SASARAN PEMBELAJARAN
Mengajarkan mahasiswa untuk menyampaikan berita buruk kepada pasien
dan keluarga pasien dengan menggunakan empati secara kompeten
Metode Pembelajaran
Materials
Handout penyampaian berita buruk
Scrubs episode your son cant walk
diskusi
role playing
Prosedur
Mahasiswa membaca teori mengenai penyampaian berita buruk
setelah membaca teori mengenai penyampaian berita buruk, mereka
diminta untuk menyelesaikan suatu kasus dimana berita buruk harus
disampaikan kepada pasien melalui role playing
Other Resources
University of Illinois at Chicago College of
Medicine: Breaking Bad News
Garg, A., Buckman, R., Kason, Y., 1997.
Teaching medical students how to break
bad news. Canada Medical Association
Journal 1997; 156: 1159-64
Evaluasi
LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
dalam hubungan dokter-pasien. Meskipun teknologi di bidang kesehatan
sudah sangat berkembang, komunikasi tetap menjadi penentu kepuasan
pasien dan menjadi bagian dari rencana perawatan pasien di masa yang
akan datang (Korsh, Gozzie et. al, 1968).
Penyampaian berita buruk merupakan hal tersulit yang harus dihadapi oleh
dokter maupun tim kesehatan lainnya. Penyampaian berita buruk dapat
mengubah cara pandang bahkan hubungan antar dokter-pasien dan
keluarganya selamanya.
Penelitian oleh Magiure, Rutter(1976) dan Simpson, Buckman et.al (1991)
menunjukkan bahwa keterampilan berkomunikasi dapat ditingkatkan, namun
demikian masih banyak ditemukan kekurangan dalam penyampaian berita
buruk.
Pasien dan keluarga pasien menunjukkan keingintahuan mengenai
diagnosis mereka, sedangkan pada saat yang sama para tekanan yang
dialami para dokter untuk berbagi informasi juga semakin meningkat. Meski
demikian, ketidakpuasan dalam proses tersebut merupakan hal yang umum
dan persepsi yang mendominasi adalah para dokter terkesan dingin dan
tidak bersahabat.
Penyampaian berita buruk mengenai diagnosis ataupun prognosis yang fatal
merupakan tugas berat yang tidak dapat dihindari oleh mahasiswa
kedokteran maupun dokter. Penyampaian berita buruk dapat menjadi lebih
sulit karena baik mahasiswa kedokteran maupun dokter seringkali tidak
mengenal pasiennya dengan baik. Beberapa hal yang menjadi penyulit
adalah ketika pasien ataupun keluarga pasien memutarbalikkan pesan yang
mereka dengar karena tidak dijelaskan secara komprehensif. dalam hal ini
komunikasi yang efektif merupakan hal yang berperan penting.
Keterampilan berkomunikasi yang baik diperlukan dalam rangka untuk
memastikan bahwa berita buruk yang disampaikan lebih manusiawi dan
efektif.
Langkah-langkah Penyampaian Berita Buruk menurut Robert Buckman
(2000)
1.
Persiapan
Persiapan tempat untuk menyampaikan berita buruk hendaknya dapat menjaga
provasi pasien. Dokter harus menanyakan terlebih dahulu apakah pasien ingin
didampingi oleh orang lain (suami/ istri/ anak/ saudara, dll).
Memulai diskusi
Dokter disarankan untuk mengarahkan pembicaraan ke inti pesan dengan
menanyakan apakah pasien sudah mengetahui kondisi yang sebenarnya
mengenai penyakitnya, sehingga respon dari pasien dapat mengukur
pemahaman, harapan dan keadaan emosional pasien. Respon yang diberikan
juga akan menunjukkan bagaimana pasien memahami situasinya saat ini melalui
makna yang umum maupun lebih mendetail
Contoh:
Dokter: Apakah ibu sudah diberitahu tentang penyakit ibu?
Pasien: sedikit dok, tapi saya kurang yakin..
3.
Melibatkan pasien
Dokter hendaknya menanyakan kepada pasien seberapa banyak mereka ingin
mengetahui tentang kondisinya.
Contoh:
Dokter: beberapa pasien meminta saya untuk menjelaskan
penyakit ini secara lengkap, tapi ada juga yang ingin tahu
gambaran keseluruhannya seperti apa. Bapak/ Ibu lebih memilih
yang mana?
4.
Mengungkapkan Informasi
Dalam mengungkapkan informasi yang berisi berita buruk, dokter hendaknya
berencana untuk mendiskusikan diagnosis, prognosis, perawatan serta
mekanisme untuk mendapatkan dukungan dan cara mengatasinya. Perencanaan
yang membutuhkan persiapan paling sedikit, dokter hendaknya dapat
5.
6.
Selain metode tersebut, terdapat juga metode SPIKES untuk penyampaian berita buruk
yang terdiri dari: Setting, Patients Perception, Invitation,Knowledge, Empathy, Strategy/
Summarize
Setting, meliputi:
1. privasi
2. kehadiran orang lain yang penting dalam kehidupan pasien
3. duduk
4. tampilan penuh perhatian dan tenang
5. Mendengarkan secara aktif: hening dan ada pengulangan
6. Ketersediaan ruang dan kehadiran pasien, alat bantu yang
dirasakan perlu
Patients Perception
Cari tahu sejauh mana pasien/ keluarga pasien mengetahui tentang
kondisi pasien.
Menurut bapak/ ibu apa yang sedang terjadi?
Apa yang sudah bapak/ibu ketahui tentang hal ini?
Apakah anda khawatir bahwa hal ini dapat menjadi lebih serius?
Invitation
Melihat sejauh mana pasien/ keluarga pasien ingin tahu:
Apakah bapak/ ibu termasuk orang yang ingin mengetahui
penyakit ini secara keseluruhan?
Seberapa jauh informasi yang ingin anda dengar dari saya
mengenai diagnosis dan perawatannya?
Apakah anda menginginkan saya untuk memberikan apa yang
terjadi secara rinci atau anda hanya ingin tahu kenapa saya
memberikan perawatan seperti ini?
Knowledge
Membagi informasi
Peringatan keras:
o Mau tidak mau saya harus memberikan berita buruk
tentang penyakit anda
o Mohon maaf, saya harus memberitahukan kepada anda
bahwa
Jeda : tunggu, sampai pasien dapat menguasai diri dan bersiap
untuk menerima berita buruk
Gunakan kalimat yang singkat, mudah dan jelas
Hindari jargon ataupun bahasa ilmiah yang terlalu sulit untuk
dimengerti
Atur kecepatan bicara sehingga tidak terlalu cepat/ lambat dalam
memberikan informasi kepada pasien atau keluarganya
Empathy
1. Dengarkan dan identifikasi emosi dari pasien yang muncul
a. Bagaimana perasaan anda?
b. Apa yang akan anda lakukan setelah hal ini saya
sampaikan?
2. Identifikasi penyebab atau sumber emosi
3. Tunjukkan kepada pasien/ keluarga pasien bahwa anda mampu
mengidentifikasi emosi dan sumbernya
a. Mengetahui hasil tesnya jelas membuat anda sedih ya
b. Tentu saja, berita ini membuat sedih semua orang
c. Jelas saja, hal ini menyedihkan
4. Empathetic silence; membiarkan pasien bernafas dalam-dalam
dan memproses berita buruknya
5. Jawab segala pertanyaan dengan sabar
6. Sensitive dan penuh kasih saying
BREAKING BAD NEWS