PENDAHULUAN
Organisasi kesehatan yang memberikan pelayanan langsung seperti RS. Bukit Asam Medika,
bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan rujukan medik dan
rujukan kesehatan secara terpadu serta meningkatkan dan memantapkan manajemen
pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan penilaian.
Sejalan dengan perubahan sosial budaya masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan
informasi yang demikian cepat dan diikuti oleh tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang lebih baik mengharuskan RSBAM untuk mengembangkan diri secara terus
menerus. Pengembangan dilaksanakan secara bertahap untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di RSBAM dengan mengikuti perubahan yang ada. Untuk itu RSBAM
harus meningkatkan kinerjanya secara terencana sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat agar dapat terus berkembang.
Salah satu usaha peningkatan kinerja RSBAM adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan
di semua unit pelayanan, baik pada unit pelayanan medik, pelayanan penunjang medik,
ataupun pada unit pelayanan administrasi dan manajemen melalui program jaminan mutu.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RS
Rumah Sakit Bukit Asam Medika (RSBAM) adalah sebuah rumah sakit tipe C yang
merupakan unit usaha dari PT Bukit Asam M (PTBA). RSBAM sebagai rumah sakit
diresmikan pada tanggal 17 Mei 1990 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Jenderal
TNI (Purn) Soeharto.
RSBAM – yang berlokasi di Jalan Raya Bukit Asam nomor 118 Tanjung Enim – berperan
sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat sekunder dalam suatu jaringan sarana
pemberi pelayanan kesehatan primer, yang dikelola oleh Bukit Asam Medika.
RSBAM memberikan pelayanan utama dalam bentuk pelayanan kesehatan diagnostik dan
terapi, yang disampaikan kepada pasien melalui pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat
inap, dan penunjang medis. Pelayanan kesehatan penunjang medis terdiri dari pelayanan
diagnostik dan pelayanan terapi, yang pelayanannya terpisah dari rawat jalan maupun
2
Pelayanan rawat jalan disampaikan kepada pasien melalui 9 poliklinik yang terdiri dari 2
layanan poliklinik, dan 7 layanan poliklinik spesialis. Selain itu RSBAM memiiliki 1
pelayanan Medical Chek Up, 1 pelayanan cardiovaskuler dan 1 pelayanan Instalasi Gawat
fungsional (SMF) tertentu, yang dilayani oleh 20 dokter, baik dokter umum, dan dokter
spesialis, bertempat di lantai I, yang memiliki 11 ruang konsultasi dan pemeriksaan fisik.
Pelayanan rawat inap disampaikan melalui unit-unit rawat inap (sesuai tabel di atas), yang
berlokasi di lantai 1 ruang perawatan, yang secara keseluruhan memiliki 80 tempat tidur
(tempat tidur untuk dewasa, tempat tidur anak) yang klasifikasinya dikelompokkan menjadi
kelas IA, IB, II, IIIA dan IIIB. Setiap ruang perawatan dilayani oleh satu orang perawat
Fasilitas utama lain adalah fasilitas medis khusus yaitu ruang rawat High care (HCU),
serta alat-alat diagnostik khusus serta alat-alat terapi khusus yaitu: Magnetic Resonance
Imaging (MRI) 1,5 Tesla, Computed Tomography (CT) Scan Multislice, Sky Light Gamma
laboratorium dengan Laboratory Information System (LIS), alat Treadmill Test, alat
Satu fasilitas penunjang lainnya adalah Sistem Informasi Manjemen Rumah Sakit (SIM-
RSPP didukung oleh 1.827 orang pekerja yang terdiri dari 1.009 orang PWTT, 39 orang
PWT, 75 orang mitra dan 704 orang outsourcing. Jumlah 1.827 orang pekerja. (pak
yunus)
3
Fasilitas utama RSPP menempati area seluas 31.000 m 2 dengan luas bangunan 45.000
m2, berupa bangunan multi blok, yang terdiri dari 5 gedung utama yaitu Gedung A, Gedung
B, Gedung F, Gedung K, Graha RSPP dan Gedung H. RSPP memiliki beberapa akses
darat melalui jalur-jalur jalan raya utama yaitu Jalan Jendral Sudirman, Jalan Arteri
Pondok Indah, dan Jalan Raya Ciledug. Akses jalan tol dalam kota maupun jalan tol
dapat dengan mudah dicapai melalui jalur Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Arteri
Pondok Indah. Akses melalui udara tersedia melalui helipad yang tersertifikasi dengan
Helicopter Landing Officer (HLO) dari PT Pelita Air Service, dan helipad ini sampai
4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
Karakteristik utama budaya RSBAM adalah budaya pelayanan kesehatan, dengan visi
“Menjadi Rumah Sakit Terbaik se- Sumatera Selatan dalam pelayanan kesehatan dan
terpercaya dalam koordinasi layanan dengan pasien dan keluarganya”.
Tata Nilai RSBAM yaitu BUKIT (Based on evidence, Ultimate, Knowledgeable, Integrity
dan Team work ).
Based on evidence : Pelayanan kesehatan yang diberikan sedapat mungkin berdasarkan
bukti penelitian dan kajian ilmiah
Ultimate : Pelayanan yang diberikan baik medis maupun non medis adalah pelayanan
dengan standart tinggi yang mampu diberikan oleh personil rumah sakit.
Knowledgeable : Pegawai RSBAM adalah pegawai terdidik dengan kemampuan skill dan
knowledge yang baik dan sesuai dengan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
pelanggan.
Integrity : RSBAM memiliki komitmen bersama untuk melakukan apa yag benar secara
medis dan sesuai kebutuhan pasien – keluarga.
Team work : Pegawai RSBAM bekerja sama sebagai tim terpadu untuk meningkatkan
kinerja dan pelayanan pasien.
5
BAB IV
6
BAB V
DIREKTUR RSBAM :
Dr. Pramadhya Bachtiar, M.Kes
7
BAB VI
8
kegiatan layanan
VI. Membuat laporan dan evaluasi terhadap semua kegiatan
Manajemen Mutu
WEWENANG 1. Legalisasi perencanaan program mutu RSPP.
2. Pelaksanaan tertib administrasi layanan Manajemen Mutu RSPP.
TANGGUNG JAWAB 1. Seluruh kegiatan Manajemen Mutu bertanggung jawab langsung
kepada direktur RSPP
2. Tertib administrasi farmasi RSPP.
PERSYARATAN JABATAN
1. Pendidikan Formal yang - S1 – Kesehatan
diperlukan - S2 – Manajemen
2. Surat Registrasi
3. Kursus, latihankerja yang Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Kebersihan tangan (Hand Hygiene), BPS
harusdiikuti
(Basic Patient Safety), BLS (Basic Life Support), ISO, AMI
DISETUJUI OLEH : Atasan Pemegang Jabatan Pemegang Jabatan
9
TUGAS POKOK I. 1. Mengkoordinasikan dan mengawasi perencanaan dan
pengendalian Mutu, meliputi :
a. Pengkonsolidasian usul perencanaan dan pengendalian
mutu diseluruh unit layanan.
b. Penyiapan standarisasi Akreditasi, ISO dan JCI.
II. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan
kerjanya
III. Memunculkan inovasi baru untuk pengembangan sesuai target
perusahaan
IV. Menyelesaikan semua masalah yang timbul dalam pelaksanaan
kegiatan layanan
V. Membuat laporan dan evaluasi terhadap semua kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
WEWENANG 1. Pelaksanaan tertib administrasi layanan Manajemen Mutu RSPP.
TANGGUNG JAWAB I. Seluruh kegiatan Manajemen Mutu bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Manajemen Mutu
II. Tertib administrasi Manajemen Mutu RSPP.
PERSYARATAN JABATAN
4. Pendidikan Formal yang - S1 – Kesehatan
diperlukan - S2 – Manajemen
5. Surat Registrasi -
6. Kursus, latihankerja yang Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Kebersihan tangan (Hand Hygiene), BPS
harusdiikuti
(Basic Patient Safety), BLS (Basic Life Support), ISO, AMI
DISETUJUI OLEH : Atasan Pemegang Jabatan Pemegang Jabatan
BAB VII
10
TATA HUBUNGAN KERJA
DIREKTUR
Rawat Jalan
Gizi
IGD
Administrasi Layanan
Medis Umum
Supervisor TI dan TE
CSSD
Radiologi
Keuangan
BAB VIII
11
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Kebutuhan
Ketua TIM Mutu S1 Kedokteran PPGD, ACLS, ATLS, 1
EKG
D3 Keperawatan BTCLS,
BAB IX
12
KEGIATAN ORIENTASI
a. LATAR BELAKANG
Manajemen Mutu adalah merupakan bagian atau Unit yang berada langsung dibawah
direktur RS. Bukit Asam Medika, yang bertugas untuk membantu direktur dalam hal
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara umum.
Untuk menunjang fungsi dari manajemen mutu maka dibutuhkan tenaga-tenaga terlatih
baik dalam hal manajerial maupun fungsional, selain itu diperlukan kerjasama tim yang
baik sehingga diperlukan kegiatan orientasi untuk karyawan atau karyawan baru yang
berdinas di bagian manajemen mutu.
b. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Karyawan dapat bekerja dengan terampil, siap pakai serta mengetahui tata kerja di
bagian Manajemen Mutu
2. Tujuan Khusus
Pekerja dapat mengetahui tentang bagaimana melakukan survey kepuasan
pelanggan
Pekerja dapat mengetahui tentang bagaimana melakukan survey kepuasan
pekerja
Pekerja dapat segera melakukan tindakan darurat
Pekerja dapat mengetahui peraturan – peraturan yang ada di bagian manajemen
mutu
Pekerja dapat mengetahui sarana dan prasarana di bagian Manajemen Mutu
Pekerja dapat mengenal semua pekerja yang ada di bagian Manajemen Mutu
c. SASARAN
Semua pekerja baru yang bekerja di bagian Manajemen Mutu.
d. METODE ORIENTASI
Pelaksanaan orientasi pekerja baru di bagian Manajemen mutu dilaksanakan selama
1 (satu) Minggu
Orientasi meliputi pemberian materi berupa teori dan praktek.
Evaluasi program dilakukan pada akhir kegiatan orientasi
13
e. TOPIK / MATERI ORIENTASI
Sosialisasi :
- Struktur organisasi bagian Manajemen Mutu
- Visi, misi, tujuan dan falsafah Manajemen Mutu
Sarana dan fasilitas Bagian Manajemen Mutu
Prosedur pelayanan Bagian Manajemen Mutu
Pengenalan program pengendalian infeksi di RSBAM
Pengenalan program penanggulangan bencana
N HARI KE Mg Mg
MATERI
O 1 2 3 4 5 6 2-11 12
1 Sosialisai Strutur Organisasi, Visi,
Misi RSBAM
2 Pengenalan Sarana, Prasarana
dan Fasilitas Manajemen Mutu
3 Pengenalan Prosedur Pelayanan
Manajemen Mutu
4 Pengenalan Pengendalian Infeksi
Nosokomial
5 Pengenalan Tekhnik survey
kepuasan pelanggan
8 Pengkayaan dan Pendampingan
Di Manajemen Mutu
9 Evaluasi
g. ANGGARAN
Anggaran Rp 0,-
h. PENUTUP
Orientasi merupakan kegiatan yang diberikan kepada pekerja baru yang akan
bekerja di bagian Manajemen Mutu. Orientasi dilaksanakan dengan tujuan
mengenalkan tata kerja yang ada di tempat bekerja dan diharapkan pekerja dapat
segera beradaptasi pada waktu bertugas di lapangan.
14
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
A. PENGERTIAN
15
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. TUJUAN
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya manajemen mutu yang profesional.
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan manajemen mutu dan
pelayanan RS
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
manajemen mutu dan pelayanan RS
C. KEGIATAN RAPAT
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Bagian manajemen mutu yang dipimpin oleh Ka
manajemen mutu dan diikuti oleh seluruh stafnya.
Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Ka Manajemen Mutu setiap
sebulan sekali
2. Rapat Tidak Terjadwal
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh
Ka Manajemen mutu untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di
bagian manajemen mutu dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan
bersifat insiden.
BAB XI
PELAPORAN
16
A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan kegiatan Manajemen Mutu
B. JENIS LAPORAN
Jenis laporan yang dikerjakan di Manajemen Mutu adalah:
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat oleh Ka Manajemen Mutu atau Pengawas Standarisasi dan
administrasi terkait tentang Survey kepuasan pelanggan dan Monitoring
Pencapaian Sasaran Mutu.
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dibuat oleh Kepala Manajemen Mutu tentang laporan kegiatan
Manajemen Mutu dalam satu tahun berjalan terkait dengan kegiatan : Akreditasi,
survey kepuasan pelanggan, survey kepuasan pekerja/ staf dan Realisasi Anggaran
Operasional dan Investasi, Rencana Pengembangan dan Laporan Peningkatan
Mutu Pelayanan
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
NOMOR :
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN MANAJEMEN MUTU
RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
17
DIREKTUR RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan efektifitas Penyelenggaraan
Organisasi Manajemen Mutu Rumah sakit Pusat Pertamina, diperlukan Pedoman
Pengorganisasian Manajemen Mutu;
b. bahwa untuk maksud tersebut diperlukan Pedoman Pengorganisasian
Manajemen Mutu yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Pusat Pertamina.
Mengingat :
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159b/MENKES/PER/II/1988
tentang Rumah Sakit;
2. Keputusan Direktur Utma PT. Pertamina Bina Medika Nomor ......./..... /2007 tahun
2007 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Pusat Pertamina.
3. Keputusan Direktur Utma PT. Pertamina Bina Medika Nomor ......./..... /
2008 tahun 2008 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina.
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN MANAJEMEN MUTU RUMAH SAKIT
PUSAT PERTAMINA
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Manajemen Mutu Rumah Sakit Pusat Pertamina
harus dijadikan acuan dalam Penyelenggaraan Organisasi dan tata laksana
dalam Manajemen Mutu Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Keempat : Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan
perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : Agustus 2013
Direktur,
PEDOMAN
18
PENGORGANISASIAN MANAJEMEN MUTU
19