Anda di halaman 1dari 13

MANAGEMEN STRESS PADA IBU HAMIL

DOSEN PEMBIMBING:
Ns.Lasmarina Sinurat S.Kep,M.Kep
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Nama Kelompok II :

INTAN CAHAYA 180204080


JURHAM ZANDROTO 180204058
LILIS OKTAVIA SIMANJUNTAK 180204091
MEDITA ANGNA MARBUN 180204092
ROSMINI ZAMASI 180204062
WARDIANA 180204079

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN AJARAN 2019

1
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah“MANAGEMEN
STRESS PADA IBU HAMIL” Dengan baik.Selesainya penyusunan ini berkat
bantuan, bimbingan, pengarahan, petunjuk, dorongan, dan bantuan moril maupun
material dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terimaksih kepada :
1. Bapak PERLINDUNGAN PURBA, SH,MM, selaku Ketua Yayasan Sari
Mutiara Indonesia Medan.
2. Ibu Dr.IVAN ELISABETH PURBA, M.KES, selaku Rector Universitas
Sari Mutiara Indonesia
3. Bapak TARULI SINAGA, SP. M. KM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Medan
4. Ibu Ns.RINCO SIREGAR, MNS, selaku Ketua Program Studi Ners
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Medan
5. Ibu Ns. LASMARINA SINURAT,M.Kep, selaku Dosen Pengajar yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada kelompok dalam
menyelesaikan makala ini.
Tim penulis menyadari bahwa penyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari isi maupun susunannya, untuk tim penulis akan
membuka diri terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak dami kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dari
pembaca dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusunya
dibidang keperawatan. Akhir kata tim penulis mengucapkan terimaksih.

Medan, 14 Oktober 2019


Penulis

Kelompok II

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................


Daftar Isi ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi…………………………………………….............................
2.2 Penyebab Stres Selama Kehamilan…………………………….........
2.3 Resiko Stres dalam Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil………….
2.4 Cara Mengurangi Tingkat Stres Selama Masa Kehamilan.................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..
3.2 Saran……………………………………………………………………

Daftar Pustaka ....................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan takdir yang begitu menakjubkan bagi semua
wanita di dunia. Selain itu, kehamilan merupakan proses ilmiah untuk menjaga
kelangsungan keturunan peradapan manusia. Kehamilan bisa tejadi jika
seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya
menstruasi. Kehamilan merupakan fenomena normal yang terjadi karena
adanya pertemuan sel sperma dengan sel telur di tuba fallopi, kemudian
bernidasi dilapisan endometrium yang akan berkembang menjadi janin,
lamanya kehamilan normal 280 hari atau 40 minggu. Pada masa kehamilan
akan terjadi perubahan pada calon ibu baik secara fisiologis dan psikologis.
Perubahan tersebut sebagian besar dikarenakan pengaruh hormon esterogen
dan progesteron.
Pada kehamilan 3 bulan pertama status psikologis seorang calon ibu
sangatlah tidak menentu atau labil. Dengan adanya bayi pada rahim ibu secara
tidak langsung dapat mempengaruhi emosi dan mental sang ibu. Jika hal ini
tidak didukung dengan lingkungan dan keluarga yang harmonis maka si ibu
akan mengalami stres. Jika tingkat stres tejadi secara terus menerus tentunya
sang calon ibu akan mengalami depresi, hal ini akan berakibat juga pada bayi
yang ada di dalam perutnya, karena bayi yang berada di dalam rahim dapat
merespon apa yang dialami oleh ibu.
Sekarang ini stres seakan menjadi sesuatu yang sulit sekali dipisahkan
dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Terkadang sang calon ibu tak
menyadari jika sedang mengalami stres. Kondisi stres pada umumnya ditandai
dengan gejala sakit kepala, gelisah, tegang dan tak karuan.
Oleh sebab itu, demi menjaga kesehatan ibu dan janinnya sangat
dianjurkan untuk mengurangi beban mental yang akan menimbulkan stres
berlebihan. Menjaga pola makan, berolah raga, dan melakukan aktivitas sehari-
hari yang positif, hal ini dinilai akan membantu mnengurangi stres selama masa
kehamilan ibu.

4
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari stres dan kehamilan.
2. Mengetahui faktor penyebab dari stres selama masa kehamilan sang ibu.
3. Mengidentifikasi tingkatan stres dalam mempengaruhi kesehatan ibu
hamil.
4. Mengetahui cara-cara mengurangi resiko stres pada ibu hamil.

5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis emosi maupun mental.
Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan
stres dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-
gangguan mental. Pada dasarnya, stres adalah sebuah bentuk ketegangan
ketegangan.
Menurut Robbins (2001) stres juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi
yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan
dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya
sistem kognitif, apresiasi stres menyebabkan segala peristiwa yang terjadi
disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stres berdasarkan arti atau
interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut dan bukan karena
peristiwa itu sendiri.
Sedangkan menurut Handoko (1997), stres adalah suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang.
Stres menurut Hans Selye (1976) merupakan respons tubuh yang bersifat
tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya.

2.2 Penyebab Stres Selama Kehamilan


Stres yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan
janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan
emosi saat lahir nanti jika stres pada ibu tidak tertangani dengan baik. Stres ini
di bagi menjadi 2 :
 Stres Internal : Faktor psikologis yang mempengaruhi dalam kehamilan
dapat berasal dari dalam diri ibu hamil (internal). Faktor psikologis yang
mempengaruhi ibu hamil sendiri ialah latar belakang kepribadian ibu dan
pengaruh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Ibu hamil
memiliki kepribadian immature atau kurang matang biasanya dijumpai

6
pada calon ibu dengan usia ibu yang masih sangat muda, introvet atau tidak
mau berbagi dengan orang lain.
 Stres Eksternal : berasal dari orang lain, sikap penerimaan atau penolakan
orang lain terhadap individu. Penyebab lain dari stres dapat berasal dari
eksternal dimana terjadinya keretakan dalam rumah tangga, pengangguran
atau adanya kematian anggota keluarga.
Stres yang terjadi pada ibu hamil juga berasal dari support keluarga. Ibu
merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga.
Bagi pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi
orang tua sehingga kehamilan dianggap suatu krisis bagi kehidupan
berkeluarga yang dapat diikuti oleh stres dan kecemasan. Dukungan keluarga
memegang peranan yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu, karena
selama hamil ibu mengalami perubahan fisik atau psikologis sehingga
membuat emosi ibu hamil labil.
Subtstance Abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau bahan
yang beresiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat
memberikan pengaruh juga secara psikologis. Pengaruh psikologis tersebut
dalam bentuk ketergantungan, kecanduan dan penyalahgunaan. Gejala- gejala
gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain : ganggguan dalam
sosialisasi, gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria atau ketagihan dan
over dosis, paranoid, stres.
Partner abuse merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan oleh
pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan.
Kekerasan terebut dapat berupa kekerasan emosional,seksual atau fisik,
kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan
psikologis seperti tidak di perhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab
yang pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk
seperti mabuk,judi dan pemarah. Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi pada
semua kebudayaan, pendidikan, ras, agama dan latar belakang sosial ekonomi.
Kekerasan terhadap wanita merupakan suatu bentuk kejantanan laki-laki

7
terhadap wanita. Seseorang wanita bagaikan sebuah benda, harta yang harus
tunduk pada peraturan rumah tangga dan patut mendapat kekerasan .

2.3 Resiko Stres dalam Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil


Saat hamil, seorang calon ibu tidak hanya mengalami perubahan fisik
saja, tetapi juga mengalami perubahan psikis. Oleh karena itu seorang calon
ibu harus mempersiapkan fisik dan mental dengan matang, hal ini dikarenakan
adanya perubahan hormon selama hamil yang bisa mempengaruhi emosi dan
mental ibu. Bila kondisi ini tidak didukung dengan lingkungan dan keluarga
yang harmonis maka ibu akan mengalami stres, terutama pada calon ibu yang
masih bekerja di kantor saat hamil.
Stres yang dialami ibu sewaktu hamil tentu akan dapat mempengaruhi
janin yang ada dalam andungan. Ada banyak hal yang sering dikhawatirkan
para ibu pada masa kehamilannya, rasa khawatir yang berlebih inilah yang
membuat stres tak dapat dihindari. Berikut ini adalah beberapa resiko stres
yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan anak dalam kandungan.
1. Meningkatkan Resiko Alergi Pada Janin
Sebuah penelitian mengungkapakan bahwasanya stres yang dialami
ibu ketika hamil akan mampu meningkatkan resiko alergi pada bayi kelak.
Hal ini terjadi, disebabkan saat stres, janin akan menyerap hormon kortisol
yang diproduksi oleh ibu sewaktu mengalami stres. Dan bayi dengan
tingkat kadar hormon kortisol yang tinggi akan memiliki resiko lebih besar
mengidap alergi dibandingkan bayi dengan kadar hormon kortisol yang
rendah.
2. Meningkatkan Resiko Abortus (Keguguran)
Stres yang menimpa ibu hamil tentunya akan beresiko lebih bahaya
terhadap kesehatan janin yang ada dalam kandungannya. Pada kondisi
terparah hal ini dapat menyebabkan ibu kehilangan janinnya atau
keguguran. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan ibu dngan tingkat
stresor yang lebih rendah dan memiliki sistem pengendalian stres yang
lebih baik ketika menghadapi sumber stres pada ibu hamil.
3. Membuat Sistem Kekebalan Bayi Berkurang

8
Sebagaimana diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Jurnal Brain, Behavior anda Immunity, bahwa ibu hamil yang sering
mengalami tegang, panik, dan cemas yang berlebihan akan dapat
melemahkan sistem kekebalan bayi ketika bayi berusia 6 bulan.
4. Terganggunya Kesehatan Ibu
Jika seorang ibu mengalami stres baik itu ringan ataupun berat,
seorang ibu akan kehilangan nafsu makan, hal ini dapat menyebabkan
seorang ibu kekurangan nutrisi dan timbulah berbagai macam gangguan
yang mempengaruhi kesehatan seorang ibu, seperti diare, pusing, lemas,
lesu dan berbagai gangguan metabolisme lainnya.

2.4 Cara Mengurangi Tingkat Stres Selama Masa Kehamilan


Seorang wanita biasanya lebih cepat bereaksi dengan setiap kondisi
daripada seorang pria. Begitu juga ketika seorang wanita sedang hamil dan
tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan maka bisa membuatnya
mudah stres. Ada beberapa hal dan cara yang dapat mengurangi tingkat stres
selama kehamilan, yaitu:
1. Dukungan Suami
Dukungan suami kepada istri sangat penting dan diperlukan dalam
membantu melewati masa kehamilan. Dengan menumbuhkan rasa percaya
diri kepada istri dapat membuat mentalnya menjadi lebih kuat. Selain itu,
membantu istri dalam menyiapkan kebutuhan calon bayi akan
menumbukan rasa aman dan nyaman pada sang istri. Dan dengan begitu,
yang awalnya sang istri takut, cemas, dan stres akan mulai menghilang
menjadi kebahagiaan.
2. Menghindari Pekerjaan yang Beresiko
Pada saat ini, baik di Indonesia maupun di luar negeri, jumlah wanita
yang memiliki pekerjaan cukup banyak. Tetapi pada saat kehamilan,
sebuah pekerjaan menjadi masalah yang cukup dilema sehingga membuat
sebahagian wanita stres dalam memikirkannya. Stres bisa melemahkan
kondisi fisik dan mengganggu perkembangan janin. Jika dihadapi oleh
masalah dilema seperti ini, maka tidak ada salahnya meminta dipindahkan

9
kebagian yang tidak beresiko bagi perkembangan janin atau bahkan
meminta cuti dalam jangka waktu yang lama. Tetapi jika dua hal ini tidak
mungkin untuk dilakukan, maka wanita hamil harus tegas dalam
memutuskan pekerjaan yang diambil atau kesehatan bayi.
Dari banyaknya pekerjaan, ada beberapa pekerjaan yang mungkin
harus dihidari oleh wanita yang sedang hamil misalnya ahli di laboatorium,
bertani, polisi lalu-lintas, juru masak, dan pekerjaan yang memerlukan
waktu yang lama ketika duduk berjam-jam di depan layar komputer. Selain
itu, jangan pernah menganggap remeh pekerjaan rumah tangga. Pekerjaan
rumah tangga dan pekerjaan yang lain sama melelahkan dan menguras
tenaga dan pikiran.
3. Melakukan Yoga
Selain mengurangi dan menghilangi stres, yoga dapat mengurangi
rasa sakit punggung dan memelihara kesehatan baik untuk sang ibu atau
calon bayi. Berlatih yoga juga dapat memberi dampak positif yaitu
mempermudah dan mempercepat proses kelahiran yang akan mendatang.
Posisi-posisi berikut ini dapat membantu menyesuaikan diri dengan
perubahan yang ada, yaitu:
 Posisi Mudah
Duduk tegak, luruskan punggung hingga menyangga dengan
baik. Letakkan kedua tangan di lutut.
 Membungkuk ke depan
Regangkan tubuh membungkuk ke depan mulai dari panggul,
cobalah untuk memegang jempol kaki atau lutut. Luruskan tulang
punggung dan kaki. Rendahkan kepala. Tahan selama 30 detik.
Luruskan kembali tubuh. Ulangi 2 kali.
 Meregangkan punggung
Telungkuplah dengan posisi kaki rapat, siku terlipat, kening
menempel pada lantai. Perlahan angkatlah tubuh ke arah belakang,
tahan bagian perut agar tetap menempel di lantai, punggung
melengkung dan dada condong ke luar. Tahan selama 10 detik, lalu
turunkan tubuh kembali. Ulangi sebanyak 3 kali.

10
 Posisi kaki
Berlututlah, jatuhkan pantat ke lantai bagian kaki kiri. Tekuklah
kaki kanan dan silangkan ke arah bagian luar lutut kaki kiri. Tegakkan
punggung, tangan terpaut di lutut.
 Memutar
Letakkan tangan kanan ke belakang, pegang pergelangan kaki
kanan dengan tangan kiri. Palingkan kepala ke kanan. Ulangi ke arah
kiri.
 Memutar tulang belakang
Setelah membungkuk ke depan dan ke belakang, tulang
belakang perlu diputar untuk menjaga kelenturannya. Cobalah
memutar tubuh seperti di atas, mulai dari posisi duduk, hingga posisi
berlutut.
 Relaksasi terakhir
Berbaring terlentang dan tutup mata. Gulingkan kepala dari satu
sisi ke sisi lainnya, lalu kembalilah ke posisi tengah. Tarik napas
dalam-dalam. Rentangkan tangan, dengan telapak ke atas. Kendorkan
rahang dan wajah. Diamlah selama 10 menit. (Elizabeth, 2006)
4. Mengikuti Senam Hamil
Kelas kelahiran adalah suatu program pelatihan untuk menghadapi
kelahiran di bawah bimbingan dokter kandungan atau bidan yang sudah
berpengalaman. Tujuan mengikuti kelas ini adalah mempersiapkan diri ibu
hamil secara fisik dan mental. Sering kali ibu hamil mengalami ketakutan
akan rasa nyeri pada saat melahirkan sehingga menyebabkan stres.
Melahirkan memang nyeri, tetapi ditambah dengan rasa takut dan stres
justru memperburuk keadaan. Dengan mengikuti kelas kelahiran, maka
ibu hamil dapat mematahkan hubungan antara rasa nyeri-takut. Disana
juga ibu hamil juga dapat bertemu dengan ibu-ibu yang lain dengan
kondisi yang sama sehingga bisa saling bertukar informasi dan memberi
dukungan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Stres merupakan bentuk ketegangan dari fisik, psikis emosi maupun
mental. Setiap manusia pasti pernah mengalami stres tidak terkecuali ibu
hamil. Saat hamil, seorang calon ibu tidak hanya mengalami perubahan fisik
saja, tetapi juga mengalami perubahan psikis. Oleh karena itu, seorang calon
ibu harus mempersiapkan fisik dan mental dengan matang, hal ini dikarenakan
adanya perubahan hormon selama hamil yang bisa mempengaruhi emosi dan
mental ibu. Banyak faktor yang menyebabkan ibu hamil stres diantaranya stres
yang berasal dari internal dan stres yang berasal dari eksternal. Selain memberi
dampak negatif pada ibu, stres juga memberi dampak negatif bagi sang calon
bayi. Oleh sebab itu, dengan dukungan suami dan keluarga, menghindari
pekerjaan yang beresiko, berlatih yoga, dan mengikuti kelas senam hamil
diharapkan dapat mengurangi stres pada ibu yang sedang hamil.

3.2 Saran
Tidak hanya fisik, psikis calon ibu pada saat hamil harus diperhatikan.
Stres yang berkelanjutan sangatlah memberi dampak negatif. Dengan
melakukan hal-hal yang positif seperti berolahraga, pola hidup yang sehat,
komunikasi yang baik dengan keluarga dan orang lain diharapkan akan
mengurangi stres calon ibu pada masa kehamilan demi menjaga kesehatan ibu
dan calon bayi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Christian, M., Yusron N., 2006. 1001 Tentang Kehamilan. Bandung: PT. Triext
Media.
Priyadi, K., 2006. 101 Tips Terpenting Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat
Sunarsih, T., Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.

13

Anda mungkin juga menyukai