Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN INSTALASI RAWAT INAP

RUMAH SAKIT BUKIT ASAM MEDIKA


2 0 1 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai
pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan
pelayanan yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar profesionalisme,
sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya
peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksakan
pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.

Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat untuk
mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya
evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun
keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu
sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan,
perawatan ke pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.

Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan singkat


ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk
menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan
parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang
seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan
harapan yang akan terjadi dlam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap. Standar
sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Standar
digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan
akreditasi.
B. Tujuan Pedoman
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan
keperawatan yang tepat;
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan
yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
dalam memberikan pelayanan;
3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal,
sehingga dapat memuaskan pasien;
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan dan hangat sehingga
memberikan kesan yang positif;
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga
sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa dan anak yang meliputi :
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.
2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.
3. Pemeriksan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
5. Tindakan medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.
6. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
instruksi dokter spesialis.
7. Pemberian surat rujukan.
8. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

D. Batasan Operasional
Standar Unit kerja Rawat Inap Ruang kelas I,II, dan III di Rumah Sakit Bukit Asam
Medika meliputi Ruang rawat pasien, ruang post perawat, tempat loker, tempat linen
kotor, tempat linen bersih, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap di Rumah
Sakit Bukit Asam Medika, terdiri dari:
a. Ruang Pasien Rawat Inap.
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam.
b. Ruang pos perawat
Ruangan ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telepon, papan pengumuman.
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang,
penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan persetujuan
pengobatan, tindakan perawatan ataupun persetujuan tindakan bedah).
c. Tempat Loker.
Tempat loker di ruang rawat inap di Rumah Sakit Bukit Asam Medika digunakan
untuk penyimpanan obat pasien.
d. Tempat Linen Kotor.
Tempat untuk penyimpanan bahan-bahan kotor yang telah digunakan di ruang rawat
inap sebelum di bawa ke ruang cuci (laundry). Tempat linen kotor di ruang kelas I, II
& III, ember besar dan tutupnya.
e. Tempat Linen Bersih.
Tempat untuk menyimpan bahan-bahan bersih yang akan digunakan di ruang rawat
inap. Linen bersih tersebut ditempatkan di dalam lemari dekat nurse station.
f. Kamar Mandi / Toilet.

E. Landasan Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun2003 tentang Keuangan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004 tentang
Akuntabilitas Pelayanan Publik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Propinsi,
Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
Dilaksakan Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BUKIT ASAM MEDIKA

Rumah Sakit Bukit Asam Medika (RSBAM) merupakan bagian sejarah panjang rumah sakit
di Tanjung Enim. Cikal bakal rumah sakit ini dimulai dari zaman penjajahan Belanda
dimana didirikan rumah sakit di pinggiran area tambang batu bara dan diberi nama Rumah
Sakit Bukit Asam Maynen, saat berpindah ke tangan penjajah Jepang diberi nama Rumah
Sakit Bukit Asam Tenko dan setelah kemerdekaan berubah nama menjadi Rumah Sakit PN
Tambang Arang Bukit Asam (RS-PN TABA).

Rumah sakit ini beberapa kali mengalami perubahan nama sesuai perubahan nama dan
perubahan badan hukum perusahaan yang menaungi. Pada tahun 1989 operasional rumah
sakit dipindahkan dari area pinggiran tambang ke gedung baru di kawasan pemukiman
PTBA dan diresmikan pemakaiannya oleh Presiden RI ke-2 Bp. Suharto pada tanggal 17
Mei 1990. Terakhir sebelum menjadi RSBAM bernama Rumah Sakit Bukit Asam (RSBA)
yang merupakan bagian perusahaan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA.

Pada tanggal 09 April 2015 RSBA melepaskan diri dari PTBA dan berganti nama menjadi
Rumah Sakit Bukit Asam Medika (RSBAM). RSBAM dikelola oleh PT. BUKIT ASAM
MEDIKA. RSBAM adalah jenis rumah sakit umum dan termasuk Rumah Sakit Tipe C.
RSBAM melayani semua lapisan masyarakat baik pegawai dan keluarga pegawai PTBA,
anak perusahaan, mitra kerja maupun masyarakat sekitar. RSBAM yang berlokasi di Jalan
Raya Bukit Asam No.118 Tanjung Enim berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan
dalam bentuk pelayanan kesehatan diagnostik dan terapi, yang disampaikan kepada
pasien melalui pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat inap, dan penunjang medis.

