Anda di halaman 1dari 31

MINI PROJECT

T I N G K AT K E J A D I A N K U R A N G E N E R G I K R O N I K
( K E K ) PA D A I B U H A M I L D I W I L AYA H K E R J A
P U S K E S M A S S I M P O N G TA H U N 2 0 1 6 - 2 0 1 8
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization (WHO), Kekurangan Energi Kronis (KEK)
adalah keadaan dimana remaja putri/wanita usia subur mengalami
kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun.

Menurut WHO (2007), angka kejadian KEK pada ibu hamil di Indonesia masih
tergolong tinggi yaitu sebesar 35,5%.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) diketahui bahwa


prevalensi risiko ibu hamil usia 15-49 tahun yang menderita Kekurangan
Energi Kronis (KEK) mencapai 24,2 %.
RUMUSAN MASALAH

Ditemukannya jumlah ibu hamil yang mengalami kekurangan


energi kronik (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Simpong,
sehingga diperlukan pengumpulan data secara spesifik terhadap
ibu hamil yang mengalami KEK agar dapar mempermudah
petugas Pukesmas Simpong untuk melakukan intervensi
terhadap ibu hamil dengan KEK.
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN Untuk mengumpulkan data angka kejadian KEK pada ibu
UMUM hamil di wilayah kerja puskesmas Simpong selama tahun
2017.

Membandingkan angka kejadian KEK pada


ibu hamil di tahun 2017 dengan tahun
TUJUAN sebelumnya.
KHUSUS

Menurunkan jumlah angka kejadian KEK di


wilayah kerja Puskesmas Simpong.
PUSKESMAS

MASYARAKAT
MANFAAT
PENELITIAN

DOKTER
INTERNSIP
TINJAUAN
PUSTAK A
DEFENISI
• Menurut World Health Organization (WHO), Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan
dimana remaja putri/wanita usia subur mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang
berlangsung lama atau menahun.

• KEK adalah keadaan dimana remaja putri/ wanita hamil mengalami kekurangan gizi (kalori dan
protein) yang berlangsung lama atau menahun. Resiko KEK adalah keadaan dimana remaja putri/
wanita hamil mempunyai kecenderungan menderita KEK. Seseorang dikalakan menderita KEK
bilamana LILA < 23,5 cm.
EPIDEMIOLOGI

Menurut World Health Organization (WHO),


persentase tertinggi penyebab kematian ibu
adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang
dapat disebabkan anemia dan kekurangan
energi kronis (KEK).(4)
KEBUTUHAN GIZI BUMIL

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan Angka Kecukupan Gizi (AKG)


pada ibu hamil sebagai berikut:

• Trimester pertama (usia kehamilan 0-3 bulan) ditambahkan 180 kkal/hari

• Trimester kedua (usia kehamilan 3-6 bulan) ditambahkan 300 kkal/hari

• Trimester ketiga (usia kehamilan 6-9 bulan) ditambahkan 300 kkal/hari


FAKTOR RESIKO KEJADIAN KEK
INFEKSI

Asupan Makanan
FAKTOR
LANGSUNG Usia Ibu Hamil

Jarak Kehamilan

PARITAS
FAKTOR SOSIAL
EKONOMI

1. Pendapatan Keluarga

FAKTOR TIDAK 2. Pendapatan Ibu


LANGSUNG
3. Pekerjaan Ibu

Sanitasi Lingkungan dan


Sarana Kesehatan
DAMPAK KEJADIAN KEK

IBU
ANAK
PENILAIAN STATUS GIZI BUMIL
Secara
Secara
Tidak
Langsung
Langsung

1.Antropometri
1. Survei Konsumsi
2. Klinis Makanan
3. Biokimia 2. Statistik Vital
4. Biofisik 3. Faktor Ekologik
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
Temu
Timbang BB
Wicara
dan Ukur TB Ukur
(Rujukan)
Tekanan
Tes PMS Darah

Deteksi Faktor
Tentukan
Tablet Fe Risiko Ibu Hamil Status Gizi
(10 T)
Ukur Tinggi
Tes
Fundus Uteri
Laboratorium

Imunisasi TT Tentukan
Lengkap Posisi Janin
dan DJJ
Peningkatan variasi dan
Langkah jumlah makanan.
Pencegahan dan
Penanganan KEK
Mengurangi beban kerja pada
wanita, terutama pada ibu yang
sedang hamil.
METODE
PENELITIAN
PENGUMPULAN DATA

Kunjungan Kunjungan
Puskesmas / Posyandu
Family Folder

Program
Pendataan
METODE PENILITIAN

Pegumpulan data ibu hamil yang


menderita KEK di wilayah kerja
Puskesmas Simpong tahun 2016 dan
2017.
POPULASI DAN SAMPEL

Keseluruhan ibu hamil yang


menderita KEK di wilayah
kerja Puskesmas Simpong.
METODE PENGUKURAN
Metode penilaian yang digunakan untuk memantau status gizi ibu hamil adalah dengan
cara metode pengukuran langsung (antropometri) yaitu pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LiLA).
INTERPRETASI

Menentukan titik Lingkarkan dan


tengah antara masukkan ujung
pangkal bahu pita di lubang
dan ujung siku yang ada pada
dengan pita pita LiLA. Baca
LiLA (tangan menurut tanda
harus ditekuk panah.
90ᵒ)

Ambang batas LiLA pada WUS dengan resiko KEK


apabila LiLA kurang dari 23,5 cm.
HASIL
DATA GEOGRAFIS
Puskesmas Simpong merupakan salah satu pusat pelayanan
kesehatan masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Luwuk
Selatan Kabupaten Banggai tepatnya di Kelurahan Simpong.
Keberadaan Puskesmas ini sejak tahun 1984.

Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut :


1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Karaton
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Peling
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Koyoan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pagimana
SUMBER DAYA KESEHATAN

Pada tahun 2015 di Kecamatan Luwuk Selatan,


jumlah tenaga kesehatan (medis, perawat dan bidan,
farmasi, gizi, teknisi medis, sanitasi serta kesehatan
masyarakat) ada tersebar di unit-unit pelayanan
kesehatan yakni Puskesmas termasuk pustu dan
polindes.
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS

RUMAH SAKIT

Sarana Kefarmasian Kesehatan

Sarana Kesehatan Bersumber Daya


Masyarakat
DATA KESEHATAN MASYARAKAT
TABEL PERBANDINGAN IBU HAMIL DENGAN KEK TAHUN
2016 DAN 2017

25
Bumil KEK
No. Kelurahan
2016 2017
20
1 Hanga-Hanga 14 13

2 Jole 4 7
15
3 Simpong 20 19

4 Maahas 1 9 10 2016
2017
5 Kompo 5 4

6 Tombang Permai 3 2 5

7 Tanjung Tuwis 1 2
0
8 Bukit Mambual 6 3

9 Bubung 1 -

Total: 56 59
DISKUSI
1. Pada tahun 2016, dari sembilan kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
Simpong didapatkan 56 ibu hamil yang menderita KEK

2. Sedangkan pada tahun 2017, dari sembilan kelurahan di wilayah kerja


Puskesmas Simpong didapatkan 59 ibu hamil yang menderita KEK.

dari data-data yang didapatkan di atas dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2016,
ibu hamil yang mederita KEK tidak mengalami angka penurunan kejadian di tahun
2017. Maka dari itu, dirasakan perlu untuk dilakukan tindakan penanganan dan
intervensi terhadap kejadian KEK di wilayah kerja Puskesmas Simpong.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai