Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS BSC DI RUMAH SAKIT

Oleh:
Abdillah Mursyid (17/417612/PFA/01702)
Beta Haninditya (17/417623/PFA/01713)
Desti Utami Anggraini (17/417624/PFA/01714)
Eliza Dwinta (17/417632/PFA/01722)
Novena Adi Yuhara (17/417658/PFA/01748)
Nurlaila (17/417661/PFA/01751)
• Visi Misi diterjemahkan dengan BSC pada KPI melalui program kerja.
• Pada penelitian yang dilakukan Amanda (2015) pada IFRS X Kulon
Progo menyebutkan rencana pemindahan bandara dari Kabupaten
Sleman ke Kabupaten Kulon Progo dan adanya proses kerja sama
antara pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
dengan pihak RS “X” Kulon Progo akan mengakibatkan adanya
perubahan lingkungan bagi instalasi farmasi. Pengukuran kinerja
serta analisis lingkungan eksternal dan internal perlu dilakukan di
IFRS “X” Kulon Progo sebagai dasar untuk merumuskan strategi
dalam menghadapi perubahan lingkungan sehingga tetap dapat
mencapai visi dan misi organisasi.
Visi dan Misi
Skenario

• Visi : Menjadi Rumah Sakit pilihan dan unggul


• Misi :
1. Menyediakan pelayanan kesehatan yang unggul
2. Melakukan pengembangan SDM secara
berkesinambungan
3. Mewujudkan kepuasan konsumen dalam pelayanan
kesehatan
4. Menyediakan sarana prasarana yang terbaik
Tujuan

• Menciptakan lingkungan kerja yang rapi, bersih dan


sehat
• Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal
• Peningkatan kompetensi dan kinerja karyawan
• Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan rumah sakit X
4 Perspektif Balanced Scorecard
1. Perspektif keuangan
2. Perspektif pelanggan
3. Perspektif proses bisnis internal
4. Pembelajaran dan pertumbuhan
1. PERSPEKTIF KEUANGAN
KPI: Meningkatkan profitabilitas
Sesuai Misi :
1. Menyediakan pelayanan kesehatan yang unggul
Komponen Penting

Objective Measure
Meningkatkan profitabilitas • Inventory Turn Over Ratio
Rumah Sakit • Return of Investment
• Net Profit Margin
Komponen Penting

Target Initiative
• ITOR min. 14x • Efisiensi biaya
• ROI =70% • Pengendalian persediaan
• NPM=7 • Meningkatkan penjualan
• Menjalin komunikasi yang
baik dengan supplier
2. PERSPEKTIF PELANGGAN
KPI: Kepuasan pelanggan
Sesuai misi :
3. Mewujudkan kepuasan konsumen dalam pelayanan kesehatan
Komponen Penting

Objective Measure
Meningkatkan kepuasan Dengan SERVQUAL, 5 dimensi
pelanggan. kepuasan, yaitu:
a. Daya tanggap
b. Wujud
c. Keandalan
d. Jaminan
e. empati
Komponen Penting

Target Initiative
Mencapai kepuasan pelanggan Memberikan pelayanan sesuai standar
kualitas pelayanan, seperti kelengkapan
85% obat, lay-out ruangan dibuat nyaman,
mendesain tata letak di ruang
penyiapan obat untuk mempercepat
pelayanan. Memberikan layanan
konseling obat, memberikan informasi
obat yang lengkap, dan memonitoring
efektivitas maupun efek samping dari
obat yang digunakan.
3. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
KPI: Dispensing Time, Kepatuhan terhadap Formularium, Stok Obat ED
dan Rusak

Sesuai misi:
1. Menyediakan pelayanan kesehatan yang unggul
Komponen Penting

Objective Measure
Memberikan kepastian Waktu tunggu mulai dari pasien
pelayanan resep menyerahkan resep sampai
dengan menerima obat.
Meningkatkan kepatuhan
terhadap formularium Tingkat kepatuhan terhadap
formularium
Mengurangi stok obat ED dan Jumlah obat ED dan rusak (stock
obat rusak opname)
Komponen Penting

Target Initiative
• Resep non racikan ≤ 10 menit • Jumlah SDM mencukupi
• Resep racikan ≤ 20 menit • SDM terampil dalam hal
membaca resep, menghitung
• Kepatuhan terhadap dosis, dan memberi harga
formularium >95% obat, dsb.
• Mempertahankan stok obat • Tersedia fasilitas yang
ED dan rusak 0% memadai
• Investasi SIM (e-prescribing)
4. PEMBELAJARAN DAN
PERTUMBUHAN
KPI:
a. Training karyawan (Human Capital)
b. Kerja tim (Organizational Capital)
c. Sistem Informasi Management (Information Capital)
Komponen Penting:
Training karyawan (Human Capital)
Sesuai misi:
2. Melakukan pengembangan SDM secara berkesinambungan

Objective Measure
Meningkatkan kompetensi dan Jumlah pelatihan yang diikuti
produktivitas dari pegawai oleh pegawai
Komponen Penting:
Training karyawan (Human Capital)

Target Initiative
• Mengikuti pelatihan dengan • Keikutsertaan pegawai ke
ukuran 20 jam/tahun dalam in-house training atau
• Produktivitas karyawan 95% ex-house training
• Pemberian suspend jika ada
penyimpangan pada jam
kerja
Komponen Penting:
Kerja tim (Organizational Capital)

Objective Measure
Meningkatkan hubungan antar Jumlah konflik
karyawan dalam memberikan
pelayanan kefarmasian
Komponen Penting:
Kerja tim (Organizational Capital)

Target Initiative
• Tidak ada konflik (0%) • Job-desc yang jelas
Komponen Penting:
Sistem Informasi Management
(Information Capital)
Sesuai misi:
4. Menyediakan sarana prasarana yang terbaik

Objective Measure
Meningkatkan kecepatan SIM yang terintegrasi
pelayanan dan mengurangi
medication error
Komponen Penting:
Sistem Informasi Management
(Information Capital)
Target Initiative
Semua departemen di RS Mengaplikasikan SIM sesuai
terintegrasi 100% kebutuhan RS
Medication Error kategori B (mengintegrasikan Supply
dengan nilai 0,001% Chain Management dengan
Customer Relation
Management)
Sumber

• Marselin, Amanda., dkk. 2015. Analisis Kinerja dan Pemetaan Strategi


Instalasi Farmasi Menggunakan Balanced Scorecard. Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi, Vol.5 No.3. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
• Satibi, dkk. 2011. Evaluasi Kinerja Instalasi Farmasi RSUD Kota Yogyakarta
dengan Pendekatan Balanced Scorecard. Majalah Farmaseutik, Vol.7 No.3.
Yogyakarta.
• Karuniawati, Hidayah., dkk. 2016. Evaluasi Pelaksanaan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) farmasi Kategori Lama Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien
Rawat Jalan di RSUD Kota Salatiga. Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol.4 No.1 hal20-
25. Salatiga.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai