Anda di halaman 1dari 17

Dina Suharti

Tanggal 17 Juli 2022


Pelaksaanaan
Kegiatan
Tema Penyuluhan TB
Judul Laporan TOSS TB (Temukan TB Obati Sampai Sembuh)
Kegiatan
Latar Belakang Tuberkulosis atau sering disebut TBC adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru
dan organ lainnya. Sumber penularan penyakit ini adalah pasien TBC
terutama pasien yang mengandung kuman TBC dalam dahaknya. Pada
waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak (droplet nuclei/percik renik).
TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi sehingga
perlu dilakukan upaya penanggulangan. TBC masih menempati peringkat
ke-10 penyebab kematian tertinggi di dunia berdasarkan laporan WHO,
hingga saat ini TBC masih menjadi prioritas utama di dunia dan menjadi
salah satu tujuan dalam SDGs (Sustainability Development Goals). Lima
negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia, China,
Philipina, dan Pakistan. Badan kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan
negara dengan beban tinggi/high burden countries (HBC) untuk TBC
berdasarkan 3 indikator yaitu TBC, TBC/HIV, dan MDR-TBC. Terdapat
48 negara yang masuk dalam daftar tersebut. Indonesia bersama 13 negara
lain, masuk dalam daftar HBC untuk ketiga indikator tersebut, artinya
Indonesia memiliki permasalahan besar dalam menghadapi penyakit TBC
(Infodatin, 2018).
Situasi TB Paru didunia semakin memburuk jumlah kasus TB Paru
semakin tidak terkendali dengan banyaknya pasien TB yang tidak berhasil
disembuhkan. Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus
insiden TB Paru (CI 8,8 juta-1,2 juta) yang setara dengan 120 kasus per
100.000 penduduk. Lima negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India,
Indonesia, China, Philipina dan Pakistan. Badan kesehatan dunia
mendefinisikan negara dengan beban tinggi untuk TB Paru berdasarkan
tiga indikator yaitu TB Paru, TB/HIV dan Multidrug Resistant-
Tuberkulosis (MDR-TB). Terdapat 48 negara yang masuk dalam daftar
tersebut. Satu negara dapat masuk salah satu daftar atau
keduanya bahkan bisa ketiganya. Indonesia bersama 13 negara lain masuk
dalam daftar High Burden Country (HBC) untuk ketiga indikator tersebut,
artinya Indonesia memiliki permasalahan besar menghadapi penyakit TB
Paru (Infodatin, 2018).
Seorang penderita TBC dapat menginfeksi 10 – 15 orang selama 1
tahun terutama pada mereka yang sering kontak langsung dengan penderita
(WHO, 2014). Masyarakat berisiko tertular TBC karena TBC menular
melalui udara. Terutama jika pasien TBC berbicara, batuk atau bersin dan
berdekatan dengan orang lain. Pengobatan TBC membutuhkan waktu yang
cukup lama, selama 6 bulan dan berisiko menjadi resistensi obat jika tidak
menyelesaikan proses pengobatan sampai tuntas. Pengobatan untuk TBC
resisten obat memutuhkan waktu jauh lebih lama daripada TBC biasa,
yakni 2 tahun
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
67 Tahun 2016 penanggulangan TBC diselenggarakan salah satunya
melalui kegiatan promosi kesehatan. Promosi kesehatan dalam
penanggulangan TBC diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan yang
benar dan komprehensif mengenai pencegahan penularan TBC
Gambaran Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Desa Gunung Suku dengan jumlah
Pelaksanaan Peserta 19 orang
Penyuluhan dilakukan di balai desa pada hari Sabtu, 17 Juli 2022 dengan
topik TOSS TB (Temukan TB Obati Sampai Sembuh)
Diskusi:
1. Pertanyaan: Bagaimana jika ada penderita TB yang tidak teratur minum
obat?
Jawaban:
- Penyakit tidak akan sembuh atau bahkan menjadi lebih berat.
- Penderita tetap dapat menularkan penyakitnya pada orang lain.
- Penyakit menjadi makin sukar diobati karena ada kemungkinan
kuman TB menjadi kebal, sehingga diperlukan obat yang lebih
kuat dan lebih mahal. Obat untuk kuman yang kebal tidak
tersedia di semua fasilitas kesehatan.
- Perlu waktu lebih lama untuk sembuh.
- Penderita dapat juga menularkan kuman yang sudah kebal obat
pada orang lain.

2. Pertanyaan: Bagaimana cara mengetahui jika kita sudah sembuh


dari TB?
Jawaban: Cara mengetahui sembuh dari TB adalah dengan
melakukan pemeriksaan ke dokter pada akhir pengobatan.
Bilamana pada pemeriksaan ulang dahak satu bulan sebelum akhir
pengobatan dan akhir pegobatan tidak ditemukan lagi adanya
kuman TB, maka akan dinyatakan sembuh dari TB
Kesimpulan:
Promosi kesehatan tentang Tuberkulosin (TOSS TB) telah dilakukan dan seluruh
peserta sudah mengerti tentang pentingnya untuk menemukan penderita TB dan
mencegah penularan dari TB.
Catatan/Usulan
ke/dari Pendamping
Tanggal 17 Juli 2022
Pelaksaanaan
Kegiatan
Tema Penyuluhan Jiwa
Judul Laporan Bagaimana mengatasi stress dan mempertahankan kesehatan jiwa?
Kegiatan
Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan ketidakmampuan seseorang menghadapi
stres hidup yang dialami sehingga memunculkan perilaku-perilaku
kelainan baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Stress merupakan realitas kehidupan setiap hari, stress adalah setiap
perubahan yang memerlukan penyesuaian. Pengalaman stress berasal dari
tiga sumber yaitu lingkungan, tubuh, dan pikiran. Lingkungan yang
bersahabat menuntut untuk menyesuaikan diri. Dimana seseorang
diharuskan beradaptasi dengan cuaca, suara, kepadatan, tuntutan
interpersonal, tekanan waktu, standar penampilan, dan berbagai ancaman
rasa aman dan harga diri. Sumber stress yang kedua adalah fisiologis,
pertumbuhan yang cepat pada remaja, menopause pada wanita, proses
menua, penyakit, kecelakaan, kurangnya latihan (gerak badan), nutrisi yang
buruk, dan gangguan tidur, semuanya membebani tubuh. Reaksi seseorang
pada ancaman dan perubahan lingkungan juga menyebabkan perubahan
dalam tubuh yang menyebabkan keadaan stress. Sumber stress yang ketiga
adalah pikiran, otak menafsirkan dan menterjemahkan perubahan yang
kompleks pada lingkungan dan menetapkan kapan menekan tombol panik.
Cara seseorang menafsirkan, mempersepsikan pengalaman anda saat ini
dan apa yang seseorang prakirakan pada masa yang akan datang dapat
menyebabkan seseorang relaks atau stress.
Stressor menyangkut faktor - faktor psikologis seperti ujian sekolah,
masalah hubungan sosial, dan perubahan hidup seperti kematian orang
tercinta, perceraian, atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Stressor
menyangkut pula masalah sehari-hari seperti kemacetan lalu lintas dan
faktor lingkungan fisik seperti kebisingan dan suhu udara yang terlalu
panas atau dingin.
Menurut Lindsay, Carrieri-Kohlman, Stres adalah “Sebuah fenomena
sosiopsikofisiologik, yang merupakan gabungan dari fungsi intelektual,
perilaku, metabolisme, kekebalan tubuh, dan respon fisiologis lainnya
terhadap stressor (atau stres) baik yang berasal dari dalam tubuh (endogen)
ataupun dari luar tubuh (eksogen). Stres mungkin juga melibatkan pikiran
dan perasaan yang mungkin menjadi ancaman yang dirasakan atau
beberapa kondisi lain seperti dingin. Tanggapan umumnya menyajikan
pelindung, fungsi adaptif.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa berada pada
situasi pandemi, seperti pandemi COVID-19, juga bisa menjadi faktor
pemicu stres yang kemudian membuat seseorang lebih rentan mengalami
gangguan mental. Stres tersebut dapat berasal dari rasa takut dan khawatir
tentang kesehatan, keuangan, atau pekerjaan, yang banyak terpengaruh
akibat pandemi.
Oleh karena itu, pentingnya melakukan sosialisasi cara unrtuk
mengatasi stress dan mempertahankan kesehatan jiwa, terutama di masa
pandemi.
Gambaran Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Desa Rawe dengan jumlah Peserta 15
Pelaksanaan orang
Penyuluhan dilakukan di balai desa pada hari Sabtu, 17 juli 2022 dengan
topik Bagaimana mengatasi stress dan mempertahankan kesehatan jiwa?
Diskusi:
1. Pertanyaan: Tekanan atau kondisi apa yang menyebabkan
seseorang mengalami gangguan jiwa yang serius ?
Jawaban: Tekanan atau kondisi yang disebut dengan stress, suatu
keadaan yang memaksa seseorang untuk merubah sikapnya agar
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Adapun
contohnya adalah ketika seseorang dipecat, bercerai, cacat fisik,
duka karena kematian orang terdekat, terdampak bencana alam, dll.
Akan tetapi stress masin-masing orang berbeda, jadi kita secara
pribadi dapat mengetahui stress yang dapat kita tangani sejauh apa
dan dapat di atasi dengan cara membicarakan keluhan ke orang
yang dapat di percaya, melakukan kegiatan yang sesuai minat atau
kegiatan yang disukai, menenangkan pikiran dan relaksasi,
mengembangkan hobi, meningkatkan ibadah, dan berfikir positif.
Kesimpulan:
Promosi kesehatan tentang mengelola stress untuk mempertahankan kesehatan
jiwa telah dilakukan, banyak peserta yang mengeluhkan mengalami stress karena
melakukan kegiatan yang monoton setiap harinya, setelah dilakukan sosialisasi
cara mengatasi stress, peserta mengerti dan ingin menerapkan ke kehidupan
sehari-hari.
Catatan/Usulan
ke/dari
Pendamping
Tanggal 25 Juli 2022
Pelaksaanaan
Kegiatan
Tema Penyuluhan Gizi
Judul Laporan Sepuluh Pedoman Gizi Seimbang (Biasakan Sarapan Pagi Sebelum
Kegiatan Beraktivitas)
Latar Belakang Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Empat pilar gizi seimbang adalah prinsip utama gizi
seimbang yang terdiri dari empat pilar yaitu beragam pangan, aktivitas
fisik, kebersihan diri dan lingkungan, serta pemantauan berat badan. Dalam
pedoman gizi seimbang terdapat 10 pesan gizi seimbang yang terdiri dari
1) syukuri dan nikmati anekaragam jenis makanan, 2) banyak makan
sayuran dan cukup buah-buahan, 3) konsumsi lauk-pauk berprotein tinggi,
4) konsumsi aneka ragam makanan pokok, 5) batasi konsumsi makanan
manis, asin, dan berlemak, 6) biasakan sarapan pagi sebelum beraktivitas,
7) minum air putih yang cukup dan aman, 8) biasakan baca label pada
kemasan makanan, 9) biasakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
10) berolahragalah secara teratur dan jaga berat badan normal.
Berdasarkan hasil survei konsumsi pangan pada Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) (2010) dalam Juwita (2015), masih banyak anak yang
tidakterbiasa sarapan sehat. Berdasarkan analisis dari hasil survei dapat
diketahui bahwa dari 35.000 anak usia sekolah sekitar 26,1% sarapan
hanya dengan air minum dan 44,6% memperoleh asupan energi kurang
dari 15% kebutuhan gizi per hari, Kecukupan zat gizi anak sekolah
dianjurkan berdasarkan pedoman gizi seimbang antara lain, proporsi
karbohidrat 50-60%, lemak sekitar 25%, dan protein sekitar 14%, angka
tersebut sudah termasuk sarapan pagi. Makan pagi dapat menyumbang
seperempat dari kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar 450-500 kalori dengan
8-9 gram protein. Kebiasaan sarapan pagi termasuk ke dalam salah satu 13
pesan dasar gizi seimbang. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat
meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran
sehingga meningkatkan prestasi belajar.
Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang
dikonsumsi oleh seseorang. Biasanya jika seseorang makan malam sekitar
pukul 19:00 dan baru makan lagi paginya sekitar pukul 06:00, berarti
selama sekitar 10-12 jam mereka puasa. Dengan adanya puasa tersebut,
cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh hanya cukup untuk aktivitas
dua sampai tiga jam di pagi hari. Tanpa sarapan, tubuh seseorang akan
mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah normal, namun
seringkali banyak yang mengabaikan sarapan pagi karena tidak adanya
waktu. Sebagian kelompok terutama kelompok usia remaja dan dewasa
harus meninggalkan rumah sejak pagi-pagi benar untuk memulai
aktifitasnya, sementara sarapan pagi belum tersedia. Oleh sebab itu banyak
dari mereka yang meninggalkan sarapan pagi tanpa adanya alasan untuk
melakukan sarapan pagi tersebut sebagai kebutuhan yang rutin dilakukan.
Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung
pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar.
Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan
makanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna.
Sering timbul masalah terutama dalam pemberian makanan yang tidak
benar dan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada
banyak organ-organ dan sistem tubuh anak. Akibat tidak sarapan pagi
memiliki resiko menderita gangguan kesehatan berupa menurunnya kadar
gula darah dengan tanda-tanda seperti lemah, keluar keringat dingin,
kesadaran menurun bahkan pingsan. Bagi anak sekolah kondisi seperti ini
dapat menyebabkan merosotnya konsentrasi belajar yang berakibat
terhadap menurunnya prestasi belajar. Masalah lapar pada waktu disekolah
juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, rasa lapar akibat tidak
sarapan pagi akan mempengaruhi prestasi belajar, anemia, gelisah,
bingung, pusing, mual, berkeringat dingin, kejang perut bahkan bisa
sampai pingsan.
Kebiasaan sarapan juga membantu memenuhi kualitas pola makan
yang baik dan menurunkan asupan makanan berlemak. Kebiasaan sarapan
juga berguna untuk membantu manajemen berat badan dan dapat
meningkatkan keeratan hubungan antar anggota keluarga. Berdasarkan data
European Breakfast Cereal Association, anak-anak yang sering sarapan
sereal lebih tercukupi kebutuhan vitamin dan mineralnya dibandingkan
dengan anak yang jarang sarapan sereal. Salah satu kebiasaan penting yang
harus terus dibudayakan adalah kebiasaan sarapan untuk anak. Sarapan
terbukti mampu membuat anak-anak lebih konsentrasi saat belajar di
sekolah. Sarapan yang berkualitas sebagai pasokan utama untuk memicu
konsentrasi otak anak-anak saat menerima pelajaran. Kebutuhan gizi harus
disesuaikan dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh anak usia
sekolah. Oleh karena itu, ada beberapa fungsi dan sumber zat gizi yang
perlu yaitu Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, dan Mineral.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat
topik sosialisasi Sepuluh Pedoman Gizi Seimbang tentang pentingnya
sarapan pagi sebelum beraktivitas untuk meningkatkan pengetahuan
peserta tentang pentingnya sarapan untuk meningkatkan konsentrasi dan
kemampuan belajar.
Gambaran Pelaksanaan kegiatan dilakukan di SMP IT dengan jumlah Peserta 130
Pelaksanaan orang
Penyuluhan dilakukan di balai desa pada hari Sabtu, 25 Juli 2022 dengan
topik Sepuluh Pedoman Gizi Seimbang (Pentingnya Sarapan Pagi Sebelum
Beraktivitas)
Diskusi:
1. Pertanyaan: Apa makan yang baik di konsumsi saat sarapan?
Jawaban: Kombinasi protein, lemak sehat, dan serat, yang
merupakan tiga makanan utama yang membantu kita untuk merasa
kenyang lebih lama. Juga bisa masukkan masukkan kacang-
kacangan, buah-buahan, telur, alpukat, sayuran, biji-bijian. Menu
yang paling mudah di temukan adalah telur, bisa di masak dengan
campuran sayur atau jagung.
2. Pertanyaan: Kenapa sarapan itu penting? Apa perbedaan sarapan
dengan waktu makan lain?
Jawaban: Setelah tubuh istirahat di malam hari, sarapan membantu
memberi sinyal bahwa tubuh sudah bangun dan mulai bergerak.
Sarapan adalah bahan bakar yang di perlukan untuk beraktivitas
maksimal. Pada saat sarapan tubuh kita akan mengolah bahan
makanan dan menghasilkan hormon yang kita perlukan dengan
lebih teratur ketika sarapan.

Kesimpulan:
Promosi kesehatan tentang Sepuluh Pedoman Gizi Seimbang (Biasakan Sarapan
Pagi Sebelum Beraktivitas) telah dilakukan, peserta penuh perhatian selama
sosialisasi aktif berdiskusi dan setelah sosialisi peserta memahami pentingnya
sarapan dan berkomitmen sarapan setiap pagi untuk meningkatkan konsentrasi
belajar.
Catatan/Usulan
ke/dari
Pendamping
Vaksinasi COVID-19

Tanggal Pelaksanaan 27 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan/Booster
Kegiatan
Identitas Penerima DYZ, Laki-laki, 26 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien datang ingin vaksinasi covid-19 booster, Pasien sudah vaksin
pertama dan kedua Moderna di Klinik Polres Aceh Tengah dan tidak
ada keluhan sebelumnya.
