TUBERKULOSIS DENGAN
STRATEGI DIRECLY OBSERVED
TREATMENT SHORTCOURSE
(DOTS)
Ppanspan 2021
[Type the document
subtitle]
RS BaliMéd KARANGASEM
i
LAPORAN HASIL ANALISIS KEGIATAN TIM TUBERKULOSIS
DIRECTYL OBSERVED TREATMENT SHORT COURSE (DOTS)
RUMAH SAKIT BALIMED KARANGASEM
TAHUN 2021
Mengetahui
dr. I Wayan Nariata, Sp.PD Ns. I Putu Yuda Meta Pratama S.Kep
Ketua Tim TB DOTS Sekertaris Tim TB DOTS
DAFTAR ISI
ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
HASIL ANALISIS KEGIATAN TIM TUBERKULOSIS DIRECTYL OBSERVED
TREATMENT SHORT COURSE (DOTS) RUMAH SAKIT BALIMED KARANGASEM ........ 1
A. Pendahuluan ............................................................................................................ 1
B. Hasil Analisis Kegiatan ............................................................................................. 2
1. Promosi Kesehatan .............................................................................................. 2
2. Surveilans Tuberkulosis ........................................................................................ 5
3. Pengendalian faktor risiko tuberkulosis sesuai dengan pedoman PPI ................... 7
4. Penemuan dan Penanganan kasus tuberkulosis .................................................. 9
5. Pemberian kekebalan ......................................................................................... 10
iii
HASIL ANALISIS KEGIATAN TIM TUBERKULOSIS
DIRECTYL OBSERVED TREATMENT SHORT COURSE (DOTS)
RUMAH SAKIT BALIMED KARANGASEM
A. Pendahuluan
1
B. Hasil Analisis Kegiatan
1. Promosi Kesehatan
a. Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar
kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh yang lain. Kuman TB berbentuk
batang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam
pewarnaan yang disebut pula Basil Tahan Asam (BTA).
Penegakan diagnosis TB Paru dapat dilakukan dengan
pemerikaan dahak di laboratorium dengan tenaga
mikroskopis TB terlatih
b. Penyebab
Penyakit TB Paru disebabkan olek kuman TBC
(Mycobacterium Tuberculosis). Kuman ini berbentuk batang
mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
perwarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil
Tahan Asam (BTA), kuman TBC cepat mati terhadap sinar
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama
beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam
jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama
beberapa tahun. Sumber penularan adalah penderita TBC
BTA Positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percik
dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di
udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang yang
terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran
pernafasan. Selama kuman TBC masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat
menyebar dari paru ke bagian tubuh yang lainnya, melalui
system peredaran darah, system saluran limfe, saluran
napas, atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh
lainnya. Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan
oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin
tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular
penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negative
(tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap
tidak menular.
2
c. Tanda dan gejala
Gejala umum tuberkulosis paru adalah batuk lebih dari 4
minggu dengan atau tanpa sputum, malaise, gejala flu,
demam ringan, nyeri dada, batuk darah
d. Cara Penularan
Penyakit Tuberkulosis (TB) bisa ditularkan melalui kontak
langsung dengan pasien TB, seperti terpapar hembusan
nafasnya, cairan tubuhnya dan apabila menggunakan
sendok dan handuk secara bersamaan
.
f. Cara mengobati TB
Setelah dinyatakan positif TB, pasien diberi obat yang harus
diminum secara teratur sampai tuntas selama 6 – 8 bulan.
Penyakit TB dapat menyebabkan kematian jika tidak diberi
obat. Selama masa pengobatan diperlukan pemeriksaan
dahak
g. Cara Pencegahan
Untuk penderita :
1) Minumlah obat teratur, setelah 2 minggu minum obat,
maka kuman tidak akan menular ke orang lain
3
2) Pasien TB harus menutup mulutnya sewaktu batuk,
bersin
3) Tidak membuang dahak disembarang tempat, tapi
dibuang pada tempat khusus dan tertutup
4) Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang
baik agar sirkulasi udara berjalan lancar.
Untuk keluarga :
1) Jemur kasur seminggu sekali
2) Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar
matahari bisa langsung masuk
Pencegahan lain :
1) Imunisasi BCG pada bayi
2) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan
bergizi
4
2. Surveilans Tuberkulosis
5
Kegiatan surveilans yang dilakukan di Rumah Sakit Balimed
Karangasem meliputi kegiatan surveilans aktif yang diambil saat
kunjungan rawat jalan dan rawat inap untuk melihat angka kejadian TB
tahun 2021
Dari data diatas di dapatkan jumlah kasus tuberkulosis di
Rumah Sakit Balimed Karangasem sebanyak 26 kasus. Dimana
angka kejadian pasien tuberkulosis dengan BTA positif sebanyak 8
orang dari 23 kasus yang dilakukan pemeriksaan Bakteriologis.
Pada tahun 2021 didapatkan 7 orang penderita tuberkulosis
dengan satu orang berjenis kelamin laki-laki dan 1 orang perempuan
dengan tuberkulosis BTA positif. Angka distribusi pasien merata
masing-masing 2 pasien dari Triwulan I- Triwulan IV.
Dari 23 pasien terduga TB yang melakukan pemeriksaan
bakteriologis 15 pasien terduga dengan hasil BTA Negatif. Sedangkan
untuk pasien TB terkonfirmasi Bakteriologis semua pasien dirujuk ke
Fasyankes dekat tempat tinggal pasien untuk memulai pengobatan.
Dari data yang didapatkan di Rumah Sakit Balimed Karangasem
diketahui bahwa angka kejadian TB cenderung rendah tiap bulannya.
Pencatatan pasien tuberkulosis di Rumah Sakit Balimed
Karangasem dilakukan setiap ada pasien suspek dan pasien
tuberkulosis yang melakukan pengobatan. Pasien suspek maupun
pasien yang melakukan pengobatan tuberkulosis dilaporkan ke Dinas
6
Kesehatan yang diinput melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB)
yang bisa di akses oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem
selama 24 jam.
7
b. Pengendalian lingkungan
Pengendalian lingkungan adalah upaya peningkatan
dan pengaturan aliran udara/ ventilasi dengan
menggunakan teknologi untuk mencegah penyebaran
dan mengurangi / menurunkan kadar percik renik di
udara. Upaya pengendalian dilakukan dengan
menyalurkan percik renik kea rah tertentu dan atau
ditambah dengan radiasi ultraviolet sebagai germisida.
Terdapat 3 jenis ventilasi diantaranya ventilasi alamiah
yaitu system ventilasi yang mengandalkan pada pintu
dan jendela terbuka untuk mengalirkan udara dari luar
ke dalam Gedung dan sebaliknya. Ventilasi mekanik
adalah system ventilasi yang menggunakan peralatan
mekanik untuk engalirkan dan mensirkulasi udara di
dalam ruangan secara paksa untuk menyalurkan/
menyedot udara kea rah tertentu sehingga terjadi
tekanan udara positif dan negatif. Termasuk exhaust
fan, kipas angina berdiri atau duduk. Ventilasi
campuran adalah system ventilasi alamiah ditambah
dengan penggunaan pralatan mekanik untuk menambah
efektifitas penyaluran udara.
5. Pemberian kekebalan
Poliklinik anak Rumah Sakit Balimed Karangasem terletak di lantai
1. Poliklinik Anak Rumah Sakit Balimed Karangasem memiliki tiga
Dokter Spesialis Anak, satu orang perawat dan satu orang bidan.
Pemberian kekebalan dilakukan melalui imunisasi BCG terhadap
bayi dalam upaya penurunan risiko terpaparnya kuman
tuberkulosis. Di Rumah Sakit Balimed Karangasem dilakukan
pemberian imunisasi BCG di poliklinik anak. Jumlah anak yang
sudah diberikan vaksin BCG sampai dengan Desember 2021
berjumlah 256 bayi. Rentang usia bayi yang telah diberikan
imunisasi BCG di Poliklinik Anak adalah sebelum bayi berusia satu
bulan. Daftar bayi yang diberikan imunisasi BCG dapat dilihat
dalam table lampiran ini.
10