Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita bangsa
Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia, yaitu :
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi serta keadilan sosial.

Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah upaya


pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian
pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di antaranya
pembangunan kesehatan.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non-
diskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting
artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan
ketahanan dan daya saing bangsa, serta pembangunan nasional.

Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya mencakup


upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang bersifat menyeluruh
terpadu dan berkesinambungan dalam Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

Sejalan dengan amanat Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan
negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.

Rumah Sakit (RS) sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Penyelenggaran
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit wajib mengikuti panduan peraturan nasional
untuk menjamin perlindungan terhadap seluruh lapisan masyarakat dalam
memperoleh hak pelayanan kesehatan.

Penyelenggaraan pelayanan di RS memiliki karakteristik dan model organisasi


yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh
1
tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat
semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.

Pada hakekatnya Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit


dan pemulihan kesehatan. Dalam melaksanakan fungsi sebagai tempat
penyembuhan penyakit maka RS membutuhkan Unit Rawat Inap sebagai
Pelayanan Medis yang dilaksanakan di RS.

Menurut Crosby (dalam Nasution, 2005) rawat inap adalah kegiatan penderita
yang berkelanjutan ke rumah sakit untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
berlangsung lebih dari 24 jam. Secara khusus pelayanan rawat inap ditujukan
untuk penderita atau pasien yang memerlukan asuhan keperawatan secara terus
menerus (Continous Nursing Care) hingga terjadi penyembuhan.

Pelayanan yang cepat, tepat dan teliti hanya dapat terwujud apabila rawat inap di
dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan berfungsi dengan baik
serta didukung pula oleh petugas yang profesional, pengelola maupun pelaksana
yang terdidik (qualified) dan sadar akan tanggung jawab yang dipikulnya.
Mengingat hal tersebut maka tanggung jawab di unit rawat inap makin lama makin
bertambah besar, baik tanggung jawab profesional (professional responsibilities),
tanggung jawab teknis (tecnical responsibilities ) maupun tanggung jawab
pengelolaan (management responsibilities). Untuk memenuhi tanggung jawab
tersebut perlu ditunjang oleh pengorganisasian yang kuat dan terarah.

Berdasarkan hal-hal tersebut perlu disusun sebuah pedoman pengorganisasian


khususnya dalam pelayanan di unit rawat inap.

B. TUJUAN UMUM
Pedoman Pengorganisasian rawat inap dibuat untuk dapat dijadikan panduan
dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja di lingkungan RS BaliMéd.

C. TUJUAN KHUSUS
a. Memberikan panduan penyelenggaraan organisasi rawat inap yang dapat
memenuhi Visi RS BaliMéd
b. Memudahkan bagi petugas di Unit rawat inap dalam memberikan pelayanan
rawat inap yang berkualitas, cepat, profesional, rasional dan aman.
c. Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan berkualitas yang berfokus
kepada pasien

BAB II

2
GAMBARAN UMUM RS

A. SEJARAH BERDIRINYA RS BaliMéd KARANGASEM


PT. SEKAR TUNJUNG BIRU (PT. STB) dengan Direktur Utama dr. I Gede
Parwata Yasa, Sp.OG sebagai perusahaan induk dari RS. BaliMéd Karangasem,
dibentuk berdasarkan atas akta pendirian PT. STB di hadapan Notaris I Putu Gede
Surya Erayuda, SH nomer 16 tanggal 15 Juni 2013, Berkedudukan di Jln. Nenas
Kecicang, Bebandem Karangasem yang didasarkan pada profesionalisme,
kebersamaan dan kekeluargaan.
Menyadari bahwa masih terbatasnya sarana/tempat pelayanan kesehatan yang
mampu menyediakan fasilitas perawatan dan penunjang medis dalam satu atap,
maka PT. Sekar Tunjung Biru sebagai insan peduli kesehatan dalam satu semangat
kebersamaan, bergabung untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih
profesional dan terintegritas sehingga lebih memudahkan dalam pemeriksaan,
penegakan diagnosa serta pengobatan, yang tujuan utamanya untuk memberikan
kenyamanan, kepuasan dan keselamatan konsumen terutama masyarakat
Karangasem.
Rumah Sakit diresmikan secara sekala-niskala dan dioperasikan pada tanggal
10 Januari 2015 dengan nama Rumah Sakit BaliMéd Karangasem dengan motto
“Care With Integrity and Safety” yang dipimpin oleh dr. I Nengah Suranten.MM
Adapun visi dari rumah Sakit BaliMéd Karangasem adalah “Menjadi Rumah Sakit
pilihan masyarakat Karangasem dan sekitarnya”.
MISI Rumah Sakit BaliMéd Karangasem adalah :
1. Terwujudnya pengelolaan perusahaan yang professional
2. Terwujudnya kesetaraan pelayanan kesehatan
3. Terwujudnya pelayanan yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat
Karangasem

B. FASILITAS RS BaliMéd KARANGASEM


Fasilitas Rumah Sakit BaliMéd Karangasem terdiri dari :
1. Tempat Parkir
Parkir Belakang untuk Kendaraan Sepeda Motor dan parkir depan untuk mobil
2. Lantai I
Digunakan untuk pelayanan :
a. Lobby
Terdiri dari Front Office dan Registrasi Pasien
b. IGD
Fasilitas IGD : 3 tempat tidur untuk tindakan
2 tempat tidur resusitasi
2 tempat tidur observasi
Pelayanan IGD :
1) Pelayanan kegawatdaruratan oleh Dokter Umum dan Perawat 24 Jam
2) Pemeriksaan dengan monitor
3) Pemberian bantuan dengan DC Shock
4) Pemeriksaan EKG
5) Pemberian terapi melalui nebulizer
6) Penanganan bedah minor seperti hecting
7) Pemberian tindakan melalui suction setiap bed

3
8) Pemberian bantuan Oksigen setiap bed
9) Pemberian pelayanan observasi
c. Poliklinik :
 Klinik 1
 Klinik 2
 Klinik 3
 Klinik 4
 Klinik 5
 Klinik 6
 Klinik 7
 Klinik 8
 Klinik 9
 Klinik 10
 Klinik 11
 Klinik 12
 Klinik 13
 Klinik 14
Pelayanan Poliklinik terdiri dari
1. Pelayanan Penyakit Dalam;
2. Pelayanan Bedah Umum;
3. Pelayanan Gigi;
4. Pelayanan Kandungan dan Kebidanan;
5. Pelayanan Psikiatri;
6. Pelayanan Anak;
7. Pelayanan Saraf
8. Pelayanan Orthopaedi
9. Pelayanan THT
10. Pelayanan Klinik Umum
11. Pelayanan Klinik Laktasi
12. Pelayanan Geriatri/ Layanan Orang Tua Sehat
13. Pelayanan Jantung & Pembuluh
14. Pelayanan Urologi
15. Pelayanan Rehab Medik
16. Pelayanan Mata
17. Pelayanan Klinik Paru
d. Ruang Rekam Medis (RM)
e. Ruang Intensive Care Unit (ICU)
o Fasilitas :
 ICU dengan 4 TT
 Patient Monitor Multi Parameter,
 Emergency Trolly Standars JCI,
 Syringe pump
 Infuse pump
 HFNC
 CPAP
 Defibrilator

4
 Suction

f. Ruang Operasi : 3 Ruang OK


1 spoelhoel
2 Ruang ganti
1 Ruang Admin
1 RR kafeitas 2 bed
1 Ruang transfer pasien
1 ruang WC pasien
1 Ruang cuci tangan bedah
g. Ruang Bersalin : 2 Tempat tidur untuk skrining
4 tempat tidur untuk persalinan
7 bed partus
2 infant radiant warmer
3 KTG
1 USG 2D + Tvs + Trolly
h. Ruang Perinatologi : 1 ruang resiko sedang
1 ruang resiko tinggi
1 ruang NICU
1 ruang laktasi
23 box bayi
12 buah incubator
3 C-PAP
4 fototherapi
1 infant radiant warmer
1 infant warmer
1 meja tindakan/memandikan bayi
1 kulkas penyimpanan obat/ASI
i. Laboratorium : Ruang Sampling,
Toilet Pasien, Toilet Petugas
Ruang Prosesing,
Ruang Pengecatan
j. Radiologi : 1 ruang untuk X-Ray
1 ruang untuk USG + CT scan
1 ruang untuk Operator dan Pembacaan
k. Ruang CSSD
l. Ruang Laundry
m. Kasir
n. Ruang Housekeeping
o. Farmasi
p. Gudang Farmasi
q. Toilet Umum
r. Ruang IPSRS
s. Kantin dan Mini Market
t. Ruang Casemix
u. Pos Keamanan
v. Ruang Genset
w. Ruang Gardu

5
x. Ruang Pompa
y. Ruang Jenazah
z. TPS
aa. Ruang RO
bb. Ruang Workshop IPSRS
cc. Ruang Customer Support (CS)
dd. Ruang MOD
ee. Ruang Laktasi

3. Lantai II
Digunakan untuk perawatan antara lain :
a. Ruang Sandat
Terdiri dari 14 tempat tidur.
1 Ruang Gudang Farmasi
1 Ruang RM
b. Ruang Jepun
Jepun A terdiri dari 10 tempat tidur
c. Ruang Tunjung
Tunjung A terdiri dari 1 tempat tidur
Tunjung B terdiri dari 2 tempat tidur
Tunjung C terdiri dari 2 tempat tidur
d. Ruang Dahlia
Terdiri dari 8 tempat tidur kelas 2 dan 20 tempat tidur kelas 3
e. Ruang F&B, mengelola makanan untuk pasien sesuai dengan instruksi ahli
Gizi dan mengelola makanan untuk para dokter yang melakukan tindakan di
ruang Operasi
f. Gudang Logistik
g. Poliklinik Gedung Baru

4. Lantai III
a. Ruang Ratna
Terdiri dari 13 tempat tidur
b. Ruang Padma
Terdiri dari 8 tempat tidur kelas 2 dan 20 tempat tidur kelas 3
c. Ruangan Perkantoran terdiri dari :
a. Ruangan PT. STB
b. Ruangan Direktur RS.
c. Ruangan Back Office
d. Ruangan Keuangan
e. Ruang SIMRS/IT
f. Ruang server IT
g. Ruang Pertemuan Besar : Aula Nagasari
h. Ruang Pembinaan Karyawan
i. Ruang Gudang

