“KESEHATAN LINGKUNGAN”
Di susun oleh :
1. Dahlgren dan Whitehead pada tahun 2006 menyebutkan bahwa ada tiga
faktor utama meliputi umur, jenis kelamin dan genetik yang menjadi faktor
timbulnya penyakit pada masyarakat
2. Ansari (2003) menyebutkan bahwa terdapat 4 faktor utama yang
memengaruhi timbulnya penyakit pada masyarakat yaitu, status sosial,
pelayanan kesehatan, perilaku timbulnya penyakit dan status kesehatan
3. WHO Commission on Social Determinants of Health (WHOCSDH) (2007)
B. MASALAH KESEHATAN
Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit akut
yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di
air atau makanan yang terkontaminasi. bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang
yang terinfeksi.
Tidak hanya berasal dari minuman atau makanan yang tidak higienis, tifus
juga bisa terjadi pada seseorang akibat sanitasi lingkungan yang buruk. Anak kecil
suka memasukkan tangan atau benda lain ke dalam mulut. Apabila tangannya tidak
berada dalam keadaan bersih, bakteri akan sangat mudah menginfeksi tubuh.
Demam tifoid adalah suatu penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi
akut oleh bakteri, yaitu Salmonella typhi. Data dengan kasus tifus di dunia kurang
lebih mencapai 21 juta gejala dari 128 ribu sampai 161ribu korban setiap tahun,
data penyakit terbanyak berada di Asia Selatan dan Asia Tenggara (WHO,
2018).Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia (2010) bahwa penyakit demam
tifoid dan para tifoid berada diurutan nomor 3 dari sekian penyakit terjadi pada
pasien rawat inap dengan total angka kejadian 80.850 dengan angka kejadian
meninggal sebanyak 1.013 kasus. Berdasarkan analisis Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Tengah (2015), tifoid menjadi penyakit nomor 1 pada 10 pola
kasus besar klinik atau rumah sakit khususnya Kota Praya dengan jumlah kasus
sebanyak 9721 kasus pada tahun 2014 dan tahun 2015 mencapai 9748 kasus
(Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, 2015).Demam tifoid memiliki
riwayat kasus terbanyak pada RS di Indonesia dimana terdapat kasus pada tahun
2010 yaitu 41 ribu kasus pada angka cost and freight 0,67% sedangkan pada tahun
2011 terdapat 55.098 kasus dengan angka cost and freight 2,06%. Menurut Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon kementrian kesehatan dibagian Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2PL), kasus tifoid di Lombok Tengah pada 2 tahun
berturut-turut sehingga berada diurutan ke-5. Pada ditahun 2014 terjadi 17.606
kasus, pada tahun 2015 terjadi 13 ribu kasus, dan di tahun 2016 berjumlah 244 ribu
kasus mengungguli kasus penyakit pneumonia, leptospirosis, dan penyakit lainnya.
-Tuberkulosis (TBS)
Status sosial adalah salah satu yang sering dikaitkan dengan penyakit ini.
Nyatanya, TBC tidak memandang bulu dan dapat menyerang siapa saja, mampu
atau kurang mampu dan berpendidikan ataupun tidak.
Kemungkinan Anda tertular TBC jika sekadar duduk di sebelah orang yang
terinfeksi, misalnya di bus atau kereta, akan sangat kecil. Selain itu, penderita TBC
yang telah mengonsumsi obat antituberkulosis setidaknya selama 2 minggu juga
berisiko lebih kecil menularkan penyakitnya ke orang lain.
Pada sebagian besar kasus, penyakit TBC memang dapat sembuh selama
obat yang diresepkan dokter digunakan dengan benar dan sesuai arahan. Namun,
penting bagi kita untuk mengetahui penyebab TBC dan faktor risikonya, sehingga
Anda bisa lebih waspada terhadap penyebaran penyakit TBC.
Fase laten terjadi ketika tubuh sudah didiami bakteri TB namun sistem
kekebalan tubuh sedang baik, sehingga sel darah putih dapat melawan bakteri.
Dengan demikian, bakteri tidak menyerang dan tubuh tidak terinfeksi TBC.
Anda pun tidak mengalami gejala-gejala penyakit TBC dan tidak berpotensi
menulari orang lain. Meski begitu, bakteri dapat aktif dan menyerang Anda
kembali sewaktu-waktu, terutama saat sistem kekebalan tubuh sedang melemah.
Begitu pula jika penderita TB laten memiliki kondisi medis lain, seperti
kekurangan gizi (malnutrisi), aktif merokok, diabetes, atau infeksi HIV.
TBC aktif adalah kondisi ketika seseorang sudah menderita penyakit TBC.
Pada tahap ini, bakteri TBC dalam tubuh telah aktif sehingga penderitanya
mengalami gejala-gejala penyakit tuberkulosis. Penderita TBC aktif inilah yang
bisa menularkan penyakit TBC pada orang lain.
Oleh karena itu, penderita TBC aktif disarankan untuk mengenakan masker,
menutup mulut ketika batuk atau bersin, dan tidak meludah sembarangan.
-Diare
C. DAFTAR PUSTAKA
https://www.kemkes.go.id/article/view/21032500001/jadikan-penerus-bangsa-
bebas-tbc-dimulai-dari-diri-sendiri-dan-keluarga.html
https://buleleng.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/36-penyakit-tbc-apa-
penyebab-gejala-dan-pengobatan-yang-tepat
https://blitarkota.go.id/index.php/id/berita/kasus-diare-alami-peningkatan