Anda di halaman 1dari 5

TOSS TBC dan Mengenali Gejala TBC

Apa itu TOSS TBC dan Gejalanya

TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adanya
kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan.
TBC adalah penyakit infeksi yang menular dan juga dapat menyerang organ tubuh,
terutama paru-paru.

Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan terbesar di dunia setelah


HIV. TBC harus ditangani dengan serius. Berdasarkan data dari World Health
Organization (WHO) di Indonesia kasus TBC mencapai angka 1.000.000 kasus. Dan
jumlah kematian akibat penyakit Tuberkulosis diperkirakan mencapai 110.000 kasus
per tahun.

TOSS TBC itu sendiri merupakan singkatan dari Temukan dan Obati Sampai Sembuh
TBC.

Salah satu pendekatan untuk menemukan, mediagnosis, mengobati, dan


menyembuhkan pasien TBC, untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat.
Langkah-langkah TOSS TBC juga perlu diketahui, yaitu:

1. Temukan gejala di masyarakat


2. Obati TBC dengan tepat dan cepat
3. Pantau pengobatan TBC sampai sembuh

Gejala Tuberkulosis (TBC) yang dapat Anda ketahui:

1. Batuk lebih dari 2 minggu.


2. Mengalami sesak pada pernafasan
3. Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas

Jika anda menemukan gejala-gejala diatas, maka segeralah berobat ke Puskesmas


atau klinik terdekat untuk segera diperiksa lebih lanjut.

Sebagai langkah pencegahan penularan TBC, anda harus memahami etika batuk atau
bersin sebagai berikut:

1. Gunakan Masker
2. Tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam
3. Tutup mulut dan hidung dengan tisu
4. Jangan lupa membuangnya ke tempat sampah
5. Cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir

Kementerian Kesehatan memberi perhatian khusus untuk hal ini, karena jika
pengobatan TBC tidak dilakukan dengan tepat dan cepat, maka kuman-kuman TBC
akan menjadi kebal terhadap pengobatan biasanya disebut Tuberculosis Multi-drug
Resistant (TB MDR) atau Tuberculosis Extensively-drug Resistand (TB XDR).

Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa seluruh Puskesmas di Indonesia


sudah dapat memberikan Pelayanan Pengobatan TBC. Selain Puskesmas, Klinik, RS,
serta dokter swasta telah mampu memberikan pelayanan pengobatan TBC.

Sudah 7 dasawarsa terakhir, kurang lebih 300.000 pasien Tuberkulosis diobati dan
dilayani per tahunnya.

Success Rate pengobatan Tuberkulosis di Indonesia mencapai 90% pasien TB, yang
berarti 90% pasien penderita Tuberkulosis yang diobati dapat disembuhkan.
Mengenal Gejala TBC Pada Anak

Mengenal Gejala TBC Pada Anak

TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Tuberculosis yang menyerang organ paru-paru. TBC tidak hanya dapat diderita oleh
orang dewasa, namun juga anak-anak. Penyakit ini terutama menyerang paru, namun
juga bisa mengenai organ lain seperti selaput otak, usus, kelenjar getah bening, ginjal,
tulang, dan kulit. TBC ditularkan lewat udara dari pasien TBC ke orang yang ada di
sekitarnya, melalui percikan air ludah pasien saat batuk, bicara, atau bersin tanpa
menutup mulut dan hidung atau tanpa menggunakan masker. Orang tua diharapkan
dapat waspada dan mengetahui berbagai gejala yang muncul apabila anak mengalami
TBC.

Secara umum, gejala TBC dapat tampak secara fisik seorang anak, seperti:

1. Berat badan anak dengan gejala TBC Paru turun atau tidak naik dalam 2 bulan
terakhir
2. Demam lama lebih dari 2 minggu dan atau berulang tanpa sebab

3. Suhu umumnya tidak tinggi

4. Batuk lama lebih dari 2 minggu yang makin lama makin parah yang tidak
membaik dengan pemberian antibiotik

5. Badan lemas/lesu sehingga tidak aktif bermain

6. Munculnya benjolan di kelenjar daerah leher rahang bawah, ketiak dan


selangkangan

Pengobatan TBC
Melakukan diagnosa TBC pada anak sedikit berbeda dengan orang dewasa.
Pemeriksaan dahak pada dewasa biasanya dengan dahak namun bila pemeriksaan
dahak pada anak biasanya agak sulit dan jika hasilnya negatif ada akses tuberkulin atau
foto toraks, pemeriksaan TB anak dilakukan penilaian dengan sistem pembobotan
(scoring system) gejala dan pemeriksaan penunjang.

TBC anak bisa disembuhkan dengan pengobatan TBC yang tepat. Jika obat tidak
diminum dengan disiplin dan sampai tuntas, maka dapat beresiko menjadi TBC resistan
atau kebal obat. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan
TBC pada anak yaitu:

 Vaksinasi BCG pada bayi yang baru lahir

 Pemberian asupan gizi seimbang untuk menjaga imunitas anak

 Cari sumber penularan, adakah orang yang sakit TBC tinggal serumah atau yang
kontak erat dengan anak. Orang yang sakit TBC ini harus mendapat pengobatan
TBC yang adekuat dan tuntas.

 Pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) kepada anak yang kontak serumah
dengan pasien TBC aktif.

 Upayakan menjaga lingkungan rumah/ tempat tinggal tetap bersih, tidak lembab
dan pastikan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.

Informasi dan gambaran umum terkait TBC pada anak diatas, diharapkan dapat
meningkatkan kewaspadaan kepada para orangtua untuk bisa lebih memperhatikan
tumbuh kembang dan berbagai gejala yang muncul pada sang anak.
Tetap terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), bersegera membawa anak ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala TBC untuk
mendapatkan diagnosa dan penanganan secara tepat oleh petugas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai