PENYUSUN:
SURI SALMIYATI, S. Kep., Ns., M. Kes.
NAMA : ……………..………………….……...
NO TELP : ……………..…………………..……..
1
KATA PENGANTAR
penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
B. Kompetensi
Kompetensi yang diharapkan dari buku praktikum ini adalah Mahasiswa mampu
memahami farmakologi obat, ilmu gizi dan menerapkannya dalam praktik keperawatan dan
mampu memodifikasi sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan praktikum farmakologi dan gizi keperawatan adalah mahasiswa mampu memahami
dan mendemontrasikan:
1. Jenis obat berdasarkan istilah/definisi
2. Macam-macam bentuk sediaan obat
3. Obat-obat anti infeksi dan Obat-obat antineoplastic
4. Delivery obat kepada pasien
5. Pengelolaan obat di ruang perawatan
6. Perhitungan dosis obat untuk pasien dan pencampuran obat suntik
7. Nutrisi dan elektrolit
8. Obat-obat Kardiovaskuler dan Diuretik
9. Obat-obat antidiabetika dan Obat-obat anestesi
10. Pemenuhan kebutuhan gizi berdasarkan usia
11. Diet TBC
12. Diet DM
13. Diet jantung koroner dan diet hipertensi diet typoid
14. Diet typoid
15. Diet asam urat
16. Diet kanker
D. DOSEN PENGAJAR
Praktikum Farmakologi : 5 topik
1. Arif Yusuf W.S, S. Fat. Apt., M. Sc
2. Rifda Latifa, S. Farm
3. Sulaiman, M. Sc., Apt
4. Sutrisno, S. Farm., Apt
5. Desi Novita Revianawati, S. Farm., Apt
Praktikum Gizi : 3 topik
1. Agil Dhiemitra Aulia Dewi, M. PH
2. Jihan Ukhti Nashiha, S. Gz
3. Nor Eka Noviani, S. Gz., M. P. H
4
E. JADWAL PRAKTIKUM
5
MATERI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
6
MATERI PRAKTIKUM ILMU GIZI KEPERAWATAN
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Goodman and Gilman’s ” The Pharmacological Basic of Therapeutic,” 9 th Ed.,
pergamon Press, Inc., New York 1995
2. Lullmann H et al.Pharmacology.G T Verlag, New York, 2005
3. Avery’s Drug Treatment 4 th edition (trevor & Nicholas ) : 1047 – 1054
4. Clinical Pharmacology, Basic Principles in Therapeutics ( Melmon and Morelli’s) :
711 – 712
5. Almatsier,S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2002.
6. Gibson R.S, Principal of Nutritional Assessmen. Oxford University Press.New York.
2005
7. Moore M.C. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi alih bahasa, Liniyanti D.
Oswari: editor, Melfiawati S.-Ed.2-Jakarta: Hipokrates. 1997
8. Mahan L.K, Stump S.E. Krause’S Food, Nutrition, & Diet Therapy. Saunders:
Philadelpihia,Pennsylvania.2004
9. Sediaoetomo S.D. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa & Profesi.Jakarta:Dian Rakyat 2004
10. Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi&Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
11. Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
12. Escott-Stump, Sylvia. 2012. Nutrition and Diagnosis-Related Care. 7th Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
7
BAB II PANDUAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
MATERI PRAKTIKUM I
1. Tujuan praktikum
a. Mahasiswa mengetahui istilah obat, obat tradisional, fito farmaka/natural medicine,
obat generic, obat patent(original product), obat branded generic
b. Mahasiswa mampu mengenali dan memberikan contoh obat , obat tradisional,
natural medicine, obat generic, obat patent(original product), obat branded generic
1. Tujuan praktikum
a. Mahasiswa mengetahui berbagai macam bentuk sediaan obat
b. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan berbagai macam sediaan obat.
8
3 .Tablet salut, ex : salut gula (Neurobion, Ferro Sulfat, Becombion, Enervon C),
salut film (DMP, Mucohexin, Rifamtibi), salut enterik (Depakote, Voltaren,
Dansera).
4. Tablet Effervecent : CDR, Berocca, Supradyn)
5. Tablet lepas lambat : Voltaren SR (aksi diulang), Voltaren Retard ( aksi
diperpanjang), Tramal Retard.
