Anda di halaman 1dari 26

Makalah

“Komunikasi Informasi dan Edukasi”


Keluarga Berencana

Dosen Mata Kuliah :

Ibu. Anita Lontaan S.Pd, M. Kes

Kelompok 1 :

Angela S. H Ottay / 711540119001


Anggita Sirajudin / 711540119004
Reni Mawarti / 711540119032
Prodi DIII Kebidanan Tingkat II A

Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

2020
Kata Pengantar

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa Atas rahmat dan hikmat Nya sehingga Kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan segala baik. Tanpa pertolongan-Nya tentunya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Bersyukur Kami dapat mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah tugas individu
dengan judul “Komunikasi Informasi dan Edukasi mengenai KB”. Tepat pada waktunya

Tentu Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah Kami mohon maaf dan semoga makalah ini dapat bermanfaat, Atas Perhatian
Kami ucapkan Terimakasih.

Bitung 29, Juli 2020


DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .........................................................................................................................

Daftar Isi ..................................................................................................................................

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 3

Bab II Pembahasan

2.1. Konsep Keluarga Berencana


A. Pengertian Keluarga Berencana............................................................................... 4
B. Tujuan Gerakan KB dan Pelayanan Kontrasepsi............................................... 4
C. Manfaat Keluarga Berencana.............................................................................. 5
D. Metode Kontrasepsi............................................................................................... 6

2.2. Komunikasi Informasi dan Edukasi


A. Pengertian KIE........................................................................................................ 15
B. Tujuan KIE.............................................................................................................. 15
C. Jenis Kegiatan KIE................................................................................................. 15
D. Prinsip Langkah KIE.............................................................................................. 15

2.3. Konseling
A. Pengertian Konseling............................................................................................. 17
B. Tujuan Konseling KB............................................................................................. 17
C. Jenis Konseling....................................................................................................... 18
D. Langkah – langkah dalam Konseling................................................................... 16
E. Faktor Penunjang dan Penghambat Konseling.................................................... 20

Bab III Penutup

3.1. Kesimpulan........................................................................................................................ 21
3.2 Saran………....................................................................................................................... 21

Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 22


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang banyak melakukan komunikasi dan memerlukan
informasi dan edukasi. Komunikasi sendiri adalah Penyampaian pesan secara langsung atau
pun tidak langsung melalui salurankomunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan
suatu efek,kemudian informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan
yang perlu diketahui oleh masyarakat dan Pendidikan adalah proses perubahan perilaku
kearah yang positif. Untuk itu manusia sangat perlu melakukan proses komunikasi dengan
orang lain agar mendapatkan informasi dan edukasi. Informasi dan edukasi bisa didapatkan
oleh manusia dari Komunikasi yang dilakukan secara lisan dan tertulis, tanda-tanda,
lambang-lambang. Komunikasi dilakukan baik secara tradisional maupun modern dengan alat
– alatnya pun mulai dari yang paling sederhana sampai yang canggih. Perkembangan
komunikasi menberi dampak social terhadapmasyarakat. Komunikasi mempengaruhi
perubahan prilaku, cara hidup, hidup bermasyarakat, dan nilai – nilai yang ada. Perubahan ini
tampaknya sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Maka dari itu komunikasi
informasi dan edukasi sangat berhubungan dan hal itu harus diketahui oleh manusia agar
manusia tersebut dapat melakukan komunikasi sesama mereka baik secara langsung atau
tidak langsung dan juga mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat. Contohnya dalam
memberikan Innformasi mengenai Keluarga Berencana

Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung
dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar
dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan
dengan memakai kontrasepsi.

Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program KB namun perlu diketahui bahwa
tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap pribadi
harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya. Pelayanan kontrasepsi (PK)

1
adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar akseptor KB memilih dan
membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi yang tersedia.

Kita selalu mendengarkan Istilah komunikasi informasi dan edukasi. Setiap hari kita selalu
melakukan komunikasi dengan orang-orang sekitar kita.di dalam komunikasi yang kita
lakukan di dalam nya kadang kala mengandung sebuah informasi yang tersirat maupun
tersurat. Namun apakah komunikasi yang kita lakukan setiap hari itu sama dengan
komunikasi informasi dan edukasi? Sebuah komunikasi informasi dan edukasi dalam
pelayanan KB? dalam memberikan informasi agar dapat dilakukan dalam bentuk konseling.

Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB)
dan Kesehatan Reproduksi (KR). Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu
klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan
pilihannya. Disamping itu dapat membuat klien merasa puas. Konseling yang baik juga akan
membantu klien dalam menggunakan kontrasepsinya lebih lama dan meningkatkan
keberhasilan KB. Konseling juga akan mempengaruhi interaksi antara petugas dan klien
karena dapat meningkatkan hubungan dan kepercayaan yang sudah ada.

            Konseling adalah pertemuan tatap muka antara dua pihak, dimana satu pihak
membantu pihak lain untuk mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri dan
kemudian bertindak sesuai keputusannya.
            Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan
keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kali
kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan (dyah noviawati setya arum, panduan
lengkap pelayanan KB Terkini.

Keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) pada periode-periode yang telahlalu


mengantar kita kepada kebijaksanaan yang lebih tinggi sasarannya seperti yangtertuang
dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Pengembangan Kependudukan danPembangunan
Keluarga Sejahtera. Dalam Undang-undang ini jelas dinyatakan bahwa pengembangan
kependudukan diarahkan pada pengendalian jumlah penduduk' pengembangan kualitas
penduduk dan pengarahan mobilitas penududuk sebagai sumberdaya manusia agar menjadi
kekuatan pembangunan bangsa yang handal. Pengembangankependudukan yang demikian
hanya dapat dicapai melalui Pengembangan Keluarga Sejahtera yang pada gilirannya akan

2
melahirkan manusia manusia Indonesia berkualitas. Pembangunan keluarga sejahtera melalui
gerakan KB Nasional. Dalam pembangunan jangka panjang pertama diarahkan pada
pengembangan kualitas berhasilmeletakkan landaan bagi proses Pelembagaan dan
pembudayaan Normal Keluarga.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk menghindari adanya kesimpang siuran dalam makalah ini, makakami membatasi
masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya :

 Apa Pengertian dari komunikasi informasi dan edukasi tentang Keluarga Berencana?
Apa Saja Tujuan Gerakan KB dan Pelayanan Kontrasepsi?
Apa Manfaat Keluarga Berencana?
Apa Saja Metode Kontrasepsi ?
 Apa Tujuan dari komunikasi informasi dan edukasi ?
Apa Saja Jenis kegiatan komunikasi informasi dan edukasi ?
Apa Prinsip langkah komunikasi informasi dan edukasi ?
Apa Pengertian, tujuan,jenis, langkah – langkah konseling serta apa saja faktor
penghambat KIE dan bagaimana cara penanggulangannya.

1.3 Tujuan dan Manfaat

 Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi dari komunikasi informasi
dan edukasi Tentang Keluarga Berencana
 Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Jenis Kegiatan dari komunikasi
informasi dan edukasi dan apa yang menjadi tujuan gerakan KB dan pelayanan
kontrasepsi
 Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Prinsip langkah. komunikasi
informasi dan edukasi serta Manfaat dari Keluarga Berencana
 Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Pengertian, tujuan,jenis, langkah –
langkah konseling serta apa saja faktor penghambat KIE dan bagaimana cara
penanggulangannya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pelayanan Keluarga Berencana

A. Pengertian Keluarga Berencana

Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana
adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang
tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan


kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian
dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia
dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung
dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar
dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

B. Keluarga Berencana Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:

1. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama


dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan
kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.

