Disusun Oleh :
Patrisius Ammai S
170410011
PENDAHULUAN
Gaya hidup masyarakat Indonesia yang mulai mengikuti gaya hidup orang
Barat dapat mengubah pola pikir mereka pula, seprti gaya makan. Orang
Indonesia pada zaman dahulu sangat berbeda dengan orang Indonesia pada zaman
sekarang, wanita Indonesia yang dahulu rajin memasak dan pandai memasak
sekarang mulai hilang. Gaya hidup barat telah menelan kebiasaan memasak para
wanita Indonesia, mereka lebih suka bekerja dan bekerja bukan di rumah dan
memasak untuk kebutuhan asupan gizi yang baik. Mereka cenderung memilih
makanan cepat saji yang terkesan lebih cepat dan mudah dengan rasa yang enak.
Namun, pernahkah mereka berpikir kandungan gizi apa yang ada di dalannya, apa
yang dapat di timbulkan makanan – makanan cepat saji yang mengandung bahan
pengawet yang kurang baik bagi tubuh kita.
Cara hidup yang menginginkan semua serba praktis dan tidak merepotkan
yang seringkali membuat masyarakat melupakan kesehatan, asupan gizi yang
bagus. Bahkan hampir 89% masyrakat Indonesia gemar mengkonsumsi makanan
instant yang mungkin di mata mereka lebih simple. Tapi dengan semakin sering
dan semakin banyak mereka mengkonsumsi makanan sejenis itu berarti mereka
juga melupakan pentingnya vitamin, mineral dan air yang mungkin hanya sedikit
saja terkandung dalam makanan instant atau cepat saji tersebut. Bahkan, tak
jarang makanan tersebut sama sekali tidak mengandung vitamin , mineral dan air
dan tak jarang pula makanan istant atau cepat saji banyak mengandung msg,
pengawet makanan, pemanis buatan bahkan bagi produen yang curang mereka
tidak segan menggunakan pewarna tekstil, yang dapat merusak organ-organ
dalam tubuh, bahkan untuk balita dapat mengalami kelainan kecerdasan misalnya
hiperaktiv dan masih banyak lagi yang lainnya.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organikamina berbobot molekul kecil
yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang
secara normal. Vitamin ada 2 macam yaitu larut dalam lemak ( A,D,E dan K )
serta vitamin yang larut dalam air ( B kompleks dan C ) yang masing-masing
memiliki peranan penting. Buah-buahandan sayuran terkenal memiliki kandungan
vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin
lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh
dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah
bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping
itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan
gangguan metabolisme pada tubuh. Unsur mineral merupakan salah satu
komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu.
Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak;
sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO) hidrogen
menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral
akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana,
serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga
terbentuk garam anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi
tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral
esensial dan non esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan
dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau
pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan
untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral
yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam
jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam yang
perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan. Vitamin, Mineral dan Air merupakan bagian
dari komponen-komponen yang di butuhkan oleh tubuh manusia. Namun, pada
saat ini banyak sekali masyarakat mengabaikan komponen – komponen tersebut.
Vitamin, mineral dan air adalah komponen yang tidak dapat dibuat oleh tubuh
manusia seutuhnya, bahkan mineral tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga
mineral hanya dapat diperoleh tubuh melalui makanan yang kita konsumsi.
Sehingga kesadaran tentang pentingnya vitamin, mineral dan air sangat penting di
kembangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kata Vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup,dan amin yang
artinya senyawa yang mengandung gugus N. Dari berbagai hasil penelitian,tidak
semua vitamin mengandung gugus N. Jadi, kata vitamin sudah tidak sesuai lagi
dengan kondisi yang sebenarnya,tetapi sampai saat ini masih tetap saja dipakai.
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan
fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Vitamin tidak disintesis dalam
tubuh, kecuali Vitamin K. Oleh karena itu,makanan yang dikonsumsi harus ada
yang mengandung Vitamin. Jika tubuh kekurangan vitamin akan mengakibatkan
penyakit defiensi atau avitamiosis. (Abdul, 2013)
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita. Vitamin berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Setiap vitamin
memiliki peranan dan fungsinya masing-masing. Tanpa vitamin, manusia tidak
akan dapat melakukan aktifitasnya. Namun perlu diperhatikan agar tidak
mengkonsumsi vitamin lebih atau kurang dari yang dibutuhkan tubuh. Jika
kelebihan, maka akan mengakibatkan perubahan pada bagian-bagian tubuh,
tergantung dari vitamin yang dikonsumsi tersebut. (Jupri Malino, 2013)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.1 Bahan
Yodium 0,01N
Amillum 1%
Asam sitrat
Asam asetat
3.1.2 Alat
Labu Ukur
Erlenmeyer
Pinggan porselin
Tanur
Gelas piala
Buret
Kandungan vitamin C pada buah jeruk adalah 50 mg/100 gr. Buah yang
secara tidak sadar tersimpan dalam memori setiap orang sebagai sumber vitamin
C tinggi yang dapat memenuhi gizi harian kita ini menyediakan sekitar 30 sampai
50 miligram askorbat (vitamin C) di setiap 100 gramnya buah jeruk.Sedangkan
kandungan vitamin C murni adalah 99.3 Rekomendasi konsumsi vitamin C telah
ditetapkan oleh berbagai agensi internasional, diantaranya :
100 milligram per hari : Japan’s National Institute of Health and Nutrition.
Konsumsi vitamin C mempunyai standart yang berbeda
disetiap negara.Namunmasyarakat disetiap negara pun mempunyai kebutuhan
asupan vitamin C yang berbeda-beda pula, tergantung pada jenis kelamin,umur
dan berat badan. Kelebihan asupan vitamin C pada tubuh akan mengakibatkan
terjadinya sakit kepala, muntah, mual, kram usus, perut sakit, diare, kelelahan,
gangguan pencernaan, pengeroposan gigi, mengantuk, iritasi pada kerongongan
dan masih banyak lagi penyakit lainnya yang di sebabkan oleh berlebihnya
vitamin C. maka dari itu sangat penting untuk di perhatikan keseimbangan
vitamin C di dalam tubuh.
Abdul, 2011. Vitamin dan mineral untuk kesehatan. Jakarta: Penerbit EGC.
Rhina, 20011. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sujono, 2000. Kandungan Vitamin dan Mineral Pada Bahan Pangan. Erlangga.
Jakarta.