Anda di halaman 1dari 16

TUBERCULOSIS (TBC)

“Stop TBC dalam Kehidupan Kita”

OLEH :
HASLINDA
(O1A115092)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

1
Daftar Isi
Pengertian Tuberculosis (TBC)..........................................3
Klasifikasi dan tipe penderita Penyakit .........................4
Tanda dan Gejala Klinis..........................................................5
Diagnosis Penyakit...................................................................7
Cara penularan penyakit TBC..............................................8
Terapi TBC...................................................................................9
Daftar Pustaka

2
Apa itu Tuberculosi (TBC) ?
Tuberculosis (TBC)
adalah suatu penyakit
infeksi yang disebabkan
oleh Mycobacterium
tuberculosis dan bersifat
menular. TBC dapat
merusak paru-paru manusia
atau bagian tubuh lain dan
mengakibatkan sakit parah.
WHO menyatakan bahwa
sepertiga penduduk dunia
telah terinfeksi kuman
tuberkulosis. Setiap detik
ada satu orang yang
terinfeksi tuberkulosis.

3
4
Klasifikasi dan Tipe Penderita Penyakit TBC

5
Apa saja Tanda dan Gejala klinisnya ?

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum


dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang
terlibat.

Gejala sistemik/umum:
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai
dengan darah)
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai
dengan darah)
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam.
Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul
Penurunan nafsu makan dan berat badan
Perasaan tidak enak (malaise), lemah

6
Gejala khusus:
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila
terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang
menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara
“mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleur (pembungkus paru-
paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti
infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk
saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara
ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan
pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis
(radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC


dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan
pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak yang kontak
dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji
tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang
tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan
BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah.

7
Apa Yang Harus dilakukan ketika
Tertular TBC ?
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, Maka
beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis
adalah:
Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
Rontgen dada (thorax photo).
Uji tuberkulin.

Mycobacterium tuberculosis termasuk basil


gram positif, berbentuk batang, dinding
selnya mengandung komplek lipida-
glikolipida serta lilin (wax) yang sulit
ditembus zat kimia. Tahan terhadap asam
pada pewarnaan, hal ini dipakai untuk
identifikasi dahak secara mikroskopis,
sehingga disebut Basil Tahan Asam (BTA).

Bagaimana cara penularannya ? 8


Cara penularan :
o Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
o Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan
sekitar 3000 percikan dahak.
o Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada
dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan,
sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat
bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.
o Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya.
o Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
o TBC tidak tersebar dari alat rumah tangga, misalnya sendok garpu, piring
mangkuk, gelas, seprai, pakaian atau telepon.

Penatalaksanaan Terapi TBC


9
Pengendalian atau penanggulangan TB yang terbaik adalah
mencegah agar tidak terjadi penularan maupun infeksi,
bertujuan untuk :
a. Mencegah penularan kuman dari penderita yang
terinfeksi
b. Menghilangkan atau mengurangi faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya penularan.

Pencegahan dilakukan dengan cara :


- pengaturan rumah agar memperoleh cahaya
mataharimenghindari meludah sembarangan,
batuk sembarangan, mengkonsumsi makanan yang
bergizi yang baik dan seimbang dan penyuluhan
-

10
Terapi dengan Obat- Obatan

Bertujuan untuk; 1) menyembuhkan penderita


sampai sembuh, 2) mencegah kematian, 3) mencegah
kekambuhan, dan 4) menurunkan tingkat penularan
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu
tahap intensif dan lanjutan.

Tahap Intensif
- Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat
obat setiap hari dan perlu diawasi secara
langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan
obat.
- Bila diberikan secara tepat, biasanya penderita
menular menjadi tidak menular dalam kurun
waktu 2 minggu.
- Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi
BTA negatif (konversi) dalam 2 bulan.
Tahap Lanjutan
- Penderita mendapat jenis obat lebih sedikit,
namun dalam jangka waktu yang lebih lama
- Bertujuan untuk membunuh kuman persister
(dormant)
- sehingga mencegah terjadinya kekambuhan

11
Regimen Pengobatan

12
13
OAT sisipan (HRZE)

Bila pada akhir tahap intensif pengobatan penderita baru BTA


positif dengan kategori 1 atau penderita BTA positif pengobatan ulang
dengan kategori 2, hasil pemeriksaan dahak masih BTA positif,
diberikan obat sisipan (HRZE) setiap hari selama 1 bulan.

Obat Anti Tuberkulosis Kombinasi Tetap

Disamping Kombipak, saat ini tersedia juga obat TB yang


disebut Fix Dose Combination(FDC). Obat ini pada dasarnya sama
dengan obat kompipak, yaitu rejimen dalam bentuk kombinasi, namun
didalam tablet yang ada sudah berisi 2, 3 atau 4 campuran OAT dalam
satu kesatuan.

14
 Wanita Hamil dan menyusui

 Wanita penderita TB pengguna


kontrasepsi

 Penderita TB dengan Diabetes


Melitus

 Penderita TB dengan infeksi


HIV/AIDS

 Penderita TB dengan hepatitis


akut

 Penderita TB dengan penyakit


hati kronik

 Penderita TB dengan gangguan


ginjal

PERHATIAN KHUSUS UNTUK PENGOBATAN !!!

15
DAFTAR PUSTAKA

Diagnosis dan Tatalaksana Tuberkulosis pada Anak.


Kelompok Kerja TB Anak, Depkes – IDAI. 2008

International Standards for Tuberculosis Care :


Diagnosis, Treatment, Public

Health. Tuberculosis Coalition for Technical Assistance


(TBCTA). 2006

Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.


Edisi 2, cetakan pertama. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 2007

Care Untuk Penyakit Tuberkulosis, Departemen


Kesehatan Ri, 2005.

Wulandari, D. H., 2015, Analisis Faktor-Faktor yang


Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien
Tuberkulosis Paru Tahap Lanjutan untuk
Minum Obat di RS Rumah Sehat Terpadu Tahun
2015, Jurnal Administrasi Rumah Sakit, Vol.
2(1).

16

Anda mungkin juga menyukai