PENGORGANISASIAN
RSU BINA KASIH MEDAN
Menimbang : a. bahwa dalam rangka dan upaya meningkatkan mutu pelayanan RSU
Bina Kasih Medan , maka diperlukan penyelenggaraan
Pengorganisasian dan Pelayanan RSU Bina Kasih Medan ;
b. bahwa agar Pelayanan RSU Bina Kasih Medan dapat terlaksana
dengan baik, maka perlu adanya kebijakan Direktur RSU Bina Kasih
Medan sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pengorganisasian
dan Pelayanan RSU Bina Kasih Medan ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU Bina Kasih
Medan ;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU BINA KASIH MEDAN TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN RSU BINA
KASIH MEDAN
Kedua : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Medan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan RSU Bina Kasih Medan
harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan
apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada;
Keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian dan
Pelayanan RSU Bina Kasih Medan dilaksanakan oleh Bagian Umum
Keuangan RSU Bina Kasih Medan ;
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 15 Desember 2015
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi
yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,
diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah pemerintah yang
berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan dana dari pemerintah.
Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat menampung masyarakat yang
berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang dapat melayani mereka lebih baik. Hal
ini menumbuhkan industri jasa di bidang pelayanan kesehatan yang mulai berorientasi profit
untuk menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak meninggalkan unsur sosial sama
sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru dalam
industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit swasta berupaya
memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan profesional
untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna jasanya (pasien). Dalam
pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai perusahaan jasa yaitu perusahaan yang
memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat membutuhkan jasa dari perusahaan
tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit berhubungan
langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-nilai kemanusian
harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya
perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada perusahaan karena adanya
tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis
sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa
penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen RSU Bina Kasih Medan mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai
perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai.
Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, agar
dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan aktifitas dan
tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam perusahaan, yang
meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya,
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya, langkah
berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan oleh
manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus selalu mengadakan
pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para
karyawan agar dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus
memberikan gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan.
petunjuk yang memadahi, dan memiliki perasaan apakah pelaksanaan akan
memberikan sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan
selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan
yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk menghemat pemborosan biaya yang
dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus diadakan perbandingan antara
hasil sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan,
untuk menilai prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan
yang terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi dan
bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu tahun
sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan antara
ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur dari empat
prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan
pegawai dengan diklat internal / eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara
minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang
diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur
untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran
sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses,
hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit
yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja.
bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna perubahan
menuju arah yang lebih baik.
BAB II
VIP
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Ultrasonography
Orbscan
LASIK
Laser Fotodiruptur
Laser Fotocoagulasi
MISI :
MISI :
3.2. MISI.
RSU Bina Kasih Medan memiliki misi :
MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN MATA YANG BERKUALITAS
DENGAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG KOMPETEN, PROFESIONAL
DAN DIDUKUNG DENGAN PERALATAN MEDIK YANG MODERN.
MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN MATA YANG SESUAI
DENGAN STANDAR YANG DIBUTUHKAN OLEH MASYARAKAT,
DENGAN TEKNOLOGI YANG MODERN DENGAN BIAYA TERJANGKAU.
MEMBERIKAN PELAYANAN MEDIK YANG MODERN YANG
BERORIENTASI KEPADA KEBUTUHAN, KEMAMPUAN DAN KEPUASAN
PUBLIK.
MEMBERIKAN PELAYANAN YANG BERSIFAT CUSTOMER
EXPERIENCE DAN DIKELOLA DENGAN POLA MANAJEMEN YANG
MENERAPKAN CONTINIOUS QUALITY IMPROVMENT PADA SETIAP
UNSUR PELAYANAN.
3.3.FALSAFAH.
RSU Bina Kasih Medan memiliki falsafah :
a) Menjadikan RSU Bina Kasih Medan pilihan utama masyarakat Kota Medan.
b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan
profesionalisme.
d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
berkarya.
e) Bekerja secara tim berdasarkan kebersamaan dan saling menghargai antar profesi.
f) Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit.
g) Keselarasan dalam melaksanakan tugas.
3.5.TUJUAN.
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan kualitas
sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU BINA KASIH MEDAN
KETERANGAN/PENGERTIAN. Struktural
Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSU Bina Kasih Medan
DIREKTUR
MANAJER KOMITE /
KSM /
PANITIA
SEKSI SUB-BAGIAN
JUMLAH
UNIT HASIL PENGUSULAN KETERANGA
KERJA PROFESI KUALIFIKASI PENGHITUNGAN YANG KETENAGAAN N
ADA
IRJ Perawat DIII 13 12 2
Pekarya SMA 5 5 - -
Kesehatan
Adminstrasi SMA 1 1 -
Pengertian Orientasi adalah saha membantu para pekerja agar mengenali secara
baik dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan / iklim
bisnis suatu organisasi / perusahaan.
Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan
bersedia melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi /
perusahaan sehari-hari.
Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan
memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/ jabatannya, agar mampu
melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif, efisien dan produktif.
PENANGGUNG
HARI MATERI METODE JAWAB
Orientasi hari pertama : Kepala Bagian SDM dan
I (Hari I) 1) Penjelasan status Penjelasan Personalia
kepegawaian. Singkat
2) Penjelasan Program
orientasi yang akan
diterima pegawai,
peraturan dan tata tertib
masa orientasi : pegawai
menandatangani
pernyataan orientasi
pegawai baru.
3) Kepada pegawai Hospital Tour
dikenalkan seluruh unit
kerja di RSU Bina Kasih
Medan ,
diajak berkeliling
(Hospital Tour)
4) Orientasi ke unit kerja Serah Terima
dimana pegawai akan ke Unit
ditempatkan diserahkan Terkait
sesuai program orientasi
unit kerja masing-masing.
II Orientasi hari II s.d. XIV
Hari ke-2 meliputi : - Kepala Unit Kerja
s.d. 14 1) Orientasi di unit kerja Teori dan
dimana pegawai Praktek
ditempatkan.
2) Pegawai diberikan In House
pelbagai materi orientasi Training - Wa.Dir. Umum
dengan penjadwalan Keuangan
khusus meliputi : - Wa.Dir.Umum
a. Visi, Misi, Nilai, Keuangan
Struktur Organisasi. - Wa. Dir Pelayanan
b. PKB - Ka.KPRS
c. Etika Bekerja - Ka.PPI & IPCN
d. Patient Savety - Komite Pastoral
e. Pencegahan dan - Tim Pelayanan
Pengendalian Infeksi Prima
f. Kesejahteraan - Direktur
Spiritual - Direktur
g. Service Excellence - Manajer Pemasaran
h. Come to XL & Tim
i. Handling Complaints - Manajer Gadar &
j. Produk-Produk Rumah Outcare
Sakit - Ketua P2K3 dan
k. Basic Life Support Tim
l. Penanggulangan
bencana kebakaran
Tahap III Kepala Unit kerja membuat Evaluasi dan
(Evaluasi) laporan terkait hasil orientasi Pelaporan
pegawai.
Hasil evaluasi harus
memberikan rekomendasi
apakah pegawai dapat
bekerja atau tidak, atau
perpanjangan masa orientasi.
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
BAB XI
PELAPORAN
CAHAYA MANDIRI