Anda di halaman 1dari 3

Penyakit Tuberkulosis (TBC): Pencegahan dan Upaya Menghindarinya

Oleh
Putri Gundari

Abstrak :
Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan global yang serius. Menurut
data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10 juta orang terinfeksi TBC dan sekitar
1,4 juta orang meninggal karena TBC setiap tahunnya. TBC disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis dan dapat menyerang organ tubuh seperti paru-paru, kelenjar
getah bening, tulang, dan organ lainnya. Untuk mengurangi beban penyakit ini, penting bagi
masyarakat untuk memahami cara-cara menghindari penularannya.

Abstract:
Tuberculosis (TB) remains a serious global health problem. According to the World Health
Organization (WHO), about 10 million people are infected with TB and about 1.4 million
people die from TB each year. TB is caused by infection with Mycobacterium tuberculosis
bacteria and can affect organs such as the lungs, lymph nodes, bones and other organs. To
reduce the burden of this disease, it is important for people to understand how to avoid its
transmission.

PENDAHULUAN
Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan global yang serius. TBC
disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menyerang organ
tubuh seperti paru-paru, kelenjar getah bening, tulang, dan organ lainnya. Infeksi TBC dapat
menimbulkan gejala yang serius dan berpotensi mengancam jiwa jika tidak terdeteksi dan
diobati dengan tepat. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10 juta orang
terinfeksi TBC dan sekitar 1,4 juta orang meninggal karena TBC setiap tahunnya.
Pertama-tama, penting untuk memahami bagaimana TBC ditularkan. Infeksi TBC dapat
terjadi ketika seseorang menghirup droplet yang mengandung bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang dilepaskan ke udara oleh orang yang terinfeksi. Droplet tersebut dihasilkan
saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bahkan hanya berbicara. Setelah inhalasi,
bakteri masuk ke saluran pernapasan dan menetap di paru-paru, di mana mereka mulai
berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
Faktor risiko utama untuk terinfeksi TBC adalah kontak dekat dengan orang yang terinfeksi
dan berada dalam lingkungan dengan kasus TBC yang tinggi. Orang yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, atau mereka yang tidak
mendapatkan pengobatan TBC yang tepat, berisiko lebih tinggi terkena TBC.

Selain itu, beberapa gejala khas TBC yang harus diwaspadai meliputi batuk yang berlangsung
lebih dari 2 minggu, demam yang tidak jelas penyebabnya, berat badan menurun tanpa sebab
yang jelas, kelelahan yang persisten, nyeri dada, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Namun, penting untuk dicatat bahwa gejala TBC dapat bervariasi dan tidak selalu terlihat
pada tahap awal penyakit. Inilah sebabnya mengapa diagnosis yang tepat dan pengobatan
yang dini sangat penting dalam mengendalikan penyebaran TBC.

PEMBAHASAN
Upaya pencegahan yang tepat dan pendeteksian dini TBC menjadi faktor kunci dalam
menghentikan penyebaran penyakit ini. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk
menghindari penyakit TBC :
1. Meningkatkan Kesadaran tentang TBC
Langkah pertama dalam menghindari penyakit TBC adalah meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang penyebab, gejala, dan cara penularannya. Kampanye pendidikan
kesehatan publik harus dilakukan untuk memberikan informasi yang akurat dan jelas
tentang TBC. Melalui pengenalan awal tentang TBC, masyarakat akan lebih mampu
mengenali gejala-gejala awal dan lebih siap dalam mengambil tindakan pencegahan.
2. Vaksinasi
Vaksinasi merupakan cara yang efektif dalam mencegah infeksi TBC, terutama pada
anak-anak. Vaksin yang disarankan adalah Bacillus Calmette-Guérin (BCG), yang
mengandung bakteri lemah yang mirip dengan Mycobacterium tuberculosis. Vaksin
ini sudah terbukti dapat mengurangi risiko terkena TBC berat dan komplikasi serius.
3. Hindari Kontak dengan Orang Terinfeksi
TBC dapat menular melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau
berbicara. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak dengan orang-orang
yang telah didiagnosis terinfeksi TBC. Jika Anda memiliki anggota keluarga atau
teman dekat yang terinfeksi TBC, pastikan mereka mendapatkan pengobatan yang
tepat dan ingatkan mereka untuk selalu menutup mulut dan hidung saat batuk atau
bersin.
4. Menjaga Kekebalan Tubuh yang Baik
Mempertahankan kekebalan tubuh yang baik adalah faktor penting dalam
menghindari TBC. Tubuh yang sehat mampu melawan infeksi dan mencegah
perkembangan penyakit. Anda dapat meningkatkan kekebalan tubuh dengan menjaga
pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, cukup istirahat, serta
menghindari stres berlebihan.
5. Higiene Pribadi yang Baik
Kebersihan pribadi adalah kunci dalam mencegah penularan TBC. Cuci tangan secara
teratur dengan air bersih dan sabun, terutama setelah kontak dengan orang sakit atau
benda yang bisa terkontaminasi. Hindari berbagi barang pribadi yang sering
digunakan, seperti sikat gigi, sendok, atau alat makan lainnya.
PENUTUP
TBC adalah penyakit serius yang perlu dihindari. Dalam usaha mencegah penularannya,
upayakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyebab dan gejala TBC,
gunakan vaksinasi sebagai langkah perlindungan, hindari kontak dengan orang terinfeksi,
jaga kekebalan tubuh dengan baik, dan patuhi praktik kebersihan yang baik. Upaya bersama
ini akan membantu mengurangi risiko penularan dan menurunkan beban penyakit TBC di
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization. (2020). Tuberculosis.
Centers for Disease Control and Prevention. (2019). Tuberculosis (TB).
American Lung Association. (2020). How to Prevent Tuberculosis (TB).

Anda mungkin juga menyukai