Anda di halaman 1dari 39

Oleh : Sulaiman Badra, S.Si.,M.Kes., Apt.

Interaksi Obat Antikonvulsan

 Serangan ayan disebabkan oleh adanya hubungan singkat disebagian otak – suatu
saraf yang terangsang meneruskan rangsangan itu kesaraf lain didaerah tersebut,
kadang-kadang menyebabkan gerakan kejut pada tubuh dan anggota badan serta
mempengaruhi kesadaran.
 ada beberapa jenis ayan diantaranya :
 ayan grand mal dan
 petit mal.
 Ayan grand mal merupakan ayan yang paling umum serangan
biasanya diawali dengan tanda seperti mencium bau tertentu atau rangasangan pada
indera lain.
 Serangn ini mulai secara tiba-tiba dan menyebabakan :

 kaki dan tangan kejang,


 gigi mengatup dan
 tengkuk mendongak
 serangan berlangsung beberapa saat lalu hilang.
 Bahaya utama yang mungkin terjadi pada yang bersangkutan adalah :
 jatuh,
 menggigit lidahnya,
 tersedak ludah atau
 muntah.
 Sedangkan ayan petit mal biasanya ditandai dengan :
 hilangnya kesadaran akan lingkungan secara tiba-tiba,
 penderita menatap kosong selama beberapa detik
serta
 sering bergerak tanpa tujuan khusus.
 Serangan ini berasal dari lobus temporal diotak dan menimbulkan
sejumlah efek pada jasmani dan mental, biasanya diikuti dengan
keadaan tidak ingat lagi tentang serangan tersebut.
 Biasanya serangan ini terjadi mendahului episode grand mal.
INTERAKSI KELOMPOK ANTIKONVULSAN :
 Antikonvulsan – Depresan lain
 Antikonvulsan adalah depresan SSP. Senyawa ini menekan atau
mengurangi fungsi seperti koordinasi dan kewaspadaan.
 depresi atau kegagalan berlebihan dapat terjadi jika anti konvulsan
digunakan bersama depresan SSP lain.
 Akibatnya :
 mengantuk,
 pusing,
 kehilangan koordinasi motorik dan
 kewaspadaan mental.
 Pada keaadaan parah timbul :
 kegagalan peredaran darah dan
 gangguan fungsi pernafasan,
 menyebabkan koma dan
 kematian.
 Antikonvulsan – Antipsikotika
 Efek antikonvulsi dapat berkurang. Akibatnya :
kejang tak tertanggulangi dengan baik karena kedua
obat ini merupakan depresan SSP, dapat terjadi :
 depresi aditif dengan gejala mengantuk,
 pusing,
 hilang koordinasi motorik dan
 kewaspadaan mental.
 Antipsikotika adalah neuroleptika yang digunakan
untuk mengobati gangguan mental yang parah
seperti skizofrenia.
 Antikonvulsan – PIL KB
 Efek pil KB dapat berkurang. akibatnya :
resiko hamil meningkat 25 kali jika tidak
digunakan metode kontrasepsi lain.
Perdarahan merupakan gejala
kemungkinan adanya interaksi.
 Efek anti konvulsif dapat berkurang.
akibatnya : kejang tak terkendali dengan
baik.
 Antikonvulsan - Estrogen
 Efek estrogen dapat berkurang. jika estrogen
diberikan pada kondisi kekurangan estrogen
selama mati haid dan setelah histeroktomi,
untuk mencegah rasa nyeri pada mamae yang
bengkak setelah melahirkan jika yang
bersangkutan tidak menyusui sendiri bayinya
dan untuk mengobati amenore akibatnya :
kondisi yang ditangani tak terkendali dengan
baik.
 Efek antikonvulsi dapat berkurang. akibatnya :
kejang tak terkendali dengan baik.
INTERAKSI ANTIKONVULSAN
SATU PER SATU
 Interaksi karbamazepin
 Karbamazepin - Antikoagulan
efek anti koagulan dapat berkurang. Antikoagulan
digunakan untuk mengencerkan darah dan
mencegah pembekuan. Akibatnya : walaupun
diberikan antikoagulan, darah tetap membeku.
 Karbamazepin-Doksisiklin
 Efek doksisiklin dapat berkurang. Doksisiklin adalah
antibiotika yang digunakan untuk melawan infeksi.
Akibatnya : Infeksi tidak memberikan tanggapan
terhadap pengobatan dengan doksisiklin kecuali jika
dosis ditingkatkan
 Karbamazepin - Antibiotika Eritromisin
 Efek karbamazepin dapat meningkat. Akibatnya :
Efek samping merugikan mungkin terjadi akibat
terlalu banyak karbamazepi. Gejala yang dilaporkan
antara lain mual, pusing, nanar, nyeri perut.
Eritromisin adalah antibiotika yng digunakan untuk
melawan infeksi.
 Karbamazepin – Metadon
 Efek metadon dapat berkurang. Metadon adalah
analgetika narkotika yang digunakan untuk
membantu penderita yang ketagihan morfin
membebaskan diri dari ketergantungannya pada
heroin atau narkotika lain. Akibatnya : ketagihan tak
dapat dikendalikan dengan baik
 Karbamazepin – Propoksifen
 Efek karbamazepin dapat meningkat. Akibatnya :
Efek samping merugikan dapat tejadi akibat terlalu
banyak karbamazepin. Gejala yang dilaporkan
anatara lain. Pusing, Mual, nyeri perut, nanar.
Propoksifen adalah analgetika.
 Karbamazepin – Troleandomisin
 Efek karbamazepin dapat meningkat. Akibatnya :
Efek samping merugikan dapat tejadi akibat terlalu
banyak karbamazepin. Gejala yang dilaporkan
anatara lain. Pusing, Mual, nyeri perut, nanar.
Trolendomisin adalah antibiotika yang digunakan
untuk melawan infeksi.
Interaksi Fenitoin

 Fenitoin – Alkohol
 Efek Fenitoin dapat berkurang.
Akibatnya : Kejang tak terkendali
dengan baik. Karena kedua obat
merupakan depresan sistem saraf
pusat, amati terjadinya gejala depresi
berlebihan: mengantuk, pusing, nanar
dan hilang kewaspadaan mental.
 Fenitoin – Antikoagulan
 efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya :
Efek samping merugian mungkin terjadi akibat
terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan
antara lain; gangguan penglihatan, nanar.
Interaksi ini terutama terjadi dengan
antikoagulan dikumarol.
 Efek antikoaguan dapat berkurang.
Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan
darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya:
Darah tetap membeku walaupun pasien diberi
antikoagulan.
 Fenitoin – Obat asma
 Efek fenitoin dapat berkurang. Akibatnya: serangan
kejang tak terkendali dengan baik.
 Fenitoin – Barbiturat
 Efek fenitoin dapat berkurang. Akibatnya : Serangan
kejang tak dapat terkendali dengan baik. Barbiturat
adalah sedativa atau pil tidur yang juga mempunyai
efek antikonfulsif. Interaksi ini beragam pada tiap
orang. Pada beberapa pasien, efek fenitoin
meningkat jika dosis barbiturat yang digunakan
besar; pada pasien lain efek barbiturat-lah yang
meningkat. Untuk mengendalikan seragan kejang,
dokter sering memberikan fenobarbital bersama
fenitoin, karena itu kadar darah harus dipantau untuk
menentukan dosis yang tepat untuk setiap orang.
 Fenitoin – Kloramfenikol
 Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Efek
samping merugikan mungkin terjadi akibat fenitoin
yang terlalu banyak. Gejala yang dilaporkan antara
lain; gangguan penglihatan, nanar.Kloramfenikol
adalah antibiotika yang digunakan untuk melawan
infeksi.
 Fenitoin – Simetidin
 Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek
samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu
banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain.
Pusing, mengantuk, gangguan penglihatan, nanar.
Simetidin digunakan untuk borok lambung dan
duodenum.
 Fenitoin – Kortikosteroid
 Efek kortikosteroid dapat berkurang. Kortikosteroid
digunakan untuk arthritis, alergi berat, asma,
kelainan endokrin, leukimia, kolitis, enteritis, dan
berbagai penyakit kulit, paru-paru, dan mata.
Akibatnya : penyakit yang ditangani tak terobati
dengan baik.
 Fenitoin – Obat Diabetes
 Efek obat diabetes dilawan. Obat diabetes
digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada
penderita diabetes. Akibatnya : kadar gula darah
dapat tetap terlalu tinggi. Gejala hiperglikemia yang
dilaporkan antara lain rasa haus atau lapar yang
berlebihan, pengeluaran urin banyak, mengantuk,
letargi, nanar.
 Fenitoin – Disopiramida
 Efek disopiramida dapat berkurang. Disopiramida
digunakan untuk menormalkan kembali denyut
jantung yang tak teratur. Akibatnya : ketidakteraturan
denyut jantung tak terkendali dengan baik.
 Fenitoin – Disulfiram
 Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek
samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu
banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain
gangguan penglihatan, nanar. Disulfiram digunakan
untuk menghentikan kebiasaan minum alkohol pada
peminum. Obat ini berinteraksi dengan alkohol dan
meninbulkan efek samping merugikan.
 Fenitoin – Doksisiklin
 Efek doksisiklin dapat berkurang.
Doksisisklin adalah antibiotika yang
digunakan melawan infeksi. Akibatnya :
Infeksi tidak dapat ditanggulngi oleh
doksisiklin kecuali jika dosisnya
ditinggikan.
 Fenitoin – Asam folat
 Efek asam folat dapat berkurang. Asam folat adalah salah satu komponen vitamin B
kompleks. Akibatnya : Kemungkinan terjadi defisiensi asam folat. Waspadalah terhadap
gejala seperti :
 tak bertenaga,
 daya ingat berkurang yang tak seperti biasanya,
 muka pucat,
 gelisah dan mudah terangsang,
 gejala saluran cerna.
 Untuk menanggulangi efek interaksi ini, gunakan tambahan vitamin yang mengandung
sekitar 1 mg asam folat.
 Jika asam folat digunakan terlalu banyak, kadang – kadang dapat menurunkan efek
fenitoin sehingga dibutuhkan dosis fenitoin yang lebih besar untuk mengendalikan
serangan.
 Fenitoin – Furosemida
 Efek furosemida dapat berkurang. Furosemida
