Anda di halaman 1dari 22

Tahun

2020

LAPORAN AKHIR NUSANTARA


SEHAT INDIVIDU
PUSKESMAS TANAH TOA
KABUPATEN BULUKUMBA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
I. IDENTITAS
Nama : dr. Andi Erilka Sri Abrar
NRPK : 20.7. 0102207
Jenis tenaga kesehatan : Ahli Gizi
Tempat, Tanggal Lahir : Bulukumba, 24 Februari 1990
Alamat e_mail : erilka.abrar@yahoo.co.id

Asal Insitusi Pendidikan : Kota Ternate, Maluku Utara

Asal Domisili : Kabupaten Bulukumba

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS :

1. Nama Puskesmas Penugasan : Puskesmas Tana Toa


2. Status akreditasi puskesmas : Utama
3. Jumlah nakes di puskesmas : Tahun 2020 = 72 orang
4. Jumlah anggota NST di puskesmas : - (Tidak Ada)
5. Jumlah NSI di Puskesmas

No Tahun Penugasan Jumlah Klasifikasi


1 2018 8 Orang Dokter Umum = 1
Dokter Gigi = 1
Laboran = 1
Bidan = 4
Ahli Gizi = 1
2 2019 8 Orang Dokter Umum = 1
Dokter Gigi = 1
Laboran = 1
Bidan = 4
Ahli Gizi = 1
3 2020 2 Orang Dokter Umum = 1
Ahli Gizi = 1

6. Fasilitas yang disediakan Puskesmas

No Fasilitas Ketersediaan Keterangan


1 Tempat tinggal Ada Rumah dinas tersedia
2 Sumber Listrik Ada
3 Sumber Air Bersih Ada Sulit jika musim hujan
4 Jaringan internet Ada Tersedia dengan baik saat tahun
2019 sampai saat ini
5 Dll
B. Perilaku masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang perlu diubah:
Berdasarkan analisis perencanaan Puskesmas Tanah Toa tahun 2020, maka yang menjadi prioritas
masalah untuk segera ditangani adalah sebagai berikut:
No Pokok Masalah U S G Total Rangking
(Urgency) (Seriously) (Growth) (U+S+G)
1 Rendahya Persalianan di 10 10 10 30 1
Fasilitas Kesehatan
2 Tinggihnya cakupan Bayi 10 10 9 29 2
baru lahir rendah
3 Tingginya Persentase Kasus 10 9 9 28 3
Diare Ditemukan
4 Tingginya Persentase Case 9 9 9 27 4
Notification Rate (CNR)
Kasus Baru BTA+
5 Tingginya cakupan Balita 8 9 9 26 5
stunting

C. 10 Penyakit terbanyak :
Capaian Angka Kesakitan UPT Puskesmas Tanah Toa Tahun 2018
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus
1 Myalgia 510
2 Gastritis 463
3 Commond Cold 451
4 Hipertensi 305
5 Arthitis 112
6 Dyspepsia 89
7 Diare 72
8 Ispa 68
9 Abses 33
10 Atopic Dermatitis 29

D. 10 Penyebab kematian tertinggi:


-
E. Pelaksanaan PIS-PK
Uraian kegiatan PIS-PK di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanah Toa sebagai berikut :

No Kegiatan Keterangan
1 Sosialisasi PIS-PK dari dinas Sudah dilaksanakan
kesehatan
2 Pembentukan Tim Pelaksana Telah dilaksanakan dengan dibentuknya SK tim
Pendataan PIS-PK PIS-PK
3 Sosialisasi kegiatan PIS-PK Telah disosialisasikan kepada lintas sektor
tingkat lintas sektor terkait kegiatan pendataan
4 Pendataan kegiatan PIS-PK Telah dilaksanakan di 5 Desa Wilayah kerja
UPT Puskesmas Tanah Toa
5 Entry data hasil pendataan Capaian Entry data PIS-PK telah mencapai
100%
6 Sosialisasi Hasil Indeks Capaian IKS wilayah kerja Puskesmas Tanah
Keluarga Sehat (IKS) Kepada Toa yaitu 0,12 kategori tidak sehat yang meliputi
Lintas Sektor Terkait 281 KK kategori sehat, 1400 KK kategori Pra
Sehat, dan 486 KK tidak Sehat
7 Intervesi Lanjutan Hasil IKS Sudah dilaksanakan dengan pembentukan tim
intervensi PIS-PK melalui kegiatan kunjungan
rumah pada keluarga bermasalah.
8 Evaluasi dan Monitoring Direncanakan dilaksanakan pada tahun 2020 ini
Pelaksanaan Intervensi Lanjutan
II. TUGAS INDIVIDU
URAIAN TUGAS YANG
PERIODE DITETAPKAN KEPALA DESKRIPSI TUGAS
PUSKESMAS
Tahun penugasan I 1. Melakukan pelayanan di UKP 1. Melakukan pemeriksaan pasien
dipoli umum yang terdiri dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Memberikan resep pada pasien yang
berobat
3. Menerima konsul dari poli KIA KB
4. Melakukan pemeriksaan pada pasien
poli KIA KB
5. Menerima konsul dari poli gizi
6. Melakukan pemeriksaan pada pasien
UGD
7. Melakukan visite pada pasien rawat
inap.
8. Mengukur tinggi dan menimbang
berat badan badan bayi / balita untuk
mendapatkan nilai tinggi badan dan
berat badan bayi / balita.
9. Menimbang berat badan bayi/balita
untuk mendapatkan nilai berat badan
bayi/balita.
10.Memberi penyuluhan gizi kepada
orang tua bayi agar mengerti
mengenai pola hidup sehat dan
makanan yang bergizi.
11.Mengadvokasi orang tua bayi 0-6
bulan untuk memberi ASI Eksklusif
agar perkembangan bayi dapat
berjalan dengan baik.
12.Mengadvokasi orang tua bayi / balita
< 6 bulan untuk memberikan
makanan tambahan agar
pertumbuhan bayi berjalan dengan
baik.
13.Melakukan pemantauan status gizi
bayi untuk menjaga agar bayi tetap
berada diatas garis merah.
Melakukan pemantauan garam
beryodium untuk memastikan
kecukupan yodium pada balita.
14.Menangani kasus gizi buruk agar
terjadi peningkatan status gizi
menjadi lebih baik.
15.Membuat dan mengevaluasi laporan
gizi sebagai bahan laporan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.
1. Mempelajari tugas dan petunjuk
kerja yang diberikan atasan secara
seksama agar terhindar dari
kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
2. Melakukan konseling reproduksi
pada remaja agar diketahui dan
dimengerti dengan baik.
3. Melakukan anamnese pada remaja
untuk mengetahui data-data umum
remaja.
4. Memberikan pelayanan kesehatan
peduli remaja untuk mengetahui
keluhan dan permasalahan kesehatan
remaja.
5. Merujuk remaja untuk mendapat
pemeriksaan urine dan darah di
laboratorium untuk memperkuat
diagnosa terhadap terhadap keluhan
remaja.
6. Memberikan pelayanan Iva pada
remaja untuk mendeteksi kanker
2. Penanggung Jawab Program PKPR serviks secara dini.
7. Memberikan pelayanan terapi pada
remaja untuk mengatasi keluhan
fisik pada remaja.
8. Melakukan pemeriksaan IMS
(Imfeksi Menular Seksual) pada
remaja dengan keluhan pada alat
reproduksi.
9. Memberikan pelayanan terapi pada
remaja untuk mengatasi keluhan
fisik pada remaja
10. memberikan petunjuk dan arahan
kepada bidan di Pustu dan Polindes
untuk program PKPR agar
pelaksanaannya terarah.
11. Merekap dan mengevaluasi laporan
kesehatan reproduksi remaja untuk
mengetahui pencapaian target
kinerja program PKPR.