6
BAB III
MOTO, VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. BaliMéd KARANGASEM

A. Visi
Adapun Visi dari Rumah Sakit BaliMéd Karangasem adalah ;
Menjadi Rumah Sakit pilihan masyarakat Karangasem dan sekitarnya

B. Misi
Adapun misi dari Rumah Sakit BaliMéd Karangasem adalah :
1. Terwujudnya pengelolaan perusahaan yang professional
2. Terwujudnya kesetaraan pelayanan kesehatan
3. Terwujudnya pelayanan yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat
Karangasem

C. Motto
Adapun Motto dari Rumah Sakit BaliMéd Karangasem adalah :
“Care With Integrity and Safety”

yang memiliki arti :


“Memberikan pelayanan medis dengan integritas diri yang Jujur dan bekerja penuh
nilai profesionalisme di setiap individu yang ada di Rumah Sakit BaliMéd
Karangasem”.

D. Logo Dan Makna PT. Sekar Tunjung Biru Dan RS. BaliMéd Karangasem

1. Lambang dan Makna PT. Sekar Tunjung Biru


1. Kata Sekar adalah kata lain dari Bunga. Dibalik itu juga
kata Sekar adalah singkatan dari Sekeha Karangasem
yang berarti kumpulan dari pemuda pemudi masyarakat
Karangasem yang memiliki kreatifitas, imajinasi, dan
semangat untuk membangun Karangasem lebih maju.
2. Tunjung Biru adalah nama sebuah bunga yang sangat
berkasiat untuk dipergunakan sebagai obat dalam
menyembuhkan penyakit.
3. Jadi Sekar Tunjung Biru bermakna kumpulan dari
pemuda pemudi masyarakat Karangasem yang memiliki
kreatifitas, imajinasi, dan semangat untuk membangun
Karangasem dalam bidang kesehatan, agar masyarakat
Karangasem bebas dari masalah kesehatan.

2. Lambang dan Makna Rumah Sakit BaliMéd Karangasem

7
1. Tiga bulan sabit berputar kearah kanan artinya dalam
berusaha dilandasi trikaya parisudha dan hasilnya
untuk kesejahteraan organisasi yang terlibat
didalamnya.
2. Modifikasi swastika berputar ke kanan berwarna biru
dan emas artinya emas : lambang agama Hindu yang
universal : biru: kedamaian dan emas kemuliaan.
3. Tanda cross (tambah) artinya organisasi kesehatan.

BAB IV

8
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

A. STRUKTUR ORGANISASI RS. BaliMéd KARANGASEM


Rumah Sakit BaliMéd Karangasem memiliki struktur organisasi yang
memisahkan wewenang, tugas dan tanggung jawab setiap bagian yang ada
sehingga akan memudahkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang sering
disebut dengan POAC. Adapun struktur organisasi dari Rumah Sakit BaliMéd
Karangasem seperti berikut ini :

9
10
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RAWAT INAP RS BaliMéd KARANGASEM
Direktur RS

Kepala Divisi Medik Kepala Divisi Keperawatan

Ka. Unit Tunjung Jepun Ka.unit Sandat Ka.unit Ratna Ka.unit Dahlia Ka.unit Padma

Perawat Primer Perawat Primer Perawat Primer Perawat Primer Perawat Primer

Perawat Associate Perawat Associate Perawat Associate Perawat Associate Perawat Associate

POS POS POS POS POS

11
A. Pengertian, Tugas, Fungsi, Dan Tujuan Rawat Inap
1. Pengertian Rawat Inap Rumah Sakit :
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan
pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana
pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah
ruang tempat pasien dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya berupa bangsal
yang dihuni oleh banyak orang sekaligus. Pasien yang berobat jalan di Unit
Rawat Jalan, akan mendapatkan surat rawat dari dokter yang merawatnya, bila
pasien tersebut memerlukan perawatan di dalam rumah sakit, atau menginap di
rumah sakit.
Rumah Sakit BaliMèd Karangasem memiliki fasilitas rawat inap dengan jumlah
dan klasifikasi :
1. Ruang Sandat terdiri dari 19 kamar kelas super deluxe, dengan 14 kamar tidur
yang dioperasionalkan sebagai rawat inap, merawat pasien bedah (umum,
orthopaedi, urologi, obgyn, THT dan Mata)
2. Ruang Jepun terdiri dari 5 kamar kelas 1 dengan 10 tempat tidur.
3. Ruang Tunjung terdiri dari VIP 2 kamar, VVIP 2 kamar dan President suite 1
kamar.
4. Ruang Ratna terdiri dari 19 kamar dengan kelas super deluxe, yang merawat
pasien non bedah (interna, saraf, jantung, psikiatri, anak).
5. Ruang Dahlia terdiri dari 7 kamar dengan 8 tempat tidur kelas 2 dan 20
tempat tidur kelas 3 yang merawat pasien bedah (umum, orthopaedi, urologi,
obgyn, THT dan Mata)
6. Ruang Padma terdiri dari 7 kamar dengan 8 tempat tidur kelas 2 dan 20
tempat tidur kelas 3 yang merawat pasien non bedah (interna, saraf, jantung,
psikiatri, anak).

Pemberian pelayanan di rawat inap di Rumah sakit Balimed adalah Dokter


Spesialis, perawat dan Bidan, fisioterapis, radiographer dan laboran, melakukan
tugas dan fungsinya sesuai jobdesk dan kewenangan klinisnya.

