Anda di halaman 1dari 2

Judul Laporan : Kunjungan Rumah Intervensi Lanjutan Hipertensi dalam PIS-PK Tahun 2021

Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat agar tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu program utama pembangunan kesehatan
saat ini adalah Program Indonesia sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Program
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga merupakan strategi yang dilakukan melalui
pendekatan keluarga yang programnya sudah dilakukan oleh puskesmas. Terdapat 4 prioritas
PIS-PK yaitu penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, perbaikan gizi
masyarakat khususnya untuk pengendalian prevalensi balita pendek (stunting), pengendalian
penyakit menular khususnya HIV-AIDS, TB dan malaria, pengendalian penyakit tidak menular
khususnya hipertensi, diabetes mellitus dan gangguan jiwa. Intervensi ini dilakukan secara
berkala oleh tim puskesmas.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global dan telah diakui sebagai kontributor utama
terhadap beban penyakit kardiovaskular. Hipertensi merupakan keadaan meningkatnya tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Prevalensi hipertensi yang
terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, dan stress
psikososial. Menurut data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap
hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Prevalensi
hipertensi di Indonesia tahun 2018 sebesar 34,11%. Prevalensi hipertensi pada penduduk di
Indonesia yang berusia 18-24 tahun sebesar (13.22%), umur 25-34 tahun (20,13%) , umur 35-44
tahun ( 31,61%), umur 45-54 tahun (45,32%), umur 55-64 tahun (55,22%), umur 65-74 tahun
(63,22%) dan mengalami peningkatan pada umur >75 tahun (69,53%).
Sesuai Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM, bahwa saat ini kenaikan
kejadian penyakit tidak menular telah menjadi ancaman yang serius, khususnya dalam
perkembangan kesehatan masyarakat. Salah satu strategi yang dikembangkan pemerintah untuk
mengendalikan penyakit tidak menular ini kemudian dikembangkan model Pengendalian
Penyakit Tidak Menular (PTM) berbasis masyarakat.

Permasalahan
 Tingginya angka kejadian penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Margadadi.
• Kurangnya kesadaran masyarakat untuk rutin berobat jika terkena hipertensi.
• Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tidak menular (Khususnya hipertensi).

Perencanaan (metode penyuluhan)


 Sebelum melakukan kunjungan rumah, dilakukan pendataan orang yang memiliki
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Margadadi melalui data tahun 2018.
 Setelah data terkumpul akan dilakukan pembuatan jadwal kunjungan perdesa setiap
harinya.
 Pembuatan jadwal disesuaikan dengan kesediaan kader setiap lokasi kunjungan.
 Persiapan perkiraan obat yang dapat diberikan kepada pasien yang membutuhkan
intervensi obat.

Pelaksanaan (Intervensi)
Kunjungan rumah ini dilakukan dengan mengunjungi rumah-rumah sesuai jadwal yang sudah
dibuat sebelumnya. Kunjungan ini dilakukan bersama dengan tim dari puskesmas dan kader
setiap lokasi kunjungan.
Pada pelaksanaannya dilakukan anamnesis, pemeriksaan, dan pemberian intervensi obat bila
diperlukan sesuai indikasi dari pemeriksaan saat itu. Selain itu dilakukan juga penyuluhan terkait
hipertensi kepada keluarga.
Kegiatan meliputi penyuluhan dengan metode ceramah mengenai pengertian Hipertensi,
tanda dan gejala, pengobatan, pencegahan, serta ditekankan pentingnya kontrol dan minum obat
secara teratur.

Monitoring dan evaluasi


Monitoring akan dilakukan oleh pemegang program di Puskesmas Margadadi dengan kepala
puskesmas setiap hari, sedangkan untuk evaluasi dilakukan srtiap minggu.

Anda mungkin juga menyukai