B . Kapsul
1 Kapsul keras (Asam mefenamat 250 mg, Chlormphenicol 250 mg, Rifampicin
300 mg)
2 Kapsul lunak (Natur E)
Spansul ( kapsul lepas lambat: Rhinos SR)
C. Serbuk
1. Serbuk terbagai (oralit, smecta, lacto B)
2. Serbuk tak terbagi ( garam inggris )
3. Serbuk effervecent ( extra joss, Jess cool )
9
D. Tetes telinga : Colme TT, Otopain TT
E. Suppositoria : Dumin Supp, Borraginol Supp
F. Ovula : Flagyl Ovula, Flagystatin Ovula
Penggunaan pada kulit
a. Bentuk padat : serbuk ( Nebacetin Powder, Caladine Powder)
b. Bentuk cair : Larutan ( Rivanol kompres, Povidon Iodine), Lotio (Caladine
Lotio), liniment
c. Bentuk semi padat : Salep kulit (Ikamicetin ZK, Oxytetrasiklin ZK), krim (acyclovir
cream, Miconazole cream), pasta (solcoceryl pasta), jelly (Bioplacenton)
3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan bentuk sediaan
tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat,
b. bentuk sediaan,
c. warna, bau, rasa dan ciri fisik lainnya,
d. cara penggunaan (p.o, s.c, s.l, dll)
Pencampuran dua macam obat dalam spuit yang sama dari satu vial dan satu ampul:
1. Suntikkan udara ke dalam vial
a. Ambil larutan dalam jumlah yang diinginkan dari dalam vial.
10
b. Ambil larutan dalam jumlah yang diinginkan dari dalam ampul.
MATERI PRAKTIKUM II
11
B. NUTRISI DAN ELEKTROLIT
1. Tujuan Praktikum
3. Cara Kerja
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan obat
tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat,
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping,
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan
12
MATERI PRAKTIKUM III
1. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menghitung dosis yang tepat untuk tiap-tiap individu pasien dan
mampu mencampur obat suntik dengan benar.
3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan obat
tertentu secara bergantian. Masing-masing kelompok menghitung dosis dan mencampur
obat suntik sesuai dengan resep dokter yang diberikan oleh pembimbing.
Soal:
1. Berikan obat Amoksisilin 250 mg p.o 3x sehari, selama 5 hari
Tersedia kaplet Amoksisilin 500 mg
2. Berikan syrup Amoksisilin 1 cth, t.i.d
3. Berikan Paracetamol, prn, 100 mg
Tersedia tablet Paracetamol 500 mg
4. Berikan Ryvell drop, 0,5 ml, b.i.d
5. Berikan Mucos drop, 7 tetes, t.i.d
6. Berikan phenytoin 5 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi dua.
BB pasien 15 kg
7. Berikan Oralit, ad libitum
8. Berikan Erythromycin 250 mg, setiap 6 jam.
BB pasien 12 kg
13
Dosis obat anak: 30-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi empat.
PERHITUNGAN DOSIS OBAT PARENTERAL
Injeksi SUBKUTAN: biasanya digunakan untuk pemberian insulin (akan dibahas dalam
praktikum obat-obat antidiabetik)
Injeksi INTRAMUSKULAR:
Volume larutan untuk injeksi IM adalah 0,5-3 ml, dengan rata-rata 1-2 ml. Dosis yang lebih
besar dari 3 ml biasanya dibagi dan diberikan pada 2 tempat yang berbeda.
Soal:
1. Berikan Dexamethason inj 5 mg, IM
2. Berikan Garamycin inj 50 mg, IM, 3 x sehari
Tersedia Garamycin inj 80 mg/2 ml
3. Berikan procain penisilin 400.000 U, IM, setiap 8 jam.
Tersedia Procain Penicillin inj dalam kemasan Vial 300.000 U/ml
4. Berikan Paramidon inj, prn, 250 mg
5. Berikan Ampicillin 125 mg, b.i.d, IM
6. Berikan Amoksisilin 750 mg, IM, q8h
7. Berikan Ceftriaxone 75 mg/kg BB/hr dalam dosis terbagi setiap 12 jam, IM
BB pasien: 10 kg
8. Berikan Ceftriaxone 2 g, sebagai profilaksis bedah
Injeksi INTRAVENA:
1. Infus IV kontinu: untuk mengganti kehilangan cairan, menjaga keseimbangan cairan, dan
merupakan sarana pemberian obat.
2. Infus IV intermiten: terutama ditujukan untuk memberikan obat-obat IV.
Beberapa obat diberikan dengan dorongan IV (bolus), namun banyak obat yang diberikan
IV akan mengiritasi vena, sehingga obat-obat ini diencerkan ke dalam cairan 50-100 ml.
Obat-obat lain diberikan dalam jumlah cairan yang besar dalam jangka waktu tertentu,
seperti dalam 4-8 jam (drip).
Soal:
1. Berikan Ceftriaxone inj 1 g, IV, setiap 12 jam
2. Berikan Viccilin inj 500 mg, IV, q6H
3. Berikan Piracetam 12 gr IV dalam waktu 2 jam.
14
B. DELIVERY OBAT KEPADA PASIEN
1. Tujuan Praktikum
3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap-tiap kelompok membaca ordering
pengobatan/terapi yang ditulis dokter di catatan medik pasien, kemudian menyiapkan obat
yang diperlukan dan menyerahkannya kepada pasien. Setiap obat yang diserahkan dan atau
digunakan pasien dicatat dalam Kartu Catatan Obat Pasien yang bersangkutan.
15
DELIVERY OBAT KEPADA PASIEN
16
C. PENGELOLAAN OBAT DI RUANG PERAWATAN
1. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mengetahui system penyimpanan dan pengelolaan obat di ruang perawatan.
3. Cara kerja
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Masing-masing kelompok melakukan simulasi
penyimpanan obat floor stock, mengisi kartu stok, mengisi lembar permintaan obat, dan
mengelola emergency kit.
EMERGENCY KIT:
Jenis obat yang ada di emergency kit dapat ditambahkan sesuai dengan
kebutuhan/spesifikasi ruang perawatan.
17
MATERI PRAKTIKUM IV
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik,
efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan
dari obat-obat untuk gangguan jantung dan diuretik
3. Cara kerja
a. Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan
obat tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
b. nama obat,
c. indikasi, kontra indikasi,
d. farmakokinetik, farmakodinamik,
e. efek samping,
f. cara pemberian
g. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan
18
OBAT ANTIHIPERTENSI
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik,
efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan
dari obat-obat antihipertensi.
2. Bahan dan alat:
a. HCT
b. Farsix inj
c. Spirola tab
d. Captopril 12,5 mg
e. Nifedipin tab
f. Zanidip tab
g. Reserpin tab
h. Bisoprolol Fumarat
i. Dopamet tab
j. Catapres inj
k. Herbesser inj
l. Diltiazem tab
m. Valsartan tab
n. Blopres 8 mg tab
o. Co-approvel tab
p. Co-diovan tab
q. Tenace tab
r. Noperten 5 tab
s. Tensivask 5 mg tab
t. Tenazide
3. Cara Kerja
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan obat
tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat,
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping,
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan
19
MATERI PRAKTIKUM V
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik,
efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan
dari obat-obat antidiabetik dan obat-obat anestesi.
2. Bahan dan alat:
Antidiabetika:
a. Glibenklamid tab
b. Metformin tab
c. Metrix tab 1 mg
d. Glucobay tab
e. Glucotrol XL 5
f. Glucovance 500/2,5
g. Avandia tab
h. Avandamet 2 mg tab
i. Avandaryl 2 mg
j. Actos tab
k. Actrapid HM 100
l. Actrapid Novolet
m. Insulatard HM 100
n. Mixtard HM 100
o. Novomix Flexpen
p. Novorapid Flexpen
Obat Anestesi
a. Lignokain/lidokain inj
b. Lidokain comp
c. Pehacain inj
d. Bupivakain inj
e. Decain inj
f. Lidokain + Priloain (EMLA patch)
3. Cara kerja
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan obat
tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat,
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping,
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan
20
OBAT-OBAT ANALGETIK DAN ANTI INFLAMASI NONSTEROID
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik,
efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan
dari obat-obat analgetik dan antiinflamasi non steroid
3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu
secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan
21
OBAT HIPNOTIKA, SEDATIVA, ANTI PSIKOTIK DAN ANTIKEJANG
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik, efek
samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan dari
obat-obat hipnotika, sedative, anti psikotik dan anti kejang
a. Bahan dan alat:
1. Kutoin capsul
2. Phenytoin inj
3. Phenobarbital tab
4. Sibital inj
5. Valium inj
6. Diazepam tab
7. Carbamazepin
8. Depakote tab
9. Ativan tab
10. Xanax XR 0,5 mg
11. Zolmia
12. Amitriptilin tab
13. Tofranil tab
14. Nopres tab
15. Haloperidol
16. Chlorpromazin tab
17. Chlorpromazin inj
18. Serenace sol
19. Clozaril 25
20. Stelazine
b. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu
secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
1. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat
2. indikasi, kontra indikasi,
3. farmakokinetik, farmakodinamik,
4. efek samping,
5. cara pemberian
6. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan
22
OBAT ANTIHISTAMIN, KORTIKOSTEROID
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik, efek
samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan dari obat-
obat hipnotika, sedative, anti psikotik dan anti kejang
3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu
secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping,
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan
23
BAB III PANDUAN PRAKTIKUM GIZI
A. Langkah Praktikum :
1. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, @kelompok berisi 3-4 orang.
2. Kelompok kecil mendapatkan kasus.
3. Kelompok kecil mengerjakan apa yang ditugaskan pada masing-masing kasus (terdapat
perintah pada masing-masing kasus).
4. Pada hari praktikum, kelompok kecil akan mempresentasikan tugas yang diberikan
dihadapan pengampu/supervisor praktikum (waktu 15 menit).
5. Terdapat sesi diskusi 20 menit.
6. Kelompok kecil membawa contoh makanan dari menu yang ditentukan dengan
pembagian (menu pagi+snack pagi; menu siang; dan menu malam+snack sore).
C. Penilaian
Macam Prosentase
1. Kedisiplinan dan Kerapihan 5%
2. Laporan Praktikum Sementara 30%
3. Presentasi dan Diskusi 40%
4. Laporan Akhir 25%
24
Contoh Lembar Pengerjaan Laporan Praktikum Sementara
Kasus Typoid Kelompok A.1.a
Nama Anggota :
Gambaran Kasus :
Kondisi Pasien :
Jenis Diet :
Prinsip Diet :
Contoh Menu :
Tempe bacem
Jus Tomat
Air Putih
Teh
25
3. Menu Siang 12.00 Nasi Tim
Pepes Tenggiri
Tumis Tahu
Bening bayam
Pisang
Air Putih
Teh
Bola-bola daging
Sup Wortel+Buncis
Pepaya
Air Putih
26
MATERI PRA-PRAKTIKUM
Jenis-jenis Diet
A. Tujuan :
Mahasiswa mampu memahami :
1. Standar Makanan Umum RS
2. Jenis-jenis Diet
3. Perbedaan diet umum dan khusus
4. Penggunaannya sesuai dengan kondisi pasien
5. Dapat memberikan jenis diet yang tepat kepada pasien
6. Cara menentukan syarat atau PRINSIP diet
- Tujuan : memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna,
sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
- Indikasi pemberian : pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi
dengan demam tidak terlalu tinggi, kesulitan mengunyah dan menelan, sebagai
perpindahan makanan saring ke makanan biasa.
3. Makanan Saring
Adalah : makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada makanan
lunak [Tidak ada proses mengunyah yang berlebihan].
27
4. Makanan Cair
a. Cair Jernih
Diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, keadaan mual
muntah, makanan tahap awal pasca-pendarahan saluran cerna. Nilai gizinya sangat
rendah karena hanya terdiri dari sumber KH.
b. Cair Penuh
Dapat diberikan melalui oral, pipa, atau enteral (NGT), secara bolus atau drip (tetes).
c. Cair Kental
Pasien tidak mampu mengunyah dan menelan, mencegah aspirasi (misal: penyakit
dengan peradangan, ulkus peptikum, gangguan struktural atau motorik rongga mulut)
Contoh : Sup krim jagung, pure kentang, jus sayur, jus buah, puding
2. Diet TETP II
Energi 3000 kkal; Protein 125g (2,5g/kgBB)
Syarat/prinsip Diet :
28
c. Lemak sedang, diutamakan lemak tidak jenuh
d. Dianjurkan 3x makan dan 2x selingan (untuk mengatur pola makan)
Macam-macam/Cara Pemesanan :
1. Diet Rendah Energi I (1200 kkal)
2. Diet Rendah Energi II (1500 kkal)
3. Diet Rendah Garam (RG)
Adalah diet dengan membatasi asupan semua jenis garam → garam dapur (NaCl), soda
kue (NaHCO3), natrium benzoat, vetsin/MSG (mono-Na glutamat)
• Syarat/Prinsip :
– Energi dan Protein cukup
– Bentuknya (biasa, lunak, saring, atau cair) sesuai kondisi pasien dan keadaan
penyakit.
– Jumlah Na disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam/air, dan atau
hipertensi.
• Macam-macam :
– Diet RG I (200-400mg Na)
- Diberikan kepada pasien dengan edema/asites, dan atau hipertensi berat. Pada
pengolahannya tidak ditambahkan garam dapur. Menghindari bahan makanan
yang tinggi kadar Na-nya.
Syarat/Prinsip Diet:
29
d. KH dipilih yang berserat tinggi, seperti: whole wheat, oat, jagung.
e. Cairan banyak (2-2,5L/hari).
f. Tinggi serat (30-50g/hari) dari sayuran dan buah-buahan.
Cara pemesanan : DTS
Syarat/Prinsip Diet :
a.Energi cukup.
b.Protein cukup.
c.Lemak sedang.
d.Menghindari makanan berserat tinggi, asupan serat maksimal 8g/hari.
e.Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat, sesuai dengan toleransi
perorangan.
f. Menghindari makanan terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan
berbumbu tajam.
g. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas
atau dingin.
Cara Pemesanan :
Syarat/Prinsip Diet :
30
Jenis diet menurut kandungan Energi di RS :
1. Diet DM I (1100 kkal)
2. Diet DM II (1300 kkal)
3. Diet DM III (1500 kkal)
4. Diet DM IV (1700 kkal)
5. Diet DM V (1900 kkal)
6. Diet DM VI (2100 kkal)
Cara pemesanan : DM I/II/dst
31
MATERI PRAKTIKUM 1
Diet DM
A. Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu menentukan jenis dan prinsip diet untuk
penderita Diabetes Mellitus dengan tepat; mahasiswa mengetahui implementasinya dalam
bentuk menu.
B. Cara Kerja
Kasus
32
MATERI PRAKTIKUM 2
B. Cara Kerja
Kasus
33
MATERI PRAKTIKUM 3
Diet Kanker
A. Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu menentukan jenis dan prinsip diet untuk
penderita Cancer dengan tepat; mahasiswa mengetahui implementasinya dalam bentuk
menu.
B. Cara Kerja :
Kasus :
Pasien adalah seorang wanita berusia 56 thn datang kerumah sakit dengan keluhan sejak
seminggu sebelum masuk rumah sakit buang air besarnya berdarah menetes dan berwarna
merah segar dan sejak 3 bulan yang lalu mengaku sulit dalam buang air besar. Pasien
kemudian memeriksakan diri ke RS swasta dan ditemukan ada benjolan didubur.
Diagnosa dokter saat ini adalah Ca recti.
Antropometri pasien : TB 160 cm Berat badan (BB) : 65 kg
Pemeriksaan vital sign pasien : tensi 150/90 mmHg, nadi 86 x/mnt, suhu 36,7C, respirasi
23 x/mnt.
Pemeriksaan laboratorium : Na 156, Kalium 2,4, CL 113, Hb 11 g/dL, HCT 42%, MCH
28, MCHC 32, HCV 90 um3
1. Tentukan jenis diet dengan prinsip dietnya!
2. Hitung kebutuhan kalori!
3. Buatlah contoh menunya!
34