Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 6 :

AZMI
FITRAYANTI
FITRI EKAWATI
HERAWATI
JUMRIANI
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi

yang disebabkan oleh virus dangue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes

Aegypty. Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti

dan dapat juga ditularkan oleh Aedes albopictus, yang ditandai dengan :

Demam tinggi mendadak,.


 Faktor lingkungan dan kebersihan
 Kontak dengan vektor demam dengue
Demam berdarah umumnya ditandai oleh demam tinggi
mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata,
otot dan sendi, hilangnya napsu makan, mual-mual dan
ruam. Gejala pada anak-anak dapat berupa demam ringan
yang disertai ruam.
Demam berdarah yang lebih parah ditandai dengan demam
tinggi yang bisa mencapai suhu 40-41◦C selama dua sampai
tujuh hari, wajah kemerahan, dan gelaja lainnya yang
menyertai demam berdarah ringan. Berikutnya dapat
muncul kecenderungan pendarahan, seperti memar, hidung
dan gusi berdarah, dan juga pendarahan dalam tubuh. Pada
kasus yang sangat parah, mungkin berlanjut pada kegagalan
saluran pernapasan, shock dan kematian.
Mekanisme sebenarnya tentang patofisiologi dan
patogenesis demam berdarah dengue hingga kini
belum diketahui secara pasti, tetapi sebagian
besar menganut "the secondary heterologous
infection hypothesis" yang mengatakan bahwa
DBD dapat terjadi apabila seseorang setelah
infeksi dengue pertama mendapat infeksi
berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan
dalam jangka waktu yang tertentu yang
diperkirakan antara 6 bulan sampai 5 tahun.
Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya,
yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :
Lingkungan
 Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi
tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan
desain rumah. Sebagai contoh:
 Menguras bak mandi/penampungan air- sekurang-kurangnya
 sekali seminggu.
 Mengganti/menguras vas bunga dan tempat- minum burung seminggu sekali.
 Menutup dengan rapat tempat penampungan- air.
 Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah- dan lain
sebagainya.
Biologis
• Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan
jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).

Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
 Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan
fenthion), berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan
sampai batas waktu tertentu.
 Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan
air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan
lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai