Demam berdarah adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus dan ditularkan melalui nyamuk. Nyamuk yang dapat menularkan penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. World Health Organization (WHO) mengestimasi 50 juta orang terinfeksi penyakit demam berdarah setiap tahunnya (WHO, 2007). Di Indonesia penyakit ini selalu meningkat pada setiap awal musim hujan dan menimbulkan kejadian luar biasa di beberapa wilayah. Penyakit tersebut juga menimbulkan wabah lima tahunan di Indonesia, dimana wabah lima tahunan terakhir terjadi pada tahun 2003/2004 LANJUTAN...
DBD juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang utama di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk, jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya juga semakin bertambah. Penyakit DBD ditemukan pertama Kali pada tahun 1968 di Kota Surabaya, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang di antaranya meninggal dunia dengan Angka Kemaan (AK) mencapai 41,3%. Sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia (Kemenkes, 2010). FAKTOR RISIKO DBD
DBD biasanya menginfeksi seseorang di pagi sampai sore hari
menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar. Bisa dibilang, nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut. Selain gigitan nyamuk, demam berdarah dipicu oleh faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya: Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya; Tinggal atau bepergian ke daerah tropis; dan Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah GEJALA DBD
• Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;
• Nyeri kepala berat; • Nyeri pada sendi, otot, dan tulang; • Nyeri pada bagian belakang mata; • Nafsu makan menurun; • Mual dan muntah; • Pembengkakan kelenjar getah bening; • Ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam; • Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening; dan • Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit UPAYA PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN
• Upaya pengendalian penyakit DBD pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik I n d o n e s i a N o m o r 5 8 1 / M E N K E S / S K / V I I / 1 9 9 2 t e n t a n g Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue. Tujuan dari dikeluarkannya Keputusan Menteri Kesehatan ini yaitu untuk memberikan pedoman bagi masyarakat, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan sektor-sektor terkait dalam upaya bersama mencegah dan membatasi penyebaran penyakit DBD sehingga terjadinya kejadian luar biasa atau wabah dapat dicegah dan angka kesakitan dan kemaan dapat diturunkan serendah-rendahnya (Dinkes Kampar, 2016). • Upaya Pencegahan Penyakit Menular khususnya yang berhubungan dengan tindakan pemberantasan DBD hanya kegiatan Penyelidikan Epidemiologi dan kunjungan rumah untuk follow up tata laksana DBD saja yang diusulkan dan ini sebetulnya belum sesuai dengan re ko m e n d a s i ya n g d i a n j u r ka n o l e h Ke p u t u s a n M e nte r i Kesehatan Republik Indonesia No 581/MENKES/SK/VII/1992 tentang Upaya Pemberantasan DBD. Terimakasih