Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT MEDIKA
PANDAAN - PASURUAN
2017

RUMAH SAKIT MITRA SEHAT MEDIKA


Jl. Raya By Pass No. 06 Pandaan - Pasuruan
Telp. (0343) 636064 Fax. (0343) 636083
Email. msmpandaan@gmail.com
BAB I

PENDAHULUAN

Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi
yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,
diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.

Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.

Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah


pemerintah yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan
dana dari pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat
menampung masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang
dapat melayani mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan industri jasa di bidang pelayanan
kesehatan yang mulai berorientasi profit untuk menutupi biaya operasional mereka
meskipun tidak meninggalkan unsur sosial sama sekali.

Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru


dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit swasta
berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang
mutakhir.

Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan


profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai perusahaan jasa
yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat
membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.

Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-
nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa

dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.
Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan semata.

Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan


jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-
jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA mempunyai kegiatan sebagai
berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai
perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai.
Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang,
agar dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan aktifitas


dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam perusahaan, yang
meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya,
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan.

3. Pengarahan (Leading/Actuating)

Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya, langkah


berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan oleh
manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus selalu mengadakan
pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para
karyawan agar dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen
harus memberikan gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan petunjuk
yang memadahi, dan memiliki perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan
sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai tersebut.

4. Pengawasan (Controling)

Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai


dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari
tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk menghemat pemborosan biaya
yang dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus diadakan perbandingan
antara hasil sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam
perencanaan, untuk menilai prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab
adanya penyimpangan yang terjadi.

Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi dan
bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu
tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja Balanced Score Card.

Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan
antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur dari
empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.

2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.

3. Bisnis Internal contoh: program kerja.

4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan pegawai dengan


diklat internal / eksternal.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu
SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan
indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala
dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna
perubahan menuju arah yang lebih baik.
BAB II

GAMBARAN UMUM RS. MITRA SEHAT MEDIKA.

A. Deskripsi Rumah Sakit Mitra Sehat Medika

Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA (RS. MITRA SEHAT MEDIKA)


merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat
umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan
penunjang medis 24 jam.

RS MITRA SEHAT MEDIKA berlokasi di Jalan Raya By Pass Pandaan No. 06


Pasuruan 67156, Jawa Timur, Indonesia. Telp 0343- 636064, Fax: 0343 – 636083
dengan alamat e-mail msmpandaan@gmail.com

RS. MITRA SEHAT MEDIKA diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2010 sebagai
Rumah Sakit Bersalin dengan nomer ijin P2T/01/03.53/IX/2010 dibawah pimpinan dr.
Judy Dermawan sebagai direktur, kemudian mendapat ijin sebagai RSU pada tahun
2011 dengan nomer ijin P2T/08/03.51/XII/2011.

Pada awal kepemimpinan beliau yaitu pada periode sebagai RSB, masih
memiliki sedikit perencanaan untuk pengembangan institusi karena kondisi yang
masih minim tenaga. Namun dengan adanya tekad ingin memberikan pelayanan
yang bermutu kepada masyarakat akhirnya upaya-upaya pengembangan dilakukan.
Pengembangan awal yang dilakukan yaitu meningkatkan fasilitas-fasilitas dan
layanan kesehatan untuk masyarakat sehingga menjadikan RSB Mitra Sehat Medika
layak mendapat ijin sebagai Rumah Sakit Umum (RSU) dan mendapatkan perijinan
sebagai RSU pada tahun 2011 dengan nomer ijin (P2T/08/03.51/XII/2011.

Penetapan sebagai RSU memberikan semangat baru bagi segenap pengelola


institusi. Namun disisi lain memberikan tantangan tersendiri karena dengan
ditetapkannya sebagai RSU pengelolaan institusi menjadi semakin komplek dan
memerlukan penataan baik dari sisi structural maupun fungsional. Oleh karena itu
segenap jajaran pengelola bermaksud untuk mengajukan akreditasi RS guna untuk
memperbaiki berbagai system pengelolaan RS yang masih belum standard dan perlu
disempurnakan. Dengan berbekal tekad yang kuat berbagai persiapan seperti study
banding ke beberapa RS yang sudah terakreditasi akhirnya pada tahun 2012
mengajukan ke KARS untuk mengikuti program akreditasi. RSU Mitra Sehat Medika
berhasil menjalani dan terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk Pelayanan Administrasi,
Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Pelayanan Medik dan
Pelayanan Keperawatan.

Penyelenggaraan akreditasi RS MITRA SEHAT MEDIKA memberikan dampak


yang sangat besar terhadap pengelolaan intitusi. Terutama dalam bidang
pengorgasian RS, tata kelola dokumen dan pengembangan jenis pelayanan medis
seperti klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat,
serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, Utama dan VIP yang dilengkapi
pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi.

Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien
setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang diterapkan sejak
awal berdiri sebagai RSB.

B. Sejarah

RS MITRA SEHAT MEDIKA berlokasi di Jalan Raya By Pass Pandaan No. 06


Pasuruan 67156, Jawa Timur, Indonesia. Telp 0343- 636064, Fax: 0343 – 636083
dengan alamat e-mail msmpandaan@gmail.com RS MITRA SEHAT MEDIKA
didirikan sebagai pengembangan RSB yang sampai saat ini telah mengalami tiga kali
pergantian kepemimpinan. Pada periode 2010 – 2012 pimpinan utama dipegang oleh
dr. Judy Dermawan sebagai direktur RS. Pada periode 2012 – 2015 digantikan oleh
dr. Sugiono Adi dan periode 2015 hingga sekarang di pimpin oleh dr. Iqbal Sayyidil
Affan Purba.

Pelayanan kesehatan yang ada saat ini di RS Mitra Sehat Medika adalah klinik
umum, klinik spesialis (bedah umum, bedah plastik, bedah orthopedi, kandungan,
penyakit dalam, syaraf, mata, paru, anak, klinik gigi, instalasi gawat darurat, rawat
inap yang terdiri dari kelas I, II, III, Utama dan VIP, serta dilengkapi pelayanan
laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, farmasi, gizi dan fisioterapi.
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. MITRA SEHAT MEDIKA

C. VISI

Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA memiliki visi :

“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat Dengan Pelayanan


Kesehatan Yang Professional, Berkualitas Dan Terjangkau Serta
Mengutamakan Mutu & Keselamatan Pasien”

D. MISI.

Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA memiliki misi :

1. Menyediakan SDM yang berkompetensi dan terlatih.

2. Memberikan pelayanan yang berpusat pada pasien dengan biaya terjangkau,


cepat, tepat dan profesional.

3. Memberikan pelayanan komprehensif meliputi bio, psiko, sosial dan spiritual dengan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.

4. Menyiapkan sarana alat kedokteran modern dengan mengikuti kemajuan teknologi


kedokteran yang efektif dan efisien.

5. Menciptakan Rumah Sakit bernuansa tempat tinggal.

E. FALSAFAH.

Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA memiliki falsafah :

1. Menjadikan Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA pilihan utama masyarakat


Malang Raya.

2. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.

3. Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan


profesionalisme.

4. Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam


berkarya.

5. Bekerja secara tim berdasarkan kebersamaan dan saling menghargai antar


profesi.

6. Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit.


7. Keselarasan dalam melaksanakan tugas.

F. NILAI – NILAI.

Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA memiliki nilai-nilai :

a) Belajar dan berkembang

b) Profesionalisme

c) Bekerja seimbang

d) Kebersamaan

e) Saling menghargai

f) Melayani dengan baik dan tulus

g) Motivasi dan komitmen

G. TUJUAN.

Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan


kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani

H. MOTTO.

Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA memiliki Motto :

“Dengan Profesionalisme, Kepuasan dan Kesembuhan adalah Tujuan


Kami“
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RS. MITRA SEHAT MEDIKA

A. BAGAN ORGANISASI.

B. KETERANGAN/PENGERTIAN.

1. Unit Struktural

a. Direktur

Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS MITRA SEHAT MEDIKA

b. Bidang atau Bagian

Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas


dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing – masing, yaitu :

1) Bidang Pelayanan Medis


Yaitu bidang pelayanan rumah sakit yang dipimpin seorang kepala
bidang yang bertugas membatu direktur dalam urusan pelayanan medis.
2) Bidang Penunjang Medik
Yaitu bidang pelayanan rumah sakit yang dipimpin seorang kepala
bidang yang bertugas membatu direktur dalam urusan pelayanan
penunjang medis.
3) Bidang Keperawatan
Yaitu bidang pelayanan rumah sakit yang dipimpin seorang kepala
bidang yang bertugas membatu direktur dalam urusan pelayanan
keperawatan.
4) Bagian Umum
Yaitu bagian pelayanan rumah sakit yang dipimpin seorang kepala
bagian yang bertugas membatu direktur mengenai urusan umum
5) Bagian Keuangan.
Yaitu bagian pelayanan rumah sakit yang dipimpin seorang kepala
bagian yang bertugas membatu direktur dalam urusan keuangan rumah
sakit.

c. Manajer

Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau


lebih macam pelayanan rumah sakit.

d. Unit Kerja

Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional
rumah sakit. Adapun unit-unit yang ada di RS MITRA SEHAT MEDIKA
dijabarkan sebagai berikut.

1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Kamar Operasi
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Rawat Inap
5. Unit Perinatologi
6. Unit Kamar Bersalin
7. Unit Laboratorium
8. Instalasi Farmasi
9. Unit Radiologi
10. Unit Gizi
11. Unit Rekam Medik
12. Unit SDM
13. Unit Humas dan Pemasaran
14. Unit System Informasi
15. Unit Rumah Tangga
16. Unit Logistik
17. Unit Laundry
18. Unit Pengelolaan Air Limbah
19. Unit Pemeliharaan Sarana
20. Scurity
21. Accounting
22. Unit Kasir
23. Unit Entry Data Processing
24. Unit Asuransi Swasta dan Perusahaan
25. Unit BPJS

e. Unit Kerja Outsourcing

Cleaning Service

2. Unit Non Struktural

a. Komite

Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite
yang ada di RS MITRA SEHAT MEDIKA adalah sebagai berikut :

1) Komite Medis
2) Komite Keperawatan
3) Komite Profesi Lain
4) Komite PPI
5) Komite MKP
6) Komite K3RS
7) Satuan Pengawas Internal

b. Panitia

Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit

.
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Struktur Unit Kerja ada pada lampiran.

BAB VI

URAIAN TUGAS & WEWENANG

Uraian Tugas dan Wewenang ada pada lampiran.


BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

A. Bagan Koordinasi

PT. MITRA SEHAT MEDIKA

DIREKTUR RS. MITRA SEHAT MEDIKA

KABID KABID KABID KABAG KABAG


YANMED JANGMED KEPERA UMUM KEUANGAN SPI
WATAN

MOD
- KOMITE
- PANITIA
UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT

B. Penjabaran alur koordinasi


1. Koordinasi Antara Direktur Dengan Pengurus PT. Mitra Sehat Medika

a. Pengelolaan Rumah Sakit dilakukan oleh Direktur.

b. Direktur bertanggung jawab kepada Pengurus PT. Mitra Sehat Medika.

c. Pengurus PT. Mitra Sehat Medika melakukan pembinaan dan pengawasan


dalam

d. pengelolaan Rumah Sakit, dengan menetapkan kebijakan pelaksanaan,


baik di bidang pelayanan medis, pendidikan dan latihan serta penelitian dan
pengembangan kesehatan untuk tercapainya visi, misi, falsafah dan tujuan
rumah sakit.

e. Keberhasilan rumah sakit tergantung dari pengelolaan oleh Direktur dan


pembinaan serta pengawasan dari Pengurus PT. Mitra Sehat Medika sehingga
dalam pertanggungjawaban tugas dan kewajiban antara Pengelola dan
Pengurus adalah bersifat tanggung renteng.

2. Koordinasi Antara Direktur Dengan Kepala Bidang/Bagian

a. Dalam menjalankan tugas-tugas Direktur sebagimana yang telah


ditentukan, maka:
1) Direktur dapat bertindak atas nama Rumah Sakit.

2) Para Kepala Bidang/Bagian berhak dan berwenang bertindak atas nama


Direktur, untuk masing-masing bidang/bagian yang menjadi tugas dan
wewenangnya.

3) Apabila Direktur berhalangan tetap menjalankan pekerjaannya atau apabila


jabatan itu terluang dan penggantinya belum memangku jabatan, maka
kekosongan jabatan tersebut dipangku oleh salah seorang yang ditunjuk
sementara oleh Pengurus PT. MITRA SEHAT MEDIKA.

4) Apabila Direktur dan semua Kepala Bidang/Bagian berhalangan tetap


melakukan pekerjaannya atau jabatan Direktur terluang seluruhnya dan
belum diangkat, maka sementara pengelolaan Rumah Sakit dijalankan oleh
Pengurus PT. MITRA SEHAT MEDIKA.

5) Dalam keadaan Direktur berhalangan sementara dalam menjalankan tugas


dan kewenangan sebagaimana dimaksud, Direktur dapat
mendelegasikannya kepada Wakil Direktur.

3. Koordinasi antara Direktur dengan Satuan Pemeriksa Internal (SPI).

a. Satuan Pemeriksaan Internal berada di bawah dan bertanggung jawab


kepada Direktur Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA.

b. Tugas pokok Satuan Pemeriksan Internal adalah melaksanakan


pemeriksaan dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan semua unsur di
rumah sakit agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang
berlaku.

c. Dalam melaksanakan tugasnya Satuan Pemeriksaan Internal berfungsi :

1) Melaksanakan pemeriksaan/audit keuangan dan operasional.

2) Merancang dan melaksanakan pemeriksaan pelaksanaan pengendalian


intern.

c) Melakukan identifikasi risiko.

d) Mencegah terjadinya penyimpangan.

e) Memberikan konsultasi pengendalian intern.

d. Tugas dan fungsi SPI disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada


Direktur.

e. Bahan pertimbangan berupa rekomendasi adalah berdasarkan penugasan


dari Direktur.

4. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite & Kepanitiaan


a. Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah
Sakit MITRA SEHAT MEDIKA.

b. Pelaksanaan tugas-tugas Komite dilaporkan secara tertulis kepada Direktur


dalam bentuk rekomendasi.

c. Bahan pertimbangan berupa rekomendasi adalah berdasarkan penugasan


dari Direktur.

5. Koordinasi Antara Direktur Dengan Staf Medis.

a. Direktur berhak mengangkat dan memberhentikan Anggota Kelompok Staf


Medis (KSM) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang– undangan dan
peraturan kebijakan yang berlaku serta Peraturan Internal Rumah Sakit
(Hospital Bylaws) Rumah Sakit MITRA SEHAT MEDIKA.

b. Sebagai pengelola, Direktur mempunyai tugas dan wewenang untuk


menetapkan strategi organisasi dan tata kerja lengkap dengan rincian
tugasnya, menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
Staf Medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

c. Dalam pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur


berkewajiban menjamin Staf Medis melaksanakan tugas dan kewajiban
sesuai Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional.

d. Kewajiban Staf Medis untuk menjamin bahwa tugas dan kewajiban


dilaksanakan sesuai standar yang berlaku, maka Ketua Kelompok Staf
Medis bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wadir Pelayanan.

e. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat bersifat


pertanggungjawaban proporsional administratif manajerial dan
pertanggungjawaban secara profesional.

6. Koordinasi Antara Manajer On Duty Dengan Kepala Unit.

a. Manajer mempunyai tugas melakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut


pelayanan sesuai dengan pembagian tugasnya, namun tidak menutup
kemungkinan bisa melakukan koordinasi diluar pembagian tugasnya jika
berkaitan.

b. Kepala Unit melaporkan kegiatan / pelayanan unitnya kepada Manajer.


BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

RINGKASAN POLA KETENAGAAN

Ringkasan pola ketenagaan ada pada lampiran

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

A. Penjelasan

Pengertian Orientasi adalah usaha membantu para pekerja agar mengenali


secara baik dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan
/ iklim bisnis suatu organisasi / perusahaan.

Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan
bersedia melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi /
perusahaan sehari-hari.

Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja baru untuk


mengetahui dan memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/ jabatannya, agar
mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif, efisien dan produktif.

B. Rincian kegiatan orientasi karyawan baru

PENANGGUNG

HARI MATERI METODE

JAWAB

Orientasi hari pertama : Kepala Bagian SDM dan

I (Hari I) 1) Penjelasan status Penjelasan Personalia

kepegawaian. singkat

2) Penjelasan Program

orientasi yang akan

diterima pegawai,
peraturan dan tata tertib

masa orientasi : pegawai

menandatangani

pernyataan orientasi

pegawai baru.

3) Kepada pegawai Hospital Tour

dikenalkan seluruh unit

kerja di RS MITRA SEHAT


MEDIKA,

diajak berkeliling

(Hospital Tour)

4) Orientasi ke unit kerja Serah Terima

dimana pegawai akan ke Unit

ditempatkan diserahkan Terkait

sesuai program orientasi

unit kerja masing-masing.

II Orientasi hari II s.d. XIV

Hari ke-2 meliputi : - Kepala Unit Kerja

s.d. 14 1) Orientasi di unit kerja Teori dan

dimana pegawai Praktek

ditempatkan.

2) Pegawai diberikan In House

pelbagai materi orientasi training - Wa.Dir. Umum

dengan
penjadwalan Keuangan
khusus meliputi : - Wa.Dir.Umum

a. Visi, Misi, Nilai, Keuangan

Struktur Organisasi. - Wa. Dir Pelayanan

b. PKB - Ka.KPRS

c. Etika Bekerja - Ka.PPI & IPCN

d. Patient Savety - Komite Pastoral

e. Pencegahan dan - Tim Pelayanan

Pengendalian Infeksi Prima

f. Kesejahteraan - Direktur

Spiritual - Direktur

g. Service Excellence - Manajer Pemasaran

h. Come to XL & Tim

i. Handling Complaints - Manajer Gadar &

j. Produk-Produk Rumah Outcare

Sakit - Ketua P2K3 dan

k. Basic Life Support Tim

l. Penanggulangan

bencana kebakaran

Tahap III Kepala Unit kerja membuat Evaluasi dan

(Evaluasi) laporan terkait hasil orientasi Pelaporan

pegawai.

Hasil evaluasi harus

memberikan rekomendasi

apaka
h pegawai dapat
bekerj
a atau tidak, atau

perpanjangan masa orientasi.


BAB IX

PERTEMUAN / RAPAT

Bagan pertemuan atau rapat ada pada lampiran


BAB XI

PELAPORAN

A. PELAPORAN INTERNAL
1. Laporan Insidentil, terdiri dari :
a. Permintaan Laporan dari Direktur RS.
b. Permintaan Laporan dari Kepala Bidang/Bagian RS.
c. Permintaan Laporan dari Unit Terkait.
2. Laporan mingguan dari Kepala Unit terdiri dari :

a. Laporan dari Bagian Rekam Medis, meliputi :

b. Laporan kunjungan Instalasi Gawat Darurat.

c. Laporan kunjungan Instalasi Rawat Jalan.

d. Laporan pelayanan tiap poli.

e. Laporan kunjungan Instalasi Rawat Inap.

f. Laporan 5 besar asal pasien Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan.

g. Laporan 5 besar morbiditas penyakit Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat


Jalan dan Instalasi Rawat Inap.

h. Indikator efisiensi Instalasi Rawat Inap.

i. Laporan kegiatan Instalasi Kamar Operasi.

j. Laporan dari Instalasi Radiologi.

k. Laporan dari Instalasi Laboratorium.

l. Laporan dari Instalasi Gizi.

3. Laporan mingguan dari Manajer, terdiri dari :

a. Manajer Rawat Jalan.

b. Manajer Rawat Inap.

c. Manajer Instalasi Gawat Darurat dan Outcare.

d. Manajer Humas & Pemasaran.

4. Laporan Bulanan Internal Terdiri Dari :

a. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat Jalan.

b. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gawat Darurat.

c. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat Inap.

d. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Laboratorium


e. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Radiologi.

f. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Kamar Operasi.

g. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gizi.

h. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Rekam Medis.

i. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Akuntansi.

j. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Administrasi.

k. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Inventory.

l. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Keuangan.

m. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Humas.

n. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Pemasaran.

o. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Pemeliharaan Sarana.

p. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian SDM.

q. Laporan Bulanan Komite

5. Laporan Tahunan Terdiri Dari :

a. Laporan Pelayanan Medis dari Bagian Rekam Medis.

b. Laporan Keuangan dari Bagian Akuntansi.

c. Laporan Ketenagaan dari Bagian Sumber Daya Manusia.

d. Laporan Kegiatan dari Bagian Humas.

B. PELAPORAN EKSTERNAL.
1. Laporan Insidentil :

a. Laporan Surveilans Terpadu ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

b. Laporan Demam Berdarah Dengue ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

c. Laporan Wabah ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

d. Laporan pelayanan medik dan keuangan ke PT. Mitra Sehat Medika.

2. Laporan Bulanan Eksternal Terdiri Dari :

a. Laporan Surveilans Terpadu Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

b. Laporan Demam Berdarah Dengue Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

c. Laporan Wabah Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

d. Laporan RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan - Jakarta.

e. Laporan RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian Kesehatan –


Jakarta.

f. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian


Kesehatan – Jakarta.
g. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian Kesehatan
– Jakarta.

h. Laporan Jamkesda, Jamkeskot & SPM ke Dinas Kesehatan Kesehatan


Kabupaten.

i. Laporan Klaim ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

3. Laporan Tahunan Eksternal Terdiri Dari :

1) RL. 1.1 Data Dasar RS. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

2) RL. 1.2 Indikator Pelayanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

3) RL. 1.3 Tempat Tidur. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

4) RL. 2. Ketenagaan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

5) RL. 3.1 Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

6) RL. 3.2 Rawat Darurat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

7) RL. 3.3 Gigi Mulut. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

8) RL. 3.4 Kebidanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

9) RL. 3.5 Perinatologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

10) RL. 3.6 Pembedahan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

11) RL. 3.7 Radiologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

12) RL. 3.8. Laboratorium. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

13) RL. 3.9. Rehab Medik. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

14) RL. 3.10 Pelayanan Khusus. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

15) RL. 3.11 Obat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

16) RL. 3.12 Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

17) RL. 3.13. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

18) RL. 3.14. Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

19) RL. 3.15. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

20) RL. 4A. Penyakit Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

21) RL. 4B. Penyakit Rawat Jalan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.

22) RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan - Jakarta.

23) RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian Kesehatan – Jakarta.

24) RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian Kesehatan –
Jakarta.

25) RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian Kesehatan –
Jakarta.
26) Laporan Aplikasi Sarana dan Prasarana Kesehatan (ASPAK) ke Direktorat
Jendral Bina Upaya Kesehatan – Kementrian Kesehatan RI - Jakarta.

27) Laporan Pelayanan Medis RS. MITRA SEHAT MEDIKA ke PT. Mitra Sehat
Medika – Pasuruan.

28) Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan.

29) Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur.

30) Laporan tahunan kunjungan IGD dan IRJ untuk laporan pajak.

Anda mungkin juga menyukai