Oleh:
ADNI KAUTSARI ISMINI
201610330311128
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
vidence-based Medicine
(EBM) adalah
pengintegrasian antara (1)
bukti ilmiah
berupa hasil penelitan yang
terbaik dengan
(2) kemampuan klinis dokter
serta (3) preferensi
pasien dalam proses
pengambilan keputusan
pelayanan kedokteran
Pengertian
Evidence Based Medicine (EBM) adalah pengintegrasian antara (1) bukti ilmiah
berupa hasil penelitan yang terbaik dengan (2) kemampuan klinis dokter serta (3) preferensi
pasien dalam proses pengambilan keputusan pelayanan kedokteran.
Dengan demikian, EBM dapat diartikan sebagai pemanfaatan bukti ilmiah secara
seksama, ekplisit dan bijaksana dalam pengambilan keputusan untuk tatalaksana pasien.
Artinya mengintegrasikan kemampuan klinis individu dengan bukti ilmiah yang terbaik yang
diperoleh dengan penelusuran informasi secara sistematis.
Bukti ilmiah itu tidak dapat menetapkan kesimpulan sendiri, melainkan membantu
menunjang penatalaksanaan pasien. Integrasi penuh dari ketiga komponen ini dalam proses
pengambilan keputusan akan meningkatkan probabilitas untuk mendapatkan hasil pelayanan
yang optimal dan kualitas hidup yang lebih baik.
Tujuan EBM
EBM bertujuan membantu klinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar
diperoleh hasil klinis ( clinical outcome ) yang optimal bagi pasien, dengan cara memadukan
bukti terbaik yang ada, kterampilan klinis, dan nilai-nilai pasien.
Langkah-langkah EBM
Importance/Impact (I): Suatu intervensi medis yang mampu secara substantif dan konsisten
mengurangi risiko terjadinya hasil buruk (bad outcome), atau meningkatkan probabilitas
terjadinya hasil baik (good outcome).
Aplicability (A): efikasi (efficacy) dan efektivitas (effectiveness) dari sebuah intervensi.