Pendamping:
dr. Ernes Mahardini
Oleh:
dr. Juwita Dewi Pratiwi
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
: Melakukan Pelayanan KB
Implan Sesuai Standar
Mojokerto,
Juli
2016
Mengetahui
Pendamping Dokter Internship
PRAKATA
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik laporan ini.
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam
menempuh Program Dokter Internsip Puskesmas Kedundung Kota Mojokerto.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang kepada:
1
Yuanita Rizki Amelia, Amd.Keb selaku Kepala Pemegang Program KIA Puskesmas
Kedundung Kota Mojokerto.
Semua rekan Dokter Internsip dan Staff Pegawai Puskesmas Puskesmas Kedundung Kota
Mojokerto periode Maret Juli 2016 yang telah banyak membantu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran dan
kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat menjadi bahan informasi
yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu kedokteran, khususnya bidang kesehatan
masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi
juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan
kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk
memperoleh kontrasepsi.O
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius,
karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat
meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma
dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan
pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada
kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus
menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam
memilih metode kontrasepsi yang diinginkan.
Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu.
Sebelumnya ibu mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan
informasi yang lengkap, akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara
kontrasepsi sebaiknya mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif
dan efisien. KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda
kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi
(limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamananOmedis serta
kemungkinan kembalinya fase kesuburan0(ferundity).
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat yaitu
mengenai KB susuk. Susuk merupakan alat KB yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik
dengan panjang masing-masing 3cm. Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena
dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit
lengan atas sebelah dalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus
plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Hormon yang dikandung
dalam susuk ini adalah progesterone, yakni hormon yang berfungsi menghentikan suplai
hormon estrogen yakni hormon yang mendorong pembentukan lapisan dinding lemak
dan, dengan demikian menyebabkan terjadinya menstruasi.
Alat KB yang ditempatkan di bawah kulit ini efektif mencegah kehamilan dengan
cara mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya. Selanjutnya hormon
akan mengalir ke dalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh darah. Susuk KB bekerja
efektif selama 5 tahun. Jika dalam waktu tersebut si pemakai menginginkan kehamilan,
maka susuk dapat segera diangkat. Tapi jika tidak, si pemakai tidak perlu repot-repot lagi
menggunakan alat KB lain. Hanya sesekali ia perlu memeriksakan kesehatan ke dokter
atau bidan yang memasangkan susuk tersebut.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti
setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan
sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Berbentuk kapsul silastik (lentur),
panjangnya sedikit lebih pendek dari pada batang korek api. Dibandingkan pil atau
suntikan KB, hormon yang terkandung dalam susuk ini lebih sedikit. Namun demikian,
efek sampingan yang dibawanya tetap ada. Oleh karena itu, sebelumnya pemakai harus
mengkonsultasikan riwayat dan kondisi kesehatannya terlebih dulu kepada dokter.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
1
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Definisi
Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di
bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan olej dokter Anda. Tabung kecil berisi
hormon
tersebut
akan
terlepas
sedikit-sedikit,
sehingga
mencegah
kehamilan. Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil atau
suntik KB berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk masa pakai 25 tahun. Dan bilamana Anda berenca hamil, cukup melepas implant ini kembali, efek
samping yang ditimbulkan, antara lain menstruasi tidak teratur
Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan pencabutan disebabkan oleh
pemasangan yang tidak tepat, oleh karena itu ,hanya petugas klinik yang terlatih
(dokter,bidan,dan perawat) yang diperbolehkan memasang maupun mencabut
implan.untuk mengurangi masalah yang timbul setelah pemasangan,semua tahap
proses pemasangan harus dilakukan secara hati-hati dan lembut,dengan menggunakan
upaya pencegahan infeksiyang dianjurkan (Sarifiddin, 2006).
3.2.
Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun
Implanon. Terdiri dari 1 batang lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3
tahun
3.3
Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu
dekat.
Kontra Indikasi
1
Pasca keguguran
10 Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia
bulan sabit (sickle cell)
11 Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
12 Sering lupa menggunakan pil
13 Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
14 Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
15 Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
16 Miom uterus dan kanker payudara.
17 Gangguan toleransi glukosa.
3.4
Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan
dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna
Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam vagina dan
tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan seksual
Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila seorang akseptor menginkan anak
lagi, kesuburannya dapat langsung kembali setelah norplant diangkat
Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai
anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi.
Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri
payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per
tahun)
3.5
Efek Samping
1
Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang terjadi
pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.
3.6
Pencabutan Implant
Pengangkatan Norplant dilakukan atas indikasi :
1
Timbulnya efeksamping yang sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan
pengobatan biasa
Terjadi kehamilan
Prosedur Pengangkatan
1
Tentukan lokasi kapsul Norplant (kapsul 1-6), kalau perlu kapsul di dorong kearah
tempat insisi akan dilakukan.
Daerah insisi di disinfeksi, kemudian ditutup dengan kain steril yang berluban
Kemudian lakukan insisi selebar 5-7 mm ditempat yang paling dekat dengan
kapsul Norplant
Forceps dimasukan kedalam lubang insisi dan kapsul didorong dengan jari tangan
lain kearah ujung forceps, selanjutnya forceps dibuka lalu kapsul dijepit dengan
ujung forceps.
Selanjutnya kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan. Kalo perlu
dibantu dengan mendorong kapsul dengan jari tangan lain. Adakalanya kapsul
sudah terbungkus dengan jaringan sekitarnya dalm hal ini dilakukan insisi pada
jaringan yang membungkus kapsul tersebut pelan-pelan sampai kapsul menjadi
bebas sehingga mudah menariknya keluar
Setelah semua kapsul dikeluarkan dan tidak terjadi perdarahan tutup luka dengan
kassa steril kemudian di plester
BAB IV
PELAKSANAAN
4.1. Kegiatan
Pemasangan KB Implan/Susuk.
4.2
Sasaran
Klien yang sedang menunda kehamilan berikutnya.
4.3
Lokasi
Poli KIA Puskesmas Kedundung
4.4
Waktu
Waktu pelaksanaan
: 18 Maret 2016
20 Maret 2016
Pukul
4.5
Peserta
Peserta 2 orang.
Pelaksanaan Pelayanan
Ruangan klinik pasien rawat jalan maupun ruang operasi cocok untuk pemasangan
maupun pencabutan implan.Bila mungkin,ruangan sebaiknya jauh dari area yang
sering digunakan (ramai) di klinik maupun di rumah sakit,serta harus:
Selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air bersih
dan mengalir (air kran dan lain-lain).
2. Pencegahan Infeksi
Meminta klien untuk membersihkan dengan sabun seluruh lengan yang akan
dipasang implan dan membilasnya hingga tidak ada sabun yang tertinggal
(sisa sabun dapat mengurangi efektifitas beberapa anti septik). Langkah ini
sangat penting khususnya bila kebersihan klien
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Untuk pemasangan
dan pencabutan batang, cuci tangan dengan sabun selama 5-10 detik kemudian
bila dengan air bersih yang mengalir sudah cukup
Pakai kedua sarung tangan yang telah disterilisasi atau diDTT. (Gunakan
sepasang sarung tangan yang berbeda untuk tindakan guna menghindari
kontaminasi silang
Siapkan daerah pemasangan dan pencabutan dengan kapas yang telah diberi
anti septik: gunakan forsep untuk mengusap kapas tersebut pada daerah
pemasangan/pencabutan implan.
Masukkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
clorin 0,5%. Lepaskan sarung tangan dari dalam ke luar.
3.Persiapan
a. Persiapan Klien
Walaupun kulit dan instrumennya sulit untuk disterilisasi, pencucian dan
pemberian antiseptik pada daerah operasi tempat implan akan dipasang akan
mengurangi jumlah mikroorganisme di daerah kulit klien.kedua tindakan ini
pada kenyataannya sangat bermanfaat dalam mengurangi resiko terjadinya
infeksi pada insersi atau pencabutan implan Norplant
b
Pasang sarung tangan karet bebas bedak dan yang sudah steril (atau
didisinfeksi tingkat tinggi)
d. Insisi untuk pemasangan harus kecil,hanya sekedar menembus kulit. Gunakan kalpel
atau trokar tajam untuk membuat insisi.
e. Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil, superfisisl tepat
dibawah kulit. Waktu memasang trokar jangan dipaksakan
f. Trokar harus dapat mengangkat kulit setiap saat,untuk memastikan memastikan
pemasangan tepat dibawah kulit
g. Pastikan 1 kapsul benar-benar keluar dari trokar sebelum kapsul berikutnya dipasang
(untuk mencegah kerusakan kapsul sebelumnya,pegang kapsul yangsudah terpasang
tersebut dengan jari tengah dan masuk trokar pelan-pelan disepanjang tepi jari
tersebut)
h. Setelah selesai memasang, bila sebuah ujung kapsul menonjol keluar atau terlalu
dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali dalam
posisi yang tepat
i. Jangan dicabut ujung trokar dari tempat insisi sebelum semua kapsul dipasang dan
periksa seluruh posisi kapsul. Hal ini untuk memastikan bahwa keenam kapsul
dipasang dalam posisi benar dan pada bidang yang sama dibawah kulit.
j. Kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 75 derajat
Persiapan Pemasangan
Langkah 1
Persilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air yang mengalir
serta membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisa sabun (sisa sabun menurunkan
efektivitas antisetik tertentu). Langkah ini sangat penting bila klien kurang
menjaga kebersihan dirinya untuk menjaga kesehatannya dan mencegah penularan
penyakit.
Langkah 2
Tutup tempat tidur klien (dan penyangga lengan atau meja samping bila ada)
dengan kain bersih.
Langkah 3
Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan
(misalnya : lengan kiri) diletakkan pada lengan penyangga atau meja di samping.
Lengan harus disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau sedikit
bengkok sesuai dengan posisi yang disukai klinis untuk memudahkan
pemasangan.
Langkah 4
Pemasangan Kapsul
Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan jarum atau skalpel untuk
memastikan obat anestesi telah bekerja.
Langkah 1
Pegang skalpel dengan sudut 45, buat insisi dangkal hanya untuk sekedar
menembus kulit. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam.
Langkah
Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang dengan ujung yang
tajam menghadap ke atas. Ada 2 tanda pada trokar,
1
dekat ujung menunjukkan batas trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah
memasang setiap kapsul.
Langkah 3
Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong di dalamnya
masukkan ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil. Mulai dari kiri atau
kanan pada pola seperti kipas, gerakkan trokar ke depan dan berhenti saat ujung
tajam seluruhnya berada di bawah kulit. Memasukkan trokar jangan dengan
paksaan. Jika terdapat tahanan coba dari sudut lainnya.
Langkah 4
Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit angkat trokar ke atas sehingga kulit
terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah tanda (1) dekat
pangkal. Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari.
Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit selama pemasangan. Masuknya
trokar akan lancar bila berada di bidang yang tepat di bawah kulit.
Langkah 5
Saat trokar masuk sampai tanda (1) cabut pendorong dari trokar.
Langkah 6
Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar. Gunakan ibu jari dan telunjuk atau
pinset atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkan ke dalam trokar. Bila
kapsul diambil dengan tangan pastikan sarung tangan tersebut bebas dari bedak
atau pertikel lain.
Langkah 7
Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung trokar sampai terasa
ada tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa.
Langkah 8
Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu tangna untuk
menstabilkan. Terik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk ke
arah luka insisi sampai tanda (2) muncul di tepi luka insisi dan pangkalnya
menyentuh pegangan pendorong. Hal yang penting pada langkah ini adalah
menjaga pendorong tetap di tempatnya dan tidak mendorong kapsul ke jaringan.
Langkah 9
Saat pangkal menyentuh pegangan pendorong tanda (2) harus terlihat di tepi luka
insisi dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada di bawah kulit. Raba
ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari
trokar. Hal yang penting adalah kapsul bebas dari trokar untuk menghindari
terpotongnya kapsul saat trokar digerakkan untuk memasang kapsul berikutnya.
Langkah 10
Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke arah laterla kanan
dan kembalikkan lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas.
Selanjutnya geser trokar sekitar 15-25 derajat. Untuk melakukan itu mula-mula
fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembali trokar pelan-
pelan sepanjang sisi jari telunjuk tersebut sampai tanda (1). Hal ini akan
memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar menusuk kapsul
yang dipasang sebelumnya. Bila tanda (1) sudah tercapai masukkan kapsul
berikutnya ke dalam trokar dan lakukan seperti sebelumnya.
Langkah 11
Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi resiko infeksi atau
ekspulsi pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5 mm dari tepi
luka insisi.
Langkah 12
Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kapsul semuanya telah
terpasang.
Langkah 13
Ujung dari semua kapsul harus tidak ada tepi luka insisi. Bila sebuah kapsul
keluar atau terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan
dipasang kembali di tempat yang tepat.
Langkah 14
Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa,
keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kasa
selama 1 menit
8. Tindakan Setelah Pemasangan Kapsul
a
Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kassa
steril untuk menutup luka insisi. Luka insisi tidfak perlu dijahit karena dapat
menimbulkan jaringan parut
Perawatan klien
1
Buat catatan pada rekam medik pemasangan kapsul dan kejadiian tidak umum
yang mungkin terjadi selama pemasangan.
Amati klien kurang lebih 15-20 menit untuk kemungkinan perdarahan dari
luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk untuk
perawatan
luka
secara tertulis.
insisi
setelah
pemaasangan,
kalau
bisa
diberikan
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Alat kontrasepsi susuk atau implan berisi lovonorgestrel, terdiri dari 6 kapsul
yang diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira 6-10 cm dari
lipat siku. Indikasi penggunaan KB susuk adalah pemakaian KB yang jangka waktu
lama, masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu
dekat.tidak dapat memakai jenis KB yang lain. Banyak alasan dapat dikemukakan
mengapa implant dikembangkan dan diperkenalkan sebagai cara KB yang baru.
Alasan-alasan tersebut antara lain implant merupakan cara KB yang sangat efektif
dalam mencegah kehamilan dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna,
tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan atau
memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil. Implant merupakan cara KB
yang ideal bagi ibu yang tidak ingin mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap
untuk melakukan sterilisasi
5.2
Saran.
1
Untuk Pasien : Bila Anda ingin menghentikan pemakaian implan, segera kunjungi
pekerja kesehatan yang memasangnya, atau yang terlatih. Jangan mencoba
mencopot sendiri di rumah.