Tahun penugasan II 1. 1. Mempelajari tugas dan


petunjuk kerja yang diberikan atasan
secara seksama agar terhindar dari
kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
2. Melaksanakan kegiatan
posyandu di wilayah kerja
Puskesmas agar tingkat kecukupan
gizi balita dapat dipantau dengan
baik.
3. Melaksanakan kegiatan
posyandu di wilayah kerja
Puskesmas agar tingkat kecukupan
gizi balita dapat dipantau dengan
baik.
4. Mengukur tinggi dan
menimbang berat badan badan bayi /
balita untuk mendapatkan nilai
tinggi badan dan berat badan bayi /
balita.
5. Menimbang berat badan
bayi/balita untuk mendapatkan nilai
berat badan bayi/balita.
6. Memberi penyuluhan
gizi kepada orang tua bayi agar
mengerti mengenai pola hidup sehat
dan makanan yang bergizi.
7. Mengadvokasi orang tua
bayi 0-6 bulan untuk memberi ASI
Eksklusif agar perkembangan bayi
dapat berjalan dengan baik.
8. Mengadvokasi orang tua
bayi / balita < 6 bulan untuk
memberikan makanan tambahan
agar pertumbuhan bayi berjalan
dengan baik.
9. Melakukan pemantauan
status gizi bayi untuk menjaga agar
bayi tetap berada diatas garis merah.
Melakukan pemantauan garam
beryodium untuk memastikan
kecukupan yodium pada balita.
Menangani kasus gizi buruk agar
terjadi peningkatan status gizi
menjadi lebih baik.
Membuat dan mengevaluasi laporan
gizi sebagai bahan laporan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.

2. 1. Mempelajari tugas dan


Penanggung Jawab Program PKPR petunjuk kerja yang diberikan atasan
secara seksama agar terhindar dari
kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
2. Melakukan konseling
reproduksi pada remaja agar
diketahui dan dimengerti dengan
baik.
3. Melakukan anamnese
pada remaja untuk mengetahui data-
data umum remaja.
4. Memberikan pelayanan
kesehatan peduli remaja untuk
mengetahui keluhan dan
permasalahan kesehatan remaja.
5. Merujuk remaja untuk
mendapat pemeriksaan urine dan
darah di laboratorium untuk
memperkuat diagnosa terhadap
terhadap keluhan remaja.
6. Memberikan pelayanan
Iva pada remaja untuk mendeteksi
kanker serviks secara dini.
7. Memberikan pelayanan
terapi pada remaja untuk mengatasi
keluhan fisik pada remaja.
8. Melakukan pemeriksaan
IMS (Imfeksi Menular Seksual) pada
remaja dengan keluhan pada alat
reproduksi.
9. Memberikan pelayanan
terapi pada remaja untuk mengatasi
keluhan fisik pada remaja
10. memberikan petunjuk
dan arahan kepada bidan di Pustu
dan Polindes untuk program PKPR
agar pelaksanaannya terarah.
11. Merekap dan
mengevaluasi laporan kesehatan
reproduksi remaja untuk mengetahui
pencapaian target kinerja program
PKPR..
1. Bersama dengan Kepala Puskesmas
3. Ketua Akreditasi mengontrol/mengkoordinir
persiapan pelaksanaan penilaian
akreditasi Puskesmas
4. 1. Bersama dengan Kepala Puskesmas
menetapkan jenis-jenis kegiatan
UKM Puskesmas yang disusun
berdasarkan analisis kebutuhan serta
Penanggung Jawab UKM harapan masyarakat yang dituangkan
dalam rencana kegiatan program.
2. Mengindentifikasi dan menangapi
peluang inovatif perbaikan
penyelenggaraan kegiatan UKM
Puskesmas.
3. Memastikan pelaksanaan kegiatan
secara profesional dan tepat waktu,
tepat sasaran sesuai dengan tujuan
kegiatan UKM Puskesmas.
4. Bersama Kepala Puskesmas
melakukan kajian terhadap
permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
5. Bersama Kepala Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap kinerja
pelaksanaan UKM Puskesmas.
6. Bersama dengan Kepala Puskesmas
menetapkan tujuan dan tata nilai
dalam pelaksanaan UKM Puskesmas
yang dikomunikasikan kepada
semua pihak yang terkait dan
sasaran.
7. Memberikan arahan dan dukungan
bagi pelaksana program dalam
melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dalam bentuk pembinaan,
pendampingan, pertemuan-
pertemuan, maupun konsultasi
dalam pelaksanaan kegiatan.
8. Mengupayakan minimal risiko
pelaksanaan kegiatan terhadap
lingkungan.
9. Menfasilitasi pemberdayaan
masyarakat dan sasaran mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan evaluasi.
10.Membina komunikasi dan tata
hubungan kerja lintas program
maupun lintas sektoral untuk
pelaksanaan dan pencapaian hasil
yang optimal.
11.Melakukan monitoring terhadap
UKM secara periodik.
12.Melaksanakan perbaikan kinerja
secara berkesinambungan
5. 1. Menyusun prosedur audit internal
dan rencana kerja audit internal
meliputi topik audit, tujuan audit,
sasaran audit dan indikator yang
akan dipergunakan.
Tim Audit Internal 2. Mengkoordinasikan jadwal audit
internal dan tugas untuk pelaksanaan
audit internal.
3. Melaksanakan audit internal secara
periodik dan
mendokumentasikannya.
4. Mengumpulkan data dan
mengelompokkan sesuai dengan
indikator yang dipergunakan.
5. Melakukan identifikasi masalah,
analisis penyebab masalah dan
membuat rencana tindak lanjut.
6. Melakukan monitoring tindak lanjut
hasil audit internal sampai
dinyatakan selesai.
7. Melaporkan hasil audit kepada
Kepala Puskesmas, Penanggung
Jawab Manajemen Mutu, Kasatpel
dan pelaksana sebagai dasar untuk
melakukan perbaikan.
8. Menyusun dan melaksanakan
prosedur tindakan korektif dalam
upaya untuk perbaikan terhadap
hasil yang tidak sesuai.
9. Menyusun dan melaksanakan
prosedur tindakan preventif dalam
rangka untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya hasil yang
tidak sesuai.
10. Menyusun prosedur rujukan hasil
audit internal dan melaksanakan
proses rujukan masalah yang tidak
dapat diselesaikan di Puskesmas ke
Dinas Kesehatan.
11.Menyusun rencana kerja dan
prosedur kaji banding serta
bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan kaji banding.

III. TARGET DAN CAPAIAN KINERJA NSI


(Capaian kinerja terkait profesi dan jabatan/tanggungjawab selama di puskesmas penugasan)

A. Capaian Kinerja Program Gizi


PENCAPAIAN
NO. INDIKATOR TARGET KINERJA
KINERJA (%) 2017
(Pra NS) 2018 2019
Persentase bayi dengan
1. berat badan lahir rendah
(BBLR) < 9% 4.3% 4,42%
Persentase bayi yang baru
2.
lahir mendapatkan IMD 47% 95% 93,75%
Persentase bayi usia
3. kurang 6 bulan
mendapatkan ASI Ekslusif 87% 42.2% 96,61%
Persentase Balita Kurus
4. mendapatkan makanan
tambahan 85% 100% 100

5 Persentase Balita Gizi 100% 100% 100


Buruk yang mendapat
perawatan
Persentase balita
6
mempunyai KMS 72% 100% 100%
Persentase ibu hamil KEK
7 yang mendapatkan
makanan tambahan 80% 100% 100%
Persentase ibu hamil
8
anemia 28% 4.1% 13,21%
Persentase rumah tangga
9 mengkomsumsi garam
beryodium 94% 93%
Persentase bay balita 0-59
10 bulan mendapatkan
vitamin A 93% 92,7% 98,42%

Persentase ibu nifas


11
mendapatkan vitamin A 95% 100 100%
Persentase ibu hamil
mendapatkan TTD
12
minimal 90 tablet selama
masa kehamilan 93% 100% 100%
Persentase remaja putri
13 (12-18 tahun)
mendapatkan TTD 25% 100 100
Persentase balita yang
14 ditimbang berat badannya
(D/S) 93% 59,96 38,17%
Presentase Balita yang
15 ditimbang naik berat
badannya (N/D) 74% 79 83,61%
Persentase Balita
16 ditimbang yang tidak naik
berat badannya (T/D) <4% 8.6

Presentase Balita
ditimbang tidak naik berat
17
badannya dua kali berturut
turut (2T/D) <4% 2.5% 1,73
Persentase Balita Dibawah
18
Garis Merah (BGM/D) 15% 2.5%
Presentase Balita
19 Kekurangan Gizi
(underweight) <17,5%
20 Presentase Balita Wasting <4%
Persentase Balita Stunting
21 (Pendek dan Sangat
Pendek) <33,18%

B. Capaian Kinerja Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)


TARGET PENCAPAIAN
NO. INDIKATOR (%) KINERJA
KINERJA 2017
(Pra NS) 2018 2019
Persentase Remaja Belum
1. mendapatkan pelayanan ada
kesehatan pelayanan
Persentase Sekolah
Belum ada
2 mendapatkan pelayanan
pelayanan
kesehatan pada remaja

C. Capaian Kinerja Akreditasi

TARGET PENCAPAIAN
NO. INDIKATOR (%) KINERJA
KINERJA 2017
(Pra NS) 2018 2019
Status
Belum Belum
1. Puskesmas terakreditasi Terakreditasi Akreditasi
Terakreditasi Terakreditasi
Utama
IV. BEFORE & AFTER PENEMPATAN NSI (menurut jenis nakes)

No Sebelum Penempatan NSI Setelah Penempatan NSI


1 UKP
- Pelayanan Gizi belum - Pelayanan Gizi Optimal
Optimal
- Tidak tersedia media - Tersedia media konseling bagi pasien di poli
konseling pada poli gizi gizi
- Sarana Kit Gizi (antrometri - Telah tersedia sarana kit Gizi (Antropometri
KIT) di Poli Gizi tidak KIT) di Poli Gizi seperti timbangan berdiri,
tersedia alat ukur tinggi badan dan panjang badan,
dan sarana pendukung lainnya seperti cakram
gizi,pita LILA dll.
2 UKM
a. Pencatatan dan Peloporan - Telah dilakukan visualisasi data dan
tidak tersedia perbaikan pencatatan dan pelaporan
b. Belum ada program - Telah dilaksanakan program inovasi
inovatif yang mengarah kampung bebas stunting sebagai upaya
pada upaya penanganan penanganan masalah stunting diwilayah kerja
masalah stunting puskesmas, dan sudah diadopsi oleh
pemerintah desa sebagai upaya mereka untuk
menangani masalah stunting.
c. Belum terdapat kegiatan - Terdapat pelayanan gizi pada remaja melalui
pelayanan gizi pada remaja kegiatan posyandu remaja
yang berisfat UKM
d. Pelatihan Kader tidak - Telah dilaksanakan pelatihan kader melalui
pernah dilaksanakan perencanaan anggaran dana desa
e. Pelayanan posyandu belum - Pelaksanaan kegiatan posyandu berjalan aktif
optimal setiap bulannya setiap bulan di posyandu
karena tidak tersedia
tenaga gizi di Puskesmas
f. Jumlah Posyandu balita - Mengalami peningkatan sebanyak 21
sebanyak 18 posyandu Posyandu
g. Belum ada perencanaan - Telah tersedia perencanaan anggaran dana
anggaran dana desa untuk desa untuk masalah gizi yang diadvokasi
masalah gizi melalui kegiatan lintas sektor
h. Sarana posyandu tidak - Telah tersedia sarana posyandu yang
memadai memadai disetiap posyandu seperti
timbangan berdiri, alat ukur tinggi badan,
timbangan dacin dan alat pendukung lainnya
yang dianggarkan melalui pengusulan
anggaran dana desa

V. HAMBATAN DAN SOLUSI


No Masalah Akar Masalah Alternatif Solusi
VI. KEGIATAN DALAM BIDANG PROFESI
Butir-butir program/kegiatan yang berhasil dilakukan bersama-sama dengan tenaga puskesmas
setempat maupun tenaga kesehatan NSI lainnya terutama yang bersifat inovatif.

NO. PROGRAM/KEGIATAN DOKUMENTASI


1. Nama program : Kegiatan Posyandu Remaja

A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Posyandu Remaja pada umumnya
hampir sama dengan posyandu balita yang
didesain dengan konsep 5 Meja yang melputi
kegiatan pendaftaran,penimbanagan berat
badan,pengukuran tinggi badan,LILA,Tekanana
Darah,pemeriksaan Anemia,dll, Pencatatan dalam
Buku atau Kartu Menuju Sehat (KMS),
Penyuluhan, dan konseling/rujukan konseling bila
diperlukan, serta layanan kesehatan seperti
pemberian Tablet Tambah darah pada remaja
putri, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan
kegiatan inovatif lainnya.
B. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah siswa/siswi di
sekolah yang tersebar di wilayah kerja UPT Puskesmas
Tanah Toa dengan spesifikasi kelompok remaja.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum ( Advokasi Kegiatan)
Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan terjangkau bagi remaja melalui
kegiatan Posyandu Remaja di wilayah kerja UPT
Puskesmas Tanah Toa.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan status kesehatan masyarakat
khususnya remaja
b. Teroptimalnya fungsi puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan primer yang menjangkau
kesehatan remaja
c. Menjadikan Posyandu Remaja sebagai wadah
untuk mendeteksi dan menangani ( Pelatihan Kader Posyandu Remaja)
permasalahan remaja
d. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap
status kesehatan remaja.
D. Waktu Pelaksanaan
Setiap bulan berjalan
E. Pihak-Pihak yang dilibatkan
Posyandu Remaja merupakan salah satu wadah yang
dimanfaatkan sebagai perpanjangan tangan dari
beberapa program yang menyasar remaja, baik itu
remaja di sekolah maupun dimasyarakat. Untuk
terlaksananya program “Posyandu Remaja Berbasis
Sekolah” ini dibutuhkan kerjasama lintas sektoral,
yakni: ( Pelaksanaan Kegiatan : Meja 1
1. Petugas Kesehatan Pendaftaran)
2. Pengelola Program Remaja di Puskesmas
3. Tenaga kesehatan khususnya Pemegang Program
Upaya Kesehatan Sekolah
4. Tim PKPR lainnya yang terdiri dari dokter,
paramedis (bidan dan perawat), petugas
penyuluhan, petugas gizi, dll
5. Dinas Pendidikan
6. Pihak Sekolah (Guru UKS,Guru Bimbingan
konseling ataupun yang ditugaskan dalam kegiatan
kesiswaan).
7. Kader Posyandu remaja yang sudah terlatih.
F. Sumber Pendanaan
Biaya Operasioanal Kesehatan (BOK Puskesmas)
( Pelaksanaan Kegiatan : Meja 2
Pengukuran)
( Pelaksanaan Kegiatan : Meja 3
Pencatatan KMS Remaja

(Penjaringan Kesehatan)

(Pemberian TTD pada remaja putri)


2 Nama Program : Kampung Bebas Stunting

A. Deskripsi Kegiatan
Sebuah program dimana setiap keluarga mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi masalah stunting
disetiap anggotanya. Suatu keluarga disebut bebas
stunting apabila sasaran berikut ini mampu
menjalankan beberapa indicator yang diterapkan yaitu :
a. Sasaran ibu hamil
1) Mengkonsumsi tablet FE sebanyak 90 tablet
2) Mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
3) Mendapatkan PMT bagi ibu hamil KEK
4) Mengkonsumsi obat cacing
5) Menggunakan kelambu berinsektisida
6) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan
di fasilitas kesehatan
7) Melakukan pemeriksan secara berkala setiap
bulannya
b. Bayi 0-6 bulan (Sosialisasi Program Kampung Bebas
1) Memberikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Stunting
2) Memberikan Air susu ibu (ASI) saja kepada
bayi sejak lahir sampai umur enam bulan (ASI
Ekslusif).
3) Memberikan imunisasi dasar lengkap
4) Menimbang berat badan secara teratur
c. Bayi 7-24 bulan
1) Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI) dan ASI diteruskan sampai 2 tahun.
2) Memberikan kapsul vitamin A
3) Memberikan imunisasi dasar lengkap
4) Menimbang berat badan secara teratur
5) Pemberian obat cacing
6) Pemberian suplemen zink
7) Pemberian fortifikasi zat besi
8) Pemberian makanan tambahan (PMT) pada
balita kurus.
9) Konsumsi garam beryodium.

