Anda di halaman 1dari 6

Penyampaian Berita Buruk

BREAKING BAD NEWS

Modul Komunikasi 2013


8 November 2013

SASARAN PEMBELAJARAN
Mengajarkan mahasiswa untuk menyampaikan berita buruk kepada pasien
dan keluarga pasien dengan menggunakan empati secara kompeten

Metode Pembelajaran

Materials
Handout penyampaian berita buruk
Scrubs episode your son cant walk

diskusi
role playing

Prosedur
Mahasiswa membaca teori mengenai penyampaian berita buruk
setelah membaca teori mengenai penyampaian berita buruk, mereka
diminta untuk menyelesaikan suatu kasus dimana berita buruk harus
disampaikan kepada pasien melalui role playing

Other Resources
University of Illinois at Chicago College of
Medicine: Breaking Bad News
Garg, A., Buckman, R., Kason, Y., 1997.
Teaching medical students how to break
bad news. Canada Medical Association
Journal 1997; 156: 1159-64

Evaluasi
LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
dalam hubungan dokter-pasien. Meskipun teknologi di bidang kesehatan
sudah sangat berkembang, komunikasi tetap menjadi penentu kepuasan
pasien dan menjadi bagian dari rencana perawatan pasien di masa yang
akan datang (Korsh, Gozzie et. al, 1968).
Penyampaian berita buruk merupakan hal tersulit yang harus dihadapi oleh
dokter maupun tim kesehatan lainnya. Penyampaian berita buruk dapat
mengubah cara pandang bahkan hubungan antar dokter-pasien dan
keluarganya selamanya.
Penelitian oleh Magiure, Rutter(1976) dan Simpson, Buckman et.al (1991)
menunjukkan bahwa keterampilan berkomunikasi dapat ditingkatkan, namun
demikian masih banyak ditemukan kekurangan dalam penyampaian berita
buruk.
Pasien dan keluarga pasien menunjukkan keingintahuan mengenai
diagnosis mereka, sedangkan pada saat yang sama para tekanan yang
dialami para dokter untuk berbagi informasi juga semakin meningkat. Meski
demikian, ketidakpuasan dalam proses tersebut merupakan hal yang umum
dan persepsi yang mendominasi adalah para dokter terkesan dingin dan

BREAKING BAD NEWS

tidak bersahabat.
Penyampaian berita buruk mengenai diagnosis ataupun prognosis yang fatal
merupakan tugas berat yang tidak dapat dihindari oleh mahasiswa
kedokteran maupun dokter. Penyampaian berita buruk dapat menjadi lebih
sulit karena baik mahasiswa kedokteran maupun dokter seringkali tidak
mengenal pasiennya dengan baik. Beberapa hal yang menjadi penyulit
adalah ketika pasien ataupun keluarga pasien memutarbalikkan pesan yang
mereka dengar karena tidak dijelaskan secara komprehensif. dalam hal ini
komunikasi yang efektif merupakan hal yang berperan penting.
Keterampilan berkomunikasi yang baik diperlukan dalam rangka untuk
memastikan bahwa berita buruk yang disampaikan lebih manusiawi dan
efektif.
Langkah-langkah Penyampaian Berita Buruk menurut Robert Buckman
(2000)
1.

Persiapan
Persiapan tempat untuk menyampaikan berita buruk hendaknya dapat menjaga
provasi pasien. Dokter harus menanyakan terlebih dahulu apakah pasien ingin
didampingi oleh orang lain (suami/ istri/ anak/ saudara, dll).

Contoh pertanyaan untuk mengawali sesi ini antara lain:


bagaimana kabar anda hari ini?
2.

Memulai diskusi
Dokter disarankan untuk mengarahkan pembicaraan ke inti pesan dengan
menanyakan apakah pasien sudah mengetahui kondisi yang sebenarnya
mengenai penyakitnya, sehingga respon dari pasien dapat mengukur
pemahaman, harapan dan keadaan emosional pasien. Respon yang diberikan
juga akan menunjukkan bagaimana pasien memahami situasinya saat ini melalui
makna yang umum maupun lebih mendetail

Contoh:
Dokter: Apakah ibu sudah diberitahu tentang penyakit ibu?
Pasien: sedikit dok, tapi saya kurang yakin..
3.

Melibatkan pasien
Dokter hendaknya menanyakan kepada pasien seberapa banyak mereka ingin
mengetahui tentang kondisinya.

Contoh:
Dokter: beberapa pasien meminta saya untuk menjelaskan
penyakit ini secara lengkap, tapi ada juga yang ingin tahu
gambaran keseluruhannya seperti apa. Bapak/ Ibu lebih memilih
yang mana?
4.

