Nim : 1810079
Sebagian besar responden memiliki anak dua orang atau kurang (78,8%).
Probabilitas kelangsungan peng- gunaan kontrasepsi (49,52%) dan hanya 21,2%
respon- den yang telah mempunyai anak lebih dari dua orang dengan tingkat
kelangsungan penggunaan kontrasepsi 47,98%. Namun, jumlah anak ternyata
tidak berpeng- aruh terhadap kelangsungan penggunaan kontrasepsi, hal ini mungkin
disebabkan oleh keluarga berencana bukan bertujuan untuk menghentikan
kehamilan, tetapi untuk menunda kehamilan serta mengatur jarak kehamilan. Hal
ini bertentangan dengan motto keluarga berencana saat ini yaitu 2 anak lebih baik,
sehingga diharapkan dapat tercipta keluarga yang berkualitas. Tidak ada hubungan
bermakna antara tempat tinggal responden dengan kelangsungan pemakaian
kontrasepsi. Proporsi penyebaran penduduk antara kota dan desa hampir merata
demikian juga dengan probabilitas ke- langsungan penggunaan kontrasepsi hingga
72 bulan an- tara kota dan desa tidak terlalu berbeda. Probabilitas ke- langsungan
penggunaan kontrasepsi untuk responden yang tinggal di desa (48,22%) lebih
rendah daripada res- ponden yang tinggal di kota (50,75%). Hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang me- nemukan ketertarikan pada
kontrasepsi jika dilihat dari promosi, ibu-ibu di desa lebih besar daripada di kota.
Sementara itu, Pratomo mengatakan bila tempat tinggal dikaitkan dengan paparan
promosi tentang kontrasepsi di kota lebih besar daripada di desa. Namun pada
peneliti- an ini tidak membahas keterpaparan media, sehingga ti- dak dapat diketahui
apakah tempat tinggal dan media promosi berhubungan dengan kelangsungan
penggunaan kontrasepsi. Dan pelayanan kontrasepsi dari swasta daripada
pemerintah yang me- nunjukkan bahwa program keluarga berencana telah ber- jalan
dengan baik. Meskipun demikian, ternyata ke- langsungan penggunaan
kontrasepsi tidak juga di- pengaruhi oleh tempat ibu memperoleh pelayanan kon-
trasepsi. Probabilitas kelangsungan penggunaan kontra- sepsi antara responden yang
mendatangi tempat pelaya- nan kesehatan pemerintah lebih rendah daripada yang
mendapat pelayanan kontrasepsi dari swasta dan lain- nya. Berdasarkan informasi
yang didapatkan bahwa res- ponden yang datang mengunjungi tempat pelayanan ke-
sehatan untuk mendapatkan informasi tentang kontra- sepsi sama dengan jumlah
responden yang tidak berkun- jung ke tempat pelayanan kesehatan. Hal
tersebut menyebabkan kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan tidak
berpengaruh terhadap kelangsungan penggunaan kontrasepsi. Namun, probabilitas
kelangsungan penggu- naan kontrasepsi ibu yang berkunjung ke tempat pela- yanan
kesehatan lebih tinggi daripada yang tidak ber- kunjung ke tempat pelayanan
kesehatan.
c. Kelebihan pelayananan
d. Kekurangan pelayanan