2. Tujuan Rawat inap


Tujuan Rawat inap adalah
1. Memberikan asuhan yang komprehensif dan membantu pasien
memenuhi hak dan kewajibannya selama proses perawatan
sehubungan dengan penyembuhan penyakitnya.
2. Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif baik antara unit
maupun antara profesi.
3. Memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk meningkatkan
keterampilannya dalam hal keperawatan.
4. Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan berkembangnya
gagasan yang kreatif.
5. Mengandalkan evaluasi yang terus menerus mengenai metode
keperawatan yang dipergunakan untuk usaha peningkatan.
6. Meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan dampak
penyakit.

12
7. Melakukan koordinasi / komunikasi dengan pimpinan Rumah Sakit, unit
terkait di lingkungan Rumah Sakit dalam menentukan kebijakan untuk
mengamankan/ menjalankan Visi dan Misi Rumah Sakit.
8. Mewujudkan kesejahteraan pegawai

13
BAB VI
URAIAN TUGAS DAN JABATAN SDM RAWAT INAP

I. Kepala Unit Rawat inap


1. Nama Unit Kerja : Unit Rawat inap
2. Nama Jabatan : Ka. Unit Rawat inap
3. Pengertian : Seseorang tenaga perawat Profesional yang diberi tanggung
jawab menjadi pemimpin dan wewenang dalam kegiatan
pelayanan perawatan di satu ruang rawat
4. Kualifikasi :
1) Kompetensi C
2) Pendidikan minimal D3 Keperawatan
3) Sehat Jasmani dan Rohani
4) Memiliki minimal 3tahun di bidangnya
5) Pelatihan teknis keperawatan dan kebinanan minimal 1 sertifikat
6) Di luar kualifikasi di atas, harus ada rekomendasi tertulis oleh direktur
5.Keterangan :
1) Mampu memberikan training
2) Mampu bekerja tanpa supervisi
3) Mampu bekerja dengan supervisi
6. Persyaratan Pelatihan Minimum :
1) Pelatihan penanganan standar asuhan keperawatan
2) Pelatihan standar asuhan kebidanan
3) Pelatihan penanganan gawat darurat
4) Management bangsal
7. Uraian Tugas :
1) Melaksanakan tugas perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai
kebutuhan
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan atau asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien
2) Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau
tenaga lain yang akna bekerja di ruang rawat
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga keperawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan atau standar
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga
lain yang berada di wilayah tanggung jawabnya
15
g. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan antara
lain melalui pertemuan ilmiah
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang atau peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar tercapai pelayanan yang
optimal
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain
yang diperlukan di ruang rawat
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai
k. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tatatertib ruangan, fasilitas yang
ada, cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari dirungan
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling ( visite dokter ) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan serta
menyarankan kepada staf untuk melaksanakannya
n. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya diruang rawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaannya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan permasalahn yang dihadapinya
p. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlingdungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlansung
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalan
batas kewenangan
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selam
pelaksanaan perawatan berlansung
s. Memelihara da mengembangkan sistem pencatatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secar tepat dan
benar untuk tindakan perawatan selanjutnya
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruangan yang lain,
seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di
RS
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan

8. Wewenang:
1) Memberikan penilaian kinerja staf Rawat inap
2) Membuat SPO pelayanan di Unit Rawat inap

16
3) Membuat jadwal staf di Unit Rawat inap
4) Melakukan pembinaan disiplin kerja staf di Unit Rawat inap
5) Menyetujui pengajuan cuti dan ijin staf di Unit Rawat inap
6) Menyetujui pengamprahan BHP medis, dan nonmedis.
9. Hasil Kerja:
1) Absensi Rawat inap
2) Daftar Jaga staf Rawat inap
3) Fasilitas medis dan non medis yang diperlukan di Unit Rawat inap
4) Usulan diklat pelatihan staf di Unit Rawat inap
5) Laporan program mingguan Unit Rawat inap
6) Laporan jumlah pasien perbulan
7) Laporan Standar Mutu Pelayanan Rawat inap dan
Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan
II. Perawat Primer
1. Nama Unit Kerja : Rawat Inap
2. Nama Jabatan : Perawat Primer
3. Pengertian : Seorang perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggung jawab penuh, bila kepala ruangan tidak ada.
4. Kualifikasi :
1) Pendidikan minimal D3Keperawatan
2) Sehat Jasmani dan rohani
3) Memiliki pengalaman kerja minimal 1tahun dibidangnya
4) Diluarkualifikasi diatas harus ada rekomendasi tertulis dari direktur
5. Keterangan
1) Mampu memberikan training
2) Mampu bekerja tanpa supervisi
3) Mampu bekerja dengan supervisi

6. Persyaratan Pelatihan Minimum :


1) Pelatihan penanganan standar asuhan keperawatan
2) Pelatihan standar asuhan kebidanan
3) Pelatihan bantuan hidup dasar
7. Uraian tugas :
1) Melaksanakan tugas orientasi kepada pasien dan keluarganyameliputi
penjelasan tentangperaturan rumahsakit, tata tertib ruangan, fasilitas
yang ada, cara penggunaannya serta kegiatan sehari-hari di ruangan
2) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta
menyampaikan kepada staf untuk melaksanakannya
3) Mengoreksi pengisian sensus harian pasien ruangan
4) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara koomprehensif
5) Membuat tujuan dan rencana keperawatan
6) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama bertugas

17
7) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan
oleh disiplin ilmu lain maupunperawat lain
8) Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
9) Membuat jadwal perjanjian klinik
10) Mengadakan kunjungan bila perlu
8. Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2) Memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan kepada pasien dan
keluarganya sesuai kemampuan dan kewenangannya

III. Perawat Pelaksana


1. Nama Unit Kerja : Rawat Inap
2. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana
3. Pengertian : Seorang perawat dan bidan profesional yang diberi
wewenang dan ditugaskan untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan di ruangan
4. Kualifikasi :
1) Pendidikan minimal D3 Keperawatan atau Kebidanan
2) Sehat Jasmani dan rohani
3) Diluar kualifikasi di atas harus ada rekomendasi tertulis dari direktur
5. Keterangan
1) Mampu bekerja tanpa supervisi
2) Mampu bekerja dengan supervisi

6. Persyaratan Pelatihan Minimum :


1) Pelatihan penanganan standar asuhan keperawatan
2) Pelatihan standar asuhan kebidanan
3) Pelatihan bantuan hidup dasar
7. Uraian tugas :
1) Bertanggung jawab kepada kepala tim/perawat primer
2) Mendokumentasikan asuhan keperawatan dan kebidanan
3) Mengorientasikan pasien baru
4) Menjaga privasi pasien
5) Menjaga kerahasiaan dokumen pasien
6) Memberikan penyuluhan kesehatan
7) Mengikuti program pengembangan staff
8) Melaksanakan ASKEP
9) Pengkajian keperawatan.
10) Menentukan diagnosa Keperawatan.
11) Menentukan perencanaan/intervensi keperawatan.
12) Melaksanakan imlementasi keperawatan.
13) Melaksanakan evaluasi keperawatan.
14) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan ruangan atau kamar pasien untuk
kelancaran pelayanan serta memudahkan pasien dalam menerima
pelayanan dengan cara :
15) Mengawasi kebersihan lingkungan atau kamar.
16) Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam memberikan
asuhan keperawatan.

18
17) Memeriksa kelengkapan fasilitas kamar pasien.
18) Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien.
19) Mendampingi dokter saat melakukan visite atau tindakan :
20) Memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang
pemeriksaan atau tindakan yang dilakukan.
21) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien atau keluarganya
22) Melaksanakan teknik septik dan aseptic.
23) Menjaga setiap kemungkinan terjadinya kecelakaan diruang rawat inap
dengan cara memmantau kondisi peralatan dan fasilitas setiap saat
24) Mendokumentasikan semua asuhan yang diberikan ke pasien pada form
yang sudah disediakan.
25) Menyerahterimakan kepada tenaga perawat lain lengkap dengan instruksi
dokter atau tindakan yang sudah dilakukan atau yang akan dilakukan
26) Mengadakan kerjasama dengan memelihara hubungan kerja yang baik
dengan semua tenaga keperawatan atau petugas lain dilingkungan
kerjanya.

8. Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2) Memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan kepada pasien dan
keluarganya sesuai kemampuan dan kewenangannya

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA UNIT RAWAT INAP RS BALIMÉD KARANGASEM

19
FO IT CS LABORATORIUM UGD

RAWAT INAP

OK

REKAM MEDIK

VK

RUANG BAYI

RAWAT CSSD
INAP
SECURITY

RUMAH TANGGA

OPERATOR

LOGISTIK

UMUM

LAUNDRY

CASEMIX

RADIOLOGI

HOUSE KEPPING KASIR FARMASI

Keterkaitan Hubungan Kerja Unit Rawat Inap Rs Baliméd Karangasem Dengan Unit
Lain.
1. FO

20
Bila terdapat pasien yang membutuhkan rawat Jalan maka unit Front office akan
mendaftarkan bagi pasien yang akan kontrol ke bagain poiklinik spesialis serta
pasien baru di IGD
2. CS
Bila terdapat pasien yang membutuhkan rawat inap maka unit customer support
akan menghubungi rawat inap untuk bz kamar/ booking kamar serta apabila pasien
dengan asuransi, pasien pulang rawat inap menghubungi CS bahwa ada pasien
pulang, melaporkan apabila terdapat complaint dari pasien serta berkoordinasi untuk
kelengkapan asuransi.
3. CASEMIX
Bila pasien membutuhkan koordinasi terkait klaim asuransi (BPJS) yang bermaslah
maka unit terkait langsung menghubungi casemix, serta apa bila hari rawat psaien
sudah overload maka casemix akan koordinasi terkait pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap.
4. Rekam Medis
Apabila ada pasien di ruangan, maka perawat rawat inap membuat sensus dan
diambil oleh RM. Apabila pasien pulang maka lest ditulis di form pengembalian lest
dan lest pasien langsung diserahkan ke unit RM sesuai dengan SPO yang berlaku.
Apabila ada pasien meninggal rawat inap akan menghubung unit RM untuk meminta
no kematian.
5. Farmasi
Kebutuhan bahan habis pakai mrdis untuk pemeriksaan dan obat yang diresepkan
oleh dokter spesialis diperoleh dari bagian farmasi dengan prosedur permintaan
sesuai SPO yang berlaku.
6. Logistik Umum dan Rumah tangga
Kebutuhan alat-alat rumah tangga, alat tulis kantor, alat medis atau non medis unit
Rawat Inap diadakan dengan cara mengamprah ke bagian rumah tangga dan
didistribusikan oleh bagian logistik sesuai dengan prosedur permintaan SPO yang
berlaku.
7. Umum/Teknisi
Kerusakan alat medis dan non medis di unit Rawat Inap akan dilaporkan ke bagian
Umum dan diajukan perbaikan ke bagian Tekhnisi dengan prosedur permintaan
perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.
5. Rumah Tangga
Unit Rawat inap akan melakukan pengorderan peralatan dan fasilitas yang
menunjang kegiatan unit Rawat Inap bagian Rumah Tangga, dengan membuatkan
formulir pengorderan barang sesuai dengan prosedur pengorderan barang dan SPO
yang berlaku.
6. Radiologi
Pasien Rawat inap yang membutuhkan pemeriksaan Radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan Rongent oleh dokter Spesialis dan pasien diantar ke
ruang radiologi oleh Staf rawat inap, hasil pemeriksaan akan dibawakan oleh petugas
Radiologi sesuai SPO yang berlaku.

