Anda di halaman 1dari 3

MATA KULIAH : MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT

DOSEN : Dr. apt. Muh. Rusli, Sp.FRS.

SOAL
EVIDENCE BASED MEDICINE
(PENGOBATAN BERBASIS BUKTI)

Oleh:
KELOMPOK 6
KELAS B
WAHDANIAH (D1A120054)
KHAEDIR BUDIAWAN (D1A120028)
ANDHIKA PRATAMA KARYA (D1A120061)
PRODI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGARESKY
MAKASSAR
2020
1. Penilaian kritis (critical appraisal) dalam EBM menilai aspek validity,
importance dan applicability dari bukti-bukti. Aspek validity merujuk kepada
penilaiannya adalah
a. Kemaknaan klinis temuan
b. Kemaknaan statistik temuan
c. Kemampuan penerapan temuan
d. Kebenaran temuan
e. Presisi estimasi temuan
2. Suatu desain studi yang mengkaji dan merangkum hasil-hasil studi primer
(misalnya, RCT) secara sistematis, sehingga memberikan estimasi yang lebih
akurat dan bukti yang lebih kuat tentang efek intervensi atau hubungan
variabel, dan hasilnya biasanya disajikan dalam bentuk forest plot adalah
a. Systematic review/ meta-analisis
b. Studi potong-lintang
c. Studi kohor
d. Studi kasus kontrol
e. Randomized controlled trial (RCT)
3. Probabilitas kebenaran diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pengalaman praktik klinisi, dan prevalensi penyakit pada populasi asal pasien,
sebelum menggunakan informasi tambahan dari tes diagnostik adalah
a. Posttest probability
b. Meta-analysis
c. Threshold analysis
d. Pretest probability
e. Likelihood ratio
4. Langkah EBM yang dirumuskan dengan akronim “PICO” (Patient/ Population
and Problem, Intervention, Comparison, Outcome)adalah
a. Mencari bukti dari literatur
b. Merumuskan masalah klinis pasien
c. Menilai kritis bukti
d. Menerapkan bukti pada pasien
e. Mengevaluasi kinerja penerapan bukti
5. Metode untuk mengontrol pengaruh faktor perancu (confounding factor) yang
digunakan dalam randomized control trial (RCT) adalah
a. Restriksi (kriteria inklusi dan eksklusi)
b. Pencocokan (matching)
c. Randomisasi
d. Stratifikasi (stratified analysis)
e. Analisis multivariat

Anda mungkin juga menyukai