PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
telah banyak membawa perubahan pada gaya hidup dan prilaku masyarakat,
penyakit tidak menular. Hal ini sesuai dengan pernyataan World Health
et al., 2021).
setara dengan 71% kematian di seluruh dunia setiap tahunnya (WHO, 2021).
tidak menular yang sering kita jumpai di masyarakat sekitar. Penyakit ini
1
2
sistolik dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg yang terjadi secara
terus menerus lebih dari satu periode dalam kondisi tenang atau cukup
keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh.
Apabila hipertensi dibiarkan dalam waktu lama dan tidak dideteksi sejak dini,
pada ginjal, penebalan dinding jantung, dan penyakit yang berkaitan dengan
Berdasarkan data WHO pada tahun 2020 terdapat sekitar 1,56 miliar
di negara maju sebesar 35% dan di negara berkembang sebesar 40% dari
mengalami peningkatan sekitar 80% dari 639 juta kasus di tahun 2000,
menjadi 1,15 miliar kasus (Kemenkes, 2019). Prediksi ini berdasarkan dari
dengan umur 18 tahun ke atas sebesar 34,1%, dimana angka ini mengalami
2018).
sebesar 29,14% pada tahun 2018. Pada tahun 2019, hipertensi termasuk
dalam 10 jenis penyakit terbesar nomor tiga dengan jumlah 198.543 (17,8%)
data dari Dinas Kabupaten Kampar tahun 2021 dapat dilihat pada tabel
berikut.
hipertensi pada tahun 2021 sebanyak 14.662 kasus dengan prevalensi 19,29%
Kabupaten Kampar. Pada tahun 2021, Puskesmas Air Tiris menempati urutan
Puskesmas Air Tiris memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 18 desa, salah
peringkat keempat desa dengan kasus hipertensi tertinggi dengan 851 kasus
berturut-turut setelah Desa Batu Belah (1.147 kasus), Desa Air Tiris (988
kasus) dan Desa Penyasawan (973 kasus) (Puskesmas Air Tiris, 2021). Untuk
5
lebih jelasnya data penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris
berusia lanjut, namun saat ini tidak menutup kemungkinan juga diderita oleh
sebagian besar hipertensi primer terjadi pada usia 25-45 tahun, sementara
yang terjadi pada usia di bawah 20 tahun dan di atas 50 tahun hanya 20%. Hal
gaya hidup yang tidak sehat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor
Desa Padang Mutung pada bulan Agustus 2022, jumlah penduduk usia
dapat diubah dan yang tidak dapat diubah. Faktor hipertensi yang dapat
diubah meliputi berat badan, aktivitas fisik, stres, kebiasaan merokok, minum
hipertensi yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis kelamin atau gender,
fisik dan psikis seseorang. Perubahan gaya hidup dan rendahnya perilaku
gaya hidup yang tidak sehat, antara lain kebiasaan merokok, stres, minum
Riwayat keluarga, kebiasaan hidup yang kurang baik, pola diet yang kurang
baik serta waktu istirahat yang kurang baik juga merupakan faktor risiko
pernah dilakukan oleh Albertho Sangka dkk, di Rumah Sakit Umum Daerah
(Sangka et al., 2021a). Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Nunung
data Riskesdas tahun 2018 pada penduduk usia produktif menunjukkan faktor
resiko seperti proporsi masyarakat yang kurang konsumsi sayur dan buah
sebesar 95,5%, kurang aktivitas fisik sebesar 35,5%, merokok sebesar 29,3%,
obesitas sentral sebesar 31,0% dan obesitas umum 21,8%. Data tersebut
mengatakan bahwa mereka memiliki gaya hidup yang tidak sehat yang dapat
Desa Padang Mutung Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris tahun 2022.
B. Rumusan Masalah
Desa Padang Mutung Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris tahun 2022?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
2. Aspek Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Hipertensi
a. Definisi Hipertensi
10
11
b. Klasifikasi Hipertensi
Tekanan Darah
No Kriteria
Sistolik Diastolik
1. Normal <130 <85
Perbatasan (High Normal) 130-139 85-89
2. Derajat 1 : Ringan 140-159 90-99
Derajat 2 : Sedang 160-179 100-109
Derajat 3 : Berat 180-209 110-119
Derajat 4 : Sangat Berat ≥210 ≥120
Sumber : Aspiani (2015)
hipertensi primer adalah genetik, jenis kelamin, usia, diet, berat badan,
2010) :
a) Kurang beraktivitas
b) Pola makan
cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh
13
c) Merokok
d) Mengonsumsi alkohol
e) Kegemukan (Obesitas)
f) Stres
a) Riwayat keluarga
b) Usia
tahun.
c) Jenis kelamin
wanita.
d) Ras/etnik
d. Patofisiologi Hipertensi
Manifestasi klinis yang timbul dapat berupa nyeri kepala saat terjaga
f) Komplikasi Hipertensi
1) Otak
17
2) Kardiovaskular
infark.
18
3) Ginjal
4) Retinopati
pembuluh darah pada retina. Makin tinggi tekanan darah dan makin
neuropati atau kerusakan pada saraf mata akibat aliran darah yang
g) Penatalaksanaan Hipertensi
2) Penatalaksanaan farmakologis
2. Usia Produktif
ketenagakerjaan.
Penduduk yang masuk dalam usia tersebut sudah tidak mampu lagi
3. Gaya Hidup
gambaran tingkah laku seseorang, pola atau cara hidup yang akan
1) Funcionalists
anak.
2) Nurturers
22
3) Aspirers
anak.
4) Experiential
kantor.
5) Succeeders
6) Moral majority
23
hiburan.
8) Sustainers
9) Subsisters
produk apa yang dibeli atau dipergunakan dan kegiatan apa yang
1) Sikap
3) Kepribadian
individu.
4) Konsep Diri
5) Motif
akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang
6) Persepsi
(Prasetyaningrum, 2014).
(Ardiansyah, 2012).
5) Hindari stress
4. Penelitian Terkait
29
Makassar.
b. Liawati & Sidik (2021), judul hubungan gaya hidup dengan kejadian
B. Kerangka Teori
hal ini karena kerangka teori adalah wadah dimana akan dijelaskan teori-teori
d. Kegemukan
e. Stress
f. Mengonsumsi
alkohol Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
C. Kerangka Konsep
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, A.A, 2012).
dengan teori yang hanya dapat diamati atau diukur melalui variabel.
yang akan diteliti atau berhubungan dengan penelitian dan dibuat dalam
bentuk diagram. Variabel yang diamati terdiri dari variabel independen atau
D. Hipotesis
Ha = Ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia
produktif.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian dimulai
Menentukan subjek
penelitian yaitu
penduduk usia
produktif di Desa
Padang Mutung
Gaya Hidup
Melakukan
pengamatan dan Hasil pengukuran/
pengukuran secara pengamatan
Kejadian hipertensi bersamaan
pada usia produktif
Hasil analisis
32
33
2. Alur Penelitian
Pengolahan Data
Analisa Data
Hasil Penelitian
3. Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan
c. Tahap Akhir
1) Mengumpulkan data
4. Variabel Penelitian
variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yang diukur, yaitu :
a. Variabel Independen
b. Variabel Dependen
1. Lokasi Penelitian
Kabupaten Kampar.
2. Waktu
1. Populasi
2. Sampel
a. Jumlah Sampel
N
n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan :
1.922
n=
1+1.922 ¿ ¿
1.922
n=
1+1.922 ¿ ¿
1.922
n=
1+19,22
1.922
n=
20,22
n = 95,05
37
b. Kriteria Sampel
1) Kriteria inklusi
baik.
2) Kriteria eksklusi
D. Etika Penelitian
1. Informed Consent
consent adalah suatu izin atau pernyataan responden yang diberikan secara
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
dilaporkan dengan cara apapun agar orang lain selain peneliti tidak mampu
mengenai usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, pola makan dan kebiasaan
2. Instrumen Hipertensi
1. Data Primer
2. Data Sekunder
G. Pengolahan Data
1. Penyuntingan (Editing)
digunakan.
4. Cleaning
kesalahan.
5. Tabulating
H. Definisi Operasional
suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2012). Adapun definisi operasional pada
1. Analisa Univariat
f
P = × 100%
n
Keterangan :
P : Persenan yang dicari
n : Jumlah sampel
43
f : Frekuensi
2. Analisa Bivariat
apakah ada hubungan antara dua variabel, yaitu untuk mengetahui apakah
ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia
0,05). Analisis disimpulkan dengan cara cara apabila p value ≤ 0,05 maka
dependen. Namun, apabila p value > 0,05 maka Ho gagal ditolak, artinya
Ainun, D. S., Arsyad, D. S., & Rismayanti. (2012). Hubungan Gaya Hidup
dengan Kejadian Hipertensi pada Mahasiswa di Lingkup Kesehatan
Universitas Hasanudin. https://repository.unhas.ac.id/
Hafika, N., Syafriani, S., & Lestari, R. R. (2021). Hubungan Pemilihan Makanan
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Desa Kuok Wilayah Kerja
Puskesmas Kuok. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(3), 135–143.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/2087
44
9
Liawati, N., & Sidik, T. L. M. (2021). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian
Hipertensi pada Usia Dewasa di Kelurahan Subangjaya Wilayah Kerja
Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi. Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan
Dan Keperawatan, 4(2), 72–79. https://doi.org/10.37150/jl.v4i2.1442
Profil Kesehatan Provinsi Riau. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Riau (Issue
0761).
Robbins. (2010). Buku Ajar Patologi (Edisi 7, V). Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
Rusdi, & Isnawati, N. (2009). Pedoman Hidup Sehat. Yogyakarta : Power Books.
Sangka, A., Basri, M., & Hanis, M. (2021a). Hubungan Gaya Hidup dengan
Kejadian Hipertensi di RSUD Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa &
Penelitian Keperawatan, 1(2).
Sangka, A., Basri, M., & Hanis, M. (2021b). Hubungan Gaya Hidup Dengan
Kejadian Hipertensi di RSUD Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa &
Penelitian Keperawatan, 1(2), 182–188.
10
Sutanto. (2010). Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern Hipertensi, Stroke,
Jantung, Kolestrol, dan Diabetes. In C.V Andi Offset.