7. Operator
Apabila membutuhkan sambungan telepon keluar RS Bali Med (tanpa menggunakan
PIN) maka bagian Rawat inap akan meminta bantuan ke bagian operator dengan

21
cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telepon.karena telpon operator berada di
FO.
9. Kasir
Pasien yang telah selesai melakukan pemeriksaan dr. Spesialis dan sudah diijinkan
pulang, rawat inap akan menyerahkan billing, nota, ke kasir apabila kasir telah selesai
maka akan dihubungi bahwa pembayaran sudah diurus, rawat inap akan meminta
keluarga agar melakukan pembayaran ke kasir untuk menyelesaikan administrasi
sesuai dengan SPO yang berlaku.
10. Unit Gawat Darurat (UGD)
Pasien yang mendapatkan instruksi rawat inap dari dr spesialis dan setuju untuk
rawat inap maka, akan dihubungi apakah ruangan sudah siap.
11. VK
Jika ada pasien yang partus di VK kemudian akan rawat inap maka rawat inap akan
dhubungi oleh VK apakah kamar sudah siap yang sesuai dengan SPO yang berlaku.

12. House Keeping (HK)


Unit Rawat Inap bekerjasama dengan unit ISS/HK untuk menjaga kebersihan dan
kenyamanan ruang Rawat Inap, saat pasien baru maupun pasien pulang.
13. Laboratorium
Pasien yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium dari permintaan spesialis,
maka perawat Rawat Inap menghubungi petugas laboratorium bahwa ada
pemeriksaan di Unit Rawat Inap. Petugas mengambil sampel diruangan. Untuk
hasilnya akan dibawakan oleh petugas Laboratorium sesuai dengan SPO yang
berlaku.
14. CSSD
Jika ada alat Medis yang akan di steril maka, perawat Rawat Inap akan membawa
alat ke CSSD mengambil alatnya CSSD yang akan membawa ke rawat inap sesuai
dengan SPO yang berlaku.
15. F&B
Jika ada pasien yang akan melakukan konsultasi Gizi maka perawat Rawat Inap
menghubungi ahli gizi bahwa ada yang akan konsul gizi di Rawat Inap, apabila ada
pasien baru maka perawat rawat inap yang akan menghubungi FB untuk diet
pasiennya dan juga apabila pasien pulang, maka akan diinformasikan ke bagian
F&B.
16. Laundry
Penggantian linen di unit Rawat Inap yang ada pasien dilakukan oleh perawat
rawat inap setiap hari, dan jika diperlukan. Perawat Rawat Inap menghubungi
bagian laundry untuk mengambil linen kotor sesuai dengan SPO yang berlaku.
17. Security
Jika ada pasien, keluarga marah-marah yang tidak bisa dihandle oleh perawat
Rawat Inap di unit Rawat Inap, maka perawat Rawat Inap menghubungi security
untuk menenangkan pasien sesuai dengan SPO yang berlaku.

18. IT

22
Unit Rawat Inap melakukan billing tindakan medik disetiap tindakan yang dilakukan.
Jika billing system dan komputer eror maka petugas Rawat Inap menghubungi
petugas IT untuk mengecek dan memperbaiki billing system.

BAB VIII

23
POLA KETENAGAAN UNIT RAWAT INAP

No Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman Jumlah


Formal Sertifikat Dan Kualifikasi Yang ada
1. Penanggung jawab 1.Dr. Spesialis 3
teknis Rawat Inap Bedah
1. Dr.Spesialis 3
Interna
2. Dokter Gigi 2
3. Dr.Spesialis
Kandungan 4
dan
Kebidanan
4. Dr.Spesialis 3
Anak
5. Dr.Spesialis
Jantung dan 1
Pembuluh
darah 3
6. Dr.Spesialis
Saraf
7. Dr.Spesialis 2
Orthopedic (K)
8. Dr.Spesialis
THT
9. Dr Spesialis 1
Rehab Medik 1
10.Dr Spesialis
Paru

2 Ka. Unit Rawat D3 BHD dan - Memiliki 1


Inap Keperawatan/S BTCLS ketrampilan
1 Keperawatan dalam
Ners Kepemimpina
n
- Memiliki
kemampuan
untuk
mengontrol
emosi
dengan baik,
membina
hubungan
baik dengan
orang lain
serta dapat

24
dipercaya.
- Memiliki
Kemampuan
menggunaka
n komputer.
- Sehat
Jasmani dan
rohani

3 Staf Rawat Inap D3 BHD dan - Memiliki 10-15


Keperawatan/S BTCLS minat
1 Keperawatan kepribadian
Ners serta
komunikasi
yang baik
- Disiplin /
jujur /
memiliki
loyalitas
- Mampu
mengerjakan
tugas yang
diberikan
- Aktif bertanya
jika belum
paham
tentang
informasi
yang
diberikan.

A. Dasar Perhitungan Ketenagaan Di Unit Rawat Inap Sebagai Berikut :


berdasarkan rumus hasil lokakarya keperawatan ( DEPKES RI, 1989)

= Jumlah perawatan 24 jam x 7 ( tempat tidur x BOR Ruangan) + 25%


Hari kerja efektif x 40 jam
Ketenagaan dibagi menjadi 4 shift yaitu pagi, siang,malam dan libur.

25
B. Jumlah Dokter Spesialis

JADWAL PRAKTEK
KLINIK NAMA DOKTER JAM/
HARI DIHUBUN
GI
dr. I Gede Parwata Yasa, Sp. OG Sabtu 13.00 - 15.00

dr. I Made Wenata Jembawan, Sp. OG Selasa 13.00 - 15.00


KEBIDANAN &
KANDUNGAN
dr. I Made Purnama Adi Merta, Sp. OG Kamis 13.00 - 15.00
Senin, Rabu &
dr. Gede Agus Tirta Putra, M.Biomed ., Sp.OG 13.00 - 15.00
Jumat
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
dr. I Putu Hartawan Mataram, M.Biomed, Senin, Rabu,
14.00 - 16.00
Sp.PD Jumat
PENYAKIT
dr. I Wayan Nariata, Sp. PD Selasa & Kamis 13.00 - 15.00
DALAM
Senin, Selasa,
dr. I Gede Ngurah Sudha Adnyana, Sp. PD 09.00 - 12.00
Rabu
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
dr. I Gusti Kadek Satrio Adiwardhana, Selasa, Kamis &
BEDAH 14.00-16.00
M.Biomed, Sp. OT Jumat
TULANG
dr. Ida Ayu Ratna Dewi Arrisna Artha,
(ORTHOPAEDI) Senin & Rabu 09.00 - 12.00
M.Biomed, Sp.OT (K)
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
14.00 Dengan
dr. I Gede Darma Kusuma, Sp. B Senin
perjanjian
dr. I Putu Gede Partama, Sp. B Senin - Jumat 17.00 - 19.00
BEDAH UMUM
Selasa & Kamis
Di Hubungi
dr. I Gede Parwata, M. Biomed, Sp. B (dgn perjanjian)
Rabu & Sabtu 14.00 - 16.00
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
Selasa, Kamis,
dr. Ida Bagus Nyoman Mahendra, Sp.A 14.00 - 16.00
Sabtu
ANAK Senin, Rabu,
dr. Ni Wayan Kurnia Wati, M. Biomed, Sp. A 15.00 - 17.00
Jumat
dr. Ni Ketut Mena Epiani, Sp.A Selasa & Kamis 17.00 - 19.00
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
Senin - Kamis 14.00 - 16.00
dr. Agus Antara, M.Biomed, Sp. S
Jumat - Sabtu 13.00 - 15.00
Senin, Selasa,
SARAF dr. I Nyoman Bagus Surya Antara, M. Biomed,
Rabu, Jumat, 12.00 - 14.00
Sp. N
Sabtu
dr. I Dewa Ngurah Agung Satriawan, Sp.S Senin - Jumat 17.00 - 19.00
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
drg. Ni Luh Panca Parwita Sari Senin - Sabtu Sesuai janji
GIGI & MULUT
drg. Antonius Komang De Ornay Senin - Sabtu 08.00 - 12.00
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
dr. I Made Yoga, Sp. THT Kamis & Jumat 15.00 - 16.00
THT
dr. Ni Nyoman Pringga Dewi Astuti, Senin - Rabu 17.00-19.00

26
M.Biomed, Sp. THT-KL
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
JANTUNG & Senin-Jumat 16.00 - 19.00
PEMBULUH dr. I Gede Aditya, Sp.JP
DARAH Sabtu 12.00 - 14.00
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
d. I Wayan Wiradana, M.Biomed. Sp.KJ Selasa & Kamis 13.00 - 15.00
PSIKIATRI Senin, Rabu,
dr. I Hadi Setiawan, Sp.KJ 14.00 - 16.00
Jumat
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM
Senin, Rabu,
14.00 - 16.00
Jumat
UROLOGI dr. I Made Suyadnya, Sp.U
Selasa & Kamis
14.00 - 15.00
(dgn perjanjian)
KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM

REHAB MEDIK dr. Fracella Putri, Sp.KFR Senin - Sabtu 15.00-17.00

KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM

DIJADWAL
UMUM DOD UGD DIJADWALKAN
KAN

KLINIK NAMA DOKTER HARI JAM

MATA dr. Ni Made Lienderiwati, M.Biomed, Sp.M Senin-Rabu 18.00-20.00

27
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. GAMBARAN UMUM

Orientasi karyawan adalah proses menyediakan karyawan baru,dengan informasi-


informasi yang secara ideal harus diketahui oleh karyawan, terutama latar belakang
perusahaan, yang dapat membantu menumbuhkan engagement karyawan baru pada
perusahaan.
Orientasi merupakan pengenalan system kerja di setiap unit kerja kepada petugas
baru maupun petugas lama yang dipindahtugaskan ke unit lain. Orientasi sangat
diperlukan karena sebagai salah satu upaya adaptasi dengan lingkungan unit kerja yang
mengacu pada falsafah pelayanan kesehatan yang meliputi aspek administrasi, aspek
medis, aspesk hokum, aspek keuangan, aspek penelitian, aspek pendidikan dan aspek
dokumentasi, sehingga petugas tersebut mampu menyesuaikan diri dengan mudah dan
cepat.
Pengenalan lingkungan kerja merupakan langkah awal untuk melaksanakan Asuhan
keperawatan yang baik. Pelaksanaan orientasi bagi tenaga perawat baru akan
meningkatkan pengetahuan dan pengalaman tentang berbagai aspek dalam
memberikan pelayanan keperawatan di RS BaliMéd Karangasem.
Dalam prosesnya setelah MCU (medical check up), tahap orientasi umum dari Divisi
Keperawatan dan Divisi SDM dan Diklat, karyawan orientasi akan ditempatkan di unit-
unit keperawatan untuk menjalani tahap orientasi khusus.
Divisi Keperawatan melalui Ka.Unit di masing-masing unit rawat inap
membimbing perawat orientasi untuk mencapai target pembelajaran selama masa
orientasi di unit keperawatan. Selama masa orientasi diunit karyawan orientasi akan
mengikuti jadwal shift ka.unit di minggu pertama selanjutnya menyesuaikan unit tempat
orientasi.
Ka.unit akan memilih satu perawat primer yang bertindak sebagai
preceptor/instruktur.
Materi yang diberikan di unit kerja meliputi :
1. Penjelasan mengenai falsafah, tujuan, visi, misi dan struktur organisasi di masing-
masing Unit RS Baliméd Karangasem.
2. Penjelasan mengenai Panduan, SPO dan dokumen pendukung di unit kerja.
3. Sosialisasi uraian tugas unit kerja.
4. Sosialisasi sitem kerja, wewenang, tanggung jawab dan hubungan kerja unit.
5. Sosialisasi sarana dan prasarana unit kerja.
6. Praktek/simulasi system kerja

28
7. Pengenalan petunjuk pelaksanaan.
8. Pengenalan sistem pelaporan unit kerja
9. Evaluasi kegiatan orientasi

B. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORANNYA

Metode evaluasi peserta orientasi adalah dengan cara menilai kinerja selama
melaksanakan orientasi dengan menggunakan formulir (terlampir). Adapun Tim Evaluasi
Masa Orientasi dan Masa Percobaan sebagai berikut :
1. Kadiv terkait
2. Ka. Unit terkait
3. SDM

Evaluasi karyawan orientasi khusus dilakukan bertahap, selama orientasi diunit staff
orientasi akan dinilai kinerjanya menggunakan penilaian kinerja perawat/bidan oleh
Ka.unit. Di akhir masa orientasi akan dilakukan penilaian evaluasi oleh tim evaluasi.

29
30
31
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan/ Rapat unit dilakukan 1 kali setiap bulan sekali dipimpin oleh Ka.Unit
membahas tentang:
1. Rencana kegiatan bulan selanjutnya, perkembangan Rumah Sakit,
2. Review dan revisi alur/SPO,
3. Evaluasi progam unit
4. Evaluasi pelayanan bulan sebelumnya
Dokumentasi rapat berupa :
1. Undangan rapat
2. Materi rapat
3. Absensi
4. Notulen rapat.

32
BAB XI
PELAPORAN

Ruang rawat inap memiliki beberapa laporan yang dibuat secara rutin dengan periode
pelaporan bulan dan triwulan. Laporan tersebut adalah:
1. Laporan Mutu Unit dilaporkan paling lambat tanggal 4 setiap bulannya dilakukan oleh
PIC mutu unit.
2. Laporan Stok opname BHP medis dan BHP logistic paling lambat 25 setiap bulannya
dilakukan oleh staff penanggung jawab dengan berkonsultasi dengan Ka.Unit.
3. Laporan Penilaian Kinerja Karyawan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya
dilakukan oleh Ka.Unit dilaporkan melalui sistem yang disediakan (frexor).
4. Laporan inventarisasi dan pemeliharaan asset medis paling lamat tanggal 10 setiap
bulannya dilakukan oleh penanggung jawab alkes di unit.
5. Laporan kendala SDM, Alat Medis/Non Medis dan Alur oleh Ka.Unit kepada Ka.Divisi
Keperawatan paling lambat tanggal 30 atau 31 setiap bulannya.
6. Laporan IKP kepada Tim PMKP paling lambat 1x24 jam setelah insiden.
Laporan lainnya yang bersifat insidental dan diperlukan penangan dan solusi segera,
dilaporkan langsung saat itu juga kepada divisi terkait.

33

Anda mungkin juga menyukai