Daftar Pelayanan Utama dari RSBAM adalah sebagai berikut :

Pelayanan Utama Rincian Pelayanan


Pelayanan Rawat Jalan Poliklinik Dokter Gigi
Poliklinik Dokter Spesialis
Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Hemodialisa
Pelayanan Medical Check Up
 Pelayanan Rawat Inap Rawat Inap Gabung
Rawat Inap Anak & Kebidanan
Rawat Inap Hight Care Unit
Penunjang Medis Laboratorium, Radiologi
Rehabilitasi Medik
Kamar Bedah
Farmasi
Gizi dan Dapur

Pelayanan rawat jalan disampaikan kepada pasien melalui 15 poliklinik yang terdiri dari 1
poliklinik Spesialis Bedah, 1 Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, 1 poliklinik Spesialis
THT, 1 poliklinik Spesialis Mata, 1 poliklinik Gigi, 1 poliklinik Spesialis Penyakit Dalam, 1
Spesialis Kulit dan Kelamin, 1 poliklinik Spesialis Anak, dan 1 poliklinik Obstetri Gynekologi.
1 Poliklinik syaraf, 1 Poliklinik Jantung dan Pembuluh Darah dan 1 Polikinik Paru, 1
Spesialis Radiologi, 1 Spesialis Kedokteran Jiwa, 1 Spesialis Rehabilitasi Medik yang
masing-masing memberikan pelayanan berdasarkan satuan medis fungsional (SMF)
tertentu, yang dilayani oleh 25 dokter, baik dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis
yang memiliki 15 ruang konsultasi dan pemeriksaan fisik.

Pelayanan rawat inap disampaikan melalui unit-unit rawat inap (sesuai tabel di atas), yang
berlokasi di 10 ruang perawatan di Kelas Antrasite, 12 ruang di Kelas Lignite, 11 ruang di
Kelas Bituminus yang secara keseluruhan memiliki 80 tempat tidur ( 53 tempat tidur untuk
dewasa, 21 tempat tidur anak dan 6 tempat tidur untuk bayi) yang klasifikasinya
dikelompokkan menjadi kelas IA, IB, II, III. Setiap ruang perawatan dilayani oleh satu orang
perawat Koordinator Lantai Perawatan, serta dua tim perawat bergantian untuk
memberikan perawatan 24 jam penuh setiap harinya.

Fasilitas utama lain adalah fasilitas medis khusus yaitu ruang rawat High care Unit (HCU),
terdapat satu ruang dengan 2 tempat tidur dilengkapi dengan alat-alat diagnostik khusus
serta alat-alat terapi khusus yaitu: Monitor, EKG, Defribilator, Ventilator, Infus Pump,
Syringe Pump, dan Oksigen.
RSBAM didukung oleh 248 orang pekerja yang terdiri dari 9 Karyawan PTBA, , 134 orang
PKWT, 23 orang mitra dan 69 orang outsourcing.

Fasilitas utama RSBAM menempati area seluas 44.128 m 2 dengan luas bangunan 4.950
m2. Akses jalan dalam kota maupun jalan luar Tanjung Enim dapat dengan mudah dicapai
melalui jalur Jalan Kawasan Kantor PTBA.
BAB III
VISI, MISI DAN MOTTO RSBAM

A. VISI RSBAM
Menjadi Rumah Sakit pusat pelayanan kesehatan terbaik di Indonesia

B. MISI RSBAM
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan dan
kepuasan pasien.
2. Menjadi pusat pelayanan kesehatan medik.
3. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan berempati
kepada pasien.
4. Mengembangkan sarana dan prasarana yang unggul, tepat, dan aman.
5. Mengembangkan sistem manajemen yang handal, transparan, akuntabel, efektif
dan efisien.

C. MOTTO RSBAM
Mengutamakan pelayanan pasien dengan berpedoman pada 3S 1B (Senyum, Salam,
Salam, Sapa dan Bantu).

D. TUJUAN RS BUKIT ASAM MEDIKA


1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara optimal yang berorientasi kepada
kepentingan pasien, keluarga dan masyarakat;
2. Mewujudkan kesehatan yang prima bagi pegawai PTBA, keluarganya serta
masyarakat umum.
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

DIREKTUR
RUMAH SAKIT

KETUA SPI KETUA KOMITE MEDIK

KOMITE- KOMITE
LAINNYA

KABAG
KABID YANDIS DAN KABID ADMINISTRASI,
PENUNJANG UMUM DAN
KEPERAWATAN KEUANGAN

KASI PENUNJANG KASI ADMINISTRASI


KASI PELAYANAN DIAGNOSTIK DAM MCU

KASI SISTEM INFORMASI


KASI KESEHATAN DAN KASI UMUM
KEPERAWATAN REKAM MEDIS

KASI KESMAS DAN KIA KASI KEUANGAN


BAB V
VISI, MISI, NILAI, DAN TUJUAN INSTALASI RAWAT INAP

1. Visi Instalasi Rawat Inap


Tercapainya pelayanan kesehatan yang prima, profesional dan mandiri dengan
orientasi kepada kepentingan dan keselamatan pasien.

2. Misi Instalasi Rawat Inap


a) Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan yang mampu memenuhi
kebutuhan klien;
b) Meiningkatkan kualitas kinerja tenaga keperawatan dan kebidanan;
c) Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada;
d) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan dalam upaya
penyembuhan dan pemulihan kesehatan masyarakat.
3. Nilai
a. Ketepatan
b. Ketelitian
c. Ramah
d. Professional
e. empati

4. Tujuan
Memberikan pelayanan keperawatan secara professional, cepat, tepat,efektif dan
efisien.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA
Struktur Organisasi
a. Secara struktur organisasi, instalasi rawat inap berada di bawah Kasi Pelayanan dan
Kasi Keperawatan untuk pengembangan mutu keperawatan dan penerapan asuhan
keperawatan dan Instalasi rawat inap adalah unit pelayanan non struktural yang
dipimpin oleh seorang koordinator instalasi yang menyelenggarakan kegiatan
pelayanan medik. Keperawatan atau pelayanan penunjang medik, pendidikan,
pelatihan dan penelitian kesehatan di Rumah Sakit.
b. Struktur organisasi instalasi rawat inap sebagai berikut :

KEPALA RS BAM

KABID YANDIS DAN KEPERAWATAN

KASI PELAYANAN KASI KEPERAWATAN

KOORDINATOR INSTALASI RAWAT


INAP dan HCU

KOORDINATOR ANTRASITE

KOORDINATOR LIGNITE

KOORDINATOR BITUMINOUS

KOORDINATOR KEBIDANAN
BAB VI
URAIAN JABATAN

Uraian Tugas
KOORDINATOR INSTALASI RAWAT INAP
a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan
penunjang medik, sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan melalui
pengelolaan sumber daya yang tersedia secara efektif, efisien dan produktif.

b. Fungsi
pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengevaluasian
penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan
penunjang medik di lingkup instalasi.

c. UraianTugas
1) Membantu menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional
dan penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang
berkoordinasi dengan kepala keperawatan;
2) Membantu kasi keperawatan dalam menyusun standart pelayanan minimal
instalasi rawat inap;
3) Melaksanakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan standart
pelayanan yang telah ditetapkan;
4) Mengelola dan memberdayakan semua sumber daya di instalasi dalam rangka
untuk meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan pelayanan;
5) Melaksanakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel;
6) Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka
pelaksanaan tugas instalasi;
7) Melaksakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan
sumber daya yang digunakan di lingkup instalasi;
8) Membantu menyelesaikan masalah yang menghambat tugas operasional
instalasi rawat inap;
9) Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai kebutuhan
instalasi;
10)Melaporkan dan mempetanggungjawabkan pelaksanaan tugas operasional
kepada kasi keperawatan dan kasi pelayanan secara berjenjang.

d. Kewenangan
1) Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai;
2) Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA);
3) Mengusulkan standart pelayanan instalasi;
4) Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk Satuan Medis
Fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi;
5) Mengatur penggunaan sarana prasarana secara efektif, efisien dan produktif;
6) Melaksakan ketentuan disiplin kerja di instalasi;
7) Mengusulkan kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam (SKP) di lingkup
instalasi;

e. TanggungJawab
1) Menjamin kelancaran secara operasional dalam pelayanan atau dukungan
pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif;
2) Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja
(ketentuan )yang telah ditetapkan.

KOORDINATOR MASING- MASING RAWAT INAP : ANTRASITE, LIGNITE,


BITUMINOUS DAN KEBIDANAN

a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan di Instalasi rawat inap berdasarkan koordinasi dan
perintah coordinator Instalasi rawat inap.

b. Fungsi
Melaksanakan dan mengkoordinir pelayanan di keperawatan di masing masing
rawat inap.

c. Uraian Tugas
1. Membantu memberi masukan coordinator Instalasi rawat inap dalam menyusun
rencana kerja, krbutuhan sarana dan prasarana sehingga operasional dan
layanan keperawatan baik yang rutin maupun terencana dapat berjalan dengan
lancer.
2. Melaksanakan dan mengkoordinir terhadap rencana kerja yang sudah disusun
di Instalasi rawat inap
3. Mengatur jadwal dinas instalasi rawat inap;
4. Melakukan pengarahan kepada perawat pelaksana tentang pelaksanaan
asuhan keperawatan di ruangan;
5. Sebagai Koordinator perawat dan bidan pelaksana dalam melakukan pelayanan
di masing-masing ruangan di Instalasi rawat inap;
6. Membuat laporan pelaksanaan yang ada di Instalasi rawat inap baik harian
maupun bulanan untuk dilaporkan kepada atasan;

PERAWAT PELAKSANA

1. Mengumpulkan/mengkaji dan menganalisa data pasien baru melalui wawancara


(anamnesa), pemeriksaan fisik, keluhan penyakit dan observasi riwayat penyakit
sebagai diagnosa keperawatan, sehingga tindak lanjut perawatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan diagnosa;
2. Merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan, pemberian obat dan
alat kesehatan sehingga langkah-langkah perawatan kesehatan dapat
dilaksanakan sesuai rencana;
3. Mendokumentasikan seluruh asuhan keperawatan di Rekam Medis (elektronik
dan manual);
4. Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas;
5. Melakukan tindakan darurat keperawatan : PPGD untuk mengatasi pasien
dalam kondisi gawat darurat yang membutuhkan pertolongan segera.
6. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter;
7. Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan.
8. Memberikan pendidikan kesehatan.
9. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku;
10. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi siap
pakai;
11. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya, serta
kegiatan rutin sehari-hari di ruangan;
12. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan kelurganya;
13. Memantau dan menilai kondisi pasien;
14. Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan tim
kesehatan yang lain;
15. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan;
16. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh atasan;
17. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.;
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah;
19. Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun tulisan.

BIDAN PELAKSANA

1. Memberikan layanan kebidanan (promotif, preventif, kuratif) dan nasehat


kehamilan secara profesional;
2. Memeriksa Ibu-ibu post natal dalam perawatan, sehingga kondisi kesehatan ibu
dapat diketahui dengan cepat dan tepat;
3. Menolong persalinan (normal), masa nifas serta merawat bayi yang baru lahir
sesuai prosedur, sehingga persalinan berjalan lancar dan bayi dilayani dengan
baik;
4. Melaksanakan tindakan darurat kepada ibu hamil jika diperlukan, sehingga
pasien dilayani dengan cepat;
5. Melakukan diagnosa dan terapi sederhana terhadap kasus kebidanan,
sehingga tersedianya data hasil diagnosa untuk menunjang penanganan kasus;
6. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter;
7. Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan.
8. Memberikan pendidikan kesehatan.
9. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku;
10. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi siap
pakai;
11. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya, serta
kegiatan rutin sehari-hari di ruangan;
12. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan kelurganya;
13. Memantau dan menilai kondisi pasien;
14. Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan tim
kesehatan yang lain;
15. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya peningkatan mutu asuhan kebidanan;
16. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh atasan;
17. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang kebidanan.;
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan kebidanan dan kandungan di
rumah;
19. Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun tulisan.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi Rawat
Jalan

Instalasi Rawat Instalasi


IGD
Inap Penunjang
Diagnostik

Adm Instalasi
umum Rekam
dan Medik

RS Lain

A. HUBUNGAN INTERN
Instalasi rawat inap memberikan pelayanan yang berkomperhensif terhadap kebutuhan
pasien baik secara langsung yang berkaitan dengan pemeriksaan penunjang,
diagnostic, perawatan khusus maupun yang tidak langsung terkait dengan layanan yang
lain.

