TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT Hi. MUHAMMAD YUSUF
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN
PELAYANAN RUMAH SAKIT Hi. MUHAMMAD YUSUF
Kedua : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Hi.
Muhammad Yusuf sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Hi.
Muhammad Yusuf harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga)
tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.
Keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian dan
Pelayanan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf dilaksanakan oleh
Wakil Direktur Umum Keuangan Rumah Sakit Hi. Muhammad
Yusuf
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kalibalangan
Pada tanggal :
Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
BAB III VISI, MISI, MOTTO RUMAH SAKIT
BAB IV STRUKTUR RUMAH SAKIT
BAB V URAIAN TUGAS
BAB VI TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI
BAB IX RAPAT
BAB X PELAPORAN
BABA XI PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu
organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan
yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat
tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan
kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen
harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal
sesuai dengan rencana. Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas
apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki
perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan
yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan
pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang
dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai
prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan yang
terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi
dan bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan
dievaluasi satu tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja
Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan
antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur
dari empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan
pegawai dengan diklat internal / eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada
masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan
kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak
dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan
atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit
yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi
dari laporan akan dilakukan implementasi guna perubahan menuju arah yang lebih
baik.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
1. DATA UMUM
2. Jenis Pelayanan
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT HI. MUHAMMAD YUSUF
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Umum Hi. Muhammad Yusuf mempunyai
fungsi:
a. Menyelenggarakan pelayanan medik.
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan non medic
c. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
d. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS Hi. MUHAMMAD YUSUF
KETERANGAN/PENGERTIAN.
1. Unit Struktural
a. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu
2. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki
fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi
pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS Baptis Batu
dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi dan divisi pendukung
yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi dibawah tanggungjawab Wakil Direktur
Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum
Keuangan. Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi VK
- Instalasi NEO
- Instalasi Rawat Inap A
- Instalasi Rawat Inap B
- Instalasi Rawat Inap C
- Instalasi Rawat Inap D
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Kamar Operasi.
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
- Instalasi Gizi
- Bagian Administrasi.
- Bagian Sumber Daya Manusia.
- Bagian Rekam Medik.
- Bagian Keuangan.
3. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning Service, Satpam
4. Unit Non Struktural
a. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RS Baptis Batu adalah
sebagai berikut :
- Komite Etik Rumah Sakit.
- Komite Medik.
- Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
- Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
- Komite Keperawatan
b. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional.
Kelompok Staf Medis di RS Hi. Muhammad Yusuf dikelompokkan sebagai berikut :
- Kelompok Staf Medis Bedah.
- Kelompok Staf Medis Non Bedah.
c. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit
- Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
- Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
- Panitia Rekam Medik.
- Panitia Farmasi dan Therapi.
- Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.
BAB V
URAIAN TUGAS
Siap dan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah besar yang timbul
dalam manajemen Rumah Sakit (Problem Solving)
Menjalin komunikasi dan informasi dengan wakil Direktur dan komite, tentang
perkembangan operasional Rumah Sakit setiap hari/minggu/bulan
Direktur juga bertugas sebagai dokter, dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai dokter.
Tanggung Jawab :
1. Terselenggaranya pengelolaan pelayanan medis Rumah Sakit Hi. Muhammad
Yusufyang berhasil guna, efektif dan efisien serta Islami.
2. Pengembangan pelayanan medis dan peningkatan mutu pelayanan medis Rumah Sakit
Hi. Muhammad Yusuf
3. Peningkatan mutu SDM di lingkungan pelayanan medis.
Tugas
1. Menyusun kebijaksanaan tugas-tugas yang diberikan kepada Wadir Pelayanan Medis.
2. Menggerakkan, mengkoordinasikan mengevaluasi proses pengelolaan tugas dari
pelayanan medis di Rumah Sakit
3. Melaksanakan fungsi manajemen meliputi :
a. Perencaan :
1. Menyusun RBA bagian Pelayanan Medis, sebagai bagian dari RBA Rumah Sakit
Hi. Muhammad Yusuf
2. Merencanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem kerja termasuk
penyusunan standard prosedur operasional (SPO).
3. Merencanakan pengendalian mutu.
4. Merencanakan pengembangan dan peningkatan ketrampilan SDM.
b. Pengorganisasian dan Staffing :
1. Pembagian tugas dan penentuan tata hubungan antar kelompok kerja dan staf
yang jelas.
2. Pengisian atau penugasan staf sesuai kualifikasi.
3. Mengadakan rapat koordinasi secara berkala.
c. Koordinasi, Pengawasan dan Pembinaan :
1. Melakukan koordinasi berbagai kegiatan agar efektif dan efisien dari semua
permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Pembinaan semangat kerja staff.
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan program kerja dari unit/instalasi yang
menjadi tanggung jawabnya.
d. Evaluasi :
1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kerja unit /instalasi yang
menjadi tanggung jawabnya.
2. Membuat pelaporan secara berkala kepada Direktur.
4. Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait yang menjadi tanggungjawabnya.
5. Bersama-sama dengan Direktur/ anggota Direksi memberikan laporan
pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan kepada DPRS.
Tugas utama :
1. Bagian Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan dan
meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perpencanaan umum
keuangan perusahaan
2. Bagian Keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai
pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut
3. Bagian Keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan
perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya
4. Bagian Keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar
keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga
perusahaan
Tugas
melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dalam bidang Umum, Perlengkapan dan
Keuangan.
Fungsi
1. Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan tata
usaha umum, penerimaan dan pengiriman sandi, telekomunikasi;
2. Melaksanakan koordinasi program rumah tangga meliputi pelayanan angkutan dan
perawatan kendaraan dinas;
3. Melaksanakan pembinaan kegiatan akomodasi dan ruangan rumah jabatan, serta
memelihara kebersihan kantor dan pekarangan lingkungan kantor;
4. Penyiapan bahan pengendalian sumber daya aparatur keuangan, prasarana dan sarana
perangkat daerah di bidang urusan umum dan perlengkapan; dan
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
Tugas
1. Menyusun dan merencanakan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Bidang pelayanan
keperawatan.
2. Mengkoordinasikan, memonitoring, evaluasi, pengawasan, dan pembinaan pelaksanaan
kegiatan pelayanan keperawatan.
3. Menyusun dan menyediakan kebutuhan perlengkapan/perlengkapan/peralatan/inventaris
keperawatan.
4. Mengembangkan kegiatan pelayanan keperawatan.
5. Menyusun setandar pelayanan keperawatan, standar operasional prosedur, monitoring,
evaluasi pengawasan dan pembinaan kegiatan pelayanan keperawatan
6. Menyusun rencana pembangunan tenaga keperawatan dan mengkoordinasikan
pelaksanaannya.
7. Menyiapkan bahan laporan Wakil Direktur Pelayanan yang berkaitan dengan tugas dan
fungsi Bidang Pelayanan Keperawatan
8. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang
pelayanan Keperawatan.
6. Membantu direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait
dengan etiko-legal
c. Melakukan evaluasi dan validasai terhadap system yang berjalan maupun yang baru
akan diimplementasikan mengenai pengendalian, pengelolaan, pemantauan efektivitas
serta efisiensi siste dan prosedur untuk setiap unit perusahaan
d. Melakukan penilaian dan pemantauan megenai system pengendalian informasi dan
komunikasi
Fungsi
Wewenang
b. Mendapatkan akses terhadap semua dokumen, data, pencatatan, personal dan fisik,
informasi atas objek audit yang dilaksanakan berkaitan dengan pelaksanaan tugas
c. Melakukan verivikasi dan uji kehandalan informasi yang diperoleh, dalam kaitan
dengan penilaian efektifitas system audit
e. Mengalokasikan sumber daya auditor internal, menentukan focus, ruang lingkup dan
menyusun program audit, penerapan teknik yang dipandang perlu untuk mencapai
tujuan audit, mengklarifikasi dan membicarakan hasil audit, meminta tanggapan
lisan/tertulis pada audit, memberikan saran dan rekomendasi
f. Mendapatkan saran dari narasumber yang professional dalam kegiatan auditing
h. Mengusulkan staf divisi Satuan Pengawasan Intern untuk promosi, rotasi, mengikuti
pendidikan, pelatihan, seminar dan kursus yang berkaitan dengan pelancaran tugas-
tugas audit atau untuk memenuhi kompetensi staf/auditor sesuai tuntutan dan jenjang
karir yang telah ditetapkan oleh perusahaan
Fungsi:
1. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi perencanaan dan anggaran;
2. pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran;
3. pelaksanaan evaluasi program, anggaran, dan pelaporan kinerja.
Uraian Tugas:
1. Menyusun konsep rencana dan rogram kerja Bagian Perencanaan
2. Mengkoordinir tugas-tugas Sub. Bagian Data dan Informasi, meliputi:
3. Pelaksanaan pengelolaan data perencanaan;
4. Penghimpunan, pengolahan, penyajian dan penyimpanan data perencanaan;
5. Penyajian informasi berbasis data.
6. Mengkoordinir tugas-tugas Sub. Bagian Penyusunan, evaluasi, dan Pelaporan
Program dan Anggaran, meliputi:
7. Pelaksanaan penysunan program dan anggaran;
8. Pelaksanaan evaluasi program dan anggaran;
9. Pelaksanaan penyusunan pelaporan program dan anggaran.
10. Melaksanakan penilaian prestasi Sub. Bagian Data dan Informasi dan Sub. Bagian
Penyusunan, evaluasi, dan Pelaporan Program dan Anggaran.
11. Memberikan petunjuk dan bimbingan bagi pelaksanaan tugas masing-masing Sub.
Bagian sesuai dengan bidang tugas yang telah ditetapkan.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
13. Menghimpun dan menelaah usulan Rencana Kerja dan anggaran seluruh unit kerja
pada satuan kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
14. Menyusun Rencana Kerja dan anggaran seluruh unit kerja pada satuan kerja IPDN
Kampus Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
15. Menyusun dan membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP);
16. Menyusun dan membahas Penetapan kinerja (PK);
17. Menyusun dan membahas Rencana Kerja Tahunan (RKT);
18. Menyiapkan, menyusun dan membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA-KL) berdasarkan Pagu Indikatif;
19. Menyiapkan, menyusun dan membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA-KL) berdasarkan pagu sementara;
20. Menyiapkan, menyusun dan membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA-KL) berdasarkan pagu defenitif;
21. Mengumpulkan, menelaah dan menyusun Rincian Anggaran Biaya seluruh unit kerja
pada satuan kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
22. Mengumpulkan, menelaah dan menyusun Term Of Reference (Kerangka acuan
Kegiatan) seluruh unit kerja pada satuan kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan
kerja IPDN Kampus di Daerah;
23. Menyusun Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) seluruh unit kerja pada satuan
kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
24. Menyusun dan membahas usulan revisi kegiatan dan anggaran (DIPA) serta
penyiapan bahan usulan APBNP;
25. Mengkoordinasikan dan penyusunan penggunaan dana yang bersumber dari
Pendapatan Negara Bukan Pajak (APBN) ;
26. Mengkoordinasikan dan penyusunan penggunaan dana yang bersumber dari Hibah
Dalam Negeri;
27. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bagian Perencanaan.
Fungsi Jabatan
Mengatur kegiatan Anggaran operasional DIPA SPI serta pelaporan keuangan SPI
Wewenang
1. Menentukan prioritas pembayaran
2. Menandatangani persetujuan pembayaran
3. Mengajukan permohonan ATK
4. Memberikan penilaian bawahan (DP3)
5. Memberikan persetujuan untuk usulan cuti, izin dinas dari bawahan
Tugas
Kewenangan
Tanggung jawab
b. Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan yang
tidak professional
pemilihan topik yang akan dilakukan audit; penetapan standar dan kriteria;
rencana reaudit.
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA
DIREKTUR
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI
Pengertian Orientasi adalah saha membantu para pekerja agar mengenali secara
baik dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan / iklim
bisnis suatu organisasi / perusahaan. Kegiatan orientasi yang dilakukan yaitu
orientasi khusus(hari 1-7hari) dan orientasi umum(setelah orientasi khusus
sampai masa orientasi selesai).
Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan
bersedia melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi /
perusahaan sehari-hari. Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja
baru untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/
jabatannya, agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif, efisien dan
produktif.
BAB IX
RAPAT
BAB X
PELAPORAN
1. PELAPORAN INTERNAL.
a. Laporan Bulanan dari Kepala Unit
b. Laporan Tahunan
2. PELAPORAN EKSTERNAL.
a. Laporan Bulanan Eksternal
b. Laporan Tahunan Eksternal
BAB XI
PENUTUP
Buku Pedoman Pengorganisasi ini disusun dalam rangka memberikan acuan bagi
tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf agar dapat
menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang bermutu, aman, efektif dan efisien
dengan mengutamakan keselamatan pasien. Apabila di kemudian hari diperlukan
adanya perubahan, maka Buku Pedoman pengorganisasian Rumah Sakit ini akan
disempurnakan.