Pasien ingin vaksin untuk membemtuk kekebalan tubuh terhadap Virus
Covid-19
Gambaran Pasien datang kemudian melakukan pendaftaran ke meja pendaftaran
Pelaksanaan Skrining:
TD: 120/70 mmHg
T: 36,8℃
Riwayat Alergi Vaksin Sebelumnya: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Autoimmune/Lupus: Tidak Ada
Kelainan darah/Menerima produk darah Tidak Ada
Pengobatan Immunosupresant/Kemoterapi: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Jantung/Asma: Tidak Ada
Riwayat Terkena Covid Sebelumnya: Tidak Ada
Tindakan:
Ceklis penyuntikan vaksin covid
1. Sasaran vaksin duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan vaksin yaitu dengan mengambil vaksin
Moderna sebanyak 0.25 ml dan memastikan tidak ada udara dalam
vaksin
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan vaksin secara intramuskular pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus, sementara tempat penyuntikan di usap dengan
alkohol swab baru. Bila terjadi perdarahan, alkohol swab dapat
ditekan di lokasi penyuntikan hingga darah berhenti
Observasi
Sasaran vaksin diminta berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau
selama 30 menit untuk mengantisipasi KIPI. Setelah 30 menit tanpa
keluhan pasien di perbolehkan pulang
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 27 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan/Booster
Kegiatan
Identitas Penerima Z, Laki-laki, 58 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien datang ingin vaksinasi covid-19 booster, Pasien sudah vaksin
pertama dan kedua Moderna di Klinik Polres Aceh Tengah dan tidak
ada keluhan sebelumnya.
Pasien ingin vaksin untuk membemtuk kekebalan tubuh terhadap Virus
Covid-19
Gambaran Pasien datang kemudian melakukan pendaftaran ke meja pendaftaran
Pelaksanaan Skrining:
TD: 140/90 mmHg
T: 36,6℃
Riwayat Alergi Vaksin Sebelumnya: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Autoimmune/Lupus: Tidak Ada
Kelainan darah/Menerima produk darah Tidak Ada
Pengobatan Immunosupresant/Kemoterapi: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Jantung/Asma: Ada (Sudah mendapatkan surat layak
vaksin dari dr.Munadi, Sp.PD-KKV)
Riwayat Terkena Covid Sebelumnya: Tidak Ada
Kesulitan untuk naik tangga: Tidak ada
Sering merasa lelah: Tidak ada
Penyakit hipertensi: Ada
Kesulitan berjalan 100-200 meter: Tidak ada
Penurunan berat badan: Tidak ada
Tindakan:
Ceklis penyuntikan vaksin covid
1. Sasaran vaksin duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan vaksin yaitu dengan mengambil vaksin
Moderna sebanyak 0.25 ml dan memastikan tidak ada udara dalam
vaksin
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan vaksin secara intramuskular pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus, sementara tempat penyuntikan di usap dengan
alkohol swab baru. Bila terjadi perdarahan, alkohol swab dapat
ditekan di lokasi penyuntikan hingga darah berhenti
Observasi
Sasaran vaksin diminta berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau
selama 30 menit untuk mengantisipasi KIPI. Setelah 30 menit tanpa
keluhan pasien di perbolehkan pulang
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 27 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan/Booster
Kegiatan
Identitas Penerima RYZ, Laki-laki, 19 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien datang ingin vaksinasi covid-19 booster, Pasien sudah vaksin
pertama dan kedua Moderna di Klinik Polres Aceh Tengah dan tidak
ada keluhan sebelumnya.
Pasien ingin vaksin untuk membemtuk kekebalan tubuh terhadap Virus
Covid-19
Gambaran Pasien datang kemudian melakukan pendaftaran ke meja pendaftaran
Pelaksanaan Skrining:
TD: 110/70 mmHg
T: 36,7℃
Riwayat Alergi Vaksin Sebelumnya: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Autoimmune/Lupus: Tidak Ada
Kelainan darah/Menerima produk darah Tidak Ada
Pengobatan Immunosupresant/Kemoterapi: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Jantung/Asma: Tidak Ada
Riwayat Terkena Covid Sebelumnya: Tidak Ada
Tindakan:
1. Sasaran vaksin duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan vaksin yaitu dengan mengambil vaksin
Moderna sebanyak 0.25 ml dan memastikan tidak ada udara dalam
vaksin
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan vaksin secara intramuskular pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus, sementara tempat penyuntikan di usap dengan
alkohol swab baru. Bila terjadi perdarahan, alkohol swab dapat
ditekan di lokasi penyuntikan hingga darah berhenti
Observasi
Sasaran vaksin diminta berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau
selama 30 menit untuk mengantisipasi KIPI. Setelah 30 menit tanpa
keluhan pasien di perbolehkan pulang
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 27 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan/Booster
Kegiatan
Identitas Penerima KAQ, Laki-laki, 18 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien datang ingin vaksinasi covid-19 booster, Pasien sudah vaksin
pertama dan kedua Sinovac di Klinik Polres Aceh Tengah dan tidak ada
keluhan sebelumnya.
Pasien ingin vaksin untuk membemtuk kekebalan tubuh terhadap Virus
Covid-19
Gambaran Pasien datang kemudian melakukan pendaftaran ke meja pendaftaran
Pelaksanaan Skrining:
TD: 120/70 mmHg
T: 36,8℃
Riwayat Alergi Vaksin Sebelumnya: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Autoimmune/Lupus: Tidak Ada
Kelainan darah/Menerima produk darah Tidak Ada
Pengobatan Immunosupresant/Kemoterapi: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Jantung/Asma: Tidak Ada
Riwayat Terkena Covid Sebelumnya: Tidak Ada
Tindakan:
Ceklis penyuntikan vaksin covid
1. Sasaran vaksin duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan vaksin yaitu dengan mengambil vaksin
Moderna sebanyak 0.5 ml dan memastikan tidak ada udara dalam
vaksin
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan vaksin secara intramuskular pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus, sementara tempat penyuntikan di usap dengan
alkohol swab baru. Bila terjadi perdarahan, alkohol swab dapat
ditekan di lokasi penyuntikan hingga darah berhenti
Observasi
Sasaran vaksin diminta berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau
selama 30 menit untuk mengantisipasi KIPI. Setelah 30 menit tanpa
keluhan pasien di perbolehkan pulang
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 27 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan/Booster
Kegiatan
Identitas Penerima HYZ, Laki-laki, 20 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien datang ingin vaksinasi covid-19 booster, Pasien sudah vaksin
pertama dan kedua Moderna di Klinik Polres Aceh Tengah dan tidak
ada keluhan sebelumnya.
Pasien ingin vaksin untuk membemtuk kekebalan tubuh terhadap Virus
Covid-19
Gambaran Pasien datang kemudian melakukan pendaftaran ke meja pendaftaran
Pelaksanaan Skrining:
TD: 120/70 mmHg
T: 36,5℃
Riwayat Alergi Vaksin Sebelumnya: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Autoimmune/Lupus: Tidak Ada
Kelainan darah/Menerima produk darah Tidak Ada
Pengobatan Immunosupresant/Kemoterapi: Tidak Ada
Riwayat Penyakit Jantung/Asma: Tidak Ada
Riwayat Terkena Covid Sebelumnya: Tidak Ada
Tindakan:
Ceklis penyuntikan vaksin covid
1. Sasaran vaksin duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan vaksin yaitu dengan mengambil vaksin
Moderna sebanyak 0.25 ml dan memastikan tidak ada udara dalam
vaksin
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan vaksin secara intramuskular pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus, sementara tempat penyuntikan di usap dengan
alkohol swab baru. Bila terjadi perdarahan, alkohol swab dapat
ditekan di lokasi penyuntikan hingga darah berhenti
Observasi
Sasaran vaksin diminta berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau
selama 30 menit untuk mengantisipasi KIPI. Setelah 30 menit tanpa
keluhan pasien di perbolehkan pulang
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping
Monitoring Tumbuh Kembang Bayi/Anak

Tanggal Pelaksanaan 14 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Pemeriksaaan Status Gizi
Kegiatan
Identitas Bayi/Anak/ SA, Laki-laki, 4 tahun 10 bulan 23 hari
Kelompok Sasaran
Latar Belakang Ibu pasien datang posyandu ingin memantau tumbuh kembang anak,
memantau status gizi balita
Pasien lahir dengan BBL 3300 dan TB 50cm
Gambaran Pendaftaran
Pelaksanaan Melakukan pendaftaran di meja 1 posyandu, kemudian melanjutkan
penimbangan dan pengukuran tinggi badan di meja 2
Menimbang Balita
- Menggunakan timbangan yang kokoh dan akurat
- Pastikan jarum menunjukkan angka 0 (nol) dalam keadaan tanpa muatan
- Timbangan harus diletakkan secara horizontal saat menimbang
- Timbang berat balita, pastikan balita menggunakan pakaian yang
tipis/ringan
- Pastikan jarum penunjuk telah berhenti bergerak pada saat membaca
hasil timbangan
- Gunakan timbangan sesuai kapasitas maksimalnya
Mengukur Tinggi Badan
- Melakukan pengukuran tinggi badan di permukaan lantai dan
tembok yang rata
- Lepaskan alas kaki, topi dan aksesoris rambut
- Pastikan kepala, bahu, bokong, betis dan tumit menyentuk
permukaan dinding
- Tarik microtois hingga menyentuh puncak kepala balita
- Lihat angka pada microtois
Hasil Pengukuran:
BB: 14,8 kg
TB: 104,8 cm
BB/U: Berat Badan Normal
TB/U: Normal
BB/TB: Gizi Baik
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 14 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Pemeriksaaan Status Gizi
Kegiatan
Identitas Bayi/Anak/ AH, Laki-laki, 3 bulan 2 hari
Kelompok Sasaran
Latar Belakang Ibu pasien datang posyandu ingin memantau tumbuh kembang anak,
memantau status gizi balita
Pasien lahir dengan BBL 3400 dan TB 50cm
Gambaran Pendaftaran
Pelaksanaan Melakukan pendaftaran di meja 1 posyandu, kemudian melanjutkan
penimbangan dan pengukuran tinggi badan di meja 2
Menimbang Balita
- Menggunakan timbangan yang kokoh dan akurat
- Pastikan jarum menunjukkan angka 0 (nol) dalam keadaan tanpa
muatan
- Timbangan harus diletakkan secara horizontal saat menimbang
- Timbang berat balita, baringkan bayi di atas timbangan, pastikan
bayi menggunakan pakaian yang tipis/ringan
- Pastikan jarum penunjuk telah berhenti bergerak pada saat
membaca hasil timbangan
- Gunakan timbangan sesuai kapasitas maksimalnya
Mengukur Panjang Badan
- Letakan infantometer pada meja atau bidang datar.
- Letakkan infantometer dengan posisi panel kepala ada di sebelah
kiri dan panel penggeser berada di sebelah kanan.
- Tarik bagian panel yang dapat digeser sampai batas yang
diperkirakan cukup untuk mengukur panjang badan bayi.
- Baringkan bayi dengan posisi telentang dan pastikan kepala bayi
menempel pada bagian panel yang tidak dapat digeser.
- Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi sampai lurus. Pastikan
kedua kakinya menempel pada meja atau tempat meletakkan
infantometer. Tekan kedua lutut bayi dan tegakkan telapak kakinya,
kemudian geser bagian panel yang dapat digeser sampai persis
menempel pada telapak kaki.
- Bacalah skala angka terbesar yang tertera di infantomenter untuk
menunjukkan ukuran panjang badan bayi

Hasil Pengukuran:
BB: 7,3 kg
TB: 63 cm
BB/U: Resiko lebih
TB/U: Normal
BB/TB: Gizi Baik
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 14 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Pemeriksaaan Status Gizi
Kegiatan
Identitas Bayi/Anak/ AAP, Laki-laki, 4 tahun 6 bulan 11 hari
Kelompok Sasaran
Latar Belakang Ibu pasien datang posyandu ingin memantau tumbuh kembang anak,
memantau status gizi balita
Pasien lahir dengan BBL 3300 dan TB 49cm
Gambaran Pendaftaran
Pelaksanaan Melakukan pendaftaran di meja 1 posyandu, kemudian melanjutkan
penimbangan dan pengukuran tinggi badan di meja 2
Menimbang Balita
- Menggunakan timbangan yang kokoh dan akurat
- Pastikan jarum menunjukkan angka 0 (nol) dalam keadaan tanpa muatan
- Timbangan harus diletakkan secara horizontal saat menimbang
- Timbang berat balita, pastikan balita menggunakan pakaian yang
tipis/ringan
- Pastikan jarum penunjuk telah berhenti bergerak pada saat membaca
hasil timbangan
- Gunakan timbangan sesuai kapasitas maksimalnya
Mengukur Tinggi Badan
- Melakukan pengukuran tinggi badan di permukaan lantai dan
tembok yang rata
- Lepaskan alas kaki, topi dan aksesoris rambut
- Pastikan kepala, bahu, bokong, betis dan tumit menyentuk
permukaan dinding
- Tarik microtois hingga menyentuh puncak kepala balita
- Lihat angka pada microtois
Hasil Pengukuran:
BB: 16 kg
TB: 108,5 cm
BB/U: Berat Badan Normal
TB/U: Normal
BB/TB: Gizi Baik
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 14 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Pemeriksaaan Status Gizi
Kegiatan
Identitas Bayi/Anak/ AF, Laki-laki, 3 tahun 8 bulan 25 hari
Kelompok Sasaran
Latar Belakang Ibu pasien datang posyandu ingin memantau tumbuh kembang anak,
memantau status gizi balita
Pasien lahir dengan BBL 3100 dan TB 49cm
Gambaran Pendaftaran
Pelaksanaan Melakukan pendaftaran di meja 1 posyandu, kemudian melanjutkan
penimbangan dan pengukuran tinggi badan di meja 2
Menimbang Balita
- Menggunakan timbangan yang kokoh dan akurat
- Pastikan jarum menunjukkan angka 0 (nol) dalam keadaan tanpa muatan
- Timbangan harus diletakkan secara horizontal saat menimbang
- Timbang berat balita, pastikan balita menggunakan pakaian yang
tipis/ringan
- Pastikan jarum penunjuk telah berhenti bergerak pada saat membaca
hasil timbangan
- Gunakan timbangan sesuai kapasitas maksimalnya
Mengukur Tinggi Badan
- Melakukan pengukuran tinggi badan di permukaan lantai dan
tembok yang rata
- Lepaskan alas kaki, topi dan aksesoris rambut
- Pastikan kepala, bahu, bokong, betis dan tumit menyentuk
permukaan dinding
- Tarik microtois hingga menyentuh puncak kepala balita
- Lihat angka pada microtois
Hasil Pengukuran:
BB: 14,5 kg
TB: 94,5 cm
BB/U: Berat Badan Normal
TB/U: Normal
BB/TB: Gizi Baik
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 14 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Pemeriksaaan Status Gizi
Kegiatan
Identitas Bayi/Anak/ MQP,Perempuan, 1 bulan 26 hari
Kelompok Sasaran
Latar Belakang Ibu pasien datang posyandu ingin memantau tumbuh kembang anak,
memantau status gizi balita
Pasien lahir dengan BBL 3000 dan TB 50cm
Gambaran Pendaftaran
Pelaksanaan Melakukan pendaftaran di meja 1 posyandu, kemudian melanjutkan
penimbangan dan pengukuran tinggi badan di meja 2
Menimbang Balita
- Menggunakan timbangan yang kokoh dan akurat
- Pastikan jarum menunjukkan angka 0 (nol) dalam keadaan tanpa
muatan
- Timbangan harus diletakkan secara horizontal saat menimbang
- Timbang berat balita, baringkan bayi di atas timbangan, pastikan
bayi menggunakan pakaian yang tipis/ringan
- Pastikan jarum penunjuk telah berhenti bergerak pada saat
membaca hasil timbangan
- Gunakan timbangan sesuai kapasitas maksimalnya
Mengukur Tinggi Badan
- Letakan infantometer pada meja atau bidang datar.
- Letakkan infantometer dengan posisi panel kepala ada di sebelah
kiri dan panel penggeser berada di sebelah kanan.
- Tarik bagian panel yang dapat digeser sampai batas yang
diperkirakan cukup untuk mengukur panjang badan bayi.
- Baringkan bayi dengan posisi telentang dan pastikan kepala bayi
menempel pada bagian panel yang tidak dapat digeser.
- Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi sampai lurus. Pastikan
kedua kakinya menempel pada meja atau tempat meletakkan
infantometer. Tekan kedua lutut bayi dan tegakkan telapak kakinya,
kemudian geser bagian panel yang dapat digeser sampai persis
menempel pada telapak kaki.
- Bacalah skala angka terbesar yang tertera di infantomenter untuk
menunjukkan ukuran panjang badan bayi

Hasil Pengukuran:
BB: 5 kg
TB: 63 cm
BB/U: Berat badan normal
TB/U: Normal
BB/TB: Resiko gizi lebih
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Anda mungkin juga menyukai