Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Kami bersyukur karena telah dapat menyelesaikan makalah dengan judul“Inovasi

pelayanan kebidanan komplementer pada anak prasekolah”ini sebagai tugas dari mata kuliah.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi orangl ain dan dapat di

aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi kaum pelajar, karena sebaik-baiknya

manusia adalah manusia yang dapat memberikan manfaat kepada sesamanya. Apabila ada

kesalahan dalam tulisan kami, kami memohon maaf,karena segala kekurangan dan kesalahan

adalah sebagian dari sifat manusia. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Selasa, 9 Mei 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paradigma pelayanan kebidanan telah berubah selama dekade terakhir, asuhan

kebidanan dilakukan dengan kombinasi antara pelayanan kebidanan tradisional dan

komplementer dan telah menjadi bagian penting dari praktek kebidanan.

Penyelenggaraan pengobatan komplementer diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan

RI Nomor 1109 sejak tahun 2007 tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer

alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan (Kostania, 2015).

Bidan bisa memberikan asuhan pada ibu dan anak dengan memberikan pelayanan

komplementer. Pelayanan kebidanan komplementer dimaknai bidan oleh bidam sebagai

cara untuk meningkatkan daya saing pasar dan nilai tambah serta unggulan karena

menawarkan pelayanan yang inovatif dan memenuhi harapan dan pengguna layanan

kebidanan.

Terapi Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya berbeda

dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan

operasi, yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Banyak terapi modalitas

yangdigunakan pada terapi komplementer mirip dengan tindakan perawatan seperti

teknik sentuhan, masase dan manajemen stress.

Komplementer adalah cabang ilmu yang menerapkan pengobatan non

konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi

upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yangberfungsi sebagai terapi suportif
untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi terhadap

penatalaksanaan pasien secara keseluruhan, diperoleh melalui pendidikan terstruktur

dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan

biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional.

Anak prasekolah merupakan kelompok usia yang rentan terhadap gizi dan

kesehatan. Daya tahan tubuh anak masih belum kuat, sehingga mudah terkena penyakit

infeksi (Marimbi, 2010). Anak prasekolah yang waktu tidurnya kurang menunjukkan

kesulitan dalam konsentrasi dan aturan emosional (Lam dkk, 2011). Sehingga tentunya

juga mempengaruhi daya tangkap anak. Dalam proses pembelajaran, rangsangan yang

dipakai biasanya berupa penglihatan dan pendengaran. Sistem penciuman belum banyak

dipakai sebagai media dalam proses pembelajaran, khususnya yang berhubungan dengan

memori jangka pendek (Hartanto, 2014).

Tidur sangat diperlukan untuk mengoptimalkan fungsi otak khususnya pada anak.

Sekitar 75% growth hormone (GH) dikeluarkan oleh tubuh saat anak tidur. GH

memungkinkan tubuh anak memperbaiki dan memperbaharui seluruh sel yang ada di

tubuh, mulai dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak (Kartini and Kartono, 2015).

Indonesia kaya akan tanaman obat yang melimpah, tetapi hanya 2,5% saja yang

digunakan sebagai obat tradisional (Khotimah, 2016; 43) diperkuat juga oleh (Ribkha

Itha, Ayuningtyas and Sti, 2020) Selain sereh, tanaman yang dapat meningkatkan

kuantitas tidur yaitu daun pandan. Telah diketahui bahwa ekstrak pandan wangi pada

dosis tertentu dapat menimbulkan efek sedatif- hipnotik. Daun pandan (Pandanus

amaryllifolius) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan kimia alkaloid,

flavonoid, saponin, tanin, polifenol yang berfungsi sebagai zat antioksidan. Alkaloid,
Flavanoid dan, Saponin memiliki efek hipnotik-sedatif sehingga menimbulkan rasa

kantuk bahkan sampai tidur


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pelayanan Kebidanan Komplementer

Terapi komplementer merupakan terapi yang bersifat melengkapi dan

menyempurnakan terapi konvensional, dengan tujuan untuk melengkapi pengobatan

medis konvensional, bersifat rasional dan tidak bertentangan dengan hukum kesehatan di

Indonesia (Rufaida, Lestari, Permata Sari, 2018). Penyelenggaraan terapi komplementer

telah diatur dalam Permenkes RI Nomor 1109 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan

pengobatan komplementer alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan.

Pelayanan kebidanan komplementer merupakan bagian dari terapi komplementer

dalam tatanan pelayanan kebidanan. Bidan dapat mengimplementasikan asuhan pada ibu

dan anak dengan memberikan pelayanan komplementer selain pelayanan kebidanan

sesuai standar dan peraturan yang berlaku. Kepastian hukum tentang terapi

komplementer tersebut menjadi peluang bagi bidan untuk mengembangkan

profesionalisme dalam pelaksanaan praktik kebidanan secara lebih komprehensif, yang

tentunya dengan mengedepankan ilmu kebidanan. Hal tersebut dapat menambah nilai jual

praktik kebidanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pengembangan praktik kebidanan melalui pelayanan kebidanan komplementer

dapat dilakukan dalam berbagai bentuk antara Pelayanan kebidanan komplementer

dimaknai bidan sebagai salah satu cara meningkatkan daya saing pasar, nilai tambah dan

merupakan unggulan karena menyediakan pelayanan yang inovatif dan sesuai dengan

harapan dari pengguna jasa layanan kebidanan (Kostania, 2015).


Terapi Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya berbeda

dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan

operasi, yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Banyak terapi modalitas

yangdigunakan pada terapi komplementer mirip dengan tindakan perawatan seperti

teknik sentuhan, masase dan manajemen stress.

2.2 Terapi Komplementer pada anak prasekolah

2.2.1 Mandi air hangat ekstrak daun pandan dan sereh

Menurut teori sereh memiliki kandungan utama minyak asitri yang terdiri dari

sitrat, sitroneral, linalool, geraniol, apinen, kamfen, sabinen, mirsen, feladren beta, p-

simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, dan farsenol, yang memiliki

efek menenangkan, antidepresan dan efek vasodilator yang dapat membantu dalam

peningkatan kuantitas tidur. Selain itu kandungan tersebut memberikan efek hangat,

meredakan kejangkejang dan melemaskan otot (Biofarmaka and Ulung, 2014) Air

ekstrak ini akan mengeluarkan linalool dan geranio dan memberikan efek menenangkan,

membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur .(Widowati. dkk, 2014) Hal ini

karena mandi air hangat dapat membuat rileks dan mengendurkan otot-otot tegang

setelah aktivitas seharian. Uap air panas dapat merangsang pori-pori kulit menjadi

terbuka, pembuluh darah melebar serta dapa mengendurkan otot-otot. Selain itu sereh

yang direbus akan menghasilkan zat linalool dan geranio yang memiliki sifat mudah

diserap. Penyerapan senyawa ini berlangsung ketika senyawa melewati lapisan epidermis

kulit dan masuk ke dalam saluran limfe serta darah, kelenjar keringat, saraf dan menuju

kesetiap sel tubuh untuk bereaksi, sehingga menimbulkan efek menenangkan.


Mekanisme kerja sereh sebagai aromaterapi yaitu melalui indra penciuman.

Aromanya memasuki hidung kemudian akan berhubungan dengan silia, rambut halus

yang ada dalam lapisan hidung. Reseptor yang ada di dalam silia berhubungan dengan

tonjolan olfaktorius yang berada di ujung saraf penciuman. Ujung dar saluran penciuman

itu akan terhubung ke otak. Bau diubah oleh silia akan menjadi impuls listri dan

diteruskan ke otak melewati sistem olfaktorius. Semua impuls tersebut mencapai sistem

limbik Sistem limbic merupakan bagian dari otak yang dikaitkan dengan emosi, suasana

hati, memori dan belajar kita. Semua bau – bau yang mencapai sistem limbik akan

meningkatkan gelombang alfa pada otak sehingga gelombang ini dapat membantu untuk

menciptakan keadaan rileks. Otak akan mengirim sinyal keseluruh tubuh yang dapat

menenangkan atau merelaksasi serta dapat mengobati beberapa gangguan misalnya

gangguan kecemasan, ketegangan, meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.

Aromaterapi daun sereh dapat digunakan untuk meingkatkan kuantitas tidur. Saat

mandi maka anak juga dapat mencium aromaterapi khas daun pandan yang muncul dari

air ekstrak daun pandan tersebut. Aroma daun pandan menimbulkan efek rileks akibat

meningkatkan gelombang alfa pada otak sehingga dapat menurunkan kecemasan dan

meningkatkan kuantitas serta kualitas tidur.

Adapun mekanisme kerja aromaterapi terjadi melalui indra penciuman. Aromanya

memasuki hidung kemudian akan berhubungan dengan silia, rambut halus yang ada

dalam lapisan hidung. Reseptor yang ada di dalam silia berhubungan dengan tonjolan

olfaktorius yan berada di ujung saraf penciuman. Ujung dari saluran penciuman itu akan

terhubung ke otak. Bau diubah oleh silia akan menjadi impuls listrik dan diteruskan ke

otak melewati system olfaktorius. Semua impul tersebut mencapai sistem limbik. Sistem
limbik merupakan bagian dari otak yang dikaitkan dengan emosi, suasana hati, memori

dan belajar kita. Semua bau – bau yang mencapai system limbik akan meningkatkan

gelombang alfa pada otak sehingga gelombang ini dapat membantu untuk menciptakan

keadaan rileks (Guyton, 2014). Otak akan mengirim sinyal keseluruh tubuh yang dapat

menenangkan atau merelaksasi serta dapat mengobati beberapagangguan misalnya

gangguan kecemasan, ketegangan, dan meningkatkan kualitas tidu (Liliek and

Eva.,2018).
BAB III

REVIEW JURNAL

1. Nama peneliti : Ribkha Idhayanti, Wahyu Puji Astuti, Herlina Tridamalia.

2. Judul Jurnal : Ekstrak pandan dan sereh mampu ,meningkatkan kualitas tidur anak

prasekolah

3.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak serai dan ekstrak

daun pandan terhadap kuantitas tidur anak prasekolah.

4. Hasil : Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kuantitas tidur pada

kelompok kontrol sebelum mandi dengan ekstrak serai adalah 10,40 jam dan rata-rata

kuantitas tidur setelah mandi mandi air ekstrak sereh adalah 11,13 jam. Rata-rata kuantitas

tidur kelompok intervensi sebelum diberikan ekstrak daun pandan adalah 9,73 jam dan

kuantitas tidur setelah diberikan ekstrak daun pandan adalah 12,60 jam. Terdapat perbedaan

rata-rata dimana kelompok intervensi pandan lebih tinggi nilainya yakni 21,77 dan kelompok

kontrol sereh nilainya 9,23. ekstrak daun pandan dan ekstrak daun sereh sama sama efektif

meningkatkan kuantitas tidur anak pra sekolah.


BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Terapi komplementer adalah pengobatan nonkonvensional yang bukan berasal

dari negara yang bersangkutan, misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia

dikategorikan sebagai pengobatan komplementer di Negara Singapura. Di Indonesia

sendiri, jamu dikategorikan sebagai pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang

dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan

secara turun-temurun pada suatu negara. Terapi komplementer adalah cara

penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping kepada

pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan

medis yang konvensional.

Mandi air hangat menggunakan ekstrak sereh dan ekstrak daun pandan sama sama

efektif meningkatkan kuantitas tidur anak pra sekolah.

3.2 Saran

Bidan dapat menciptakan banyak pekerjaan, ,salah satunya dalam pelayanan

komplementer, oleh karena itu dibutuhkan kompetensi tambahan yang bisa didapatkan

melalui pendidikan non formal dalam bentuk pelatihan, maka bidan diharapkan bias

mengikuti pelatihan-pelatihan untuk mengupdate ilmu nya sehingga bermanfaat dalam

membuka peluang usaha. Serta Disarankan untuk mandi air hangat dengan menambahkan

ekstrak daun pandan ataupun ekstrak sereh untuk memperbaiki kuantitas tidur anak pra

sekolah

Anda mungkin juga menyukai