Anda di halaman 1dari 27

MK.

Maternitas
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS PCOS
(POLYCYSTIC OVARY SYNDROME)

DI SUSUN

OLEH :

KELOMPOK : 4

ANGGOTA: 1. NAZLA AQNIA (22235101013)

2. FITRIA AMELIA (22235101006)

3. RITA ZAHRA (22235101023)

4. M. KHAZANATUL HIKAM (22235101009)

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. MINI HARIANTI, M.Kep

YAYASAN PEMBANGUNAN KAMPUS JABAL GHAFUR


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) JABAL GHAFUR
SIGLI PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami juga
mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada ibu dosen pembimbing
mata kuliah keperawatan maternitas ibu Ns. Miniharianti, M. Kep atas
bimbingannya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca
dan dapat menambah wawasan mengenai materi tentang Asuhan Keperawatan
pada Kasus PCOS. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Sigli, November 2023

Penyusun

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3
A. Definisi.......................................................................................................3
B. Etiologi.......................................................................................................3
C. Manifestasi Klinis......................................................................................4
D. Patofisiologi...............................................................................................5
E. Pathway......................................................................................................6
F. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................7
G. Komplikasi.................................................................................................7
H. Penatalaksanaan.........................................................................................7
I. Implikasi dalam Ilmu Keperawatan............................................................8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................9
A. Pengkajian..................................................................................................9
B. Diagnosa Keperawatan .......................................................................... 19
C. Rencana Tindakan Keperawatan ............................................................ 19
D. Implementasi dan Evaluasi .................................................................... 21
BAB IV PENUTUP..............................................................................................23
A. Kesimpulan.............................................................................................23
B. Saran...................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan gangguan endokrin yang
paling umum pada wanita dalam masa reproduksi. Berdasarkan kriteria
National Institutes of Health (NIH) menyebutkan bahwa 6%-10% wanita
mengalami PCOS dan Rotterdam memperluas definisi PCOS dengan
prevalensi 15% wanita mengalami PCOS [1]. Sindrom ini awalnya dikenalkan
oleh Stein dan Leventhal pada tahun 1935 sebagai gabungan antara tiga serangkai
yang terdiri dari menstruasi yang tidak teratur (amenorrhoea), munculnya
rambut pada bagian tubuh (hirsutisme) dan kegemukan (obesity) pada wanita
dan munculnya beberapa kista pada indung telur [2]. PCOS banyak mendapat
perhatian saat pasangan suami istri mengeluh karena kehamilan yang tak kunjung
datang (infertilitas). Hingga saat ini sudah terdapat empat konferensi untuk
mengetahui definisi dan kriteria diagnosis PCOS, konferensi terakhir disponsori
oleh ahli dari National Institutes of Health (NIH) yang menyatakan bahwa
dianjurkan untuk mempertahankan kriteria diagnostik yang dihasilkan dari
konfrensi Rotterdam [3]. Salah satu kriteria Rotterdam untuk melakukan
diagnosis PCOS yaitu terdapatnya keadaan ovarium polikistik (PCO)
[4]. Seorang wanita memiliki keadaan ovarium oplikistik jika
ditemukannya dua belas atau lebih folikel berukuran 2-9mm dan atau
terjadinya peningkatan volume ovarium hingga lebih dari 10cm3 [4].
Saat ini untuk mengetahui apakah seorang wanita mengalami sindrom
ovarium polikistik, dokter secara manual menghitung jumlah folikel
dalam ovarium, mengidentifikasi ukuran folikel dan mengevaluasi rasio jumlah
folikel terhadap volume ovarium menggunakan citra hasil pemeriksaan
ultrasonografi (USG). Dalam melakukan hal seperti ini diperlukan
ketelitian dan tingkat akurasi yang tinggi dari seorang dokter dalam
mendeteksi ovarium polikistik agar tidak menyebabkan variabilitas,
reprodusibilitas, dan efisiensi yang rendah.

1
B. Tujuan
Tujuan umum :
1. Untuk mengetahui definisi dari penyakit PCOS
2. Untuk mengetahui etiologi atau penyebab dari penyakit PCOS
3. Untuk mengetahui manifestasi dari penyakit selulitis PCOS
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit PCOS
5. Untuk mengetahui pathway dari penyakit PCOS
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari penyakit PCOS
7. Untuk mengetahui komplikasi dari penyakit PCOS
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis dan keperawatan dari penyakit
PCOS
Tujuan khusus :
Untuk mengetahui cara memberikan Asuhan Keperawatan yang meliputi :
Pengkajian keperawatan, Diagnosa Keperawatan, Rencana Keperawatan,
Implementasi keperawatan, evaluasi dan dokumentasi keperawatan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Sindroma ovarium polikistik (PCOS-Polycystic Ovary Syndrome) adalah
endokrinopatia utama yang terjadi pada wanita pada masa reproduksi dan
diperkirakan mengenai lebih dari 10% populasi.Pada tahun 1935, Stein dan
Leventhal menggambarkan adanya penderita amenorea dan infertile dan disertai
dengan pembesaran ovarium berikut sejumlah kista kecil di dalamnnya. Pada awal
1980-an beberapa kasus seperti diatas diketahui memiliki kaitan dengan
hyperinsulinemia dan gangguantoleransi glukosa. Pada awal 1990-an ditemukan
adanya efek reseptor insulin pada penderita PCOS. Berkaitan dengan penemuan
yang ada, perhatian terhadap PCOS sekarang di pusatkan pada masalah
hiperanrogenisme, hyperinsulinemia, abnormalitas kadar lemak darah dan obesitas
yang memberikan dampak yang lebih luas terhadap kesehatan. Dokter harus
memiliki kemampuan untuk dapat menegakkan diagnosa PCOS secara dini dan
membantu agar penderitanya terhindar dari berbagai masalah Kesehatan jangka
panjang sebagai konsekuensi medis lanjutan dari PCOS.

B. Etiologi
Tidak diketahui secara pasti, namun di perkirakan sangat di pengaruhi oleh
genetik. Bila dalam satu keluarga terdapat penderita PCOS maka 50% wanita
dalam keluarga tersebut akan menderita PCOS pula.Tanda awal PCOS umumnya
terlihat setelah menarche. Remaja dengan periode haid sekitar 45 hari perlu
mendapatkan pemeriksaan lanjutan untuk menyingkirkan kemungkinan PCOS.
(perlu diingat bahwa saat haid dan ovulasi pertama sulit sekali diramalkan.
Peristiwa tersebut umumnya menjadi regular setelah 2 tahun pasca menarche).
Pada beberapa penderita, gejala PCOS muncul setelah berat badan meningkat
pesat. Gejala dan keluhan PCOS disebabkan oleh adanya perubahan hormonal.
Satu hormone merupakan pemicu bagi hormone lainnya. Hal ini akan
menimbulkan lingkaran serta dari suatu gangguan keseimbangan hormonal dalam
sistem endokrin.Gangguan tersebut antara lain adalah:

3
 Hormon ovarium. Bila kadar hormon pemicu ovulasi tidak normal maka
ovarium tidak akan melepaskan sel telur setiap bulan. Pada beberapa
penderita, dalam ovarium terbentuk kista-kista kecil yang menghasilkan
androgen.
 Kadar androgen yang tinggi. Kadar androgen yang tinggi pada wanita
menyebabkan timbulnya jerawat dan pola pertumbuhan rambut seperti pria
serta terhentinya ovulasi.
 Kadar insulin dan gula darah yang meningkat. Sekitar 50% tubuh
penderita PCOS bermasalah dalam penggunaan insulin yaitu mengalami
resistensi insulin. Bila tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik
maka kadar gula darah akan meningkat. Bila keadaan ini tidak segera
diatasi, maka dapat terjadi diabetes kelak di kemudian hari

C. Manifestasi Klinis
Gejala PCOS cenderung terjadi secara bertahap. Awal perubahan hormon
yang menyebabkan PCOS terjadi pada masa remaja setelah menarche. Gejala
akan menjadi jelas setelah berat badan meningkat pesat.Gejala yang diperlihatkan
oleh penderita PCOS kadang-kadang tidak jelas dan jarang penderita dating ke
dokter bukan dengan keluhan PCOS.
Gejala PCOS awal :
 Jarang atau tidak pernah mendapat haid. Setiap tahun rata-rata hanya
terjadi kurang dari 9 siklus haid (siklus haid lebih dari 35 hari). Beberapa
penderita PCOS dapat mengalami haid setiap bulan namun tidak selalu
mengalami ovulasi
 Perdarahan haid tidak teratur atau berlebihan sekitar 30% penderita PCOS
memperlihatkan gejala ini
 Rambut kepala rontok dan rambut tubuh tumbuh secara berlebihan.
Kerontokan rambut dan pertumbuha rambut berlebihan di muka, dada,
perut (hirsuitisme) disebabkan oleh kadar androgen yang tinggi
 Pertumbuhan jerawat. Pertumbuhan jerawat disebabkan pula oleh kadar
androgen yang tinggi
 Depresi. Perubahan hormon dapat meyebabkan gangguan emosi

4
Gejala PCOS lanjut :
 Berat badan meningkat atau obesita terutama pada tubuh bagian atas
(sekitar abdomen dan pinggang). Gejala ini disebabkan oleh kenaikan
kadar hormon androgen
 Kerontokan rambut pola pria atau penipisan rambut kepala (alopesia).
Gejala ini disebabkan oleh kenaikan kadar hormone androgen
 Abortus berulang. Penyebab hal ini tidak diketahui jelas. Abortus mungkin
berkaitan dengan tingginya kadar insulin, ovulasi yang terhambat tau
masalah kualitas sel telur atau masalah implantasi pada dinding uterus
 Sulit mendapatkan kehamilan (interftil) oleh karena tidak terjadi ovulasi
 Hiperinsulinemia dan resistensi insulin yang menyebabkan obesitas tubuh
bagian atas, perubahan kulit di bagian lengan, leher atau pelipatan paha
dan daerah genital
 Masalah gangguan pernafasan saat tidur (mendengkur). Keadaan ini
berhubungan dengan obesitas dan resistensi insulin
 Nyeri panggul kronis (nyeri perut bagian bawah dan panggul)
 Tekanan darah tinggi sering kali ditemukan pada penderita PCOS

D. Patofisiologi
Pada kondisi normal, menstruasi terjadi akibat menurunnya kadar
progesteron (progesterone withdrawal) sehingga terjadi peluruhan endometrium.
Progesteron memiliki fungsi mempertahankan ketebalan endometrium untuk
mempersiapkan implantasi embrio dan kehamilan. Sementara itu, estrogen pada
siklus menstruasi berperan dalam membuat endometrium lebih tebal. Pada kondisi
PCOS, ovarium (folikel) tidak berkembang dengan baik. Folikel PCOS yang kecil
tidak mencapai kondisi fisiologis, dimana seharusnya folikel dominan bertumbuh
dan menghasilkan LH sehingga pada pertengahan siklus menstruasi kadar LH
melonjak tinggi dan terjadi ovulasi (sel telur/ovum keluar dari folikel). Pada
kondisi ini, folikel PCOS hanya akan menghasilkan banyak LH yang tidak
mencapai ambang batas untuk ovulasi. Jika ovulasi tidak terjadi, kadar LH akan
terus tinggi (seharusnya menurun pasca ovulasi), estrogen akan terus menerus
diproduksi, akibatnya penebalan endometrium akan terus terjadi. Penebalan ini

5
tidak ditopang oleh produksi progesteronyang seharusnya dihasilkan oleh korpus
luteum (folikel pasca ovulasi). Akibatnya, penebalan akan terus berlangsung
hingga pada suatu waktu arteri spiralis yang mendarahi uterus tidak lagi dapat
menyokong kebutuhan endometrium yang sangat tebal. Maka, terjadilah
peluruhan endometrium (menstruasi) dengan waktu yang tidak teratur (tergantung
kemampuan arteri spiralis menyokong pertumbuhan endometrium). Sementara
itu, gejala hiperandrogenisme muncul sebagai akibat berlebihnya hormon
androgen yang bersifat laki-laki. Akibatnya, muncul penampilan yang biasanya
didapatkaan pada laki-laki: jerawat, rambut di wajah (hirsutisme), dan kebotakan.
Resistensi insulin jugat turut menyebabkan produksi yang berlebih androgen.

E. Pathway

6
F. Pemeriksaan Penunjang
Yang meliputi :
 Tes darah, untuk memeriksa kadar hormon androgen, tes toleransi
terhadap gula darah, dan kadar kolestrol yang sering kali meningkat pada
penderita PCOS
 USG panggul, untuk memeriksa ketebalan lapisan rahim pasien dengan
bantuan gelombang suara

G. Komplikasi
PCOS yang tidak ditangani dapat membuat penderitanya beresiko
mengalami komplikasi berikut ini :
 Gangguan tidur
 Gangguan makan
 Gangguan kecemasan dan depresi
 Kemandulan
 Keguguran atau kelahiran bayi prematur
 Hipertensi saat hamil
 Diabetes dan diabetes gestasional
 Hepatitis
 Sindrom metabolik
 Kanker endometrium

