Disusun oleh :
Irvan Christian Wembem Maharani (1965050147)
(1965050069) Riyana Sabda (1965050155)
Anastasia Kila Nae (1965050101) Alessandra Nidia (1965050067)
Yoshilda M. Manafe (1965050111) Natalia Desiana Ayu (1965050107)
Muhammad Rockystanki
(1965050129) Pembimbing :
dr. Louisa A. Langi, M.Si, MA
a. Letak : b. Luas:
● Terletak antara garis 6º50’ - 7º10’ ● Luas wilayah: 373,67 km2 , dan
Lintang Selatan dan garis 109º35’ - merupakan 1,15% dari total luas
110º50’ Bujur Timur. daratan Provinsi Jawa Tengah.
● Kota Semarang terbagi dalam 16
kecamatan dan 177 kelurahan
Kependudukan
Perkembangan dan
pertumbuhan penduduk
selama 6 tahun terakhir
menunjukkan hasil yang
bervariasi dengan tren semakin
meningkat.
Kependudukan
01 02 03 04
Infeksi Saluran nafas Faringitis Akut Hipertensi Diabetes Mellitus
05 06 07 08
Penyakit Pulpa dan
Penelitian dan pemeriksaan Pengawasan Gastritis dan
umum pada pasien tanpa Periaptikal (jaringan
Kehamilan duodenitis
keluhan dengan laporan sekitar akar gigi )
diagnosis Normal
Jumlah Kasus : Jumlah Kasus : Jumlah Kasus : Jumlah Kasus :
43580 38961 37237 28790
10 Besar kasus Penyakit Terbanyak Puskesmas
Kota Semarang tahun 2018.
09 10
Kebutuhan akan vaksinasi Gangguan otot yang
terhadap sejenis penyakit virus lain :
tertentu
1 ISPA 1.805
2 MIALGIA 874
3 HIPERTENSI 812
4 DISPEPSIA 699
5 SCABIES 511
6 CEPALGIA 240
7 DM 183
8 GASTRITIS 179
9 TONSILITIS 135
PELAYANAN RAWAT INAP
1 FEBRIS 144
2 DISPEPSIA 113
3 GEA 86
4 HIPERTENSI 68
5 ISPA 50
6 KOLIK ABDOMEN 34
7 DIARE 34
8 SNH 27
9 VOMITUS 23
03
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
3 PENYAKIT TERBANYAK
3 Penyakit Terbanyak
ISPA ISPA
Hipertensi Hipertensi
ISPA
Terdapat 3 faktor
utama penyebab ISPA diantaranya adalah
faktor lingkungan, seperti :
polusi udara, asap rokok, asap
pembakaran di rumah tangga
Anthony Widyanata Lebuan1, A. S. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Siswa Taman Kanak-Kanak Di Kelurahan Dangin
Puri Kecamatan Denpasar Timur Tahun 2014, 6(6), 1–8.
HIPERTENSI
01 Usia
03 Obesitas
02 Konsumsi Garam
04 Konsumsi Makanan
Berlemak
Syahrini EN, Susanto HS , Udiyono A. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Primer di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Undip. 2017;1(2):315 - 325
● Ada hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi (OR= 7,4; CI= 3,5-15,7;
p=0,0001)
● Ada hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi (OR= 3,7; CI= 1,1-
10,6; p=0,003)
● Ada hubungan antara kebiasaan konsumsi garam dengan kejadian hipertensi
(OR= 4,9; CI= 1,4-16,4; p=0,027)
● Ada hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan berlemak dengan
kejadian hipertensi (OR= 3,6; CI= 1,2-11,4; p=0,034).
FARINGITIS
01 02 03
Infeksi Iritasi Kronik Alergi
Mustafa Murtaza dkk. Pharyngitis, Diagnosis and Empiric antibiotic treatment Considerations. IOSR Jurnal of Dental and
Medical Sciences. 2015;(14):7
MYALGIA
● Myalgia atau sering disebut nyeri otot adalah nyeri otot yang terjadi
karena kontraksi otot secara berulang-ulang atau terus menerus dan akan
mengakibatkan otot menjadi spasme ataupun meradang.
Sumardiyono, Lowa NW, Azzam AM, Huda KN, Nurfauziah N. Kejadian Myalgia Pada Pasien Rawat Jalan. Jurnal Riset Sains dan Teknologi,
2017;Vol.1 (2) - (59 – 63)
MYALGIA
Sumardiyono, Lowa NW, Azzam AM, Huda KN, Nurfauziah N. Kejadian Myalgia Pada Pasien Rawat Jalan. Jurnal Riset Sains dan Teknologi,
2017;Vol.1 (2) - (59 – 63)
Atthariq, Putri ME. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Myalgia pada Nelayan di Desa Batukaras Pangandaran. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan. 2018;Vol. 14, No. 1
Berdasarkan hasil penentuan kejadian myalgia pada Tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden
tidak mengalami myalgia sebesar 76% dan hanya sebagian kecil responden yang mengalami myalgia yaitu
24%.
● Hasil analisis antara umur, pendidikan,
lama kerja dan masa kerja dengan
kejadian myalgia ditemukan bahwa,
semua variabel memiliki hubungan
yang signifikan kecuali pada variabel
pendidikan.
● Mengambil keputusan yang dapat dibenarkan dalam hal efikasi dan biaya
● Dari semua cara yang mungkin untuk mengobati kondisi kesehatan yang diberikan,
salah satu yang tampaknya paling sesuai dalam situasi tertentu harus dipilih
● Diharapkan :
○ Dapat memilih teknologi
○ Dapat menerapkan teknologi penunjang secara etik
○ Mempertimbangkan efektivitas biaya (cost efectivness)
3. Comunicator
(Mampu menjadi komunikator yang baik)
Diharapkan :
● Mampu mempromosikan gaya hidup sehat
● Mampu meberikan penjelasan dan edukasi yang efektif
● Mampu memberdayakan individu dan kelompok untuk tetap sehat
4. Community Leader
(Mampu menjadi pemimpin dalam komunitas masyarakat)
● Cara :
○ Mengetahui dan memahami faktor-faktor penentu kesehatan serta kebutuhan
masyarakat maupun individu→ Merencanakan dan memimpin pengumpulan
data per periode waktu tertentu → Evaluasi → Membuat perencanaan
○ Berperan aktif dan memberikan contoh dalam menanggulangi faktor-faktor
penentu kesehatan.
○ Mampu mengadvokasi kebutuhan dalam komunitasnya kepada Dinas
Kesehatan.
○ Mampu memimpin dan mengevaluasi tenaga kesehatan lainnya dalam setiap
divisi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
○ Memimpin dan memotivasi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam upaya
peningkatan kesehatan umum seperti kerja bakti.
5. Manager
(Mampu dan bisa memiliki skill manajerial yang baik untuk menjalankan fungsi
fungsi five stars doctor)
Diharapkan :
● Mampu bekerja sama secara harmonis dengan individu dan organisasi
diluar dan didalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas
● Mampu memanfaatkan data-data kesehatan secara tepat
Rencana Tindak Lanjut
Penanggulangan ISPA
● Pengenalan dini dan investigasi orang yang mungkin menderita ISPA yang dapat
menimbulkan kekhawatiran
● Pencegahan dan pengendalian infeksi dengan segera bila diduga terjadi ISPA yang
dapat menimbulkan kekhawatiran
● Melaporkan semua informasi yang tersedia mengenai kemungkinan episode ISPA
yang dapat menimbulkan kekhawatiran kepada lembaga kesehatan pemerintah
yang berwenang
● Semua pasien yang diduga atau pasti menderita ISPA yang dapat menimbulkan
kekhawatiran harus ditempatkan di ruang atau tempat yang terpisah dari pasien lain
dan diperiksa sesegera mungkin
Penanggulangan Faringitis
● Memberikan edukasi kepada masyarakat terutama ibu-ibu bahwa faringitis
merupakan salah satu inflamasi saluran napas bagian atas. Hal tersebut disebabkan
oleh infeksi virus maupun bakteri, peradangan akibat makanan yang merangsang
(gorengan, makanan pedas, terlalu panas atau dingin) maupun alergi dan pada
umumnya terjadi pada anak-anak dengan sistem imun terganggu.
1. Selain memberikan edukasi kepada pasien, terapi apa yg dapat diberikan terhadap pasien faringitis ?
● Penanya : Medissia Pasaribu
● Penjawab : Maharani
● Jawaban : Terapi faringitis tergantung dari jenis faringitis nya, apakah faringitis akut atau faringitis
kronik. Jika faringitis akut biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dan memberikan edukasi
untuk minum air putih serta istirahat yang cukup. Namun, jika faringitis kronik dapat diberikan
antibiotik seperti penicilin dan amoxicilin, selain itu dapat diberikan obat antipiretik seperti
Paracetamol maupun ibuprofen untuk mengurangi demam pada pasien faringitis tersebut
Diskusi
4. Apa faktor penyebab tersering pada myalgia di puskesmas yg telah di paparkan?
● Penanya : Muhammas Zulfikar H.
● Penjawab : Riyana Sabda
● Jawaban : Faktor penyebab myalgia pada puskesmas tersebut dapat dilihat dari faktor :
a. Usia : hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dan kejadian
myalgia. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendra dan Rahardjo,
pekerja dengan umur 35 tahun atau lebih mempunyai risiko lebih besar untuk
mengalami gangguan otot dibandingkan dengan umur dibawah 35 tahun.
b. Pekerjaan (Nelayan) : Beberapa data Kementerian Kesehatan tahun 2011 dan 2012 di 8
kabupaten lokasi Pusat Pendaratan Ikan (PPI) menunjukkan bahwa gangguan dan
permasalahan kesehatan pada nelayan salah satunya adalah gangguan
otot/muskuloskeletal. Pemakaian otot yang berlebihan dapat mengakibatkan otot-otot
yang digunakan mengalami kekurangan oksigen, dan peningkatan asam laktat yang
akan menimbulkan rasa pegal atau nyeri.
c. Cedera pada otot dapat menimbulkan rasa nyeri. Biasanya cedera ditandai dengan rasa
sakit, otot yang terasa lemah, timbulnya memar, bengkak, dan kram otot. Melakukan
gerakan olahraga yang salah. Terkilir, sehingga otot menjadi tegang, kaku, tertarik,
terpelintir, dan juga terasa pegal.
Diskusi
5. Bagaimana penanganan hipertensi yang cukup efektif yang bisa dilakukan pada puskemas
yang sudah kelompok 3 tadi paparkan?
● Penanya : Exsa I. Lubis
● Penjawab : Muhammad Rockystanky
● Jawaban : Memberikan pengarahan dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar, serta
memberikan himbauan kepada pasien hipertensi yang selalu taat untukmemeriksakan
diri, mencanangkan menjaga pola asupan makanan, dan memberi arahan untuk segera
memeriksakan diri apabila merasakan gejala-gejala sakit maupun apabila merasa pusing
kepada masyarakat agar segera di lakukan pemeriksaan tekanan darah. Deteksi dini dan
Konseling / edukasi kesehatan melalui pemantauan faktor risiko hipertensi terintegrasi
secara rutin dan periodik. Selain itu memmerikan Konseling untuk Stop merokok, Diet,
Stress, Self Care, CERDIK, PATUH