B. HUBUNGAN EKSTERN
Instalasi rawat inap berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal rujukan pasien
yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi atau lanjut.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Berikut ini adalah kualifikasi SDM di unit kerja Rawat inap kelas I,II dan III adapun daftar
kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Instalasi Rawat Jumlah


No. Nama Jabatan Pendidikan
Inap Tenaga
Rawat Inap dan Koordinator rawat
1. D III Keperawatan 1
HCU inap dan HCU

2. Ranap : Antrasite Koordinator D III Keperawatan 1

Ranap : Antrasite Perawat


3. D III Keperawatan 8
Pelaksana

4. Ranap : Lignite Koordinator D III Keperawatan 1

Ranap : Lignite Perawat


5. D III Keperawatan 7
Pelaksana

6. Ranap : Lignite Bidan Pelaksana D III Kebidanan 2

Ranap :
7. Koordinator D III Keperawatan 1
Bituminous
Ranap : Perawat
8. D III Keperawatan 6
Bituminous Pelaksana
Ranap :
9. Koordinator D III Keperawatan 1
Kebidanan
Ranap :
10. Bidan Pelaksana D III Bidan 8
Kebidanan

B. Pengembangan tenaga diklat keperawatan

Yang Perawatan yang


No Jenis Pelatihan Kebutuhan sudah perlu pelatihan
ada 2017 2018
1. Manajemen kepala 5 2 - 3
ruangan bangsal
2. CWCCA 4 1 - 3
3. BTCLS 31 20 - 11
4. HIPPERKES 31 5 - 26

C. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Rumah Sakit Bukit Asam Medika
berdasarkan shift. Tenaga kerja di unit Rawat Inap kelas I,II dan III saat ini berjumlah 36
Orang. Yang memegang tanggung jawab sebagai berikut :
1) Koordinator Instalasi RANAP dan HCU : 1 Orang
2) Koordinator Ruangan : 4 Orang
3) Pelaksana : 31 Orang

Tenaga kerja di instalasi Rawat Inap, bekerja dengan jadwal sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan : Senin s.d Jum’at dimulai pukul 07.00 – 16.00
2) Pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah dijadwalkan.

D. Pengaturan Jaga
Rumah Sakit Bukit Asam Medika merupakan Rumah Sakit yang beroperasional selama
24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum.
Karyawan bekerja secara shift dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri oleh unit
kerja rawat inap.
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
1) Batas keterlambatan karyawan maksimal 15 menit dari dimulainya jadwal shift.
2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka karyawan
tersebut akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
3) Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan surat
peringatan.
Pengaturan tenaga kerja di Rawat, berdasarkan shift di bawah ini :
a) Kepala Ruangan
 Senin – Jum’at : 07.00 – 16.00
b) Karyawan Shift
o Shift I : 07.00 – 15.00
o Shift II : 15.00 – 22.00
o Shift III : 22.00 – 07.00

E. DASAR PENGHITUNGAN KETENAGAAN RAWAT INAP


Penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap, berdasarkan :
1. Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per pasien / hari
 Penyakit Dalam 4,5 jam
 Bedah 3,5 jam
 Campuran Bedah & Peny. Dalam 4,5 jam
 Post Partum 4 jam
 Bayi / Neonatus 2,5 jam
 Anak 4 jam
 Kamar Bersalin 5 – 8 jam
 Gawat 10 – 12 jam

2. Hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun


 Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari
 Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun
- Jumlah hari minggu 52 Hari
- Libur Nasional 12 Hari
- Cuti Tahunan 12 Hari
 Jumlah hari efektif dalam 1 tahun 365 – 76 = 289 Hari
 Jumlah hari efektif per minggu 289 : 7 = 41 Minggu
 Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun = 41 minggu x 37,5 jam = 1537 jam
 Antisipasi tenaga cuti sakit = 10 %
3. Jumlah TT dan BOR Tahun 2017

No Ruang Ranap TT BOR KET


1 Antrasite 12 23 -
2 Lignite 42 20 -
3 Bituminous 23 18 -
4 HCU dan Peristi 4 23 -
5 Kebidanan 8 20 -

Penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan di Rawat Inap

(Jml jam perawatan x 52 minggu x 7 hr x Jml TT x BOR)


Tenaga Perawat = + 10%
41 Jml minggu efektif x 37,5 Jam

Penghitungan tenaga keperawatan di Ruang Antrasite (Penyakit Dalam)

4.5 x 52 x 7 x 12 x 23% 4.520


= + 10% = = 3 + 10% = 4 Perawat
41 x 37,5 1537

Penghitungan tenaga keperawatan di Ruang Antrasite (Campuran Bedah dll)

4.5 x 52 x 7 x 12 x 23% 4.520


= + 10% = = 3 + 10% = 4 Perawat
41 x 37,5 1537

Penghitungan tenaga keperawatan di Ruang Lignite (Penyakit dalam, bedah dll)

4.5 x 52 x 7 x 42 x 20% 13.759


= + 10% = = 9 + 10% = 10 Perawat
41 x 37,5 1537

Penghitungan tenaga keperawatan di Bituminous (Anak)

4 x 52 x 7 x 23 x 18% 6.027
= + 10% = = 3 + 10% = 4 Perawat
41 x 37,5 1537

Penghitungan tenaga keperawatan di Kebidanan


6 x 52 x 7 x 8 x 20% 3.494
= + 10% = = 2 + 10% = 3 Bidan
41 x 37,5 1537

Penghitungan tenaga keperawatan di Kamar Bersalin

7 x 52 x 7 x 8 x 20% 4.076
= + 10% = = 3 + 10% = 4 Bidan
41 x 37,5 1537

Penghitungan tenaga keperawatan High Care Unit (HCU)

10 x 52 x 7 x 4 x 23% 3.348
= + 10% = = 3 + 10% = 4 Perawat
41 x 37,5 1537

No Ruang Pendidikan Jumlah Ket


Ada Ideal Kurang
1 Antrasite DIII 8 8 - -
2 Lignite S1 - - - -
DIII 8 10 +2 -
Jumlah 8 10 +2 -

3 Bituminous S1 - - - -
DIII 4 4 - -
Jumlah 4 4 - -

4 Kebidanan S1 - - - -
DIII 8 7 -1 -
Jumlah 8 7 -1 -

5 HCU S1 - - - -
DIII 4 4 - -
Jumlah 4 4 - -
BAB X

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi di Instalasi Rawat Inap dilakukan oleh perawat baru sebagai upaya
untuk menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja baru dalam rangka memenuhi syarat bagi
pekerjaan / jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan asing.

A. Tujuan Kegiatan Orientasi


1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
2. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah sakit serta
kebijakan pimpinan rumah sakit.
3. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja.
4. Memahami teknik-teknik mengerjakan Basic Life Support dalam keadaan darurat.
5. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf keperawatan.

B. Materi Orientasi
1) Materi Umum
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan.
b. Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan.
c. Falsafah / sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit / pelayanan keperawatan.
e. Metode pemberian asuhan keperawatan.
f. Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan.
g. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
h. Hak dan kewajiban perawat.
2) Materi Khusus
a. Struktur organisasi instalasi / ruangan.
b. Setting ruangan dan alat.
c. Tata tertib instalasi / ruangan.
d. Prosedur administrasi instalasi / ruangan.
e. Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien.
f. Manajemen / model asuhan keperawatan pasien di instalasi / ruangan.
g. Monitoring hemodinamik pasien di instalasi / ruangan.
h. Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di instalasi / ruangan.
i. Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi / ruangan.
j. Manajemen logistik alat medis / non medis (linen) di instalasi / ruangan.
k. Manajemen pencucian dan sterilisasi alat di instalasi / ruangan.

C. Prosedur Kegiatan Orientasi


1. Tenaga keperawatan diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang keperawatan.
2. Tenaga keperawatan baru, pindahan dan mutasi antar ruang menerima penjelasan
materi orientasi yang meliputi materi umum dan khusus.
3. Perkenalan dengan pejabat struktural / fungsional di keperawatan
4. Setelah pelaksanaan orientasi perawat yang bersangkutan membuat laporan ke
bidang keperawatan.
5. Berdasarkan evaluasi selama orientasi yang dibuat oleh masing-masing kepala
ruang, maka yang bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan serta ketrampilan
yang bersangkutan melalui SK atau Nota Dinas Kepala Rumah Sakit.

BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

Untuk dapat disesuaikan dengan di instalasi gizi

BAB XI

PELAPORAN

1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan

3. Laporan Tahunan

Tanjung Enim, Oktober 2017


RS BUKIT ASAM MEDIKA
Kepala Rumah Sakit,

Dr. Rachmad Yusuf, MARS

Anda mungkin juga menyukai