H. Penatalaksanaan
Sindroma ovarium polikistik (PCOS-Polycystic Ovary Syndrome) adalah
suatu anovulasi kronik yang menyebabkan infertilitas dan bersifat
hiperandrogenik, dimana terjadi gangguan hubungan umpan balik antara pusat
hipotalamaus-hipofisis dan ovarium sehingga kadar estrogen selalu tinggi yang
mengakibatkan tidak pernah terjadi kenaikan kadar FSH yang cukup adekuat.
Pada PCOS siklus ovulasi terganggu karena adanya peningkatan aktivitas
sitokrom p-450c17 (yang merupakan enzim yang diperlukan untuk pembentukan
androgen ovarium), dan terjadi juga peningkatan kadar LH yang tinggi akibat
sekresi GnRH yang meningkat. Hal ini menyebabkan sekresi androgen dari

7
ovarium bertambah karena ovarium pada penderita sindrom ini lebih sensitive
terhadap stimulasi gonadotropin. Peningkatan produksi androgen menyebabkan
terganggunya perkembangan folikel sehingga tidak dapat memproduksi folikel
yang matang. Hal ini mengakibatkan berkurangnya estrogen yang dihasilkan oleh
ovarium dan tidak adanya lonjakan LH yang memicu terjadinya ovulasi. Selain itu
adanya resistensi insulin menyebabkan keadaan hyperinsulinemia yang mengarah
pada keadaan hiperandrogen, karena insulin merangsang sekresi androgen dan
menghambat sekresi SHBG hari sehingga androgen bebas meningkat.

I. Implikasi Dalam Ilmu Keperawatan


Menurut kelompok kami implikasi dalam keperawatan terkait kasus kami
tentang PCOS. Jika dikaitkan dengan teori memang ada,kenapa kami bilang ada
karena pada teori primer adanya pada kelainan metabolic menunjukan bahwa
kompenasi gangguan fungsi insulin dengan akibat kadar hormone insulin yang
berlebihan. Pada kasus wanita yang didiagnosis mengalami PCOS itu memiliki
adanya kista-kista kecil yang menumpuk di ovarium karena itu disebut ovarium
polikistik. Adanya siklus menstruasi yang tidak teratur jika ovulasi tidak terjadi,
lapisan rahim (disebut endometrium) menjadi lebih tebal dan dapat luruh terus
adanya juga kadar hormon androgen yang dapat meningkat karena tingginya
kadar LH dan juga kadar insulin yang biasanya terlihat pada pasien dengan PCOS.
Jadi itu penjelasan menurut kelompok kami menurut teori primer dalam
keperawatan yang berkaitan dan sama dalam kasus kami.

8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

Seorang wanita usia 18 tahun datang ke poli umum RS Tgk. Chik Ditiro
ditemani ibunya, wanita tersebut bersetatus masih gadis dan belum menikah,
datang dengan keluhan haid yang tidak lancar, haid bisa 2 bulan sekali bahkan
sempat 5 bulan sekali baru menstruasi dengan siklus yang tidak teratur, pasien
juga mengeluh adanya jerawat yang suit hilang dibagian wajah serta
pertumbuhan rambut di sekitar muka, tangan serta kaki yang terlihat agak
lebat. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan tanda-tanda vital: tekanan darah
120/80 mmHg, tinggi badan 155 cm, berat badan 80 kg (pasien masuk dalam
kategori obsesitas) dan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil kadar
hormon androgen yang tinggi serta adanya gambaran kista-kista kecil saat
dilakukan USG.Dari hasil pemeriksaan pasien didiagnosa menderita PCOS
(Polycystic Ovary Ayndrome). Pasien merasa cemas dengan kondisinya saat ini
dan takut jika suatu saat tidak bisa mempunyai keturunan dengan adanya
gangguan mestruasi yang sedang dialami saat ini, pasien juga merasa malu dengan
kondisi tubuhnya.

A. PENGKAJIAN
PEDOMAN PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PADA WANITA DENGAN PERMASALAHAN REPRODUKSI

Tanggal Pengkajian : 26/06/2021


Jam : 14:30 WIB
BIODATA
Klien Penanggung Jawab
Orang tua (Ibunya)
Nama : Nn. Y
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Mahasiswa
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat :
Diagnosa Medis : PCOS (Polycystic Ovary Ayndrome)

9
STATUS KESEHATAN SAAT INI
1. Alasan kunjungan/keluhan utama : Dengan keluhan haid yang tidak lancer
haid bisa 2 bulan sekali bahkan sempat 5 bulan sekali baru menstruasi
dengan siklus yang tidak teratur, pasien juga mengeluh adanya jerawat
yang suit hilang dibagian wajah serta pertumbuhan rambut di sekitar
muka, tangan serta kaki yang terlihat agak lebat
2. Faktor pencetus :
3. Lamanya keluhan: Haid bisa 2 bulan sekali bahkan sempat 5 bulan sekali
baru menstruasi dengan siklus tidak teratur
4. Timbulnya keluhan: ( Ya ) Bertahap
( ) Mendadak
5. Faktor yang memperberat: adanya jerawat yang sulit hilang dibagian
wajah serta pertumbuhan rambut di sekitar muka, tangan serta kaki yang
terlihat agak lebat.
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya:
Sendiri :
Oleh orang lain : Ya
7. Diagnosa Medik : pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil kadar
hormon androgen yang tinggi serta adanya gambaran kista-kista kecil
saat dilakukan USG.Dari hasil pemeriksaan pasien didiagnosa menderita
PCOS (Polycystic Ovary Ayndrome)
Minggu, Tanggal 27 juni 2021
........................................Tanggal ...................................................
........................................Tanggal ...................................................
........................................Tanggal ...................................................
RIWAYAT KELUARGA
Genogram : Tidak ada

10
RIWAYAT MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
a. Kanak-kanak:
b. Kecelakaan:
c. Pernah dirawat :
d. Operasi ..........................:
2. Alergi
Tipe ...................................Reaksi ..............................................
Tindakan .....................................................................................
3. Imunisasi
Tipe ...................................Reaksi ..............................................
Tindakan......................................................................................
4. Kebiasaan : merokok/kopi/obat/alkohol/lain-lain : ..................
5. Obat-obatan :
Lamanya : ...................................................................................

PEMERIKSAAN FISIK DAN KELUHAN FISIK YANG DIALAMI


Keadaan umum: Datang dengan keluhan haid yang tidak lancar, haid bisa 2
bulan sekali bahkan sempat 5 bulan sekali baru menstruasi dengan siklus yang
tidak teratur, pasien juga mengeluh adanya jerawat yang suit hilang dibagian
wajah serta pertumbuhan rambut di sekitar muka, tangan serta kaki yang terlihat
agak lebat.
Kesadaran :5
Vital Sign :
S : 36
N : 24 kali/menit
T :
P :
Kepala :
Bentuk ....................................................................................................
Keluhan yang berhubungan : pusing/sakit kepala/ : Tidak ada

11
Mata :
Ukuran pupil ........................isokor .......................................................
Akomodasi .............................................................................................
Bentuk ....................................................................................................
Konjungtiva ............................................................................................
Fungsi penglihatan : baik/kabur/tidak jelas ...........................................
Dua bentuk .............................................................................................
Tanda-tanda radang ................................................................................
Pemeriksaan mata terakhir .....................................................................
Operasi ...................................................................................................
Kacamata ................................................................................................
Lensa kontak ..........................................................................................

Hidung :
Reaksi alergi ...........................................................................................
Cara mengatasinya .................................................................................
Pernah mengalami flu ............................................................................
Bagaimana frekuensinya dalam setahun ................................................
Sinus ....................................Perdarahan ...............................................

Mulut dan tenggorok :


Kesulitan/gangguan berbicara : Tidak ada , sangat jelas
Kesulitan menelan : Tidak

Pernafasan :
Suara paru ..............................................................................................
Pola nafas ...............................................................................................
Batuk ......................................................................................................
Sputum ...................................................................................................
Nyeri ......................................................................................................
Kemampuan melakukan aktivitas ..........................................................
Rontgen foto terakhir ....................................hasil ................................

12
Sirkulasi :
Nadi perifer ............................................................................................
Capillary refilling ...................................................................................
Distensi vena jugularis ...........................................................................
Suara jantung .........................................................................................
Suara jantung tambahan .........................................................................
Irama jantung (monitor) .........................................................................
Nyeri ......................................................................................................
Edema ....................................................................................................
Palpitasi ..................................................................................................
Baal ........................................................................................................
Perubahan warna (kulit, kuku, bibir, dll)................................................
Clubbing .................................................................................................
Keadaan ekstremitas ..............................................................................
Syncope ..................................................................................................

