Anda di halaman 1dari 18

GANGGUAN PEMBEKUAN

DARAH PADA KEHAMILAN DAN


PASCA PERSALINAN

NAMA KELOMPOK:
1. DINI FATMAWARNI
2. DHEA NURAFIFAH
3. NUROKTA REZHA FITRI FZ
4. YUSRIL
1. PENGERTIAN GANGGUAN PEMBEKUAN
DARAH

Disfungsi perdarahan dan pembekuan adalah terjadinya


kelainan dalam pembentukan pembekuan darah dimana

hal ini berhubungan dengan trombosit dan faktor-


faktor pembekuan darah. Abnormalitas yang
merupakan predisposisi seseorang mengalami
perdarahan dapat disebabkan oleh pembuluh darah,
trombosit, dan setiap faktor koagulasi plasma, fibrin
atau plasmin.
2. PEYEBAB
1.Dinding pembuluh darah yang rentan
mengalami luka, misal dinding pembuluh
darah yang telah mengalami plak
arterosklerosis sebelumnya
2. Aliran darah yang tidak normal, misal
aliran darah pada penderita hipertensi, aliran
darah pada percabangan pembuluh darah
3. Penyakit kelainan pembekuan darah
3.TANDA DAN GEJALA
. Gejala yang umum
• adalah rasa nyeri akibat sel-sel tubuh tidak
mendapat suplai oksigen.
• Gejala lainnya 

• adalah kulit akan teraba dingin, juga nadi terasa


lemah akibat sumbatan
4. PENCEGAN

1.  Bergerak (Darah bisa menumpuk di kaki saat Anda


duduk dalam waktu lama
2.  Hidup sehat (Segera ubah kebiasaan buruk seperti
merokok atau makan berlebih agar berat badan
tetap normal.
3. Hati-hati dengan obat-obatan tertentu
4. Lebih proaktif (Bila tubuh menunjukan gejala
pembekuan darah, cedera, atau akan melakukan
operasi, maka segeralah berkonsultasi ke dokter.
5. Komplikasi

Pada ibu yang menderita pembekuan darah, kadar asam


empedu akan meningkat dan akan menghasilkan racun yang
akan memasuki darah ibu dan mengakibatkan beberapa gejala.
Kondisi seperti ini harus segera diidentifikasi karena bisa
mendatangkan dampak yang serius untuk kesehaan bayi Anda,
terutama jika sudah memasuki masa kehamilan 36 minggu.
6.DAMPAK

Resiko terbentuknya gangguan pembekuan darah


dapat meningkat oleh faktor-faktor berikut:
1. Obesitas 
2. Pil Keluarga Berencana (KB) 
3. Aterosklerosis 
8.PENGERTIAN PENDARAHAN PASCA
MELAHIRKAN

 PPH adalah kehilangan darah lebih dari 500 mm


stelah melahirkan secara normal, atau lebih dari
1000 mm setelah melahirkan secara SC.
 Menurut waktu terjadinya, PPH di bagi menjadi
PPH Awal dan PPH Akhir.
9. GEJALA PENDARAHAN PASCA
MELAHIRKAN

 Pendarahan hebat dan pendarahan tidak


terkendali
 Penurunan tekanan darah
 Detak jantung cepat
 Pucat
 Sesak nafas
 Pusing,lemas dan mengantuk
 Nyeri pada daerah kemaluan
10. PENYEBAB PENDARAHAN PASCA
MELAHIRKAN

Atonia Uteri
merupakan Kontraksi otot rahim dapat menekan pembuluh darah
pada rahim sehingga dapat menghentikan pendarahan saat
melahirkan. Pada atonia uteri, otot rahim gagal berkontraksi
setelah bayi lahir. Yang menyebabkan peregangan sbb.
 Peregangan rahim yang berlebihan risiko besar untuk
terjadinya atonia uteri. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
peregangan tersebut adalah:
 Bayi kembar
 Ukuran bayi besar untuk usia kehamilan
 Kelebihan cairan ketuban
 Kelainan janin (contohnya hidrosefalus berat)
 Kelainan struktur rahim
Retensi Plasenta (plasenta yang tertahan)

Plasenta tetap berada di dalam rahim setelah bayi


lahir. Normalnya, kontraksi uterus akan
menyebabkan plasenta terlepas seluruhnya dari
rahim. Dengan lepasnya plasenta, rahim dapat terus
berkontraksi dan menghentikan pendarahan.
Keadaan yang dapat menyebabkan retensi plasenta
antara lain:
a. Kehamilan prematur berat(<24mgg)
b. kelainan plasenta
c. kelainan letak plasenta
trauma
 Trauma jalan lahir dapat disebabkan oleh berbagai
macam hal seperti:
 Persalinan lama.
 Penyulit persalinan seperti disproporsi kepala
panggul, dimana kepala bayi besar sehingga sulit
keluar melalui panggul ibu yang normal, maupun
sebaliknya panggul ibu terlalu kecil untuk kepala
bayi ukuran normal keluar.
 Persalinan dengan bantuan. Contoh yang paling
sering adalah luka rahim akibat persalinan dengan
bantuan alat forseps atau vakum.
 Percobaan pengeluaran plasenta yang tertahan
secara manual maupun dengan alat.
Kelainan pembekuan darah

 Kelainan pembekuan darah ini dapat disebabkan


oleh penyakit pembekuan darah yang memang
telah diderita ibu, atau akibat dari kehamilan,
seperti:
 Plasenta terlepas dari rahim yang dapat
menyebabkan pendarahan. Pendarahan yang masif
akan berujung pada gangguan pembekuan darah
 Hipertensi berat
 Sumbatan cairan amnion
 Infeksi berat
11.Diagnosis Pendarahan Pasca Melahirkan
.

Penegakkan diagnosis PPH didasarkan


pada adanya pendarahan masif dan
faktor penyebab yang telah disebutkan
diatas, yaitu atonia uteri, retensi
plasenta, trauma, dan gangguan
pembekuan darah.
12.PENGOBATAN PENDARAHAN PASCA
MELAHIRKAN

Terapi Pendarahan
Berfokus untuk menggantikan darah dan
cairan yang hilang karena pendarahan.
Dilakukan dengan memberikan oksigen,
cairan maupun transfusi darah. Jika
pendarahan terus berlanjut, dapat dilakukan
penjahitan sampai operasi pengangkatan
rahim sebagai pilihan terakhir.
Terapi penyebab

 Pemijatan rahim dan obat-obatan


untuk merangsang kontraksi rahim.
 Pengeluaran plasenta yang masih
berada di dalam rahim.
 Perbaikan perlukaan organ genital
jika ada.
 Obat-obatan untuk memperbaiki
gangguan pembekuan darah.
13. Pencegahan Pendarahan Pasca
Melahirkan
 Pemeriksaan kehamilan secara berkala untuk
mengidentifikasi adanya hal-hal yang berisiko menyebabkan
PPH.
 Koreksi faktor penyebab PPH yang dapat diperbaiki seperti
gangguan pembekuan darah dan anemia dengan
menyampaikan pada dokter.
 Melahirkan dengan bantuan tenaga kesehatan yang terlatih.
 Bila tidak ada tenaga kesehatan yang terlatih, pemakaian
obat-obatan perangsang kontraksi uterus seperti oksitosin
dan misoprostol dapat digunakan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai