Anda di halaman 1dari 10

BORANG UKM PUSKESMAS DOKTER INTERNSIP TAKENGON 2022/2023

Pelayanan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

Penampisan TB (Pasien 1)
Tanggal Kegiatan 10-09-2022
Judul Laporan Kegiatan Penapisan Pasien Tersangka TB
Identitas Tn.K (40 Tahun)
World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 1,5
juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini
merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak
menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua
yang paling mematikan setelah COVID-19.
Terdapat suatu kekhawatiran tentang bagaimana meningkatkan
deteksi kasus TB, terutama di kalangan lansia pada Negara miskin dan
berkembang. Pemeriksaan mikroskopis dahak tetap menjadi andalan
diagnosis. Namun, kesulitannya untuk mengumpulkan dahak yang
berkualitas dan atipikal atau kekurangan gejala TB klasik pada lansia
telah menyebabkan kasus TB tidak terdeteksi melalui sistem layanan
Latar Belakang kesehatan. Hal ini tentu dapat menyebabkan inisiasi pengobatan
tertunda dan penularan TB ke masyarakat.
Beberapa penelitian telah mengembangkan alat skrining tanda
dan gejala TB menggunakan tanda dan gejala TB seperti batuk,
hemoptisis, kehilangan berat badan, nyeri dada, demam, keringat
malam, dan sesak napas. Tes skrining ini berfungsi sebagai langkah
pertama penemuan kasus TB dengan skrining positif direkomendasikan
untuk menjalani rontgen dada dan pemeriksaan sputum basil tahan
asam (BTA). Menggunakan tanda dan gejala sebagai alat skrining
independen tetap menjadi tantangan global karena akurasinya yang
relatif rendah. Namun, hal tersebut masih memliki manfaat untuk
digunakan pada populasi target tertentu.
Gambaran Pelaksanaan Pada Tanggal 22 Desember 2022 dilakukan skrining TB pada
Poli Umum Puskesmas Lut Tawar. Didapatkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, berupa :
1. Anamnesis berdasarkan Form Skrining TB 01 :
- Pasien mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 minggu
- Pasien tidak pernah mengeluhkan batuk berdarah
- Demam hilang timbul selama lebih dari 1 bulan
- Tidak ada keluhan berkeringat pada malam hari
- Mengalami penurunan BB dalam 1 bulan terakhir
- Tidak ada pembesaran KGB dengan ukuran > 2 cm
- Tidak pernah minum obat paru
- Tidak ada anggota keluarga/tetangga yang pernah sakit
paru/pengobatan lama
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 38,9 °C
Permeriksaan Fisik
Kepala/Leher : Mata Anemis (-/-), Faring Hiperemis (+)
Paru : Ves(+/+), Rh(-/-), Wh(-/-)
Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (Normal), hepar / lien
tidak teraba
Extremitas : CRT <2 detik, Akral Hangat, Edema -/-
BB : 41 kg
TB : 160 cm
IMT : 16 (Underweight)
3. Pemeriksaan TCM :
Sewaktu : Negatif (22-12-2022)
BORANG UKM PUSKESMAS DOKTER INTERNSIP TAKENGON 2022/2023

Pelayanan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

Penampisan TB (Pasien 2)
Tanggal Kegiatan 22-12-2022
Judul Laporan Kegiatan Penapisan Pasien Tersangka TB
Identitas Ny. H (30 Tahun)
World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 1,5
juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini
merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak
menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua
yang paling mematikan setelah COVID-19.
Terdapat suatu kekhawatiran tentang bagaimana meningkatkan
deteksi kasus TB, terutama di kalangan lansia pada Negara miskin dan
berkembang. Pemeriksaan mikroskopis dahak tetap menjadi andalan
diagnosis. Namun, kesulitannya untuk mengumpulkan dahak yang
berkualitas dan atipikal atau kekurangan gejala TB klasik pada lansia
telah menyebabkan kasus TB tidak terdeteksi melalui sistem layanan
Latar Belakang kesehatan. Hal ini tentu dapat menyebabkan inisiasi pengobatan
tertunda dan penularan TB ke masyarakat.
Beberapa penelitian telah mengembangkan alat skrining tanda
dan gejala TB menggunakan tanda dan gejala TB seperti batuk,
hemoptisis, kehilangan berat badan, nyeri dada, demam, keringat
malam, dan sesak napas. Tes skrining ini berfungsi sebagai langkah
pertama penemuan kasus TB dengan skrining positif direkomendasikan
untuk menjalani rontgen dada dan pemeriksaan sputum basil tahan
asam (BTA). Menggunakan tanda dan gejala sebagai alat skrining
independen tetap menjadi tantangan global karena akurasinya yang
relatif rendah. Namun, hal tersebut masih memliki manfaat untuk
digunakan pada populasi target tertentu.
Gambaran Pelaksanaan Pada 22 -12- 2022 dilakukan skrining TB pada Poli Umum
Puskesmas Lut Tawar. Didapatkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang, berupa :
4. Anamnesis berdasarkan Form Skrining TB 01 :
- Pasien mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 minggu
- Demam hilang timbul selama lebih dari 1 bulan
- Tidak ada berkeringat pada malam hari
- Tidak mengalami penurunan BB
- Tidak ada pembesaran KGB dengan ukuran > 2 cm
- Tidak pernah minum obat paru dalam waktu lama
- Tidak ada anggota keluarga/tetangga yang pernah sakit
paru/pengobatan lama
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Vital Sign
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 78 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 37,9 °C
Permeriksaan Fisik
Kepala/Leher : Mata Anemis (-/-), Faring Hiperemis (+)
Paru : Ves(+/+), Rh(-/-), Wh(-/-)
Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (Normal), hepar / lien
tidak teraba
Extremitas : CRT <2 detik, Akral Hangat, Edema -/-
BB : 50 kg
TB : 160 cm
IMT :
6. Pemeriksaan TCM :
Sewaktu : Negatif (22-12-2022)
BORANG UKM PUSKESMAS DOKTER INTERNSIP TAKENGON 2022/2023

Pelayanan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

Penampisan TB (Pasien 3)
Tanggal Kegiatan 27-12-2022
Judul Laporan Kegiatan Penapisan Pasien Tersangka TB
Identitas Ny. C (60 tahun)
World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 1,5 juta
orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini
merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak
menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua
yang paling mematikan setelah COVID-19.
Terdapat suatu kekhawatiran tentang bagaimana meningkatkan
deteksi kasus TB, terutama di kalangan lansia pada Negara miskin dan
berkembang. Pemeriksaan mikroskopis dahak tetap menjadi andalan
diagnosis. Namun, kesulitannya untuk mengumpulkan dahak yang
berkualitas dan atipikal atau kekurangan gejala TB klasik pada lansia
telah menyebabkan kasus TB tidak terdeteksi melalui sistem layanan
Latar Belakang kesehatan. Hal ini tentu dapat menyebabkan inisiasi pengobatan
tertunda dan penularan TB ke masyarakat.
Beberapa penelitian telah mengembangkan alat skrining tanda
dan gejala TB menggunakan tanda dan gejala TB seperti batuk,
hemoptisis, kehilangan berat badan, nyeri dada, demam, keringat
malam, dan sesak napas. Tes skrining ini berfungsi sebagai langkah
pertama penemuan kasus TB dengan skrining positif direkomendasikan
untuk menjalani rontgen dada dan pemeriksaan sputum basil tahan
asam (BTA). Menggunakan tanda dan gejala sebagai alat skrining
independen tetap menjadi tantangan global karena akurasinya yang
relatif rendah. Namun, hal tersebut masih memliki manfaat untuk
digunakan pada populasi target tertentu.
Gambaran Pelaksanaan Pada 27 Desember 2022 dilakukan skrining TB pada Poli
Umum Puskesmas Lut Tawar. Didapatkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, berupa :
1. Anamnesis berdasarkan Form Skrining TB 01 :
- Pasien mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 minggu
- Pasien pernah mengeluhkan batuk berdarah
- Demam hilang timbul selama lebih dari 1 bulan
- Terdapat keluhan berkeringat pada malam hari
- Mengalami penurunan BB dalam 1 bulan terakhir
- Tidak ada pembesaran KGB dengan ukuran > 2 cm
- Pasien dengan sesak napas dan nyeri dada
- Tidak pernah minum obat paru dalam waktu lama
- Tidak ada anggota keluarga/tetangga yang pernah sakit
paru/pengobatan lama
- Pasien tidak memiliki riwayat DM tipe II
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Vital Sign
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 38,9 °C
Permeriksaan Fisik
Kepala/Leher : Mata Anemis (-/-), Faring Hiperemis (+)
Paru : Ves(+/+), Rh(+/+), Wh(-/-)
Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (Normal), hepar / lien
tidak teraba
Extremitas : CRT <2 detik, Akral Hangat, Edema -/-
BB : 38 kg
TB : 150 cm
IMT : 16,8 (Underweight)
3. Pemeriksaan CTM:
Sewaktu : Negatif (27-12-2022)
BORANG UKM PUSKESMAS DOKTER INTERNSIP TAKENGON 2022/2023

Pelayanan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

Penampisan TB (Pasien 4)
Tanggal Kegiatan 1-01-2023
Judul Laporan Kegiatan Penapisan Pasien Tersangka TB
Identitas Tn. BU (5 Tahun) BB : 19,7 kg
World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 1,5
juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini
merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak
menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua
yang paling mematikan setelah COVID-19.
Terdapat suatu kekhawatiran tentang bagaimana meningkatkan
deteksi kasus TB, terutama di kalangan lansia pada Negara miskin dan
berkembang. Pemeriksaan mikroskopis dahak tetap menjadi andalan
diagnosis. Namun, kesulitannya untuk mengumpulkan dahak yang
berkualitas dan atipikal atau kekurangan gejala TB klasik pada lansia
telah menyebabkan kasus TB tidak terdeteksi melalui sistem layanan
Latar Belakang kesehatan. Hal ini tentu dapat menyebabkan inisiasi pengobatan
tertunda dan penularan TB ke masyarakat.
Beberapa penelitian telah mengembangkan alat skrining tanda
dan gejala TB menggunakan tanda dan gejala TB seperti batuk,
hemoptisis, kehilangan berat badan, nyeri dada, demam, keringat
malam, dan sesak napas. Tes skrining ini berfungsi sebagai langkah
pertama penemuan kasus TB dengan skrining positif direkomendasikan
untuk menjalani rontgen dada dan pemeriksaan sputum basil tahan
asam (TCM). Menggunakan tanda dan gejala sebagai alat skrining
independen tetap menjadi tantangan global karena akurasinya yang
relatif rendah. Namun, hal tersebut masih memliki manfaat untuk
digunakan pada populasi target tertentu.
Gambaran Pelaksanaan Pada 1 januari 2023 dilakukan skrining TB pada Poli Umum
Puskesmas Lut Tawar. Didapatkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang, berupa :
1. Anamnesis berdasarkan Form Skrining TB 01 :
- Pasien mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 minggu
- Pasien pernah mengeluhkan batuk berdarah
- Demam hilang timbul selama lebih dari 1 bulan
- Terdapat keluhan berkeringat pada malam hari
- Mengalami penurunan BB dalam 1 bulan terakhir
- Tidak ada pembesaran KGB dengan ukuran > 2 cm
- Pasien tidak mengalami sesak napas dan nyeri dada
- Tidak pernah minum obat paru dalam waktu lama
- Tidak ada anggota keluarga/tetangga yang pernah sakit
paru/pengobatan lama
- Pasien tidak memiliki riwayat Immunocompromised
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Vital Sign
Nadi : 110 kali/menit
Pernapasan : 28 kali/menit
Suhu : 36,6 °C
Permeriksaan Fisik
Kepala/Leher : Mata Anemis (-/-), Faring Hiperemis (-)
Paru : Ves(+/+), Rh(-/-), Wh(-/-)
Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (Normal), hepar / lien
tidak teraba
Extremitas : CRT <2 detik, Akral Hangat, Edema -/-
3. Pemeriksaan TCM:
Sewaktu : Negatif (1-01-2023)
BORANG UKM PUSKESMAS DOKTER INTERNSIP TAKENGON 2022/2023

Pelayanan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

Penampisan TB (Pasien 5)
Tanggal Kegiatan 10-01-2023
Judul Laporan Kegiatan Penapisan Pasien Tersangka TB
Identitas Ny. P (43 Tahun)
World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 1,5
juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini
merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak
menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua
yang paling mematikan setelah COVID-19.
Terdapat suatu kekhawatiran tentang bagaimana meningkatkan
deteksi kasus TB, terutama di kalangan lansia pada Negara miskin dan
berkembang. Pemeriksaan mikroskopis dahak tetap menjadi andalan
diagnosis. Namun, kesulitannya untuk mengumpulkan dahak yang
berkualitas dan atipikal atau kekurangan gejala TB klasik pada lansia
telah menyebabkan kasus TB tidak terdeteksi melalui sistem layanan
Latar Belakang kesehatan. Hal ini tentu dapat menyebabkan inisiasi pengobatan
tertunda dan penularan TB ke masyarakat.
Beberapa penelitian telah mengembangkan alat skrining tanda
dan gejala TB menggunakan tanda dan gejala TB seperti batuk,
hemoptisis, kehilangan berat badan, nyeri dada, demam, keringat
malam, dan sesak napas. Tes skrining ini berfungsi sebagai langkah
pertama penemuan kasus TB dengan skrining positif direkomendasikan
untuk menjalani rontgen dada dan pemeriksaan sputum basil tahan
asam (TCM). Menggunakan tanda dan gejala sebagai alat skrining
independen tetap menjadi tantangan global karena akurasinya yang
relatif rendah. Namun, hal tersebut masih memliki manfaat untuk
digunakan pada populasi target tertentu.
Gambaran Pelaksanaan Pada 10 Januari 2023 dilakukan skrining TB pada Poli Umum
Puskesmas Lut Tawar. Didapatkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang, berupa :
1. Anamnesis berdasarkan Form Skrining TB 01:
- Pasien mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 minggu
- Pasien pernah mengeluhkan batuk berdarah
- Demam hilang timbul selama lebih dari 1 bulan
- Terdapat keluhan berkeringat pada malam hari
- Mengalami penurunan BB dalam 1 bulan terakhir
- Tidak ada pembesaran KGB dengan ukuran > 2 cm
- Pasien dengan sesak napas dan nyeri dada
- Tidak pernah minum obat paru dalam waktu lama
- Tidak ada anggota keluarga/tetangga yang pernah sakit
paru/pengobatan lama
- Pasien dengan DM tipe II
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Vital Sign
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 90 kali/menit
Pernapasan : 22 kali/menit
Suhu : 38,9 °C
Permeriksaan Fisik
Kepala/Leher : Mata Anemis (-/-), Faring Hiperemis (+)
Paru : Ves(+/+), Rh(+/+), Wh(-/-)
Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (Normal), hepar / lien
tidak teraba
Extremitas : CRT <2 detik, Akral Hangat, Edema -/-
BB : 65 kg
TB : 160 cm
IMT : 25,3 (Obese tingkat I)
3. Pemeriksaan TCM :
Sewaktu : Negatif (10-01-2023)

Anda mungkin juga menyukai