Nutrisi :
Berat badan 80 kg ................Tinggi badan 155 cm................................
Status gizi ...............................................................................................
Jenis diet .................................................................................................
Nafsu makan ..........................................................................................
Rasa mual ...............................................................................................
Muntah ...................................................................................................
Intake cairan............................................................................................

Eliminasi :
B.A.B
Pola rutin ................................................................................................
Penggunaan pencahar .............................................................................
Colostomi/illeostomi ..............................................................................
Konstipasi/obstipasi ...............................................................................
Diare .......................................................................................................

13
B.A.K
Pola rutin ................................................................................................
Inkontinensia ..........................................................................................
Infeksi ....................................................................................................
Hematuri ................................................................................................
Kateter ....................................................................................................
Urin output .............................................................................................

Reproduksi :
Reproduksi : Kehamilan G......P......A.......
No Gg. Proses Lama Tempat Masalah Masal Keadaan
anak keha persalinan persalinan persalinan/ persalinan ah anak saat ini
milan penolong bayi

Pemeriksaan payudara .......................Keluhan payudara.......................


Pemeriksaan genetalia .......................Keluhan genetalia.......................
Usia menarche ........................................................................................
Siklus menstruasi ...............................Karakteristik menstruasi.............
.................................................................................................................
Menopause……………………Keluhan yang muncul selama ini.........
Masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.....................
.................................................................................................................
Sejak kapan ........................................Sudah dilakukan apa..................
Pembedahan ginekologi .........................................................................
Kapan......................................................................................................
Pengaruh pembedahan terhadap kehidupan seksualitasnya....................
.................................................................................................................
Pemeriksaan papsmear terakhir .............................................................

14
Hasil .......................................................................................................
Keputihan ...............................................................................................
Penggunaan kateter ................................................................................

Neurosis :
Tingkat kesadaran ..............................GCS............................................
Disorientasi ............................................................................................
Tingkah laku...........................................................................................
Riwayat epilepsi/kejang/parkinson.........................................................
Reflex......................................................................................................
Kekuatan menggenggam.........................................................................

Muskuloskeletal :
Kekuatan otot .........................................................................................
Pergerakan ekstremitas ..........................................................................
Nyeri ......................................................................................................
Kekakuan ...............................................................................................
Pola latihan gerak ...................................................................................

Kulit :
Warna .....................................................................................................
Integritas ................................................................................................
Turgor ....................................................................................................

KESEHATAN LINGKUNGAN
Kebersihan : ........................................................................................
Bahaya : ........................................................................................
Polusi : ........................................................................................
PSIKOSOSIAL
1. Pola pikir dan persepsi
a. alat bantu yang digunakan :
( ) kacamata

15
( ) alat bantu
Kesulitan yang dialami :
( ) sering pusing
( ) menurunnya sensitifitas terhadap sakit
( ) menurunnya sensitifitas terhadap panas/dingin
( ) membaca/menulis
2. Persepsi diri
Hal yang sangat dipikirkan saat ini : Pasien merasa cemas
dengan kondisinya dan takut jika suatu saat tidak bisa mempunyai
keturunan dengan adanya gangguan menstruasi yang sedang dialami
saat ini, pasien juga merasa malu dengan kondisi tubuhnya.
Harapan setelah menjalani perawatan : Pasien dapat boleh
beraktivitas seperti biasanya dengan tidak adanya keluhan seperti
yang dirasakan, serta tidak adanya rasa cemas maupun rasa takut
Perubahan yang dirasa sakit: Belum ada
Suasana hati : Merasa cemas,takut
maupu malu dengan kondisi tang terjadi pada dirinya
Rentang perhatian :
3. Hubungan/komunikasi
a. Bicara Bahasa utama :
(Ya ) jelas
( ) relevan
( ) mampu mengekspresikan
( ) mampu mengerti orang lain, yaitu : ....................................
b. Tempat tinggal :
( ) sendiri
(Ya ) bersama orang lain : yaitu orangtua (ibunya)
Kehidupan keluarga
- adat istiadat yang dianut : Tidak ada
- pembuatan keputusan dalam keluarga : Tidak ada
- pola komunikasi : Sangar baik
- Keuangan :

16
(Ya ) memadai
( ) kurang
Kesulitan dalam keluarga
( ) hubungan dengan orang tua
( ) hubungan dengan sanak keluarga
( ) hubungan perkawinan
4. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
( ) fertilitas
(Ya ) menstruasi
( ) libido
( ) kehamilan
( ) ereksi
( ) alat kontrasepsi
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : ...........................................
........................................................................................................
c. Masalah kebiasaan seksual yang dialami : ....................................
5. Pertahanan Koping
Pengambilan keputusan
(Ya ) sendiri
( ) dibantu orang lain, sebutkan : ............................................
Yang disukai tentang diri sendiri : ....................................................
Yang ingin diubah dari kehidupan : Faktor kenaikannya obesitas,
dengan adayan obesitas yang ingin diubah adalah kebiasaan gaya hidup
disini yaitu dengan rajin berolahraga, makan makanan yang bergizi
Yang dilakukan jika stress
( ) pemecahan masalah
( ) makan
( ) tidur
( ) makan obat
( ) cari pertolongan

17
(Ya ) lain-lain (misal : marah, diam , dll), sebutkan merasa
cemas, takut bahkan merasa malu
Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman :.........
6. Sistem nilai – kepercayaan
Siapa atau apa sumber kekuatan : Tuhan
Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : Sangatlah
penting
Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi), sebutkan ...............................................................................
Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di
Rumah Sakit, sebutkan ............................................................................
7. Tingkat perkembangan :
Usia : 18 thn Karakteristik : .....................................

DATA LABORATORIUM
Jenis Hasil
Tanggal Nilai normal Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
USG Didapatkan
hasil kadar
hormon
androgen
yang tinggi
serta adanya
gambaran
kista-kista
kecil

PENGOBATAN
Tanggal Jenis terapi Rute terapi Dosis Indikasi terapi

18
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Obesitas b.d rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang
dianjurkan menurut gender dan usia
2. Ansietas b.d ancaman pada status terkini
3. Ketakutan b.d respon yang di pelajari terhadap ancaman

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Data Diagnosa Tujuan dan Intervensi


Keperawatan Kriteria (NIC)
hasil
(NOC)
DS : Obesitas b.d rata- Setelah dilakukan 1. Diskusikan
 Pasien datang rata aktivitas fisik tindakan bersama pasien
dengan keluhan harian kurang dari keperawatan mengenai resiko
haid yang tidak yang dianjurkan selama 2 x 24 jam yang berhubungan
lancar, haid menurut gender diharapkan pasien dengan BB
bisa 2 bulan dan usia (00232) mampu berlebih
sekali bahkan mengkontrol berat 2.Dorong pasien
sampe 5 bulan badan. untuk merubah
sekali baru kebiasaan gaya
menstruasi Pasien akan: hidup
dengan siklus 1.Dapat
tidak teratur menyatakan rasa
 Pasien juga nyaman setelah
mengeluh obesitas berkurang
adanya jerawat 2.Pasien mampu
yang sulit mengontrol berat
hilang dibagian badan
wajah serta 3.Menggunakan
pertumbuhan energy untuk
rambut di aktivitas sehari-
sekitar muka, hari
tangan, serta
kaki yang
terlihat agak
lebat
DO :
 Pasien setelah
dilakukan
pengkajian di
dapatkan
tandatanda
vital: TD

19
120/80 mmhg,
TB : 155 CM,
BB: 80 kg
(Pasien masuk
dalam kategori
obesitas)
DS : Ansietas b.d Setelah dilakukan 1.Bantu pasien
 Nn. Y ancaman pada tindakan mengidentifikasi
melakukan status terkini keperawatan situasi yang
pemeriksaan (00146) selama 2x24 jam memicu
laboratorium di “Tingkat kecemasan
dapatkan hasil Kecemasan”Nn.Y 2.Instruksikan
kadar hormon meningkat dari pasien untuk
androgen yang level 3/sedang ke menggunakan
tinggi serta level teknik relaksasi
adanya 4/ringanDengan 3.Berada di sisi
gambaran pasien untuk
kista-kista kecil Kriteria Hasil : meningkatkan rasa
saat dilakukan 1.Rasa yang aman dan
USG disampaikan mengurangi
DO : secara lisan kecemasan
 Nn. Y tampak (sedang- ringan)
merasa cemas 2.Rasa cemas
dengan kondisi yang disampaikan
yang dialami secara lisan
saat ini (sedang- ringan)
 Nn. Y juga
tampak malu
dengan kondisi
tubuhnya
DS: Ketakutan b.d Setelah dilakukan 1.Menggunakan
 Dari hasil respon yang di tindakan teknik relaksasi
pemeriksaan pelajari terhadap keperawatan untuk mengurangi
pasien di ancaman (00145) selama 2x24 jam rasa takut
diagnosa diharapkan : 2.Bantu pasien
menderita 1.Dapat untuk
PCOS mengkontrol mengidentifikasi
(Polycystic pernafasan pada dengan cara untuk
Ovary saat penuh menguatkan hal
Syndrome) ketakutan tersebut
DO : (140421)
 Nn. Y tampak 2.Dapat
takut jika suatu memonitor
saat tidak bisa manifestasi
mempunyai perilaku dan rasa
keturunan takut (140423)

20
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Obesitas b.d rata-rata 1.Mengkaji status S : Nn. Y Datang dengan
aktivitas fisik harian aktivitas keluhan haid tidak lancar
kurang dari yang 2.Mengajarkan cara dengan siklus yang tidak
dianjurkan menurut teknik pola makan sehari- teratur dan merasa ada
gender dan usia hari dengan seimbang jerawat di muka serta
3.Mengkaji status tanda- pertumbuhan rambut di
tanda vital sekitar muka, tangan,
kaki
O : Didapatkan TTV : TD
: 120/80 mmhg, TB : 155
CM, BB: 80 kg (Pasien
masuk dalam kategori
obesitas)
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Ansietas b.d ancaman 1.Mengajarkan Teknik S : Nn. Y Melakukan
padastatus terkini relaksasi (nafas dalam) pemeriksaan lab dan di
2.Mengkaji status kondisi dapatkan adanya kadar
kecemasan dan rasa takut hormon androgen yang
yang dialami tinggi dan adanya
gambaran kista-kista
kecil
O : Nn. Y Tampak cemas
dan takut
A : Masalah teratasi
P:-
Ketakutan b.d respon 1.Mengkaji respon pasien S : Dari hasil
yang di pelajari terhadap terhadap perasaan yang di pemeriksaan pasien di
ancaman takuti diagnosa menderita

21
PCOS (Polycystic Ovary
Syndrome)
O : Nn.Y tampak takut
jika suatu saat tidak bisa
mempunyai keturunan
A : Masalah teratasi
P:-

22
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
PCOS adalah gangguan kompleks yang bisa disebabkan oleh resistensi
insulin dan kelebihan berat badan yang berhubungan dengan hormon androgen.
Perawatan PCOS dapat berupa perubahan faktor gaya hidup termasuk diet dan
olahraga.
PCOS harus dipertimbangkan pada gadis remaja dengan keluhan utama
hirsutisme, pola menstruasi yang tidak teratur, obesitas, acanthosis nigricans,
jerawat yang tidak sembuh dengan pengobatan dan kerontokan rambut kepala.
PCOS terutama ditandai oleh disfungsi ovulasi dan hiperandrogenisme. Diagnosis
PCOS memiliki dampak seumur hidup dengan peningkatan risiko infertilitas,
sindroma metabolic, diabetes melitus tipe 2 dan implikasi kesehatan lainnya
termasuk kemungkinan penyakit kardiovaskuler dan karsinoma endometrium.
Pengobatan untuk PCOS pada usia remaja terutama bersifat simptomatik
dan diarahkan pada gejala klinis yang utama, seperti perdarahan uterus abnormal
(ketidakteraturan menstruasi atau perdarahan berlebihan), hiperandrogenisme kulit
terutama hirsutisme dan jerawat persisten, obesitas dan resistensi insulin.
Modifikasi gaya hidup merupakan salah satu usaha atau cara yang relative
sederhana dan mudah untuk dilakukan oleh pasien remaja dengan PCOS,
sehingga dapat membantu mengurangi gejala penyakit terkait PCOS.

B. Saran
1. Bagi pembaca diharapkan menambah pengetahuan tentang PCOS
2. Bagi penyusun diharapkan menambah pengetahuan tentang asuhan
keperawatan PCOS

23
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/134864/bab1/deteksi-
polycystic-ovary- syndrome-pada-citra-ultrasonografi-menggunakan-teknik-
region-growing-dan-stereologi.pdf

https://id.scribd.com/document/395792552/makalah-sindrom-ovarium-polikistik

https://sardjito.co.id/2019/09/30/polycystic-ovary-syndrome-pcos-pada-remaja/
https://hellosehat.com/wanita/pcos/pcos-adalah/?amp=1

http://repository.lppm.unila.ac.id/15453/1/2380-3096-1-PB.pdf

24

Anda mungkin juga menyukai