PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT MEDIKA
PANDAAN - PASURUAN
2017
PENDAHULUAN
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi
yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,
diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-
nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.
Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan semata.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai
perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai.
Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang,
agar dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
4. Pengawasan (Controling)
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi dan
bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu
tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan
antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur dari
empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu
SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan
indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala
dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna
perubahan menuju arah yang lebih baik.
BAB II
RS. MITRA SEHAT MEDIKA diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2010 sebagai
Rumah Sakit Bersalin dengan nomer ijin P2T/01/03.53/IX/2010 dibawah pimpinan dr.
Judy Dermawan sebagai direktur, kemudian mendapat ijin sebagai RSU pada tahun
2011 dengan nomer ijin P2T/08/03.51/XII/2011.
Pada awal kepemimpinan beliau yaitu pada periode sebagai RSB, masih
memiliki sedikit perencanaan untuk pengembangan institusi karena kondisi yang
masih minim tenaga. Namun dengan adanya tekad ingin memberikan pelayanan
yang bermutu kepada masyarakat akhirnya upaya-upaya pengembangan dilakukan.
Pengembangan awal yang dilakukan yaitu meningkatkan fasilitas-fasilitas dan
layanan kesehatan untuk masyarakat sehingga menjadikan RSB Mitra Sehat Medika
layak mendapat ijin sebagai Rumah Sakit Umum (RSU) dan mendapatkan perijinan
sebagai RSU pada tahun 2011 dengan nomer ijin (P2T/08/03.51/XII/2011.
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien
setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang diterapkan sejak
awal berdiri sebagai RSB.
B. Sejarah
Pelayanan kesehatan yang ada saat ini di RS Mitra Sehat Medika adalah klinik
umum, klinik spesialis (bedah umum, bedah plastik, bedah orthopedi, kandungan,
penyakit dalam, syaraf, mata, paru, anak, klinik gigi, instalasi gawat darurat, rawat
inap yang terdiri dari kelas I, II, III, Utama dan VIP, serta dilengkapi pelayanan
laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, farmasi, gizi dan fisioterapi.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. MITRA SEHAT MEDIKA
C. VISI
D. MISI.
3. Memberikan pelayanan komprehensif meliputi bio, psiko, sosial dan spiritual dengan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.
E. FALSAFAH.
F. NILAI – NILAI.
b) Profesionalisme
c) Bekerja seimbang
d) Kebersamaan
e) Saling menghargai
G. TUJUAN.
H. MOTTO.
A. BAGAN ORGANISASI.
B. KETERANGAN/PENGERTIAN.
1. Unit Struktural
a. Direktur
c. Manajer
d. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional
rumah sakit. Adapun unit-unit yang ada di RS MITRA SEHAT MEDIKA
dijabarkan sebagai berikut.
Cleaning Service
a. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite
yang ada di RS MITRA SEHAT MEDIKA adalah sebagai berikut :
1) Komite Medis
2) Komite Keperawatan
3) Komite Profesi Lain
4) Komite PPI
5) Komite MKP
6) Komite K3RS
7) Satuan Pengawas Internal
b. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
.
BAB V
BAB VI
A. Bagan Koordinasi
MOD
- KOMITE
- PANITIA
UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Penjelasan
Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan
bersedia melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi /
perusahaan sehari-hari.
PENANGGUNG
JAWAB
kepegawaian. singkat
2) Penjelasan Program
diterima pegawai,
peraturan dan tata tertib
menandatangani
pernyataan orientasi
pegawai baru.
diajak berkeliling
(Hospital Tour)
ditempatkan.
dengan
penjadwalan Keuangan
khusus meliputi : - Wa.Dir.Umum
b. PKB - Ka.KPRS
f. Kesejahteraan - Direktur
Spiritual - Direktur
l. Penanggulangan
bencana kebakaran
pegawai.
memberikan rekomendasi
apaka
h pegawai dapat
bekerj
a atau tidak, atau
PERTEMUAN / RAPAT
PELAPORAN
A. PELAPORAN INTERNAL
1. Laporan Insidentil, terdiri dari :
a. Permintaan Laporan dari Direktur RS.
b. Permintaan Laporan dari Kepala Bidang/Bagian RS.
c. Permintaan Laporan dari Unit Terkait.
2. Laporan mingguan dari Kepala Unit terdiri dari :
f. Laporan 5 besar asal pasien Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan.
B. PELAPORAN EKSTERNAL.
1. Laporan Insidentil :
20) RL. 4A. Penyakit Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
21) RL. 4B. Penyakit Rawat Jalan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
23) RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian Kesehatan – Jakarta.
24) RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian Kesehatan –
Jakarta.
25) RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian Kesehatan –
Jakarta.
26) Laporan Aplikasi Sarana dan Prasarana Kesehatan (ASPAK) ke Direktorat
Jendral Bina Upaya Kesehatan – Kementrian Kesehatan RI - Jakarta.
27) Laporan Pelayanan Medis RS. MITRA SEHAT MEDIKA ke PT. Mitra Sehat
Medika – Pasuruan.
28) Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan.
29) Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur.
30) Laporan tahunan kunjungan IGD dan IRJ untuk laporan pajak.