Mengungkapkan Informasi
Dalam mengungkapkan informasi yang berisi berita buruk, dokter hendaknya
berencana untuk mendiskusikan diagnosis, prognosis, perawatan serta
mekanisme untuk mendapatkan dukungan dan cara mengatasinya. Perencanaan
yang membutuhkan persiapan paling sedikit, dokter hendaknya dapat

BREAKING BAD NEWS

memberikan pengetahuan awal mengenai bagaimana dokter tersebut harus


mengungkapkan atau memberikan berita buruk kepada pasien tertentu. Hal
inimemerlukan lebih dari satu waktu diskusi. Dokter harus memiliki informasi yang
relevan terlebih dahulu, focus dan memiliki satu atau dia topic pada waktu yang
bersamaan. Dokter hendaknya mengatur kesempatan untuk Tanya jawab dalam
proses diskusi. Terminologi medis harus dihindari kecuali jika pasien dapat
memahaminya.

5.

Pengakuan terhadap Perasaan Pasien


Salah satu dari aspek terpenting dalam interaksi yang manusiawi adalah
pengakuan terhadap reaksi pasien. Jika tidak ada reaksi yang jelas dari
penyampaian berita buruk, dokter dapat meminta pasien untuk dapat
mengekspresikan perasaan mereka.
Secara umum, jika pasien mulai menangis, dokter harus menunggu sampai
tangisannya berhenti. Dokter dapat menawarkan agar prosesnya diperlambat
contoh: bapak/ibu silakan minum dulu, kita lanjutkan setelah bapak/ibu siap.
Emosi pasien tidak boleh diabaikan pada proses pembicaraan, namun tidak boleh
mengganggu proses pemberian informasi yang harus diketahui oleh pasien. Hal
ini berkaitan dengan kondisi psikologis pasien ketika menerima berita buruk.
Adakalanya pasien lupa terhadap hal-hal yang spesifik pada diagnosis maupun
prognosis penyakitnya. Dokter hendaknya siap untuk menawarkan kesempatan
untuk melakukan follow up untuk diskusi lebih lanjut dengan profesi lain yang
dapat membantu kondisi pasien (psikolog, perawat, support group, dll).

6.

Perencanaan dan Tindakan Selanjutnya


Pada suatu titik tertentu, dokter hendaknya mendiskusikan rencana pengobatan
yang spesifik dengan pasien. Contohnya dokter dapat mengatakan bahwa
beberapa tes diperlukan, kapan tes ini harus dilakukan dan dimana tes ini harus
dilakukan. Dokter juga harus menjanjikan waktu untuk kunjungan pasien
selanjutnya dan memastikan agar pasien dapat dengan mudah dan pantas dapat
menghubungi dokter.

Selain metode tersebut, terdapat juga metode SPIKES untuk penyampaian berita buruk
yang terdiri dari: Setting, Patients Perception, Invitation,Knowledge, Empathy, Strategy/
Summarize

Setting, meliputi:
1. privasi
2. kehadiran orang lain yang penting dalam kehidupan pasien
3. duduk
4. tampilan penuh perhatian dan tenang
5. Mendengarkan secara aktif: hening dan ada pengulangan
6. Ketersediaan ruang dan kehadiran pasien, alat bantu yang
dirasakan perlu

BREAKING BAD NEWS

Patients Perception
Cari tahu sejauh mana pasien/ keluarga pasien mengetahui tentang
kondisi pasien.
Menurut bapak/ ibu apa yang sedang terjadi?
Apa yang sudah bapak/ibu ketahui tentang hal ini?
Apakah anda khawatir bahwa hal ini dapat menjadi lebih serius?
Invitation
Melihat sejauh mana pasien/ keluarga pasien ingin tahu:
Apakah bapak/ ibu termasuk orang yang ingin mengetahui
penyakit ini secara keseluruhan?
Seberapa jauh informasi yang ingin anda dengar dari saya
mengenai diagnosis dan perawatannya?
Apakah anda menginginkan saya untuk memberikan apa yang
terjadi secara rinci atau anda hanya ingin tahu kenapa saya
memberikan perawatan seperti ini?
Knowledge
Membagi informasi
Peringatan keras:
o Mau tidak mau saya harus memberikan berita buruk
tentang penyakit anda
o Mohon maaf, saya harus memberitahukan kepada anda
bahwa
Jeda : tunggu, sampai pasien dapat menguasai diri dan bersiap
untuk menerima berita buruk
Gunakan kalimat yang singkat, mudah dan jelas
Hindari jargon ataupun bahasa ilmiah yang terlalu sulit untuk
dimengerti
Atur kecepatan bicara sehingga tidak terlalu cepat/ lambat dalam
memberikan informasi kepada pasien atau keluarganya
Empathy
1. Dengarkan dan identifikasi emosi dari pasien yang muncul
a. Bagaimana perasaan anda?
b. Apa yang akan anda lakukan setelah hal ini saya
sampaikan?
2. Identifikasi penyebab atau sumber emosi
3. Tunjukkan kepada pasien/ keluarga pasien bahwa anda mampu
mengidentifikasi emosi dan sumbernya
a. Mengetahui hasil tesnya jelas membuat anda sedih ya
b. Tentu saja, berita ini membuat sedih semua orang
c. Jelas saja, hal ini menyedihkan
4. Empathetic silence; membiarkan pasien bernafas dalam-dalam
dan memproses berita buruknya
5. Jawab segala pertanyaan dengan sabar
6. Sensitive dan penuh kasih saying
BREAKING BAD NEWS

7. Merespon pemikiran dan perasaan pasien/ keluarga pasien


8. Mengidentifikasi hal-hal yang bisa menjadikan salah persepsi
9. Validasi : menyetabilkan perasaan pasien/ keluarga pasien
a. Saya mengerti kenapa anda merasa seperti itu.
10. Tunjukkan kepada pasien bahwa menunjukkan emosi merupakan
hal yang normal agar mereka tidak malu atau terkucil
11. Pastikan pada pasien bahwa anda akan selalu bersama mereka
dalam proses ini
Strategy/ Summarize
Edukasi, kesimpulan dan tindakan lanjutan
Pastikan bahwa pasien memahami informasi sehingga anda dan
mereka memiliki pemahaman yang sama
Simpulkan informasi dalam proses diskusi dan berikan
kesempatan pada pasien/ keluarganya untuk bertanya atau
mengungkapkan perhatian terhadap penyakit yang dihadapi
Buat rencana dan jelaskan kepada pasien, kemudian tawarkan
kepada pasien mengenai kapan rencana perawatan tersebut
akan dilakukan sesuai dengan persetujuannya
Beberapa hal yang harus dipahami dalam penyampaian berita buruk

Tidak Boleh Dikatakan


Boleh Dikatakan
Saya sangat mengerti apa yang Pengalaman
sebelumnya
anda rasakan
dengan para pasien yang
tidak
didasarkan
pada
mengalami hal serupa,
pengalaman
membuat saya mengerti
personal/professional senhingga
bahwa saat ini anda sedang
sulit dipercaya
merasa sedih sekali
Saya dapat membayangkan
kesedihan anda saat ini
Suami/istri/ anak anda gagal Sayangnya, terapi insulin ini tidak
dalam proses terapi insulin
direspon dengan baik oleh tubuh
menunjukkan bahwa gara-gara suami/istri/ pasien anda
pasien terapi tersebut tidak
berjalan sebagai mana mestinya
Tidak ada lagi yang bisa kami Sepertinya pengobatan ini tidak
lakukan
berjalan dengan lancer. Meski
demikian, anda harus yakin
bahwa kami akan melakukan
segalanya sesuai kemampuan
kami untuk memastikan bahwa
(keluarga anda) tidak menderita
Tidak ada lagi yang bisa Setelah kita bicarakan, terapi
dilakukan. Anda harus berobat ke yang kita anjurkan ternyata tidak
tempat lain
berjalan dengan baik, sehingga
pengobatan ini harus dihentikan.
Namun demikian, kami akan

BREAKING BAD NEWS

merujuk anda untuk menjalani


pengobatan di palliative care
untuk meningkatkan kualitas
hidup kelarga anda..
Apakah anda ingin melakukan Ibu/Bapak,
saya
ingin
semuanya
dilakukan
untuk menyampaikan bahwa tindakan
suami/istri/orangtua/ anda??
ini tidak berkesan untuk
penyembuhan.

Tugas untuk Mahasiswa:


Kasus:
Seorang wanita berusia 57 tahun bekerja sebagai direktur sebuah perusahaan ekspor
buah-buahan di Semarang. Setelah sering merasa pegal, kelelahan dan memar diseluruh
badan, ia menemui dokter spesialis penyakit dalam yang sebelumnya merawatnya karena
keluhan gastroenteritis.
Dokter mendiagnosis ibu itu dengan penyakit sirosis kronis dan akan merekomendasikan
transplantasi liver.
Dokter spesialis penyakit dalam itu belum pernah menyarankan untuk melakukan
transplantasi liver di dalam negeri, dan kemungkinan untuk sembuhnya juga tipis sekali.
Dokter tidak dapat memprediksi bagaimana reaksi pasien dan keluarganya. Dokter
mengetahui bahwa pasien selalu didampingi oleh suaminya dan anak-anaknya setiap kali
periksa, dan saat ini mereka sedang menunggu diluar.

1. diskusikan kasus tersebut dengan metode penyampaian


berita buruk
2. buat langkah-langkah penyampaian berita buruk dengan
menggunakan metode penyampaian berita buruk yang
sudah anda baca sebelumnya

BREAKING BAD NEWS

Anda mungkin juga menyukai