4
2. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari
satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk
tercapainya keluarga bahagia.
3. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan
menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan
berkualitas.
4. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu
keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan
produktif dari segi ekonomi.
5. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
6. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

C. Manfaat Keluarga Berencana:

1. c. Wanita dapat mengambil jeda kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah
melahirkan, yang memberikan banyak manfaat bagi perempuan dan bayi mereka
2. Wanita yang hamil segera setelah melahirkan berisiko memiliki kehamilan yang
buruk. Mereka lebih mungkin menderita kondisi medis yang serius atau meninggal
selama kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki masalah kesehatan
(misalnya lahir dengan berat badan rendah). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan bahwa secara global, 100.000 kematian ibu dapat dicegah setiap
tahun, jika semua wanita yang tidak ingin anak lagi mampu menghindari kehamilan.
Kematian ini terjadi sebagian besar di negara  berkembang di mana cakupan
kontrasepsi rendah.
3. Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mencari pekerjaan dan
meraih  pendidikan ketika mereka menggunakan alat kontrasepsi dan tidak berisiko
hamil. Karena kegiatan ini umumnya meningkatkan status perempuan dalam
masyarakat, kontrasepsi secara tidak langsung mempromosikan hak-hak dan status
perempuan.
4. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal
gabungan (yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium

5
dan endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga
terhadap fibroid rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti
mengurangi risiko penyakit radang  panggul.
5. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi
aborsi.
6. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk lebih
mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan kapan dan
mengapa mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada 1970-an, pola
perkawinan telah  berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang
lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis
cenderung telah mengurangi beban emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak,
karena keluarga sekarang biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk
mengumpulkan sumber daya keuangan sebelum kelahiran anak. Ukuran keluarga
yang lebih kecil juga berarti bahwa orang tua memiliki lebih  banyak waktu dan
sumber daya yang diberikan per anak.

D. Metode Kontrasepsi

1. KB Suntik

Metode Keluarga Berencana ini dapat menghalangi ovulasi (masa subur), mengubah
lendir serviks (vagina) menjadi kental, menghambat sperma dan menimbulkan perubahan
pada rahim. Cara kerja KB suntik pun dapat mencegah terjadinya pertemuan sel telur
dengan sperma dan mengubah kecepatan transportasi sel telur.

Suntikan Keluarga Berencana terbagi menjadi suntik perbulan atau suntikan terpadu,
contohnya dan suntikan per tiga bulan (suntikan progestin). Suntikan progestin (Depo
Provera atau Niisterat) atau suntikan yang diberikan tiap dua atau tiga bulan sekali ini

6
aman untuk ibu menyusui atau yang tidak boleh menggunakan tambahan estrogen.
Suntikan  progestin lebih menyebabkan perubahan seputar haid dan berat badan
bertambah.

Suntikan perbulan atau suntikan terpadu, mengandung hormon progestin dan


estrogen. Jika Anda ingin siklus haid tetap teratur dapat menggunakan kontrasepsi ini.
Sayangnya, suntikan ini sulit diperolah dan biayanya mahal dibandingkan suntikan
progestin.

Suntikan terpadu memiliki efek samping yang sama dengan pil KB terpadu, serta
dilarang dipakai oleh ibu menyusui. Anda bisa menghentikan metode ini kapan saja,
namun baru bisa hamil satu tahun kemudian bahkan lebih, demikian pula haid akan
kembali normal setelah  jangka waktu itu. Namun ada sebagian perempuan yang
mendapat haid serta hamil dalam waktu lebih cepat dari itu.Selain menjadi kontrasepsi
sementara yang paling baik, suntikan ini  juga telah mengurangi angka kegagalan kurang
dari 0,1% per tahun.

Suntikan Keluarga Berencana tidak mengganggu kelancaran ASI, kecuali Anda


menggunakan suntikan terpadu. Alat kontrasepsi ini juga dapat melindungi Anda dari
anemia, dan memberikan perlindungan pada radang panggul. KB suntik memiliki reaksi
sangat cepat (kurang dari 24 jam), dapat digunakan perempuan di atas 35 tahun, serta
tidak menimbulkan ketergantungan, namun Anda harus rajin kontrol setiap 1, 2 atau 3
bulan.

Kerugian penggunaan KB suntik ialah Anda akan mengalami gangguan haid, dimana
siklus haid bisa memendek atau memanjang, pendarahan banyak atau sedikit, spotting,
sampai tidak haid sama sekali. KB suntik pun tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu,
naiknya berat badan, terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian,
dan jika digunakan dalam  jangka panjang dapat terjadi perubahan pada lipid serum,
menurunkan densitas tulang, serta keringnya vagina yang dapat menurunkan libido,
gangguan emosi, sakit kepala, dan jerawat.

7
2. Pil KB

Komposisi Pil KB Andalan berbentuk kemasan untuk dikonsumsi selama 28 hari.


Terdiri dari 21 tablet pil berwarna kuning yang setiap tabletnya mengandung 0.15 mg
Levonorgestrel (hormon Progestin) dan 0.03 mg Etinilestradiol (hormon Estrogen) dan 7
tablet salut gula  berwarna putih yang tidak mengandung hormon.

Mekanisme KerjaPil KB Andalan akan mencegah pelepasan sel telur yang telah
diproduksi oleh indung telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Hormon yang
terkandung dalam pil KB Andalan akan memperkental lendir leher rahim sehingga
mempersulit sel sperma masuk kedalam rahim. Hal ini berguna untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya pembuahan dan kehamilan. Selain itu, Pil KB Andalan akan
menebalkan dinding rahim, sehingga tidak akan siap untuk kehamilan.

Kualitas Apabila digunakan secara rutin dan tepat waktu, Pil KB Andalan 99,7%
ampuh mencegah kehamilan. Kualitas telah memenuhi standard internasional , Membantu
mencegah kehamilan di luar rahim, kanker indung telur, kanker rahim, kista dan kanker
payudara.

Hormon yang terkandung pada setiap pil merupakan perpaduan bahan yang sangat
baik, sehingga kandungan hormon dan komposisi zat disetiap pil adalah sama. Hal ini
tentu sangat  berpengaruh untuk meminimalisasi kemungkinan efek samping dan
meningkatkan efektifitas kerja dari pil ini.

Keunikan Setiap produk tentu saja memiliki keunikan. Pil KB Andalan memiliki juga
keunikan, antara lain:

 Efek samping rendah


 Nyaman

8
 Menjaga siklus haid agar lebih teratur
 Menjaga kestabilan berat badan
 Menjaga kesehatan kulit
 Kandungan hormon rendah
 Kembali subur dengan cepat

Efek Samping Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual
dan sementara dan terjadi di awal pemakaian seperti:

 Mual
 Sakit kepala ringan
 Pada masa 3 bulan pertama mungkin akan terjadi spotting diantara masa haid

3. IUD / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Komposisi Batang plastik berbentuk T berukuran 3 cm dengan balutan tembaga seluas


kurang lebih 380 mm2. Mekanisme Kerja IUD Andalan akan mencegah pelepasan sel telur
sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Selain itu mengurangi mobilitas sperma agar tidak
dapat membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding
Rahim . Kualitas IUD Andalan efektif mencegah kehamilan hingga 99,4% apabila dipasang
sesuai dengan prosedur oleh bidan atau dokter terlatih.

Keunikan :

1) Sangat murah dan efisien karena cukup sekali pemakaian yang dibantu oleh tenaga
medis
2) Pilihan kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang minim efek samping

9
3) Efektif mencegah kehamilan selama 10 tahun
4) Cepat mengembalikan kesuburan, sehingga dapat segera hamil jika diinginkan
5) Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
6) Efektif mencegah kehamilan ektopik

Efek Samping

Secara umum, efek samping yang timbul tidak akan bersifat permanen. Efek samping hanya
akan bersifat sementara tergantung dari penerimaan tubuh terhadap IUD. Efek samping yang
bersifat sementara tersebut antara lain:

1) Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama pemakaian


2) Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit kelamin
3) Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan HIV dan AIDS Perhatian
4) Anda hanya perlu sekali dalam setahun untuk datang ke dokter atau bidan untuk
memeriksakan keberadaan IUD Anda
5) Pemasangan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis yang telah dilatih
6) IUD dapat dipasang segera setelah melahirkan, setelah plasenta keluar
7) Kapan saja bisa dipasang tidak harus sedang haid asalkan Anda tidak sedang hamil

4. Implant

10
Implant adalah obat kontrasepsi yang berbentuk seperti tabung kecil, sebesar korek api-
lah kira-kira.Didalamnya terkandung hormon progesteron yang akan dikeluarkan sedikit demi
sedikit.

Dosis  :

Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levornorgestrel
sebanyak 36 mg. Sedang Implanon terdiri 1 kapsul silastik yang berisi etonogestrel sebanyak
68 mg, yang dilepas tiap hari kurang lebih 30 microgram/hari

Cara kerja Implant :

Dengan disusupkannya 6 kapsul/1 kapsul silastik implant di bawah kulit, maka setiap
hari dilepaskan secara tetap sejumlah leveonorgestrel ke dalam darah melalui proses difusi
dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik. Besar kecilnya levonogestrel yang dilepas
tergantung besar kecilnya permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding kapsul
tersebut.

Satu set Implant yang terdiri dari 6 kapsul dapat bekerja secara efektip selama 5 tahun.
Sedang Implanon yang terdiri dari 1 kapsul dapat bekerja secara efektip selama 3 tahun.

Cara kerja dalam pencegahan kehamilan :

Dengan dilepaskannya hormon levonargestrel secara konstan dan kontinyu maka cara
kerja implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya terdiri atas 3 mekanisme dasar
yaitu :

1) Menghambat terjadinya ovulasi ü Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi

11
2) Mempertebal lendir serviks
3) Menipiskan lapisan endometrium. Efektifitas Sangat tinggi, kegagalannya teoritis
0,2%, dalam praktek 1-3%
 
Keuntungan Implant :
1) Tidak menekan produksi ASI
2) Praktis, efektif
3) Tidak ada faktor lupa
4) Masa pakai panjang
5) Membantu mencegah anaemia
6) Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan
7) Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.

Kekurangan Implant :
1) Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
2) Petugas kesehatan harus dilatih khusus
3) Implant mahal
4) Implant sering mengubah pola haid. karena adanya hormon progesterone yang
terkandung di dalamnya, perdarahan ringan diantara masa haid, juga timbul sakit
kepala ringan. karena mengandung hormone maka tentu saja akan berpengaruh pada
metabolism tubuh. Sama seperti halnya pil atau suntik, tidak jarang pengguna implant
yang tidak cocok akan mengalami masa menstruasi yang berbeda-beda.

Kontraindikasi :
1) Hamil atau diduga hamil
2) Tumor
3) Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing manis

Efek samping :
Pada dasarnya keluhannya sama dengan kontrasepsi suntik yaitu :
1) Gangguan haid
2) Jerawat
3) Perubahan libido
4) Keputihan

12
5) Peubahan berat badan

5. Kontrasepsi Mantap Tubektomi

Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan)


seorang perempuan secara permanen. Sterilisasi tuba bisa dilakukan 24-48 jam pasca
melahirkan pada persalinan tanpa komplikasi dan bayi diyakinkan sehat.

Kelebihan :

1) Konseling mutlak diperlukan


2) Tidak mempengaruhi proses menyusui
3) Tidak mengganggu hubungan seks dan perubahan dalam fungsi seksual
4) Sangat efektif dan permanen
5) Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana
6) Tidak ada efek samping

Kelemahan :

1) Dapat menyesal di kemudian hari saat ingin memiliki anak lagi


2) Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan
3) Harus dilakukan dojter terlatih atau dokter spesialis
4) Harus dipertimbangkan dengan baik karena bersifat permanen (tidak dapat dipulihkan
kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi

13
6. Kontrasepsi Mantap Vasektomi

Sterilisasi berencana bisa dilakukan pada 6-8 minggu postpartum pada pasangan yang
benar- benar yakin dan bayi dalam keadaan sehat. Vasektomi adalah prosedur klinik untuk
menghentikan kapasitas reproduksi prida dengan jalan melakukan okusi vasa deferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum)
tidak terjadi.

Kelebihan :

1) Sangat efektif dan permanen


2) Tidak ada efek samping jangka panjang
3) Konseling dan persetujuan mutlak diperlukan

Kelemahan :

Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat tindakan, akibat
reaksi anafilaksi yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi berlebihan
terhadapa anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferensia.

7. Ligasi tuba

Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran
telur dari ovarium ke rahim). Pada ligasi tuba dibuat sayatan pada perut dan dilakukan
pembiusan total. Ligasi tuba bisa dilakukan segera setelah melahirkan atau dijadwalkan di
kemudian hari. Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan melalui laparoskopi.

14
Selain pemotongan dan  pengikatan,bisa juga dilakukan kauterisasi (pemakaian arus
listrik) untuk menutup saluran tuba.Untuk menyumbat tuba bisa digunakan pita plastik dan
klip berpegas. Pada  penyumbatan tuba,kesuburan akan lebih mudah kembali karena lebih
sedikit terjadi kerusakan jaringan.Teknik sterilisasi lainnya yang kadang digunakan pada
wanita adalah histerektomi (pengangkatan rahim) dan ooforektomi (pengangkatan
ovarium/indung telur).

15
2.2 KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi)

A. PENGERTIAN KIE
KIE)/Penyuluhan adalah kegiatan penyampaian informasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam program
Kependudukan dan Keluarga Berencana .

Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung atau tidak langsung melalui
saluran komunikasi kepada penerima pesan untuk mendapatkan tanggapan. Tanggapan
(respon) diperoleh karena telah terjadi penyampaian pesan yang dimengerti oleh masing-
masing pihak.

Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui


masyarakat (pesan yang disampaikan) dan dimanfaatkan seperlunya.

Edukasi adalah: sesuatu kegiatan yang mendorong terjadinya penambahan


pengetahuan, perubahan sikap, perilaku dan ketrampilan seseorang/kelompok secara wajar.

B. TUJUAN KIE
Tujuan dilaksanakannya program KIE, yaitu untuk

 Meningkatkan pengetahuan ,sikap dan praktik akab sehingga tercapai penambahan


peserta baru,membina kelestarian KB.
 Meletakkan dasar bagi mekanisme sosiokultural yang dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan
 Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif, peningkatan
pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehingga masyarakat
melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.

C. JENIS KEGIATAN KIE

 KIE Individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan
individu sasaran program KB.
 KIE Kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan
kelompok (2-15 orang)
 KIE Massa: Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.

D. PRINSIP LANGKAH KIE


1. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah
2. Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu sebagaimana adanya
3. Memberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan
sehari-hari
5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaaan dan resiko yang dimiliki ibu

16
Pada dasarnya kegiatan advokasi dan KIE adalah untuk melakukan perubahan, maka
akan selalu ada resistensi, oposisi, dan konflik. Tidak ada faktor tunggal yang menjamin
keberhasilan KIE. Beberapa prinsip di bawah ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan
KIE yang sukses:

1. Realistis
Advokasi dan KIE yang berhasil bersandar pada isu dan agenda yang spesifik, jelas, dan
terukur. Biasanya berdasarkan identifikasi permasalahan atau hasil dari analisis pendataan
keluarga.

2. Sistematis
Advokasi dan KIE adalah seni tetapi bukan lukisan abstrak sehingga diperlukan
perencanaan yang akurat. KIE/Penyuluhan memerlukan perencanaan yang matang mulai dari
persiapan sampai tahapan pelaksanaan dan evaluasi.

3. Taktis
Advokasi dan KIE tidak mungkin dilakukan secara sendiri sehingga harus membangun
kemitraan. PKB hendaknya selalu membangun hubungan baik dengan mitra kerja, antara lain
Kepala Desa/Lurah, Kepala Puskesmas, dokter, bidan, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK,
LSM lainnya, kader dan masyarakat.

4. Strategis
KIE/Penyuluhan tidak selalu menjadi kegiatan yang berdiri sendiri namun bisa dilakukan
secara integratif dengan kegiatan lainnya di lini lapangan (bersifat luwes sesuai karakteristik
wilayahnya).

5. Berani
KIE/Penyuluhan yang bertujuan mengubah sikap mental, kepercayaan nilai-nilai perilaku
individu serta kelompok masyarakat haruslah bersifat berani memberikan informasi yang
jujur apa adanya. Contohnya efek samping alat dan obat kontrasepsi.

17
2.3 KONSELING

A. PENGERTIAN KONSELING

Konseling adalah proses komunikasi antara seseorang (konselor) dengan orang lain
(pasien), dimana konselor sengaja membantu klien dengan menyediakan waktu, keahlian,
pengetahuan dan informasi tentang akses pada sumbersumber lain. Konselor membantu klien
membuat keputusan atas masalah yang ada, proses ini dilaksanakan secara terus menerus.

Konseling merupakan komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap


(attitude change) pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif
adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan
penerima, sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan
melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.

Konseling merupakan unsur yang penting dalam pelayanan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi karena melalui konseling klien dapat memilih dan memutuskan jenis
kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya serta meningkatkan keberhasilan
KB. Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan
keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan pada satu kesempatan yakni
pada saat pemberian pelayanan. Teknik konseling yang baik dan informasi yang memadai
harus diterapkan dan dibicarakan secara interaktif sepanjang kunjungan klien dengan cara
yang sesuai dengan budaya yang ada.

B. TUJUAN KONSELING KB
Konseling KB bertujuan membantu klien dalam hal:

a. Menyampaikan informasi dari pilihan pola reproduksi.


b. Memilih metode KB yang diyakini.
c. Menggunakan metode KB yang dipilih secara aman dan efektif.
d. Memulai dan melanjutkan KB.
e. Mempelajari tujuan, ketidakjelasan informasi tentang metode KB yang tersedia.
f. Memecahkan masalah, meningkatkan keefektifan individu dalam pengambilan
keputusan secara tepat
g. Membantu pemenuhan kebutuhan klien meliputi menghilangkan perasaan yang
menekan/mengganggu dan mencapai kesehatan mental yang positif

18
h. Mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif menjadi positif dan yang merugikan
klien menjadi menguntungkan klien.
i. Meningkatkan penerimaan Informasi
Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan
komunikasi non-verbal meningkatkan penerimaan informasi mengenai KB oleh klien.
j. Menjamin pilihan yg cocok
Menjamin petugas dank lien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan
kesehatan dan kondisi klien
k. Menjamin penggunaan yg efektif
Konseling efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana menggunakan KB
dengan benar dan mengatasi informasi yang keliru tentang cara tersebut
l. Menjamin kelangsungan yang lama.
Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara
tersebut, mengetahui cara kerjanya dan mengatasi efeksampingya

C. JENIS KONSELING
Jenis konseling terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Konseling Umum
Konseling umum dapat dilakukan oleh petugas lapangan keluarga berencana atau PLKB.
Konseling umum meliputi penjelasan umum dari berbagai metode kontrasepsi untuk
mengenalkan kaitan antara kontrasepsi, tujuan dan fungsi reproduksi keluarga.

b. Konseling Spesifik
Konseling spesifik dapat dilakukan oleh dokter / bidan / konselor. Konseling spesifik
berisi penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan, alternatif,
keuntunganketerbatasan, akses, dan fasilitas layanan.

c. Konseling Pra dan Pasca Tindakan


Konseling pra dan pasca tindakan dapat dilakukan oleh operator atau konselor atau dokter
atau bidan. Konseling ini meliputi penjelasan spesifik tentang prosedur yang akan
dilaksanakan (pra, selama dan pasca) serta penjelasan lisan atau instruksi tertulis asuhan
mandiri.

D. LANGKAH – LANGKAH DALAM KONSELING

1) Langkah Konseling KB SATU TUJU

Langka SATU TUJU ini tidak perlu dilakukan berurutan karena menyesuaikan dengan
kebutuhan klien:

19
SA : Sapa dan salam

o Sapa klien secara terbuka dan sopan


o Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi pasien
o Bangun percaya diri pasien
o Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa yang dapat
diperolehnya.
T : Tanya

o Tanyakan informasi tentang dirinya


o Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi
o Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan

U : Uraiakan

o Uraikan pada klien mengenai pilihannya


o Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini serta jelaskan jenis yang lain

TU : BANTU

o Bantu klien berfikir apa yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya
o Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya

J : Jelaskan

o Jelaskan secara lengkap bagaiman menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien


memilih jenis kontrasepsinya.
o Jelaskan bagaimana penggunaannya
o Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi

U : Kunjungan Ulang

o Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan pemeriksaan atau permintaan


kontrasepsi jika dibutuhkan.

Teknik Konseling Gallen dan Leitenmaier, 1987

2) Teknik konseling menurut Gallen dan Leitenmaier (1987), lebih dikenal dengan
GATHER yaitu:

G : GREET

o Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi

A : ASK

20
o Tanya keluhan/kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/ kebutuhan sesuai
dengan kondisi yang dihadapi?
T : TELL

o Beritahukan persoalan pokok yg dihadapi pasien dari hasil tukar informasi dan
carikan upaya penyelesaiannya
H : HELP

o Bantu klien memahami & menyelesaikan masalahnya

E : EXPLAIN

o Jelaskan cara terpilih telah dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat
segera terlihat/ diobservasi)
R : REFER/RETURN VISIT

o Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Buat jadwal
kunjungan Ulang)

E. FAKTOR PENUNJANG DAN PENGHAMBAT KIE


Menurut Effendi (1998), factor-faktor yang mempengaruhi KIE terbagi dalam dua bagian
besar yaitu :

 Faktor penunjang :
Faktor yang menunjang kelancaran proses KIE antara lain pengetahuan, ketrampilan dan
komunikator/pelaksana kegiatan (fasiliattor, aktifis, relawan). Jika seorang komunikator
memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup dalam proses KIE akan membawan hasil
yang lebih baik

 Faktor penghambat:
a) Faktor Penerima Pesan (Komunikan)
o Kecurigaan
o Pendengaran kurang sempurna
b) Faktor Isi Pesan
o Bahasa tidak lazim
o Memiliki arti ganda
c) Pengirim Pesan (Komunikator)
o Gagap
o Kurang percaya diri

21
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Program KB adalah Program yang diberlakukan pemerintah untuk menekan laju


pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Program KB mempunyai
lebih banyak keuntungan daripada kerugiannya, maka sebaiknya kita juga harus mendukung
pemerintah untuk melaksanakan program KB dengan cara pembicaraan santai kepada para
tetangga, ikut berpartisipasi dalam rangka penyuluhan program KB dari desa ke desa.

Pemerintah harus menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk mensukseskan program KB,
seperti pembenahan infrastruktur posyandu di pedesaan,penyuluhan program KB dll, dan
semua hal yang diperlukan setelah program KB ini sukses seperti penyediaan lapangan
pekerjaan, agar bisa menekan angka pengangguran di Indonesia.

B.     Saran

Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang timbul dari program KB, kita sebagai
anak bangsa harus turut mensukseskan program ini. Pemerataan kesehatan dan pendidikan
harus disiapkan oleh pemerintah agar program KB ini cepat tercapai. Selain itu lapangan
pekerjaanpun juga harus dipenuhi untuk menekan angka pengangguran, agar angka
kriminalitas pun berkurang dan masyarakat indonesia menjadi masyarakat yang maju dan
bermutu.

22
DAFTAR PUSTAKA

Prajitna,Ida. Dkk.2016.Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta : PPSDM


Kemenkes RI .

Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.


NRC, POGI, 1996. Buku Acuan Nasional Pelayanan Keluarga Berenacana.www.
bkkbn.go.id

BUKU SAKU PENGGUNAAN MEDIA KIE


Perlindungan Anak Terpadu Berbaris Masyarakat (PATBM

23

Anda mungkin juga menyukai