Anda di halaman 1dari 6

PERAN BIDAN DALAM PEMERIKSAAN TRIPLE ELIMINATION DI LAYANAN

KESEHATAN PRIMER
Evicenna Naftuchah Riani1, Dewi Ambarwati2
Universitas Muhammadiyah Purwokerto1,2
evicenna@gmail.com, dwambarwt@gmail.com

ABSTRAK
Pemeriksaan Triple Elimination berperan penting dalam mengatasi
penularan HIV (Virus Imunodefisiensi Manusia), sifilis dan hepatitis B pada ibu
hamil kepada bayinya. Ibu hamil merupakan salah satu dari populasi yang
berisiko tertular penyakit HIV/AIDS, Hepatitis, Sifilis yang dapat mengancam
kelangsungan hidup, sehingga meningkatkan angka kesakitan dan kematian
bayi, anak, dan balita. Infeksi HIV, sifilis, dan hepatitis pada anak lebih tertular
dari ibu. Risiko penularan dari ibu ke anak untuk penyakit HIV/AIDS, Hepatitis B
dan Sifilis sangatlah besar. Resiko penularan dari ibu ke anak untuk penyakit
HIV/AIDS adalah 20%-45%, untuk Sipilis adalah 69%-80% dan untuk Hepatitis B
adalah lebih dari 90%. Pemeriksaan Triple eliminasi merupakan pemeriksaan
pada setiap ibu hamil terhadap HIV, Sifilis dan Hepatitis B dimana tujuannya
untuk penurunan infeksi terhadap bayi baru lahir. Setiap ibu hamil diwajibkam
untuk melakukam tes triple eliminasi untuk mencegah penularan penyakit
HIV/AIDS, Sifilis dan Hepatitis B. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
melihat gambaran pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil di layanan
kesehatan primer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
rancangan penelitian studi kasus (case study). Pengumpulan data menggunakan
wawancara mendalam peneliti dengan informan ibu hamil sebanyak 10 orang
dan bidan sebanyak 5 orang.

Kata kunci : Triple eliminasi, ibu hamil, HIV, Sifilis, Hepatitis B

ABSTRACT
The Triple Elimination test plays an important role in overcoming the
transmission of HIV (Human Immunodeficiency Virus), syphilis and hepatitis B
from pregnant women to their babies. Pregnant women are one of the
populations at risk of contracting HIV/AIDS, Hepatitis and Syphilis which can
threaten survival, thus increasing the morbidity and mortality of infants, children
and toddlers. HIV infection, syphilis and hepatitis in children are more likely to be
transmitted from mothers. The risk of transmission from mother to child for
HIV/AIDS, Hepatitis B and Syphilis is enormous. The risk of transmission from
mother to child for HIV/AIDS is 20% -45%, for Syphilis is 69% -80% and for
Hepatitis B is more than 90%. Triple elimination examination is an examination of
every pregnant woman for HIV, Syphilis and Hepatitis B where the goal is to
reduce infection in newborns. Every pregnant woman is required to carry out a
triple elimination test to prevent transmission of HIV/AIDS, Syphilis and Hepatitis
B. The purpose of this study was to see an overview of the triple elimination
examination in pregnant women in primary health care. This study used a
qualitative method with a case study research design. Data collection used in-
depth interviews with researchers with 10 pregnant women and 5 midwives.

Keywords : Triple elimination, pregnant women, HIV, Syphilis, Hepatitis B.

PENDAHULUAN
HIV, hepatitis B dan sifilis dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada
bayinya yang menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Namun
penularan infeksi ini dapat dicegah dengan intervensi yang sederhana dan efektif
termasuk pencegahan infeksi baru di kalangan penduduk usia reproduksi
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dengan skrining antenatal.
Triple eliminasi merupakan program yang diadakan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia untuk menanggulangi penularan HIV (Human
immunodeficiency virus), sifilis dan hepatitis B pada ibu hamil kepada bayinya.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diadopsi dari program WHO (World
Health Organization) bernama triple elimination. WHO berpendapat bahwa

2 LPPM STIKes Muhammadiyah Cirebon I Jurnal Midwife’s Research. ISSN : 2089-5682


angka penularan dapat menurun hingga 5% dari seharusnya 15% dengan
adanya kegiatan preventif berupa pelaksanaan tes HIV, hepatitis B, dan sifilis
saat antenatal care (ANC). Sementara itu, Kementerian Kesehatan mempunyai
target untuk mencapai zero pada tahun 2030 sesuai dengan yang tertulis dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 52 tahun 2017.  Jumlah
penderita sifilis di Indonesia pada tahun 2017 mencapai angka prevalensi 0,39%
untuk HIV, 1,7% untuk sifilis, dan 2,5% untuk hepatitis B. Dengan jumlah
penduduk Indonesia yang sangat banyak, angka tersebut masih termasuk dalam
angka yang tinggi dan memungkinkan terjadinya penularan dari ibu hamil ke bayi
pada masa kehamilan sehingga diperlukan adanya perhatian yang lebih untuk
mengatasinya. Penularan ketiga penyakit dari ibu hamil ke bayi dapat
menyebabkan premature, BBLR, dan bahkan kematian.
Peran bidan dalam upaya penurunan AKI dan AKB dengan peningkatan
layanan kesehatan salah satunya dengan mengajak ibu hamil melakukan deteksi
dini atau skrining terhadap kehamilannya dengan pemeriksaan triple eliminasi.
Wilayah kerja Puskesmas Kalibagor pada bulan Januari-Oktober 2022 terdapat
ibu hamil dengan jumlah 859, dengan AKI pada tahun 2022 berjumlah 4 orang
ibu hamil. Target layanan pemeriksaan HIV di Puskesmas Kalibagor pada tahun
2022 sebanyak 932 dimana sebanyak 565 jiwa merupakan ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan triple eliminasi. Selain upaya penurunan AKI dan AKB,
bidan berperan dalam menjaga kualitas kesehatan dan kehidupan perempuan
salah satunya ibu hamil salah satunya dengan menganjurkan pemeriksaan triple
eliminasi di layanan kesehatan primer. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
melihat gambaran pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil di layanan
kesehatan primer.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian
studi kasus (case study). Penilitian studi kasus dilakukan untuk memperoleh
pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna subjek yang diteliti.
Penelitian ini akan menggunakan beberapa pengumpulan data yaitu dengan
3 TEMPLATE JURNAL
cara wawancara secara mendalam (indept interview). Pengumpulan data
menggunakan wawancara mendalam peneliti dengan informan ibu hamil
sebanyak 10 orang dan bidan sebanyak 5 orang.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Upaya pemerintah dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil
salah satunya dengan pemeriksaan triple eliminasi. Hasil dari indepth interview
pada ibu hamil didapatkan bahwa bidan menganjurkan pemeriksaan lab pada
saat pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi HIV, Hepatitis B dan Sifilis. Bidan
menyampaikan bahwa pemeriksaan triple eliminasi tersebut dilaksanakan
berdasarkan aturan dari pemerintah untuk pencegahan HIV, Hepatitis B dan
sifilis dari ibu ke bayinya.
Ibu hamil menyampaikan bahwa pemeriksaan triple eliminasi dilakukan
bidan kepada ibu hamil tanpa pemberian konseling terlebih dahulu, bidan
langsung menganjurkan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan lab. Lima orang
ibu hamil menyampaikan bahwa pemeriksaan triple eliminasi dianggap tidak
terlalu penting karena mereka merasa kehidupannya baik-baik saja. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan oleh bidan bahwa pemeriksaan lab triple
eliminasi dilakukan tanpa pemberian konseling kepada klien terlebih dahulu.
Semua informan ibu hamil menyatakan pasangan dan keluarga mendukung
dalam pemeriksaan triple eliminasi di layanan kesehatan primer. Bidan selain
menyampaikan pemeriksaan triple eliminasi kepada ibu hamil juga kepada
pasangan atau keluarga yang mendampingi pada saat pemeriksaan kehamilan.
Kebijakan dan strategi Program Kesehatan lbu dan Anak khususnya yang
mencakup Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dan lbu ke Anak,
dalam pelaksanaannya mengacu pada pembagian urusan pemenntahan
konkuren bidang kesehatan sebapar Standar Pelayanan Minimal terpadu
sebagai pelayanan publik dasar dalam Sistem Administrasi Pemerintahan dan
Sistem Kesehatan Nasional, khususnya Pencegahan dan Pengendalian penyakit
menular langsung (P2PML), Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan
Penyakit lnfeksi Menular Seksual (P2 HIV AIDS & PIMS) serta Pencegahan dan

4 LPPM STIKes Muhammadiyah Cirebon I Jurnal Midwife’s Research. ISSN : 2089-5682


Pengendalian Hapatitis Virus dan lnfeksi Saluran Pencernaan. Setiap
perempuan yang datang ke layanan KIA-KB dan remaja yang mendapat layanan
kesehatan dibefi informasi tentang PPIA. Di setiap 1enjang pelayanan KIA,
tenaga kesehatan di rasueas pelayanan kesehatan waiib melakukan tes HIV,
Sifilis dan Hepatitis B kepada semua ibu hamil minimal 1 kali sebagai bagian dan
pemeriksaan laboratorium rutin pada waktu pemeriksaan antenatal pada
kunjungan pertama (K1) hingga menjelang persalinan. Pemeriksaan HIV, Sifilis
dan Hepatrtis B sebaiknya dilakukan pada kunjungan pertama di trimester
pertama.
Setiap ibu hamil dengan HIV, Sifilis dan Hepatitis B mendapatkan
pelayanan sesuai standar. Persalinan setiap ibu hamil dengan HIV, Sifilis atau
Hepatitis B di fasilitas layanan kesehatan oleh tenaga kesehalan sesuai standar.
Setiap bayi lahir dan ibu HIV, Sifilis, Hepatitis B mendapatkan pelayanan sesuai
standar. Perempuan usia subur dapat menerima promosi kesehatan dan KIE
kesehatan secara bersama-sama, individual ataupun berpasangan, sesuai
tingkat kebutuhan dan kondisi lain yang mempengaruhinya.

KESIMPULAN DAN SARAN


Pemeriksaan triple eliminasi yang dilakukan ibu hamil merupakan salah
satu upaya pemerintah dalam menurunkan mortalitas dan morbiditas. Ibu hamil
sangat didukung oleh pasangan dan keluarga dalam melakukan pemeriksaan
tersebut. Bidan menjadi tangan panjang pemerintah dalam deteksi dini penularan
HIV, sifilis dan hepatitis B dari ibu ke bayi. Pemberian layanan triple eliminasi
pada ibu hamil dilakukan sesuai standart acuan dari kementerian kesehatan.
Pelakasaan layanan triple eliminasi sebagai upaya untuk menekan tingginya
kasus penularan HIV, sifilis dan hepatitis B di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 52 Tahun 2017 Tentang Eliminasi
Penularan Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, Dan Hepatitis B Dari Ibu Ke
Anak.
5 TEMPLATE JURNAL
Profil Kesehatan Jawa tengah. 2021. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah.
Profil Kesehatan Banyumas. 2021. Pemerintah Kabupaten Banyumas
Dinas Kesehatan
Kementerian Kesehatan, RI. 2019. Pedoman Program Pencegahan
Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu Ke Anak. Jakarta.
WHO. 2018. Regional Framework for the Triple Elimination of Mother-to-
Child Transmission of HIV, Hepatitis B and Syphilis in Asia and the Pacific, 2018
-2030.
Wiantini, NN., Widiastini, LP., Risna, NM., 2022. The Effect of Triple
Elimination Health Education to Knowledge and Intention Level of Pregnant
Women in Screening Triple Elimination Implementation. Jurnal Kesehatan Pasak
Bumi Kalimantan. http://dx.doi.org/10.30872/j.kes.pasmi.kal.v5i1.7327
Wahyuni, C. 2022. Health Education Analysis Of Triple Elimination Of HIV,
Syphilis, And Hepatitis B Towards Interest In Screening Of Pregnant Women.
JQWH. https://doi.org/10.30994/jqwh.v5i2.169
Wulandari, A., Siwi, RPY., Retnaningtyas, E., Billy, MM., 2022. Factors
Affecting Mother Of Doing A Triple Elimination At Uptd Of Palla Public Health
Center, North Wewewa Sub-District, Southwest Sumba Regency. Science
Midwifery, Vol 10, No. 5, December 2022.
Sari, SD., Anggeriani, R., Pemeriksaan Triple Elimination Untuk Mencegah
Penyakit Menular Seksual Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja PKM Saboking-King
Palembang. Jurnal Peduli Masyarakat Volume 4 Nomor 4, Desember 2022.
https://news.unair.ac.id/2021/10/25/program-triple-eliminasi-hiv-sifilis-dan-
hepatitis-b-dari-pemerintah-untuk-ibu-hamil-di-puskesmas-berjalan-baik/

6 LPPM STIKes Muhammadiyah Cirebon I Jurnal Midwife’s Research. ISSN : 2089-5682

Anda mungkin juga menyukai