JUDUL KEGIATAN Pembinaan Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga di Kelurahan Bagus Kuning IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : Rusdi Yusniar (35 thn) Jumlah Anggota Kelurga : 2 orang (istri, anak) Pekerjaan : Buruh Harian LATAR BELAKANG Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak dibawah 3 tahun yaitu sebesar 19% atau sekitar 100.000 anak meninggal karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar 2,3% dari produk Domestik Bruto (Studi World Bank, 2007). Berdasarkan Studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2006 terhadap perilaku pengelolaan air minum rumah tangga menunjukkan 99,20% merebus air untuk mendapatkan air minum, tetapi 47,50% dari air tersebut masih mengandung E.Coli. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare di Indonesia. Kondisi seperti ini dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Hal ini dibuktikan melalui hasil studi WHO tahun 2007 yaitu kejadian diare menurun 32% dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, 45% dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun, dan 39% perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga. Sedangkan dengan mengintegrasikan ketiga perilaku tersebut, kejadian diare menurun sebesar 94%. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada 17 Maret 2022 di Kelurahan Bagus Kuning, Plaju. Metode penyuluhan dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan air minum rumah tangga. Intervensi dilakukan dengan metode diskusi agar lebih akrab dan memudahkan keluarga untuk memahami materi. Diharapkan agar intervensi yang diberikan mengenai pengelolaan air minum rumah tangga pada khususnya ini mampu memberikan dampak positif bagi para ibu rumah tangga, yaitu meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan air minum rumah tangga. 2. F2 - Pembinaan Jamban Keluarga JUDUL KEGIATAN Pembinaan Jamban Keluarga di Kelurahan Bagus Kuning IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : Rusdi Yusniar (35 thn) Jumlah Anggota Kelurga : 2 orang (istri, anak) Pekerjaan : Buruh Harian LATAR BELAKANG Masalah kesehatan lingkungan pemukiman khususnya pada jamban keluarga merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Fasilitas jamban keluarga dimasyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan perilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit- penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan lingkungan. Munculnya kembali beberapa penyakit menular sebagai akibat darisemakin besarnya tekanan bahaya kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan masalah jamban keluarga yang masih rendah, perumahan yang tidak sehat, pencemaran makanan oleh mikroba, telur cacing danbahan kimia, penanganan sampah dan limbah yang belum memenuhi syarat kesehatan, serta perilaku masyarakat yang belum mendukung ke arah pola hidup bersih dan sehat. Para ahli kesehatan masyarakat sebetulnya sudah sangat sepakat dengan kesimpulan H.L. Bloom yang mengatakan bahwa kontribusi terbesar terhadap terciptanya peningkatan derajat kesehatan seseorang berasal dari kualitas kesehatan lingkungan dibandingkan faktor yang lain. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada 17 Maret 2022 di Kelurahan Bagus Kuning, Plaju. Metode penyuluhan dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya jamban keluarga. Poin-poin penting mengenai Jamban Sehat yang disampaikan antara lain adalah:
1. Pengertian jamban sehat
2. Jenis-jenis jamban sehat 3. Siapa saja yang diharapkan menggunakan jamban sehat 4. Penjelasan mengenai manfaat penggunaan jamban sehat 5. Syarat-syarat jamban sehat 6. Cara memelihara jamban sehat 7. Cara memiliki dan menggunakan jamban sehat 8. Acara kemudian ditutup dengan sesi pertanyaan dan diskusi. . Diharapkan agar intervensi yang diberikan mengenai pentingnya jamban keluarga mampu memberikan dampak positif khususnya bagi kepala keluarga agar melakukan percepatan kepemilikan jamban.
3. F2 - Pembinaan Tidak Merokok
JUDUL KEGIATAN Pembinaan Keluarga Bebas Asap Rokok dalam Rumah di Kelurahan Bagus Kuning IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : Rusdi Yusniar (35 thn) Jumlah Anggota Kelurga : 2 orang (istri, anak) Pekerjaan : Buruh Harian LATAR BELAKANG Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari- hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang dikandungnya. Semua ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah lama menyimpulkan, bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak negatif, lebih lagi bagi anak-anak dan masa depannya. Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung masuk keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar. Kegiatan ini bertujan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya anggota keluarga yang merokok tentang bahaya merokok. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada 17 Maret 2022 di Kelurahan Bagus Kuning, Plaju. Metode penyuluhan dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada keluarga dengan mempromosikan cara hidup sehat melalui sosialisasi tentang bahaya asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif dalam keluarga, dampak yang ditimbulkan dari aktivitas merokok serta mengajak untuk stop merokok.
4. F2 - Pembinaan Pengelolaan Air Bersih
JUDUL KEGIATAN Pembinaan Pengelolaan Air Bersih Guna Cegah Demam Berdarah Dengan Gerakan 3M Plus di Kelurahan Plaju Ulu IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : Risman Karyadi Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang (istri, 1 orang anak laki-laki, 1 orang anak perempuan) Pekerjaan : Pedagang LATAR BELAKANG Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia. Menentukan upaya–upaya pencegahan DBD menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah kemungkinan kejadian luar biasa dari penyakit DBD. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada 19 Mei 2022 di Kelurahan Plaju Ulu. Metode penyuluhan dan pembinaan langsung dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada keluarga mengenai pentingnya pengelolaan air rumah tangga guna mencegah kejadian DBD dengan metode 3M Plus. Diharapkan dengan dilakukannya intervensi memberikan dampak positif khususnya berupa peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) dan menurunkan kasus DBD setempat.
5. F2 - Pembinaan Pengelolaan Air Bersih
JUDUL KEGIATAN Pembinaan Pengelolaan Air Bersih Guna Cegah Demam Berdarah Dengan Gerakan 3M Plus di Kelurahan Bagus Kuning IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : Ahmad Sulaiman Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang (istri, 2 orang anak laki-laki, 1 anak perempuan) Pekerjaan : Swasta LATAR BELAKANG Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia. Menentukan upaya–upaya pencegahan DBD menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah kemungkinan kejadian luar biasa dari penyakit DBD. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada 7 Juni 2022 di Kelurahan Bagus Kuning. Metode penyuluhan dan pembinaan langsung dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada keluarga mengenai pentingnya pengelolaan air rumah tangga guna mencegah kejadian DBD dengan metode 3M Plus. Diharapkan dengan dilakukannya intervensi memberikan dampak positif khususnya berupa peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) dan menurunkan kasus DBD setempat. 6. F2 - Pembinaan Tidak Merokok JUDUL KEGIATAN Pembinaan Keluarga Bebas Asap Rokok dalam Rumah di Kelurahan Talang Bubuk IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : Yanto Haris Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang (ibu mertua, istri, 2 orang anak laki-laki) Pekerjaan : Buruh Bangunan LATAR BELAKANG Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari- hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang dikandungnya. Semua ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah lama menyimpulkan, bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak negatif, lebih lagi bagi anak-anak dan masa depannya. Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung masuk keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar. Kegiatan ini bertujan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya anggota keluarga yang merokok tentang bahaya merokok. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada 26 April 2022 di Kelurahan Talang Bubuk. Metode penyuluhan dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada keluarga dengan mempromosikan cara hidup sehat melalui sosialisasi tentang bahaya asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif dalam keluarga, dampak yang ditimbulkan dari aktivitas merokok serta mengajak untuk stop merokok.