Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 6

Tri ogesti (1810061)

Ririanti (1810079)

Soal Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Pilihan Ganda

1. Metode kontrasepsi yang masa kerjanya lama dan mempunyai


efektivitas tinggi terhadap pencegahan kehamilan, yang terdiri dari
susuk/implant, AKDR/IUD, MOP, dan MOW disebut
a. Metode Kontrasepsi Jangka Pendek
b. Metode Kontrasepsi Jangka Menengah
c. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
d. Metode Kontrasepsi Jangka Tahunan
e. Metode Kontrasepsi Jangka Bulanan
2. Penggolongan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang yaitu
a. Suntikan
b. Pil
c. Kondom
d. Vasektomi
e. Alamiah
3. Faktor Internal yang mempengaruhi pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang adalah
a. Faktor Sosial
b. Faktor Genetik
c. Faktor Ekonomi
d. Faktor Budaya
e. Faktor Lingkungan
4. Faktor yang memengaruhi pemakaian kontrasepsi, menurut Affandi dalam
Mutiara (1998) adalah
a. Faktor Sosial
b. Faktor Genetik
c. Faktor Ekonomi
d. Faktor Budaya
e. Faktor Objektif
5. Efek samping dari Alat Kontrasepsi Bawah Kulit adalah, kecuali
a. Haid Lancar
b. Haid Sedikit dan Singkat
c. Perubahan Berat Badan
d. Timbul Jerawat
e. Nyeri Perut
6. Tindakan yang dilakukan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak akan mendapatkan keturunan
lagi disebut
a. Vasektomi
b. Tubektomi
c. Implan
d. Ovulasi
e. Fertilitas
7. Efek samping pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim adalah
a. perubahan pola haid terutama dalam 1-2 bulan pertama
b. perubahan pola haid terutama dalam 3-4 bulan pertama
c. perubahan pola haid terutama dalam 3-9 bulan pertama
d. perubahan pola haid terutama dalam 3-6 bulan pertama
e. perubahan pola haid terutama dalam 4-6 bulan pertama
8. Faktor eksternal pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang adalah,
kecuali
a. Faktor Genetik
b. Faktor Budaya
c. Faktor Sosial
d. Faktor Ekonomi
e. Faktor lingkungan
9. Penentuan besarnya jumlah keluarga yang menyangkut waktu yang tepat
untuk mengakhiri kesuburan merupakan faktor yang mempengaruhi
pemakaian kontrasepsi. Pernyataan ini termasuk dalam faktor
a. Faktor Subjektif
b. Faktor Objektif
c. Faktor Pola Perencanaan Budaya
d. Faktor Pola Perencanaan Keluarga
e. Faktor Pola Perencanaan Kesehatan
10. Suatu alat kontrasepsi baik dipandang dari sudut kesehatan maupun
rasionalitasnya tetapi belumlah tentu dirasakan cocok dan dipilih oleh
akseptor/calon akseptor. Pernyataan ini termasuk dalam faktor
a. Faktor Subjektif
b. Faktor Objektif
c. Faktor Pola Perencanaan Budaya
d. Faktor Pola Perencanaan Keluarga
e. Faktor Pola Perencanaan Kesehatan
11. Pemilihan kontrasepsi yang digunakan disesuaikan dengan keadaan wanita
(kondisi fisik dan umur) serta disesuaikan dengan fase-fase menurut kurun
waktu reproduksinya. Pernyataan ini termasuk dalam faktor
a. Faktor Subjektif
b. Faktor Objektif
c. Faktor Pola Perencanaan Budaya
d. Faktor Pola Perencanaan Keluarga
e. Faktor Pola Perencanaan Kesehatan
12. Kelangsungan pemakaian kontrasepsi sangat tergantung dari motivasi dan
penerimaan pasangan suami istri. Pernyataan ini termasuk dalam faktor
a. Faktor Subjektif
b. Faktor Objektif
c. Faktor Pola Perencanaan Budaya
d. Faktor Motivasi
e. Faktor Pola Perencanaan Kesehatan
13. Suatu kegiatan dimana terjadi proses komunikasi dengan penyebaran
informasi yang mempercepat tercapainya perubahan perilaku dari masyarakat
disebut
a. Komunikasi Informasi dan Edukasi
b. Komunikasi Verbal
c. Komunikasi Non Verbal
d. Komunikasi Searah
e. Komunikasi Kesehatan
14. Aspek yang sangat penting dalam pelayanan KB adalah
a. Umur
b. Pengetahuan
c. Dukungan Suami
d. Persepsi Nilai Anak
e. Komunikasi
15. Petugas lapangan yang dapat melakukan konseling KB adalah, Kecuali
a. PPLKB
b. PLKB
c. PKB
d. PKK
e. PPKBD
Essay

1. Apa yang dimaksud dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)?

Jawaban: :
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang(MKJP)adalah metode kontrasepsi yan
g masa   kerjanya   lama  dan   mempunyai   efektivitas   tinggi
terhadapencegahankehamilan, yang terdiri AKBK/implant,AKDR/IUD, M
OP, dan MOW.

2. Sebutkan 4 penggolongan dari metode kontrasepsi jangka panjang?

jawaban :

 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

 Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)

 Metode operasi wanita (MOW

 Metode operasi pria (MOP)

3. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang terdiri dari AKDR ( Alat Kontrasepsi


Dalam Rahim) bisa dijelaskan bagaimana proses pemasangan AKDR?

jawaban : AKDR biasanya dipasang pada akhir masa menstruasi karena


serviks agak terbuka pada waktu ini agar pemasangan menjadi lebih
mudah. Selain itu pemasangan dapat juga dilakukan selama 48 jam pertama
setelah melahirkan, empat minggu pasca persalianan, tujuh hari setelah
terjadi abortus apabila tidak ada gejala infeksi dan selama satu sampai lima
hari setelah senggama yang tidak dilindungi.

4. Jelaslan faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian metode kontrasepsi


Menurut Affandi (1998)?
jawaban :
a) Faktor pola perencanaan keluarga. Adalah mengenai penentuan
besarnya jumlah keluarga yang menyangkut waktu yang tepat untuk
mengakhiri kesuburan. Dalam perencanaan keluarga harus diketahui
kapan kurun waktu reproduksi sehat, berapa sebaiknya jumlah anak
sesuai kondisi, berapa jarak umur antar anak.
b) Faktor subyektif. Bagaimanapun baiknya suatu alat kontrasepsi baik
dipandang dari sudut kesehatan maupun rasionalitasnya belumlah
tentu dirasakan cocok dan dipilih oleh akseptor/calon akseptor.
Pilihan ini sangat pula tergantung pada pengetahuannya tentang alat
kontrasepsi tersebut, baik yang didapat dari keluarga/kerabat maupun
dari petugas kesehatan atau tokoh masyarakat.
c) Faktor obyektif. Pemilihan kontrasepsi yang digunakan
disesuaikan dengan keadaan wanita (kondisi fisik dan umur) serta
disesuaikan dengan fase-fase menurut kurun waktu reproduksinya.
Biasanya pemilihan jenis kontrasepsi juga disesuaikan dengan
maksud penggunaan kontrasepsi tersebut.
d) Faktor motivasi. Kelangsungan pemakaian kontrasepsi sangat
tergantung dari motivasi dan penerimaan pasangan suami istri.
Motivasi akseptor KB untuk terus menggunakan kontrasepsi yang
lama, akan merubah metode, atau menghentikan sama sekali
penggunaan kontrasepsi, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mereka
yang menggunakan kontrasepsi dengan tujuan untuk membatasi
kelahiran mempunyai tingkat kemantapan yang lebih tinggi
dibandingkan mereka yang bertujuan untuk menunda kehamilan.

5. Identifikasin ada atau tidak adanya KIE?


Jawaban: KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) adalah suatu
kegiatan dimana terjadi proses komunikasi dengan penyebaran informasi
yang mempercepat tercapainya perubahan perilaku dari masyarakat. KIE
sebagai salah satu komponen operasional yang strategis dalam program
KB nasional mempunyai fungsi dan peranan penting guna meningkatkan
dan memantapkan penerimaan masyarakat khususnya tentang KB dan
kesehatan reproduksi (BkkbN, 2009). BkkbN, Departemen Kesehatan,
dan institusi kesehatan lainnya, secara bersama-sama mendorong organisasi
profesi, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk dapat ikut
menyelenggarakan kegiatan KIE (Saifuddin, 2006). Komunikasi kesehatan
memiliki peran nyata dalam upaya merubah perilaku kesehatan.
Pengalaman-pengalaman menunjukkan bahwa komunikasi , melalui
koordinasi dengan komunitas dan sistem pelayanan kesehatan, mampu
menghasilkan perubahan perilaku populasi secara nyata (Graeff, 1996).

Anda mungkin juga menyukai