adalah diuretika kuat yang membuang kelebihan
cairan tubuh, digunakan untuk mengobati tekanan
darah tinggi dan kegagalan jantung kongestif.
Akibatnya : Kondisi tak dapat dikendalikan dengan
baik.
 Fenitoin – Isoniazida
 Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek
samping yang merugikan dapat terjadi akibat terlalu
banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain
gangguan penglihatan, nanar. Isoniazid digunakan
untuk mengobatii tuberkulosa.
 Fenitoin – Levodopa
 efek levodopa dapat berkurang. Levodopa
diberikan untuk mengendalikan tremor dan
gejala lainnya pada penyakit parkinson.
Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat
dikendalkan dengan baik.
 Fenitoin – Metadon
 efek metadon dapat berkurang. Metadon
adalah analgetik golonga narkotik yang
digunakan untuk membantu pecandu heroin
atau narkotika lainnya. Akibatnya : ketagihan
tidak dapat diatasi dengan baik.
 Fenitoin - Metilfenidat
 efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek
samping yang merugikan mungkin terjadi akibat
terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan
antara lain gangguan penglihatan dan nanar.
Metilfenidat digunakan untuk menanggulangi prilaku
hiperkinetik serta gangguan belajar pada anak-anak,
narkolepsi, depresi ringan, acuh tak acuh atau pikun.
 Fenitoin – Oksifenbutazon
 Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Efek
samping yang merugikan mungkin dapat terjadi
akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan
antara lain gangguan penglihatan dan nanar.
Oksifenbutazon digunakan untuk kondisi radang akut
seperti artritis, bursitis, dan keseleo.
 Fenitoin – Fenilbutazon
 efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek
samping merugikan mungkin terjadi akibat
terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan
antara lain gangguan penglihatan dan nanar.
Fenilbutazon digunakan untuk kondisii radang
akut seperti artritis, bursitis, dan keseleo.
 Fenitoin – Kinidin
 efek kinidin dapat berkurang. Kinidin
digunakan untuk menormalkan kembali deyut
jantung yang tak teratur. Akibatnya : kondisi
yang ditangani tak dapat dikendalikan dengan
baik.
 Fenitoin – Kinin
 efek kinin dapat berkurang. Kinin adalah obat bebas
yang digunakan untuk mengobati malaria dan kejang
betis pada malam hari. Akibatnya : kondisii yang
ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.
 Fenitoin – Sulfonamida
 efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Efek
samping yang merugikan mungkin terjadi akibat
terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan
antara lain gangguan pengihatan dan nanar.
Sulfonamida digunakan untuk melawan infeksi,
terutama infesi saluran kemih.
 Fenitoin – Trimetadion
 efek trimetadion dapat berkurang.
Trimetadion juga merupakan antikonvulsan
yang digunakan untuk mengendalikkan
serangan kejang. Akibatnya : kemampuan
mengendalikan serangan kejang dapat
hilang kecuali jika dosis disesuaikan.
Karena kedua obat merupakan depresan
ssp, amati terjadinya gejala akibat depresi
berlebihan : mengantuk, pusing, nanar, dan
hilang kewaspadaan mental.
 Fenitoin – Asam Valproat
 efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya :
 efek samping yang merugikan mungkin terjadi
akibat terlalu banyak fenitoin.
 Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan
pengihatan dan nanar.
 Asam valproat juga merupakan antikonvulsan yang digunakan
untuk mengnedalikan seranan kejang. Karena kedua obat
merupakan depresan ssp, amati gejala akibat depresi
berlebihan :
 mengantuk,
 pusing,
 hilang koordinasi dan
 kewaspadaan mental.
 Fenitoin – Vitamin D
 efek vitamin D dapat berkurang. Akibatnya :
 mungkin terjadi defisiensi vitamin D sehingga
menimbulkan riketsia pada anak-anak (tulang
bengkok) atau osteomalasia.
 Pada orang dewasa (pelunakan tulang yang
menyebabkan tuang bengkok).
 Untuk mencegah interaksi ini, maka makanlah makanan yang
mengandung vitamin D seperti :
 susu yang diperkaya dengan vitamin D,
 ikan,
 telur,
 cukup kena sinar ultraviolet :
○ sinar matahari,
○ lampu matahari atau
○ jika dokter mengijinkan,
○ makanlah tambahan vitamin D (yang mengandung kalsium).
Interaksi primidon

 Primidon – Alkohol
 Efek primidon dapat berkurang. Akibatnya :
 serangan kejang tak dapat dikendalikan dengan baik.
 Karena kedua obat merupakan depresan sistem saraf
pusat, amati timbulnya gejala akibat depresi berlebihan :
○ mengantuk,
○ pusing,
○ nanar dan
○ hilang kewaspadaan mental.
 Primidon – Antikoagulan
 Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan
digunakan untuk mengecerkan darah dan mencegah
pembekuan. Akibatnya : walau diberii antikoagulan,
darah tetap membeku.
 Primidon – Obat Asma
 Efek abat asma dapat berkurang. Obat asma
membuka jalan udara paru-paru sehingga
penderita asma dapat mudah bernafas.
Akibatnya : asma tak dapat dikendalikan
dengan baik.
 Primidon – Obat jantung pemblok beta
 Efek pemblok beta dapat berkurang. Pemblok
beta digunakan untuk tekanan darah tinggi,
angina, menormalkan kembali denyut jantung
yang tak teratur. Akibatnya : Kondisi yang
ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.
 Primidon – Kortikosteroida
 Efek kortikosteroid dapat berkurang. Kortikosteroid
digunakan untuk artritis, alergi berat, asma,
gangguan endokrin, leukimia, kolitis dan enteritis,
serta berbagai penyakit kulit, paru0paru dan mata.
Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat
dikendalikan dengan baik.
 Primidon – Digitoksi
 Efek digitoksin dapat berkurang. Digitoksin
digunakan untuk mengobati layu jantung dan untuk
menormalkan kembali deyut jantung yang tak teratur.
Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat
dikendalikan dengan baik.
 Primidon – Doksisiklin
 Efek doksisiklin dapat berkurang. Doksisiklin adalah
antibiotik yang digunakan untuk melawan infeksi.
Akibatnya : pengobatan tak menyembuhkan infeksi
dengan baik.
 Primidon – Asam Folat
 Efek asam folat dapat berkurang. Asam folat adalah
salah satu unsur vitamin B kompleks. Akibatnya :
mungkin terjadi kekurangan asam folat. Waspadalah
terhadap gejala tak bertenaga, daya ingat berkurang,
wajah pucat, gelisah, mudah teransang, gejala
saluran cerna. Untuk menaggulangi akibat interaksi
ini makanlah tambahan vitamin yang mengandung
asam folat atau buah segar serta sayuran hijau
setiap hari.
 Primidon – Griseofulvin
 Efek griseofulvin dapat berkurang. Griseofulvin
adalah antifungi yang digunakan secara oral
untuk infeksi fungi pada kulit, rambut, kuku
tangan, dan kuku kaki. Akibatnya :
pengobatan tak menyembuhkan infeksi
dengan baik.
 Primidon – Metadon
 Efek metadon dapat berkurang. Metadon
adalah analgetik golongan narkotik yang
digunakan untuk membantu para pecandu
heroin atau narkotk lainnya. Akibatnya :
ketagihan tak dapat dikendalikan dengan baik.
 Primidon – Fenitoin
 Efek fenitoin dapat berkurang. Fenitoin juga
merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk
mengedalikan kejang. Akibatnya : serangan kejang
tak dapat dikendalikan sesuai dengan yang
dikehendaki. Interaksi ini beragam, bergantung pada
perorangan. Pada beberapa pasien efek fenitoin
dapat bertambah jika dosis primidon meningkat.
Pada pasien lain efek primidon yang meningkat.
 Primidon – Kinidin
 Efek kinidin dapat berkurang. Kinidin digunakan
untuk menormalkan kembali deyut jantung yang tak
teratur. Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat
dikendalikan dengan baik.
 Primidon – Kinin
 Efek kinin dapat berkurang. Kinin adalah obat
bebas yang digunakan untuk mengobati
malaria dan kejang betis pada malam hari.
Akibatnya : kondisii yang ditangani tak dapat
dikendalikan dengan baik.
 Primidon – Rifampin
 Efek primidon dapat berkurang. Akibatnya :
serangan kejang tak dapat dikendalikan
dengan baik. Rifampisin digunakan untuk
mengobatii tuberkulosis dan diberikan pada
orang yang diduga pengidap meningitis
 Primidon – Asam Valproat
 Efek primidon dapat meningkat. Asam
valproat juga merupakan antikonvulsan
yang digunakan untuk mengedalikan
kejang. Akibatnya : efek samping yang
merugikan mungkin dapat terjadi akibat
terlalu banyak primidon. Gejala yang
dilaporkan a.l bingung, nanar, sedasi
berlebihan, mengantuk, pusing, hilang
kewaspadaan mental.
Interaksi trimetadion

 Trimetadion – Fenitoin
 Efek trimetadion dapat berkurang. Fenitoin
juga merupakan antikonvulsan yang
digunakan untuk mengedalikan kejang.
Akibatnya : serangan kejang mungkin tidak
dapat dikendalikan kecuali bila dosis
disesuaikan. Karena kedua obat
merupakan depresan ssp, amati gejala
terjadinya depresi berlebihan : mengantuk,
pusing, nanar dan hilang kewaspadaan
mental.
Interaksi asam valproat

 Asam valproat – Fenobarbital


 Efek fenobarbital dapat meningkat.
Fenobarbital adalah sedativa atau pill
tidur yang juga mempunyai efek
antikonvulsan. Akibatnya ; karena kedua
obat merupakan antidepresan ssp,
amati terjadinya gejala akibat depresi
berlebihan : sedasi berlebihan,
mengantuk, pusing, nanar dan hilang
kewaspadaan mental.
 Asam valproat – Fenitoin
 Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya :
mungkin terjadi efek samping merugikan
akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang
dilaporkan a.l gangguan penglihatan,
nanar. Asam valproat juga merupakan
antikonvulsan yang digunakan untuk
mengendalikan serangan kejang. Karena
kedua obat merupakan depresan ssp,
amati terjadinya gejala akibat depresi
berlebihan : mengantuk, pusing, nanar dan
hilang kewaspadaan mental.
 Asam valproat – Primidon
 Efek primidon dapat bertambah.
Primidon juga merupakan antikonvulsan
yang digunakan untuk mengendalikan
kejang. Akibatnya : terjadi efek samping
merugikan akibat terlalu banyak
primidon. Gejala yang dilaporkan a.l
bingung, nanar, sedasi berlebihan,
mengantuk, pusing, hilang
kewaspadaan mental.
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA
MINGGU DEPAN
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai