Anda di halaman 1dari 34

PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI DAN GIZI KEPERAWATAN

Semester Genap TA 2020/2021

PENYUSUN:
SURI SALMIYATI, S. Kep., Ns., M. Kes.

NAMA : ……………..………………….……...
NO TELP : ……………..…………………..……..

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘ASIYIYAH
YOGYAKARTA
2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahirobbil ’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan buku praktikum farmakologi dan gizi
keperawatan. Tujuan penyusunan modul ini adalah untuk memberikan panduan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum. Buku praktikum ini diberikan pada mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan semester II.
Penyusunan buku praktikum ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-
tingginya kepada:
1. Warsiti ,S.Kp,M.Kep., Sp. Mat., selaku Rektor Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta.
2. Moh. Ali Imron, M. Fis., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Ns. Deasti Nurmaguphita, M. Kep., Sp. Kep. J., selaku Ketua program Studi Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diperlukan
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan penyusunan yang akan datang.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Yogyakarta, Februari 2021

penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................... 4
BAB II. PANDUAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI....................................................... 8
BAB III. PANDUAN PRAKTIKUM GIZI........................................................................... 24

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Ajar


Buku panduan praktikum ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat
menjelaskan implikasi keperawatan pada terapi obat dan diet kepada klien.

B. Kompetensi
Kompetensi yang diharapkan dari buku praktikum ini adalah Mahasiswa mampu
memahami farmakologi obat, ilmu gizi dan menerapkannya dalam praktik keperawatan dan
mampu memodifikasi sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan praktikum farmakologi dan gizi keperawatan adalah mahasiswa mampu memahami
dan mendemontrasikan:
1. Jenis obat berdasarkan istilah/definisi
2. Macam-macam bentuk sediaan obat
3. Obat-obat anti infeksi dan Obat-obat antineoplastic
4. Delivery obat kepada pasien
5. Pengelolaan obat di ruang perawatan
6. Perhitungan dosis obat untuk pasien dan pencampuran obat suntik
7. Nutrisi dan elektrolit
8. Obat-obat Kardiovaskuler dan Diuretik
9. Obat-obat antidiabetika dan Obat-obat anestesi
10. Pemenuhan kebutuhan gizi berdasarkan usia
11. Diet TBC
12. Diet DM
13. Diet jantung koroner dan diet hipertensi diet typoid
14. Diet typoid
15. Diet asam urat
16. Diet kanker

D. DOSEN PENGAJAR
Praktikum Farmakologi : 5 topik
1. Arif Yusuf W.S, S. Fat. Apt., M. Sc
2. Rifda Latifa, S. Farm
3. Sulaiman, M. Sc., Apt
4. Sutrisno, S. Farm., Apt
5. Desi Novita Revianawati, S. Farm., Apt
Praktikum Gizi : 3 topik
1. Agil Dhiemitra Aulia Dewi, M. PH
2. Jihan Ukhti Nashiha, S. Gz
3. Nor Eka Noviani, S. Gz., M. P. H

4
E. JADWAL PRAKTIKUM

JADWAL PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KEPERAWATAN


KELAS A, JUMAT JAM 10.00 – 12.00 WIB
KELAS B, JUMAT JAM 13.00 – 15.00 WIB
KELAS C, JUMAT JAM 08.00 – 10.00 WIB
KELAS KELOMPOK
NO. HARI/TGL
I II III IV V
1. A
MATERI MATERI MATERI MATERI MATERI
B Jumat, 15 Maret 2021
1 2 3 4 5
C
2. A
MATERI MATERI MATERI MATERI MATERI
B Jumat, 22 Maret 2021
2 3 4 5 1
C
3. A
MATERI MATERI MATERI MATERI MATERI
B Jumat, 29 Maret 2021
3 4 5 1 2
C
4. A
MATERI MATERI MATERI MATERI MATERI
B Jumat, 05 Maret 2021
4 5 1 2 3
C
UTS : 12 April 2021 sampai 24 April 2021
5. A
B
MATERI MATERI MATERI MATERI MATERI
C Jumat, 26 April 2021
5 1 2 3 4
B
C
UAS: 28 Juni 2021 Sampai 10 Juli 2021

5
MATERI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

MATERI 1 A.JENIS OBAT BERDASARKAN ISTILAH/ DEFINISI


B. MACAM- MACAM BENTUK SEDIAAN OBAT
C. PENCAMPURAN OBAT INJEKSI
Pengampu : Arif Yusuf Wicaksana,S.Farm.,Apt (085643922280)
MATERI 2 OBAT - OBAT ANTI INFEKSI
NUTRISI DAN ELEKTROLIT
Pengampu : Rifda Latifa, S. Farm (085726274793)
MATERI 3 A.PERHITUNGAN DOSIS OBAT UNTUK PASIEN
B. DELIVERY OBAT KEPADA PASIEN
C. PENGELOLAAN OBAT DI RUANG PERAWATAN
Pengampu : Sulaiman, M. Sc., Apt
MATERI 4 A. OBAT-OBAT KARDIOVASKULER DAN DIURETIK
Pengampu : Sutrisno, S. Farm., Apt (08562899958
MATERI 5 A.OBAT- OBAT ANTIDIABETIKA
B.OBAT- OBAT ANESTESI
Pengampu : Desi Novita Revianawati, S. Farm., Apt (081226540614)

6
MATERI PRAKTIKUM ILMU GIZI KEPERAWATAN

KELAS A Jumat, 03 Mei 2021 10.00-12.00


Gizi pada klien DM
MATERI 1 KELAS B 13.00-15.00 (Agil Dhiemitra Aulia Dewi, M. PH)
(082221543089)
KELAS C 08.00-10.00
KELAS A Jumat, 24 Mei 2021 10.00-12.00 Terapi gizi pada klien dengan cardiovascular
disease (hipertensi, stroke, jantung koroner)
MATERI 2 KELAS B 13.00-15.00
KELAS C 08.00-10.00 (Jihan Ukhti Nashiha, S. Gz)
(087839904684)
KELAS A Jumat, 31 Mei 2021 10.00-12.00 Terapi Gizi pada klien dengan Kanker
MATERI 3 KELAS B 13.00-15.00 (Nor Eka Noviani, S. Gz., M. P. H)
KELAS C 08.00-10.00 (081216174173)

F. DAFTAR PUSTAKA
1. Goodman and Gilman’s ” The Pharmacological Basic of Therapeutic,” 9 th Ed.,
pergamon Press, Inc., New York 1995
2. Lullmann H et al.Pharmacology.G T Verlag, New York, 2005
3. Avery’s Drug Treatment 4 th edition (trevor & Nicholas ) : 1047 – 1054
4. Clinical Pharmacology, Basic Principles in Therapeutics ( Melmon and Morelli’s) :
711 – 712
5. Almatsier,S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2002.
6. Gibson R.S, Principal of Nutritional Assessmen. Oxford University Press.New York.
2005
7. Moore M.C. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi alih bahasa, Liniyanti D.
Oswari: editor, Melfiawati S.-Ed.2-Jakarta: Hipokrates. 1997
8. Mahan L.K, Stump S.E. Krause’S Food, Nutrition, & Diet Therapy. Saunders:
Philadelpihia,Pennsylvania.2004
9. Sediaoetomo S.D. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa & Profesi.Jakarta:Dian Rakyat 2004
10. Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi&Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
11. Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
12. Escott-Stump, Sylvia. 2012. Nutrition and Diagnosis-Related Care. 7th Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

7
BAB II PANDUAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

MATERI PRAKTIKUM I

A. JENIS OBAT BERDASARKAN ISTILAH/DEFINISI

1. Tujuan praktikum
a. Mahasiswa mengetahui istilah obat, obat tradisional, fito farmaka/natural medicine,
obat generic, obat patent(original product), obat branded generic
b. Mahasiswa mampu mengenali dan memberikan contoh obat , obat tradisional,
natural medicine, obat generic, obat patent(original product), obat branded generic

2. Bahan dan alat:


Obat kimia/sintetik:
Contoh: Paracetamol, Erythromycin, Vitamin C, Insulin
Obat tradisional:
Contoh: Jamu gendong, simplisia daun tempuyung
Natural medicine:
Contoh: Nephrolith, Imunos, Stimuno
Obat generic:
Contoh: Asam mefenamat (INF, Bernofarm, dll), Ceftriaxone inj (Hexpharm, Dexa
Medika, INF, dll), Ketorolac inj (Dexa Medika, Bernofarm, Novell, dll), Natrium
Diklofenak (INF, KF, PHAPROS, dll)
Obat patent (original product):
Contoh: Ponstan, Rochepin inj, Toradol inj, Voltaren
Obat branded generic (mee too product):
Contoh: Pondex, Broadced inj, Remopain inj, Flamar
3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan
golongan/kelompok obat tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat
b. Isi/kandungan zat aktif
c. Pabrik pembuat
B. MACAM-MACAM BENTUK SEDIAAN OBAT

1. Tujuan praktikum
a. Mahasiswa mengetahui berbagai macam bentuk sediaan obat
b. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan berbagai macam sediaan obat.

2. Bahan dan alat:


Penggunaan secara oral
I. Bentuk padat :
A. Tablet
1 . Tablet kempa ( tablet cetak biasa ) ex: Paracetamol Tab, Decolgen tab
2 . Tablet kunyah , ex : antasida tab, Calcium Lactat, Erysanbe chewable

8
3 .Tablet salut, ex : salut gula (Neurobion, Ferro Sulfat, Becombion, Enervon C),
salut film (DMP, Mucohexin, Rifamtibi), salut enterik (Depakote, Voltaren,
Dansera).
4. Tablet Effervecent : CDR, Berocca, Supradyn)
5. Tablet lepas lambat : Voltaren SR (aksi diulang), Voltaren Retard ( aksi
diperpanjang), Tramal Retard.

B . Kapsul
1 Kapsul keras (Asam mefenamat 250 mg, Chlormphenicol 250 mg, Rifampicin
300 mg)
2 Kapsul lunak (Natur E)
Spansul ( kapsul lepas lambat: Rhinos SR)

C. Serbuk
1. Serbuk terbagai (oralit, smecta, lacto B)
2. Serbuk tak terbagi ( garam inggris )
3. Serbuk effervecent ( extra joss, Jess cool )

II. Bentuk Cair

a. Larutan : Parasetamol sirup


b. Elixir : Bronchophylin elixir, Brondilex elixir, Bisolvon elixir
c. Sirup : Donexan syr, Donexan Dx syr, Cohistan Syrup
d. Emulsi : Scot Emulsion
e. Suspensi : Proris Susp, Antasida susp, Plantacid susp
f. Dry Syrup : Amoxycillin Syr, Ampicilin Syr, Erytromycin Syr

Penggunaan secara parenteral


A. Larutan : injeksi Magnesium Sulfat ( MgSO4 ), injeksi Dexamethason, injeksi Farbion.
B. Suspensi dalam Air : injeksi Depo medrol.
C. Kristal steril untuk dilarutkan : Ampicilin, Amoxycillin Inj
D. Infus intra vena : RL ( flabot ), Metronidazole ( botol kaca ), Fimahes (soft bag),
Aminofluid (softbag)

Penggunaan secara inhalasi


A. Pulmicort
B. Ventolin Inhaler
C. Ventolin nebules
Penggunaan obat pada selaput lendir
A. Tablet
1. Lozenges ( tablet hisap ) : FG Troches
2. Tablet bukal
3. Tablet sub lingual : Cedocard, ISDN (Isosorbid dinitrat)
4. Tablet implantasi
5. Tablet Vaginal : Talsutin VT, Canesten VT
B. Salep mata : Ikamicetin ZM, Cendo Fenicol ZM
C. Tetes mata : Colme TM, Chloramphenicol TM

9
D. Tetes telinga : Colme TT, Otopain TT
E. Suppositoria : Dumin Supp, Borraginol Supp
F. Ovula : Flagyl Ovula, Flagystatin Ovula
Penggunaan pada kulit
a. Bentuk padat : serbuk ( Nebacetin Powder, Caladine Powder)
b. Bentuk cair : Larutan ( Rivanol kompres, Povidon Iodine), Lotio (Caladine
Lotio), liniment
c. Bentuk semi padat : Salep kulit (Ikamicetin ZK, Oxytetrasiklin ZK), krim (acyclovir
cream, Miconazole cream), pasta (solcoceryl pasta), jelly (Bioplacenton)
3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan bentuk sediaan
tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat,
b. bentuk sediaan,
c. warna, bau, rasa dan ciri fisik lainnya,
d. cara penggunaan (p.o, s.c, s.l, dll)

C. PENCAMPURAN OBAT SUNTIK


1. Rekonstitusi obat bubuk
Sebagian besar obat direkonstitusi dengan aqua pro injeksi atau normal salin.
Bila tidak ditentukan oleh pabrik pembuat obat, pelarut ditambahkan sedemikian
sehingga mencapai 1-2 ml per dosis terutama untuk pemberian IM.
Sekali obat sudaj direkonstitusi, larutan obat yang tidak digunakan harus diberi tanggal
rekonstitusi, disimpan di lemari es dan dapat dipakai dalam jangka waktu 24 jam sampai
1 minggu tergantuung rekomendasi dari pabrik obat.
Peringatan: Larutan obat dalam kemasan ampul, setelah dibuka, HARUS SEGERA
DIGUNAKAN DAN TIDAK BOLEH DISIMPAN!

2. Pencampuran obat-obat injeksi


Obat-obat yang dicampur dalam spuit yang sama harus kompatibel untuk mencegah
pengendapann. Untuk menentukan kompatibilitas obat, periksa buku referensi atau
konsultasikan pada Farmasis. Jika ragu-ragu mengenai kompatibilitas, JANGAN campur
obat-obat tersebut.
Pencampuran dua macam obat dalam spuit yang sama dari dua vial:
a. Ambil udara ke dalam spuit sejumlah larutan yang akan diambil dari vial yang
pertama. JANGAN biarkan jarum mengalami kontak dengan larutan. Keluarkan
jarum.
b. Ambil udara ke dalam spuit sejumlah larutan yang akan diambil dari vial yang
kedua. Balikkan vial kedua dan suntikkan udara. Ambil jumlah larutan yang
diinginkan dari vial yang kedua.
c. Ganti jarum, kecuali bila ingin menghabiskan seluruh isi dari vial yang pertama.
d. Balikkan vial yang pertama, dan ambil larutan dalam jumlah yang diinginkan.

Pencampuran dua macam obat dalam spuit yang sama dari satu vial dan satu ampul:
1. Suntikkan udara ke dalam vial
a. Ambil larutan dalam jumlah yang diinginkan dari dalam vial.

10
b. Ambil larutan dalam jumlah yang diinginkan dari dalam ampul.
MATERI PRAKTIKUM II

A. OBAT-OBAT ANTI INFEKSI DAN OBAT-OBAT ANTINEOPLASTIK


1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik,
efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan
dari obat-obat antiinfeksi dan antineoplastik
2. Bahan dan alat:
a. Amoxycillin 250 mg
b. Amoxycillin inj
c. Ampicillin syrup
d. Viccilin inj 500 mg
e. Cefadroxil 500 mg
f. Ceftriaxone 1g inj
g. Ceftazidime 0,5 g inj
h. Ceftum inj
i. Claforan inj
j. Augmentin inj
k. Maxipime inj
l. Flagyl infuse
m. Metronidazole infuse
n. Flagystatin ovula
o. Amoxan drop
p. Cefixime capsul
q. Meronem 0,5 g inj
r. Amikin 250 inj
s. Netromycin 150 mg inj
t. Ciproxin infuse
u. Doxorubicin 50 mg inj
v. Vincristine 1 mg inj
3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu
secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping,
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan

11
B. NUTRISI DAN ELEKTROLIT

1. Tujuan Praktikum

Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik, efek


samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan dari
nutrisi dan elektrolit.
2. Bahan dan alat:
a. Vitamin A, B1, B6, B12, C, D, E, K
b. Neurobion
c. Santa E
d. Cavit D3
e. Asam Folat 1 mg
f. Vomilat
g. Zegavit
h. Ringer Laktat 500 ml
i. NaCl 500 ml
j. Dextrose 5%
k. Dextrose 10%
l. Asering
m. Kaen 3A
n. Kaen 3B
o. Kaen IB
p. Kaen Mg3 500 ml
q. Martos 1000 ml
r. Aminofluid
s. Pan AminG
t. Kidmin

3. Cara Kerja
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan obat
tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat,
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping,
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan

12
MATERI PRAKTIKUM III

A. PERHITUNGAN DOSIS OBAT UNTUK PASIEN

1. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menghitung dosis yang tepat untuk tiap-tiap individu pasien dan
mampu mencampur obat suntik dengan benar.

2. Bahan dan alat:

a. Spuit inj 2,5 ml, 3 ml, 5 ml, 10 ml, 20 ml, 50 ml


b. Amoxycillin inj
c. Viccilin inj
d. Paramidon inj
e. Amoxycillin syrup
f. Ceftriaxone inj
g. Mucos drop
h. Piracetam infuse 12 gram
i. Ciprobay 200 mg infuse
j. Aqua p.i 25 ml
k. Aqua p.i 50 ml
l. NaCl 100 ml Piggy bag
m. Infus: RL, NaCl, D5

3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan obat
tertentu secara bergantian. Masing-masing kelompok menghitung dosis dan mencampur
obat suntik sesuai dengan resep dokter yang diberikan oleh pembimbing.

PERHITUNGAN DOSIS OBAT PER ORAL

Soal:
1. Berikan obat Amoksisilin 250 mg p.o 3x sehari, selama 5 hari
Tersedia kaplet Amoksisilin 500 mg
2. Berikan syrup Amoksisilin 1 cth, t.i.d
3. Berikan Paracetamol, prn, 100 mg
Tersedia tablet Paracetamol 500 mg
4. Berikan Ryvell drop, 0,5 ml, b.i.d
5. Berikan Mucos drop, 7 tetes, t.i.d
6. Berikan phenytoin 5 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi dua.
BB pasien 15 kg
7. Berikan Oralit, ad libitum
8. Berikan Erythromycin 250 mg, setiap 6 jam.
BB pasien 12 kg

13
Dosis obat anak: 30-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi empat.
PERHITUNGAN DOSIS OBAT PARENTERAL

Injeksi SUBKUTAN: biasanya digunakan untuk pemberian insulin (akan dibahas dalam
praktikum obat-obat antidiabetik)

Injeksi INTRAMUSKULAR:
Volume larutan untuk injeksi IM adalah 0,5-3 ml, dengan rata-rata 1-2 ml. Dosis yang lebih
besar dari 3 ml biasanya dibagi dan diberikan pada 2 tempat yang berbeda.

Soal:
1. Berikan Dexamethason inj 5 mg, IM
2. Berikan Garamycin inj 50 mg, IM, 3 x sehari
Tersedia Garamycin inj 80 mg/2 ml
3. Berikan procain penisilin 400.000 U, IM, setiap 8 jam.
Tersedia Procain Penicillin inj dalam kemasan Vial 300.000 U/ml
4. Berikan Paramidon inj, prn, 250 mg
5. Berikan Ampicillin 125 mg, b.i.d, IM
6. Berikan Amoksisilin 750 mg, IM, q8h
7. Berikan Ceftriaxone 75 mg/kg BB/hr dalam dosis terbagi setiap 12 jam, IM
BB pasien: 10 kg
8. Berikan Ceftriaxone 2 g, sebagai profilaksis bedah

Injeksi INTRAVENA:

1. Infus IV kontinu: untuk mengganti kehilangan cairan, menjaga keseimbangan cairan, dan
merupakan sarana pemberian obat.
2. Infus IV intermiten: terutama ditujukan untuk memberikan obat-obat IV.
Beberapa obat diberikan dengan dorongan IV (bolus), namun banyak obat yang diberikan
IV akan mengiritasi vena, sehingga obat-obat ini diencerkan ke dalam cairan 50-100 ml.
Obat-obat lain diberikan dalam jumlah cairan yang besar dalam jangka waktu tertentu,
seperti dalam 4-8 jam (drip).

Soal:
1. Berikan Ceftriaxone inj 1 g, IV, setiap 12 jam
2. Berikan Viccilin inj 500 mg, IV, q6H
3. Berikan Piracetam 12 gr IV dalam waktu 2 jam.

14
B. DELIVERY OBAT KEPADA PASIEN

1. Tujuan Praktikum

a. Mahasiswa mengetahui cara menyiapkan dan menyerahkan obat kepada pasien


b. Mahasiswa mengenal Kartu Catatan Pengobatan Pasien dan bisa
mengisinya.

2. Bahan dan Alat:


a. Obat dalam berbagai bentuk sediaan
b. Cawan/pot tempat menaruh obat yang akan diberikan kepada pasien
c. Kantung plastic obat dan etiket
d. Nampan
e. Spidol F
f. Kertas label
g. Sendok obat, sloki, spuit dalam berbagai ukuran
h. Kartu Catatan Obat
i. Beberapa contoh resep/catatan medik pasien

3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap-tiap kelompok membaca ordering
pengobatan/terapi yang ditulis dokter di catatan medik pasien, kemudian menyiapkan obat
yang diperlukan dan menyerahkannya kepada pasien. Setiap obat yang diserahkan dan atau
digunakan pasien dicatat dalam Kartu Catatan Obat Pasien yang bersangkutan.

15
DELIVERY OBAT KEPADA PASIEN

I. Nama Pasien : Ny. Nunik


No. CM : 12345
Ruang : Sakinah 3A
Terapi :
R/ Amoxycillin 3x500 mg
Paracetamol tab prn
Ferrosus sulfas tab 1x sehari
Borraginol Supp 2x sehari
II. Nama Pasien : Anak Haryman
Umur : 2 th
No. CM : 24106
Ruang : VIP Ibnu Sina
Terapi : R/ Proris syrup 3dd CthI
Ceftriaxone inj 75 mg/kg BB/hr q12H IV
Kutoin 50 mg 2x sehari
Infus RL 15 tetes per menit
III. Nama Pasien : Tn. Bimasena
Umur : 65 th
No. CM : 45623
Ruang : Muzdalifah 6
Terapi : R/ Viccilin inj 500 mg, IM, 4x sehari
Ketoprofen inj, 3x sehari 1 ampul
Becombion tab 1x sehari
Infus D5 20 tetes per menit
IV. Nama Pasien : Nn. Renny
Umur : 20 th
No. CM : 12479
Ruang : Zam-zam 2

Terapi : R/ Ultracet tab 2x sehari


Piracetam 12 gram bolus IV selama 60 menit
Neurobion tab 1x sehari
Zolmia tab prn
V. Nama Pasien : Tn. David Beckham
Umur : 34 th
No. CM : 77777
Ruang : Anggrek 1
Terapi : R/ Infus NaCL 20 tetes per menit
Dexamethason inj 3 x sehari 1 ampul
Voltaren SR 2x sehari
Plantacid susp 4ddCI
Bisolvon syrup 3ddCthI

16
C. PENGELOLAAN OBAT DI RUANG PERAWATAN

1. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mengetahui system penyimpanan dan pengelolaan obat di ruang perawatan.

2. Alat dan Bahan :


a. Obat dengan berbagai bentuk sediaan
b. Lemari obat/ rak obat
c. Cool box
d. Emergency kit
e. Kertas label obat
f. Kartu stok
g. Lembar permintaan obat
h. Spidol/alat tulis

3. Cara kerja
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Masing-masing kelompok melakukan simulasi
penyimpanan obat floor stock, mengisi kartu stok, mengisi lembar permintaan obat, dan
mengelola emergency kit.

EMERGENCY KIT:

1. Adrenalin/epinefrin dalam bentuk larutan obat suntik


2. Atropin Sulfat inj
3. Dextrose 40% inj
4. Difenhidramin inj
5. Dexamethason inj
6. Promethazin inj/chlopromazin inj
7. Anti Bisa Ular
8. Analgetik inj
9. Anti emetic inj
10. Anti konvulsi inj
dll

Jenis obat yang ada di emergency kit dapat ditambahkan sesuai dengan
kebutuhan/spesifikasi ruang perawatan.

17
MATERI PRAKTIKUM IV

OBAT-OBAT KARDIOVASKULER DAN DIURETIK

1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik,
efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan
dari obat-obat untuk gangguan jantung dan diuretik

2. Bahan dan alat:


a. Isosorbid dinitrat tab
b. Nitroglicerin
c. Nitrocine inj
d. Inderal tab
e. Verapamil tab
f. Diltiazem tab
g. Cordaron inj
h. Perdipine inj
i. Digoxin tab
j. Lanoxin inj

3. Cara kerja
a. Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan
obat tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
b. nama obat,
c. indikasi, kontra indikasi,
d. farmakokinetik, farmakodinamik,
e. efek samping,
f. cara pemberian
g. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan

18
OBAT ANTIHIPERTENSI
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik,
efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan
dari obat-obat antihipertensi.
2. Bahan dan alat:
a. HCT
b. Farsix inj
c. Spirola tab
d. Captopril 12,5 mg
e. Nifedipin tab
f. Zanidip tab
g. Reserpin tab
h. Bisoprolol Fumarat
i. Dopamet tab
j. Catapres inj
k. Herbesser inj
l. Diltiazem tab
m. Valsartan tab
n. Blopres 8 mg tab
o. Co-approvel tab
p. Co-diovan tab
q. Tenace tab
r. Noperten 5 tab
s. Tensivask 5 mg tab
t. Tenazide

3. Cara Kerja
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan obat
tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat,
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping,
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan

19
MATERI PRAKTIKUM V

A. OBAT-OBAT ANTIDIABETIKA DAN OBAT-OBAT ANESTESI

1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik,
efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan
dari obat-obat antidiabetik dan obat-obat anestesi.
2. Bahan dan alat:
Antidiabetika:
a. Glibenklamid tab
b. Metformin tab
c. Metrix tab 1 mg
d. Glucobay tab
e. Glucotrol XL 5
f. Glucovance 500/2,5
g. Avandia tab
h. Avandamet 2 mg tab
i. Avandaryl 2 mg
j. Actos tab
k. Actrapid HM 100
l. Actrapid Novolet
m. Insulatard HM 100
n. Mixtard HM 100
o. Novomix Flexpen
p. Novorapid Flexpen

Obat Anestesi
a. Lignokain/lidokain inj
b. Lidokain comp
c. Pehacain inj
d. Bupivakain inj
e. Decain inj
f. Lidokain + Priloain (EMLA patch)

3. Cara kerja
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan golongan obat
tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat,
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping,
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan

20
OBAT-OBAT ANALGETIK DAN ANTI INFLAMASI NONSTEROID
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik,
efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan
dari obat-obat analgetik dan antiinflamasi non steroid

2. Bahan dan alat:


a. Panadol tab
b. Dumin supp
c. Neuralgin tab
d. Antalgin inj
e. Pondex suspensi
f. Voltaren gel
g. Cataflam D50 tab
h. Feldene flash tab
i. Pronalges supp
j. Ketorolak inj
k. Tramadol inj
l. Doloneurobion tab
m. Ibuprofen 200 mg
n. Meloxicam 7,5 mg tab
o. Ultracet tab
p. Paramidon inj
q. Ketoprofen inj
r. Ketoprofen 50 mg
s. Petidin inj
t. Morphin inj

3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu
secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan

21
OBAT HIPNOTIKA, SEDATIVA, ANTI PSIKOTIK DAN ANTIKEJANG

1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik, efek
samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan dari
obat-obat hipnotika, sedative, anti psikotik dan anti kejang
a. Bahan dan alat:
1. Kutoin capsul
2. Phenytoin inj
3. Phenobarbital tab
4. Sibital inj
5. Valium inj
6. Diazepam tab
7. Carbamazepin
8. Depakote tab
9. Ativan tab
10. Xanax XR 0,5 mg
11. Zolmia
12. Amitriptilin tab
13. Tofranil tab
14. Nopres tab
15. Haloperidol
16. Chlorpromazin tab
17. Chlorpromazin inj
18. Serenace sol
19. Clozaril 25
20. Stelazine
b. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu
secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
1. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat
2. indikasi, kontra indikasi,
3. farmakokinetik, farmakodinamik,
4. efek samping,
5. cara pemberian
6. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan

22
OBAT ANTIHISTAMIN, KORTIKOSTEROID

1. Tujuan Praktikum
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik, efek
samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses keperawatan dari obat-
obat hipnotika, sedative, anti psikotik dan anti kejang

2. Bahan dan alat:


a. Sanadryl syrup
b. CTM tab
c. Efedrin
d. Actifed syrup
e. Rhinofed tab
f. Ephedrin inj
g. Ikadryl inj
h. Telfast plus
i. Dexamethason inj
j. Prednison
k. Metil prednisolon inj
l. Medixon tab 4 mg
m. Solumedrol inj
n. Dextamin tab
o. Cetirizine tab
p. Hydrocortisone cream
q. Ryvell drop
r. Cortisone inj/Kenacort inj IAID
s. Cortidex inj
t. Loratadine tab

3. Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu
secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah:
a. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat
b. indikasi, kontra indikasi,
c. farmakokinetik, farmakodinamik,
d. efek samping,
e. cara pemberian
f. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan

23
BAB III PANDUAN PRAKTIKUM GIZI

A. Langkah Praktikum :
1. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, @kelompok berisi 3-4 orang.
2. Kelompok kecil mendapatkan kasus.
3. Kelompok kecil mengerjakan apa yang ditugaskan pada masing-masing kasus (terdapat
perintah pada masing-masing kasus).
4. Pada hari praktikum, kelompok kecil akan mempresentasikan tugas yang diberikan
dihadapan pengampu/supervisor praktikum (waktu 15 menit).
5. Terdapat sesi diskusi 20 menit.
6. Kelompok kecil membawa contoh makanan dari menu yang ditentukan dengan
pembagian (menu pagi+snack pagi; menu siang; dan menu malam+snack sore).

B. Tata Tertib Praktikum :


1. Mahasiswa diharapkan INTIME (datang paling lambat 5 menit sebelum praktikum
dimulai).
2. Tidak ada toleransi keterlambatan.
3. Mahasiswa mempersiapkan dan mengerjakan tugas praktikum dengan baik.
4. Mahasiswa mengikuti dan aktif dalam sesi diskusi.

C. Penilaian
Macam Prosentase
1. Kedisiplinan dan Kerapihan 5%
2. Laporan Praktikum Sementara 30%
3. Presentasi dan Diskusi 40%
4. Laporan Akhir 25%

D. Format Laporan Akhir


Bab 1 Kasus dan Penanganan
Bab 2 Hasil Diskusi dan Literatur
Bab 3 Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka

24
Contoh Lembar Pengerjaan Laporan Praktikum Sementara
Kasus Typoid Kelompok A.1.a
Nama Anggota :

Gambaran Kasus :

Kondisi Pasien :

Jenis Diet :
Prinsip Diet :

Kalori yang dibutuhkan :

Contoh Menu :

Lembar Contoh Menu


Diet Biasa Lunak 1700 kkal (kelas III)

No. Jenis Jam Pemberian Menu

1. Menu Pagi 07.00 Bubur Nasi

Opor telur ayam+tahu+labu siam

Tempe bacem

Jus Tomat

Air Putih

2. Snack Pagi 10.00 Caranggesing

Teh

25
3. Menu Siang 12.00 Nasi Tim

Pepes Tenggiri

Tumis Tahu

Bening bayam

Pisang

Air Putih

4. Snack Sore 16.00 Puding susu

Teh

5. Menu Malam 18.00 Nasi Tim

Bola-bola daging

Tahu isi Kukus

Sup Wortel+Buncis

Pepaya

Air Putih

6. Snack Malam 18.00 Biskuit

26
MATERI PRA-PRAKTIKUM

Jenis-jenis Diet

A. Tujuan :
Mahasiswa mampu memahami :
1. Standar Makanan Umum RS
2. Jenis-jenis Diet
3. Perbedaan diet umum dan khusus
4. Penggunaannya sesuai dengan kondisi pasien
5. Dapat memberikan jenis diet yang tepat kepada pasien
6. Cara menentukan syarat atau PRINSIP diet

B. Macam-macam Makanan Rumah Sakit,


Macam makanan RS dibagi menjadi 2, yakni : Makanan Umum dan Makanan Khusus.

Standar Makanan Umum Rumah Sakit


Dibedakan menurut bentuknya, ada 4, yakni :
1. Makanan Biasa
- Sama dengan makanan sehari-hari, tetapi tidak mengandung bumbu yang tajam,
disajikan dalam suhu yang tidak terlalu panas atau dingin, tidak mengandung vetsin
(dalam jumlah biasa).
- Tujuan : memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
- Kalau tidak ada demam; gangguan pada mengunyah, menelan; dan atau luka pada
lambung → pasien dipertahankan untuk diberikan “Makanan Biasa”
2. Makanan Lunak
Adalah : makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna
dibandingkan dengan makanan biasa.

- Tujuan : memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna,
sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
- Indikasi pemberian : pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi
dengan demam tidak terlalu tinggi, kesulitan mengunyah dan menelan, sebagai
perpindahan makanan saring ke makanan biasa.
3. Makanan Saring
Adalah : makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada makanan
lunak [Tidak ada proses mengunyah yang berlebihan].

- Tujuan : memberikan makanan semi-padat untuk jangka waktu pendek (1-3hr)


sebagai proses adaptasi thdp bentuk makanan yang lebih padat.
- Indikasi pemberian : sesudah operasi tertentu, infeksi akut (termasuk infeksi saluran
cerna).

27
4. Makanan Cair
a. Cair Jernih
Diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, keadaan mual
muntah, makanan tahap awal pasca-pendarahan saluran cerna. Nilai gizinya sangat
rendah karena hanya terdiri dari sumber KH.

Contoh : air kacang hijau, kaldu, sari buah, air gula.

b. Cair Penuh
Dapat diberikan melalui oral, pipa, atau enteral (NGT), secara bolus atau drip (tetes).

Contoh : Formula RS (dengan susu, rendah laktosa); Formula komersial (Untuk


diabetes, Dengan MCT, Dengan BCAA).

c. Cair Kental
Pasien tidak mampu mengunyah dan menelan, mencegah aspirasi (misal: penyakit
dengan peradangan, ulkus peptikum, gangguan struktural atau motorik rongga mulut)

Dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.

Contoh : Sup krim jagung, pure kentang, jus sayur, jus buah, puding

Standar Makanan Khusus Rumah Sakit


Dibedakan berdasarkan kandungannya, dikenal beberapa, antara lain :
1. Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP/TKTP)
- Adalah : mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal.
- Syarat/Prinsip Diet :
1. Energi tinggi
2. Protein tinggi
3. Lemak cukup
4. Vitamin dan mineral → sesuai AKG
- Macam-macam :
1. Diet TETP I
Energi 2600 kkal; Protein 100g (2g/kgBB)

2. Diet TETP II
Energi 3000 kkal; Protein 125g (2,5g/kgBB)

2. Diet Rendah Energi


Adalah : diet yang kandungan energinya di bawah kebutuhan normal.

Syarat/prinsip Diet :

a. Energi rendah (biasanya ditujukan untuk menurunkan BB mencapai IMT normal)


b. Protein normal 1-1,5kgBB

28
c. Lemak sedang, diutamakan lemak tidak jenuh
d. Dianjurkan 3x makan dan 2x selingan (untuk mengatur pola makan)
Macam-macam/Cara Pemesanan :
1. Diet Rendah Energi I (1200 kkal)
2. Diet Rendah Energi II (1500 kkal)
3. Diet Rendah Garam (RG)
Adalah diet dengan membatasi asupan semua jenis garam → garam dapur (NaCl), soda
kue (NaHCO3), natrium benzoat, vetsin/MSG (mono-Na glutamat)

- WHO menganjurkan konsumsi garam dapur hingga 6g/hari


- Asupan Na berlebihan dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh,
sehingga menyebabkan edema/asites, dan atau hipertensi.
Indikasi pemberian: sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, dekompensasio kordis, toksemia
pada kehamilan, hipertensi esensial.

• Syarat/Prinsip :
– Energi dan Protein cukup
– Bentuknya (biasa, lunak, saring, atau cair) sesuai kondisi pasien dan keadaan
penyakit.
– Jumlah Na disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam/air, dan atau
hipertensi.
• Macam-macam :
– Diet RG I (200-400mg Na)
- Diberikan kepada pasien dengan edema/asites, dan atau hipertensi berat. Pada
pengolahannya tidak ditambahkan garam dapur. Menghindari bahan makanan
yang tinggi kadar Na-nya.

– Diet RG II (600-800mg Na)


- Diberikan kepada pasien dengan edema/asites, dan atau hipertensi sedang. Pada
pengolahannya boleh menggunakan ½ sdt garam dapur (2 g).

– Diet RG III (1000-1200mg Na)


- Diberikan kepada pasien dengan edema/asites, dan atau hipertensi berat. Pada
pengolahannya boleh menggunakan 1 sdt garam dapur (4 g)

4. Diet Tinggi Serat


Indikasi pemberian : pasien konstipasi kronis dan penyakit divertikulosis (adanya
kantung pada kolon). Lama pemberian disesuaikan dengan perkembangan penyakit.

Syarat/Prinsip Diet:

a. Energi cukup (sesuai JK, umur, dan aktivitas).


b. Protein cukup (1-1,5g/kgBB).
c. Lemak cukup.

29
d. KH dipilih yang berserat tinggi, seperti: whole wheat, oat, jagung.
e. Cairan banyak (2-2,5L/hari).
f. Tinggi serat (30-50g/hari) dari sayuran dan buah-buahan.
Cara pemesanan : DTS

5. Diet Rendah Sisa


Adalah: makanan yang terdiri dari makanan rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan
sisa (feses).

Syarat/Prinsip Diet :

a.Energi cukup.
b.Protein cukup.
c.Lemak sedang.
d.Menghindari makanan berserat tinggi, asupan serat maksimal 8g/hari.
e.Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat, sesuai dengan toleransi
perorangan.
f. Menghindari makanan terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan
berbumbu tajam.
g. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas
atau dingin.
Cara Pemesanan :

1. DRS I → diberikan dalam bentuk saring/blender.

2. DRS II → bentuknya makanan biasa dengan maksimal serat 8g/hari.

6. Diet Penyakit DM (tanpa komplikasi)


DM adalah kumpulan gejala yang timbul pada sesorang yang mengalami peningkatan
kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolut atau relatif.

Syarat/Prinsip Diet :

- Energi cukup : untuk mempertahankan BB normal.


- Diberikan 3x makan besar dan 3x selingan untuk mengatur pola makan dan
pengeluaran insulin secara teratur.
- Penggunaan gula murni dalam minuman atau makanan tidak diperbolehkan kecuali
sedikit pada bumbu.
- Penggunaan gula alternatif dalam jumlah tertentu.
- Pasien DM tanpa hipertensi tetap harus dipantau asupan Na-nya → karena DM dapat
menyebabkan komplikasi hingga ke ginjal.

30
Jenis diet menurut kandungan Energi di RS :
1. Diet DM I (1100 kkal)
2. Diet DM II (1300 kkal)
3. Diet DM III (1500 kkal)
4. Diet DM IV (1700 kkal)
5. Diet DM V (1900 kkal)
6. Diet DM VI (2100 kkal)
Cara pemesanan : DM I/II/dst

31
MATERI PRAKTIKUM 1

Diet DM
A. Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu menentukan jenis dan prinsip diet untuk
penderita Diabetes Mellitus dengan tepat; mahasiswa mengetahui implementasinya dalam
bentuk menu.

B. Cara Kerja

Kasus

Ibu RT usia 40 tahun BB 55 kg TB 150cm LLA 28cm RL 163cm dirawat RS dengan


keluhan kaki kanan bengkak yang diakibatkan adanya luka yang tidak kunjung sembuh.,
juga mual, lemas, dan pusing. Aktivitas pasien sehari 7-8jam, dan jam tidur 8-9jam
sehari. TD 160/80 mmHg, suhu 36,50C. Hasil pemeriksaan lab : GDS 279mg/dL, Kol
170 mg/dL, TG 219 mg/dL, Prot total 6,38 g/dL, albumin 3,5g/dL.
1. Tentukan jenis diet dengan prinsip dietnya!
2. Hitung kebutuhan kalori!
3. Buatlah contoh menunya!

32
MATERI PRAKTIKUM 2

Diet Jantung Koroner dan Hipertensi


A. Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu menentukan jenis dan prinsip diet untuk
penderita Congestive Heart Failure (Gagal Jantung Kongestif) disertai dengan hipertensi
dengan tepat; mahasiswa mengetahui implementasinya dalam bentuk menu.

B. Cara Kerja

Kasus

Tn P berumur 46 tahun, BB 68 kg, TB 170 cm. Dirawat dengan diagnosis penyakit


jantung coroner dan dekompensasi cordis. Hasil pemeriksaan lab kolesterol 209 mg/dl,
trigliserida 130 mg/dl, dan tekanan darah tinggi 170/100 mmHg. Asupan protein 67 gr,
lemak 60 gr, KH 312 gr
1. Tentukan jenis diet dengan prinsip dietnya!
2. Hitung kebutuhan kalori!
3. Buatlah contoh menunya!

33
MATERI PRAKTIKUM 3

Diet Kanker
A. Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu menentukan jenis dan prinsip diet untuk
penderita Cancer dengan tepat; mahasiswa mengetahui implementasinya dalam bentuk
menu.

B. Cara Kerja :

Kasus :

Pasien adalah seorang wanita berusia 56 thn datang kerumah sakit dengan keluhan sejak
seminggu sebelum masuk rumah sakit buang air besarnya berdarah menetes dan berwarna
merah segar dan sejak 3 bulan yang lalu mengaku sulit dalam buang air besar. Pasien
kemudian memeriksakan diri ke RS swasta dan ditemukan ada benjolan didubur.
Diagnosa dokter saat ini adalah Ca recti.
Antropometri pasien : TB 160 cm Berat badan (BB) : 65 kg
Pemeriksaan vital sign pasien : tensi 150/90 mmHg, nadi 86 x/mnt, suhu 36,7C, respirasi
23 x/mnt.
Pemeriksaan laboratorium : Na 156, Kalium 2,4, CL 113, Hb 11 g/dL, HCT 42%, MCH
28, MCHC 32, HCV 90 um3
1. Tentukan jenis diet dengan prinsip dietnya!
2. Hitung kebutuhan kalori!
3. Buatlah contoh menunya!

34

Anda mungkin juga menyukai