PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai
pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam
memberikan pelayanan yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar
profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai
konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam
melaksakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.
Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat
untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang
pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi.
Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada
individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh
anggota profesi.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan,
perawatan ke pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.
Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan singkat
ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk
menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan
parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang
seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan
harapan yang akan terjadi dlam upaya meningkatkan mutu pelayanan.
Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap.
Standar sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas.
Standar digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri,
inspeksi dan akreditasi.
B. Tujuan Pedoman
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar
asuhan keperawatan yang tepat.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai
keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan dalam memberikan pelayanan.
3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang
optimal, sehingga dapat memuaskan pasien.
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan dan hangat
sehingga memberikan kesan yang positif.
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan
keluarga sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasadan anak yang meliputi :
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.
2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.
3. Pemeriksan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
5. Tindakan medis yang bersifat diagnosti dan terapeutik.
6. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien
dan instruksi dokter spesialis.
7. Pelayanan tranfusi darah.
8. Pemberian surat rujukan.
9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.
D. Batasan Operasional
Standar Unit kerja Rawat Inap di Rumah Sakit Hi M Yusuf meliputi Ruang rawat
pasien, ruang pos perawat, tempat loker, tempat linen kotor, tempat linen bersih,
kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap anak di RS Hi M Yusuf,
terdiri dari:
a. Ruang Pasien Rawat Inap.
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan
secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Ruang rawat inap RS Hi M
Yusuf terdiri dari Ruang Rawat Inap Kebidanan dan Ruang Rawat Inap
Keperawatan.
b. Ruang pos perawat
Ruangan ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telepon, papan pengumuman.
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang,
penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan
persetujuan pengobatan, tindakan perawatan ataupun persetujuan tindakan
bedah).
c. Tempat Loker.
Tempat loker di ruang rawat inap di RS Hi M Yusuf digunakan untuk
penyimpanan obat pasien.
d. Tempat Linen Kotor.
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
10
19
22
26
BAB IX LOGISTIK......................................................................................
27
28
29
30
31
32
33
37
38
39
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
1. DATA UMUM
-
Nama Perusahaan
: Rumah Sakit
Hi. MUHAMMAD YUSUF
Direktur
Tanggal Pendirian
: 13 Juni 2011
: 503/001.a/37-LU/2011
Tanggal Operasional
: 26 Februari 2013
Tanggal Peresmian
: 15 Mei 2013
Kelas pelayanan
: Kelas D
: 59 TT
:503/001/RS/39-LU/2011(Pembaharuan)
: 21 April 2019
: 503/054-04/37-LU/2011
: 503.7.2/15-4/37-LU/2011
Alamat Kantor
Pemilik/Penanggung Jawab
Jenis Pelayanan(kelas )
Status Lahan RS
: Hak Milik
Luas Lahan RS
: 2.225,00 m2
Luas Bagunan RS
: 1.437,59 m2
Status Permodalan
: Swasta
Pemilik Modal
2. Jenis Pelayanan
Ruang Isolasi
Kamar Operasi
Kamar Bersalin
Pelayanan Penunjang
Laboratorium 24 jam
Radiologi 24 jam
Apotek 24 jam
Instalasi Gizi
Instalasi Loundry
Ambulance 24 jam
BAB III
VISI DAN MISI INSTALASI RAWAT INAP
RUMAH SAKIT HI. MUHAMMAD YUSUF
BAB IV
A. Struktur Organisasi
a. Secara struktur organisasi, instalasi rawat inap berada di bawah penanggung
jawab rawat inap. Dalam hal yang berkaitan dengan SDM keperawatan dan
sarana prasarana rawat inap akan berkoordinasi dengan penanggung jawab
rawat inap.
b. Instalasi rawat inap adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh
seorang kepala instalasi yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik.
Keperawatan atau pelayanan penunjang medik, pendidikan, pelatihan dan
penelitian kesehatan di Rumah Sakit.
c. Struktur organisasi instalasi rawat inap sebagai berikut :
Direktur
dr. I Wayan Surya Wibowo, M.M.R
Dokter Penanggungjawab :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ruang Ranap
Kebidanan
Kepala Ruang
Mira Anggraini, Amd. Keb
Ruang Ranap
Keperawatan
Kepala Ruang
Fedri Kaspandi Amd, Kep
Pj Shift
Pagi
Ruang Rawat
Umum
Ruang Rawat
Bayi
Pj Shift
Siang
Ruang Rawat
Anak
Pj Shift
Pagi
Pj Shift
Malam
Pj Shift
Siang
Pj Shift
Malam
Perawat Pelaksana
Bidan Pelaksana
BAB V
URAIAN JABATAN
pelaksanaan,
pengkoordinasian,
pengendalian
dan
7) Mengembangkan
kemampuan
instalasi
dalam
pelayanan
secara
berkelanjutan.
8) Melaksakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.
9) Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka
pelaksnaan tugas instalasi.
10) Melaksakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan
sumber daya yang digunakan di lingkup instalasi.
11) Mengevaluasi standart pelayanan instalasi.
12) Menyelesaikan masalah yang menghambat tugas operasional instalasi.
13) Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai kebutuhan
instalasi.
14) Melaporkan dan mempetanggungjawabkan pelaksanaan tugas operasional
kepada ardirektur secara berjenjang.
d. Kewenangan
1) Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai.
2) Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3) Mengusulkan standart pelayanan instalasi.
4) Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk Satuan
Medis Fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.
5) Mengatur penggunaan sarana prasarana secara efektif, efisien dan
produktif.
6) Menyusun dan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan kelancaran pelayanan instalasi.
7) Melaksakan ketentuan disiplin kerja di instalasi.
8) Mengusulkan kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam (SKP) di
lingkup instalasi.
9) Mengusulkan sistem Reward dan Punisment terhadap kinerja karyawan
sesuai dengan batas kewenangannya.
e. Tanggung Jawab
1) Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada
direktur RS secara berjenjang.
2) Menjamin kelancaran secara operasional dalam pelayanan atau dukungan
pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
3) Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja
(ketentuan)yang telah ditetapkan.
f. Syarat Jabatan
1) Minimal D3
10
laporan
setiap
bulan
sesuai
dengan
kebijakan
agar
11
13) Melakukan penilaian terhadap kinerja staf bidan sesuai dengan peraturan
kepegawaian agar terlaksana sistem penghargaan dengan baik.
14) Memberikan bimbingan klinik kepada mahasiswa yang
sedang
12
b. UraianTugas
1) Membuat rencana asuhan keperawatan bulanan, mingguan dan harian
bersama kepala ruang.
2) Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala ruang.
3) Melakukan pegkajian, menyusun diagnosa dan perencanaan tindakan
bersama anggota timnya.
4) Melakukan pengarahan kepada perawat pelaksana tentang pelaksanaan
asuhan keperawatan.
5) Melakukan kerjasama dengan tim perawatan lain dan kolaborasi dengan
anggota tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
secara berkesinambungan.
6) Melakukan evaluasi dan audit internal asuhan keperawatan yang menjadi
tanggungjawab timnya.
7) Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan.
8) Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan keperawatan yang
menjadi tanggungjawab timnya.
9) Membuat laporan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan timnya
kepada kepala ruang baik secara lisan maupun tulisan.
c. Syarat Jabatan
Minimal D3 (DIPLOMA 3) KEPERAWATAN
D. PENANGGUNG JAWAB SHIFF RANAP KEBIDANAN
a. Tugas pokok
Memimpin, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan asuhan kebidanan
unit selama dalam shift yang menjadi tanggung jawabnya dan ketika kepala
ruangan tidak ada di tempat sesuai ketentuan yang berlaku agar pelayanan
dapat berjalan lancar.
b. Uraian tugas
1) Melakukan asuhan kebidanan kepada pasien sesuai dengan pedoman
pelayanan agar dapat memberikan asuhan keperawatan/kebidanan yang
berkualitas dan komprehensif.
2) Melakukan pengawasan terhadap pelayanan asuhan kebidanan yang
diberikan kepada pasien dalam shift yang menjadi tanggung jawabnya
dan menciptakan komunikasi yang baik dengan pasien, dokter dan
petugas kesehatan lainnya sesuai dengan pedoman pelayanan dan
pedoman pengorganisasian agar pelayanan berjalan lancar.
3) Membuat laporan harian pelayanan kebidanan sesuai dengan kebijakan
keperawatan agar data pasien terinformasi dengan baik.
13
asuhan
keperawatan/kebidanan
secara
komprehensif
c. Syarat Jabatan
Minimal D3 (DIPLOMA 3) KEBIDANAN
E. PERAWAT PELAKSANA
a. UraianTugas
1) Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan.
2) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas.
3) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter.
4) Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan.
5) Memberikan pendidikan kesehatan.
6) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
7) Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi siap
pakai.
8) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya,
serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
9) Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
kelurganya.
10) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien.
11) Menyususn diagnosa keperawatan pasien.
12) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
13) Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.
14) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan
15) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat.
16) Memantau dan menilai kondisi pasien.
14
17) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan tim
kesehatan yang lain.
18) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan
19) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.
20) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
21) Melaksakan sistem dan pelaporan.
22) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah.
23) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai kedaan
pasien dan kebutuhan pasien.
24) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun
tulisan.
25) Melaksaakan tugas-tugaslain yang diberikan oleh piminan.
b. Syarat Jabatan
Minimal D3 (DIPLOMA 3) KEPERAWATAN
F. BIDAN PELAKSANA
a. Tugas pokok
Melaksanakan asuhan kebidanan di unit dalam shiftnya sesuai dengan
pedoman pelayanan agar pasien mendapatkan pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
b. Uraian tugas
1) Menciptakan komunikasi yang baik dengan pasien, dokter dan petugas
kesehatan lainnya sesuai dengan pedoman pelayanan dan pedoman
pengorganisasian agar pelayanan berjalan lancar.
2) Melakukan asuhan kebidanan dasar kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan pedoman pelayanan kebidanan agar
pasien mendapatkan pelayanan kebidanan yang berkualitas dan
komprehensif.
3) Menjaga sarana dan prasarana yang berada di unitnya sesuai dengan
pedoman pelayanan agar selalu berada dalam keadaan siap pakai.
4) Melakukan inventaris alat kesehatan, alat medis dan alat rumah tangga
yang berada dalam unitnya sesuai dengan kebijakan rumah sakit agar alatalat selalu dalam keadaan siap pakai.
5) Berpartisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
kebijakan pelayanan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
staf.
c. Syarat Jabatan
Minimal D3 (DIPLOMA 3) KEBIDANAN
15
BAB VI
STANDAR KETENAGAAN
Nama Jabatan
Pendidikan
Sertifikasi
.
1
Jumlah
Tenaga
Kepala
D III
Pelatihan BTCLS
Ruangan Rawat
Keperawatan
Pelatihan
bangsal
Inap
manajemen
Pelatihan penatalaksanaan
ruang isolasi
Keperawatan
Pelatihan penanggulangan
infeksi
2
Kepala
D III
Pelatihan APN
Ruangan Rawat
Kebidanan
Pelatihan
Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal
Inap Kebidanan
Pj Shift
Pj Shift
Manajemen
D III
Keperawatan
Support
D III
Pelatihan APN
Kebidanan
5
Perawat
D III
pelaksana
Keperawatan
Support
Bidan
D III
Pelatihan APN
Pelaksana
Kebidanan
16
Hari kerja perusahaan adalah 6 ( enam ) hari kerja dalam seminggu dan jam kerja
standar perusahaan adalah 40 jam dalam satu minggu. Rumah sakit Hi. Muhammad
Yusuf merupakan rumah sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk
melayani masyarakat umum dan disesuaikan dengan jam kerja perusahaan.
Bagi karyawan yang berkerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur secara
mandiri oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada jam kerja standar
yaitu selama 40 jam dalam satu minggu dengan 6 hari kerja. Untuk karyawan yang
berkerja melebihi jam kerja standar maka kelebihan tersebut akan diperhitungkan
dalam kebijakan lembur perusahaan.
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
1. Batas keterlambatan karyawan dalam satu bulan adalah 30 menit.
2. Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberkan maka karyawan
tersebut akan mendapatkan evaluasi keisiplinan dari atasan langsung.
3. Apabila terjadi keterlambatan selama 3 bulan dalam satu tahun karyawan akan
diberikan surat peringatan.
4. Izin meninggalkan dinas maksimal adalha 3 jam dalam satu hari kerja dengan
persyaratan mengisi fom izin meninggalkan dinas (IMD) yang ditanda tangani
oleh atasan langsung dan dapat dipertanggung jawabkan urgensinya.
Pengaturan tenaga kerja di RS. Khusus Bedah rawamangun berdasarkan shift dan
non shift dapat dibawah ini :
a. Karyawan shift
Senin- Minggu
o Shift I
o Shift II
o Shift III
b. Karyawan non shift
Senin-jumat
: 08.00-15.00
: 15.00-21.00
: 21.00-08.00
: 08.00-15.00
2. Kuantitas SDM
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
berdasarkan shift. Tenaga kerja di unit Rawat Inap saat ini berjumlah
yang
17
b.
1)
2)
3)
4)
Tenaga kerja di unit Rawat Inap ini berkerja dengan jadwal sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan
2) Perawat dan Bidan PJ Shift
3) Perawat dan bidan pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah di
jadwalkan
4) Pos Perawat dan Bidan
: Bekerja sesuai dengan shift pagi, sore dan
malam
18
BAB VII
STANDAR FASILITAS
Bangunan Rawat Inap Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf terletak di lantai 1 Rumah
Sakit, yang terdiri dari ruang Nurse station, Ruang Rawat Inap Keperawatan yang
terdiri dari Ruang Rawat Umum terdapat 22 TT dan Ruang anak terdapat 12 TT.
Ruang Rawat Inap Kebidanan yang terdiri dari Ruang Post Partum terdapat 4 TT dan
Ruang bayi terdapat 8 TT. 1 kamar dan ruang isolasi.
1. Standar Fasilitas
1) Standar pelayanan Minimal Unit Rawat Inap
a. Pemberian pelayanan di rawat inap.
b. Dokter Penanggung Jawab pasien rawat inap.
c. Ketersediaan pelayanan rawat inap.
d. Jam praktek dokter spesialis.
e. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko
jatuh/jatuh
yang
berakibatkecacatan /kematian.
f. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien > 48 jam setalah masuk rawat
inap.
g. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap.
2) Standar Minimal Peralatan di Rawat Inap
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14
15
16
17
18
19.
20.
21.
22.
23.
Peralatan Medis
Section
Minor Set
Stetoskop
Tensi Meter
Termometer
Pen Light / Senter
Nebulizer
Standar Infus
Ambu Bag
Tourniket
Tongue Spatel
Tabung O2
02 sentral
Tromol
Troli
Gunting
Bak Instrumen
Bengkok
Urinal
Laken
Tempat Tidur Pasien
Pispot
Baskom Mandi
Keterangan
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
19
24.
Kursi Roda
Ada
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Sarana Kerja
Kipas Angin
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
File Catatan Keperawatan
Buku Folio
AC
Lemari / Cabinet
Kursi
Loker Penyimpanan Obat
Peralatan Infus
Jam Dinding
Tempat Sampah
Keterangan
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
2.
Ruangan Rawat
Fasilitas
Ruang Rawat Tempat Tidur Pasien
Bantal
Inap
Lemari
Keperawatan
Kursi Penunggu Pasien
Tiang Infus
Umum
AC
TV
Kulkas
Kamar Mandi / Toilet
Gayung
Keset
Gorden
Kunci Kamar
Tempat Sampah
Ruang Rawat Tempat Tidur Pasien
Bantal
Inap
Lemari
Keperawatan
Kursi Penunggu Pasien
Tiang Infus
Ruang Anak
Keterangan
Ada 22 TT
Ada 12 TT
20
3.
Ruang
Rawat
Inap Kebidanan
Ruang
Post
Partum
4.
Ruang
Rawat
Kipas Angin
Kamar Mandi / Toilet
Gayung
Keset
Gorden
Kunci Kamar
Tempat Sampah
Tempat Tidur Pasien
Ada 4 TT
Bantal
Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Tiang Infus
Gorden
Tempat Sampah
Kipas angin
Tempat
Tidur
Bayi Ada 8 TT
21
BAB VIII
TATA LAKSANA PELAYANAN
Jenis pelayanan di rawat inap
1. Pemeriksaaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.
2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala.
3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter.
4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.
5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
7. Tindakan Medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.
8. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
instruksi dokter spesialis.
9. Pelayanan Tranfusi Darah.
10. Pemberian Surat Rujukan.
11. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen, EKG, USG
22
BAB IX
LOGISTIK
A. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu
prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan yang digunakan oleh pasien
di ruang rawat inap, dan sebagai penggantinya dibebankan kepada pasien melalui
resep yang dibuat oleh dokter. Untuk alat habis pakai perawat menulisnya di
lembar alkes dan di tanda tangani oleh perawat.
B. Tujuan
1. Agar alat-alat dan obat-obatan emergency stok yang ada di ruang rawat inap.
2. Mencegah kesalahan dalam pemberian obat, dengan cara 10 benar.
3. Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas.
4. Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya.
C. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat-obatan
1. Jenis obat stok yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta,
ditulis pada resep oleh dokter yang bertanggung jawab di ruangan, dan jika
selain obat ditulis oleh perawat pada form alkes.
2. Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian
farmasi.
3. Bila alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan yang diminta sudah tersedia akan
diserah terimakan ke ruang rawat inap, 1 lembar putih untuk farmasi dan 2
lembar (kuning dan merah) di status pasien.
D. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah digunakan
1. Alat yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep .Obat-obatan yang
sudah digunakan ditulis pada resep dan dibuat resep oleh dokter, sedangkan
alkes ditulis oleh perawat pada form alkes.
2. Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian
3.
farmasi
Bila alat kesehatan dan obat yang sudah disiapkan oleh bagian farmasi,
diserahkan ke perawat rawat inap.
BAB X
KESELAMATAN PASIEN
A. Alur Pelaporan Keselamatan Pasien
2. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit, wajib segera ditindak lanjut
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.
23
3. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insden dengan mengisi formulir
laporan insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung, paling
lambat 2 x 24 jam, jangan menunda laporan.
4. Setelah selesai mengisi formulir, segera serahkan kepada atasan langsung
pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen :
Supervisor / Kepala bagian / instalasi / departemen / unit, ketua komite
medis / ketua K.SMF)
5. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
6. Hasil grading akan menentukan bentuk intervensi dan analisa yang akan
dilakukan sebagai berikut :
Grade Biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal
1 minggu.
Grade Hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal
2 minggu.
Grade Kuning : intervensi komprehensif / analisa akar masalah / RCA
BAB XI
KESELAMATAN KERJA
24
A.
Konsultasi medis
1. DPJP menginformasikan kepada penanggung jawab pasien terkait dengan
konsultasi ke dokter spesialis.
2. DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi.
3. Penanggung jawab pasien menandatangani inform consent.
4. Perawat ruang rawat inap menghubungangi dokter spesialis yang menjadi
konsulan.
5. Penanggung jawab pasien di informasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter
konsulan.
25
BAB XII
PENGENDALIAN MUTU
Untuk peningkatan mutu pelayanan di rawat inap, maka rawat inap memfasilitasi
pasien yang dirawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan.
Alur Pelaporan Mutu
Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap di RS Hi M Yusuf, seperti :
1. Pelaporan pemasangan tindakan invasive.
2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator
3. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap dengan 20 indikator.
a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayaan
Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien ditulis pada
dan di dokumentasikan.
Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety dan dicatat 1 x 24 jam
26
BAB XIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Instalasi Penunjang
Non Diagnostik
Instalasi
Perawatan
Instalasi
Penunjang
Diagnostik
IRNA
Instalasi
PDE
Instalasi
Rekam
Medik
RS Lain
A. HUBUNGAN INTERN
Instalasi rawat inap memberikan pelayanan yang berkomperhensif terhadap
kebutuhan pasien baik secara langsung yang berkaitan dengan pemeriksaan
penunjang, diagnostic, perawatan khusus maupun yang tidak langsung terkait
dengan penunjang non diagnostic, dokumen rekam medic dan SIMRS.
B. HUBUNGAN EKSTERN
Instalasi rawat inap berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal rujukan
pasien yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi atau lanjut.
BAB XIV
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
27
Kualifikasi
Pendidikan
Sertifikat
Jabatan
Kepala
D III
ruangan
Keperawata
Penanggung
n
D III
Jawab Shiff
Keperawata
Perawat
n
D III
Pelaksana
Keperawata
Jumlah
Kebutuhan
Keterangan
yang Ada
Pelatihan
BTCLS
BTCLS
BTCLS
No
Jenis Pelatihan
Kebutuhan
Yang
sudah ada
kebutuhan
Tenaga
berdasarkan
Keperawatan
Pedoman
(Direktur
Cara
Pelayanan
JENIS /
KATEGORI
RATA2 PASIEN /
HARI
RATA2 JAM
PERAWATAN
PASIEN / HARI
JUMLAH JAM
PERAWATAN /
HARI
28
1
2
3
4
5
Pasien Dalam
Pasien Bedah
Pasien Anak
Pasien Kebidanan
Pasien THT
Jumlah
2
1
1
1
1
6
3,5
4
4,5
2,5
3,4
7
4
4,5
2,5
3,4
21,4
21,4
= 3 orang
8
Loss day :
52 + 18
70 x 3
=
312
= 0,7 = 1 orang
312
29
NO
JENIS /
KATEGORI
RATA2 PASIEN /
HARI
Pasien
Persalinan/SC/Kureta
se
RATA2 JAM
PERAWATAN
PASIEN / HARI
6
JUMLAH JAM
PERAWATAN /
HARI
12
12
= 2 orang
8
Loss day
52 + 18
70 x 2
=
312
= 1 orang
312
BAB XV
KEGIATAN ORIENTASI
30
Kegiatan orientasi di Instalasi Rawat Inap dilakukan oleh perawat baru sebagai upaya
untuk menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja baru dalam rangka memenuhi syarat
bagi pekerjaan / jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan asing.
A. Tujuan Kegiatan Orientasi
1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
2. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah
sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
3. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja.
4. Memahami teknik-teknik mengerjakan Basic Life Support dalam keadaan
darurat.
5. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf
keperawatan.
B. Materi Orientasi
1) Materi Umum
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan.
b. Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan.
c. Falsafah / sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit / pelayanan
keperawatan.
e. Metode pemberian asuhan keperawatan/asuhan kebidanan
f. Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan/kebidanan.
g. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
h. Hak dan kewajiban perawat/bidan
2) Materi Khusus
a. Struktur organisasi instalasi / ruangan.
b. Setting ruangan dan alat.
c. Tata tertib instalasi / ruangan.
d. Prosedur administrasi instalasi / ruangan.
e. Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien.
f. Manajemen / model asuhan keperawatan/kebidanan pasien di instalasi /
g.
h.
i.
j.
k.
ruangan.
Monitoring hemodinamik pasien di instalasi / ruangan.
Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di instalasi / ruangan.
Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi / ruangan.
Manajemen logistik alat medis / non medis (linen) di instalasi / ruangan.
Manajemen pencucian dan sterilisasi alat di instalasi / ruangan.
31
BAB XVI
PERTEMUAN / RAPAT
32
BAB XVII
PENCATATAN DAN PELAPORAN
33
BAB XVIII
PENUTUP
34