Anda di halaman 1dari 44

Update Kebijakan Program TBC, Konsep Public-

Private Mix, dan Konsep Pelibatan Jaringan Rumah


Sakit Swasta Besar (Big Chain Hospitals)

Inisiasi Pelibatan Big Chain Hospitals/Pharmacies/Laboratories dalam Jejaring PPM Provinsi


Bali

Senin, 18 Juli 2022


Outlin
e Public-Private Mix
Konsep Pelibatan Jaringan Rumah Sakit Swasta Besar
(Big Chain Hospitals) dan Peran Dinkes dalam
Mendukung Intervensi tersebut

Situasi Terkini Program TBC &


Update Kebijakan Program TBC

Tantangan dan Capaian PPM


Public-Private Mix:
Latar Belakang, Pola
Penemuan Kasus dan
Kontribusi Faskes, Strategi
KASUS UNDETECTED DAN UNDER-REPORTING
TBC
(SURVEY
Kasus Ditemukan & Estimasi INVENTORY,
Undereporting Jumlah Kasus Total Kasus 2017
(SITT)2017)
Estimasi Insidens TBC : Jenis Faskes Dilaporkan
844.000 (Inventory Study, Undereporting (SITT+Under-reporting)
2017)

Puskesmas 275.151 15% 41.273


316.424
251.215 (30%)
Rumah Sakit* 158.832 62%* 98.476
kasus undetected 257.308
DPM/Klinik/Balai 9.721 96% 9332
DPM/Klinik/Balai
Pengobatan, 9,721
Pengobatan 19.053

Total 443.704 149.081 592.785

Rumah Sakit, Kasus Under reporting


158,832
Jumlah Kasus Ditemukan &
Dilaporkan (SITT):
443.704 *Estimasi Undereporting (Inventory Study, 2017) di RS Swasta: 41%

Puskesmas, 275,151
• Hasil survey inventory tahun 2017; estimasi kasus underreporting di
puskesmas (15%), RS (62%), DPM/Klinik/Balai Pengobatan (96%).

• Jika semua kasus TBC underreporting di fasyankes berhasil ditemukan pada


tahun 2017, maka total kasus TBC sebanyak 592.785 atau masih ada selisih
sebanyak 251.215 (30%) kasus yang belum ditemukan (undetected cases)
dari estimasi insidens TBC.
Sumber: SITT, 2017 &Survey Inventory,2017
LATAR BELAKANG PPM
POLA PENEMUAN KASUS TB DAN KONTRIBUSI
FASKES
Patient Pathway Analysis, Inventory Study Penelitian Sektor Swasta
2017 oleh Balitbangkes, 2017 oleh BCG/USAID, 2018
74% masyarakat dengan 62% Kasus TB tidak 65% kasus TB
gejala TB dalam hal dilaporkan oleh Rumah mendapatkan diagnosis di
mencari pengobatan awal Sakit fasilitas pelayanan
lebih memilih fasyankes  kasus TB yang dilaporkan yang kesehatan primer
dilaporkan hanya 38% dari estimasi
swasta total kasus
 44% di puskesmas
Rasio pencarian
96% Kasus TB yang tidak 82% kasus TB
pengobatan di fasyankes menyelesaikan
swasta paling besar ada di dilaporkan dari
pengobatan di rumah
farmasi/apotek (52%), DPM/Klinik/Lab
 kasus TB yang dilaporkan yang sakit
DPM (19%) dan RS (3%). dilaporkan hanya 4% dari  79% rumah sakit
estimasi total kasus swasta
STRATEGI IMPLEMENTASI PUBLIC-PRIVATE MIX 2020-2024

Meningkatka keterlibata dan Menguatkan kolaborasi DPPM melalui


n n jejaring skema pembiayaan kesehatan
menguatkan
antara seluruh mekanisme
fasilitas pelayanan
kesehatan
Memperluas dukungan akses pasien
Meningkatkan kualitas layanan TBC
TBC dari layanan pemerintah dan
swasta (logistik/OAT, lab, dsb)
Menguatkan peran lintas program,
lintas sektor dan komunitas dalam Membangun jejaring antara layanan
penerapan PPM kesehatan pemerintah dan swasta
dengan dukungan organisasi
Menguatkan implementasi wajib masyarakat
notifikasi TBC
Opsi Kerja Sama Bagi Fasyankes
OPSI Swasta
PENEMUAN
TERDUGA
PENEGAKAN DIAGNOSIS INISIASI
PENGOBATAN
PENGOBATAN SAMPAI
SELESAI
1 TB.05*, TB.06 melalui WIFI TB
2 TB.05, TB.06 melalui SITB/WIFI TB
3 TB.05, TB.06, TB.01, TB.03, TB.09 melalui SITB/WIFI TB**
4 TB.05, TB.06, TB.01, TB.03 melalui SITB/WIFI TB

Catatan:
Puskesmas Opsi 4 1. Seluruh fasyankes didorong memberikan tatalaksana TBC secara komprehensif sampai dengan
RS Pemerintah Opsi 4, 3, 2 selesai pengobatan (opsi 4);
2. Fasyankes yang belum mampu melaksanakan opsi 4, dapat diidentifikasi opsi maksimal lainnya
RS Swasta Opsi 4, 3, 2 untuk kontribusi awal. Secara bertahap, opsi kontribusi fasyankes perlu ditingkatkan;
3. Seluruh fasyankes (seluruh opsi) wajib mencatat dan melaporkan seluruh terduga/kasus TBC
Klinik Pemerintah Opsi 4, 3 ke sistem informasi TBC;
4. Secara ideal, seluruh kasus TBC tanpa penyulit dapat ditatalaksana di FKTP;
Klinik Swasta Opsi 4, 3, 2 5. (*) Formulir manual
Dokter Praktik Mandiri Opsi 4, 3, 2, 1 6. (**) Kasus TBC tanpa penyulit perlu dirujuk balik dari FKRTL ke FKTP dengan
mempertimbangkan preferensi pasien

***jika DPM/Klinik
SITB WIFI TB sudah memiliki akun
Diperuntukkan untuk seluruh Hanya untuk DPM/Klinik yang belum menggunakan SITB*** dan dan menggunakan
berkontribusi sampai opsi 1 dan/atau memiliki keterbatasan SDM dan sapras SITB, tidak bisa
fasyankes. Tersedia dalam versi downgrade ke WiFi
mobile dan website. pelaporan. Tersedia dalam versi aplikasi mobile dan website.
TB
JUMLAH TERDUGA DAN KASUS YANG DITEMUKAN DAN
DILAPORKAN RUMAH SAKIT SWASTA TAHUN 2020-2022
Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
Kabupaten/Kota Nama RS
Terduga Kasus Terduga Kasus Terduga Kasus
RS Umum Bali Jimbaran 33 7 37 7 38 21
RS Umum Kasih Ibu Kedonganan 37 7 22 7 12 1
RS Umum Siloam Bali 94 19 103 11 59 5 *RSU Garba Med
RS Umum Surya Husadha Nusa Dua 203 57 137 40 91 24 mulai beroperasi
Kab. Badung Tahun 2022
RS Umum Garba Med - - - - 4 1
RS Khusus Bedah BIMC - - 1 - 6 - *RS Murni Teguh
RS Khusus Bedah BIMC Nusa Dua - - 6 - 1 - Tuban mulai
RS Murni Teguh Tuban Bali - - - - 4 - beroperasi Tahun
Kab. Bangli RS Umum Bangli Medika Canti - - 38 - 39 - 2022
RS Balimed Buleleng 8 - 25 - 20 1
RS umum Karya Dharma Husada 16 - 2 - 5 -
Kab. Buleleng RS Umum Kertha Usadha 184 - 204 - 131 -
RS Umum Parama Sidhi 26 - 42 - 21 -
RS Umum Shanti Graha 4 - 6 - 7 -
RS Umum Ari Canti 129 29 126 39 49 3
RS Umum Famili Husada 90 7 131 3 67 6
Kab. Gianyar RS Umum Ganesha 16 5 34 11 41 8
RS Umum Kasih Ibu Saba 1 - 6 - 8 1
RS Umum Premagana 3 - 4 - 4 -
RS Umum Balimed Negara 9 1 20 - 20 -
Kab. Jembrana RS Umum Bunda Kab. Jembrana 8 1 14 - 11 -
RS Umum Kertayasa 6 - 1 - - -
Kab. Karangasem RS Umum Balimed Karangasem - - 26 - 28 -

*Data diambil dari SITB online tanggal 11 Juli 2022


JUMLAH TERDUGA DAN KASUS YANG DITEMUKAN DAN
DILAPORKAN RUMAH SAKIT SWASTA TAHUN 2020-2022
Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
Kabupaten/Kota Nama RS
Terduga Kasus Terduga Kasus Terduga Kasus
RS Umum Bintang 16 - 34 - 33 -
Kab. Klungkung RS Umum Permata Hati Klungkung 1 - - - 2 -
RS Umum Graha Bhakti Medika - - - - 8 -
RS Umum Kasih Ibu Tabanan 64 - 50 2 19 1
RS Umum Semara Ratih 28 - 39 - 25 -
RS Umum Wisma Prashanti 59 1 43 - 16 -
RUMAH SAKIT BHAKTI RAHAYU 16 - 12 - 6 -
Kab. Tabanan
RUMAH SAKIT DHARMA KERTI 11 2 15 3 20 -
RS Umum Bali Holistik - - - - - -
RS Ibu dan Anak Cahaya Bunda - - - - - -
RS Ibu dan Anak Puri Bunda Tabanan - - - - - -
RS Umum Bali Royal 52 24 66 24 35 13
RS Umum Balimed 51 19 57 24 26 14
RS Umum Bhakti Rahayu 100 47 98 46 44 20
RS Umum Dharma Yadnya 21 3 24 7 14 3
RS Umum Kasih Ibu 77 48 45 39 37 23
RS Umum Prima Medika Kota Denpasar 86 26 78 23 63 18
Kota Denpasar RS Umum Puri Raharja 104 59 92 44 61 27
RS Umum Surya Husada Ubung 138 43 130 56 82 31
RS Umum Surya Husadha 355 119 283 103 122 49
RS Umum Manuaba - - - - - -
RS Ibu dan Anak Puri Bunda - - - - - -
RS Ibu dan Anak Pucuk Permata Hati - - - - - -
RS Mata Ramata - - - - - -
Grand Total   2046 524 2051 489 1279 270

*Data diambil dari SITB online tanggal 11 Juli 2022


Konsep Pelibatan Jaringan Rumah
Sakit Swasta Besar (Big Chain
Hospitals) dan Peran Dinkes
dalam Mendukung Intervensi
tersebut
IDENTIFIKASI JARINGAN RS SWASTA BESAR (BIG CHAIN
HOSPITALS) DI
Rerata Kasus TBC
Jaringan RS Swasta
Jumlah RS
INDONESIA
Jumlah RS
Jumlah Notifikasi Per Chain
No Besar (Big Chain Lapor Kasus berdasarkan RS Keterangan
Hospitals) (data dasar) TBC 2021* Kasus TBC
2021* Lapor

1. MPKU Muhammadiyah 112 79 6.653 84 18 Provinsi & 75 Kab/Kota


2. Pertamina Bina Medika
(Pertamedika) IHC 75 55 4.190 76 19 Provinsi & 59 Kab/Kota

3. Hermina 44 36 4.362 121 15 Provinsi & 37 Kab/Kota


4. Siloam International
Hospitals 39 29 1.809 62 20 Provinsi & 30 Kab/Kota

5. Mitra Keluarga 17 17 1.774 104 5 Provinsi & 12 Kab/Kota


6. Primaya 14 11 717 65 7 Provinsi & 11 Kab/Kota
7. RS NU 29 19 1.156 61 4 Provinsi & 22 Kab/Kota
8. Sentra Medika 8 5 551 110 5 Provinsi & 8 Kab/Kota
9. Sari Asih 7 7 980 140 1 Provinsi & 3 Kab/Kota
*Data 2021 per 28 April 2022
Intervensi 6 Jaringan RS Swasta Besar (Big
Chain) di Indonesia Tahun 2022
Jumlah RS Target
No. Jaringan RS Swasta Besar Intervensi Lokasi

1. MPKU PP Muhammadiyah* 107 18 Provinsi & 75 Kab/Kota


2. Hermina* 43 15 Provinsi & 36 Kab/Kota
3. Pertamina Bina Medika
(Pertamedika) IHC* 35 15 Provinsi & 31 Kab/Kota

4. Mitra Keluarga * 17 5 Provinsi & 12 Kab/Kota


5. Siloam International Hospitals** 39 20 Provinsi & 30 Kab/Kota
6. Primaya** 14 7 Provinsi & 11 Kab/Kota
Total 255 30 Provinsi & 125 Kab/Kota

 Diharapkan seluruh rumah sakit swasta diluar 6 Jaringan RS Big Chain juga ikut berkontribusi dalam
penanggulangan TBC
1. Tren penemuan kasus tuberkulosis
di Rumah Sakit dari 6 Big Chain di Indonesia tahun 2017 – 2022
Jumlah penemuan kasus di Rumah Sakit 6 Big Chain (Nasional)
Tahun 2017 - 2022
24,482
25,000 23,489

20,000 17,774

15,000 14,248
12,580
21% 22%
10,000
6,838
26% 24%
5,000 23%
26%
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021* 2022**


Jumlah Notifikasi kasus TB RS Swasta di 55,067 116,390 104,841 54,853 73.736 26.701
Indonesia
% Penemuan Kasus TB pada RS 6 Big Chain
di antara RS Swasta secara Nasional 26% 21% 22% 23% 24% 26%

*Data 2021 per 28 April 2022


**Data 2022 per 2 Juni 2022
2. Tren faskes lapor kasus tuberkulosis
di Rumah Sakit Swasta Nasional & Rumah Sakit dari 6 Big Chain tahun 2017 – 2022
3. Angka Keberhasilan Pengobatan (Treatment Success Rate) TBC di RS 6 Big
Chain 4. Proporsi RS 6 Big Chain Lapor Terduga TBC dan Mengakses
TCM
Angka Keberhasilan Pengobatan*) di Proporsi RS 6 Big Chain Lapor Terduga TBC dan Akses
Rumah Sakit 6 Big Chain tahun 2020 - TCM
100% 2021 Tahun 2021 - 2022
300
90%
81% 250
80% 77%
200
70% 150
100
60%
50
50%
0
2021 2022
40% (n) RS 6 Big Chain Lapor 217 216
Terduga TBC
30%
(n) RS 6 Big Chain yang 194 202
20% mengakses TCM
(%) RS 6 Big Chain Lapor 85% 85%
10% Terduga TBC
2020 2021 (%) RS 6 Big Chain yang 76% 79%
*) Data Kohort pengobatan di tahun sebelumnya mengakses TCM
*Data 2021 per 28 April 2022
TUJUAN PELIBATAN JARINGAN RUMAH SAKIT
SWASTA (BIG CHAIN HOSPITALS)
Meningkatkan keterlibatan dan kontribusi jaringan RS Swasta dalam jejaring layanan,
pencatatan, serta pelaporan terduga dan kasus TBC

Meningkatkan kualitas tatalaksana TBC, mencakup diagnosis dan pengobatan yang


diberikan oleh jaringan Rumah Sakit Swasta

Menguatkan komitmen manajemen Rumah Sakit dalam implementasi jejaring


internal
layanan TBC dan peran/keterlibatan Rumah Sakit dalam jejaring eksternal layanan
TBC

Menguatkan Implementasi Program Penanggulangan Tuberkulosis, khususnya di Jaringan


Rumah Sakit Swasta dalam rangka mendukung eliminasi TBC 2030
Diperkuat dengan adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mewujudkan kerja sama yang
baik dalam pelaksanaan Penguatan Implementasi Program Penanggulangan TBC melalui
PENANDATANGANAN PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA KEMENKES RI DENGAN 4 MANAJEMEN PUSAT
JARINGAN RUMAH SAKIT SWASTA BESAR (BIG CHAIN HOSPITALS) DAN
PENANDATANGANAN KOMUNIKE DENGAN ASOSIASI FASYANKES, KOPI TB PUSAT, DAN KOMUNITAS
PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA KEMENKES RI DENGAN 4 MANAJEMEN PUSAT
JARINGAN RUMAH SAKIT SWASTA BESAR (BIG CHAIN HOSPITALS)

MPKU PP Muhammadiyah, Hermina, Pertamedika IHC, dan Mitra Keluarga


PKS Ditandatangani pada 13 Juni 2022
SURAT EDARAN DIRJEN P2P tentang
Pelibatan Jaringan RS Swasta Besar (Big Chain Hospitals) Dalam
Rangka Penguatan Implementasi Program Penanggulangan
TBC
Indikator dan Target Pelibatan 6 Big Chain
Hospitals
NO INDIKATOR TARGET TAHUN 2022

INDIKATOR OUTPUT/OUTCOME % Absolut

1. Jumlah penemuan kasus TBC di jaringan RS 6 Chain N/A 24.310

2. Angka keberhasilan pengobatan TBC di jaringan RS 6 Chain 85% N/A

INDIKATOR PROSES

Persentase rumah sakit dari jaringan 6 Chain yang memiliki


3. SK Tim DOTS rumah sakit 100% 255

Persentase rumah sakit dari jaringan 6 Chain yang memiliki


4. SPO tentang penanggulangan TBC 100% 255
Indikator dan Target Pelibatan 6 Big Chain
NO Hospitals INDIKATOR TARGET TAHUN 2022
INDIKATOR PROSES % Absolut
Persentase rumah sakit dari jaringan 6 Chain yang melaporkan
5. terduga TBC 98% 250

Persentase rumah sakit dari jaringan 6 Chain yang melaporkan


6. pasien TBC 85% 216

Persentase rumah sakit dari jaringan 6 Chain yang mengakses


7. logistik (OAT Program) 85% 216

Persentase rumah sakit dari jaringan 6 Chain yang mengakses TCM


8. untuk penegakan diagnosis TBC 98% 250

Persentase rumah sakit dari jaringan 6 Chain yang telah


9. mendapatkan peningkatan kapasitas/pelatihan/OJT/ workshop/e- 100% 255
learning terkait program TBC
Persentase rumah sakit dari jaringan 6 Chain yang mengintegrasikan
10. SIMRS dengan SITB 30% 78
RS 6 BIG CHAIN YANG BELUM ENGAGED* BERDASARKAN
PROVINSI
*belum
Jumlah Kab/Kota Jumlah RS Target Big Chain Jumlah RS Target Big Chain
No melaporkan terduga TBC melalui SITB sejak tahun 2021
Nama Provinsi Lokasi RS dari 6 Chain Intervensi Pusat (6 Chain) (6 Chain) yang belum engaged
1 Aceh 1 1 -
2 Bali 1 3 -
3 Banten 5 16 2
4 D.I.Yogyakarta 5 Kab. Badung
9 1. 1
RSU Siloam Bali
2. RS Khusus Bedah BIMC
5 DKI Jakarta 5 23 3. 1 BIMC Nusa
RS Khusus Bedah
Dua
6 Gorontalo 1 1 -
7 Jambi 1 1 -
8 Jawa Barat 13 39 7
9 Jawa Tengah 31 55 10
10 Jawa Timur 24 49 5
11 Kalimantan Selatan 2 3 1
12 Kalimantan Tengah 1 3 -
13 Kalimantan Timur 2 5 1
14 Kalimantan Utara 1 1 -
Jumlah Kab/Kota Jumlah RS Target Big Chain Jumlah RS Target Big Chain
No Nama Provinsi Lokasi RS dari 6 Chain Intervensi Pusat (6 Chain) (6 Chain) yang belum engaged
15 Kepulauan Bangka Belitung 4 5 -
16 Kepulauan Riau 1 1 1
17 Lampung 2 2 1
18 Maluku 1 1 1
19 Maluku Utara 1 1 -
20 Nusa Tenggara Barat 3 3 -
21 Nusa Tenggara Timur 2 2 -
22 Papua Barat 1 1 -
23 Riau 2 2 -
24 Sulawesi Selatan 3 7 2
25 Sulawesi Tengah 1 1 1
26 Sulawesi Tenggara 2 2 1
27 Sulawesi Utara 1 3 2
28 Sumatera Barat 2 3 -
29 Sumatera Selatan 4 8 -
30 Sumatera Utara 2 4 1
HARAPAN DUKUNGAN DARI DINAS KESEHATAN TERKAIT
PELIBATAN JARINGAN RUMAH SAKIT SWASTA BESAR (BIG
CHAIN HOSPITALS)
1. Melakukan pemetaan dan memastikan bahwa Jaringan Rumah Sakit Swasta Besar
terlibat dalam implementasi program penanggulangan tuberkulosis di wilayah masing-
masing
2. Menyediakan akses penegakan diagnosis tuberkulosis dengan pemeriksaan
laboratorium menggunakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) melalui pengaturan
jejaring eksternal di wilayah masing-masing
3. Menyediakan akses Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan Bahan Habis Pakai (BHP) dalam
rangka penyelenggaraan layanan tuberkulosis dengan distribusi secara berjenjang
4. Memastikan Jaringan Rumah Sakit Swasta Besar melakukan tatalaksana tuberkulosis
sesuai standar
5. Memberikan peningkatan kapasitas terkait tatalaksana dan pelaporan tuberkulosis
berupa pelatihan/lokakarya/on the job training (OJT) dan/atau bimbingan teknis kepada
Jaringan Rumah Sakit Swasta Besar
6. Memberikan dukungan pendampingan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi
kinerja layanan tuberkulosis
7. Memfasilitasi akses untuk sistem pencatatan dan pelaporan tuberkulosis (akun
SITB)
8. Memastikan kepatuhan Jaringan Rumah Sakit Swasta Besar dalam pencatatan
dan pelaporan terduga dan kasus tuberkulosis yang ditemukan ke dalam sistem
pencatatan dan pelaporan tuberkulosis (SITB)
9. Melibatkan lintas program dan lintas sektor, asosiasi dinas kesehatan, asosiasi
fasilitas pelayanan kesehatan, dan organisasi profesi dalam
Public-Private Mix implementasi (PPM) untuk mendukung
penanggulangan tuberkulosis
implementasi program
Situasi Terkini Program TBC
& Kebijakan Program TBC
100%

0%
20%
40%
60%
80%

100%

0%
20%
40%
60%
80%
INDONESIA 54%
20%
JABAR 81%
31%
BANTEN 79%
27%
GORONTALO 70%

Data 2022 SITB per 6 Juni 2022


25%
DKI JAKARTA 68%
23%
SULUT 64%
22%
SULSEL 58%
20%
JATENG 57%
20%
PAPUA 55%
20%
CAPAIAN PROGRAM TBC

19% SULBAR 51%

19% MALUKU 50%


Penemuan Kasus TBC Tahun 2021-2022

17% JATIM 49%

16% SULTRA 48%

16% MALUT 47%

16% KALBAR 47%

15% SUMSEL 44%

15% LAMPUNG 42%

14% SULTENG 41%


Tahun 2022
Tahun 2021

14% KALTIM 41%

14%
KEPRI 39%
14%
SUMBAR 39%
13%
DIY 38%
13%
KALTARA 38%
13%
SUMUT 38%
13%
ACEH 38%
12%
RIAU 36%
12%
NTB 35%
Capaian Penemuan & Pengobatan Kasus TBC (Treatment Coverage) Per Provinsi di Indonesia
Capaian Penemuan & Pengobatan Kasus TBC (Treatment Coverage) Per Provinsi di Indonesia

12%
PAPUA BARAT 34%
12%
KALTENG 34%
12%
NTT 31%
11%
KALSEL 31%
10%
JAMBI 29%
10%
BABEL 27%
10%
BALI 27%
Target : 90%

7%
Target : 85%
Data 2021 per 28 April 2022

BENGKULU 26%
0%
100%

20%
40%
60%
80%

100%

0%
20%
40%
60%
80%
INDONESIA 86%
75%
LAMPUNG 95%
90%
RIAU 93%
87%
SULBAR 91%
86%
SULUT 91%
85%
SUMUT 90%
85%
NTB 90%
83%
BANTEN 90%
83%
JAMBI 90%
82%
CAPAIAN PROGRAM TBC

SULTRA 90%
80%
SUMSEL 90%
80%
GORONTALO 90%
80%
ACEH 89%
78%
Hasil Pengobatan Tuberkulosis Tahun 2021-2022

SUMBAR 89%
78%
JATIM 89%
78%
SULTENG 89%
76%
NTT 88%
75%
BENGKULU 88%
75%
DIY 88%
74%
SULSEL 87%
74%
(*kohort penemuan kasus tahun 2020)

MALUKU 87%
74%
(*kohort penemuan kasus tahun 2021)

JATENG 87%
73%
KEPRI 86%
72%
BABEL 86%
71%
KALTENG 84%
70%
Capaian Persentase Keberhasilan Pengobatan (Treatment Success Rate) TBC Tahun 2021

KALSEL 84%
70%
Capaian Persentase Keberhasilan Pengobatan (Treatment Success Rate) TBC Tahun 2022

BALI 83%
70%

70% KALTIM 82%

70% JABAR 82%

69% KALBAR 80%

69% MALUT 80%

69% DKI JAKARTA 79%

66% PAPUA BARAT 74%

63% PAPUA 72%

61% KALTARA 72%


Target : 90%

Target : 90%
Data per 28 April 2022
JUMLAH KASUS YANG DITEMUKAN DI PROVINSI BALI TAHUN 2022

12391
Estimasi Kasus Kasus yang ditemukan 2022

3640

1656 1733 1656 1893


698 952 704 994
401 240 523 533
123 123 101 87 84 36
Denpasar Buleleng Badung Gianyar Karangasem Jembrana Tabanan Klungkung Bangli BALI

*Data diambil dari SITB online tanggal 11 Juli 2022


PENEMUAN KASUS PER JENIS DAN KEPEMILIKAN
FASYANKES DI PROVINSI BALI TAHUN 2021 DAN 2022

1998 Tahun 2021 Tahun 2022

1121

547 497
348 280
0 0 18 1 0 0 0 1
Puskesmas BP4/BBKPM/BKPM Lapas/Rutan Klinik Pemerintah Klinik Swasta/DPM Rumah Sakit Pemerin- Rumah Sakit Swasta
Lainnya tah

Penemuan kasus di puskesmas juga


ditunjang oleh rujukan dari DPM *Data diambil dari SITB online tanggal 11 Juli 2022
dan Klinik swasta
KEBIJAKAN PENDUKUNG PROGRAM
TBC
KEBIJAKAN DAN PEDOMAN PROGRAM
TBC

KMK No. SE Menkes No. SE Dirjen P2P No. Panduan Penerapan


HK.01.07/MENKES/755/2019 HK.02.01/MENKES/660/2020 HK.02.02/III/1/936/2021 Jejaring Layanan TBC,
tentang Pedoman Nasional tentang Kewajiban Fasyankes tentang Perubahan Alur 2019
Pelayanan Kedokteran Tata Lapor Kasus TBC Diagnosis dan Pengobatan
Laksana Tuberkulosis TBC di Indonesia
TANTANGAN DAN
CAPAIAN PPM
TANTANGAN DAN INOVASI
DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN TBC
Pelibatan Multisektor Belum • Dalam upaya advokasi dan implementasi dengan lahirnya Peraturan Presiden tentang
Optimal Penanggulangan TB No 67 Tahun 2021
• Kasus yang undetected  intensifikasi investigasi kontak, peluasan jejaring
Penurunan angka penemuan diagnosis/akses pemeriksaan TCM, mengintegrasikan skrining TB dalam proses skrining
kasus TB Covid-19
• Kasus yang unreported  jejaring pelibatan fasyankes pemerintah dan swasta (PPM)

• Diperlukannya sosialisasi dan diseminasi kebijakan terkait TPT termasuk upaya


Upaya penemuan kasus TB perluasan cakupan TPT di fasyankes
secara aktif massif
• Pendampingan pasien TB sebagai upaya mencapai kepatuhan dan keberhasilan
belum
optimal pengobatan, dapat juga dengan aplikasi Sobat TB* dan Empati Client*
• Berbagai landasan hukum terkait wajib lapor TB sudah terbit
Under-reporting Kasus TB • Wajib notifikasi TB menjadi poin pertimbangan dalam pemberian Dana Alokasi Khusus
terutama di RS dan
Layanan • Bersama BPJS Kes, dalam proses mengembangkan konsep pembayaran berbasis kinerja
Swasta (performance-based payment)
Kualitas Layanan dan
Keberhasilan Pengobatan • Memperluas akses peningkatan kapasitas SDM dan faskes dalam memberikan
TB yang Belum Optimal di tatalaksana TB (penemuan, penegakan diagnosis, pengobatan, pelaporan TB)
Seluruh Faskes
Sosialisasi mengenai
konsep PPM dan DPPM
dalam Acara Monev
Program TB provinsi Bali
kepada seluruh
Kabupaten/Kota di Bali
Melakukan penyisiran kasus
dan bimbingan teknis pada
beberapa RS Swasta di Kab.
Badung sebagai daerah
prioritas PPM di Bali
KOTA DENPASAR
BERSAMA USAID

Dinkes sudah mengelurkan


surat kepada seluruh FKTP
baik swasta/pemerintah agar
berjejaring dalam layanan
TBC dengan Puskesmas
wilayahanya termasuk
dalam pencatatan dan
pelaporan kasus TB
(Mandatory Notification)
KOTA DENPASAR

Sudah didapatkan KESEPAKATAN


BERSAMA ANTARA PEMKOT dgn IDI dan
PKFI DALAM PENINGKATAN
SINERGITAS LAYANAN KESEHATAN

Dan dalam proses akhir untuk


PERJANJIAN KERJASAMA DKK dgn IDI
dan PKFI dalam PENANGGULANGAN
TBC di KOTA DENPASAR

Klinik yang sudah ambil peran 94 yang


sudah dg berita acara 13 Klinik

DPM : 66 sudah berjejaring


Klinik : 30 (13 sudah dengan berita acara
Kerjasama
PEMBENTUKAN KOPI TB
BADUNG PADA TAHUN
2022
SK DPPM KAB. BADUNG
KOTA DENPASAR
BERSAMA USAID

Dinkes melaksanakan
pertemuan koordinasi
dengan Organisasi Profesi
sekaligus memilih Ketua
KOPI TB Kota Denpasar
KOTA DENPASAR
BERSAMA USAID

Penyusunan coaching plan


untuk meningkatkan
kualitas dan peran
fasyankes dalam berjejaring
DPPM
KOTA DENPASAR
BERSAMA USAID

Peningkatan kapasitas
dokter, perawat, dan
petugas lab dalam
rangka peningkatan
pelayanan tuberculosis
di Kota Denpasar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai