-adrenal-ovarium.
Selain itu terdapat organ/system ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus
reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
1. Genitalia Eksterna
Genetalia eksterna dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila
wanita dalam posisi litotomi. Fungsi genetalia eksterna ini dikhususkan untuk kopulasi (koitus).
a. Mons veneris
Daerah yang menggunung di atas simphisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubes)
apabila wanita berangkat dewasa. Pada wanita, rambut ini tumbuh membentuk sudut
melengkung sedangkan pada pria membentuk sudut runcing ke atas.
b. Bibir besar kemaluan (labia majora)
Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa
ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
c. Bibir kecil kemaluan (labia minor)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini dijumpai frenulum klitoris,
preputium, dan frenulum pudenti.
d. Klentit (klitoris)
Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus cavernosum yang merupakan
jaringan erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang
tepi medial untuk membentuk korpus klitoris.Glans klitoris ini mudah berereksi, sifatnya amat
sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
e. Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan
kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke belakang dibatasi perinium.
f. Vestibulum
Terletak dibawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli kanan dan kiri. Di sini
dijumpai kelenjar vestibuli major (kelenjar bartholini) dan kelenjar vestibulum minor.
g. Introitus Vagina
Pintu masuk ke vagina
h. Selaput dara (hymen)
Selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk semiunaris, anularis,
lapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen
imperforata. Himen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula
himen atau sisa himen.
i. Lubang kemih (orifisium uretra eksterna).

Tempat keluarnya air kemih yang terletak dibawah klitoris. Di sekitar lubang kemih bagian kiri
dan kanan didapati kelenjar skene.
j. Perinium
Terletak diantara vulva dan anus
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina
bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa
selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat
berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan
seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat
berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan
akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
b. Rahim (uterus)
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri
yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher
rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi.
Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos
dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan
membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah.
Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan
meluruh pada saat menstruasi.
Vaskularisasi Uterus
Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan arteri ovarica.
- Arteria Uterina
Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria Hypogastrica) yang masuk uterus melalui
ligamentum latum. Pada tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria Uterina terbagi
menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria servicovaginalis kearah bawah, dan sebagian besar
berjalan kearah atas melalui dinding lateral uterus.
Kira-kira 2 cm lateral servik, arteria uterina menyilang ureter dan hal ini perlu memperoleh
perhatian saat melakukan histerektomi atau ligasi arteri uterina.
- Arteria Ovarica
Cabang langsung dari Aorta yang memasuki ligamentum latum melalui ligamentum
infundibulopelvicum. Didaerah hillus ovarii, arteria ovarica terbagi menjadi sejumlah cabang
kecil yang masuk ovarium. Cabang utama arteria ovarica selanjutnya berjalan sepanjang
mesosalphynx.
c. Saluran Tuba(tuba faloopi)
- Ligamentum Sacrouterina
Sepasang ligamentum yang melengkung terbentang dari permukaan postero-lateral servik
menuju permukaan anterior sacrum dan membentuk short hammock
Aspectus posterior uterus dan adneksa. Terlihat ligamentum sacro uterina dan Ligamentum

infundibulo pelvicum
- Ligamentum Latum
Sepasang ligamen berjalan dari sisi lateral uterus menuju dinding lateral panggul yang
menyerupai sayap. 2/3 medial tepi atas ligamentum latum membentuk meso salphynx ; 1/3
lateral tepi atas ligamentum latum yang berasal dari ujung fimbriae tuba falopii berjalan kearah
dinding pelvic membentuk ligamentum infundibulo-pelvicum.
Dasar ligamentum latum berupa jaringan ikat keras dan menyatu dengan dasar panggul disebut
sebagai ligamentum Cardinale (Mackenrodt ). Aspectus posterior dari struktur penyangga uterus
dan adneksa
d. Ovarium.
Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang berada
disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum
latum, postero-caudal tuba falopii.
Panjang kira-kira 2.5 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 3.0 cm.
Masing-masing memiliki permukaan medial dan lateral
Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang bebas.
Ligamentum penyangga ovarium adalah :
- ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ).
- ligamentum Ovarii Proprium.
Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang aorta
abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena ovarica. Ovarium terbungkus
oleh tunica albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis.
Bagian luar ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam disebut medula
yang mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf.
Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masing-masing
folikel mengandung ovum immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan
sel.
Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel folikel, bila dilapisi
oleh beberapa lapisan sel-sel tersebut dinamakan sel granulosa.
Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan berbagai derajat maturasi.
Pada folikel primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium).
Folikel primer memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit.
Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa.
Ruangan tersebut sering mengalami penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang
disebut sebagai antrum.
Folikel dgraf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum yang sangat dominan dan
folikel biasanya menonjol keluar permukaan ovarium.
Setiap bulan, pada wanita dewasa, satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium,
peristiwa ini disebut ovulasi.
3. Panggul
Bila hasil pengukuran ukuran panggul didapatkan nilai kurang dari rata rata maka dikatakan

terdapat kontraksi panggul dan dapat terjadi kemungkinan hambatan berlangsungnya proses
persalinan pervaginam.
Batas batas Pintu Atas Panggul :
Di bagian anterior : os Pubis
Dibagian Lateral : liea ileo pectinalis atau linea terminalis
Dibagian posterior : allae dan promontorium os Sacrum
4. Hormonal
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus
estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium
pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan,
endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30
hari) yaitu sebagai berikut :
Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang
dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan
menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak,
folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.
Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang
habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan
memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak
untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi
disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning
(Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal
lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya
embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat
pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan
progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium
menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada
hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada
progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.
a. Konsepsi
Konsepsi terjadi di tuba falopii terutama pada daerah pars ampularis. Zygote membelah diri
dengan cepat dan membentuk bola padat yang terdiri dari beberapa sel kemudian berjalan
melalui tuba falopii menuju cavum uteri. Embrio yang sedang berkembang mulai mengadakan
diferensiasi untuk membentuk menjadi janin plasenta dan selaput ketuban. Prekursor
pembentuk membran korionik primitif menghasilkan hCG human chorionic gonadotropin.
hCG memiliki aktivitas biologik yang menyerupai LH dan mengambil alih fungsi luteinisasi.
Pada hari ke 14 pasca konsepsi pertumbuhan uterus dan perkembangan desidua ( endometrium
pada masa kehamilan ) ditentukan oleh corpus luteum dibawah pengaruh hormon hipofisis .
Setelah itu, kadar LH akan menurun sebagai respon dari meningkatnya hCG.

Dibawah pengaruh hCG, corpus luteum terus tumbuh dan berkembang serta mengeluarkan
steroid ovarium untuk mempertahankan pertumbuhan uterus. Kadar hCG mencapai puncaknya
pada kehamilan sekitar 10 12 minggu ( 90 hari ) dan setelah itu secara konstan menurun.
Penurunan kadar hCG ini akan menyebab kan menurunnya kadar estrogen dan progesteron
ovarium. Dengan menurunnya peranan ovarium dalam mempertahankan kehamilan, plasenta
mengambil alih funsgi tersebut. Produksi steroid plasenta berlimpah dan analog dengan hormon
hipotalamus dan hipofisis. Kapasitas produksi hormon terus meningkat dengan semakin
bertambahnya usia kehamilan.
b. Perkembangan Embrio
Diferensiasi embrio menjadi jaringan yang akan menjadi janin dan plasenta terjadi sesaat setelah
konsepsi ; ovum yang sudah dibuahi membelah dengan cepat selama perjalannya dalam tuba
falopii.
Bila kelompok sel yang dsebut sebagai morula mencapai cavum uteri maka terbentuklah inner
cell mass.
Pada stadium Blastosis , mass tersebut di bungkus dengan sel trofoblas primitif. Didalam sel
tersebut terjadi produksi hormon secara aktif sejak awal kehamilan dan juga membentuk EPF
( early pregnancy factor ) yang mencegah rejeksi hasil konsepsi .
Pada stadium ini, zygote harus mengadakan implantasi untuk memperoleh nutrisi dan oksigen
yang memadai. Terjadi perkembangan inner cell mass kedalam lapisan ektodermal dan
endodermal. Diantara kedua lapisan tersebut terbentuk lapisan mesodermal yang akan tumbuh
keluar untuk membentuk mesoderm ekstra embrionik.
Pada stadium ini terbentuk 2 rongga yaitu yolc sac dan cavum amnion. Kantung amnion
berasal dari ektoderm dan yolc sac dari endoderm. Pada stadium ini, cavum amnion masih amat
kecil.
2 rongga yang terbungkus oleh mesoderm bergerak kearah blastosis
Batang mesodermal akan membentuk talipusat. Area embrionik yang terdiri dari ektoderm
endoderm dan mesoderm akan membentuk janin. Cavum anion semakin berkembang sehingga
mencapai sampai mencapai dinding blastosis. Bagian dari Yolc sac tertutup dalam embrio dan
sisanya membentuk tabung yang akan menyatu dengan tangkai mesodermal.
Pembuluh darah terbentuk dalam mesoderm embrionik dan mesoderm trofoblas . Ekstensi
pembuluh darah didalam tangkai penghubung akan membentuk 2 arteri dan 1 vena dalam
talipusat.
Dalam embrio, pembuluh darah pada ujung sepalik akan mengalami diferensiasi membentuk
jantung. Pembentuk darah janin terjadi dalam pembuluh darah primitif trofoblas dan janin yang
sedang tumbuh.
Pertukaran nutrien dan gas respirasi difasilitasi oleh sirkulasi fetotrofoblas. Formasi dan
diferensiasi sistem hematopoetik vaskular terjadi pada kehamilan minggu ke III dan IV.
Struktur yang berasal dari lapisan primer
Ektoderm :
- Kulit dan struktur pendukungnya
- Sistem syaraf

- Struktur kelenjar
Mesoderm :
- Traktus gastrointestinal
- Hepar dan sistem biliar
- Pankreas
- Traktus Respiratorius
- Sel gonad
Endoderm :
- Tulang dan tulang rawan
- Otot
- Jaringan ikat
- Lapisan serosa
- Sistem kardiovaskular
- Ginjal dan sebagian besar traktus genitalia non-gonad
c. Pembentukan Dan Fisiologi Plasenta
Villi terdapat diseluruh permukaan blastosis. Dengan semakin membesarnya blastosis, desidua
superfisial (desidua kapsularis ) akan tertekan dan kehamilan semakin mengembang kearah
dalam cavum uteri.
Perkembangan desidua kapsularis secara bertahap memangkas sirkulasi yang melaluinya. Hal ini
akan menyebabkan atrofi dan hilangnya viili yang bersangkutan. Permukaan blastosis menjadi
halus dan bagian korion ini disebut Chorion Laeve. Pada sisi yang berlawanan, villi mengalami
pertumbuhan dan pembesaran dan disebut sebagai Chorion Frondusum. Dengan semakin luasnya
ekspansi blastosis, desidua kapsularis menempel dengan desidua vera dan cavum uteri menjadi
obliterasi
Trofoblas primitif chorion frondusum melakukan invasi desidua. Pada proses ini, kelenjar dan
stroma akan rusak dan pembuluh darah maternal yang kecil akan mengalami dilatasi membentuk
sinusoid.
Trofoblas mengembangkan lapisan seluler yang disebut sitotrofoblas dan lapisan sinsitium yang
disebut sinsitiotrofoblas. Struktur yang disebut villi chorialis ini terendam dalam darah ibu.
Dengan kehamilan yang semakin lanjut, struktur viili chorialis menjadi semakin komplek dan
viili membelah dengan cepat untuk membentuk percabangan-percabangan dimana cabang vasa
umbilkalis membentuk percabangan yang berhubungan erat dengan permukaan epitel trofoblas.
Sebagian besar cabang villi chorialis yang disebut sebagai villi terminalis mengapung dengan
bebas dalam darah ibu sehingga memungkinkan terjadinya tarnsfer nutrien dan produk sisa
metabolisme. Sejumlah villi melekat pada jaringan maternal dan disebut sebagai anchoring
villi.
Struktur dan hubungan villi terminalis dapat dipelajari dengan melihat gambar penampangnya.
Dengan semakin lanjutnya kehamilan, hubungan antara vaskularisasi trofoblas dan maternal
menjadi semakin erat. Trofoblas mengalami migrasi kedalam arteri spiralis maternal yang berasal
dari ruang intervillous.
Perubahan fisiologi yang berakibat dilatasi arteri maternal 1/3 bagian dalam miometrium.

Perubahan ini berakibat konversi pasokan darah uteroplasenta kedalam vaskularisasi yang
bersifat low resistance high flow vascular bed yang diperlukan untuk tumbuh kembang janin
intra uterin.
Kegagalan invasi trofoblas akan menyebabkan penyakit hipertensi dalam kehamilan HDK atau
pertumbuhan janin terhambat PJT.
Dengan semakin lanjutnya kehamilan maka transfer nutrien sisa metabolisme hormon dan
CO serta O2 plasenta akan semakin meningkat dimana struktur pemisah antara sirkulasi ibu dan
anak menjadi semakin tipis.
Tidak ada hubungan langsung antara kedua jenis sirkulasi dan placental barrier pada akhir
kehamilan terletak di microvilli sinsitiotrofoblas yang memperluas permukaan transfer nutrien
dan lain lain. Selanjutnya, sinsitiotrofoblas dan mesoderm janin akan semakin tipis dan vas
dalam villus mengalami dilatasi.
Plasenta yang sudah terbentuk sempurna berbentuk cakram yang berwarna merah dengan tebal 2
-3 cm pada daerah insersi talipusat. Berat saat aterm 500 gram.
Talipusat berisi dua arteri dan satu vena dan diantaranya terdapat Wharton Jelly yang bertindak
sebagai pelindung arteri dan vena sehingga talipusat tidak mudah tertekan atau terlipat,
umumnya berinsersi di bagian parasentral plasenta.
Fungsi Plasenta
Fungsi plasenta bagi janin
- Organ respirasi
- Organ transfer nutrisi dan ekskresi
- Organ untuk sintesa hormone
Diperkirakan pula memiliki peranan sebagai barier imunologis yang melindungi janin dari reaksi
penolakan oleh sistem imunologi maternal.
Transportasi bahan melalui plasenta berlangsung melalui
- Transportasi pasif :
Difusi sederhana [simple diffusion]
Difusi dengan fasilitas [facilitated diffusion]
- Transportasi aktif:
- Reaksi enzymatic
Pinocytosis
Mekanisme diatas memerlukan energi dan kecepatan metabolisme plasenta sebanding dengan
yang terjadi pada hepar atau ginjal.
fungsi respirasi
Vaskularisasi yang luas didalam villi dan perjalanan darah ibu dalam ruang intervilus yang relatif
pelan memungkinkan pertukaran oksigen dan CO2 antara darah ibu dan janin melalui difusi
pasif.
Pertukaran diperkuat dengan saturasi dalam ruang intervilus sebesar 90 100% dan PO2 sebesar
90 100 mmHg.
Setelah kebutuhan plasenta terpenuhi, eritrosit janin mengambil oksigen dengan saturasi 70%
dan PO2 30 40 mmHg, sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan janin. CO2 melewati

plasenta dengan difusi pasif.


Ion Hidrogen, bicarbonate dan asam laktat dapat menembus plasenta melalui difusi sederhana
sehingga status keseimbangan asam-basa antara ibu dan anak sangat berkaitan erat.
Oleh karena transfer berlangsung perlahan, janin dapat melakukan buffer pada kejadian
penurunan pH, kecuali bila asidosis maternal diperberat dengan dehidrasi atau ketoasidosis
sebagaimana yang terjadi pada partus lanjut dimana janin dapat mengalami asidosis.
Efisiensi pertukaran ini tergantung pada pasokan darah ibu melalui arteri spiralis dan fungsi
plasenta.
Bila pasokan darah ibu terbatas seperti yang terjadi pada penyakit hipertensi dalam kehamilan,
penuaan plasenta sebelum saatnya , kehamilan postmatur, hiperaktivitas uterus atau tekanan
talipusat, maka ketoasidosis pada janin dapat terjadi secara terpisah dari asidosis maternal
Transfer nutrient
Sebagian besar nutrien mengalami transfer dari ibu ke janin melalui metode transfer aktif yang
melibatkan proses enzymatik.
Nutrien yang komplek akan dipecah menjadi komponen sederhana sebelum di transfer dan
mengalami rekonstruksi ulang pada villi chorialis janin.
Glukosa sebagai sumber energi utama bagi pertumbuhan janin (90%), 10% sisanya diperoleh
dari asam amino.
Jumlah glukosa yang mengalami transfer meningkat setelah minggu ke 30. Sampai akhir
kehamilan, kebutuhan glukosa kira-kira 10 gram per kilogram berat janin, kelebihan glukosa
dikonversi menjadi glikogen dan lemak.
Glikogen disimpan di hepar dan lemak ditimbun disekitar jantung, belakang skapula. Pada
trimester akhir, terjadi sintesa lemak 2 gram perhari sehingga pada kehamilan 40 minggu 15%
dari berat janin berupa lemak. Hal ini menyebabkan adanya cadangan energi sebesar 21.000 KJ
dan diperlukan untuk fungsi metabolisme dalam regulasi suhu tubuh janin pada hari-hari pertama
setelah lahir.
Pada bayi preterm atau dismatur, cadangan energi lebih rendah sehingga akan menimbulkan
permasalahan.
Lemak dalam bentuk asam lemak bebas sulit untuk di transfer. Lemak yang mengalami proses
transfer di resintesa kedalam bentuk fosfat dan lemak lain dan disimpan dalam jaringan lemak
sampai minggu ke 30. Setelah itu, hepar janin memiliki kemampuan untuk sintesa lemak dan
mengambil alih fungsi metabolisme.
transfer obat
Transfer obat melalui plasenta tidak berbeda dengan nutrien lain pada umumnya.
Kecepatan transfer dipengaruhi oleh kelarutan dari molekul ion didalam lemak dan ketebalan
trofoblas. Pada paruh kedua kehamilan, trofoblas menjadi tipis dan area plasenta bertambah luas
sehingga transfer obat dapat berlangsung lebih mudah.
Obat ilegal (narkotika, cocain dan marihuana) yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat melewati
plasenta dan dapat mengganggu perkembangan janin.
Dampak dari hal ini sulit ditentukan oleh karena selain obat ilegal, pasien biasanya juga adalah
perokok atau peminum alkohol.

Pertumbuhan janin cenderung terhambat dan mengalami kelainan kongenital tertentu, Seringkali
mengakibatkan terjadinya persalinan preterm dan anak yang dilahirkan dapat menunjukkan
sindroma withdrawal.
fungsi endokrin plasenta
Sejumlah besar hormon dihasilkan oleh plasenta. Termasuk diantaranya hormon yang analog
dengan hormon hipotalamus dan hipofisis serta hormon steroid.
Sejumlah produk juga dihasilkan oleh plasenta. Beberapa diantaranya adalah glikoprotein seperti
misalnya Pregnancy Associated Protein A B C dan D, Pregnancy Specific Glycoprotein (SP1)
dan Placental Protein 5 (PP5) . Peran dari bahan ini dalam kehamilan masih belum jelas.
Sejumlah produk plasenta dan metabolisme janin dapat digunakan untuk skrining penyakit janin.
Pengukuran alfafetoprotein yang dihasilkan oleh hepar,usus dan yolc sac janin dapat digunakan
untuk deteksi sejumlah kelainan anatomi . Bersama dengan penentuan serum hCG maternal,
dapat diperhitungkan terjadinya trisomi.
C. Perubahan Dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan
1. Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan
wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan
ini dan arti bagi semua ini bagi dirinyamerupakan tugas psikologis yang paling penting bagi
dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi ambivalen. Kurang lebih 80% wanita mengalami
kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Akan tetapi bagi wanita terutama
mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka
cita sekaligus tidak tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada
setiap jengkal tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita satu dengan wanita yang
lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual akan tetapi secara umum
trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunana libido dan hal ini memerlukan
komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangannya masing-masing. Banyak wanita
merasakan kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta kasih tanpa seks.
2. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika
wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa ketidaknyamanan yang normal yang dialami
oleh ibu hamil. Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca
quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah , yang menjadi
dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester ini yakni
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua,kurang lebih 80% wanita
mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibandingkan dengan
trimester I dan sebelum hamil. Trimester kedua hamper terbebas dari segala ketidaknyamanan
fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi semakin
banyak pada masa ini, kekemasan, kekhawatiran dan masalah masalah yang sebelumnya

menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami perubahan dari
seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang pencari kasih sayang dari
pasangannya, dan semua factor ini turut mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan
seksual.
3. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Ia mulai
menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menantikan
kelahiran sang bayi. Dan dalam trimester ini merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan
kelahiran bayinya. Hal ini membuat ia berjaga-jaga dann menunggu tanda dan gejala persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas dengan kehidupan bayinya
dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya nanti akan lahir abnormal, terkait dengan persalinan
dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali dan hal hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan
menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar
biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatiuan dan
hakisstimewa khusus lain selama ia hamil, pepisahan antara ia dan bayinya tidk dapat dihindari,
dan perasaan kehilangana karena uterusnya yang penuh tiba tiba akan mengempis dan kosong.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir
kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek,berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat
besar dan konsisten dari pasangannya. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual akan
menghilang seiring dengan membesarnya abdomen yang menjadi penghalang. Alternative possisi
dalam berhubungan seksual dan metode alternative untuk mencapai kepuasan dapat membantu
atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara- cara
tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasngan dan konsultasi mereka dengan tenaga
kesehatan khususnya bidan menjadi sangat penting.
D. Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi
1. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
Tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
Kehamilan 8 minggu : telur bebek
Kehamilan 12 minggu : telur angsa
Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan
trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan
korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi
sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat
ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
2. Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan
(tanda Chadwick).
3. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.
4. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan
payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi).
E. Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin.
Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
F. Perubahan Prilaku Pada Ibu Hamil
Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada perubahan perilaku pada si ibu ini semua di
perngaruhi oleh perubahan hormonal. Saat memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benarbenar siap dengan segala perubahan yang akan terjadi nanti pada si ibu baik perubahan fisik dan
perilaku, agar suami maupun istri siap menghadapinya. Jangan sampai perubahan ini membuat
pasangan jadi tidak harmonis.
1. Cenderung Malas
Para suami perlu memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan pengaruh
perubahan hormonal yang sedang dialami istrinya. Jadi tidak ada salahnya bila suami

menggantikan peran istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan menggantikannya


membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri.
2. Lebih Sensitif.
Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif. Sedikit-sedikit tersinggung lalu
marah. apa pun perilaku ibu hamil yang dianggap kurang menyenangngkan, hadapi saja dengan
santai. Ingatlah bahwa dampak perubahan psikis ini nantinya bakal hilang. Bukan apa-apa, bila
suami membalas kembali dengan kemarahan, bisa-bisa istri semakin tertekan sehingga
mempengaruhi pertumbuhan janinnya.
3. Minta Perhatian Lebih
Perilaku lain yang kerap mengganggu adalah istri tiba-tiba lebih manja dan selalu ingin
diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan untuk menanyakan
keadaannya saat itu. Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa memicu tumbuhnya rasa
aman yang baik untuk pertumbuhan janin. Demikian pula ketika istri merasakan pegal-pegal dan
linu pada tubuhnya. Istri sering meminta suami untuk mengusap tubuhnya. Sebaiknya lakukan
sambil memberikan perhatian dengan mengatakan bahwa hal ini memang sering dialami wanita
yang sedang hamil dan diperlukan kesabaran untuk menghadapinya.
4. Gampang Cemburu
Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun muncul tanpa alasan. Pulang telat sedikit saja,
istri akan menanyakan hal macam-macam. Mungkin, selain perubahan hormonal, istri pun mulai
tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Ia takut bila suaminya pergi dengan wanita lain.
Untuk menenangkannya, suami perlu menjelaskan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya
dikarenakan hal-hal yang memang sangat penting dan bukan karena perselingkuhan. Bila perlu,
ceritakan dengan terperinci aktivitas.
G. Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Tubuh Lainnya
1. Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial ->
terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun.
Kapasitas vital menurun.
2. Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi
juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).
Perubahan pada saluran cerna memungkinkan pengangkutan nutrian untuk memenuhi kebutuhan
ibu dan janin dan perubahan ini dibawah pengaruh hormone dan mekanis.hal ini yang perlu
diingat oleh bidan adalah bahwa banyak diantara perubahan ini tanggung jawab terhadap
sejumlah rasa ketidaknyamanan yag dialami selama kehamilan.
Estrogen menyebabkan aliran darah kemulut sehngga gusi menjadi rapuh, dan dapat

menimbulkan gingivitis. Hal ini juga dapat mendorong ibu memperhatikan perawatan gigi dan
mulut. Tetapi buka karena ia akan kehilangan kalsium. Saliva menjadi lebih asam tetapi
jumlahnya tidak menigkat.
Tinus pada sfingter osefagus bagian bawah melemah dibawah pengaruh progesterone
yangmenyebabkan relaksasi otot polos. Pergeseran diafragma dan penekanan akibat pembesaran
uterus yang dipeburuk oleh hlangnya tonus sfingter menyebabakan reflex dan nyeri ulu hati.
Kerja progesterone pada otot otot polos mentebabakan lambung hipotonusdisertai penurunan
motilitas dan waktu pengosongan yang memanjang. Semua perubahan ini dialami seluruh
saluran usus halus. Efek progesteronmenjadi lebih jelas seirirng kemajuan kehamilan dan
peningkatan jadar progesterone. Yang berefek memperpanjang lama absorbs nutrient, mineral
dan obat-obatan.
Perubahan pada traktus gastro intestinal terutama disebabkan oleh relaksasi otot polos. Keadaan
ini dipicu oleh tingginya kadar Progesteron selama kehamilan.
Relaksasi sfingter oesophageus menyebabkan regurgitasi asam lambung sehingga menyebabkan
keluhan panas didada ( heartburn ).
Sekresi dan motilitas lambung menurun sehingga pengosongan lambung terhambar, keadaan ini
menyebabkan pencernaan semakin efisien namun menyebabkan rasa mual.
Motilitas usus halus menurun sehingga absorbsi akan berlangsung lebih lama.
Motilitas usus besar menurun sehingga absorbsi lebih lama namun menyebabkan obstipasi.
Pertumbuhan janin dan uterus meningkatkan ras haus dan selera makan
3. Sistem sirkulasi / kardiovaskular
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK
maternal, meliputi :
retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
anemia relative
akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
tekanan darah arterial menurun
curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir kehamilan
volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.
Pada trimester pertama, terjadi :
penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai
peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW /
total body water
akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk
pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan osmolalitas
plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya

sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 2040%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit
meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada
kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai
300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan
persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah
meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi
penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta.
Faktor-faktor pembekuan meningkat.
4. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma
ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
produksi glukosa dari hati menurun
produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
aktifitas ekskresi ginjal meningkat
efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
5. Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap
normal.
6. Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.
7. Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan /
keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola

makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang
timbul gejala yang lazim disebut ngidam, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak
seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak
mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang
juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
H. Diagnostik Kehamilan
Berdasarkan perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-hal yang
mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk menuju pada diagnosis
kehamilan.
Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :
1. Amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih).
2. Pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa
dengan palpasi)
3. Adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. Teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-)
curiga mola hidatidosa.
5. Terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut
pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. Teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi).
7. Perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. Kurva suhu badan meningkat
9. Tes urine B-hCG (Packs test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga
terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal
kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. Perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. Perubahan payudara
13. Poliuria
BAB III
KESIMPULAN
Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik, perubahan
sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem traktus urinarius, sirkulasi darah serta perubahan
fisiologis. Kehamilan pada umumnya berkembang dengan normal, namun kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan, sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilan
ataupun baik-baik saja (Sarwono, 2006).
Adaptasi (penyesuaian) fisiologis ibu terhadap kehamilan adalah suatu aktifitas yang dilakukan

tubuh untuk mengimbangi perubahan yang terjadi selama kehamilan agar tetap berjalan dengan
normal.
DAFTAR PUSTAKA
Pusdikanakes who jhpiego, asuhan antenatal, jakarta, 2003
Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc, 2004
Varney h, varneys midwifery, london : jones & bartlett publishers,1997
Seller, p. Mc, midwifery, volume 2, 1993, juta & co ltd
Home > Askeb I (Kehamilan) > Nidasi atau Implantasi

Nidasi atau Implantasi


Jun 07, 2011 2 Comments by lusa

Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam


endometrium. Blastula dilindungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel
desidua.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan masuk ke dalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Pada saat nidasi
terkadang terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Nidasi terjadi pada
dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel yang lebih
kecil, terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entederm dan yolk salc. Sedangkan sel-sel
yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Sehingga terbentuk lempeng
embrional (embryonal-plate) diantara ruang amnion dengan yolk salc.

Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigoh (embrio) akan melapisi bagian
dalam trofoblas, sehingga terbentuk sekat korionik (chorionic membrane) yang nantinya menjadi
korion. Sel-sel trofoblas terbagi menjadi 2 lapisan yaitu: sitotrofoblas (bagian dalam) dan
sinsitiotrofoblas (bagian luar).
Villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang disebut chorion
frondosum, sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan
sehingga menghilang disebut chorion leave. Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon
human chorionic gonadotropin (HCG).

Referensi
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III.
Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Pro health. 2008. Konsep Kehamilan. forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/18/konsepkehamilan/ unduh 17 Maret 2011 11.00 AM
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Kata Kunci
nidasi, pengertian nidasi, pengertian implantasi, nidasi adalah, proses nidasi, trofoblas, bagianbagian nidasi, proses implantasi, tanda nidasi, definisi implantasi, blastula, nidasi dan implantasi,
masa nidasi, implantasi pada proses kehamilan adalah peristiwa, fertilisasi dan implantasi,
definisi nidasi, tanda tanda nidasi, proses nidasi dan implantasi, nidasi atau implantasi, arti
implantasi, pengertian deteksi ovulasi, tanda masa nidasi, apa yang dimaksud nidasi, pengertian
tanda hartman, tanda-tanda nidas
FISIOLOGI KEHAMILAN

1. A.

SEKILAS TENTANG FISIOLOGI KEHAMILAN


1. 1.

Pengertian

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam
kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan

terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi
interna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian dalam yang meliputi
ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ reproduksi eksterna wanita adalah
alat pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi mons veneris, labia
mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar bartholini dan
anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di
atas otot dada.
Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan
pembuahan sel telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik
dan hormon yang sangat berubah drastis.[1]
1. 2.

Proses Kehamilan[2]

Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi
dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm :
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal
yang kompleks.
1. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks.
Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama,
menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa.
Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 4060 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa seperti cabang yang terdiri
atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung inti), leher (penghubung antara
kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga
dapat bergerak). Sebagian kematian dan hanya beberapa ratus yang mencapai
tuba falopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam genetalia wanita dapat hidup
selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.
1. Fertilisasi/ konsepsi
Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk
membentuk zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :
1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang
mengandung persediaan nutrisi
2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang
dibentuk vitelus
3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi

dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid


4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang
mempunyai waktu terlama di dalam ampula tuba
5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam
6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan
sendiri. Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari
lipoprotein sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan
perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup selama 3 hari di dalam genetalia
interna. Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis
korona radioata dan zona pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase). Melalui
stomata spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke
dalam ovum, ekornya terlepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti
spermatozoa bertemu dan membentuk zigot.

1. Nidasi
Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Bagian-bagian nidasi meliputi :
1)
Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot
2)
Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.
3)
Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus
4)
Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang
besarnya 100 MU atau 0,1 mm dan disebut stadium morula
5)
Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian
luar morula yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel
trofoblas
6)
Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik
gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum
7)
Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang
mengandung cairan yang disebut blastula
8)
Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis
yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi
9)
Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin
banyak mengandung glikogen yang disebut desidua
10) Sel trofoblas yang meliputi primer vili korialis melakukan destruksi enzimatik
dan proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium
11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi
12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi
13) Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi
perdarahan yang disebut tanda Hartman.
1. B.

TANDA-TANDA KEHAMILAN[3]

Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita hamil. Tanda-tanda
tersebut ada yang merupakan tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan dan
ada juga yang disebut tanda pasti kehamilan.
1. 1.

Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil

Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini
memang sering di jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat
memastikan apakah wanita tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita
hamil, tanda-tanda ini juga sering di jumpai pada wanita yang tidak hamil tapi
mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak pasti atau tanda
mungkin kehamilandiantaranya adalah :
1. Amenore (Terlambat datang bulan)
Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan. Ini terjadi
karena terjadi hormone estrogen dan progesterone yang meningkat selama
kehamilan. Hormone tersebut mencegah terjadinya peluruhan dinding rahim
sehingga tidak menjadi menstruasi. Selain pada wanita hamil, amenorejuga bisa
terjadi pada wanita dengan anemia berat, gangguan hormone, stress dan
menopause.
1. Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron
terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual
dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga morning sickness.
Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. keadan ini biasanya disebut
dengan morning sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik.
Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
hiperemesis gravidarum.
1. Ngidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan
pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
1. Sinkope atau pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkna
iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope
sering terjadi pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempattempat ramai. biasanya akan hilang setelah kehamilan 16 minggu.
1. Sering miksi

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini hilang
oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
trimester gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan
menekan kembali kandung kencing.
1. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik
usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar.
1. Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan
dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai
kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan
deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line
alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini
terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang
melanofor dan kulit.
1. Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu.
1. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya
penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir
dan kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida
di dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan
pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
1. Mamae
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen
dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae untuk persiapan
ASI. Glandula montgomeri tampak lebih jelas.
1. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama karena akibat
ketidak seimbangan hormone dalam tubuh tetapi setelah itu nafsu makan timbul
lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang,
sehingga kenaikan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

1. 2.

Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang memang terdapat pada semua ibu hamil.
Tanda
ini dapat memastikan seorang wanita memang benar hamil atau
tidak.
Tanda pasti kehamilan :
1. Teraba bagian-bagian janin
Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).
1. Denyut Jantung Janin
Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan
dengan doppler pada kehamilan 12 minggu dapat terdengar.
1. Adanya gerakan janin
Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu, sedangkan untuk
multigravida dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu.
1. Terlihat kerangka janin
Bila dilakukan pemeriksaan rontgen akan jelas terlihat kerangka janin.
1. Terlihat kantong janin
pada pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin,
diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan usia kehamilan. Bila terdapat
kecurigaan seperti kehamilan mola, kehamilan ganda, selain dengan USG dapat
juga dilakukan feto

isiologi Kehamilan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fisiologi kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280hari dan tidak lebih
darin 300hari. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emusional dari ibu serta

perubahan sosial dalam keluarga, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang di
alami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendektesi dan serta menatalaksana kondisi yang
tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahilan bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan
yang di harapkan . oleh karena itu pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendektesi ibu dengan kehamilan
normal, ibu hamil dianjurkan mengunjungi dokter atau bidan sedini mungkin semejak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan antennal.
B.
1.
2.
3.
4.
5.

RUMUSAN MASALAH
Apa saja anatomi genetalia eksternal ?
Apa saja anatomi genetalia internal ?
Apa saja anatomi panggul ?
Apa yang di maksud masa konsepsi siklus haid ?
Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan janin ?

C. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Tujuan kami membuat makalah ini agar mahasiswa mengetahui dan lebih memahami anatomi
genetalia eksternal, internal, anatomi panggul, siklus haid, dan pertumbuhan dan perkembangan
janin. Karena kita juga harus memenuhi mata kuliah Asuhan kebidan 1 yang berkaitan dengan
2.
1)
2)
3)
4)
5)

kehamilan.
Tujuan khusus :
Mengetahui dan memahami anatomi genetalia eksternal.
Mengetahui dan memahami anatomi genetalia internal.
Mengetahui dan memahami anatomi panggul.
Mengetahui dan memahami konsepsi siklus haid.
Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan janin.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANATOMI ALAT REPRODUKSI


1. Organ genetalia eksternal

1) Vulva (pukas) atau pudenda meliputi seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat mulai dari
pubis sampai perenium, yaitu mons veneris, labia mayora, dan labia minora, klitoris, selaput dara
2)

(hymen), vestibulum, muara uretra, berbagai kelenjar dan struktur vascular.


Mons Veneris atau mons pubis adalah bagian yang menonjol diatas simfisis dan pada
perempuan setelah pubertas ditutup oleh rambut kemaluan. Pada perempuan umumnya batas atas
rambut melintang sampai pinggir atas simfisis, sedangkan kebawah sampai ke sekitar anus dan

paha.
3) Labia Mayora ( bibir-bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil kebawah,
terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Kebawah dank e
belakang kedua labia mayora bertemu dan membentuk kommisura posterior. Labia mayora
analog dengan skrotum pada pria. ligamentum rotundum berakhir dibatas atas labia mayora.
Setelah perempuan melahirkan beberapa kali, labia mayora menjadi kurang menonjol dan pada
usia lanjut mulai mengeriput. Di bawah kulit terdapat masa lemak dan mendapat pasokan pleksus
vena yang pada cidera dapat pecah dan menimbulkan hematoma.
4) Labia Minora (bibir-bibir kecil atau nymphae) adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah
dalam bibir besar, kedepan keduaa bibir kecil bertemu yang diatas klitoris membentuk preputium
klitoridis dan yang dibawah klitoris membentuk frenulum klitoridis. Kebelakang kedua bibir
kecil juga bersatu dan membentuk fossa navikulare. Fossa nafikulare ini pada perempuan yang
belum pernah bersalin tampak tertutup, cekung seperti perahu, pada perempuan yang pernah
melahirkan kelihatan tebal dan tidak rata. Kulit yang meliputi bibir keccil mengandung banyak
glandula sebacea (kelenjar-kelenjar lemak) dan juga ujung-ujung saraf yang menyebabkan bibir
kecil sangat sensitif. Jaringan ikatnya mengandung banyak pembuluh darah dan beberapa otot
polos yang menyebabkan bibir kecil ini dapat mengembang.
5) Klitoris kira-kira sebesar kacang hijau, tertutup oleh preputium klitoridis dan terdiri atas glans
klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis. Glans
klitoridis terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf, sehingga
sangat sensitive.
6) Festibulum berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke belakang dan dibatasi oleh
di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan dibelakang oleh perineum
(fourchette). Embriologik sesuai dengan sinus urogenitalis. Kurang kebih 1-1,5 cm dibawah
klitoris ditemukan orivisium uretra eksternum ( lubang kemih) berbentuk membujur 4-5 mm dan
tidak jarang sukar ditemukan oleh karena tertutup oleh lipatan-lipatan selaput vagina. Tidak jauh
dari lubang kemih, di kiri dan di kanan, bawahnya, dapat dilihat dua ostia skene. Saluran skene

(duktus parauretral) analog dengan kelenjar prostat pada lakilaki. Di kiri dan kanan bawah di
dekat fossa navikulare, terdapat kelenjar bartholin. Kelenjar ini berukuran diameter lebih kurang
1cm, terletak di bawah otot konstriktor kunni dan mempunyai saluran kecil panjang 1,5-2 cm
yang bermuara di vestibulum, tidak jauh dari fossa navikulare. Pada coitus, kelenjar bartholin
mengeluarkan getah.
7) Bulbus Vestibuli sinistra et dekstra merupakan pengumpulan vena tertelak di bawah selaput
lender vestibulum, dekat ramus ossis pubis. Panjangnya 3-4 cm, lebarnya 1-2 cm dan tebalnya
0,5-1 cm. Bulbus vestibule mengandung banyak pembuluh darah, sebagian tertutup oleh
muskulus iskio cavernosus dan muskulus konstriktor vagina. Embriologik sesuai dengan korpus
kavenosum penis. Pada waktu persalinan biasanya kedua bulbus tertarik ke arah atas, kebawah
arkus pubis, akan tetapi bagian bawahnya yang melingkari vagina sering mengalami cidera dan
sekali-sekali timbul hematoma vulva atau perdarahan.
8) Introitus Vagina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Pada seorang virgin selalu
dilindungi oleh labia minora yang baru dapat dilihat jika bibir kecil ini dibuka. Introitus vagina
ditutupi oleh selaput dara (hymen). Hymen mempunyai bentuk yang berbeda-beda yaitu
seminular (bulan sabit) sampai yang berlubang-lubang atau yang bersekat (septum).
Konsistensinya pun berbeda-beda dari yang kaku sampai yang lunak sekali. Hiatus
himenalis( lubang selaput dara) berukuran seujung jari sampai dua jari. Umumnya hymen robek
pada coitus dan robekannya terjadi pada tempat jam 5 atau jam 7 dan robekan mencapai selaput
dara itu. Pada beberapa kasus, hymen tidak mengalami laserasi walaupun senggama berulang
telah dilakukan, namun sesudah persalinan hymen robek di beberapa tempat dan yang dapat
dilihat adalah sisa-sisanya ( karunkula hikmenalis).
9) Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4cm, jaringan yang mendukung
perineum ialah diagfrahma pelvis dan diagfrahma uro genitalis. Diagfrahma pelvis terdiri dari
otot levator ani dan otot koksigis posterior sarta vasia yang menutupi kedua otot ini. Diagfrahma
uro genelatis terlatek eksternal dari diagfrahma pelvis, yaitu di daerah segitiga antara tuber
isiadika dan simpisis pubis. Diagfrahma urogenitalis meliputi muskulus transversus perinei
profunda, otot konstriktor frofunda, otot konstriktor uretra, dan fasia internal maupun eksternal
yang menutupinya. Persyarafan perineum terutrama oleh nervous pudendus dan cabangcabangnya. Oleh sebab itu, dalam menjahit robekan perineum dilakukan anastesis blok
pundendus. Otot nevator ani kiri dan kanan bertemu di tengah-tengan di antara anus dan vagina

yang diperkuat oleh tendon sentral perineum. Di tempat ini bertemu otot-otot bulbokavernosus,
muskulus transverus, perenie supervisialis, sfingter ani eksternal. Struktur ini membentuk
perineal body yang memberikan dukungan bagi perineum. Dalam persalinan sering mengalami
laserasi, kecuali dilakukan episiotomy kuat.
2. Organ genetalia internal
1) Vagina (liang kemaluan atau senggama)
Setelah melewati introitus vagina, terdapat liang kemaluan (vagina) yang merupakan suatu
penghubung antara introitus vagina dan uterus. Arahnya sejajar dengan arah dari pinggir atas
simpisis kepromontorium. Arah ini penting diketahui pada waktu memasukan jari kedalam
vagina saat melakukan kpemeriksaan ginekologik. Dinding depan dan belakang vagina
berdekatan satu sama lain, masing-masing panjangnya berkisar antara 6-8 cm dan 7-10
cm.bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut trugae. Ditengah-tengahnya ada
bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Lipatan-lipatan ini memungkinkan vagina
dalam persalinan melebar sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir.
2) Uterus
Didingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar diatas 5,25
cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksio (serviks kedepan dan membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpus uteri
kedepan dan membentuk sudut dengan serviks uteri
Uteri terdiri atas fundus uteri, korpus uteril, dan serviks uteri. Fundus uteri adalah bagian uterus
proksimal, disitu kedua tupa falloppii masuk ke uterus. Didalam kelinik penting untuk diketahui
sampai dimana pundus uteri berada, oleh Karena itu tuanya kehamilan dapat diperkirakan
dengan perabaan pada pundus uteri. Korpus uteri adalah bagian iuterus terbesar. Pada kehamilan
bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat
dikorpus uteri disebut kavum uteri (rongga rahim). Serviks uteri terdiri atas pras vaginalis
servisis uteri yang dinamakan porsio, pras supra vaginalis servisis uteri yaitu bagian serviks yang
berada diatas vagina.
Saluran yang terdapat dalam serviks disebut kanalis serviksalis. Saluran ini dilapisi oleh kelenjarkelenjar serviks berbentuk sel-sel torak bersilia dan perfungsi sebagai reseptakulum seminis.
Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut
ostium uteri externum. Endometrium melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti p-enting
dalam siklus haid perempuan dalam masa reproduksi.
Uterus sebenarnya terapung-apung dalam rongga pelpis tetapi terpiksasi dengan baik oleh
jaringan ikat dan liga mental yang menyokongnya. Ligamental yang memfiksasi uterus :

a. Ligamentum kardinal (mackenroct) kiri dan kanan, yakni liga mentum yang terpenting yang
mencegah uterus tidak turun.
b. Ligamentum sakro uterine kiri dan kanan, yakni ligamentumi yang menahan uterus supaya tidak
dapat bergerak
c. Ligamentum retundum kiri dan kanan, yakni liga mentum yang menahan uterus dalam
antepleksi
d. Ligamentum latum kiri dan kanan, yakni yang meliputi tuba. Berjalan dari uterus kearah laterar.
e. Ligamentum infundibulo-pelvikum kiri dan kanan, yakni ligamentum yang menahan tugas
palloppii.
Ligamentum tersebut diatas ditemukan pada sudut kiri dan kanan pada pundus uteri ligamentum
ovarii proprium kiri dan kanan yang menahan ovarium ligamentum ovarii proprium ini
embriologis berasal dari gubernaculum. Jadi, sebenarnya berasal seperti liga mentum protundum
yang juga embriologis berasal dari gurbenakulum.
3) Tuba falloppii
Terdiri atas pars interstisialis, yaitu bagian yang terdapat di dinding uterus, pars ismika,
merupakan bagian media tuba yang sempit seluruhnya, pars ampullaris, yaitu bagian yang
berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi, dan infundibulum, yaitu bagian
ujung tuba yang terbuka kearah abdoemen dan mempunyai fimbria . fimbria penting artinya bagi
tuba untuk menangkap telur dan selanjutnya menyalurkan telur kedalam tuba. Bentuk
infundibulum seperti anemone (sejenis binatang laut).
Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale yang merupakan bagian dari ligamentum
latum. Otot dinding tuba terdiri dari (dari luar ke dalam) otot longitudinal dan otot sirkular. Lebih
kedalam lagi didapat selaput yang berlipat-lipat dengan sel yang bersekresi dan bersilia yang
khas berfungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi ke arak kavum uteri dengan arus
yang ditimbulkan oleh getaran rambut getar tersebut.
4) Ovarium (indung telur)
Perempuan pada umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Mesofarium menggantung
ovarium dibagian belakang ligamentum latum kiri dan kanan. Ovarium berukuran kurang lebih
sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.
pinggir atas atau hilusnya berhubungan dengan mesofarium tempat ditemukannya pembuluh
darah dan serabut-serabut saraf belakang, sedangkan permukaan depannya ke bawah dan ke
depan. Ujung yang dekat dengan tuba terkletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat dengan
uterus dan tidak dalam diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum. Ujung ovarium
yang lebih rendah berhubungan dengan uterus melalui 3 ligamentum ovarii proprium tempat

ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan jaringan otot ligamentum rotundum.
Embriologik ke 2 ligamentum berasal dari gubernaculum.
Struktur ovarium terdiri atas kortek, bagian luar yang diliputi oleh epitelium germinavitum
berbentuk kubik dan didalamnya terdiri atas stroma serta polikel-polikel primordial, dan
medulla, bagian disebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh
darah, serabut-serabut saraf, dan sedikit otot polos.
Tiap bulan satu folikel akan keluar kadang kadang dua folikel yang dalam perkembangannya
akan menjadi polikel de Graaf.
Folikel de Graaf yang mataang terdiri atas ovum, yaitu suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm
yang mempunyai nucleus dengan anyaman promatin yang jelas sekali dan atu nucleolus pula;
stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa terdapat suatu rongga terisi likuor
follikuli; teka interna, lapisan yang melingkari seratum granulosum dengan sel-sel libih kecil dari
pada sel granulosa; teka esterna di luar teka internal yang terbentuk oleh stroma ovarium yang
terdesak.
Setelah ovulasi, sel-sel stratum ganulosum di ovarium mulai berpropilasi dan masuk keruangan
bekas tempat ovum dan likuor follikuli. Biasanya timbul pendarahan sedikit yang menyebabkan
bekas polikel berwarna merah dan diberi nama korpus rubrun. Didalam sel-sel nya timbul
pikmen kuning dan korpus rubrun menjadi korpus luteum. Jika tidak ada pembuahan ovum, selsel yang besar serta mengandung glutein mengecil dan menjadi atrofik, sedangkan jaringan
ikatnya bertambah, korvus gluteum lambat menjadi korvus albikans. Jika pembuahan terjadi
korvus gluteum tetap ada malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm
pada kehamilan 4 bulan.
B. HORMON YANG MENGATUR SIKLUS HAID
Pematangan folikel dan ovulasi dikontrol oleh hipotalamus/pituitary/ ovarian axis. Hipotalamus
mengontrol siklus tetapi dipengaruhi oleh center yang ada di otak misalnya kecemasan dan stres.
Hipotalamus memacu kelenjar hipofisis dengan menyekresi gonadoptropin-realising hormon
(GnRH) yang disekresi secara pulsaltir oleh hipotalamus, melalui pembuluh darah kecil di sistem
fortal kelenjar hipofisis ke hipofisis interior, gonadoptropin hipofisis mengacu sintesis dan
pelepasan FSH dan LH. FSH yang mengacu pematangan folikel selama fase folikular dari siklus.
FSH dan LH juga mengacu sekresi hormon steroit, dan estrogen oleh sel grangulosa dari folikel
pertama.
Produksi progesteron oleh korpus luteum dipengaruhi LH. FSH dan LH dan dua hormon
likoprotein yaitu TSH dan hCG dibentuk oleh dua sub unit protein, rantai alfa dan beta.

1. Siklus Ovarium
Siklus haid terjadi sebagai akibat pertumbuhan dan pengelupasan lapisan endrometrium. Pada
akhir fase haid endrometrium menebal lagi atau fase liferasi. Setelah ovulasi pertumbuhan
endrometrium berhenti, glandula menjadi lebih aktif atau fase sekresi. Perubahan endrometrium
dikontrol oleh siklus ovarium, rata-rata siklus 28 hari terdiri atas :
1) Fase Folikular
Hari 1-8 :
Siklus awal, kadar FSH da LH relatif tinggi dan memacu perkembangan 10-20 folikel dengan
satu folikel dominan. Relatif tingginya FSH dan LH menunjukan turunnya estrogen dan
progesteron pada akhir siklus . apabila kadar estrogen meningkat terjadi perkembangan folikel.
Hari 9-14 :
Terjadi pematangan folikel ditandai dengan perubahan hormon yang mengakibatkan adanya
kenaikan progresif dalam produksi estrogen (terutama estradiol) oleh sel granulosa dari folikel
yang berkembang.
2) Ovulasi
Hari ke 14 :
Ovulasi adalah pembesaran folikel secara cepat yang diikuti dengan protruksi dari permukaan
korteks ovarium dan pecahnya folikel dengan ekstruksinya oosit yang ditempelkan oleh kumulus
ooforus. Hormon estrogen meningkat sekresi LH (melalui hipotalamus) mengakibatkan
meningkatnya produksi androgen dan estrogen. Sebelum ovulasi terjadi penurunan kadar
estradiol yang cepat dan meningkatkan produksi progesteron.
3) Fase Luteal
Hari ke 15-28
Sisa folikel bertahan dalam ovarium dipenitrasi oleh kapiler dan fibroblas teka. Sel granulosa
mengalami luteinisasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum merupakan sumber utama hormon
steroid, estrogen dan progesteron disekresi oleh ovarium pada fase pasca ovulasi. Korpus luteum
meningkatkan produksi progesteron dan estradiol. Kedua hormon tersebut diproduksi dari
prekursor yang sama.
4) Siklus Uterus
a.
Endometrium
Endrometrium atas dua lapis, yaitu lapisan superfisial yang akan mengelupas saat haid dan
lapisan basal yang tidak ikut dalam proses haid tetapi ikut dalam proses regenerasi lapisan
superfisial untuk siklus berikutnya. Bantas antara dua lapis tersebut ditandai dengan perubahan
dalam karakteristik ateriola yang memasok enometrium. Basal endometrium kuat, tapi karena
pengaruh hormon menjadi berkeluk dan memberikan kesempatan spiralis berkembang.
b. Fase proliferasi

Selama fase folikular di ovarium, endometrium dibawah pengaruh estrogen. Pada akhir haid
proses regenerasi berjalan dengan cepat.saat ini disebut fase proliferasi, kelenjar tubular yang
tersusun rapi sejajar dengan sedikit sekresi.
c. Fase Sekretoris
Setelah ovulasi produksi progresteron menginduksi perubahan sekresi endometrium. Tampak
sekretori dari vakuole dalam epitel kelenjar dibawah nukleus, sekresi maternal kedalam lumen
kelenjar dan menjadi berkelok-kelok.
5) Fase Haid
Normal fase luteal berlangsung selama 14 hari. Pada akhir fase ini terjadi regresi korpus luteum
yang ada hubungannya dengan penurunan produksi estrogen dan progresteron ovarium.
Penurunan ini diikuti oleh kontraksi spasmodik yang intens dari bagian arteri spiralis, kemudian
endometrium menjadi iskemik dan nekrosis. Terjadi pengelupasan lapisan superfisial
endometrium dan terjadilah pendarahan.
C. KONSEPSI (ovum dan sperma, fertilisasi, dan implementasi)
1. Ovum
Pertumbuhan oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, jumlah oogonium
dalam kandungan selalu bertambah sampai usia kandungan 6 bulan, jumlah oogonium saat
dilahirkan: 750000, 6-15th : 439000, 16-25th: 34000, menopouse: menghilang, pengurangan ini
terjadi akibat pertumbuhan dan degenerasi folike-folikel, sel telur dapat dibuahi hanya dalam
waktu 24jam setelah ovulasi, sebelum janin dilahirkan sebagian besar oogonium mengalami
perubahan-perubahan pada nukleusnya terjadi pula migrasi dari oogonium ke kortex ovari
sehingga waktu dilahirkan korteks ovari terisi primordial ovarium filliklecs, pertumbuhan
terhenti(sel yang terhenti pada profase meosis: osit primer), adanya rangsangan FSH meilsis
menimbulkan pembelahan ke arah pematangan. Benda kutub pertama disisihkan dengan hanya
sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua berada dalam sitoplasma yang cukup banyak( tanda
proses pembelahan ini terjadi sebelum ovulasi: pematangan pertama ovum, sedangkan
pematangan kedua ovum terjadi pada waktu spermatozom membuahi ovum)
2. Sperma
Dalam air mani terdapat spermatozoa sebanyak 100-120 juta tiap cc, sperma terdiri dari 3
bagian: kaput(kepala), leher dan ekor, sperma dapat hidup dalam tubuh wanita kurang lebih 13hari, setelah janin dilahirkan jumlah spermatogonium tidak berubah sampai pubertas, saat
pubertas spermatogonium dibawah pengaruh sel-sel interstitial ledik kemudian mengadakan
pembelahan atau mitosis. Tiap spermatogonium membelah 2 spermatosit primer, spermatosit

primer membelah 2 spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah 2 spermatit dari


spermatit tumbuh menjadi spermatozen atau sel sperma.
3. Fertilisasi
Adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengansel telur ditub faloppi. Pada saat
kopulasi antara pria dan wanita atau senggama/coitus, dengan ejakulasi sperma dari saluran
reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani yang berisi sel sperma ke
dalam reproduksi wanita. Untuk menentukan masa subur dipakai 3 paktokan yaitu: ovulasi
terjadi 14 2hari sebelum haid yang akan datang, sperma dapat hidup dan membuahi dalam
48jam setelah ejakulasi, ovum dapat hidup setelah 24jam ovulasi.

1) Proses fertilisasi
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina kedalam rahim, masuk ke dalam tuba. Gerakan ini
mungkin dipengaruhi oleh peranan kontaksi miometrium dan dinding tuba yang terjadi saat
senggama. Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh primbrae dengan umbai pada
ujung proksimalnya dan dibawa pada tuba falopi. Ovum yang dikelilingi oleh perifetilina,
diselubungin oleh bahan opak setebal 5-10m yang disebut zona perisida. Sekali ovum sudah
dikeluarkan, folikel akan mengempis dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum.
Sekarang ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya.
2) Pada saat sperma mencapai oosit terjadi:
Reaksi zona atau reaksi kortikal pada selaput zona pelusida ; oosit menyelesaikan pembelahan
miosis kedua menghasilkan oosit definitif yang kemudian menjadi kronukeus wanita; inti sperma
membesar membentuk pronekleus pria; ekor sel sperma terlepas dan bergenerasi pronokleus pria
dan wanita. Masing-masing aploit, bersatu dan membentuk ziamot yang memiliki jumlah dna
genap/diploit. Hasil utama pembelahan:
a. Pengenapan kembali jumpah kromoson dari penggabungan 2 paruh aploit dari ayah dan ibu
menjadi suatu bakal baru dengan jumlah kromoson diploid
b. Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari kromoson x atau y yang
dikandung sperma yang membuahi ovum tersebut
c. Permulaan pembelahan dan stadium-stadium pembentukan dan perkembangan embrio(embrio
genesis)
d. Pembelahan. Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel-sel yang
dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran induknya yang disebut
gastomer. Sesudah 3-4 kali pembelahan: zigot memasuki tingkat membelah sel, disebut stadium

morula(kira-kira pada hari ke 3-4 pasca fertilisasi) morula terdiri dari iner sel mas atau kumpulan
sel-sel disebelah dalam yang akan tumbuh menjadi jaringan-jaringan embrio sampai janin. Dan
outer sel mas(lapisan sel disebelah luar, yang akan tumbuh menjadi tropoblast sampai plasenta).
Kira-kira pada hari 5-6 dirongga sela-sela iner sel mas merembes cairan menembus zona
pelusida, membentuk ruang antar sel. Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi
sebagian besar masa ziigot membentuk rongga blastokista. Iner sel mas tetap berkumpul disalah
satu sisi, tetap berbatasan dengan lapisan sel luar. Pada stadium ini disebut embrioblas dan outer
selmas disebut tropoblas.
e. Implantasi
Impalantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium.
Pada akhir minggu pertama(hari ke 5-7) zyangot mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus
sedang ada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang
masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan
banyak muara kelenjar selaput lendir yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium
blastokista dengan dinding rahim pada keaadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi
seluler, sehingga sel-sel tropoblas zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi dalam
lapisan epitel endometrium uterus(terjadi implantasi). Setelah impalntasi, sel-sel tropoblas yang
tertanam didalam endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersama dengan sistem
pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi sebagai sumber
nutrisi dan oksigenerasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
Setelah terjadi pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel spermatozoa, kemudian diikuti
oleh beberapa proses, pembelahan, dan selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau
implantasi maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan antara
lain:
1. Pertumbuhan dan perkembangan embrio
Embriogenesis(pertumbuhan mudigah):

pertumbuhan

embrio

bermula

dari

lempeng

embrional(embrional plate) kemudian berdiferensiasi menjadi 3 unsur lapisan: ektodermal,


mesodermal, intodermal; ruang amnion akan tumbuh pesat mendesak eksocoeloma, sehingga
dinding ruang amnion mendekati korior; mesoblas diruang amnion dan mudigah menjadi padat
disebut body stalk yang merupakan jembatan antara embrio dan dinding trofoblas, yang kelak
akan menjadi tali pusat:

Pada tali pusat terdapat: jeli whayrton: jaringan lembek untuk melindungi pembuluh darah; 2
arteri umbulikais, 1 vena umbilikalis.
Kedua arteri ini menghubungkan sister kardiovaskuler janin dengan plasenta sister
kardiovaskuler akan terbentuk pada kehamilan ke 10
a. Minggu ke 0 : sperma membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi 2,4,8 setelah
menjadi morula masuk untuk menempel 11 hari setelah konsepsi.
b. Minggu ke 4 : dari embrio, bagian tubuh pertama muncul adalah; tulang belakang otak dan saraf,
jantung, sirkulasi darah dan pencernaan terbentuk
c. Minggu ke 8 : perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah.
d. Minggu ke 12 : embrio berubah menjadi janin. Denyut jantung janin dapat dilihat dari USG.,
berbentuk manusia, gerakan pertama dimulai, jenis kelamin sudah mulai ditentukan, ginjal sudah
memproduksi urine.
e. Minggu ke 16 : sistem muskuloskeletal matang, sistem saraf terkontrol, pembuluh darah
berkembang cepat, djj terdengar lewat dopler, pankreas memproduksi insulin.
f. Minggu ke 20 : verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh, janin membuat jadwal untuk
tidur, menelan dan menendang.
g. Minggu ke 24 : kerangka berkembang cepat, perkembangan pernafasan dimulai.
h. Minggu ke 28 : janin bernafas, menelan dan mengatur suhu tubuh, surfactant mulai terbentuk di
paru-paru, mata mulai terbuka dan tutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir
i. Minggu ke 32 : lemak cepat berkembang dibawah kulit, mulai simpan zat besi, kalsium dan
fosfor.
j. Minggu ke 38 : seluruh uterus digunakan baik sehingga tidak bisa bergerak banyak, antibodi ibu
ditransfer ke bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6bulan pertama sampai kekebalan bekerja
baik bekerja sendiri.
E. ANATOMI PANGGUL
Panggul (pelvic) terdiri dari atas : bagian keras yang dibentuk oleh tulang dan bagian yang lunak
yang dibentuk oleh otot-otot dan ligamenta.
Panggul bagian keras atau tulang-tulang panggul merupakan suatu corong. Bagian atas yang
lebar disebut panggul besar (pelvis major), yang mendukung isi perut. Bagian bawah atau
panggul kecil (pelvis minor) menjadi wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir.
1. Tulang panggul
Tulang panggul terdiri atas 4 buah tulang :
1) Dua tulang pangkal paha (ossa coxae).
2) Satu tulang kelangkah (os sacrum).
3) Tulang tungging (os coccygis).

2. Tulang pangkal paha


Tulang pangkal paha terdiri atas tiga buah tulang yang berhubungan satu sama lain pada
acetabulum ialah cawan untuk kepala tulang paha (caput femoris). Ketiga tulang itu ialah, tulang
usus (os ilium), tulang duduk (os ischium), tulang kemaluan (os pubis).
3. Tulang usus
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.
Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut krista iliaka. Ujung depan
maupun belakang dari krista iliaka menonjol dan disebut spina iliaka anterior superior dan spina
iliaka posterior superior sedikit dibawah spina iliaka anterior superior terdapat tenjolan tulang
lagi ialah spina iliaka anterior inferior, sedangkan sebelah bawah spina iliaka posterior superior
terdapat spina iliaka posterior inferior. Dibawah spina iliaka posterior inferior terdapat tekik yang
disebut incisura ischiadika major. Pada os ilium terdapat linea innominata (linea terminalis) yang
menjadi batas antara panggul besar dan panggul kecil.
4. Tulang duduk
Terdapay sebelah bawah dari tulang usus. Pinggir belakang berduri ialah spina ishiadica dibawah
spina ishiadica terdapat incisura ishiadica. Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, mendukung
berat badan manusia yang disebut tuber ishiadicum.
5. Tulang kemaluan
Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk, tulang ini membatasi
sebuah lubang dalam tulang panggul yang dinamakan foramen obturatorium. Tangkai tulang
kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior ossis pubis. Sedangkan
yang berhubungan dengan tulang duduk ramus inferior ossis pubis.

1) Tulang kelangkang
Tulang kelangkang berbentuk segitiga, melebar diatas dan meruncing kebawah. Tulang
kelangkang terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha. Tulang ini terdiri dari lima ruas
tulang yang senyawa, permukaan depannya cekung dari atas kebawah maupun dari samping ke
samping. Kiri dan kanan dari garis tengah nampak lima buah lubang yang disebut foramina
sakralia anteriora, lubang ini dilalui urat-urat saraf yang akan membentuk plexus sakralis dan
pembuluh darah kecil. Plexus sakralis ini melayani tungkai. Digaris tengahnya terdapat deretan
cuat-cuat duri ialah kristal sakralis. Keatas tulang kelangkang berhubungan dengan ruas kelima
tulang pinggang. Bagian atas dari sacrum yang mengadakan perhubungan ini menonjol kedepan

dan disebut promontorium. Kesamping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang
pangkal paha dan perantaraan artikulatio sacro iliaka dan kebawah dengan tulang tungging.
2) Tulang tungging
Berbentuk segitiga dan terdiri atas tiga sampai lima ruas yang bersatu. Pada persalinan ujung
tulang tungging dapat ditolak sedikit kebelakang, hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah
besar.
F. BENTUK-BENTUK PANGGUL WANITA
1. Panggul gynecoid
Merupakan bentuk yang khas bagi wanita ukuran diameter transfersa kira-kira sama panjangnya
dengan ukuran diameter antero posterior hingga bentuk atas panggul mendekati lingkaran
2. Panggul android
Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga, sacrum letaknya didepan, hingga ukuran
diameter sntreposterior sempit pada pintu atas panggul dan pintu bawah panggul.
3. Panggul antropoid
Ukuran antero posterior dari pintu atas panggul lebih besar dari ukuran diameter transfersa
hingga bentuk pintu atas panggul lonjong kedepan.
G. UKURAN PANGGUL DALAM KEBIDANAN
1. Ukuran panggul dalam
1) Pintu atas panggul : conjugatavera ( cd-1,5) yaitu jarak dari tepi atas syemphisis promontorium
dengan ukuran normal 11cm, conjugata diagonalis jarak dari tepi bawah symphisis
promontorium
2) Pemeriksaan dalam untuk menentukan ukuran dan bentuk panggul dalam :
a. Apakah promontorium teraba
b. Apakah tidak ada tumor
c. Apakah linea inominata teraba setengah atau sepertiga bagian
d. Apakah tulang sacrum mempunyai inklinasi kedepan atau kebelakang
e. Apakah sudut arkus pubis cukup luas atau tidak
2. Ukuran panggul luar
Distania spinarum merupakan jarak antara spina iliaka anterios superior kiri dan kanan (23cm).
Distania kristarium memiliki jarak terjauh antara krista iliaka kanan dan kiri(26cm). Conjugata
ekterna adalah jarak pinggir atas simpisisi dan ujung processus spinosus tulang lumbal kelima
(18cm).

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah yang dapat kami susun kami dapat menyimpulkan bahwa proses kehamilan
berkaiatan dengan anatami dan fisisologi wanita. Anatomi fisisologi wanita terdiri dari genetalia
eksternal, genetalia internal, dan panggul (pelvis). Dari hal tersebut, kami dapat memahami dan
menjelaskan mengenai siklus haid, masa konsepsi, serta pertumbuhan dan perkembangan janin.
Sekian makalah yang dapt kami susun, semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu
pengetahuanserta wawasan bagi kita. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk membantu kami dalam penyempurnaan makalah ini. Mohon maaf bila ada kesalahan baik
dalam penulisan maupun penyampaian.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai