Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

RUMAH SAKIT Hi. MUHAMMAD YUSUF

RUMAH SAKIT Hi.MUHAMMAD YUSUF


Jl. Lintas Sumatera No. 12 Kalibalangan, Abung Selatan
Lampung Utara Indonesia
Telp. (0724) 3260237
Email : rs.hmy2011@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
No. /KEB/DIR/RSHMY/XI/2016

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT Hi. MUHAMMAD YUSUF

DIREKTUR RS Hi. MUHAMMAD YUSUF

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup


dan upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Baptis Batu, maka diperlukan penyelenggaraan
Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Hi.
Muhammad Yusuf;
b. Bahwa agar Pelayanan Rumah Sakit Baptis Batu dapat
terlaksana dengan baik, maka perlu adanya kebijakan
Direktur Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf sebagai
landasan bagi penyelenggaraan Pengorganisasian dan
Pelayanan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290 / Menkes / Per / III / 2008 Tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129 / Menkes / Sk / II / 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
e. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691 / Menkes / Per / VIII / 2001 Tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
Memperhatikan : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas Pengorganisasian
Dan Pelayanan di Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN
PELAYANAN RUMAH SAKIT Hi. MUHAMMAD YUSUF
Kedua : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Hi.
Muhammad Yusuf sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Hi.
Muhammad Yusuf harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga)
tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.
Keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian dan
Pelayanan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf dilaksanakan oleh
Wakil Direktur Umum Keuangan Rumah Sakit Hi. Muhammad
Yusuf
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kalibalangan
Pada tanggal :
Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf

dr. I Wayan Surya Wibowo, MMR


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
BAB III VISI, MISI, MOTTO RUMAH SAKIT
BAB IV STRUKTUR RUMAH SAKIT
BAB V URAIAN TUGAS
BAB VI TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI
BAB IX RAPAT
BAB X PELAPORAN
BABA XI PENUTUP

BAB I
PENDAHULUAN
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu
organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan
yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.

Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah
pemerintah yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka
mendapatkan dana dari pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah
tidak dapat menampung masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari
tempat lain yang dapat melayani mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan
industri jasa di bidang pelayanan kesehatan yang mulai berorientasi profit untuk
menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak meninggalkan unsur sosial
sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru
dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit
swasta berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan
yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan
profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai
perusahaan jasa yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen
yang sangat membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi
nilai-nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.
Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan
semata.

Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan


jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan.
Jasa-jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan,
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf mempunyai kegiatan sebagai
berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat
tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan
kegiatan perusahaan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan.

3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen
harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal
sesuai dengan rencana. Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas
apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki
perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan
yang akan dicapai tersebut.

4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan
pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang
dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai
prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan yang
terjadi.

Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi
dan bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan
dievaluasi satu tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja
Balanced Score Card.

Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan
antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur
dari empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan
pegawai dengan diklat internal / eksternal.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada
masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan
kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak
dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan
atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit
yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi
dari laporan akan dilakukan implementasi guna perubahan menuju arah yang lebih
baik.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

1. DATA UMUM

a. Nama Perusahaan : Rumah Sakit Hi. MUHAMMAD


YUSUF
b. Direktur : dr. I Wayan Surya Wibowo, M.M.R.
c. Tanggal Pendirian : 13 Juni 2011
d. Nomor Izin Pendirian : 503/001.a/37-LU/2011
e. Tanggal Operasional : 26 Februari 2013
f. Tanggal Peresmian : 15 Mei 2013
g. Kelas pelayanan : Kelas D
h. Jumlah tempat tidur : 59 TT
i. Nomor Izin Operasional : 503/001/RS/39-
LU/2011(Pembaharuan)
j. Masa Berlaku Izin Operasional : 21 April 2019
k. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) : 503/054-04/37-LU/2011
l. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) : 503.7.2/15-4/37-LU/2011
m. Alamat Kantor : Jl. Lintas Sumatra No. 12
Kalibalangan, Abung Selatan
Lampung Utara
n. Pemilik/Penanggung Jawab : PT. Hi. Muhammad Yusuf
o. Nomor Daftar Perseroan : AHU-0018957.AH.01.09 Th. 2013
p. Jenis Pelayanan(kelas) : Rumah Sakit Umum
q. Status Lahan RS : Hak Milik
r. Luas Lahan RS : 2.225,00 m2
s. Luas Bagunan RS : 1.437,59 m2
t. Status Permodalan : Swasta
u. Pemilik Modal : PT. Hi. MUHAMMAD YUSUF

2. Jenis Pelayanan

Instalasi Gawat Darurat 24 jam


Instalasi Rawat Jalan
- Klinik Dokter Umum
- Klinik Dokter Gigi
- Klinik Spesalis Obstetri dan Ginekologi
- Klinik Spesalis Anak
- Klinik Spesalis Bedah Umum
- Klinik Spesalis Penyakit Dalam
- Klinik Spesalis THT
Instalasi Rawat Inap
- Ruang Rawat Inap VIP
- Ruang Rawat Inap Kelas I
- Ruang Rawat Inap Kelas II
- Ruang Rawat Inap Kelas III
- Ruang Rawat Inap Anak
- Ruang Isolasi
Human Care Unit (HCU)
Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
Kamar Operasi
Kamar Bersalin
Pelayanan Penunjang
- Laboratorium 24 jam
- Radiologi 24 jam
- Apotek 24 jam
- Instalasi Gizi
- Instalasi Loundry
- Ambulance 24 jam

BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT HI. MUHAMMAD YUSUF

Visi Rumah Sakit H. Muhammad Yusuf :


Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat

Misi Rumah Sakit H. Muhammad Yusuf:


1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terbaik, berkualitas, dan penuh kasih
sayang.
2. Menjadikan Rumah Sakit sebagai organisasi yang efektif, efisien, kompetitif, serta
professional.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Tujuan Rumah Sakit H. Muhammad Yusuf:


1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar dan terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
2. Mewujudkan pengelolaan organisasi Rumah Sakit yang produktif, efektif,
transparan, dan syarat komunikasi yang humanis kepada semua masyarakat.
3. Mewujudkan pendayagunaan dan peningkatan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit
sehingga mampu bersaing dalam segala hal.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Umum Hi. Muhammad Yusuf mempunyai
fungsi:
a. Menyelenggarakan pelayanan medik.
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan non medic
c. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
d. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

Motto Rumah Sakit H. Muhammad Yusuf

Kami ada untuk anda

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS Hi. MUHAMMAD YUSUF
KETERANGAN/PENGERTIAN.

1. Unit Struktural
a. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu

2. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki
fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi
pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS Baptis Batu
dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi dan divisi pendukung
yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi dibawah tanggungjawab Wakil Direktur
Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum
Keuangan. Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi VK
- Instalasi NEO
- Instalasi Rawat Inap A
- Instalasi Rawat Inap B
- Instalasi Rawat Inap C
- Instalasi Rawat Inap D
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Kamar Operasi.
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
- Instalasi Gizi
- Bagian Administrasi.
- Bagian Sumber Daya Manusia.
- Bagian Rekam Medik.
- Bagian Keuangan.
3. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning Service, Satpam
4. Unit Non Struktural
a. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RS Baptis Batu adalah
sebagai berikut :
- Komite Etik Rumah Sakit.
- Komite Medik.
- Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
- Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
- Komite Keperawatan
b. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional.
Kelompok Staf Medis di RS Hi. Muhammad Yusuf dikelompokkan sebagai berikut :
- Kelompok Staf Medis Bedah.
- Kelompok Staf Medis Non Bedah.
c. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit
- Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
- Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
- Panitia Rekam Medik.
- Panitia Farmasi dan Therapi.
- Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.
BAB V
URAIAN TUGAS

Title : Direktur Rumah Sakit


Report to : Owner

Tugas dan Tanggung Jawab Khusus

Bertanggung jawab langsung pada pemilik Rumah Sakit ( Direktur PT)

Diangkat dan dipekerjakan langsung oleh Rumah Sakit ( Direktur PT)

Bersama pemilik Rumah Sakit Direktur mengangkat kepala bagian

Direktur merupakan penanggung jawab penuh terhadap kemajuan atau kemunduran


manajemen Rumah Sakit

Membuat RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan)

Pelayanan, administrasi, keuangan, evaluasi, dan pelaporan meliputi pelaksanaan visi,


misi, dan strategi kepada seluruh jajaran manajemen.

Membawahi langsung dan memiliki wewenang penuh untuk memerintah dan


mengarahkan wakil direktur dan Bagian-bagian yang ada di Rumah Sakit

Bertanggung jawab terhadap pembuatan rencana kegiatan semesteran dan tahunan


dan pengawasan terhadap pelaksanaannya.
Menetapkan bersama wakil direktur dalam usulan strategis untuk pengembangan
Rumah Sakit sesuai dengan ilmu pengetahuan, merancang sumber pendapatan dan
belanja Rumah Sakit dibantu jajaran manajemen.

Bertanggung jawab terhadap kinerja, laporan-laporan pertanggung jawaban kerja


terhadap bagian-bagian pelayanan di Rumah sakit.

Bertanggung jawab terhadap kemajuan, kelangsungan, keuangan, dan operasional


Rumah Sakit secara menyeluruh.

Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan-keputusan strategis dalam Rumah


Sakit (Decission Maker)

Siap dan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah besar yang timbul
dalam manajemen Rumah Sakit (Problem Solving)

Mampu memimpin, memerintah, member wewenang, teguran dengan tugas dan


procedural serta mendelegasikan dan membagi tugas-tugas pokok dan penting pada
wakil-wakilnya.

Bertanggung jawab terhadap evaluasi kerja wakil-wakilnya, mampu membuat inovasi


dan perubahan-perubahan serta ide-ide baru yang mampu membawa Rumah Sakit ke
arah yang lebih baik.

Mampu menjalankan, menterjemahkan keinginan dan perintah dari pemilik Rumah


Sakit serta mampu memadukan ide-ide pribadi yang akan menjadi operasional Rumah
Sakit ke depan.

Membuat laporan-laporan rutin pada pemilik dan membuat laporan pertanggung


jawaban setiap periode, yang periodenya ditentukan oleh Rumah Sakit.

Tugas dan Tanggung Jawab Umum dan Harian

Menjalin komunikasi dan informasi dengan wakil Direktur dan komite, tentang
perkembangan operasional Rumah Sakit setiap hari/minggu/bulan

Memantau kondisi operasional Rumah Sakit setiap hari berdasarkan laporan-laporan


harian semua Wakil Direktur
Bertanggung Jawab sebagai pengambil keputusan strategis harian atau
mendelegasikan wewenang tersebut pada wakilnya saat direktur tidak ada di tempat.

Memimpin briefing, meeting dan rapat-rapat penting rutin jajaran direksi

Direktur juga bertugas sebagai dokter, dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai dokter.

Title : Bidang Pelayanan Medik


Report to : Direktur

Tanggung Jawab :
1. Terselenggaranya pengelolaan pelayanan medis Rumah Sakit Hi. Muhammad
Yusufyang berhasil guna, efektif dan efisien serta Islami.
2. Pengembangan pelayanan medis dan peningkatan mutu pelayanan medis Rumah Sakit
Hi. Muhammad Yusuf
3. Peningkatan mutu SDM di lingkungan pelayanan medis.

Tugas
1. Menyusun kebijaksanaan tugas-tugas yang diberikan kepada Wadir Pelayanan Medis.
2. Menggerakkan, mengkoordinasikan mengevaluasi proses pengelolaan tugas dari
pelayanan medis di Rumah Sakit
3. Melaksanakan fungsi manajemen meliputi :
a. Perencaan :
1. Menyusun RBA bagian Pelayanan Medis, sebagai bagian dari RBA Rumah Sakit
Hi. Muhammad Yusuf
2. Merencanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem kerja termasuk
penyusunan standard prosedur operasional (SPO).
3. Merencanakan pengendalian mutu.
4. Merencanakan pengembangan dan peningkatan ketrampilan SDM.
b. Pengorganisasian dan Staffing :
1. Pembagian tugas dan penentuan tata hubungan antar kelompok kerja dan staf
yang jelas.
2. Pengisian atau penugasan staf sesuai kualifikasi.
3. Mengadakan rapat koordinasi secara berkala.
c. Koordinasi, Pengawasan dan Pembinaan :
1. Melakukan koordinasi berbagai kegiatan agar efektif dan efisien dari semua
permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Pembinaan semangat kerja staff.
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan program kerja dari unit/instalasi yang
menjadi tanggung jawabnya.
d. Evaluasi :
1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kerja unit /instalasi yang
menjadi tanggung jawabnya.
2. Membuat pelaporan secara berkala kepada Direktur.
4. Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait yang menjadi tanggungjawabnya.
5. Bersama-sama dengan Direktur/ anggota Direksi memberikan laporan
pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan kepada DPRS.

Title : Bagian Keuangan


Report to : Direktur

Tugas utama :
1. Bagian Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan dan
meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perpencanaan umum
keuangan perusahaan
2. Bagian Keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai
pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut
3. Bagian Keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan
perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya
4. Bagian Keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar
keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga
perusahaan

Berikut ini tanggung jawab seorang Bagian Keuangan:


1. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi
2. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan
3. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan deviden
4. Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan, laporan dan pembiayaan
perusahaan
5. Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas perusahaan
6. Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan
7. Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur
keuangan perusahaan
8. Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan
9. Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk memaksimalkan nilai perusahaan

Title : Bagian Umum dan Rumah Tangga


Report to : Direktur

Tugas
melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dalam bidang Umum, Perlengkapan dan
Keuangan.

Fungsi
1. Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan tata
usaha umum, penerimaan dan pengiriman sandi, telekomunikasi;
2. Melaksanakan koordinasi program rumah tangga meliputi pelayanan angkutan dan
perawatan kendaraan dinas;
3. Melaksanakan pembinaan kegiatan akomodasi dan ruangan rumah jabatan, serta
memelihara kebersihan kantor dan pekarangan lingkungan kantor;
4. Penyiapan bahan pengendalian sumber daya aparatur keuangan, prasarana dan sarana
perangkat daerah di bidang urusan umum dan perlengkapan; dan
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.

Title : Bidang Keperawatan


Report to : Direktur

Tugas
1. Menyusun dan merencanakan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Bidang pelayanan
keperawatan.
2. Mengkoordinasikan, memonitoring, evaluasi, pengawasan, dan pembinaan pelaksanaan
kegiatan pelayanan keperawatan.
3. Menyusun dan menyediakan kebutuhan perlengkapan/perlengkapan/peralatan/inventaris
keperawatan.
4. Mengembangkan kegiatan pelayanan keperawatan.
5. Menyusun setandar pelayanan keperawatan, standar operasional prosedur, monitoring,
evaluasi pengawasan dan pembinaan kegiatan pelayanan keperawatan
6. Menyusun rencana pembangunan tenaga keperawatan dan mengkoordinasikan
pelaksanaannya.
7. Menyiapkan bahan laporan Wakil Direktur Pelayanan yang berkaitan dengan tugas dan
fungsi Bidang Pelayanan Keperawatan
8. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang
pelayanan Keperawatan.

Title : Komite Medik


Report to : Direktur

Fungsi Komite Medis

1. Memberikan saran kepada direktur rumah sakit/kepala bidang pelayanan medik

2. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medic

3. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran

4. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan


olehsemua kelompok staf medis di rumah sakit

Tugas Komite Medis

1. Membantu direktur rumah sakit menyusun standar pelayanan medis dan


memantaupelaksanaannya

2. Melaksanaan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi

3. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis

4. Membantu direktur menyusun medical staff bylaws dan memantau pelaksanaannya


5. Membantu direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait
dengaN mediko-legal

6. Membantu direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait
dengan etiko-legal

7. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang pelayana medik dalam


melaksanakanpemantauan dan pembinaan pelaksanaan tugas kelompok staf medis

8. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian


danpengembangan dalam bidang medis

9. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis antara lain


melaluimonitoring dan evaluasi kasus bedah, penggunaan obat, farmasi dan terapi,
ketepatan,kelengkapan dan keakuratan rekam medis, tissue review, mortalitas dan
morbiditas,medical care review/peer review/audit medis melalui pembentukan
sub komite subkomite

10. Memberikan laporan kegiatan kepada direktur rumah sakit

Title : Satuan Pengawas Internal


Report to : Direktur

Tugas dan tanggung jawab

a. Menyusun dan melaksanankan rencana audit internal tahunan

b. Memastikan atau mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan system


managemen resiko pada unit terkait sesuai dengan kebijakan perusahaan

c. Melakukan evaluasi dan validasai terhadap system yang berjalan maupun yang baru
akan diimplementasikan mengenai pengendalian, pengelolaan, pemantauan efektivitas
serta efisiensi siste dan prosedur untuk setiap unit perusahaan
d. Melakukan penilaian dan pemantauan megenai system pengendalian informasi dan
komunikasi

e. Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian intern (termasuk


pendamping/counterpart auditor external, konsultan) yang ditugaskan oleh Direktur
utama

Fungsi

a. Membantu Direktur Utama dalam menyelenggarakan penilaian atas system


pengendalian, pengelolaan serta memberi saran perbaikan

b. Sebagai mitra strategi unit kerja dalam mencapai sasaran usaha

c. Sebagai konsultan bagi peningkatan pengelolaan resiko, pengendalian dan penerapan


prinsip-prinsip GCG

d. Sebagai mitra kerja dari Komite Audit dan Auditor Eksternal

Wewenang

a. Menyusun, mengubah dan melaksanakan piagam audit internal termasuk menentukan


prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit

b. Mendapatkan akses terhadap semua dokumen, data, pencatatan, personal dan fisik,
informasi atas objek audit yang dilaksanakan berkaitan dengan pelaksanaan tugas

c. Melakukan verivikasi dan uji kehandalan informasi yang diperoleh, dalam kaitan
dengan penilaian efektifitas system audit

d. Menilai dan menganalisa aktivitas perusahaan, namun tidak mem[unyai kewenangan


dalam pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang di review/di audit

e. Mengalokasikan sumber daya auditor internal, menentukan focus, ruang lingkup dan
menyusun program audit, penerapan teknik yang dipandang perlu untuk mencapai
tujuan audit, mengklarifikasi dan membicarakan hasil audit, meminta tanggapan
lisan/tertulis pada audit, memberikan saran dan rekomendasi
f. Mendapatkan saran dari narasumber yang professional dalam kegiatan auditing

g. Menyampaikan laporan dan melakukan konsultasi dengan Direktur Utama,


berkoordinasi dengan pimpinan lainnya, dan jika diminta oleh pimpinan dapat
meberikan peringatan/warning atau teguran bila terjadi penyimpangan

h. Mengusulkan staf divisi Satuan Pengawasan Intern untuk promosi, rotasi, mengikuti
pendidikan, pelatihan, seminar dan kursus yang berkaitan dengan pelancaran tugas-
tugas audit atau untuk memenuhi kompetensi staf/auditor sesuai tuntutan dan jenjang
karir yang telah ditetapkan oleh perusahaan

Title : Sub Bagian Perencanaan Anggaran


Report to : Direktur

Fungsi:
1. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi perencanaan dan anggaran;
2. pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran;
3. pelaksanaan evaluasi program, anggaran, dan pelaporan kinerja.

Uraian Tugas:
1. Menyusun konsep rencana dan rogram kerja Bagian Perencanaan
2. Mengkoordinir tugas-tugas Sub. Bagian Data dan Informasi, meliputi:
3. Pelaksanaan pengelolaan data perencanaan;
4. Penghimpunan, pengolahan, penyajian dan penyimpanan data perencanaan;
5. Penyajian informasi berbasis data.
6. Mengkoordinir tugas-tugas Sub. Bagian Penyusunan, evaluasi, dan Pelaporan
Program dan Anggaran, meliputi:
7. Pelaksanaan penysunan program dan anggaran;
8. Pelaksanaan evaluasi program dan anggaran;
9. Pelaksanaan penyusunan pelaporan program dan anggaran.
10. Melaksanakan penilaian prestasi Sub. Bagian Data dan Informasi dan Sub. Bagian
Penyusunan, evaluasi, dan Pelaporan Program dan Anggaran.
11. Memberikan petunjuk dan bimbingan bagi pelaksanaan tugas masing-masing Sub.
Bagian sesuai dengan bidang tugas yang telah ditetapkan.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
13. Menghimpun dan menelaah usulan Rencana Kerja dan anggaran seluruh unit kerja
pada satuan kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
14. Menyusun Rencana Kerja dan anggaran seluruh unit kerja pada satuan kerja IPDN
Kampus Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
15. Menyusun dan membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP);
16. Menyusun dan membahas Penetapan kinerja (PK);
17. Menyusun dan membahas Rencana Kerja Tahunan (RKT);
18. Menyiapkan, menyusun dan membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA-KL) berdasarkan Pagu Indikatif;
19. Menyiapkan, menyusun dan membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA-KL) berdasarkan pagu sementara;
20. Menyiapkan, menyusun dan membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA-KL) berdasarkan pagu defenitif;
21. Mengumpulkan, menelaah dan menyusun Rincian Anggaran Biaya seluruh unit kerja
pada satuan kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
22. Mengumpulkan, menelaah dan menyusun Term Of Reference (Kerangka acuan
Kegiatan) seluruh unit kerja pada satuan kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan
kerja IPDN Kampus di Daerah;
23. Menyusun Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) seluruh unit kerja pada satuan
kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
24. Menyusun dan membahas usulan revisi kegiatan dan anggaran (DIPA) serta
penyiapan bahan usulan APBNP;
25. Mengkoordinasikan dan penyusunan penggunaan dana yang bersumber dari
Pendapatan Negara Bukan Pajak (APBN) ;
26. Mengkoordinasikan dan penyusunan penggunaan dana yang bersumber dari Hibah
Dalam Negeri;
27. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bagian Perencanaan.

Title : Kepala Sub Bagian Bendahara


Report to : Bagian Keuangan

Fungsi Jabatan

Mengatur kegiatan Anggaran operasional DIPA SPI serta pelaporan keuangan SPI

Tanggung Jawab dan Tugas


1. Mengelola kegiatan anggaran di SPI serta operasional DIPA
2. Mengatur dan mengendalikan pencatatan transaksi keuangan dan laporan keuangan
3. Memonitor pencatatan transaksi keuangan yang dibukukan di subbag keuangan,
memeriksa dan konteksitas bila ada kesalahan input
4. Mengatur penerimaan kas masuk dan pembayaran kepada pihak lain dan internal SPI
5. Melakukan fungsi pembinaan bawahan
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung
Tugas Tambahan
1. Menjadi pelaksana tugas harian (PLH) KBTU

Wewenang
1. Menentukan prioritas pembayaran
2. Menandatangani persetujuan pembayaran
3. Mengajukan permohonan ATK
4. Memberikan penilaian bawahan (DP3)
5. Memberikan persetujuan untuk usulan cuti, izin dinas dari bawahan

Title : Sub. Bidang SDM


Report to : Direktur
Tugas Sub. Bidang SDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber
daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
1. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi di
bidang pengelolaan dan pengembangan SDM(termasuk perekrutan dan pemilihan
kebijakan/ practices, disiplin, keluhan, konseling, upah dan peryaratannya, kontrak-
kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan suksesi, moril dan motivasi,
kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi
dan hal seputar manajemen mutu dan lain-lain (ditambahakan selama masih
relvean)
2. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek penting dari
pengembangan HR.
3. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan, peluang, rencana
pengembangan yang berhubungan dengan SDM dan pencapaiannya dalam skala
waktu dan bentuk / format yang sudah disepakati.
4. Mengatur dan mengembangkan staf langsung (yang melakukan direct report
kepadanya).
5. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai anggaran-
anggaran yang disetujui.
6. Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manajer functional / manajer
department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam
pengembangan SDM, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi
yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-
pencapaian dari pengembangan SDM.
7. Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan HR yang
sesuai zaman dan metoda-metoda dan menyediakan penafsiran yang pantas untuk
para direktur, para manajer dan staf di dalam organisasi.
8. Berperan untuk evaluasi dan pengembangan strategi pengelolaan SDM dan kinerja
dalam pengimplementasian strategi tersebut, dengan bekerja sama dengan tim
eksekutif.
9. Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan
persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-
bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum,
kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.
10. Jika merupakan jabatan direktur formal, Melaksanakan tanggung-jawab dari seorang
direktur utama / Board of Director (BOD) menurut patokan-patokan etis dan hukum
yang berlaku, seperti yang tuangkan di dalam kebijakan direktur atau dokumen
standar (lain) yang biasa digunakan.

Title : Sub Komite Etika Disiplin Profesi


Report to : Komite Medik

Tugas

a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenga keperawatan


b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan

c. Melakukan penegakan disiplin profesi tenaga keperawatan dan kebidanan

d. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan


masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan

e. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis dan/atau surat penugasan klinis


(Clinical Appointment)

f. Memberika pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis dalam asuhan


keperawatan dan asuhan kebidanan

Kewenangan

Memberika usul rekomendasi pencabutan kewenangan klinis (Clinical Privilige) tertentu,


member rekomendasi perubahan/modifikasi rincan kewenangan klinis (Delineation of
Clinical Privilige), serta memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin

Tanggung jawab

a. Agar tenaga keperawatan menerapkan prinsip-prinsip etik dalam memberikan asuhan


keperawatan dan asuhan kebidanan

b. Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan yang
tidak professional

c. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan

Title : Sub. Komite Mutu Profesi


Report to : Komite Medik
Tugas sub komite mutu profesi keperawatan

1. menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik;


2. merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga
keperawatan;
3. melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
4. memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.

Kewenangan sub komite mutu profesi keperawatan

Subkomite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi tindak


lanjut audit keperawatan dan kebidanan, pendidikan keperawatan dan kebidanan
berkelanjutan serta pendampingan.

Mekanisme kerja sub komite mutu profesi

Untuk melaksanakan tugas subkomite mutu profesi, maka ditetapkan mekanisme


sebagai berikut:
1. koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data dasar tentang profil
tenaga keperawatan di RS sesuai area praktiknya berdasarkan jenjang karir;
2. mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari data subkomite
Kredensial sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perubahan
standar profesi;
3. merekomendasikan perencanaan kepada unit yang berwenang;
4. koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan dalam melakukan pendampingan
sesuai kebutuhan;
5. melakukan audit keperawatan dan kebidanan dengan cara:

pemilihan topik yang akan dilakukan audit; penetapan standar dan kriteria;

penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit;

membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan pelayanan;

melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria;


menerapkan perbaikan;

rencana reaudit.

6. Menyusun laporan kegiatan subkomite untuk disampaikan kepada Ketua Komite


Keperawatan. Sumber: Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 49 tahun 2013
tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit

BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

DIREKTUR

BIDANG BAGIAN UMUM BAGIAN BIDANG


YANMED DAN RUMAH KEUANGAN KEPERAWATAN
TANGGA
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

UNIT PROFESI KUALIFIKAS HASIL JUMLA PENGUS KET


KERJA I PENGHITU H YANG ULAN
NGAN ADA KETENA
GAAN
IRJ Perawat/Bida DIII Per poli 1 4
n
VK Bidan DIII 2 7
NEO Bidan DIII 1 3
Ranap A Perawat Ners, DIII 2 7
Ranap B Perawat DIII 1 7
Ranap C Perawat DIII 1 5
Ranap D Bidan DIII 2 7 Bidan ruang
rawat inap ibu
diambil dari
bidan jaga VK
IGD Perawat Ners, DIII 4 7
Ins. GIZI Ahli Gizi DIII 1 1 Ahli gizi dan
Juru masak SMP 1 1 juru masak
merangkap
menjadi
pelayanan gizi
dan petugas
gudang
Lab Analis Lab DIV/DIII 1 1
Radiolog Radiografer DIII 1 1
i
OK Perawat DIII 1 2
Farmasi
Rekam
Medik
Bagian Kabid S2 Bidan 1 1
keuangan Pelaksana SMA 1 1
SDM Personalia S1 1 1
Satpam
Sanitasi
OB

BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI

Pengertian Orientasi adalah saha membantu para pekerja agar mengenali secara
baik dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan / iklim
bisnis suatu organisasi / perusahaan. Kegiatan orientasi yang dilakukan yaitu
orientasi khusus(hari 1-7hari) dan orientasi umum(setelah orientasi khusus
sampai masa orientasi selesai).
Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan
bersedia melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi /
perusahaan sehari-hari. Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja
baru untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/
jabatannya, agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif, efisien dan
produktif.

BAB IX
RAPAT

BAB X
PELAPORAN

1. PELAPORAN INTERNAL.
a. Laporan Bulanan dari Kepala Unit
b. Laporan Tahunan

2. PELAPORAN EKSTERNAL.
a. Laporan Bulanan Eksternal
b. Laporan Tahunan Eksternal

BAB XI
PENUTUP
Buku Pedoman Pengorganisasi ini disusun dalam rangka memberikan acuan bagi
tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf agar dapat
menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang bermutu, aman, efektif dan efisien
dengan mengutamakan keselamatan pasien. Apabila di kemudian hari diperlukan
adanya perubahan, maka Buku Pedoman pengorganisasian Rumah Sakit ini akan
disempurnakan.

Anda mungkin juga menyukai