(Pembinaan Kader)
B. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah sasaran
1000HPK yaitu ibu hamil, abyi usia 0-6 bulan , bayi
usia 7-24 bulan serta sasaran penunjang yaitu remaja
putri
C. Tujuan
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para
duta stunting/kader stunting tentang sasaran 1000
HPK
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para
duta stunting/kader stunting tentang tujuan dan
ruang lingkup program keluarga bebas stunting
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para
duta stunting/kader stunting tentang strategi
pembentukan, pendampingan dan pengembangan
keluarga bebas stunting.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para
duta stunting/kader stunting tentang rincian
kegiatan dan mekanisme pengelolaan program
keluarga bebas stunting.
e. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para (Pemantauan Status Gizi)
duta stunting/kader stunting tentang monitoring,
evaluasi dan pelaporan program keluarga bebas
stunting.
D. Waktu Pelaksanaan
Pembinaan program dilakukan setiap bulan dengan
mengikuti tahapan-tahapan pembinaan menuju
kampung bebas stunting yaitu :
a. Melakukan Advokasi Program
b. Melakukan Sosialisasi Program (Pemetaan Sasaran Risiko Stunting)
c. Penentuan lokasi yang tepat sebagai sasaran
intervensi kegiatan
d. Rekrutmen Duta/Kader Stunting
e. Pelatihan Duta/Kader Stunting
f. Pemetaan Keluarga Stunting
g. Kampanye Stunting
h. Pendampingan Keluarga
i. Evaluasi dan Monitoring Program KBS
E. Pihak-Pihak yang dilibatkan
a. Lintas Program
- Program KIA
- Program Promkes
- Program Kesehatan Lingkungan
- Program PKPR, dll
b. Lintas Sektor
- Pemerintah Kecamatan,Desa,Dusun
- Tokoh Masyarakat,Adat dan Agama
- Pihak Sekolah
(Pemberian Makanan Tambahan Pada
- Kader Posyandu
Sasaran)
- dll
F. Sumber Pendanaan
Biaya Operasioanal Kesehatan (BOK Puskesmas) dan
Anggaran Dana Desa
VII. KESAN DALAM BERTUGAS
a. Kesan dalam menjalin hubungan kerjasama dengan masyarakat
- Aspek Keikutsertaan masyarakat
Keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan capaian kegiatan di puskesmas sangat
baik, mereka ikut andil memberikan masukan dan saran perbaikan untuk peningkatan
kualitas pelayanan di Puskesmas
- Aspek Penerimaan Masyarakat
Penerimaan masyarakat terhadap tenaga penugasan nusantara sehat sangat baik.
Keberadaan nusantara sehat ditengah masyarakat memberikan energi positif bagi
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Baik manfaat itu karena impact dari
program/pelayanan yang diberikan anak NS maupun hubungan personal. Bahkan
masyarakat terkadang merasa lebih nyaman dengan NS karena memang pendekatan
komprehensif yang dilakukan anak NS, baik itu pendekatan formal maupun
informal,sehingga tidak sedikit mereka merasa nyaman dengan kehadiran kita.
- Aspek Dukungan Masyarakat
Dukungan dari masyarakat baik itu lintas sektor sangat baik mereka dengan terbuka
memberikan kemudahan kepada kami untuk menyampaikan masukan berbagai
kegiatan yang dapat di anggarkan dalam anggaran dana desa untuk dijadikan sebagai
program atau kegiatan desa.
b. Kesan dalam menjalin hubungan kerjasama dengan Pemangku kepentingan strategi
- Kepala Puskesmas/Pihak Puskesmas
Keberadaan NS di Puskesmas Tanah Toa meningkatkan peran Kepala Puskesmas
untuk memperbaiki kwalitas pelayanan kesehatan pada pasien dan sistem pengeloaan
Manajemen Puskesmas Tanah Toa, mulai dari Penyusunan Perencanaan kegiatan
,perbaikan administrasi Manajemen Puskesmas, perbaikan mutu pelayanan puskesmas
dan pelaksanaan beberapa program inovatif. Keberadaan NS pun membantu stimulasi
para pemangku kepentingan lainnya termasuk kecamatan,pihak desa, dinas dinas
terkait untuk mau terlibat aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas.
Keberhasilan ini dapat tercapai karena dukungan dan kebebasan yang diberikan oleh
Kepala Puskesmas Tanah Toa untuk terus berinovasi dan berkarya dalam masa
penugasan, sehingga kami dapat leluasa sekuat tenaga untuk menjadi motor penggerak
yang akan memotivasi Local Hero yang ada di Puskesmas Tanah Toa serta
Stakeholder yang berada di masyarakat.
- Dinas Kesehatan /Kepala Dinas Kesehatan
Dengan berbagai permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Toa,kami Sangat beryukur karena Kepala Dinas/Dinas Kesehatan selalu memberi
dukungan penuh berupa kebijakan, sarana dan yang dapat menjadi penunjang
keberhasilan kegiatan yang kami jalankan.
- Lintas Sektor Terkait (Kepala Desa, Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama,Kader,dll)
Kemudahan akses untuk ikut terlibat dalam memberikan masukan dalam perencanaan
dana desa menjadi pujian khususn bagi lintas sektor di wilayah kerja puskesmas
Tanah Toa, selama bertugas kami diberikan kemudahan untuk memberikan masukan
untuk perencanaan dana desa bidang kesehatan, dan begitu juga dengan kemudahan
untuk melakukan kegiatan di lapangan, tidak ada penolakan dari berbagai pihak.
VIII. HARAPAN PERBAIKAN
Harapan dan masukan terhadap pelaksanaan program penugasan Nusantara Sehat
Individu di semua level meliputi pemangku kebijakan:
a. Tingkat Masyarakat :
Program atau kegiatan Apa yang sudah dikerjakan petugas nusantara sehat agar dapat
dilanjutkan atau dikembangkan secara mandiri, agar masyarakat bisa merasakan lebih
lama lagi nikmatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas
b. Tingkat Puskesmas:
Program atau kegiatan yang telah dilaksanakan petugas nusantara sehat agar tetap
dilanjutkan secara mandiri dan berkesinambungan dan tetap didukung dengan
pendanaan yang maksimal sehingga petugas dapat terus berinovasi dan berkarya tanpa
batas.
c. Tingkat Kabupaten
Program nusantara sehat merupakan sebuah intervensi yang tepat dan akan memiliki
dampak yang sangat banyak pada masyarakat. Program yang dirancang tersebut
merupakan sebuah intervensi yang berbasis tepat sasaran, tepat guna dan tepat tujuan.
Program yang dirancang tim nusantara sehat akan menjadi sebuah contoh intervensi
berbasis kebutuhan oleh karena itu, diharapkan agar kedepannya pemerintah
kabupaten bulukumba dapat mengadopsi program yg serupa dengan nusantara sehat
berbasis tenaga lokal yang sistem dan perekrutan mengadopsi dari nusantara sehat ini.
semoga program tersebut dapat menjadi salah satu program yang dapat diadopsi oleh
d. Tingkat Pusat:
- Kemenkes
Agar lebih selektif lagi dalam memilih tenaga kesehatan yang akan ditugaskan ke
wilayah penugasan NS. Agar tidak terjadi kecolongan dalam menugaskan anak
NS yang tidak memiliki orietasi pengabdian dan orientasi memberikan perubahan
kepada tempat mereka bekerja.
- Lintas sektor lainnya
-
Demikian laporan akhir ini saya sampaikan dengan sebenar-benarnya sebagai dokumen
pertanggung-jawaban saya bertugas sebagai NSI periode VIII tahun 2018 untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bulukumba, 20 Juni 2020

Mengetahui:

Kepala Puskesmas Tanah Toa Tanda tangan NSI,

Ridwan,SE.M.Kes Ilham Rusting,A.Md.Gz


196507031985031006 NRPK. 20.7.0802206
Lampirkan:
- Dokumentasi kegiatan: foto, link video dll

Anda mungkin juga menyukai