TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adanya
kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan.
TBC adalah penyakit infeksi yang menular dan juga dapat menyerang organ tubuh,
terutama paru-paru.
TOSS TBC itu sendiri merupakan singkatan dari Temukan dan Obati Sampai Sembuh
TBC.
Sebagai langkah pencegahan penularan TBC, anda harus memahami etika batuk atau
bersin sebagai berikut:
1. Gunakan Masker
2. Tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam
3. Tutup mulut dan hidung dengan tisu
4. Jangan lupa membuangnya ke tempat sampah
5. Cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir
Kementerian Kesehatan memberi perhatian khusus untuk hal ini, karena jika
pengobatan TBC tidak dilakukan dengan tepat dan cepat, maka kuman-kuman TBC
akan menjadi kebal terhadap pengobatan biasanya disebut Tuberculosis Multi-drug
Resistant (TB MDR) atau Tuberculosis Extensively-drug Resistand (TB XDR).
Sudah 7 dasawarsa terakhir, kurang lebih 300.000 pasien Tuberkulosis diobati dan
dilayani per tahunnya.
Success Rate pengobatan Tuberkulosis di Indonesia mencapai 90% pasien TB, yang
berarti 90% pasien penderita Tuberkulosis yang diobati dapat disembuhkan.
Mengenal Gejala TBC Pada Anak
TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Tuberculosis yang menyerang organ paru-paru. TBC tidak hanya dapat diderita oleh
orang dewasa, namun juga anak-anak. Penyakit ini terutama menyerang paru, namun
juga bisa mengenai organ lain seperti selaput otak, usus, kelenjar getah bening, ginjal,
tulang, dan kulit. TBC ditularkan lewat udara dari pasien TBC ke orang yang ada di
sekitarnya, melalui percikan air ludah pasien saat batuk, bicara, atau bersin tanpa
menutup mulut dan hidung atau tanpa menggunakan masker. Orang tua diharapkan
dapat waspada dan mengetahui berbagai gejala yang muncul apabila anak mengalami
TBC.
Secara umum, gejala TBC dapat tampak secara fisik seorang anak, seperti:
1. Berat badan anak dengan gejala TBC Paru turun atau tidak naik dalam 2 bulan
terakhir
2. Demam lama lebih dari 2 minggu dan atau berulang tanpa sebab
4. Batuk lama lebih dari 2 minggu yang makin lama makin parah yang tidak
membaik dengan pemberian antibiotik
Pengobatan TBC
Melakukan diagnosa TBC pada anak sedikit berbeda dengan orang dewasa.
Pemeriksaan dahak pada dewasa biasanya dengan dahak namun bila pemeriksaan
dahak pada anak biasanya agak sulit dan jika hasilnya negatif ada akses tuberkulin atau
foto toraks, pemeriksaan TB anak dilakukan penilaian dengan sistem pembobotan
(scoring system) gejala dan pemeriksaan penunjang.
TBC anak bisa disembuhkan dengan pengobatan TBC yang tepat. Jika obat tidak
diminum dengan disiplin dan sampai tuntas, maka dapat beresiko menjadi TBC resistan
atau kebal obat. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan
TBC pada anak yaitu:
Cari sumber penularan, adakah orang yang sakit TBC tinggal serumah atau yang
kontak erat dengan anak. Orang yang sakit TBC ini harus mendapat pengobatan
TBC yang adekuat dan tuntas.
Pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) kepada anak yang kontak serumah
dengan pasien TBC aktif.
Upayakan menjaga lingkungan rumah/ tempat tinggal tetap bersih, tidak lembab
dan pastikan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Informasi dan gambaran umum terkait TBC pada anak diatas, diharapkan dapat
meningkatkan kewaspadaan kepada para orangtua untuk bisa lebih memperhatikan
tumbuh kembang dan berbagai gejala yang muncul pada sang anak.
Tetap terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), bersegera membawa anak ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala TBC untuk
mendapatkan diagnosa dan penanganan secara tepat oleh petugas kesehatan.